1. JANETRIA SIMALANGO
2. JUNIKA SESILIA SIMANJUNTAK
3. MEGRIVA BR PURBA
4. SRI WAHYUNI
5. RAHMA FADILA
1
1) Metode kerja kelompok adalah setiap kelompok dipandang sebagai satu
kesatuan tersendiri untuk mempelajari materi pelajaran yang telah
ditetapkan untuk diselesaikan secara bersamaan
2) Metode karya wisata adalah siswa dibawah bimbingan guru mengunjungi
tempat tertentu dengan maksud mempelajari objek belajar yang terjadi
ditempat itu.
3) Metode penemuan adalah mementingkan pembelajaran
perseorangan,manipulasi objek dll
4) Metode eksperimen adalah penyajian bahan pembelajaran yang
memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk membuktikan diri sendiri
suatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari
5) Metode pengajaran unit adalah dimana siswa dan guru mengarahkan segala
kegiatan pada suatu pemecahan masalah yang dipelajari
6) Metode pengajaran dengan modul pembelajaran adalah yang dibicarakan
satu satuan konsep tunggal mata pelajaran, merupakan salah satu bentuk drai
bentuk bentul belajar mandiri.
1. Pengembangan Tema
Pembelajaran tematik memiliki karakteristik- karakteristik sebagai berikut:
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered). Hal ini sesuai
dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai
subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu
memberikan kemudahan-kemudahan pada siswa untuk melakukan aktifitas belajar.
2
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antarmatapelajaranmenjaditidkbegitujelas.
Fokus pembelajaran diarahkan pada pembahasan tema-tema yang paling dekat
berkaitan dengan kehidpansiswa.
5) Bersifat fleksibel
1) Estetik (Estetik),
3) Kognisi (Cognition),
4) Bahasa (Languange),
5) Fisik (Phisical),
7)Pembangunan(Contruction),
Memberikan anak dengan gambaran umum tentang ‘Tema” selama 2-3 minggu.
2. PilihanKedua
2. Pembelajaran Area/sudut
Berikut aspek aspek model pembelajaran sudut atau arenya yaitu:
1. Sudut ketuhanan
Alat alat yang ditempatkan adalah market tempat ibadah, peralatan ibadah,gambar
gambar , dan alat lainnya yang sesuai dengan keagamaan.
2. Sudut keluarga
Alat alat pada sudut keluarga terdiri dari kursi tamu, meja makan, perlatan
dapur,peralatan kamar tidur dan peralatan lain di ruang tamu
Alat alat pada sudut alam sekitar dan pengetahuan terdiri dari akuarium, meja/rak
untuk benda benda obyek pengetahuan, biji bijian dan lain lain
4. Sudut pembangunan
4
Alat alat yang ditempatkan pada suatu sudut ini adalah alat alat untuk permainan
kontruksi, seperti balok , keeping, geometri, dan berbagai jenis kendaraan, plastisin,
dan tanah liat
5. Sudut kebudayaaan
Alat alat yang ditempatkan pada suatu kebudayaan adalah peralatan music/perkusi,
rak rak buku, buku perpustakaan, alat untuk pengenalan bentuk, warna, konsep
bilangan, symbol symbol dan alat untuk kreativitas.
3.Circle Time
pendekatan BCCT (beyond centers and circle time), yakni konsep pembelajaran
anak usia dini yang ditemukan dan dikembangkan oleh Dr. Pamela Phelps,
merupakan tokoh pendidikan di Amerika Serikat. Beliau telah mengabdi lebih dari
40 tahun di dunia Pendidikan Anak Usia Dini, melalui sekolah Creative Pre Schooldi
Tallahase Florida, sekaligus menjadi konsultan berkenaan dengan penerapan
konsep pembelajaran BCCT di Indonesia.Sentra dapat diartikan sebagai suatu
wadah yang disiapkan oleh guru untuk kegiatan bermain anak, dimana dalam
kegiatan tersebut guru dapat mengalirkan materi pembelajaran yang sebelumnya
telah direncanakan dan disusun. Sehingga pembelajaran sentra lebih memberi
keleluasaan kepada anak-anak untuk bebas bermain di sentra-sentra yang sudah
disiapkan.
Tujuan Pendidikan:
5
Anak Usia Dini ialah mengembangkan semua potensi peserta didik melalui
pengembangan multiple intelligences anak, sehingga perlu adanya manajemen
pembelajaran atau pengelolaan dari pendekatan beyond centers and circle time
tersebut, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.Selain itu, dengan
adanya manajemen pembelajaran, maka dapat mempermudah guru dalam
mengelola, mengatur, dan menata berbagai kegiatan dan bahan main untuk
menghasilkan program yang paling baik dan memberikan lingkungan belajar yang
peka, bersahabat, memberi kesempatan pada anak, dan mendukung perkembangan
positif. Karena segala sesuatu yang direncanakan tidak dapat tercapai secara
optimal, manakala manajemen yang ada tidak dikelola dengan sebaik-baiknya.Lebih
lanjut, manajemen pendidikan dijadikan sebagai suatu sistem pengelolaan dan
penataan sumber daya pendidikan, seperti tenaga kependidikan, peserta didik,
masyarakat, kurikulum, dana, sarana dan prasarana pendidikan, tata laksana dan
lingkungan dipetakan menjadi dua, yakni sentra persiapan 123 dan sentra
persiapan ABC. Begitu pula dengan sentra peran, asal mula hanya sentra peran,
akan tetapi setelah dievaluasi ternyata dapat dipetakan menjadi dua, yakni sentra
peran makro dan sentra peran mikro. Selain itu, ada sentra alam yang
dikembangkan lagi menjadi sentra memasak. Selanjutnya, ada sentra balok, sentra
seni, sentra ibadah dan sentra olah tubuh. Masing-masing sentra mempunyai ciri
khas atau konsentrasi main yang berbeda-beda, oleh karenanya anak bisa memilih
sentra manapun yang sesuai dengan kecenderungan kecerdasan yang
dimilikinya.Pembelajaran beyond centers and circle time diberikan dengan bermain
dan berpusat pada anak, sehingga guru hanya sebagai fasilitator, motivator, dan
tidak menggurui. Dengan demikian, dalam belajar, anak tidak merasa dipaksa, tetapi
lebih pada mengembangkan kecerdasan majemuk anak yang dimilikinya. Hal
tersebut dapat tercapai manakala pihak sekolah memperhatikan manajemen
pembelajarannya, agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
6
Main sensorimotor merupakan main anak usia dini yang ditunjukkan oleh
belajarnya anak melalui pancaindra dan hubungan fisik dengan lingkungan mereka.
Perkembangan main sensorimotor terdapat empat tahap, yakni :
(3) Anak mengulang-ulang urutan sebab akibat sederhana yang menjadi tujuan
pertama yang dipilihnya, kemudian memilih cara untuk mencapainya,
mengosongkan/mengisi, menyembunyikan/ menemukan,
membangun/merobohkan.
(4) Anak mulai melakukan percobaan coba-coba dan salah, cara yang digunakan
anak selama pengulangan berubah-ubah,perilaku ini ditujukan untuk anak memiliki
perasaan “saya
4. Kegiatan Transisi
Setelah mengakhiri tema guru harus dapat mengkaitkan tema sebelum dan tema
yang akan digunakan selanjutnya untuk membangun minat dan ketertarikan anak
dalam memasuki kegiatan main di tema berikutnya. Proses ini disebut transisi antar
tema. Transisi antar tema yang dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
4.Berdiskusi sesuai dengan pengalaman anak yang terkait dengan tema baru
Tema yang paling bagus adalah tema yang memiliki kegiatan potensial serta
anak dapat melakukan pengalaman pertamanya melalui kegiatan tersebut.
Ketentuan jumlah tema yang dibahas tidak dapat berbeda-beda, hal tersebut sesuai
7
dengan hasil penelitian (Hegde & Cassidy, 2009) tentang kindergaten teachers’
perspective on developmentally ap-propraite practice (DAP): A study conducted
in mumbay Iindia),
ada 11 tema yang digunakan dalam proses pembel-ajaran. Oleh karena itu
banyak sedikitnya tema ditentukan oleh bagaimana keadaan anak dan kondisi
sekolah. Berikut ini tema pembelajaran tematik yang dituangkan ke dalam
program tahunan pada beberapa lem-baga PAUD yang ada di Kabupaten Melawi
yang di jadikan sebagai sasaran penelitian. Secara sederhana yaitu;
Tema program tahunan ini yang nanti-nya di turunkan menjadi program semseter.
Program semester ini terdiri dari rangkaian tema-tema, subtema serta alokasi
waktu, pada program semester ini kita dapat menen-tukan kegiatan puncak tema,
baik di akhir tema ataupun transisi antara tema. Penentu-an tema dilaksanakan
dalam agenda perte-muan awal tahun pelajaran yang dikuti oleh semua guru dan
kepala sekolah. Hasil dari pertemuan ini menentukan tema yang akan digunakan
selama satu tahun. Hal ini dapat diperkuat dari hasil wawancara dengan guru-
guru PAUD yang ada di Kabupaten Melawi mengatakan bahwa: selama ini dalam
menen-tukan tema pembelajaran kami melakukan diskusi di awal tahun
pelajaran dan di ikuti oleh semua guru dan kepala sekolah. Tema yang sudah
ditentukan kemudian di buat oleh guru dalam program tahunan.
9
model pembelajaran tematik terpadu. Pembelajaran saintifik pada anak usia dini
juga dapat memberikan stimulus kecerdasar spiritual, seperti: membentuk sikap
jujur, beradab, bertanggung jawab, dan menghargai orang lain (Hidayatu
Munawaroh dan Banar Dwi Retyanto, 2016).
Pada kegiatan maka bersama ini dapat dilakukan dalam ruangan, dimana anak
dilatih dalam kemandirian, kebersihan, serta dengan kelakuan baik. Ada pun juga
dilakukan kegiatan makan bersama ini agar anak dapat bertoleransi, membagi
untuk sesama teman dan juga dapat mengenal jenis makanan yang anak tersebut
makan. Kegiatan dalam makan bersama meningkatkan selera terhadap anak, dan
membuat tubuh semangkuk sehat
6.Kegiatan Istirahat
Mengajak anak untuk duduk melingkar dan menanyakan perasaan setelah
bermain.
Setiap program harus ada waktu istirahat untuk menghindari mereka dari
kelelahan. Program dengan waktu setengah hari (half day) menyediakan waktu
istirahat setelah kegiatan fisik, sambil melihat buku, bermain, puzzle atau
mendengar musik. Berikan waktu istirahat selama 30 menit. Berikan anak sebuah
mainan yang mereka lakukan saat istirahat seperti permainan puzzle untuk
10
mengembangkan kemampuan nya, guru mengawasi dan memberi bantuan jika
dibutuhkan anak
11