Anda di halaman 1dari 29

MENETAPKAN DAN MENERAPKAN APE OUTDOOR BERDASARKAN

KELOMPOK USIA 0-2 TAHUN, 2-4 TAHUN, DAN 4-6 TAHUN

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah APE

An An Andari, M.Pd

Oleh:
Dina Karismawati Kurnia (1304326)
Lilis Nirmala Pitaloka (1301221)

5A PGPAUD

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
KAMPUS CIBIRU
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat


rahmat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul
“Menetapkan dan Menerapkan Ape Outdoor Berdasarkan Kelompok Usia 0-2
Tahun, 2-4 Tahun, dan 4-6 Tahun”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Alat Permainan Edukatif.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis maupun bagi pembacanya. Amin.

Bandung, 07 November 2015

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ........................................................................................................................
PENDAHULUAN ....................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan............................................................................................ 2
BAB II ......................................................................................................................
PEMBAHASAN ......................................................................................................
A. Area Bermain Luar Ruangan atau Outdoor ..................................................... 3
B. Fungsi Area Bermain Outdoor ......................................................................... 4
C. Jenis-Jenis Alat Permainan Outdoor berdasarkan Kelompok Usia ................. 5
D. Prinsip Penataan APE Luar Ruangan (Outdoor) ........................................... 20
E. Cara Merawat Sarana Bermain Luar Ruangan/ Outdoor PAUD ................... 23
BAB III .....................................................................................................................
PENUTUP ................................................................................................................
A. Simpulan ........................................................................................................ 25
B. Saran .............................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia anak adalah dunia bermain, melalui bermain anak memperoleh
pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi, dan
perkembangan fisik. Melalui kegiatan bermain dengan berbagai permainan, anak
dirangsang untuk berkembang secara umum baik berkembang berfikir, emosi
maupun sosial. Dalam bermain, dibutuhkan cara atau media permainan yang
dapat mengembangkan diri peserta didik yang dinamakan sebagai permainan
edukatif.
Permainan edukatif adalah semua bentuk permainan yang dirancang
untuk memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para
pemainnya, termasuk permainan tradisional dan modern yang didalamnya
terdapat muatan pendidikan dan pengajaran. Permainan yang dirancang
dimaksudkan untuk memberikan suatu informasi atau menanamkan sikap
tertentu yang bermanfaat bagi anak.
Terdapat jenis-jenis permainan yang dapat dilakukan oleh anak. Jenis
permainan yang pertama dikelompokkan berdasarkan bentuk dan keterampilan
yang di dalamnya dibagi menjadi dua yaitu permainan tradisional dan permainan
modern. Sedangkan untuk jenis permainan yang kedua dikelompokkan
berdasarkan tempatnya dan dibagi menjadi dua bagian yaitu alat permainan
indoor dan alat permainan outdoor.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas lebih dalam mengenai
alat permainan outdoor yang dikelompokkan berdasarkan usia 0-2 tahun, 2-4
tahun, dan 4-6 tahun.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengajukan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan area bermain luar ruangan atau outdoor?
2. Apa saja fungsi area bermain outdoor bagi anak?

1
2

3. Alat permainan outdoor apa saja yang dapat digunakan oleh anak usia 0-2
tahun, 2-4 tahun, dan 4-6 tahun?
4. Apa saja prinsip dari penataan ape luar ruangan (outdoor)?
5. Bagaimana cara merawat sarana bermain luar ruangan/ outdoor PAUD?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian area bermain luar ruangan atau outdoor.
2. Fungsi area bermain outdoor bagi anak.
3. Alat permainan outdoor yang dapat digunakan oleh anak usia 0-2 tahun, 2-
4 tahun, dan 4-6 tahun.
4. Prinsip dari penataan ape luar ruangan (outdoor).
5. Cara merawat sarana bermain luar ruangan/ outdoor PAUD.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,
wawasan dan keilmuan bagi penulis maupun bagi pembaca khususnya dalam
menetapkan dan menerapkan APE outdoor berdasarkan kelompok usia 0-2
tahun, 2-4 tahun, dan 4-6 tahun.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Area Bermain Luar Ruangan atau Outdoor


Kegiatan di luar ruangan adalah seperangkat alat dan bahan bermain
yang pada umumnya ditempatkan di luar ruangan bagi anak usia dini yang
dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Pengertian Kegiatan
bermain di luar ruangan adalah aktivitas yang dilakukan anak dengan
menyenangkan di luar ruangan. Area bermain outdoor ini adalah tempat favorit
anak dan bersifat dinamis atau konvensional
Berdasarkan kebutuhan perkembangan, lembaga pendidikan
memerlukan acuan sarana bagi terlaksananya pendidikan pada anak usia dini.
Kebutuhan perkembangan anak dapat dipenuhi dengan kegiatan bermain di
dalam dan di luar ruangan.
Kebutuhan bermain anak di luar ruangan tidak hanya terbatas pada alat
permainan yang disediakan di halaman saja, tetapi dapat pula memanfaatkan
sarana yang ada di lingkungan sekitar. Di dalam sebuah sekolah termasuk
PAUD, Sarana pendidikan merupakan seperangkat alat dan bahan yang
menunjang program belajar peserta didik, meliputi bahan belajar, media
belajar, alat-alat permainan dan alat peraga.
Kebutuhan sarana pendidikan PAUD tersebut ditegaskan pada Undang-
undang No. 20 Tahun 2003, pasal 45 ayat 1 yang berbunyi “Setiap satuan
pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang
memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan
kejiwaan peserta didik”.
Selanjutnya ditegaskan kembali dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 42 ayat 1 yang
menyatakan bahwa “Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang
meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber

3
4

belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”.
B. Fungsi Area Bermain Outdoor
Melalui aktivitas di luar ruangan atau outdoor semua aspek
perkembangan anak dapat ditingkatkan. Hal ini terjadi karena aktivitas outdoor
melibatkan multiaspek perkembangan anak. Aktivitas outdoor lebih berperan
dalam mengintegrasikan sensoris dan berbagai potensi yang dimiliki anak. Hal
ini termasuk perkembangan fisik, keterampilan sosial, dan pengetahuan
budaya, serta perkembangan emosional dan intelektual.
Perkembangan Fisik. Aktivitas outdoor dapat menjadi tempat yang
menunjang bagi berbagai kegiatan dan kesempatan belajar bagi anak-anak.
Namun, bagi kebanyakan anak, peran terpenting aktivitas outdoor adalah untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik. Melalui kegiatan fisik,
anak-anak juga mendapatkan kesempatan untuk menjadi lebih sosial,
mempelajari peraturan-peraturan, belajar kemandirian, mengembangkan rasa
percaya diri, mengembangkan intelektualnya, dan belajar menyelesaikan
permasalahan yang muncul. Lingkungan outdoor lebih banyak merangsang
aktivitas otot. Alam terbuka yang bebas lebih banyak menawarkan kesempatan
secara alamiah untuk berlari, melompat, dan menggerakan seluruh tubuhnya
dengan bebas. Peralatan bermain yang tersedia akan mendorong anak untuk
memanjat, melatih keseimbangan, melatih koordinasi, dan pengembangan
kekuatan tubuh bagian atas dan juga bagian bawah. Kemampuan motorik kasar
dan halus juga dapat berkembang sesuai tahap perkembangan mereka.
Perkembangan Keterampilan Sosial. Lingkungan di luar ruangan secara
alami mendorong interaksi diantara sesama anak ataupun diantara orang
dewasa dan anak-anak. Dengan interaksi ini maka keterampilan sosial mereka
dapat berkembang. Selain itu, banyak peraturan yang ditetapkan di dalam
kelas, justru diperbolehkan dilakukan anak ketika mereka berada di luar kelas.
Sementara itu, dengan bermain di lingkungan terbuka, anak-anak dapat belajar
mengenal lingkungan sosial masyarakat terdekatnya. Mereka dapat
mengunjungi kantor pemadam kebakaran, kantor pos, museum, rumah yatim
5

piatu, ataupun rumah sakit. Dengan acara kunjungan ini anak-anak dapat
mengembangkan sikap empati serta mengenal fungsi dan manfaat
lingkungannya. Anak juga dapat mempelajari dan mengenal kondisi sosial-
budaya masyarakat.
Perkembangan Emosional. Permainan di luar ruangan banyak
memberikan peluang dan tantangan baru bagi anak. Dengan menguasai banyak
tantangan yang dihadapi di luar membuat anak-anak lebih mengembangkan
rasa percaya dirinya yang positif. Seorang anak membutuhkan beberapa
keterampilan emosional yang harus ia penuhi. Pertama, ia harus mengenal
kemampuannya dan mengakui ketidakmampuannya. Kedua, ia harus belajar
meminta tolong dengan cara yang baik kepada orang lain pada saat ia
membutuhkan. Ketiga, ia harus memiliki kepercayaan terhadap bantuan orang
lain. Dan keempat, ia harus menghargai bantuan tersebut dengan cara berterima
kasih. Lingkungan di luar ruangan juga dapat membantu anak bersikap lebih
matang dan dewasa serta lebih menumbuhkan sikap menghargai terhadap
keindahan.
Perkembangan Intelektual. Lingkungan di luar ruangan memberi
kesempatan kepada guru untuk membantu anak dan menguatkan kembali
konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya dengan contoh yang lebih
konkret dan nyata, seperti warna, angka, bentuk, dan ukuran. Melalui
lingkungan belajar di luar ruangan, anak-anak dapat belajar mengamati serta
menganalisis situasi-situasi di luar ruangan. Mereka dapat mempertanyakan
berbagai interaksi dan perubahan alam, sehingga pengetahuan dasar mereka
tentang sains dapat berkembang pula. Perkembangan bahasa pun dapat
dikembangkan di lingkungan outdoor. Kondisi di luar ruangan yang
memungkinkan anak untuk melihat dan menyentuk banyak hal, membuat anak-
anak secara alamiah ingin membicarakan dan saling mendengarkan
penjelasannya. Manfaat lain yang diperoleh anak-anak melalui lingkungan
outdoor adalah adanya kesempatan terbuka lebar yang membuat anak-anak
mengembangkan daya khayal serta kreativitasnya
C. Jenis-Jenis Alat Permainan Outdoor berdasarkan Kelompok Usia
6

Jenis-jenis sarana bermain luar ruangan (Outdoor) PAUD ada dua yaitu
alat bermain permanen dan alat bermain yang dapat dipindahkan. Di lembaga
PAUD, alat bermain luar ruangan juga biasa disebut sebagai Alat Permainan
Edukatif (APE) Luar Ruangan atau Outdoor.
Alat bermain permanen adalah alat-alat bermain yang sudah dipasang
secara tetap dan tidak dapat dipindah-pindah. Alat bermain permanen ini akan
menjadikan struktur halaman bermain yang menetap/konsisten. Berikut
merupakan APE luar ruangan permanen yang mencakup:
1. Ayunan
 Ayunan Anak untuk usia 0-2 tahun

Spesifikasi:
- Kursi mewah dan empuk dengan dukungan kepala yang dapat
dilepas. Di bantalan kaki bantal bayi memberikan kenyamanan
ekstra.
- Berat 4 kg
- Ukuran 57 cm × 14 cm × 35 cm
 Ayunan Anak untuk usia di bawah 3 tahun

Spesifikasi :
- Kursi diberi penutup dari segala arah.
7

- Satu tempat duduk untuk satu anak


- Dalam pendampingan orang dewasa
- Jarak dari dudukan ke tanah maks 60 cm
 Ayunan Anak untuk usia 4-6 tahun

Spesifikasi ayunan anak :


- Tinggi dudukan dari tanah maks 80 cm
- Sudut dan tepi harus memiliki round 3 mm
- Mur, baut, dan paku diberikan penutup
- Tali atau rantai harus diamankan kedua ujungnya
- Panjang palang untuk satu dudukan adalah 1 m.
- Jarak masing-masing ayunan pada satu rangkaian tiang minimal
adalah 50-60 cm
- Jarak antara ayunan dan tiang minimal adalah 76 cm
2. Seluncuran,
 Seluncuran Anak Usia Kurang 2 Tahun

Spesifikasi seluncuran :
8

- Terbuat dari fiber/plastik/beton/ kayu


- Ujung akhir daratan dibuat lebih landai
- Tinggi seluncuran maksimal 1,2 meter.
- Batas akhir seluncuran bawah diberi landasan pantat 25 cm
- Tidak boleh ada tepi tajam dan ujung runcing
- Dalam pendampingan orang dewasa
 Seluncuran Anak Usia 4-6 Tahun

Spesifikasi :
- Tinggi perosotan maksimal 2.5 m
- Sudut kemiringan 30°
- Lebar sisi pengangan 5 cm
- Tinggi pegangan tangga 58 cm
- Lebar pijakan tangga 18 -28 cm
- Lebar antar pijakan 25 cm
- Lebar papan luncur minimal 59 cm
- Dalam dudukan dipasang angkur supaya kuat
3. Terowongan,
 Terowongan Anak Usia 1-2 Tahun
9

Spesifikasi terowongan anak :


Terowongan dibuat dari busa yang dibalut dengan vynil
 Terowongan Anak Usia 2-6 Tahun

Spesifikasi terowongan :
- Terowongan dapat dibuat dari semen yang dibeton, ban bekas,
plastik, fiber, kardus
- Diameter: 80 cm
- Panjang maksimal 2,5 meter
4. Jungkat-Jungkit,
 Jungkat-Jungkit Anak Usia 0-2 Tahun

 Jungkat-Jungkit Anak Usia 2-4 Tahun


10

Spesifikasi:
 Bahan terbuat dari plastik
 Dapat digunakan oleh anak kisaran > 3 tahun
 Jungkat-Jungkit Anak Usia 4-6 Tahun

Spesifikasi :
- Pada bagian bawah dudukan diberikan ban, atau tiang khusus
- Dudukan harus dirancang sedemikian rupa untuk mengurangi
dampak bentur
- Ujung peralatan terbuat dari kayu/besi
- Terbuat dari besi/kayu
- Tinggi maksimal 1 meter
- Diberi alas atau dasar ban bekas atau pasir
5. Balok Titian,
 Balok Titian Anak Usia 1-2 Tahun
11

Spesifikasi Balok Titian :


Untuk usia di bawah usia 24 bulan memiliki penopang, bahan
dibungkus dengan menggunakan bahan lunak (soft materials)
 Balok Titian Anak Usia 2-4 Tahun

Spesifikasi :
- Terbuat dari kayu atau besi
- Lebar papan titian minimal 30 cm
- Penggunaan dengan bantuan orang dewasa
 Balok Titian Anak Usia 4-6 Tahun

Spesifikasi :
- Terbuat dari kayu atau besi
- Lebar papan titian minimal 20 cm,
- Penggunaan dengan bantuan orang dewasa
6. Tangga Majemuk,
12

Spesifikasi Tangga Majemuk untuk anak usia 4-6 tahun :


- Terbuat dari besi, kayu, bambu, tali.
- Jarak antara anak tangga 31 cm.
- Lebar tangga minimal 24 cm
- Tinggi permukaan dari tanah maksimal 2,5 meter.
7. Alat untuk bergelantungan (monkey bar),

Spesifikasi Alat Bergelantungan untuk anak usia 4-6 tahun :


- Terbuat dari besi/kayu
- Tinggi maksimal di atas permukaan tanah 2,5 m
- Harus menggunakan jangkar/angkur yang ditanam dengan kedalaman
10cm
- Mur, baut, dan paku harus ditutup
- Kedalaman pondasi sampai dengan 25 cm
8. Bak Pasir
13

Spesifikasi bak pengaman segala usia :


- Digunakan sebagai landasan/penahan goncangan bagi anak bermain
aktivitas seperti melompat, seluncuran, bermain ayunan, jungkat
jungkit.
- Kedalaman bak minimal 18 cm dan maksimal 36 cm (kontrollah
volume bak secara berkala agar tidak berkurang dari 18 cm)
Sebaiknya diberi penutup.
9. Rumah pohon,

Spesifikasi rumah-rumahan anak usia 18 bulan ke atas :


- Terbuat dari fiber/plastik/kayu/kardus
- Ukuran rumah cukup untuk dimasuki oleh anak maksimal 2 anak
- Perhatikan tepi tajam (0,3 mm), ujung runcing (2 mm)
- Pilihlah cat untuk non toxic
- Jika terdapat titian untuk berjalan, jarak celah antar titian tidak boleh
kurang dari 30 cm.
10. Karosel/komedi putar
14

Spesifikasi :
- Terbuat dari besi dan alumunium
- Kedalaman pondasi sampai dengan 25 cm
- Jangkar penguat memiliki kedalaman 10 cm
- Cat yang digunakan harus non toxic
- Mur dan baut harus ada penutup
- Tidak ada tepi tajam dan ujung runcing
- Sebaiknya dipasang atap
11. Jaring Laba-Laba

Spesifikasi jaring laba-laba anak usia 4-6 tahun :


- Terbuat dari tali ber- diameter 18 mm dan 45 mm
- Diikat dengan simpul yang kuat
- Tinggi maksimal 2,5 m
- Mur dan baut diberi pelindung
- Jarak jaring minimal 25 cm
- Untuk jarak jaring, sesuaikan dengan ukuran badan anak supaya dapat
keluar dari jaring
- Dipasang jangkar untuk menopang kekuatan penyangga dengan
kedalaman 10 cm
15

Sedangkan untuk Alat bermain yang dapat dipindahkan adalah alat-alat


untuk mendukung kegiatan bermain anak di luar ruangan yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan dan dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat
yang lain. Berikut merupakan APE luar ruangan yang dapat dipindahkan antara
lain:
1. Hula Hoop (Simpai)

Spesifikasi Hula Hoop Mainan Anak Usia 2-6 Tahun:


- Terbuat dari plastik atau rotan
- Diameter: 63-76 cm
- Sambungan rotan/plastik harus kuat
- Bebas dari serat yang membuat jari anak tertusuk (splinter)
2. Tali untuk Melompat

Spesifikasi mainan tali untuk melompat anak usia 2 tahun ke atas :


- Tali terbuat dari plastik atau karet gelang
- Panjang tali yang digunakan tidak menjerat leher anak.
- Ketika memainkan, harus dengan pendampingan orang dewasa.
3. Trampolin
16

Spesifikasi Trampolin untuk mainan anak usia 4-6 tahun :


- Perhatikan label peruntukan usia
- Perhatikan label keamanan
4. Bola
 Bola untuk Anak Usia 0-3 tahun

Spesifikasi bola anak usia 0-3 tahun :


- Terbuat dari bahan yang lunak (kain, plastik, karet, dll)
- Dapat digenggam
- Ukuran diameter bola lebih dari 3,17 cm (SNI-ISO:8124).
- Berwarna cerah
- Jahitan kuat dan tidak renggang sehingga jari tangan anak tidak bisa
mengambil polyester yang ada di dalam bola.
- Mudah dicuci.
 Bola untuk Anak Usia 3-6 Tahun
17

Spesifikasi mainan bola anak usia 3-6 tahun :


- Ukuran bola minimal 3,17 cm (SNI-ISO:8124), diutamakan bola
yang berukuran besar (berbagai ukuran).
- Bola terdiri dari berbagai macam bentuk (bulat, oval, elips)
- Bola dari plastik yang ditiup, bagian yang menonjol harus dilindungi
- Bola harus ringan
- Bola yang digunakan adalah bola mainan, bukan bola yang
digunakan untuk orang dewasa
5. Ring Basket

Spesifikasi Ring Basket Anak Usia 4-6 Tahun :


- Tinggi ring maksimal 120 cm
- Diameter bola 10 cm (terbuat dari plastik atau bahan lain yang bisa
menggelinding)
- Perhatikan tepi tajam dan ujung runcing
6. Mainan Tarik

Spesifikasi Mainan Tarik Anak Usia 12-18 Bulan :


18

Untuk anak di bawah 3 tahun, tali untuk mainan yang ditarik dengan
panjang lebih dari 220 mm, pada salah satu ujung yang dipegang anak,
tidak boleh diberi manik-manik atau sejenisnya karena potensi membentuk
semacam jerat yang dapat membahayakan anak.
7. Sepeda Dorong Roda Tiga

Spesifikasi Sepeda Dorong Roda Tiga Anak Usia 9-24 Bulan :


- Memiliki pegangan (handle bar) bagi pengasuh untuk mendorong dan
mengarahkan jalannya sepeda
- Untuk keamanannya dibuktikan dengan surat keterangan dari lembaga
uji yang berwenang bahwa produk tersebut aman untuk digunakan oleh
anak setelah diterapkan uji berdasarkan SNI ISO 8124
8. Sepeda tanpa Kayuh

Spesifikasi Sepeda Tanpa Kayuh Anak Usia 18 Bulan - 4 Tahun :


Untuk keamanannya dibuktikan dengan surat keterangan dari lembaga uji
yang berwenang bahwa produk tersebut aman untuk digunakan oleh anak
setelah diterapkan uji berdasarkan SNI ISO 8124
9. Sepeda Roda Tiga
19

Spesifikasi Sepeda Roda Tiga Anak Usia 2-4 Tahun :


- Jarak kursi dengan alat kayuh disesuaikan dengan tinggi anak
- Besar sepeda disesuaikan dengan tinggi anak
- Bahan roda pembantu di pilih yang kuat
10. Mobil Mekanik

Spesifikasi mobil-mobilan mekanik anak usia 12-24 bulan :


- Mobil – mobilan mekanik; misalnya dikayuh untuk menggerakan mobil
- Baca petunjuk penggunaan dan keamanan
11. Mobil Elektrik Anak

Spesifikasi mobil-mobilan elektrik anak :


Mobil Menggunakan elemen batterai kering/ basah (accu), charge listrik
12. Skuter Anak
20

Spesifikasi skuter anak usia 18 bulan - 6 6ahun :


- Skuter mainan dimaksudkan untuk anak-anak dengan berat massa
tubuh 20 kg atau kurang .dan haruslah disertai pernyataan “Max 20 kg”
- Skuter mainan dimaksudkan untuk anak-anak dengan berat massa
tubuh 50 kg atau kurang dan haruslah disertai pernyataan “Max 50 kg”
- Tambahan pada pengemasan, jika ada, pada petunjuk cara untuk
penggunaan haruslah disertai peringatan berikut: Peringatan.
Peralatanpelindung harus dikenakan”
- Skuter mainan berlabel yang diperuntukan untuk anak-anak dengan
berat massa tubuh 20 kg atau lebih kecil tidak memerlukan suatu sistim
pengereman.
- Skuter mainan lain yang mempunyai sedikitnya satu sistim pengereman
yang akan dioperasikan pada roda belakang dan yang akan secara
efektif dan dengan lembut mengurangi kecepatan tanpa menyebabkan
suatu pemberhentian yang kasar.
- Bila diuji menurut 8.26.3 (kinerja rem untuk sekuter mainan), daya
yang diperlukan untuk menahan sekuter mainan di bidang miring
haruslah kurang dari 50 N.
- Diameter dari roda depan skuter mainan haruslah 120 mm atau lebih
besar
D. Prinsip Penataan APE Luar Ruangan (Outdoor)
Untuk membuat sarana bermain luar ruangan PAUD yang aman dan
nyaman bagi tumbuh kembang anak, maka pada saat merancang taman
bermain yang aman untuk anak harus merencanakan jenis mainan apa yang
dipilih dan juga yang lebih utamanya adalah faktor keselamatan. Selain
pemilihan alat bermain yang berupa APE outdoor, penataan sarana bermain
21

juga perlu agar para pendidik PAUD dapat mengontrol dan memonitor
pergerakan anak. Prinsip penataan sarana bermain anak luar ruangan dapat
berpatokan pada tujuh prinsip berikut ini :
(1) Aksesibilitas (accessibility). Aksesibilitas yang dimaksud dalam hal
ini adalah mainan luar mudah di akses oleh anak dengan aman. Permukaan
yang mudah diakses ini harus sesuai dengan aturan yang ada pada SNI-ISO:
8124. Misalnya, berbagai mur dan baut diberi pelindung/ditutup, daerah yang
disentuh anak atau terjangkau oleh anak tidak boleh ada ujung runcing atau tepi
tajam (batas runcing 2 mm, tepi tajam 0,3 mm).
(2) Pemisahan Usia (age separation). Penataan tempat bermain luar
dapat dipisahkan sesuai dengan usia anak atau diperuntukkan bagi semua usia.
Jika diperuntukkan untuk semua usia, maka penataan jalan setapak dan lanskap
dari tempat bermain luar harus menunjukkan pemisahan tempat berdasarkan
kelompok usia anak atau dibedakan pemberlakuan jam main anak jika tempat
bermain terbatas. Setiap tempat bermain diberi batas pemisah untuk
meminimalisasi kecelakaan yang mungkin disebabkan oleh anak yang lebih tua
usianya.
(3) Pengelompokan Usia (age group). Sarana bermain luar ruangan
harus didesain sesuai usia anak. Dengan demikian, sarana bermain luar harus
jelas batasan usia penggunaannya, misalnya sarana bermain yang
diperuntukkan bagi anak usia 2 tahun dapat juga dimanfaatkan oleh anak usia
2-4 tahun. Hal ini penting untuk menentukan proses pengawasan jika mainan
tersebut dimainkan oleh banyak anak sekaligus. Penataan sarana bermain akan
lebih baik lagi jika dipisahkan dengan jelas berdasarkan usia tertentu dengan
jarak yang cukup berjauhan untuk meminimalisasi kecelakaan yang mungkin
disebabkan oleh anak yang lebih tua usianya.
(4) Konflik Kegiatan (conflicting activities). Penataan sarana bermain
luar sebaiknya memperhatikan aktivitas bermain yang ada, yakni bermain fisik
dan aktif, serta bermain pasif dan tenang sehingga tidak mengganggu mobilitas
bermain anak, misalnya perpindahan (mobilitas) anak yang sedang bermain
seluncuran terganggu oleh anak yang sedang bermain ayunan karena takut
22

terbentur. Dengan demikian, penataan ayunan, karosel, jungkat-jungkit,


sebaiknya diletakkan di sudut, sisi, atau pinggir tempat bermain jika lahan
bermain luar terbatas. Sarana bermain luar yang sering digunakan anak harus
diletakkan berpencar, untuk mengurangi penumpukan proses bermain di satu
tempat. Selain itu, perhatikan juga posisi jalan keluar sarana bermain,
hendaknya diletakkan pada lokasi yang lapang (tidak ada penghalang di depan
dan sampingnya). Jika arana bermain luar yang digunakan berupa beberapa
sarana bermain yang digabung atau dirangkai menjadi satu, maka disainnya
sebaiknya memperhatikan susunan, fungsi, dan keamanannya.
(5) Jarak Pandang Pengawasan. Penataan sarana bermain luar harus
dalam jarak pandang pendidik atau orang tua untuk mengamati dan mengikuti
kegiatan bermain anak. Misalnya, setiap mainan luar harus bisa dilihat dari
tempat duduk dimana pendidik dan orang tua biasanya mengawasi. Selain itu,
penataan antar sarana bermain sebaiknya juga memperhatikan ruang yang
cukup untuk orang dewasa. Hal ini akan membantu jika terjadi sesuatu yang
membahayakan anak, maka pendidik atau orang tua dapat dengan mudah
menyelamatkan anaknya tanpa terhalang mainan lain.
(6) Tanda Usia dan/atau pelabelan (sign age and/or labeling). Sebaiknya
setiap tempat bermain diberikan tulisan mengenai peruntukan usia, peringatan,
dan kemungkinan bahaya yang dapat ditimbulkan dari mainan tersebut dengan
tulisan yang mudah terbaca dan terlihat.
(7) Pengawasan (supervision). Pengawas di tempat bermain adalah
tenaga teknis yang benar-benar paham dan terlatih terkait dengan keamanan
mainan dan penyelamatan pertama jika terjadi kecelakaan di tempat bermain.
Kualitas dari pengawasan bergantung kepada pengetahuan dari pengawas
tersebut. Tugas pengawasan ini dapat juga dilakukan oleh pendidik/ guru yang
telah terlatih. Pengawas sebaiknya memahami konsep bermain dan perawatan
dari mainan tersebut. Selain hal itu, pengawas juga harus mampu melakukan
pengecekan terhadap mainan yang rusak dan memastikan anak tidak
memainkannya. Pendidik juga harus memastikan anak menggunakan alat
keselamatan.
23

E. Cara Merawat Sarana Bermain Luar Ruangan/ Outdoor PAUD


Setiap sarana bermain luar ruangan dilengkapi dengan panduan
penggunaan dan perawatan. Panduan ini berisi tentang petunjuk pengecekan
dan perawatan secara berkala. Jika pengecekan ini tidak dilakukan maka
mainan akan rusak dan membahayakan anak.
Panduan ini juga berisi tentang petunjuk untuk menentukan bagian
mana yang perlu diperbaiki, atau diganti sama sekali secara berkala. Misalnya,
pengecekan mur dan baut, memberikan pelumas pada bagian-bagian tertentu,
melakukan pengecekan pada ayunan, penambahan atau penggantian pasir.
Berikut merupakan cara merawat sarana bermain luar ruangan/outdoor antara
lain:
1. Pemeriksaan Perawatan APE Outdoor
Program perawatan secara menyeluruh harus dilakukan terus menerus
untuk merawat sarana bermain di luar ruangan atau APE Outdoor. Semua
tempat dan mainan yang ada diperiksa secara berkala terkait dengan
penggunaannya, penurunan kualitas, dan bahaya yang akan ditimbulkan.
Teknik pemeriksaan yang akan dilakukan dapat menggunakan checklist.
Produsen sarana bermain di luar ruangan yang baik seharusnya
menyediakan checklist yang berisi tentang cara perawatan bagian-bagian
yang perlu dirawat secara berkala berdasarkan spesifikasi sarananya. Jika
checklist dari produsen tidak tersedia, maka sebaiknya konsultasikan
sarana bermain luar ruangan yang ada di lembaga PAUD kepada ahli
keamanan mainan.
2. Perbaikan APE Outdoor
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap sarana bermain luar ruangan,
langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan secepatnya. Produsen
mainan seharusnya menyediakan layanan purna jual, terkait perbaikan atau
penggantian. Jika produsen tidak memberikan layanan tersebut, lembaga
PAUD bisa menghubungi ahli keamanan mainan untuk memberikan arahan
perbaikan yang dibutuhkan.
3. Perawatan Pasir/ Sekam/ Serabut Kayu Pelindung
24

Sarana bermain di luar ruangan seharusnya memiliki pasir/ sekam/ serabut


pelindung yang terawat. Perawatan khusus harus diberikan untuk
memastikan keamanan anak ketika bermain. Hal ini harus dilakukan secara
berkala seminggu sekali karena setiap hari anak menggunakannya untuk
bermain, misalnya: pasir/sekam/ serabut kayu di bawah ayunan atau di
bawah seluncuran. Pasir/ sekam/ serabut kayu sebagai pelindung memiliki
urutan lapisan tertentu. Lapisan paling bawah adalah lapisan keras yang
terbuat dari aspal atau semen. Lapisan kedua dari bawah adalah kerikil
untuk membantu drainase. Lapisan ketiga adalah geotextile cloth atau
lapisan kain khusus untuk drainase yang bisa didapat di toko bangunan.
Lapisan teratas adalah pasir/ sekam/ serabut kayu. Susunan lapisan inilah
yang perlu diperhatikan dan dirawat secara rutin demi menjaga
keselamatan anak. Ketika Pasir/sekam/serabut kayu menggumpal, segera
lakukan pengadukan. Pasir/sekam/serabut kayu perlu ditambah ketika
kedalamannya berkurang
4. Menjaga Catatan Perawatan APE Outdoor
Setelah dilakukan perbaikan dan perawatan, semua catatan harus tersimpan
rapi untuk memudahkan pengecekan dan perbaikan berkala selanjutnya.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Kegiatan di luar ruangan adalah seperangkat alat dan bahan bermain
yang pada umumnya ditempatkan di luar ruangan bagi anak usia dini yang dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Melalui aktivitas di luar
ruangan atau outdoor semua aspek perkembangan anak dapat ditingkatkan.
Dalam memilih alat permainan outdoor ini dapat ditinjau dari segi usia anak. Hal
ini dilakukan agar alat permainan outdoor dapat digunakan secara nyaman dan
tidak membahayakan keselamatan anak.
B. Saran
Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan lebih memperhatikan
kembali alat permainan outdoor yang perlu digunakan di sekolah dan sangat
dianjurkan untuk menyesuaikan dengan usia anak

25
DAFTAR PUSTAKA

PAUD Jateng. (2015). Pengenalan NSPK Sarpras PAUD Luar Ruangan (Outdoor).
[Online]. Tersedia: http://paudjateng.xahzgs.com/2015/09/NSPK-sarpras-
paud-luar-ruangan.html. [07 November 2015]

Mariyana, Rita. (2013). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana


Prenada Group

Anda mungkin juga menyukai