LANDASAN PENDIDIKAN
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada kita semua sehingga kita bisa
menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam kita sanjungkan kepada Baginda Nabi
Agung kita Nabi Muhammad SAW mudah-mudahan kita akan mendapatkan syafaatnya
kelak Amiin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang................................................................................................................ 4
A. Kesimpulan................................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................................ 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bab ini akan menyajikan pengertian landasan pendidikan, hal-hal yang menjadi
landasan pendidikan dan bagaimana penerapannya dalam praktik pendidikan. Landasan
pendidikan, secara singkat dapat dikatakan sebagai tempat bertumpu atau dasar dalam
melakukan analisis kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan (fakta) tentang kebijakan
dan praktik pendidikan (Soedomo, 1989/1990).
Dengan mempelajari dan menguasai bab ini dengan baik, Anda akan dapat menjadi
guru yang baik. Artinya, dengan penggunaan landasan yang benar dalam kegiatan
pembelajaran. Anda dapat menjadi guru yang kreatif, Anda dapat jadi guru yang tidak
sekadar meniru-niru saja cara orang lain atau guru yang Anda anggap ideal, akan tetapi
Anda menyelenggarakan kegiatan pendidikan sesuai dengan tuntutan berbagai landasan
pendidikan. Setelah Anda mempelajari ini dengan baik, diharapkan Anda.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan masalah
4
2. Untuk mengetahui apa saja landasan-landasan dalam pendidikan
3. Untuk mengetahui bagaimana cara pembelajaran landasan pendidikan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Landasan pendidikan secara singkat dapat dikatakan sebagai tempat bertumpu atau
dasar dalam melakukan analisis kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan (fakta)
tentang kebijakan dan praktik pendidikan (Moeliono, 1989; Soedomo, 1989/1990). Kajian
analisis kritis terhadap kaidah dan fakta tersebut dapat dijadikan titik tumpu atau dasar
dalam upaya penemuan kebijakan dan praktik pendidikan yang tepat guna dan bernilai
guna. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa landasan pendidikan merupakan dasar bagi
upaya pengembangan kependidikan dalam segala aspeknya.
Secara umum, istilah landasan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu bersifat
material dan bersifat konseptual. Landasan yang bersifat konseptual identik dengan asumsi,
yaitu suatu gagasan, kepercayaan, prinsip, pendapat, atau pernyataan yang sudah dianggap
benar, yang dijadikan titik tolak dalam rangka berpikir dan dalam rangka bertindak.1
1
Dr. Muhammad hasan,s.pd., m.pd konsep dan makna landasan pendidikan TAHTA MEDIA GROUP, 2021
Hal 3
2
Dr. Muhammad hasan,s.pd., m.pd konsep dan makna landasan pendidikan TAHTA MEDIA GROUP, 2021
Hal 4
6
B. Macam-macam landasan pendidikan
Terdapat beberapa landasan yang dapat dijadikan sebagai titik tumpu dalam
melakukan analisis kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan dalam rangka membuat
kebijakan dan praktik pendidikan, sebagai- mana akan dibahas berikut ini. 3
1 Landasan Religius
Pendidikan yang idealnya dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan serta
berupaya merekonstruksi suatu peradaban adalah salah satu kebutuhan asasi yang
dibutuhkan oleh setiap manusia. Hal ini juga yang merupakan pekerjaan wajib yang harus
diemban oleh negara agar dapat membentuk masyarakat yang memiliki pemahaman dan
kemampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi kehidupan yang selaras dengan fitrahnya
serta mampu mengembangkan kehidupannya menjadi lebih baik dari setiap masa ke masa.
3
Drs. Syafril, m.pd. Drs zelhendri, m.pd Dasar-dasar ilmu pendidikan Prenada Media, 2019 Hal 50
4
Drs. Syafril, m.pd. Drs zelhendri, m.pd Dasar-dasar ilmu pendidikan Prenada Media, 2019 Hal 58
7
Kesemuanya itu tidak luput dari peran ilmu agama sebagai pembentuk karakteristik dan
mental peserta didik yang berbudi luhur. Sehingga penguasaan terhadap ilmu pengetahuan-
teknologi, aspek-aspek teknologi (hasil-hasil teknologi) dan kemajuan- kemajuan lainnya
merupakan sesuatu yang harus disadari oleh peserta didik sebagai kebutuhan dan
kewajiban yang harus selalu dilaksanakan dalam menjaga keharmonisan kehidupan.
Pembentukan karakter dan mental merupakan bagian penting dari proses. Agama yang
menjadi sistem kontrol dalam pembentukan karakter dan mental peserta didik hanya
ditempatkan pada posisi yang minimal, dan tidak menjadi landasan dari seluruh aspek.
Padahal, agama sangat dibutuhkan dalam penyusunan kurikulum, demi terwujudnya
suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan diri untuk bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Penerapan pendidikan sekuler materialistik melahirkan kualitas
sumber daya manusia yang rendah. Kondisi kualitas sumber daya manusia yang rendah ini
memperburuk kehidupan bermasyarakat.
2 Landasan Sosiologis
Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang berlangsung dalam latar interaksi
sosial. Dikatakan demikian, karena pendidikan tidak dapat dilepaskan dari upaya dan
proses saling pengaruh memengaruhi antara Individu yang terlibat di dalamnya. Dalam
posisi yang demikian, apa yang dinamakan pendidik dan peserta didik, menunjuk
kepada dua istilah yang dilihat dari kedudukannya dalam interaksi sosial. Artinya, siapa
yang bertanggung jawab atas perilaku dan siapa yang memiliki peranan penting dalam
proses mengubahnya. Karena itu, proses pendidikan sering kali sukar untuk
menunjukkan siapa yang menjadi pendidik dan siapa yang menjadi peserta didik secara
permanen, karena keduanya dapat saling berubah fungsi dan kedudukan.
Suatu hal yang dapat dipastikan adalah bahwa pendidikan tidak akan pernah terjadi
dalam kehampaan sosial, artinya pendidikan tidak akan pernah terjadi tangga interaksi
antara individu, antara satu generasi dan generasi lainnya, dan bahkan antara satu
8
kelompok dan kelompok lainnya. Namun oleh karena pendidikan membawa misi
normatif, maka ke- luasan interaksi tersebut dibatasi oleh tata nilai dan norma-norma
yang berlaku dalam masyarakat. Sehubungan dengan itu pula, lembaga pendidikan
tidak pernah berada di dalam kehampaan sosial. Jika lembaga pendidikan bergerak
secara dinamis, maka masyarakat pun akan berkembang dengan cara yang sama, jika
masyarakat bergerak secara dinamis, maka lembaga pendidikan akan berkembang
dengan cara yang sama. Sebaliknya, jika lembaga pendidikan mengalami stagnasi,
masyarakat juga akan mengalami stagnasi, jika masyarakat mengalami stagnasi,
lembaga pendidikan akan mengalami hal yang sama.
Selain itu, sampai saat ini masyarakat Indonesia ditandai oleh dua ciri yang unik.
Secara horizontal ditandai oleh adanya kesatuan sosial atau komunitas berdasarkan
perbedaan suku, agama, adat istiadat, dan kedaerahan. Secara vertikal ditandai oleh
adanya perbedaan pola kehidupan antara lapisan atas, menengah, dan bawah. Ketelitian
dalam memahami semua latar sosial tersebut, proses perubahan dan dampak ikutannya
akan menentukan keberhasilan pendidikan dan sebaliknya. Artinya, latar sosial
masyarakat Indonesia yang berbeda tersebut harus dijadikan sebagai tempat bertumpu
atau dasar dalam melakukan analisis kritis dalam upaya menentukan, mengarahkan,
dan mengembangkan kebijakan dan praktik pendidikan.
9
Oleh karena landasan sosiologis merupakan tempat bertumpu dalam menentukan,
mengarahkan, dan mengembangkan kebijakan serta praktik pendidikan, maka dalam
hal tersebut, menurut Ardhan (1986) secara sosiologis perlu dikaji empat bidang
5
Drs. Syafril, m.pd. Drs zelhendri, m.pd Dasar-dasar ilmu pendidikan Prenada Media, 2019 Hal 53
10
3 Landasan kultural
Peristiwa pendidikan adalah bagian dari peristiwa budaya. Hal tersebut dikarenakan
pendidikan dan kebudayaan mempunyai hubungan timbal balik. Kebudayaan dapat
dilestarikan dan/atau dikembangkan dengan jalan mewariskannya dari satu generasi ke
generasi berikutnya melalui pendidikan, baik pendidikan informal, nonformal, maupun
formal (sekolah). Sebaliknya, ciri-ciri dan pelaksanaan pendidikan ikut di- tentukan oleh
kebudayaan masyarakat tempat proses pendidikan berlangsung. Oleh sebab itu, langkah-
langkah pengembangan pendidikan tidak boleh bebas dari kebudayaan tempat pendidikan
tersebut diselenggarakan dan dikembangkan. Oleh sebab itu pula, perancang pengambil
kebijakan, dan pelaksana pengembangan pendidikan harus memperhitungkan faktor sosial
budaya dalam merancang, mengambil kebijakan, dan melaksanakan pengembangan
pendidikan supaya segala kegiatan tersebut tidak menimbulkan kegoncangan budaya.
6
Drs. Syafril, m.pd. Drs zelhendri, m.pd Dasar-dasar ilmu pendidikan Prenada Media, 2019 Hal 55
11
teknologi, dapat diwujudkan melalui proses pendidikan. Contoh dalam penggunaan
bahasa, setiap masyarakat dapat dikatakan mengajarkan anak-anak mengatakan sesuatu,
kapan hal itu dapat dikatakan bagaimana mengatakannya dan kepada siapa
mengatakannya. Oleh sebab itu, anak-anak harus diajarkan pola-pola tingkah laku yang
sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.7
4 Landasan hukum
Lebih lanjut dapat dikatakan, bahwa berbagai pihak yang terkait dengan kebijakan,
penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan di samping perlu memperoleh
perlindungan hukum, dengan landasan hukum semua pihak tersebut mengetahui hak dan
kewajibannya dalam penyelenggaraan pendidikan. Semuanya itu dapat diketahui melalui
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. Selain daripada itu. dengan landasan
hukum dapat dikaji posisi, fungsi, dan permasalahan pendidikan dalam segala aspek
kehidupan. Oleh karena in, tata urut berbagai produk peraturan perundang-undangan perlu
di temukenali dalam rangka pengambilan kebijakan dan penyelenggaraan praktik
pendidikan agar penyimpangan dan kealpaan diketahui sedini mungkin. 8
5 Landasan psikologi
7
HAUDI, S. Pd., M.M.,C.Ht., CBA., CPHR., HCBP., M.NLP. Dasar-dasar sumatra barat: pendidikan
INSAN CENDEKIA MANDIRI 2020, hal 38
8
Drs. Syafril, m.pd. Drs zelhendri, m.pd Dasar-dasar ilmu pendidikan Prenada Media, 2019 Hal 54
12
Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia. Oleh sebab itu. landasan
psikologis merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan,
Landasan psikologis pendidikan terutama tertuju kepada pemahaman manusia, khususnya
berkenaan dengan proses belajar manusia (baca: peserta didik).
Pemahaman terhadap peserta didik, terutama sekali yang berhubungan dengan aspek
kejiwaan, merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pendidikan. Oleh karena itu,
hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya, pengetahuan
tentang aspek-aspek pribadi, urutan dan ciri-ciri pertumbuhan setiap aspek, dan konsep
tentang cara-cara paling tepat untuk pengembangan kepribadian.
1 Landasan religius
Adapun penerapan pembelajarannya yaitu dengan di terapkannya pelajaran-
pelajaran agama di setiap pendidikan kemudian setiap materi pembelajaran itu pada
dasarnya bisa di integrasikan dengan konten-konten dari religius, jadi setiap hal
yang bahas dalam mata pelajaran di landasi oleh landasan-landasan agama.
2 Landasan Sosiologis
9
Drs. Syafril, m.pd. Drs zelhendri, m.pd Dasar-dasar ilmu pendidikan Prenada Media, 2019 hal 55
13
Adapun penerapan pembelajarannya yaitu dengan di ajarkannya
3 Landasan kultural
Adapun penerapan pembelajarannya yaitu dengan di ajarkannya
Pembelajaran pendidikan pancasila
4 Landasan hukum
penerapan Pelaksanaan Ujian Akhir Nasional dengan nilai standar dan
Keputusan kenaikan kelas dilakukan satu tahun sekali serta Penerapan UU Guru
dan Dosen.
5 Landasan psikologi
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah di atas masih ada kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
15
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Syafril, m.pd. Drs zelhendri, m.pd Dasar-dasar ilmu pendidikan Prenada Media, 2019
HAUDI, S. Pd., M.M.,C.Ht., CBA., CPHR., HCBP., M.NLP. Dasar-dasar sumatra barat: pendidikan
INSAN CENDEKIA MANDIRI 2020,
Dr. Muhammad hasan,s.pd., m.pd konsep dan makna landasan pendidikan TAHTA MEDIA GROUP, 2021
16