NIM:837195253
1.Inovasi pendidikan di Indonesia menurut Cece Wijaya terbagi atas empat aspek,
Yaitu:
Inovasi pendidikan di Indonesia menurut Cece Wijaya terbagi atas empat aspek,
Yaitu:
2.
Inovasi yang bisa kita lakukan dibidang pendidikan misalnya adalah dengan mengajar
online. Mari kita analisa, belajar online adalah sebuah langkah atau loncatan agar
semua murid bisa belajar gratis. Hanya bermodalkan handphone dan kuota kita bisa
belajar online, tidak perlu bayar uang sekolah karena guru yang mengajarkan dibayar
oleh aplikasi, aplikasi dibayar dari jumlah orang yang mendownload aplikasi
tersebut. Dengan begitu inovasi ini sama sama menguntungkan baik di pihak murid,
guru, dan juga siswa. Memang ada beberapa kekurangan seperti jaringan internet dan
sosialisasi, tapi keluar dari itu semua, masih banyak keuntungan yang dapat
menutupinya.
3.
Jawaban: Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi, yaitu:
1. Keunggulan Relatif (relative advantage)
2. Kesesuaian (compatibility)
3. Kerumitan (complexity)
4. Kemampuan diuji cobakan (trialability)
5. Kemampuan diamati (observability)
4.
faktor ekonomi
para siswa yang tidak mampu dapat membuat hambatan karena tidak ada biaya
faktor teknologi
karena ada perkembangan yang membuat hambatan seperti main game terus.
faktor sosial
tidak ada motivasi, pengaruh buruk
faktor kemalasan.
5.
Maknanya berbeda.
Penjelasan:
bahwa makna desentralisasi tidak sama sebangun dengan makna globalisasi. Dalam
konteks globalisasi, desentralisasi merupakan suatu konsekuensi Seperti dikatakan
di muka, kehadiran globalisasi mengakibatkan peran pemerintahan sentral beralih,
bahkan cenderung berkurang. Sebaliknya peran individu kelompok, dan lembaga semakin
kuat. Kemampuan individual untuk bersama dan bekerja sama menjadi sangat tinggi
baik dalam percaturan pergaulan lokal, nasional, regional dan internasional.
Daya tahan satu bangsa secara politis, ekonomi, keuangan, pendidikan dan kebudayaan
tidak dapat lagi sepenuhnya mengandalkan pemerintah pusat. Pemerintah pusat bukan
lagi satu-satunya aktor yang mampu mengurus seluruh kehidupan rakyat. Oleh karena
itu, pemberdayaan pada tingkat lokal menjadi semacam keharusan untuk menghindarkan
dampak negatif globalisasi. Kreativitas dan inovasi menjadi perangkat karakteristik
individu dan lembaga, yang dipercaya dapat diwujudkan secara efektif melalui sistem
desentralisasi