Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL III

Nama Mahasiswa : Boy Mitra Ballo

NIM : 825722989

Program Studi : PGSD


Kode Mata Kuliah : PDGK 4103
Nama Mata Kuliah : Konsep Dasar IPA di SD
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Dr. Hartutik, M.Pd
Nama Penelaah :
Tahun Pengembangan : 2018
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Edisi Ke- :

Sumbe
Skor
No r Tugas
Uraian Tugas Tutorial Maksimu
. Tutoria
m
l
1. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 25 Modul
cm. Berapakah pertambahan panjang baja itu, jika terjadi 6
perubahan suhu sebesar 50°C? PDGK
4103
2. A. Mungkinkah pelayangan itu negatif? 25 Modul
B. Jika dua sumber bunyi masing-masing dengan frekuensi 6
1800 Hz dan 1600 Hz berbunyi serentak, hitunglah frekuensi PDGK
pelayangan bunyi! 4103
C. Dua garpu tala dengan frekuensi masing-masing 440 Hz
dan 442 Hz dibunyikan bersama-sama. Hitunglah pelayangan
yang dapat terjadi setiap sekon!
3. Diagram di bawah menggambarkan percobaan Young. Jika d 25 Modul
adalah jarak antara 2 celah, L adalah jarak celah ke layar dan 9
P2 adalah jarak garis terang ke 2 dari terang pusat, maka PDGK
panjang gelombang cahaya yang digunakan (1 Å = 10-10m) 4103
adalah…

4. Perhatikan langkah berikut : 25 Modul


 Set alat seperti pada gambar 10
PDGK
4103
 Letakkan benda diantara fokus cermin cekung dan
pusat kelengkungan cermin
 Catat jarak antara cermin dan benda sebagai jarak
benda  (s)
 Geser-geserlah layar sampai terlihat bayangan yang
paling jelas pada layar
 Catat jarak antara cermin dan layar sebagai jarak
bayangan (s’)
 Amati dan catat sifat bayangan yang tampak pada
layar.
 Hitunglah jaraf fokus (f)
*) Coret yang tidak perlu

JAWABAN

1. Diketahui
 Panjang awal baja L₀ = 1.000 cm

 Perubahan suhu ΔT = 50⁰C

 Koefisien muai panjang baja α = 1,1 x 10⁻⁵/⁰C

Ditanya
Pertambahan panjang ΔL?

Proses
Kita dapat langsung menghitung pertambahan panjang baja,

Satuan panjang kita pertahankan dalam cm.

     = 55 x 10⁻²
∴ ΔL = 0,55 cm

Diperoleh pertambahan panjang baja sebesar 0,55 cm.

2. Penyelesaian
a. Pelayangan bunyi adalah suatu peristiwa dua buah gelombang bunyi yang
memiliki frekuensi sedikit berbeda merambat ke arah yang sama akan mengalami
peristiwa superposisi (proses perpaduan atau penjumlahan atau penggabungan
secara linear), sehingga menimbulkan peristiwa interferensi yang menghasilkan
kenyaringan bunyi yang teratur dan berubah-ubah secara periodik. Perubahan
yang terjadi berupa gejala penguatan atau pelemahan bunyi atau keras lemahnya
bunyi yang terdengar dan dirasakan oleh pendengar. Secara matematis frekuensi
pelayangan dapat dtuliskan seperti dibawah ini :
f=f1 - f2
dengan:
f1 = Frekuensi layangan terbesar
f2 = Frekuensi layangan terkecil
f = Frekuensi pelayangan

Jika memperhatikan persamaan di atas secara matematis, maka kemungkinan


pelayangan bernilai negatif sangat tidak memungkinkan, karena secara matematis
frekunsi layangan terbesar mengurangi frekuensi layangan yang terkecil dan
hasilnya akan tetap positif.

b. Diketahui f₁ = 1800 Hz

f₂ = 1600 Hz

fp = ?

Jawab:

fp = |f₁ - f₂|

fp = |1800 Hz - 1600 Hz|

fp = 200 Hz

c. Dua garpu tala dengan frekuensi masing-masing 440 Hz dan 442 Hz dibunyikan
bersama-sama. Hitunglah pelayangan yang dapat terjadi setiap sekon!
Jawaban :
Diketahui f1 = 442 Hz
f2 = 440 Hz

Sehingga, frekuensi pelayangan bunyi garputala adalah


f=f1 - f2
f=442 Hz- 440 Hz
f=2 Hz

3. Persamaan yang digunakan untuk Interferensi, difraksi dan kisi difraksi semua sama :
d sin θ =Δ m λ
d p = Δm L λ

Keterangan:
p = jarak pita terang ke-m  
L = jarak celah ke layar

Hanya definisi ( d ) dalam persamaan memiliki pengertian yang berbeda :


Interferensi : d = jarak antara 2 celah  
Difraksi tunggal : d = diameter celah  
Kisi Difraksi : d = jarak antar celah yang nilainya = 1/N

(1)Interferensi Young ( Celah Ganda )  


d sin θ = Δm λ
d p = Δm L λ

(2) Kisi Difraksi  


d sin θ = Δm λ
d p = Δm L λ
d = 1/N  

Untuk mempermudah dalam menentukan nilai Δm dalam penyelesaian soal, maka


pada interferensi ganda maupun kisi difraksi dapat menggunakan aturan berikut :  
terang ke terang yang berdekatan (Δm = 1 )  
gelap ke gelap yang berdekatan (Δm = 1 )  
terang ke gelap yang berdekatan (Δm = ½ )

( 3 ) Difraksi Tunggal  
d sin θ = m λ
dp=mLλ
Gelap 1 ke titik tengah terang pusat ( m = 1 )  
Gelap 2 ke titik tengah terang pusat ( m = 2 ) dst

( 4 ) Polarisasi
Polarisasi dengan absorpsi (penyerapan) selektif
-Intensitas setelah melewati polarisator:  

-Intensitas setelah melewati analisator:  

= sudut antara sumbu analisator dengan polarisator

Maka panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah


dp=mLλ
λ =(dp)/(2L)

4.

Anda mungkin juga menyukai