Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PENGELOLAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI Oleh: SUWARSI NIM: 859759837

SOAL : 1.Uraikan pendekatan pengelolaan di PAUD yang saudara ketahui! 2.Rancanglah lingkungan
belajar indoor dengan pendekatan sentra dan area outdoor sederhana! 3.Bagaimana merancang
prosedur pelaksanaan kegiatan pengembangan di TPA? JAWABAN : 1. Pembelajaran pada anak usia dini
pada hakikatnya adalah pengembangan kurikulum secara konkret. Pengembangan kurikulum berupa
seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan pada
anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus dikuasai anak usia dini. Ini
dalam rangka pencapaian kompetensi yang dimiliki anak.Penyusunan perencanaan pembelajaran anak
usia dini harus terlebih dahulu memperhatikan karakteristik anak usia dini. Mereka memiliki rasa ingin
tahu yang besar, memiliki pribadi yang unik, berpikir konkrit, ego sentris, senang beimajinasi, aktif,
energik dan berjiwa petualang. Mereka belajar banyak hal menggunakan tubuh, bagian dari makhluk
sosial, dan merupakan masa belajar yang paling potensial.Setelah memahami karakteristik anak usia
dini, maka guru dapat membuat perencanaan pembelajaran dengan berbagai pendekatan. Pendekatan
yang bisa dilakukan yaitu pendekatan saintifik dan tematik terintegratif. Kedua pendekatan ini sangat
cocok diterapkan untuk anak usia dini, karena akan membangun cara berpikir anak.Anak akan memiliki
kemampuan menalar yang diperoleh melalui proses mengamati sampai pada mengkomunikasikan hasil
pikirannya. Pendekatan tematik terintegratif dipilih untuk mencapai beberapa tujuan. Diantaranya untuk
memusatkan perhatian peserta didik.Pendekatan tematik terintegratif digunakan agar memudahkan
guru agar bisa menyampaikan materi dengan jelas, mengembangkan berbagai kompetensi dasar dalam
tema yang sama, dan untuk memberikan pemahaman terhadap materi yang diberikan. 2. Rancanglah
lingkungan belajar indoor dengan pendekatan sentra d a n a r e a o u td o o r s e d e r h a n a ! Jenis-jenis
Lingkungan Belajar INDOOR OUTDOOR 2. Lingkungan B ela ja r Indoo r S a sa ran pengelolaan lingkungan
belajar dalam kelas a t a u i n d o o r di aw ali d a ri p en g en al a n ruangan yang akan digunakan sebagai
tempat belajar bagi anak. Hal-hal yang menjadi perhatian minimal meliputi ukuran ruangan, arah
ruangan, keadaan lantai, keadaan dinding, keadaan atap dan lain s e b a g a i n y a y a n g d i p e r l u k a
n d a l a m pengelolaan lingkungan belajar. Prinsip-prinsip Lingkungan Belajar Indoor •Alat main yang
ditata dan akan dimainkan anak seharusnya sesuai dengan kemampuannya. Kesesuaian dengan usia dan
tingkat perkembangan anak; •Tidak membahayakan anak/beresiko dan tidak menimbulkan rasa takut
atau khawatir. •Menimbulkan suasana tenang dan menyenangkan sehingga anak tidak harus berebut
dengan teman atau berbenturan. Keselamatan dan kenyamanan; •Alat main seharusnya ditata di
tempat/rak sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan gagasan anak untuk memainkannya dan
mendorong anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen. Menarik dan dapat diperkirakan; •Penataan
sarana bermain indoor disesuaikan untuk berbagai kebutuhan kegiatan pembelajaran, seperti: penataan
sarana untuk pembelajaran sains, seni kreativitas, matematika, motorik, moral agama dan bahasa.
Kesesuaian dengan kegiatan pembelajaran; •Fleksibel untuk ditukar, dipindah, dimodifikasi atau diganti
pada setiap periode tertentu, agar dapat disesuaikan dengan tema pembelajaran dan menghindari
kebosanan. Fleksibilitas; •Alat main disediakan dalam jumlah yang memadai agar anak bisa terhindar
dari berebut mainan dan bisa digunakan untuk kegiatan bermain bersama. Perbandingan dengan jumlah
anak; •Alat main ditata pada tempat yang mudah dijangkau anak untuk mendukung Keterjangkauan;
pengembangan kemandirian dan rasa tanggungjawab pada anak. Labeling; •Semua alat main diberi
nama sesuai dengan jenis alat main. •Alat main yang ditata untuk dimainkan anak harus diperhatikan
kondisi kebersihannya secara umum, misalnya dari bau, debu, jamur, kelembaban, dan lainlain.
Kebersihan; lingkungan belajar Indoor Lingkungan Belajar Outdoor • Lingkungan bela jar luar kelas
(outdoor playground) yang terpadu merupakan salah satu cara yang dapat digunakan guru untuk m e n
d o r o n g k e g i a t a n a n a k d a l a m keingintahuan, penyelidikan dan eksplorasi, memiliki sejumlah
pengalaman sensual bagi a n a k - a n a k u n t u k m e n d o r o n g a n a k menggunakan semua indera
mereka, dengan aman. • Kegiatan diluar ruangan merupakan bagian y a n g t a k t e r p i s a h k a n d a r i
p r o g r am pengembangan dan belajar anak. Pengelolaan tanah lapang Aspek–aspek dalam Ruang
Lingkup Pengelolaan Lingkungan Belajar Outdoor 1 2 3 Penataan lokasi kegiatan dengan berbagai
sarananya Pengelolaan gudang outdoor untuk penyimpanan berbagai barang dan alat kegiatan
Penanganan pagar sekolah secara tepat 4 5 6 Perawatan dan penanganan permukaan tanah Pembuatan
naungan atau atap agar kegiatan tetap nyaman meskipun terik atau hujan Melalui kegiatan pengelolaan
outdoor, semua sarana dan area belajar diluar kelas diharapkan dapat menjadi sarana yang efektif dan
membantu perkembangan dan belajar anak secara menyeluruh. Sarana Lingkungan Belajar Outdoor 1)
Tangga yang dipasang ditanah 2) Luncuran 3) Ayunan 4) Terowongan mini 5) Kayu atau bangku rendah
untuk diduduki atau dipanjat 6) Papan/board dengan pegas atau jembatan gantung yang rendah 7) Atap
untuk rumah-rumahan 8) Tempat bangunan balok 9) Jalur untuk mainan yang ditarik dan didorong dan
ditunggangi 10) Tempat bermain pasir dan air 11) Lingkungan alamiah, seperti pohon, semak belukar
dan bunga 3. Bagaimana merancang prosedur pelaksanaan kegiatan pengembangan di TPA? a.
Kurikulum Program kegiatan satuan kegiatan mingguan ( SKM) meliputi: 1) Kehidupan beragama,
bermoral, dan kemandirian serta sosial emosional 2) Kemampuan bahasa 3) Kemampuan kognitif 4)
Kemampuan fisik 5) Kemampuan sosial 6) Kemampuan pengembangan seni melalui menyanyi dan
menari. b. Evaluasi Evaluasi adalah suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala,
berkesinambungan dan menyeluruh, tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangn yang
telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar. 3. Prosedur Pelaksanaan kegiatan
Pengembangan di TPA Guna evaluasi di PAUD adalah sebagai berikut: 1) Memberi umpan balik kepada
pendidik guna memperbaiki kegiatan belajar mengajar 2) Memberikan informasi kepada kedua orang
tua tentang tercapainya pertumbuhan dan perkembangan anak , agar anak dapat memperbaiki dan
meningkatkan bimbingan dan motivasi. 3) Sebagai bahan pertimbangan pendidik untuk menenmpatkan
anak dalam kegiatan sesuai dengan minat dan kemampuan anak didik. 4) Memnungkin anak dapat
mencapai kemampuan yang optimal. Evaluasi di PAUD dapat menggunakan alat-alat sebagai berikut: a)
Pengamatan pendidik untuk menilai anak melalui pengamatan, baik pengamatan langsung ataupun
situasi tertentu yang biasanya disebut anecdo’al record. b) Pemberian tugas c) Portofolio d)
Performance. lanjutan : Evaluasi di PAUD perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Pelaksanaan
evaluasi dilakukan sesuai dengan stadar yang jelas terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak
yang dilakukan secara berkala. b) Metode evaluasi dilaksanakan melalui observasi, portofolio dari hasil
karya anak, Tanya jawab, dan penampilan anak dalam aktivitas. c) Waktu evaluasi dilaksankan secara
berkala dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan d) Hasil evaluasi digunakan untuk hal-hal
berikut: 1) Mengukur perkembangan anak selama mengikuti proses kegiatan pengembangan di TPA 2)
Menyusun materi kegiatan sesuai dengan tingkat perkembangan anak 3) Memberikan rujukan kepada
pihak yang berenang untuk mengatasi masalah apabila dan penyimpangan atau anak berkebutuhan
khusus. lanjutan : CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai