Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERENCANAAN PENDIDIKAN
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan Semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023
Dosen Pengampu: Dr. Ino S. Rawita, M. Pd.

Kelompok 2
Taufiq Hidayatullah 2221210015
Ahmad Puji Sahlan 2221210021
Nabila Putri Dwiwandana 2221210080
Christina Pricilia P P 2221210091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NON FORMAL


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah manajemen
pendidikan yang berjudul “Perencanaan Pendidikan”
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ino S. Rawita, M. Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah manajemen pendidikan yang telah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Kami sangat berharap
makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan juga wawasan
menyangkut bagaimana perencanaan pendidikan yang apik demi terwujudnya pendidikan
yang berkualitas. Selain itu, kami juga berharap makalah ini dapat dipahami oleh para
pembaca dan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang
kurang berkenan. Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih untuk semua pihak yang telah ikut serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Serang, 27 September 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB 1 ................................................................................................................................1

PENDAHULUAN ............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan .................................................................................................................1

BAB II ...............................................................................................................................2

PEMBAHASAN...............................................................................................................2
2.1 Hakikat Perencanaan Pendidikan ......................................................................2
2.2 Perumusan Visi dan misi Sekolah .......................................................................2
A. Perumusan Visi ...................................................................................................2
B. Perumusan Misi ..................................................................................................3
2.3 Perumusan renstra, rpp, silabus .........................................................................4
a Perumusan renstra ...............................................................................................4
b Perumusan RPP...................................................................................................5
c Perumusan Silabus ..............................................................................................6

BAB III .............................................................................................................................7

PENUTUP ........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam melakukan kegiatan kita harus melakukan perencanaan, karena
perencanaan merupakan titik awal dalam dalam melakukan suatu
kegiatan. Dengan melakukan Perencanaan juga akan memberikan arah untuk
strategi kerja, memberi kerangka pemersatu dan membantu memperkirakan peluang
yang ada dalam melaksanakan suatu kegiatan baik kecil maupun besar dalam. Suatu
lembaga harus melalui perencanaan, khusunya dalam organisasi pendidikan yaitu
sekolah.
Pendidikan merupakan ujung tombak dari keberhasilan, maka pendidikan pun
harus direncanakan sebelum dilaksanakan agar memperoleh hasil sesuai apa yang
diharapkan. Untuk meraih keberhasilan dalam pendidikan tidaklah lepas dari
perencanaan, karena dalam perencanaan-perencanaan itulah disusun target-target
atau harapan-harapan dan juga metode-metode yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan itu agar menghasilkan produk yang maksimal.
Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam melakukan perencanaan
pendidikan, seperti merumuskan visi,misi, renstra, rpp dan silabus. Maka dengan
itulah makalah ini dibuat karena berisi bagaimana cara merumuskan tahapan-
tahapan untuk melakukan perencanaan
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu perencanaan pendidikan?
b. Bagaimana merumuskan visi misi?
c. Bagaimana merumuskan renstra, rpp, dan silabus?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui apa itu perencanaan pendidikan
b. Mengetahui merumuskan visi dan misi
c. Mengetahui bagaimana cara untuk merumuskan renstra, rpp, silabus

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Perencanaan Pendidikan


Perencanaan dianggap penting karena akan menjadi penentu dan sekaligus
memberi arah terhadap tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian suatu
kerja akan berantakan dan tidak terarah jika tidak ada perencaan yang matang,
perencaan yang matang dan disusun dengan baik dan akan memberi pengaruh
terhadap ketercapaian tujuan. Pendidikan mempunyai peranan dalam
meningkatkan kualitas manusia sebagai sumber daya pembangunan dan
menjadi titik sentral pembangunan. Manusia yang berkualitas memiliki
keseimbangan antara tiga aspek yang ada padanya, yaitu aspek pribadi sebagai
individu, aspek sosial dan aspek kebangsaan. Manusia sebagai makhluk
individu memiliki potensi fisik dan nonfisik; dengan potensi-potensi tersebut
manusia mampu berkarya dan berbudi pekerti luhur.
Menurut Prof. Dr. Yusuf Enoch, Perencanaan Pendidikan, adalah suatu
proses yang yang mempersiapkan seperangkat alternative keputusan bagi
kegiatan masa depan yang diarahkan kepada pencapaian tujuan dengan usaha
yang optimal dan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di
bidang ekonomi, sosial budaya serta menyeluruh suatu Negara. Perencanaan
pendidikan merupakan dasar pelaksanaan kegiatan dalam pendidikan dengan
melihat kemasa yang akan datang untuk mengembangkan pendidikan agar
dapat lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk
mencapai sasaran pembangunan pendidikan, sehingga tujuan dari pendidikan
juga dapat terwujud sesuai harapan
2.2 Perumusan Visi dan misi Sekolah
Visi sekolah merupakan pandangan atau wawasan ke depan yang
dijadikan cita-cita, inspirasi, motivasi, dan kekuatan bersama warga sekolah
mengenai wujud sekolah pada masa yang akan datang. Misi sekolah adalah
penjabaran atau langkah-langkah operasional untuk mencapai visi sekolah.
Visi sekolah akan menjadi ciri khas yang membedakan sekolah dengan
sekolah lainnya yang sederajat. Misi sekolah adalah langkah operasional atau
usaha untuk merealisasikan visi sekolah tersebut. Misi merupakan adaptasi
ringkas dari sebagian visi yang telah dirumuskan melalui kalimat yang lebih
operasional.
A. Perumusan Visi.
Visi satuan pendidikan dirumuskan dengan cara sebagai berikut
mereview (meninjau kembali) masalah yang dihadapi, baik internal
maupun eksternal dengan pendekatan analisis SWOT, yaitu strengths,
weakness,opportunities, dan threats dengan menganalisis konteks

2
tentangkekuatan, kelemahan yang dimiliki oleh sekolah/madrasah. serta
melihat peluang dan ancaman yang terjadi di sekeliling sekolah/madrasah,
Ada hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan Visi adalah
sebagai berikut:
1. Melibatkan seluruh warga sekolah dan satuan pendidikan
untuk memberikan partisipasi secara maksimal sesuai dengan
kemampuannya
2. Menumbuhkan sikap rasa memiliki (milu ngepeang atau sense
of belongingness) mengenai visi yang akan dirumuskan
bersama
3. Mengakomodasi cita-cita dan keinginan seluruh warga
sekolah. Dengan pendekatan seperti ini (bottom up) akan
menstimulasi segenap komponen yang ada dalam satuan
pendidikan untuk memberikankontribusi terbaiknya bagi
pencapaian visi yang akan disepakati
4. Rumusan Visi yang berasal dari pimpinan (top down) perlu
disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah dengan
pendekatanyang demokratis dan terbuka untuk
penyempurnaan dan memperolehmasukan atau partisipasi dari
bawah.
B. Perumusan Misi
misi adalah sesuatu yang harus diemban atau harus dilaksanakan
sebagai penjabaran misi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu
untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek,
menengah,dan jangka panjang, berdasarkan masukan dari seluruh warga
sekolah. Suatu pernyataan misi setidaknya harus mampu menjawab tiga
pertanyaan, yaitu apa yang akan kita lakukan, untuk siapa kita
melakukannya dan bagaimana kita melakukannya.
Terdapat hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam perumusan
misi yaitu:
1. Pernyataan misi harus menunjukkan secara jelas mengenai apa
yang hendak dicapai oleh sekolah/ madrasah
2. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan
“tindakan” dan bukan kalimat yang menunjukkan “keadaan”
sebagaimana pada rumusan misi suatu indikator misi dapat
dirumuskan lebih dari satu rumusan visi
3. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada
keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas
4. Misi menggambarkan tentang produk atau pelayanan yang
akan diberikan pada masyarakat
5. Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki
daya saing yang tinggi, namun disesuaikan dengan kondisi
sekolah

3
2.3 Perumusan renstra, rpp, silabus
a Perumusan renstra
Rencana strategis merupakan rencana yang didesain untuk memenuhi sasaran
organisasi secara luas. Menurut Sentot Imam Wahjoni, dkk dalam buku
Pengantar Manajemen (2019), rencana strategis terdiri dari enam tahap yang
saling berkaitan, yaitu:
1. Penentuan visi, misi, dan tujuan, Tahap pertama dalam perencanaan
strategis adalah menentukan visi, misi, dan tujuan. Dalam tahapan ini,
kemampuan top manajemen diuji untuk bisa mengimplementasikan nilai
serta norma menjadi visi, misi, dan tujuan. Biasanya pada tahapan ini
dilakukan penentuan atas etika kerja, macam produk jasa, cara
pengoperasian usaha, dan skala usaha.
2. Evaluasi diri, Evaluasi diri bertujuan untuk membentuk sebuah profil
perusahaan dengan mengenali diri, serta mengidentifikasi berbagai tujuan
yang telah ditetapkan. Pada dasarnya, tahap ini hanyalah menganalisis
faktor-faktor internal perusahaan. Hasil akhir tahap evaluasi diri adalah
jawaban terkait kekuatan dan kelemahan, atau bentuk analisis SWOT
(strength, weakness, opportunity, dan threats).
3. Analisis lingkungan eksternal, Tidak hanya mengevaluasi faktor internal,
berbagai faktor lingkungan eksternal juga perlu diidentifikasi. Faktor
eksternal yang memengaruhi rencana strategis bisa berasal dari pihak luar
serta kondisi di luar perusahaan.Pihak eksternal dapat berupa pemasok,
pesaing, pemerintah, pelanggan, serikat pekerja, dan media. Sedangkan
kondisi eksternal bisa berupa kondisi politik, ekonomi, sosial, dan
perkembangan teknologi.
4. Pembuatan keputusan strategis, Tahap selanjutnya adalah pembuatan
rencana atau keputusan strategis. Umumnya rencana yang dibuat tidak
hanya satu, tetapi ada sejumlah alternatif pilihan. Pilihan tersebut disajikan
lewat tabel alternatif atau tabel SWOT yang menggambarkan kesempatan
dan ancaman dari tiap pilihan, dalam satu halaman analisis. Rencana
strategis yang dipilih adalah yang memiliki manfaat paling besar dan
ancaman paling kecil.
5. Implementasi strategi, Implementasi strategi melibatkan penugasan dan
pendelegasian wewenang ke tingkat manajemen bawah. Contohnya,
sebuah perusahaan akan meluncurkan suatu produk. Pimpinan perusahaan
sudah menentukan rancangan produk. Berikutnya, pimpinan akan
membagi tugas ke bawahannya. Divisi marketing bertugas mendesain
tampilan produk dan mengiklankan produk. Sementara divisi produksi
mengurus proses produksi. Pendelegasian ini biasanya akan turun hingga
ke tingkat paling bawah. Dari direktur ke manajer, kemudian dari manajer
ke staf, dan seterusnya hingga rencana strategis terlaksana.
6. Evaluasi, Tahap terakhir dalam penyusunan rencana strategis adalah
evaluasi. Evaluasi berfungsi untuk memastikan bahwa berbagai tahapan

4
sebelumnya telah dilaksanakan dengan baik. Selain itu, evaluasi juga
menjadi catatan bagi penyusunan rencana strategis selanjutnya
b Perumusan RPP
Rencana strategis merupakan rencana yang didesain untuk memenuhi
sasaran organisasi secara luas. Menurut Sentot Imam Wahjoni, dkk dalam
buku Pengantar Manajemen (2019), rencana strategis terdiri dari enam tahap
yang saling berkaitan, yaitu:
1. Penentuan visi, misi, dan tujuan, Tahap pertama dalam perencanaan
strategis adalah menentukan visi, misi, dan tujuan. Dalam tahapan ini,
kemampuan top manajemen diuji untuk bisa mengimplementasikan nilai
serta norma menjadi visi, misi, dan tujuan. Biasanya pada tahapan ini
dilakukan penentuan atas etika kerja, macam produk jasa, cara
pengoperasian usaha, dan skala usaha.
2. Evaluasi diri, Evaluasi diri bertujuan untuk membentuk sebuah profil
perusahaan dengan mengenali diri, serta mengidentifikasi berbagai tujuan
yang telah ditetapkan. Pada dasarnya, tahap ini hanyalah menganalisis
faktor-faktor internal perusahaan. Hasil akhir tahap evaluasi diri adalah
jawaban terkait kekuatan dan kelemahan, atau bentuk analisis SWOT
(strength, weakness, opportunity, dan threats).
3. Analisis lingkungan eksternal, Tidak hanya mengevaluasi faktor internal,
berbagai faktor lingkungan eksternal juga perlu diidentifikasi. Faktor
eksternal yang memengaruhi rencana strategis bisa berasal dari pihak luar
serta kondisi di luar perusahaan.Pihak eksternal dapat berupa pemasok,
pesaing, pemerintah, pelanggan, serikat pekerja, dan media. Sedangkan
kondisi eksternal bisa berupa kondisi politik, ekonomi, sosial, dan
perkembangan teknologi.
4. Pembuatan keputusan strategis, Tahap selanjutnya adalah pembuatan
rencana atau keputusan strategis. Umumnya rencana yang dibuat tidak
hanya satu, tetapi ada sejumlah alternatif pilihan. Pilihan tersebut disajikan
lewat tabel alternatif atau tabel SWOT yang menggambarkan kesempatan
dan ancaman dari tiap pilihan, dalam satu halaman analisis. Rencana
strategis yang dipilih adalah yang memiliki manfaat paling besar dan
ancaman paling kecil.
5. Implementasi strategi, Implementasi strategi melibatkan penugasan dan
pendelegasian wewenang ke tingkat manajemen bawah. Contohnya,
sebuah perusahaan akan meluncurkan suatu produk. Pimpinan perusahaan
sudah menentukan rancangan produk. Berikutnya, pimpinan akan
membagi tugas ke bawahannya. Divisi marketing bertugas mendesain
tampilan produk dan mengiklankan produk. Sementara divisi produksi
mengurus proses produksi. Pendelegasian ini biasanya akan turun hingga
ke tingkat paling bawah. Dari direktur ke manajer, kemudian dari manajer
ke staf, dan seterusnya hingga rencana strategis terlaksana.
6. Evaluasi, Tahap terakhir dalam penyusunan rencana strategis adalah
evaluasi. Evaluasi berfungsi untuk memastikan bahwa berbagai tahapan

5
sebelumnya telah dilaksanakan dengan baik. Selain itu, evaluasi juga
menjadi catatan bagi penyusunan rencana strategis selanjutnya
c Perumusan Silabus
Menurut (Trianto, 2010: 99)
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Mengkaji SK
dan KD mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi.
2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran. Mengidentifikasi
materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian KD.
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
proses mental dan fisik dalam rangka pencapaian KD.
4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi. Indikator merupakan
penanda pencapaian KD. Indikator digunakan sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian.
5. Menentuan Jenis Penilaian. Penilaian pencapaian kompetensi dasar
siswa dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan tes dalam bentuk tertulis.
6. Menentukan Alokasi Waktu. Penentuan alokasi waktu pada setiap KD
didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata
pelajaran per minggu. Alokasi waktu merupakan perkiraan waktu
rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh siswa yang
beragam.
7. Menentukan Sumber Belajar. Penentuan sumber belajar didasarkan
pada SK dan KD serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan pendidikan merupakan dasar pelaksanaan kegiatan dalam
pendidikan dengan melihat kemasa yang akan datang untuk mengembangkan pendidikan
agar dapat lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk mencapai
sasaran pembangunan pendidikan, sehingga tujuan dari pendidikan juga dapat terwujud
sesuai harapan. Sebuah perencanaan pendidikan dibuat juga tak terlepas dari pembuatan
visi, misi, renstra, rpp, dan silabus. Karena dengan kelima unsur tersebut akan membuat
sebuah perencanaan pendidikan yang efektif dan efisien

7
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti. (2018). PERENCANAAN DALAM PENDIDIKAN. Jurnal Manajemen Pendidikan.
Volume. 7, No. 1

https://id.scribd.com/doc/270033108/Visi-Misi-Dan-Tujuan-Sekolah

Anda mungkin juga menyukai