Anda di halaman 1dari 18

CARA MENGAJAR

DAN TIPS BERMAIN


SAINS PADA ANAK
USIA DINI
Disusun Oleh : Kelompok 4
Anggota Kelompok :

Aisyah Nabila Suwardi (K8120002)

Alfina Riski Damayanti (K8120004)

Aprian Rahmawati (K8120011)

Dea Nova Ratnasari (K8120019)

Habibah Amalia Rosa A.A.A (K8120033)


Bermain Sains
Secara umum sains diartikan sebagai peningkatan
pengetahuan dan pemahaman lingkungan yang didasarkan pada
pengumpulan atau observasi terhadap data-data atau penelitian.
Pengenalan sains pada anak usia dini mengajarkan tentang
menumbuhkan sifat kritis, keingintahuan, teliti, eksplorasi untuk
mencari jawaban dan berpikir teratur melalui kegiatan-kegiatan
eksperimen yang menyenangkan. Bermain sains pada anak usia dini
merupakan salah satu kegiatan untuk mengembangkan aspek
perkembangan, dan potensi yang dimiliki anak. Pembelajaran sains
melatih kemampuan anak untuk mengenal berbagai gejala benda
dan gejala peristiwa.
Perencanaan Pembelajaran Sains Terpadu PAUD

Perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan


tindakan apa yang akan dilakukan dalam suatu pembelajaran (PBM),
yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan menetapkan)
komponen-komponen pengajaran; sehingga arah kegiatan (tujuan), isi
kegiatan (materi), cara pencapaian kegiatan (metode dan teknik) serta
bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sistematis (Nana
Sudjana, 1988). Hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
pembelajaran sains pada anak usia dini diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Merumuskan tujuan pembelajaran
Rumusan tujuan hendaklah jelas sasarannya, dapat
digambarkan perilakunya, kondisi penunjang atau
prasyaratnya efektif serta tingkat atau
kualifikasinya sesuai dengan karakteristik anak.

b. Menentukan material yang dibutuhkan


Rumusan tujuan yang dibuat oleh guru sains, jika
rumusannya benar dan dibuat secara sempurna akan
menunjukkan dan menggambarkan, paling tidak
memprediksi berbagai kebutuhan material yang
diperkirakan diperlukan. Jika peralatan tidak tersedia
maka harus mengusahakan dengan maksud tujuan yang
telah dicanangkan dapat tercapai secara baik
c. Penyiapan anak dan setting lingkungan
Kegiatan yang terkait dengan penyiapan anak meliputi:
penyiapan emosi, pengenalan peraturan, pembagian kerja,
pembagian kelompok, dan sebagainya. Adapun yang terkait
dengan setting lingkungan, menyiapkan lingkungan atau
tempat yang akan digunakan anak dalam melakukan
eksplorasi dan pengkajian sains

d. Pengembangan kegiatan
Kegiatan yang mesti diidentifikasi secara jelas yaitu kegiatan
anak dan kegiatan Guru/Tutor selama pembelajaran sains.
Baik untuk kegiatan pada awal, kegiatan inti maupun
kulminasi (review, eveluasi, displai/pameran), serta kegiatan
penutup seluruh aktivitas sains yang telah dijalankan
e. Penguatan dan penghargaan
Berbagai penguatan dan perhargaan dapat dilakukan melalui
ucapan, gerakan, atau penunjukkan peran positif pada anak (misal:
Sang Profesor), atau dengan gift (kado/benda) dan lain-lain.
f. Melakukan tindakan pengayaan
Untuk pengayaan guru dapat merencanakan kunjungan ke kebun
binatang, kantor pos atau ke tempattempat yang cocok dengan
bidang sains yang dikembangkan, termasuk ke industri; seperti
pabrik roti, bengkel mobil, perusahaan batik, dan sebagainya
Cara Mengajar Sains pada
Anak Usia Dini
a. Memastikan Keamanan
Terdapat aturan umum untuk memastikan keselamatan dalam pembelajaran
sains untuk anak usia dini yaitu :
● Peralatan harus kokoh dan dalam kondisi baik.
● Penggunaan sumber panas harus diawasi dengan baik. Semua saluran
listrik harus memiliki penutup pengaman; kabel listrik harus direkatkan ke
dinding.
● Tanaman di dalam kelas tidak boleh beracun.
● Bak dan kolam air harus diawasi dengan ketat.
● Alat seperti pisau dan palu harus dalam kondisi baik, dan penggunaannya
harus diawasi dengan hati-hati.
Untuk panduan umum dalam memastikan eksplorasi yang
aman perlu diperhatikan hal-hal berikut yaitu :
1) Tidak ada bahan yang boleh dicicipi atau dimakan kecuali anak-anak mengetahui bahwa
bahan tersebut dapat dimakan atau aman untuk dicicipi.
2) Tumbuhan juga tidak boleh dicicipi atau dimakan kecuali anak-anakmengetahui apakah
tumbuhan tersebut dapat dimakan atau orang dewasamengatakan bahwa tumbuhan
tersebut aman untuk dimakan.
3) Anak harus diajari cara mencium zat yang tidak dikenal. Guru
dapatmendemonstrasikan cara memegang dan menghirup zat apapun yang aman.
4) Anak harus diajari untuk tidak menyentuh atau memegang binatang yang tidak
dikenal, tidak menyentuh hewan liar dan bagaimana cara memegang hewan peliharaan
tanpa menyakiti atau menakutinya.
b. Mengajar Konsep Dasar dan Mendorong
Sikap Positif
Pengembangan konsep dasar dan sikap positif kepada anak usai dini yang
perlu diperhatikan yaitu :
1. Konservasi
Konservasi untuk anak usia dini kita dapat memperkenalkan tentang
pentingnya menjaga dan melestarikan sumber daya alam sejak dini.
2. Menghargai kehidupan
Guru dapat membantu anak-anak belajar menghargai kehidupan dan
tidak menghancurkannya. Misalnya, serangga dan laba-laba dapat
ditangkap dan dilepaskan di luar ruangan, tidak boleh dibunuh.
3. Menghargai lingkungan
Pada anak usia dini dapat diajarkan menghargai lingkungan dengan tidak
membuang sampah sembarangan dan mendaur ulang bahanbahan yang
digunakan di kelas maupun di rumah.
c. Merencanakan Urutan Kegiatan
Beberapa prinsip yang harus diikuti dalam kegiatan perencanaan dimana anak- anak dapat
mengembangkan pemahaman fisik dan logis-matematis yaitu :
1. Bertindak pada objek untuk melihat bagaimana objek tersebut bereaksi, guru dapat
menanyakan apa yang akan terjadi jika anak meremas suatu benda dan sebagainya.
2. Bertindak pada objek untuk menghasilkan efek yang diinginkan, anak jugabertindak pada
objek tidak hanya untuk menjelajahinya tetapi dengan sengajauntuk mewujudkannya.
3. Untuk menyadari bagaimana suatu efek dihasilkan, guru dapat meminta seorang anak untuk
memberi tahu orang lain bagaimana suatu efek dicapai.
4. Menjelaskan penyebab, kebanyakan anak tidak dapat menjelaskan penyebab dari banyak
akibat yang mereka amati dan tidak boleh diminta untuk memberikan penjelasan.
Dalam pembelajaran sains untuk anak usia dini terdiri dari tiga tahap
yaitu :
1. Pada tahap memperkenalkan aktivitas, Guru harus memperkenalkan
kegiatandengan cara yang mengoptimalkan inisiatif anak
2. Pada tahap selama kegiatan, dapat dilakukan :
a. Pertama, guru harus mencari tahu apa yang dipikirkan oleh anak.
b. Kedua, guru harus mendorong anak-anak untuk berinteraksi dengan
anak-anak lain.
c. Ketiga, guru harus menawarkan kepada anak aktivitas yang
meningkatkanpengetahuan fisiknya dan melatih kemampuan sosial,
moral, danmotoriknya.
3. Tahap setelah kegiatan, guru harus mendorong anak untuk
merenungkan kegiatanapa yang telah mereka lakukan secara singkat
setelah mereka selesai
Tips Bermain Sains Pada
Anak Usia Dini
1. Penjelasan Dalam Keseharian Anak
Pada dasarnya, setiap aktivitas yang kita lakukan sehari-hari dapat
dikaitkan dengan dunia sains meskipun tidak semuanya bisa kita
jelaskan pada anak usia dini.
2. Doronglah Anak Untuk Menggunakan Indra Mereka untuk
Mengamati Benda-Benda dan Kejadian di Sekitar Mereka
Biasakanlah selalu menggunakan kata-kata untuk menggambarkan
lingkungan yang mereka lihat. Mintalah anak untuk menggambarkan
suara, tekstur, bau, dan bila perlu rasa serta warna, bentuk atau
ukuran.
3. Belajar Sains dari Buku yang Menarik
Agar penjelasan yang diberikan pada anak
tampak konkret di mata mereka, alangkah
lebih baik jika menyediakan buku-buku sains
untuk anak usia dini.
4. Ajak Anak Bereksperimen
Selain dengan penjelasan, mengajarkan sains
pada anak juga akan lebih efektif jika anak
dilibatkan langsung dalam eksperimen.
Thank You!!!
ANY QUESTIONS???

Anda mungkin juga menyukai