Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : SA’ADUDDIN AHYA’I

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 857120141

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4505/PEMBARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD

Kode/Nama UT Daerah : POKJAR KALIDERES

Masa Ujian : 2023/2024 Genap (2024.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
1.Carl Rogers adalah seorang tokoh yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Menurut
pandangan beliau, guru harus memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran dan pendidikan dalam
proses pembelajaran. Lalu apa saja prinsip-prinsip tersebut?
Prinsip pertama menurut Carl Rogers adalah bahwa setiap siswa memiliki keunikan dan kemampuan
untuk belajar sendiri sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Sehingga, guru harus
memahami karakteristik individu siswa agar dapat memberi bimbingan yang tepat.
Prinsip kedua yaitu pentingnya hubungan antara guru dan siswa. Rogers percaya bahwa hubungan ini
merupakan faktor kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan efektif.
Selain itu, prinsip ketiga menekankan pada pentingnya pengalaman langsung atau experiential
learning bagi siswa sehingga mereka dapat mengembangkan pemahaman secara aktif melalui
interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
Dalam kesimpulannya, Carl Rogers menyatakan bahwa sebagai seorang guru, kita perlu membuka
diri terhadap kemungkinan-kemungkinan baru dalam proses pembelajaran serta mengakomodasi gaya
belajar unik dari masing-masing siswa demi menciptakan suasana belajar yang optimal bagi seluruh
murid kita.

2.Quantum Teaching and Learning adalah sebuah model pembelajaran yang digunakan oleh guru
untuk membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan bagi peserta didik. Dalam pembelajaran
Quantum Teaching and Learning, terdapat filosofi TANDUR. Filosofi ini merupakan singkatan dari
Tujuan, Aktivitas, Norma, Diskusi, Ulasan dan Refleksi.
TANDUR sendiri merujuk pada enam tahap dalam proses pembelajaran. Tahap pertama adalah
Tujuan atau Goal Setting dimana guru memberikan tujuan yang jelas kepada siswa tentang apa yang
ingin dicapai selama proses belajar mengajar berlangsung.
Selanjutnya adalah Aktivitas atau Activity. Pada tahap ini siswa akan melakukan kegiatan-kegiatan
seperti diskusi kelompok ataupun presentasi di depan kelas agar mereka dapat memahami materi
dengan lebih baik.
Norma atau Norms merupakan tahapan ketiga dimana guru menetapkan aturan-aturan tertentu agar
suasana kelas tetap kondusif dan nyaman bagi semua siswa.
Diskusi atau Discussion merupakan tahapan keempat dimana siswa diberikan kesempatan untuk
saling bertukar pikiran dan pendapat tentang topik yang sedang dipelajari.
Ulasan atau Review menjadi tahapan kelima dalam proses TANDUR. Guru akan memberikan ulasan
secara berkala sehingga siswa dapat memperbaiki pemahaman mereka jika ada hal-hal yang kurang
dipahami selama proses belajar mengajar berlangsung.
Terakhir adalah Refleksi atau Reflection dimana setiap akhir sesi pelajaran para siswa diberikan
waktu untuk merefleksikan apa saja yang telah dipelajari serta bagaimana cara penerapan ilmu
tersebut di kehidupan sehari-hari.
Dengan menggunakan konsep TANDUR dalam RPP (Rencana Pelaksanan Pembelajaran), maka
seorang guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan efektif bagi para peserta
didiknya.

3.Dalam inovasi pendidikan, terdapat beberapa faktor yang dapat membantu menciptakan sebuah
inovasi pendidikan. Selain tujuan pendidikan, struktur dan pengajaran serta metode kurikulum, ada
juga beberapa aspek lain yang mendukung terciptanya sebuah inovasi pendidikan.
Pertama-tama, salah satu aspek penting adalah teknologi. Dalam era digital seperti sekarang ini,
teknologi menjadi sangat penting dalam memfasilitasi pembelajaran online atau jarak jauh. Teknologi
juga dapat digunakan untuk membuat materi pelajaran lebih menarik dan interaktif bagi siswa.
Kedua, kolaborasi antara guru dan siswa juga merupakan faktor penting dalam menciptakan sebuah
inovasi pendidikan. Ketika guru dan siswa bekerja sama secara aktif dalam proses belajar-mengajar,
maka akan muncul ide-ide baru tentang cara mengajar atau cara belajar yang lebih efektif.
Ketiga, dukungan dari pihak sekolah atau institusi pendidikan juga sangat diperlukan dalam
menciptakan suatu inovasi pendidikan. Pihak sekolah harus memberi ruang bagi para guru untuk
bereksperimen dengan metode pengajaran baru tanpa takut dihukum jika gagal.
Terakhir namun tidak kalah pentingnya adalah adanya penilaian atau evaluasi atas hasil dari
implementasi inovasi tersebut. Evaluasi ini bisa dilakukan oleh pihak sekolah maupun oleh para ahli
di bidang pedagogi agar dapat menentukan apakah suatu inovasi berhasil atau perlu disempurnakan
lagi.
Dengan memperhatikan semua aspek tersebut secara holistik maka akan semakin mudah untuk
menciptakan suatu Inovatif pada dunia Pendidkan sehingga ilmu pengetahuan bisa berkembang pesat
pada masa depan nanti!

4.Dalam pembangunan sektor pendidikan, peran penting dimiliki oleh para pendidik. Jadi, guru
adalah bagian yang sangat penting dalam sistem pendidikan. Tanpa adanya peran aktif dan semangat
dari guru, maka kebijakan-kebijakan baru di bidang pendidikan tidak akan berhasil dengan baik.
Namun, apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas seorang guru? Ada beberapa upaya
yang dapat membantu meningkatkan kualitas mereka. Misalnya, pelatihan dan pengembangan
profesional secara teratur agar mereka selalu mendapatkan informasi terbaru tentang metode
mengajar terbaik atau teknologi baru dalam dunia pendidikan. Selain itu, kolaborasi antara sesama
guru juga bisa membantu memperkaya pengetahuan mereka.
Selain itu, pemerintah juga harus memberi dukungan pada para guru dengan memberikan fasilitas dan
sumber daya yang cukup untuk menunjang proses belajar-mengajar di sekolah. Hal ini termasuk
sarana seperti buku-buku teks berkualitas tinggi serta akses internet cepat dan murah agar para guru
dapat mencari referensi lebih mudah.
Dengan melakukan berbagai upaya tersebut secara bersama-sama maka mutu seorang guru bisa
ditingkatkan sehingga mampu memberikan pengajaran yang berkualitas bagi siswa-siswa kita demi
masa depan bangsa Indonesia yang lebih cerdas dan maju.

5.Pak Hari membawa sayur, buah-buahan dan sebuah alat serbaguna yang bisa membantu ibu saat
memasak. Alat ini dapat memotong sayuran dengan berbagai bentuk. Saat Pak Hari masuk ke kelas,
para siswa bertanya apa yang akan dimasak oleh Pak Hari. Namun, Pak Hari menjawab bahwa hari
itu mereka akan belajar sambil bermain dengan alat tersebut.
Kemudian, siswa-siswa diberi tugas untuk mencoba menggunakan alat tersebut dalam kelompok-
kelompok yang telah ditentukan sebelumnya. Masing-masing kelompok harus mengambil alat dan
bahan makanan yang telah disediakan oleh Pak Hari serta menyelesaikan LKPD sesuai petunjuknya.
Saat Pak Hari mengamati kegiatan percobaan tersebut, ia melihat ada beberapa siswa yang termasuk
active learners (siswa aktif), structure learners (siswa struktur), personal learners (siswa pribadi) dan
focused learners (siswa fokus). Active learner adalah siswa yang senang melakukan aktivitas fisik
seperti menggerakkan tubuh atau bicara banyak ketika belajar. Structure learner adalah siswa yang
suka memiliki aturan dan jadwal tertentu dalam belajar. Personal learner adalah siswa yang lebih suka
bekerja sendiri tanpa campur tangan orang lain sedangkan focused learner adalah siswaiyang selalu
fokus pada satu hal saja saat belajar.
Contoh pembelajaran dari kegiatan ini misalnya adanya seorang anak di salah satu kelompok menjadi
active leaner karena terlihat senang mencoba semua jenis potongan sayuran menggunakan alat
serbaguna tersebut secara terus-menerus hingga akhirnya berhasil membuat kreasi baru dari hasil
potongan-potongan sayuran tersebut. Ada juga anak-anak di kelompok lain menjadi structure leaners
karena sangat tertarik dengan petunjuk penggunaan alat sehingga mereka merasa nyaman ketika
mengikuti instruksi secara rinci tentang cara menggunakan peralatan dapur itu.
Ada juga contoh personal learning yaitu seorang anak di salah satu kelompok lebih suka bekerja
sendiri tanpa campur tangan temannya sehingga dia hanya menyajikan hidangan untuk dirinya sendiri
meskipun sudah diberitahu untuk bekerja sama dengan anggota tim lainnya.
Terakhir ada contoh focused learning yaitu seorang anak di salah satu kelompok selalu fokus pada
bagaimana cara memotong sayuran agar benar-benar presisi sehingga hasil potongannya tampak
sempurna bahkan jika dibandingkan dengan grup-grup lainya .

Anda mungkin juga menyukai