MAKALAH
An An Andari, M.Pd
Oleh:
Dina Karismawati Kurnia (1304326)
Lilis Nirmala Pitaloka (1301221)
5A PGPAUD
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
KAMPUS CIBIRU
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia anak adalah dunia bermain, melalui bermain anak memperoleh
pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi, dan
perkembangan fisik. Melalui kegiatan bermain dengan berbagai permainan, anak
dirangsang untuk berkembang secara umum baik berkembang berfikir, emosi
maupun sosial. Dalam bermain, dibutuhkan cara atau media permainan yang
dapat mengembangkan diri peserta didik yang dinamakan sebagai permainan
edukatif.
Permainan edukatif adalah semua bentuk permainan yang dirancang
untuk memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para
pemainnya, termasuk permainan tradisional dan modern yang didalamnya
terdapat muatan pendidikan dan pengajaran. Permainan yang dirancang
dimaksudkan untuk memberikan suatu informasi atau menanamkan sikap
tertentu yang bermanfaat bagi anak.
Terdapat jenis-jenis permainan yang dapat dilakukan oleh anak. Jenis
permainan yang pertama dikelompokkan berdasarkan bentuk dan keterampilan
yang di dalamnya dibagi menjadi dua yaitu permainan tradisional dan permainan
modern. Sedangkan untuk jenis permainan yang kedua dikelompokkan
berdasarkan tempatnya dan dibagi menjadi dua bagian yaitu alat permainan
indoor dan alat permainan outdoor.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas lebih dalam mengenai
alat permainan outdoor yang dikelompokkan berdasarkan usia 0-2 tahun, 2-4
tahun, dan 4-6 tahun.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengajukan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan area bermain luar ruangan atau outdoor?
2. Apa saja fungsi area bermain outdoor bagi anak?
1
2
3. Alat permainan outdoor apa saja yang dapat digunakan oleh anak usia 0-2
tahun, 2-4 tahun, dan 4-6 tahun?
4. Apa saja prinsip dari penataan ape luar ruangan (outdoor)?
5. Bagaimana cara merawat sarana bermain luar ruangan/ outdoor PAUD?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian area bermain luar ruangan atau outdoor.
2. Fungsi area bermain outdoor bagi anak.
3. Alat permainan outdoor yang dapat digunakan oleh anak usia 0-2 tahun, 2-
4 tahun, dan 4-6 tahun.
4. Prinsip dari penataan ape luar ruangan (outdoor).
5. Cara merawat sarana bermain luar ruangan/ outdoor PAUD.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,
wawasan dan keilmuan bagi penulis maupun bagi pembaca khususnya dalam
menetapkan dan menerapkan APE outdoor berdasarkan kelompok usia 0-2
tahun, 2-4 tahun, dan 4-6 tahun.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”.
B. Fungsi Area Bermain Outdoor
Melalui aktivitas di luar ruangan atau outdoor semua aspek
perkembangan anak dapat ditingkatkan. Hal ini terjadi karena aktivitas outdoor
melibatkan multiaspek perkembangan anak. Aktivitas outdoor lebih berperan
dalam mengintegrasikan sensoris dan berbagai potensi yang dimiliki anak. Hal
ini termasuk perkembangan fisik, keterampilan sosial, dan pengetahuan
budaya, serta perkembangan emosional dan intelektual.
Perkembangan Fisik. Aktivitas outdoor dapat menjadi tempat yang
menunjang bagi berbagai kegiatan dan kesempatan belajar bagi anak-anak.
Namun, bagi kebanyakan anak, peran terpenting aktivitas outdoor adalah untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik. Melalui kegiatan fisik,
anak-anak juga mendapatkan kesempatan untuk menjadi lebih sosial,
mempelajari peraturan-peraturan, belajar kemandirian, mengembangkan rasa
percaya diri, mengembangkan intelektualnya, dan belajar menyelesaikan
permasalahan yang muncul. Lingkungan outdoor lebih banyak merangsang
aktivitas otot. Alam terbuka yang bebas lebih banyak menawarkan kesempatan
secara alamiah untuk berlari, melompat, dan menggerakan seluruh tubuhnya
dengan bebas. Peralatan bermain yang tersedia akan mendorong anak untuk
memanjat, melatih keseimbangan, melatih koordinasi, dan pengembangan
kekuatan tubuh bagian atas dan juga bagian bawah. Kemampuan motorik kasar
dan halus juga dapat berkembang sesuai tahap perkembangan mereka.
Perkembangan Keterampilan Sosial. Lingkungan di luar ruangan secara
alami mendorong interaksi diantara sesama anak ataupun diantara orang
dewasa dan anak-anak. Dengan interaksi ini maka keterampilan sosial mereka
dapat berkembang. Selain itu, banyak peraturan yang ditetapkan di dalam
kelas, justru diperbolehkan dilakukan anak ketika mereka berada di luar kelas.
Sementara itu, dengan bermain di lingkungan terbuka, anak-anak dapat belajar
mengenal lingkungan sosial masyarakat terdekatnya. Mereka dapat
mengunjungi kantor pemadam kebakaran, kantor pos, museum, rumah yatim
5
piatu, ataupun rumah sakit. Dengan acara kunjungan ini anak-anak dapat
mengembangkan sikap empati serta mengenal fungsi dan manfaat
lingkungannya. Anak juga dapat mempelajari dan mengenal kondisi sosial-
budaya masyarakat.
Perkembangan Emosional. Permainan di luar ruangan banyak
memberikan peluang dan tantangan baru bagi anak. Dengan menguasai banyak
tantangan yang dihadapi di luar membuat anak-anak lebih mengembangkan
rasa percaya dirinya yang positif. Seorang anak membutuhkan beberapa
keterampilan emosional yang harus ia penuhi. Pertama, ia harus mengenal
kemampuannya dan mengakui ketidakmampuannya. Kedua, ia harus belajar
meminta tolong dengan cara yang baik kepada orang lain pada saat ia
membutuhkan. Ketiga, ia harus memiliki kepercayaan terhadap bantuan orang
lain. Dan keempat, ia harus menghargai bantuan tersebut dengan cara berterima
kasih. Lingkungan di luar ruangan juga dapat membantu anak bersikap lebih
matang dan dewasa serta lebih menumbuhkan sikap menghargai terhadap
keindahan.
Perkembangan Intelektual. Lingkungan di luar ruangan memberi
kesempatan kepada guru untuk membantu anak dan menguatkan kembali
konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya dengan contoh yang lebih
konkret dan nyata, seperti warna, angka, bentuk, dan ukuran. Melalui
lingkungan belajar di luar ruangan, anak-anak dapat belajar mengamati serta
menganalisis situasi-situasi di luar ruangan. Mereka dapat mempertanyakan
berbagai interaksi dan perubahan alam, sehingga pengetahuan dasar mereka
tentang sains dapat berkembang pula. Perkembangan bahasa pun dapat
dikembangkan di lingkungan outdoor. Kondisi di luar ruangan yang
memungkinkan anak untuk melihat dan menyentuk banyak hal, membuat anak-
anak secara alamiah ingin membicarakan dan saling mendengarkan
penjelasannya. Manfaat lain yang diperoleh anak-anak melalui lingkungan
outdoor adalah adanya kesempatan terbuka lebar yang membuat anak-anak
mengembangkan daya khayal serta kreativitasnya
C. Jenis-Jenis Alat Permainan Outdoor berdasarkan Kelompok Usia
6
Jenis-jenis sarana bermain luar ruangan (Outdoor) PAUD ada dua yaitu
alat bermain permanen dan alat bermain yang dapat dipindahkan. Di lembaga
PAUD, alat bermain luar ruangan juga biasa disebut sebagai Alat Permainan
Edukatif (APE) Luar Ruangan atau Outdoor.
Alat bermain permanen adalah alat-alat bermain yang sudah dipasang
secara tetap dan tidak dapat dipindah-pindah. Alat bermain permanen ini akan
menjadikan struktur halaman bermain yang menetap/konsisten. Berikut
merupakan APE luar ruangan permanen yang mencakup:
1. Ayunan
Ayunan Anak untuk usia 0-2 tahun
Spesifikasi:
- Kursi mewah dan empuk dengan dukungan kepala yang dapat
dilepas. Di bantalan kaki bantal bayi memberikan kenyamanan
ekstra.
- Berat 4 kg
- Ukuran 57 cm × 14 cm × 35 cm
Ayunan Anak untuk usia di bawah 3 tahun
Spesifikasi :
- Kursi diberi penutup dari segala arah.
7
Spesifikasi seluncuran :
8
Spesifikasi :
- Tinggi perosotan maksimal 2.5 m
- Sudut kemiringan 30°
- Lebar sisi pengangan 5 cm
- Tinggi pegangan tangga 58 cm
- Lebar pijakan tangga 18 -28 cm
- Lebar antar pijakan 25 cm
- Lebar papan luncur minimal 59 cm
- Dalam dudukan dipasang angkur supaya kuat
3. Terowongan,
Terowongan Anak Usia 1-2 Tahun
9
Spesifikasi terowongan :
- Terowongan dapat dibuat dari semen yang dibeton, ban bekas,
plastik, fiber, kardus
- Diameter: 80 cm
- Panjang maksimal 2,5 meter
4. Jungkat-Jungkit,
Jungkat-Jungkit Anak Usia 0-2 Tahun
Spesifikasi:
Bahan terbuat dari plastik
Dapat digunakan oleh anak kisaran > 3 tahun
Jungkat-Jungkit Anak Usia 4-6 Tahun
Spesifikasi :
- Pada bagian bawah dudukan diberikan ban, atau tiang khusus
- Dudukan harus dirancang sedemikian rupa untuk mengurangi
dampak bentur
- Ujung peralatan terbuat dari kayu/besi
- Terbuat dari besi/kayu
- Tinggi maksimal 1 meter
- Diberi alas atau dasar ban bekas atau pasir
5. Balok Titian,
Balok Titian Anak Usia 1-2 Tahun
11
Spesifikasi :
- Terbuat dari kayu atau besi
- Lebar papan titian minimal 30 cm
- Penggunaan dengan bantuan orang dewasa
Balok Titian Anak Usia 4-6 Tahun
Spesifikasi :
- Terbuat dari kayu atau besi
- Lebar papan titian minimal 20 cm,
- Penggunaan dengan bantuan orang dewasa
6. Tangga Majemuk,
12
Spesifikasi :
- Terbuat dari besi dan alumunium
- Kedalaman pondasi sampai dengan 25 cm
- Jangkar penguat memiliki kedalaman 10 cm
- Cat yang digunakan harus non toxic
- Mur dan baut harus ada penutup
- Tidak ada tepi tajam dan ujung runcing
- Sebaiknya dipasang atap
11. Jaring Laba-Laba
Untuk anak di bawah 3 tahun, tali untuk mainan yang ditarik dengan
panjang lebih dari 220 mm, pada salah satu ujung yang dipegang anak,
tidak boleh diberi manik-manik atau sejenisnya karena potensi membentuk
semacam jerat yang dapat membahayakan anak.
7. Sepeda Dorong Roda Tiga
juga perlu agar para pendidik PAUD dapat mengontrol dan memonitor
pergerakan anak. Prinsip penataan sarana bermain anak luar ruangan dapat
berpatokan pada tujuh prinsip berikut ini :
(1) Aksesibilitas (accessibility). Aksesibilitas yang dimaksud dalam hal
ini adalah mainan luar mudah di akses oleh anak dengan aman. Permukaan
yang mudah diakses ini harus sesuai dengan aturan yang ada pada SNI-ISO:
8124. Misalnya, berbagai mur dan baut diberi pelindung/ditutup, daerah yang
disentuh anak atau terjangkau oleh anak tidak boleh ada ujung runcing atau tepi
tajam (batas runcing 2 mm, tepi tajam 0,3 mm).
(2) Pemisahan Usia (age separation). Penataan tempat bermain luar
dapat dipisahkan sesuai dengan usia anak atau diperuntukkan bagi semua usia.
Jika diperuntukkan untuk semua usia, maka penataan jalan setapak dan lanskap
dari tempat bermain luar harus menunjukkan pemisahan tempat berdasarkan
kelompok usia anak atau dibedakan pemberlakuan jam main anak jika tempat
bermain terbatas. Setiap tempat bermain diberi batas pemisah untuk
meminimalisasi kecelakaan yang mungkin disebabkan oleh anak yang lebih tua
usianya.
(3) Pengelompokan Usia (age group). Sarana bermain luar ruangan
harus didesain sesuai usia anak. Dengan demikian, sarana bermain luar harus
jelas batasan usia penggunaannya, misalnya sarana bermain yang
diperuntukkan bagi anak usia 2 tahun dapat juga dimanfaatkan oleh anak usia
2-4 tahun. Hal ini penting untuk menentukan proses pengawasan jika mainan
tersebut dimainkan oleh banyak anak sekaligus. Penataan sarana bermain akan
lebih baik lagi jika dipisahkan dengan jelas berdasarkan usia tertentu dengan
jarak yang cukup berjauhan untuk meminimalisasi kecelakaan yang mungkin
disebabkan oleh anak yang lebih tua usianya.
(4) Konflik Kegiatan (conflicting activities). Penataan sarana bermain
luar sebaiknya memperhatikan aktivitas bermain yang ada, yakni bermain fisik
dan aktif, serta bermain pasif dan tenang sehingga tidak mengganggu mobilitas
bermain anak, misalnya perpindahan (mobilitas) anak yang sedang bermain
seluncuran terganggu oleh anak yang sedang bermain ayunan karena takut
22
PENUTUP
A. Simpulan
Kegiatan di luar ruangan adalah seperangkat alat dan bahan bermain
yang pada umumnya ditempatkan di luar ruangan bagi anak usia dini yang dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Melalui aktivitas di luar
ruangan atau outdoor semua aspek perkembangan anak dapat ditingkatkan.
Dalam memilih alat permainan outdoor ini dapat ditinjau dari segi usia anak. Hal
ini dilakukan agar alat permainan outdoor dapat digunakan secara nyaman dan
tidak membahayakan keselamatan anak.
B. Saran
Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan lebih memperhatikan
kembali alat permainan outdoor yang perlu digunakan di sekolah dan sangat
dianjurkan untuk menyesuaikan dengan usia anak
25
DAFTAR PUSTAKA
PAUD Jateng. (2015). Pengenalan NSPK Sarpras PAUD Luar Ruangan (Outdoor).
[Online]. Tersedia: http://paudjateng.xahzgs.com/2015/09/NSPK-sarpras-
paud-luar-ruangan.html. [07 November 2015]