Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : MEDIA PERANGKAT PEMBELAJARAN


B. Kegiatan Belajar : RESUME MODUL (KB 5)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

PENATAAN •Menguraikan
konsep
LINGKUNGAN penataan
lingkungan main
MAIN anak usia dini

PENATAAN •Merancang
penataan
LINGKUNGAN lingkungan main
MAIN anak usia dini

PENATAAN •program
Merancang

LINGKUNGAN pembelajaran yang


sesuai kebutuhan
MAIN anak usia dini.

A. URAIAN MATERI
1. Pemahaman Konsep Pemahaman Konsep
Penataan lingkungan main anak usia dini penting untuk menarik
perhatian anak. Lingkungan main yang mendukung dan
Konsep
mendorong rasa ingin tahu anak-anak, keinginan mereka untuk
(Beberapa istilah
1
dan definisi) di bereksperimen, mengeksplorasi dan menciptakan interaksi,
KB sehingga menjadi stimulus otak membangun kemampuan
cakrawala berfikir dan pengetahuan mereka. Pendidik anak usia
dini hendaknyamembuat rencana pembelajaran yang terdiri dari
penyediaan barang-barang yang saling berhubungan dengan
menciptakan lingkungan belajar yang teratur dan dapat
diprediksi, mengembangkan jadwal dan rutinitas yang jelas dan
konsisten, dan menerapkan transisi yang efektif.
Lingkungan yang kondusif memungkinkan anak untuk bebas
bergerak antar ruang, tidak banyak sekat yang mengganggu
aktifitas, penggunaan lemari berukuran setinggi tubuh anak
sebagai pembatas, jendela dan ventilasi yang luas untuk
mempermudah sirkulasi udara dan cahaya yang masuk, akan
membuat anak semakin nyaman saat berada didalam ruangan
Lingkungan belajar AUD sebaiknya terdiri dari lingkungan
belajar indoor (dalam ruangan) yang sehat dan berventilasi
cukup dan lingkungan belajar outdoor (luar ruangan) yang
mengoptimalkan perkembangan fisik maupun sarana belajar
sains dan lainnya
Contoh konsep penataan lingkungan Main
2. Ruang belajar di dalam ruangan (indoor)
Untuk dapat menyampaikan pesan positif kepada anak, hal yang
perlu diperhatikan dalam penataan ruangan di dalam adalah:
a. Penggunaan warna netral (abu-abu, putih pudar, krem)
biasanya digunakan pada dinding, dan warna cerah digunakan
secara selektif untuk menonjolkan area yang menarik atau
menandai area penyimpanan di rak.
b. Perabotan bersih dan terawat dengan baik.
a. Hiasan dinding sebagian besar terdiri dari karya seni anak-
anak yang ditampilkan secara menarik setinggi mata mereka dan
dengan ruang besar dari dinding kosong sehingga anak-anak
tidak kewalahan, memberikan kontribusi tambahan positif
untuk lingkungan kelas.
b. Ruang gerak yang cukup sehingga dapat memberi
kesempatan anak untuk bermain dan bereksplorasi.
c. Setiap bahan, alat dan area belajar dapat diakses semua anak.
d. Buku tentang berbagai objek dan peristiwa yang terjadi di
berbagai budaya dan lokasi di dunia.
e. Memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi
dengan anak lain dan orang dewasa.
3. Ruang belajar diluar (outdoor)

Ruangan terbuka yang tidak berdinding. dimana anak dapat


terlibat dalam permainan kelompok, mendapat kesempatan
untuk memanjat, berlari dengan bebas, melompat, melempar dan
menangkap. Memungkinkan anak untuk meregangkan otot-otot
mereka, menarik nafas udara segar, menikmati sinar matahari
dan kebebasan ruang. Lingkungan alam termasuk tanaman,
pohon, kebun, pasir batu, lumpur, air dan unsur-unsur lain dari
alam. Ruang ini mengundang terbuka interaksi, spontanitas,
pengambilan risiko, eksplorasi, penemuan dan koneksi dengan
alam. Pendidik dapat mengajak anak untuk membaca alam dan
bersyukur atas nikmat dan karuniaNya.
Penataan lingkungan belajar yang berada di luar harus
memenuhi beberapa kriteria agar memperoleh hasil yang
maksimal, yaitu:
a) Memenuhi aturan keamanan yang memadai keamanan
merupakan hal utama yang harus diperhatikan oleh pihak
sekolah.
b) Melindungi dan meningkatkan karakteristik alamiah anak
c) Penataan lingkungan luar kelas harus didasarkan pada
kebutuhan anak.
d) Secara estetis harus menyenangkan dan menarik bagi semua
indera
Contoh penataan ruang luar ruangan

4. Ragam main dalam sehari


anak yang dapat belajar menemukan pengetahuan dari benda-
benda yang dimainkannya merupakan Anak yang dapat bermain
dengan perasaan bahagia dan bebas

Ada 3 Jenis Main (Charles H. Wolftang)


a. Main Sensorimotor (Fungsional)
Main sensorimotor adalah main anak usia dini, dimana dia
belajar melalui panca indera dan hubungan fisik dengan
lingkungan mereka
b. Main Peran atau Main Simbolik (Makro – Mikro)
Bermain peran adalah permainan pura-pura, anak berpura-
pura memerankan tokoh-tokoh atau benda sekitar anak
sehingga dapat mengembangkan daya khayal (imajinasi) dan
penghayatan terhadap bahan kegiatan yang dilaksanakan.
c. Main Pembangunan (Sifat Cair- Terstruktur)

Main pembangunan adalah main untuk merepresentasikan ide anak


melalui media. Ada 2 jenis media, yaitu:
1) Media yang bersifat cair.
Media sifat cair adalah media yang penggunaan dan bentuknya
ditentukan oleh anak. Contoh: cat, play dough, krayon, pasir
2) Media yang terstruktur
Media terstruktur mempunyai bentuk yang telah ditetapkan
sebelumnya dan mengarahkan bagaimana anak meletakkan
bahan-bahan tersebut bersama menjadi sebuah karya.Contoh:
balok unit lego, balok berongga, bristle block

5. Prinsip di setiap jenis main

a. Pijakan main, yang terdiri dari: pijakan lingkungan main,


pijakan pengalaman sebelum main, pijakan pengalaman
main setiap anak dan pijakan pengalaman setelah main.
b. Densitas, adalah berbagai macam cara setiap jenis main yang
disediakan untukmendukung pengalaman anak.
Contoh: Anak dapat menggunakan puzzle, meronce,
menggambar dengan krayon, kartu huruf, macaroni, huruf,
dengan penjepit dan lain sebagainya.
c. Intensitas, adalah sejumlah waktu yang dibutuhkan anak
untuk pengalaman dalam tiga jenis main sepanjang hari
Contoh: Anak-anak dibolehkan untuk memilih dari serangkaian
kegiatan main setiap hari yang menyediakan kesempatan
untuk terlibat dalam main peran, pembangunan, dan
sensorimotor.
d. Pendampingan orang dewasa, anak hanya akan bermain
tanpa mendapatkan pengetahuan atau knowledge tanpa ada
orang dewasa yang mendampingi dan terus memberikan
pijakan bermutu.
Contoh setting ragam main

Contoh setting ragam main menggunakan loose part

6. Pemilihan alat dan bahan untuk mendukung eksplorasi anak


Alat permainan edukatif adalah media berupa alat permainan
yang dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan dan
mempunyai beberapa ciri yaitu: (1) Dapat digunakan dalam
berbagai cara, maksudnya dapat dimainkan dengan bermacam-
macam tujuan, manfaat dan menjadi bermacam- macam bentuk; (2)
Ditujukan terutama untuk anak-anak usia pra sekolah dan berfungsi
mengembangkan berbagai aspek perkembangan kecerdasan serta
motorik anak; (3) Segi keamanan sangat diperhatikan baik dari
bentuk maupun penggunaan cat; (4) Membuat anak terlibat secara
aktif; (5) Sifatnya konstruktif. Setiap alat permainan edukatif dapat
difungsikan secara multiguna. Sekalipun masing-masing alat
memiliki kekhususan, dalam artian mengembangkan aspek
perkembangan tertentu pada anak, tidak jarang satu alat dapat
meningkatkan lebih dari satu aspek perkembangan.

Daftar materi
Guru membangun interaksi yang produktif. Keterampilan
2 pada KB yang
sulit dipahami komunikasi

Guru juga telah menata tempat, baik dalam ruangan maupun


luar ruangan. Berbagai alat main terkait tema yang berasal dari

Daftar materi lingkungan alam sekitar telah disediakan dan ditata dengan rapi
yang sering
dan menarik. Alat main dikelompokkan, seperti ranting, kayu,
mengalami
3
miskonsepsi batu, sekam, balok, dan sebagainya diatur dengan rapi,
dalam
pembelajaran memungkinkan anak untuk memanfaatkan dan mengeksplorasi
aneka bahan yang tersedia.masih belum maksimalnya guru dalam
memberikan peta konsep bhan ajar sebelum mulai pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai