Anda di halaman 1dari 6

Strategi dan Pendekatan

Pembelajaran Sains AUD


NADIA ELSA
Strategi pembelajaran sains untuk AUD

 Strategi pembelajran sains pada anak dilakukan untuk


menumbuhkan rasa ingin tau yang tinggi, kritis dan keratif.
Pembelajaran sains pada anak lebih menekankan kepada
anak bahwa sains adalah hal yang menyenangkan dan sangat
bermanfaat bagi kehidupan mereka. Dengan melakukan
suatu eksperimen bersama anak, anak mengenal konsep
sains tidak hanya sebatas teori tetapi sekaligus mengajak
anak berfikir dengan mengutarakan pertanyaan apa,
bagaimana, dan mengapa sehingga anak dapat menjawabnya
sendiri melalui kegiatan eksperimen yang mereka lakukan.
 Dasar strategi pembelajaran sains pada anak adalah karateristik belajar
anak dan karateristik anak usia prasekolah dan sekolah dasar awal..
Karakteristik anak usia prasekolah dan sekolah dasar awal. menurut jean
piaget, anak adalah seorang pengkontruksi yaitu seorang penjelajah yang
aktif, selalu ingin tahu, selalu menjawab, selalu menjawab tantangan
ssuai dengan interprestasi tentang ciri ciri yang esensial sesuai yang
ditampilkan oleh lingkungan. sedangkan, karakteristik belajar anak
menurut Masitoh dkk. (2009) adalah
1. Anak belajar melalui bermain
2. Anak belajar dengan cara membangun pengetahuannya
3. Anak belajar secara ilmiah
4. Anak paling baik jika apa yang dipelajarinya mempertimbangkan
keseluruhan aspek pengembangan, bermakna, menarik, dan fungsional.
 Kaitannya dengan program pembelajaran sains untuk anak usia prasekolah
dan sekolah dasar awal., sains dapat dikembangkan menjadi tiga subtansi
yang mendasar, yaitu
1. Sains sebagai suatu proses adalah metode untuk memperoleh pengetahuan.
Rangkaian proses yang dilakukan dalam kegiatan sains tersebut, saat ini
dikenal dengan sebutan metode keilmuwan atau metode ilmiah
2. Sains sebagai suatu produk terdiri atas berbagai fakta, konsep, prinsip,
hukum dan teori.
3. Sains sebagai suatu sikap, atau di kenal dengan istilah sikap keilmuwan,
maksudnya adalah berbagai keyakinan, opini dan nilai nilai yang harus di
pertahankan oleh seorang ilmuan khususnya ketika mencari atau
mengembangkan pengetahuan baru.
4. Dari uraian di atas dapat dipahami pentingnya pembelajaran sains diberikan
sejak masih anak usia prasekolah dan sekolah dasar awal. untuk
menanamkan sikap keilmuan. Pembelajaran sains menekankan pada
pemberian pengalaman langsung.
Pendekatan Pembelajaran Sains untuk
AUD
 Secara umum terdapat dua pendekatan yaitu pendekatan yang berorientasi pada guru
(teacher centered) dan pendekatan yang berorientasi pada anak ( student centered).
 Pendekatan yang bersifat teacher centered, maksudnya adalah otoritas dan dominasi
aktifitas, interaksi, dan komunikasi dalam pembelajaran cenderung dikuasai oleh
guru atau pengajar. Bahkan lebih jauh, otoritas guru mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi hingga penentuan dan pengambilan keputusan tentang
perkembangan, kemajuan dan hasil akhir dari pembelajaran. Porsi yang diberikan
kapada anak, meskipun disediakan tapi ruang nya amat terbatas. Sedangkan
pendekatan student centered, adalah berdimensi sebaliknya, sistem pembelajaran
memberikan porsi dan lahan luas kepada peserta didik untuk terlibat dan aktif dalam
proses pembelajaran. Beberapa pengajar, dalam pelibatan anak hingga menyentuh
level perencanaan dan penilaian kemajuan, termasuk pengambilan keputusan atas
kegiatan pembelajaran yang dilaksakannya.
 Yulianti (2010 : 24-29 ) menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran sains pada anak usia dini (
Taman Kanak- Kanak ) hendaknya memperhatikan prinsip – prinsip yang berorientasi pada
kebutuhan anak dengan memperhatikan hal - hal berikut :
 1. Berorientasi pada Kebutuhan dan Perkembangan Anak Salah satu kebutuhan perkembangan
anak adalah rasa aman. Oleh karena itu jika kebutuhan fisik anak terpenuhi dan merasa aman secara
psikologis, maka anak akan belajar dengan baik. Di samping itu perlu diperhatikan bahwa siklus
belajar Taman Kanak – kanak adalah berulang dengan memperhatikan perbedaan individu.
 Minat yang tumbuh akan memotivasi belajarnya, sedangkan anak akan belajar melalui interaksi
sosial dengan orang dewasa dan anak – anak lainnya. Tak terkecuali dalam pembelajaran sains, minat
sains anak dapat dibangkitkan melalui bermain sains yang dirancang dengan aman untuk anak,
dirancang agar anak bisa bersosialisasi dengan teman, membangkitkan motivasi dan rasa ingin tahu.
Guru jangan malas untuk selalu mengulang pertanyaan untuk membangkitkan minatnya dan
mengulang untuk menegaskan jawaban yang benar.
 2. Bermain Sambil Belajar Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegatan
pembelajaran pada anak – anak dini. Untuk itu dalam memeberikan pendidikan pada usia dini harus
dilakukan dalam situasi yang menyenangkan sehingga anak tidak merasa bosan dalam mengikuti
pelajaran. Bermain bagi anak juga merupakan suatu porses kreatif untuk bereksplorasi, mempelajari
keterampilan yang baru dan bermain dapat menggunakan simbol untuk menggambarkan dunianya.
Pembelajaran harus dirancang sedemekian sehingga melalui bermain anak – anak menemukan
konsep dengan suasana yang menyenangkan dan tidak terasa telah belajar sesuatu dalam suasana
bermain yang menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai