Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : JUHAENIAH

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 836284214

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4103/Konsep Dasar IPA di SD

Kode/Nama UPBJJ : 22 / SERANG

Masa Ujian : 2021/22.1(2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Zat yang terkandung pada masing-masing makanan adalah

NAMA ZAT MAKANAN


Nasi goreng, Roti tawar, Nasi uduk, Nasi
Karbohidrat putih, Nasi putih, Bakmie goreng, Singkong
rebus
Susu, Dendeng daging, Ayam goreng, Udang
Lemak
, saus mentega, Rendang daging,Kerupuk
Sosis goreng, Tempe gorang, Tahu goreng,
Protein
Kering tempe, teri dan kacang tanah
Mentimun, Tomat, Jus jeruk, Pisang, Pepaya,
Vitamin Sayur sop, Jus apel, Manisan buah, Jeruk
Urap sayur , Jagung rebus
Mineral Kedelai rebus Telur dadar

2. virus COVID-19 dapat menyebar melalui beberapa cara berikut:


1) Melalui Droplet
Droplet adalah cairan atau percikan air yang keluar dari saluran pernapasan ketika
seseorang batuk maupun bersin. Risiko penularan virus COVID-19 melalui droplet
akan meningkat drastis apabila seseorang tidak mengenakan masker. Namun
ternyata, droplet tidak hanya sebatas cairan yang dikeluarkan ketika bersin atau
batuk, melainkan juga ketika berbicara, bernyanyi, maupun tertawa.
2) Melalui Kontak Fisik
Kontak fisik seperti berjabat tangan adalah salah satu media penularan COVID-19,
karena kita tidak pernah tahu ada berapa banyak kuman, virus, maupun bakteri
ditangan kita dan lawan bicara. Makanya, sebisa mungkin hindari kontak fisik
secara langsung. Kalau bingung, coba untuk mengganti model jabat tangan dengan
gerakan Namaste, yaitu gerakan mengatupkan kedua tangan di dada yang kerap
digunakan saat melakukan olahraga yoga.
3) Melalui Permukaan yang Terkontaminasi
Penularan virus COVID-19 bisa terjadi saat seseorang menyentuh barang yang
mungkin saja sudah terkontaminasi oleh droplet orang lain. Lalu, virus tersebut
berpindah ke hidung, mulut, atau mata dari sentuhan barang yang terkontaminasi
tadi.
3. Demam Berdarah
Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit mudah menular yang berasal
dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini disebabkan
oleh salah satu dari empat virus dengue.
Penyebab dan Faktor Risiko Demam Berdarah
Kedua nyamuk penyebab DBD biasanya menginfeksi seseorang di pagi sampai sore
hari menjelang petang. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah
seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut menggigit
orang lain, maka virus akan tersebar. Bisa dibilang, nyamuk berperan sebagai medium
pembawa (carrier) virus dengue tersebut. Selain gigitan nyamuk, demam berdarah
dipicu oleh faktor risiko tertentu. Beberapa faktor risiko tersebut, di antaranya:
1. Pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya;
2. Tinggal atau bepergian ke daerah tropis; dan
3. Bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan kekebalan tubuh yang
lemah.
Gejala Demam Berdarah
Umumnya gejala demam berdarah bersifat ringan, dan muncul 4–7 hari sejak gigitan
nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari. Gejala biasanya menyerupai penyakit
flu, dan bisa saja berkembang menjadi semakin parah jika telat ditangani. Beberapa
gejala demam berdarah, yaitu:
1. Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius;
2. Nyeri kepala berat;
3. Nyeri pada sendi, otot, dan tulang;
4. Nyeri pada bagian belakang mata;
5. Nafsu makan menurun;
6. Mual dan muntah;
7. Pembengkakan kelenjar getah bening;
8. Ruam kemerahan sekitar 2–5 hari setelah demam;
9. Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening; dan
10. Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit.
4. A) Cara menggunakan penggaris adalah:
1) Tempelkan penggaris atau mistar pada benda yang akan diukur panjangnya.
Titik nol pada penggaris harus tepat dengan ujung awal dari panjang benda
yang diukur.
2) Nilai ukur benda ditunjukkan oleh garis pada skala penggaris atau mistar
yang bertepatan dengan ujung akhir panjang benda.
Secara umum cara menggunakan jangka sorong untuk mengukur panjang atau
diameter luar suatu benda adalah seperti ini:
1) Cek dulu dan pastikan waktu kedua rahang tertutup, skala menunjukkan
angka nol. Tujuannya supaya nggak ada kesalahan pengukuran, yang biasa
disebut zero error.
2) Kendurkan baut pengunci dan tarik rahang geser ke kanan, sampai benda
yang ingin diukur bisa pas ditempatkan diantara 2 rahang (tetap dan geser)
3) Letakkan benda yang akan diukur di antara kedua rahang, pastikan juga
posisinya sudah sesuai ya.
4) Tarik rahang geser ke kiri sampai mengapit benda yang mau diukur, lalu
putar baut pengunci sampai terdengar suara “klik”.
5) Baca dan hitung hasil pengukuran yang diperoleh.
B) Berdasarkan hasil pengukuran balok memiliki panjang 7 cm dan sekrup 3 cm
C) Dalam hal yang berhubungan dengan pengukuran dan alat ukur, ada dua istilah
yang seringkali kita gunakan, yaitu istilah untuk menilai apakah alat tersebut baik
atau tidak, yaitu presisi (teliti) dan akurasi (tepat). Pengertian kedua istilah ini
sebenarnya berbeda. Presisi berkaitan dengan seberapa teliti alat ukur dapat
mengukur sebuah besaran. Namun, hasil yang kita peroleh belum tentu benar.
Yang menandai suatu alat memiliki presisi tinggi yaitu hasil pengukuran dengan
jumlah angka di belakang koma yang lebih banyak. Misalnya, jangka sorong
terkenal lebih presisi dari mistar. Mengapa? Hal ini karena ketika mengukur
sebuah benda menggunakan jangka sorong, misalnya memperoleh hasil 2,345 cm,
ada tiga angka di belakang koma. Namun, jika kita bandingkan dengan mistar,
hasil yang kita peroleh mungkin 2,3 cm, yang hanya memiliki satu angka di
belakang koma. Meskipun sebuah jangka sorong rusak (misal, skalanya sudah
tidak benar), ia masih tetap bisa kita sebut lebih presisi dari sebuah penggaris
yang masih baik.

Anda mungkin juga menyukai