Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL III

Program Studi : PGSD


Kode Mata Kuliah : PDGK 4103
Nama Mata Kuliah : Konsep Dasar IPA di SD
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Dr. Rif’at Shafwatul Anam, M.Pd
Nama Penelaah :
Tahun Pengembangan : 2021
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Edisi Ke- :

Sumber
Skor
No Tugas
UraianTugas Tutorial Maksimu
. Tutoria
m
l
1. Sebuah thermometer Celcius menunjukanangka 50°C. Berapakah 25 Modul 7
suhu tersebut pada Reamur, Fahreinheit, dan Kelvin? PDGK
4103
2. Analogikan proses perpindahan panas secara koduksi, konveksi, dan 25 Modul 8
radiasi dengan ilutrasi yang mudah dipahami oleh siswa Sekolah PDGK
Dasar (SD)? 4103
3. Diagram di bawah menggambarkan percobaan Young. Jika d adalah 25 Modul 9
jarak antara 2 celah, L adalah jarak celah kelayar dan P2 adalah jarak PDGK
garis terang ke 2 dari terang pusat, maka panjang gelombang cahaya 4103
yang digunakan (1 Å = 10-10m) adalah…

4. Kelaian pada indera penglihatan diantaranya rabun jauh dan rabun 25 Modul
dekat dapat ditanggulangi oleh kacamata dengan lensa cekung 10
maupun cembung. Gambarkan dan jelaskan bagaimana jatuhnya PDGK
bayangan pada mata penderita rabun jauh dan rabun dekat sebelum 4103
dan sesudah diberikan lensa yang sesuai dengan apa yang mereka
alami!
*) Coret yang tidak perlu
Jawaban :

1. Setiap skala suhu memiliki titik bawah (titik beku) dan titik atas (titik didih) yang
berbeda sesuai pengamatan dari tokoh penemu skala tersebut, yakni Celcius, Reamur,
Fahrenheit dan Kelvin. Berikut interval dari tiap skala suhu:

(a). Celcius ⇒ 0°C - 100°C, memiliki panjang interval = 100

(b). Reamur ⇒ 0°C - 80°C, memiliki panjang interval = 80

(c). Fahrenheit ⇒ 32°C - 212°F, memiliki panjang interval = 180

(d). Kelvin ⇒ 273 - 373, memiliki panjang interval = 100

Khusus pada penulisan skala Kelvin yang merupakan suhu mutlak (absolut) tidak
dicantumkan lambang derajat. Skala Kelvin hanya terhubung langsung dengan skala
Celcius, tidak dengan skala yang lain. Berikut kita susun perbandingan antarskala,
silakan disimak:

Keterangan :

C = angka suhu yang sedang ditunjukkan skala Celcius

R = angka suhu yang sedang ditunjukkan skala Reamur

F = angka suhu yang sedang ditunjukkan skala Fahrenheit

K = angka suhu yang sedang ditunjukkan skala Kelvin

Perhatikan, angka banding C : R : F = 5 : 4 : 9 diperoleh dari perbandingan panjang


interval masing-masing, namun hanya titik bawah Fahrenheit yang tidak dimulai dari nol
melainkan 32. Kembali ke pertanyaan yakni ingin mengubah 50°C ke dalam skala
Reamur dan Fahrenheit. Gunakan rumus-rumus di atas.

Diperoleh hasil konversi suhu dari 50°C ke Reamur sebesar

⇔ F = 32 + 90

Diperoleh hasil konversi suhu dari 50°C ke skala Fahrenheit sebesar.

Catatan: Pada umumnya persamaan konversi suhu dari Celcius ke Fahrenheit atau
sebaliknya, sering ditulis sebagai berikut.

Biasanya kita langsung menggunakan kedua rumus ini, sehingga kalau dikerjakan ulang
adalah,

⇔ F = 90 + 32

- Hasil konversi suhu dari 50°C ke skala Fahrenheit sebesar


2. 1. Konduksi

Pada konduksi perpindahan energi panas (kalor) tidak di ikuti dengan zat perantaranya.
Misalnya saja anda menaruh batang besi membara ke batang besi lain yang dingin. Anda
tidak akan melihat besi membara itu bergerak namun tiba-tiba besi yang semula dingin
akan menjadi panas. Atau dengan contoh yang lebih simpel, yakni satu logam panjang
yang dipanaskan. Satu ujung logam panjang yang di beri nama A dipanaskan maka
beberapa saat kemudian ujung yang lain (kita sebut ujung B) juga akan ikut panas.
Pemanfaatan Konduksi dalam kehidupan sehari-hari sendiri bisa dengan mudah kita
temukan, misalnya saja saat memasak air maka kalor berpindah dari api (kompor)
menuju panci dan membuat air mendidih.

2.Konveksi

Merupakan perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan berpindahnya zat perantara.
Konveksi sebenarnya mirip dengan Induksi, hanya saja jika Induksi adalah perpindahan
kalor tanpa disertai zat perantara sedangkan konveksi merupakan perpindahan kalor yang
di ikuti zat perantara. Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat
pada proses pemasakan air, apakah anda tau apa yang terjadi saat air dimasak? Saat air
dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas maka akan
bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang
diatas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu
yang sama. Selain itu contoh konveksi yang lain juga dapat anda temui pada ventilasi
ruangan dan cerobong asap.

3.Radiasi

Merupakan proses terjadinya perpindahan panas (kalor) tanpa menggunakan zat


perantara. Perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan zat perantara, contohnya
anda bisa melihat bagaimana matahari memancarkan panas ke bumi dan api yang
memancarkan hangat ke tubuh anda. Kalor dapat di radiasikan melalui bentuk
gelombang cahaya, gelombang radio dan gelombang elektromagnetik. Radiasi juga dapat
dikatakan sebagai perpindahan kalor melalui media atau ruang yang akhirnya diserap
oleh benda lain. Contoh radiasi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat saat anda
menyalakan api unggun, anda berada di dekat api unggun tersebut dan anda akan
merasakan hangat. Satu lagi, pernahkah anda memegang candi prambanan di siang hari?
Menurut anda apa yang membuat candi tersebut hangat saat siang hari? Ya karena
mendapat radiasi panas dari matahari.
3.

Jika d adlah jarak antara 2 celah, t adalah jarak celah ke layar, dan P2 adalah jarak garis terang
ke-2 dari terang pusat, tentukan panjang gelobang cahaya yang digunakan (1 Ả = 10−10 )

Diketahui :

⌡= 1 m

d = 10−3 m

n = 2 (terang ke 2)

P2 = 1 mm = 10−3 m

Ditanya :

λ = .....?

Jawab :

Percobaan Young, sehingga panjang gelombangnya bisa kita cari dengan menggunakan rumus
berikut :

P2d
=nλ
l
−3 −3
10 .10
=2λ
l

2 λ = 10−6

λ = 0,5 . 10−6 m

λ = 5 . 10−7 m

λ = 5 . 10−7 . 1010 Ả

λ = 5.000 Ả

Jadi panjang gelomabang cahaya yang digunakan adalah 5.000 Ả


4. 1. Rabun Dekat (Hipermetropi)

Seorang penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak dekat (± 25 cm)
dengan jelas. Hal ini dikarenakan bayangan yang terbentuk jatuh di belakang retina sehingga
bayangan yang jatuh pada retina menjadi tidak jelas (kabur). Kacamata positif dapat menolong
penderita rabun dekat sebab lensa cembung mengumpulkan cahaya sebelum cahaya masuk ke
mata. Dengan demikian, kornea dan lensa dapat membentuk bayangan yang jelas pada retina.

2. Rabun Jauh (Miopi)

Seorang penderita rabun jauh tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak jauh (tak hingga)
dengan jelas. Hal ini dikarenakan bayangan yang terbentuk jatuh di depan retina, seperti yang
ditunjukkan Gambar 10.31. Kacamata negatif dapat menolong penderita rabun jauh karena lensa
cekung akan dapat membuat cahaya menyebar sebelum cahaya masuk ke mata. Dengan
demikian, bayangan yang jelas akan terbentuk di retina.

3. Buta Warna

Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk
menangkap suatu warna tertentu. Penyakit ini bersifat menurun. Buta warna ada yang buta warna
total dan buta warna sebagian. Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam dan putih
saja, sedangkan buta warna sebagian tidak dapat melihat warna tertentu, yaitu merah, hijau, atau
biru.

4. Presbiopi

Presbiopi disebut juga rabun jauh dan dekat atau rabun tua, karena kelainan mata ini biasanya
diderita oleh orang yang sudah tua. Kelainan jenis ini membuat si penderita tidak mampu melihat
dengan jelas benda-benda yang berada di jarak jauh maupun benda yang berada pada jarak dekat.
Hal tersebut diakibatkan oleh berkurangnya daya akomodasi mata. Kelainan ini biasanya diatasi
dengan kaca mata rangkap, yaitu kaca mata cembung dan cekung. Pada kacamata dengan lensa
rangkap atau kacamata bifokal, lensa negatif bekerja seperti pada kacamata untuk penderita
miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti pada kacamata untuk penderita hipermetropi.

5. Astigmatisma

Astigmatisma atau dikenal dengan istilah silinder adalah sebuah gangguan pada indera
penglihatan karena penyimpangan dalam pembentukan bayangan pada lensa. Hal ini disebabkan
oleh cacat lensa yang tidak dapat memberikan gambaran atau bayangan garis vertikal dengan
horisotal secara bersamaan. Penglihatan si penderita menjadi kabur. Untuk mengatasi gangguan
ini, dapat menggunakan lensa silindris.

Anda mungkin juga menyukai