Anda di halaman 1dari 5

1.

Jawaban
a. Berdasarkan kasus yang terjadi pada bu Dea guru kelas 4 SD “X” menngenai landasan
pembelajaran yang digunakan ketika mengajar di provinsi Jawa Barat dengan di Provinsi
Sumatera Barat tidaklah sama. Hal itu dikarenakan landasan pembelajaran yang
digunakan bu Dea pada aspek filosofis (kontruktivisme) yang berkaitan dengan landasan
sosial-budaya. Dalam pembelajaran di Jawa Barat, Bu Dea memasukkan kondisi sosial-
budaya yang ada di sana seperti menyajikan teks tentang alat musik khas di Jawa Barat,
sifat-sifat bunyi dari alat musik tersebut, serta pengembangan ekonomi di Jawa Barat
mengenai bambu dan kayu yang ada disekitarnya untuk diolah menjadi alat musik khas
Jawa barat serta strategi cara pemasarannya. Hal ini menunjukkan bahwa Bu Dea
memahami bahwa keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh lingkungan sekitar,
kehidupan masyarakat dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya. Hal ini juga
menegegaskan tentang landasan filosofis (aliran kontruktivisme), dimana manusia akan
mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman
dan lingkungannya, serta suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan
pengalaman siswa.
Sementara itu saat mengajar di Sumatra Barat, Bu Dea tidak menggunakan landasan
filosofis (aliran kontruktivisme) yang bekenaan dengan sosial-budaya. Di mana dalam
proses pembelajaran Bu Dea justru menggunakan materi yang sama dengan saat mengajar
di Jawa Barat. Siswa akan mengalami kesulitan memahami materi di mana alat-alat musik
dalam materi kemungkinan besar belum pernah mereka temukan dalam keseharian.

b. Jenis-jenis landasan pembelajaran terpadu yang dikembangkan Bu Dea saat


melaksanakan kegiatan pembelajaran di Provinsi Jawa Barat:
1) Landasan Filosofis.
- Pembelajaran yang dilaksanakan oleh Bu Dea menerapkan model pembelajaran
PBL (Problem Based Learning). Hal ini sesuai dengan aliran progresivisme yang
memandang bahwa dalam proses pembelajaran, siswa harus lebih sering
dihadapkan pada persoalan-persoalan yang harus mendapatkan pemecahan atau
bersifat problem solfing.
2) Landasan Praktis
Dalam pembelajaran Bu Dea, sudah menyesuaikan kepada lingkungan, kehidupan
masyarakat, karakteristik dan kekayaan budaya di mana siswa berada. Hal ini tampak
dari teks yang disajikan adalah teks tentang alat musik khas dari Jawa Barat, Sifat-
sifat bunyi yang dianalisis oleh siswa juga mengacu kepada alat musik tersebut, serta
Bu Dea juga membahas pengembangan ekonomi di Jawa Barat mengenai bambu dan
kayu yang ada disekitarnya untuk diolah menjadi alat musik khas Jawa barat serta
strategi cara pemasarannya. Hal ini berkaitan dengan kondisi-kondisi nyata yang pada
umumnya terjadi.

2. Jawaban
a. Kegiatan yang dilakukan oleh Bu Risa sudah sesuai dengan landasan-landasan
pembelajaran terpadu. Landasan yang dimaksud adalah landasan filosofis, dan landasan
psikologis. Landasan filosofis Bu Risa merancang pembelajaran sehingga siswa
memperoleh pengalaman langsung dan membangun pengetahuan mereka sendiri. Bu Risa
merancang pembelajaran dengan menggunakan media video sebagai media pembelajaran
dan memanfaatkan lingkungan sehingga dekat dengan siswa. Dari segi landasan
psikologis Bu Risa menentukan tingkat keluasan dan kedalaman materi sesuai dengan
tahap perkembangan peserta didik.

b. Jenis-jenis landasan pembelajaran terpadu dari berbagai aspek yang dikembangkan Bu


Risa saat kegiatan pembelajaran
1) Landasan Filosofis
- Dalam pembelajaran Bu Risa menggunakan kucing dalam materi pembelajaran.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa kucing merupakan hewan yang ada dalam
lingkungan keseharian anak. Selain itu, Bu Risa juga menugaskan siswa untuk
membuat laporan pengamatan hewan peliharaan. Hal ini erat kaitannya dengan
landasan filsofis aliran progresiv yang memandang proses pembelajaran perlu
ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana
yang alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswa. Selain itu dalam
kegiatan pembelajaran, Bu Risa membimbing anak untuk membaca teks hingga
anak dapat mengklasifikasikan kalimat yang mengungkapkan penyampaian
terima kasih, dan kalimat mengungkapkan pernyataan ajakan. Hal ini sejalan
dengan aliran konstruktivisme di mana pengetahuan siswa tidak ditransfer dari
guru ke siswa, namun diinterprestasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Siswa
mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, dalam hal ini pengetahuan yang
dikontruksi oleh siswa BU Risa adalah mengklasifikasikan kalimat.

2) Landasan Psikologis
Materi yang diberikan oleh Bu Risa tentang mengklasifikasikan kalimat yang
mengungkapkan penyampaian terima kasih, dan kalimat mengungkapkan pernyataan
ajakan sangat bermanfaat bagi siswa secara aktual. Sehingga siswa menyadari apa
yang mereka pelajari memiliki manfaat bagi kehidupan mereka nanti. Bu Risa
menentukan tingkat keluasan dan kedalaman materi sesuai dengan tahap
perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal
bagaimana isi/materi pembelajaran terpadu tersebut disampaikan kepada siswa dan
bagaimana pula siswa harus mempelajarinya.

3. Jawaban
a. Cara pembelajaran pa Hendri belum sesuai dengan konsep pembelajaran terpadu di mana
dalam materi untuk beberapa mata pelajaran disampaikan secara terpisah dan tidak
terintgrasi satu sama lain kemudian membahas semua konsep-konsep secara mendalam
dari masing-masing mata pelajaran. Sedangkan secara umum pembelajaran terpadu
merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa yang bertujuan agar materi
pelajaran bisa menjadi terintegrasi dan berlangsung secara harmonis.

b. Pada Langkah pertama dan kedua penyampain materi dilakukan secara terintegrasi antara
satu materi pelajaran dan materi pelajaran lainnya. Selanjutnya pada langkah ketiga dalam
proses pembelajarannya yaitu “pendekatan yang digunakan saintifik”, terjadi kontradisksi
pada langkah ke lima: “Pa hendri memberi arahan pada peserta didik agar dapat mengikuti
pembelajaran sesuai dengan yang diintruksikannya” dimana pendekatan saintifik ini
dirancang agar peserta didik diberikan ruang untuk bereksplorasi terhadap materi
pembelajaran. Mereka pun secara aktif dapat membangun konsep, prinsip serta hukum
dengan melalui kegiatan 5M, yaitu mengamati, menanya, mengajukan (hipotesis),
menghimpun data dengan beberapa cara dan teknik, menganalisa, serta membuat
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep atau prinsip yang telah ditemukan. Melalui
model ini, siswa akan mendapatkan manfaat, seperti mulai bisa menginvestigasi suatu
permasalahan, penasaran (curiosity) atau ingin tahu dan juga bisa menyusun konsep dari
suatu pengalaman atau pengetahuan belajar yang telah dilakukan. Hal-hal tersebut bisa
menjadikan kegiatan belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan, bermakna, dan
menantang.

4. Jawaban
a. Cara Pembelajaran Pa Tono sudah sesuai dengan konsep pembelajran terpadu dimana
lanakah-langkah pembelajarannya sebagai berikut (1) mengembangkan bahan ajar dan
media berlandaskan pada sub tema “peristiwa kebangsaan masa penjajah”. (2)
menyampaikan konsep-konsep yang ada pada sub tema tersebut berdasarkan pada
kompetensi dasar tiga mata pelajaran tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Pa Tono telah
melakukan pembelajaran melalui pendekatan tematik dimana pendekatan pembelajaran
yang digunakan berbasis tema dan sub tema yang melibatkan beberapa mata pelajaran
untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa yang bertujuan agar materi
pelajaran bisa menjadi terintegrasi dan berlangsung secara harmonis.
b. Langkah-langkah perbaikan yang sekiranya perlu dilakukan
- Pada langkah ke-3 Agar tujuan pembelajaran tercapai Pa Tono berupaya
menjelaskan materi dari konsep-konsep yang dimuat pada sub tema dengan rinci.
Pada langkah ini pendekatan berpusat pada guru sehingga siswa terkesan pasif.
Pada tahap ini sebaiknya Pendekatan yang dilakukan adalah yang berpusat pada
siswa atau (student centered approach), agar siswa nantinya mampu memiliki
kapabilitas dalam berpikir (thinking skill) kritis, ilmiah, dan analitis.
- Pada langkah ke-5 PaTono memberi instruksi agar peserta didik mengikuti apa
yang dilakukan Pa Tono. Pada pendekatan ini pembelajaran cenderung kaku
karena harus mengikuti langkah yang dilakukan guru dalam mencari informasi
dan memecahkan masalah. Sebaiknya pada langkah ini dirancang agar peserta
didik diberikan ruang untuk bereksplorasi terhadap materi pembelajaran. Mereka
pun secara aktif dapat membangun konsep, prinsip serta hukum dengan melalui
kegiatan 5M, yaitu mengamati, menanya, mengajukan (hipotesis), menghimpun
data dengan beberapa cara dan teknik, menganalisa, serta membuat kesimpulan
dan mengomunikasikan konsep atau prinsip yang telah ditemukan. Atau bisa juga
menerapkan model PBL
- diana model pembelajaran ini dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada
siswa dimana siswa terlibat untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap
metode ilmiah. Dengan demikian, siswa akan dapat mempelajari pengetahuan
yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan
untuk memecahkan masalah, sehingga merangsang peserta didik untuk belajar.
Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran ini, peserta didik bekerja dalam tim
untuk memecahkan masalah dunia nyata (real word). Pembelajaran dengan model
ini merupakan pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar
bagaimana belajar” bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari
permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat
peserta didik pada rasa ingin tahu terhadap pembelajaran yang dimaksud. Masalah
diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau
materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.

Anda mungkin juga menyukai