DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK I
1. Sri Rahayu Ningsih (2286207078)
2. Sofia Erma Wati (2286207075)
3. Desria Fitri (2286207071)
PEKANBARU
2023
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan mengucap puji dan syukur kehadiran kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini, sesuai apa yang direncanakan yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “ Pembelajaran Anak Usia Dini ”. Dan tak
lupa pula mengucapkan shalawat beserta salam atas kehadiran baginda Rasulullah
yaitu nabi Muhammad S.A.W..
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, masalah yang dikaji akan dirumuskan dalam
beberapa pertanyaan sebagai berikut?
a. Metode-metode pembelajaran apa saja yang sesuai dengan pembelajaran anak usia
dini?
b. Bagaimana keunggulan dan kekurangan masing-masing metode pembelajaran tersebut?
4
BAB II
PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
6
BAB III
RENCANA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
1. Merumuskan Tujuan
Rumusan tujuan pembelajaran mencakup 3 aspek domain yaitu domain kognitif,
domain afektif dan domain psikomotorik (Bloom:1964). Domain kognitif, dimana
tujuan pembelajaran berkaitan dengan aspek intelektual anak yaitu penguasaan
pengetahuan, informasi, data dan fakta, konsep, generalisasi, serta prinsip. Domain
afektif adalah domain yang berhubungan dengan penerimaan dan apresiasi anak
terhadap suatu hal serta perkembangan mental yang ada dalam diri seseorang. Domain
7
psikomotorik adalah domain yang menggambarkan kemampuan dan keterampilan
anak yang dapat dilihat dari unjuk kerja atau performance berupa keterampilan fisik
dan keterampilan non fisik. Istilah pada Pendidikan Anak Usia Dini adalah motorik
halus dan motorik kasar.
2. Memilih materi pembelajaran (pengalaman belajar)
Belajar bukan hanya sekedar mencatat dan menghafal, akan tetapi proses untuk
mendapatkan pengalaman belajar. Ada kalanya proses pembelajaran juga dilakukan
dengan stimulasi dan dramatisasi. Tujuan yang hendak dicapai tidak hanya sekedar
untuk mengingat tapi juga menghayati suatu peran tertentu yang berkaitan dengan
perkembangan mental dan emosi anak.
Memberikan pengalaman pada anak untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain.
Misalnya anak melakukan kegiatan bermain peran menjadi penjual di pasar dimana
ada anak yang menjual dan sebagai pembeli yang melakukan transaksi, dengan ini
anak diberi pengalaman kelak akan menjadi pembeli yang jujur danpenjual yang jujur.
8
Fungsi prota adalah sebagai berikut.
1. Mengorganisir pembelajaran agar bisa berjalan secara optimal.
2. Dijadikan pedoman untuk menyusun promes.
3. Dijadikan pedoman dalam menyususn kalender pendidikan.
4. Digunakan sebagai acuan untuk mengoptimalkan penggunaan waktu efektif
pembelajaran yang tersedia.
Langkah penyusunan prota
1. Menganalisis kalender pendidikan dan menyesuaikan kebutuhan berdasarkan
ciri/karakter unit satuan pendidikan Bapak/Ibu.
2. Memberikan tanda untuk hari libur, permulaan tahuan ajaran baru, pekan/minggu
efektif untuk belajar, dan jam efektif belajar setiap minggu. Adapun hari libur yang
perlu diberi tanda meliputi:
1. libur akhir tahun ajaran;
2. libur keagamaan;
3. libur hari besar nasional; dan
4. libur untuk hari khusus.
3. Memperhatikan minggu efektif guna menyusun alokasi waktu di setiap kompetensi
dasar.
4. Menetapkan alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap mata pelajaran,
kompetensi dasar, dan pokok bahasannya di pekan efektif. Alokasi waktu yang
disediakan harus sesuai dengan ruang lingkup materi, tingkat kesulitan, pentingnya
materi, dan waktu untuk melakukan review pada materi tersebut.
b. Program Semester
Program semester yaitu perencanaan pembelajaran untuk satu semester yang
terdiri dari indikator perkembangan untuk 1 semester yang penggunaanya telah
ditentukan minggunya serta telah dikaitkan dengan tema pada semester tersebut.
a) Tahapan Penyusunan Program Semester
Program semester adalah wadah yang berisi bahan kegiatan untuk
mengembangkan potensi anak dan menyatukan seluruh kompetensi dalam satu
kesatuan yang lebih berarti, memperkaya wawasan dan perbendaharaan kata
anak sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Program semester berisi
daftar tema satu semester dan alokasi waktu setiap tema. Program semester
(Prosem) dapat dilengkapi dengan menyusun kegiatan-kegiatan pembelajaran
yang dikembangkan dari muatan/materi yang ada pada Kompetensi Dasar untuk
digunakan dalam menyusun RPPM.
b) Langkah-langkah penyusunan Prosem adalah sebagai berikut:
1) Membuat daftar tema satu semester kemudian memilih dan mengurutkan
tema yang sudah dipilih tersebut berdasarkan materi yang terdapat dalam
tema.
2) Menjabarkan tema ke dalam sub tema dan dapat dikembangkan lebih rinci
lagi menjadi sub-sub tema untuk setiap semester.
3) Menentukan alokasi waktu untuk setiap tema.
A. Kurikulum PAUD
Kurikulum PAUD adalah seperangkat rencana dan pengaturan, mengenai bahan
ajarserta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaranPAUD.
Kurikulum PAUD tidak hanya menyangkut sisi akademik tetapi juga psikologis dan medis
karena siswa paud adalah anak dibawah lima tahun, aspek perkembangan anak dibagi dalam
beberapa tahap yaitu 0-2 tahun 2- 4 tahun dan 4-5 tahun sehingga kurikulumnya harus
disesuaikan dengan perkembangan anak. Standar kompetensi merupakan kemampuan dasar
yang harus dimiliki oleh anak didik dalam suatu bidang pengembangan. Standar kompetensi
anak usia dini terdiri atas pengembangan aspek-aspek sebagai berikut: Moral dan nilai-nilai
agama, Sosial, emosional dan kemandirian, Bahasa, Kognitif, Fisik/Motorik, Seni. Struktur
kurikulum merupakan pola dan susunan bidang pengembangan yang harus ditempuholeh ana k
didik dalam kegiatan pembelajaran.
1. Kurikulum harus bersifat luas Maksud kurikulum disini adalah kurikulum harus
memberikan pengalamanbelajar yang dapat mempengaruhi perkembangan anak secara
menyeluruh dalamberbagai aspek perkembangan.
3. Melibatkan anak didik, orang tua dan masyarakat. Orang tua merupakan pendidik utama
bagi anak. Oleh karena itu, peran orangtua dalam pendidikan anak usia dini sangat penting
dalam pelaksanaan pendidikan. Sedangkan masyarakat dapat memberikan perlindungan dan
kenyamanan padalingkungan sekitarnya. Selain itu, member rasa aman bagi lingkungan
sekitarnya.
11. Pengelolaan sumber daya manusiaSumber daya manusia sangat penting dalam
peningkatan pendidikan.Kurikulum hendaknya dapat menggambarkan proses manajemen
pembinaan sumberdaya manusia yang terlibat di lembaga.
12. Penyediaan sarana dan prasaranaSarana dan prasarana begitu penting dalam instrument
pendidikan. Kurikulumyang baik adalah dapat menggambarkan penyediaan sarana dan
prasarana yangdimiliki lembaga.
C. Struktur Kurikulum
14
1. Landasan Filosofis, bahwa kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan:
a. berakar pada budaya bangsa yang beragam
b. peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif dan peduli.
c. proses pendidikan memerlukan keteladanan, pengayoman yang dilakukan secara
terus menerus
d. kegiatan pembelajaran dilakukan melalui bermain.
2. Landasan Sosiologis, bahwa kurikulum dituntut untuk:
a. sesuai dengan tuntutan (harapan) dan norma yang berlaku di masyarakat
b. bersifat inklusif untuk membentuk sikap saling menghargai dan memberlakukan semua
anak setara, bebas dari diskriminasi dalam bentuk apa pun.
3. Landasan Teoretis
a. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan mengacu pada
teori pendidikan berbasis standar dan kurikulum berbasis kompetensi.
b. Pendidikan berbasis standar berarti bahwa Kurikulum 2013 PAUD mengacu pada Standar
PAUD yang ditetapkan dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014.
Proses pengembangan kurikulum secara langsung berlandaskan pada empat standar
yakni standar tingkat pencapaian perkembangan anak, standar isi, standar proses, dan
standar penilaian pendidikan. Sementara itu, empat standar lainnya dikembangkan lebih
lanjut untuk mendukung implementasi kurikulum.
c. Kurikulum berbasis kompetensi berarti bahwa Kurikulum 2013 PAUD dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi anak untuk
mengembangkan kemampuan yang berupa sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
4. Landasan Pedagogis
Kurikulum 2013 PAUD memahami bahwa sebagai individu yang unik, memiliki
kecepatan perkembangan yang berbeda, dan belum mencapai masa operasional konkret.
Oleh karena itu dalam mengelola kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan dan potensi setiap anak.
5. Landasan Yuridis
Kurikulum 2013 PAUD berdasar pada perundangan dan peraturan yang berlaku dan sesuai
dengan kaidah-kaidah yang ada. Landasan yuridis yang digunakan dalam pengembangan
Kurikulum 2013 PAUD adalah sebagai berikut:
a. Pembukaan UUD 1945
“… Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, …”
b. Pasal 31 Undang Undang Dasar 45
Ayat (1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan; dan ayat (2)
Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
15
membiayainya. (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
c. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bagian Ketujuh
Pendidikan Anak Usia Dini (Pasal 28)
1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan
formal, nonformal, dan/ atau informal.
3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman
Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
4) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok
Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk
pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.
d. Undang Undang Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002
Pasal 4 berbunyi ”Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang,
dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”; Pasal 9 ayat 1
”Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat
dan bakatnya”; Pasal 9 ayat 2 ”Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh
pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga
berhak mendapatkan pendidikan khusus”.
e. Peraturan Pemerintan Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Pada pasal 77G yaitu struktur kurikulum pendidikan anak usia dini berisi
program pengembangan nilai agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa,
sosial-emosional, dan seni.
f. Perpres No. 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik
Integratif.
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014
tentangStandar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014
tentangKurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014
tentangPemberlakukan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84 Tahun 2014
tentang Pendirian Satuan PAUD Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
16
BAB V
METODE PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
Metode pembelajaran anak usia dini merupakan cara-cara atau teknik yang
digunakan agar tujuan pembelajaran tercapai. Kalau model pembelajaran merupakan
pendekatan umum dalam satu proses pembelajaran dan biasanya dalam satu proses
pembelajaran menggunakan satu model, sedangkan metode adalah langkah teknisnya dan
dapat menggunakan lebih dari satu metode disesuaikan dengan model pembelajaran yang
digunakan serta kebutuhan anak ketika pembelajaran berlangsung.
Penggunaan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter anak akan
dapat memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal
serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Secara teknis ada beberapa metode
yang tepat untuk diterapkan pada anak usia dini, antara lain :
1. Ceramah
2. Bermain
3. Bercerita
4. Bernyanyi
5. Bercakap ( dialog dengan tanya jawab )
6. Karya wisata
7. Praktik langsung
8. Bermain peran ( sosio-drama )
9. Penugasan
10. Demonstrasi
11. Eksperimen
12. Diskusi
13. Pemecahan masalah (problem solving)
14. Latihan
2. Metode Bermain
Bermain merupakan prinsip dasar pendidikan anak usia dini, sehingga wajar apabila
bermain menjadi salah satu metode yang wajib dilakukan guru dalam pembelajaran anak
usia dini. Adapun kelebihan metode ini adalah:
17
- Sesuai dengan tahap perkembangan anak yang membutuhkan wahana dalam
mengembangkan semua aspek-aspek perkembangannya, baik perkembangan fisik,
perkembangan kognitif maupun perkembangan emosionalnya.
- Dapat mendorong minat anak untuk belajar, dengan bermain anak biasanya tidak
menyadari bahwa ia sedang belajar sesuatu sebab yang menjadi focus utama mereka adalah
ketertarikan terhadap bermainnya.
Adapun kelemahan metode ini adalah sebagai berikut:
- Apabila metode ini dilakukan tanpa persiapan yang matang, maka ada kemungkinan
tujuan-tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal sebab anak terlalu larut dalam
proses bermain apalagi misalnya guru kurang memperhatikan tahapan-tahapan
pembelajaran melalui metode ini.
- Metode ini biasanya memerlukan strategi dan media pembelajaran yang disiapkan secara
baik. Oleh karena itu ketersediaan media bermain merupakan syarat diterapkannya metode
ini. Media di sini bukan saja berbentuk barang tetapi dapat berbentuk berbagai jenis
permainan yang harus dikuasai guru agar pembelajaran berjalan dengan baik. Apabila guru
tidak menyediakan media pembelajaran maka tujuan pembelajaran akan sulit tercapai.
3. Metode Bercerita
Metode bercerita sangat umum digunakan dalam pembelajaran anak usia dini, khususnya
dalam menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai yang hendak diinternalisasikan kepada
anak. Adapun kelebihan metode ini adalah:
- Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar, karena anak sangat senang dengan
cerita-cerita.
- Sangat sesuai untuk pendidikan afektif (nilai), sebab metode ini dapat menyampaikan
nilai-nilai kebaikan kepada anak melalui contoh-contoh dalam cerita sehingga mendorong
anak untuk melakukan kebaikan tersebut, sekaligus menghindari perbuatan buruk yang
digambarkan dalam cerita guru.
- Tidak membutuhkan banyak alat dan media pembelajaran.
Adapun kelemahannya antara lain:
- Dalam pembelajaran ini biasanya guru lebih dominan, sehingga peran aktif anak sedikit
terbatas. Oleh karena itu, guru harus mampu mengkolaborasikan metode ini dengan
metode-metode yang lainnya seperti tanya jawab dan bernyanyi.
- Guru dituntut untuk benar-benar menguasai teknik bercerita yang baik, sehingga anak
tertarik dengan cerita yang dibawakannya sekaligus pesan yang ingin disampaikan akan
diterima anak dengan baik.
4. Bernyanyi
Kelebihan metode bernyanyi antara lain:
- Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar, anak-anak biasanya sangat senang
bernyanyi sehingga pembelajaran melalui metode bernyanyi sangat disukai anak.
- Tidak membutuhkan media yang terlalu sulit didapat, metode ini dapat dilakukan
dengan tanpa music ataupun dengan music, dapat pula dengan melihat gambar dalam
VCD.
18
Kelemahannya antara lain:
- Metode bernyanyi kalau dilakukan tanpa diikuti metode-metode lainnya, maka tujuan
pembelajaran yang dicapai sedikit terbatas, misalnya hanya mengembangkan kecerdasan
music saja.
7. Praktik langsung
Adapun kelebihan metode praktik langsung adalah:
- Pembelajaran lebih bermakna sebab anak secara langsung dapat mempelajari dan
memecahkan masalah secara langsung.
- Metode ini sangat sesuai dengan model pembelajaran konstruktivisme yang sedang
dikembangkan dalam pembelajaran saat ini, yaitu merangsang anak untuk berfikir dalam
memecahkan masalah.
Kelemahannya adalah:
- Kadang membutuhkan biaya yang cukup besar, khususnya dalam praktek langsung
terhadap alat-alat tertentu.
19
- Tanpa bimbingan secara baik, biasanya ada anak-anak yang mengalami kesulitan dan
tidak mendapatkan bimbingan dengan benar dari gurunya.
8. Bermain peran (sosio-drama)
Kelebihannya adalah:
- Anak dapat menghayati peran yang ia lakukan, sehingga anak dapat mengambil nilai
baik dan buruk dari peran-peran tersebut.
- Mendorong motivasi belajar anak, karena bermain peran merupakan metode
pembelajaran yang lebih terbuka terhadap improvisasi-improvisasi anak sehingga
mendorong kreativitas anak.
Adapun kelemahannya adalah:
- Memerlukan waktu yang banyak, karena anak tidak akan langsung memahami peran
yang akan dilakukannya.
- Memerlukan kesabaran dan ketekukan guru dalam membimbing anak melakukan
metode bermain peran.
9. Penugasan
Kelebihannya adalah:
- Dengan metode penugasan, terutama tugas di rumah, anak lebih terdorong untuk belajar
di rumah.
- Dengan adanya tugas di rumah, aktivitas anak akan lebih positif.
Kelemahannya adalah:
- Kadang kalau tugas itu terlalu banyak akan memberikan beban untuk anak dan
mengurangi jam bermainnya.
10. Demonstrasi
Kelebihan metode ini adalah:
- Anak melihat dan mengalami langsung proses terjadinya sesuatu atau proses membuat
sesuatu.
Kekurangannya adalah :
- Membutuhkan alat-alat yang dibutuhkan dalam mendemonstrasikan pembuatan sesuatu.
11. Eksperimen
Kelebihan metode ini adalah:
- Anak dapat meelakukan secara langsung apa yang dia pelajari, contohnya melakukan
pembuatan sesuatu.
Kekurangannya adalah :
- Metode ini juga cenderung membutuhkan alat-alat yang dalam eksperimen.
- Selain itu, guru harus benar-benar memperhatikan setiap anak dalam melakukan
eksperimennya.
12. Diskusi
Kelebihan metode ini adalah:
- Anak dapat bertukar pendapat dengan temannya mengenai apa yang ia pelajari.
- Mendorong anak untuk bersosialisasi dan mengembangkan aspek-aspek sosialnya.
20
Kekurangannya adalah :
- Kadang anak tidak focus pada apa yang ia pelajarinya, seringkali mereka sibuk dengan
dirinya sendiri atau diluar tugasnya.
13. Pemecahan masalah (problem solving)
Kelebihan metode ini adalah:
- Anak dirangsang untuk mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah yang ia
hadapi.
Kekurangannya adalah :
- Seringkali anak tidak memahami langkah-langkah sehingga masalah tidak
berhasil dipecahkan.
14. Latihan
Kelebihan metode latihan adalah:
- Anak dapat melatih kemampuannya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan,
biasanya latihan dilakukan berulang-ulang sampai anak menguasai materi latihan tersebut.
Kekurangannya adalah :
- Kadang anak menjadi bosan, apalagi anak-anak yang berbakat dan cerdas. Latihan yang
dilakukan berulang-ulang akan membuatnya bosan dan frustasi.
21
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini
merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan
kepribadian anak
2. Terdapat beberapa metode yang biasanya diterapkan pada anak usia dini, antara lain :
bermain, bercerita, bernyanyi, bercakap ( dialog dengan tanya jawab ), karya wisata,
praktik langsung, bermain peran ( sosio-drama ), penugasan dan metode lainnya yang
dianggap mampu mendorong pembelajaran anak usia dini sehingga mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Tidak satupun metode pembelajaran yang lebih unggul daripada yang lainnya.
Semua metode baik asal sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan ketersediaan
sarana belajar anak.
B. Saran-saran
1. Guru disarankan menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, begitu juga metode pembelajaran anak usia dini harus
menyesuaikan dengan sarana yang tersedia.
2. Guru hendaknya lebih banyak mengkolaborasikan beberapa metode pembelajaran
agar proses pembelajaran lebih menarik.
22
DAFTAR PUSTAKA
Agus Ruslan. 2007. Pendidikan usia Dini yang Baik, Landasan Keberhasilan Pendidikan Masa
Depan, Makalah. Darul ma‟arif:Bandung.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2007. Undang-undang No.20 Tahun 2009 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas:Jakarta.
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Depdiknas. 2007. Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan
Anak Usia Dini. Universitas Negeri Jakarta: Jakarta.
Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda. 2002. Acuan Menu Pembelajaran Pada
Pendidikan Anak Usia Dini (Menu Pembelajaran Generik). Depdiknas:Jakarta.
M. Hariwijaya dan Bertiani Eka Sukaca. 2007. PAUD Melejitkan Potensi Anak dengan
Pendidikan Sejak Dini. Bandung
M. Solehuddin, 1997. Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. IKIP Bandung:Bandung.
23
24