PDGK4505 Pembaharuan dalam Pembel. di SD
PDGK4505 Pembaharuan dalam Pembel. di SD
A. Identitas RPP
1. Sekolah : [Nama Sekolah]
2. Kelas : Kelas [Kelas]
3. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
4. Waktu : [Tanggal]
5. Guru : Pak Albert
B. Standar Kompetensi
Memahami dan menghargai keberagaman budaya bangsaku serta menunjukkan sikap cinta tanah air.
C. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan keberagaman budaya bangsaku.
2. Menghargai dan menghormati keberagaman budaya bangsaku.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan keberagaman budaya suku Minang.
2. Siswa dapat menghargai dan menghormati keberagaman budaya bangsaku.
E. Materi Pembelajaran
1. Pengenalan tentang Kebudayaan Minangkabau.
2. Contoh-contoh kebudayaan Minangkabau (adat, makanan, tarian, dan lain-lain).
3. Diskusi tentang pentingnya menghargai dan menghormati keberagaman budaya bangsaku.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif tentang kebudayaan Minangkabau oleh Pak Albert.
2. Diskusi kelompok tentang pengalaman siswa terkait kebudayaan bangsa dan pengaruhnya terhadap
keberagaman budaya bangsaku.
3. Penugasan membuat maket rumah adat Minangkabau.
4. Pemutaran video tentang tarian tradisional Minangkabau.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pembukaan (15 menit)
- Pak Albert memperkenalkan topik pembelajaran hari ini dan memberikan contoh-contoh
kebudayaan Minangkabau.
- Siswa diajak untuk berbagi pengalaman mereka tentang kebudayaan yang dimiliki oleh suku atau
daerah asal mereka.
H. Penilaian
1. Observasi guru terhadap partisipasi siswa dalam diskusi dan aktivitas kelompok.
2. Penilaian terhadap hasil maket rumah adat Minangkabau.
3. Penilaian terhadap refleksi siswa tentang pembelajaran hari ini.
I. Sumber Belajar
1. Buku-buku dan materi pembelajaran terkait kebudayaan Minangkabau.
2. Video dokumenter tentang kebudayaan Minangkabau.
3. Gambar dan foto rumah adat Minangkabau.
4. Alat-alat dan bahan untuk membuat maket rumah adat Minangkabau.
Demikianlah RPP tentang sub tema keberagaman budaya bangsaku dengan penerapan pembelajaran
berbasis budaya oleh Pak Albert. Diharapkan pembelajaran ini dapat membantu siswa untuk
memahami dan menghargai keberagaman budaya bangsaku dengan lebih baik.
Penerapan demokrasi dan HAM di sekolah memiliki beberapa aspek penting yang harus
dipertimbangkan oleh pendidik. Berikut adalah beberapa cara penerapan demokrasi dan HAM di
sekolah:
3. **Pendidikan HAM:** Sekolah memiliki tanggung jawab untuk memberikan pendidikan tentang
HAM kepada siswa. Ini meliputi pemahaman tentang hak-hak dasar manusia, nilai-nilai demokrasi,
pluralisme, toleransi, keadilan, dan perlindungan terhadap diskriminasi dan penyalahgunaan.
4. **Keadilan dan Keterlibatan:** Penerapan HAM di sekolah melibatkan memastikan bahwa setiap
individu dihormati dan diperlakukan secara adil tanpa diskriminasi. Hal ini termasuk memberikan
kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang, mendengarkan pandangan dan kebutuhan
siswa dengan penuh perhatian, serta menanggapi keluhan atau pelanggaran HAM dengan cepat dan
tepat.
6. **Partisipasi Orang Tua dan Masyarakat:** Penerapan demokrasi di sekolah juga melibatkan
partisipasi orang tua dan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan sekolah.
Ini memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan kebutuhan dan aspirasi seluruh
komunitas sekolah.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip demokrasi dan HAM di sekolah, pendidik dapat menciptakan
lingkungan belajar yang inklusif, adil, dan bermakna bagi semua siswa. Hal ini membantu
membentuk karakter siswa yang memiliki kesadaran sosial, toleransi, dan keterampilan partisipasi
yang diperlukan dalam masyarakat demokratis.
Langkah-langkah:
2. **Pengembangan Materi Pembelajaran:** Siswa diberikan kesempatan untuk memilih topik atau
proyek yang relevan dengan tujuan pembelajaran, yang akan mereka jelajahi dan dokumentasikan
dalam portofolio mereka.
3. **Pembelajaran Aktif:** Siswa terlibat secara aktif dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi proyek atau aktivitas yang mereka pilih, sementara guru berperan sebagai fasilitator dan
pembimbing.
4. **Pengumpulan dan Refleksi:** Siswa mengumpulkan bukti-bukti karya atau pencapaian mereka
dalam portofolio mereka dan merefleksikan proses pembelajaran mereka serta pencapaian yang
mereka raih.
5. **Penilaian Formatif dan Sumatif:** Guru memberikan umpan balik formatif yang berkelanjutan
kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung, serta melakukan penilaian sumatif
berdasarkan portofolio siswa untuk menilai pencapaian mereka terhadap tujuan pembelajaran.
Gambar tersebut menggambarkan model pembelajaran terpadu berbasis proyek. Berikut adalah alasan
mengapa gambar tersebut dapat diinterpretasikan sebagai model pembelajaran terpadu berbasis
proyek:
1. **Interkoneksi Mata Pelajaran:** Di dalam gambar, terdapat mata pelajaran "Bahasa" dan
"Makalah" yang terhubung dengan keterampilan berfikir, khususnya keterampilan menulis. Ini
menunjukkan bahwa pembelajaran tidak hanya terfokus pada satu mata pelajaran, tetapi
mengintegrasikan beberapa mata pelajaran secara simultan.
2. **Fokus pada Proyek:** Materi pembelajaran yang disebutkan adalah "Menulis", yang
menunjukkan bahwa siswa akan terlibat dalam sebuah proyek menulis. Proyek ini mungkin
melibatkan penelitian, analisis, penyusunan, dan penulisan sebuah makalah, yang merupakan bentuk
pembelajaran aktif dan mendalam.
4. **Konteks Berbasis Kehidupan Nyata:** Proyek menulis makalah adalah sebuah kegiatan yang
memiliki relevansi dengan kehidupan nyata, di mana siswa belajar bagaimana menerapkan
keterampilan menulis dalam konteks yang bermakna bagi mereka.
Dengan demikian, gambar tersebut mencerminkan model pembelajaran terpadu berbasis proyek, di
mana siswa terlibat dalam sebuah proyek pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai mata
pelajaran dan keterampilan berfikir, sambil ditempatkan dalam konteks kehidupan nyata.
Skenario:
1. **Persiapan:**
- Guru menyiapkan sebuah permainan matematika sederhana yang melibatkan penjumlahan angka-
angka kecil (misalnya, penjumlahan angka 1-10).
- Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (3-5 siswa per kelompok) dan memastikan
bahwa setiap kelompok terdiri dari campuran kemampuan, termasuk siswa tunagrahita.
2. **Pengenalan Permainan:**
- Guru menjelaskan aturan permainan kepada seluruh kelas, termasuk tujuan permainan dan cara
bermainnya.
- Setiap kelompok diberikan sebuah lembar kerja yang berisi serangkaian soal penjumlahan
sederhana.
3. **Pelaksanaan Permainan:**
- Setiap kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan soal-soal penjumlahan di lembar kerja
mereka.
- Siswa tunagrahita dalam setiap kelompok didorong untuk berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan
soal, dengan dukungan dari anggota kelompok lainnya.
- Siswa di dalam kelompok saling membantu satu sama lain, memberikan bantuan jika diperlukan,
dan berbagi strategi penyelesaian soal.
Dengan skenario ini, strategi pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan bagi anak tunagrahita
untuk terlibat dalam pembelajaran secara aktif, sambil mengembangkan keterampilan kerja sama,
keterampilan sosial, dan pemahaman konsep matematika dasar. Kolaborasi antar siswa juga
memungkinkan adanya dukungan dan bimbingan bagi siswa tunagrahita dalam mencapai tujuan
pembelajaran mereka.