Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ASAS-ASAS PENDIDIKAN
Mata Kuliah : Dasar- Dasar Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Dayun Riadi, M.Ag

Disusun Oleh :
Kelompok 9
1. Dea Ayu Permata Sari (2323210038)
2. Tiana Intan Sari (2323210030)

Jurusan Pendidikan Agama Islam


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu
2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Tanpa riddho dan petunjuk dari Nya mustahil makalah ini dapat dirampungkan.
Sholawat serta salam tidak lupa pula kita hanturkan kepada Nabi Muhammad SAW semoga
keluarga nya, para sahabat nya dan kita semua dapat berkumpul di yaumil akhir.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah
Dasar-Dasar Pendidikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Asas-Asas Pendidikan”.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai
pegangan dalam mempelajari materi tentang asas-asas Pendidikan. Juga merupakan harapan
kami dengan hadirnya, akan mempermudah semua pihak dalam proses perkuliahan pada mata
kuliah Dasar-Dasar Pendidikan. Terlepas dari semua itu, saya masih menyadari bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah asas – asas pendidikan dan bermanfaat untuk
pendidikan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Bengkulu, September 2023

Penyusun

Alhamdulillah dan puji


syukur kami ucapkan ke
hadirat Allah SWT yang
telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan
makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Tanpa ridha dan petunjuk dari-
Nya mustahil makalah ini
dapat dirampungkan.
Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih
kepada pengajar mata kuliah
Dasar Dasar Pendidikan
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini
dengan judul
”Asas Asas Pendidikan”
Alhamdulillah dan puji
syukur kami ucapkan ke
hadirat Allah SWT yang
i

telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan
makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Tanpa ridha dan petunjuk dari-
Nya mustahil makalah ini
dapat dirampungkan.
Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih
kepada pengajar mata kuliah
Dasar Dasar Pendidikan
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini
dengan judul
”Asas Asas Pendidikan”
Alhamdulillah dan puji
syukur kami ucapkan ke
hadirat Allah SWT yang
telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan
makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Tanpa ridha dan petunjuk dari-
Nya mustahil makalah ini
dapat dirampungkan.
Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih
kepada pengajar mata kuliah
Dasar Dasar Pendidikan
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini
dengan judul
”Asas Asas Pendidikan”
Alhamdulillah dan puji
syukur kami ucapkan ke
hadirat Allah SWT yang
telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan
makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Tanpa ridha dan petunjuk dari-
Nya mustahil makalah ini
dapat dirampungkan.
Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih
kepada pengajar mata kuliah
Dasar Dasar Pendidikan
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini
dengan judul
”Asa
Alhamdulillah dan puji
syukur kami ucapkan ke
hadirat Allah SWT yang
telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan
makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Tanpa ridha dan petunjuk dari-
Nya mustahil makalah ini
dapat dirampungkan.
Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih
kepada pengajar mata kuliah
Dasar Dasar Pendidikan
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini
dengan judul
”Asas Asas Pendidikan”
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Rumusan Masalah……………………………………………………………………… 2
2. Tujuan………………………………………………………………………………….. 2
3. Manfaat………………………………………………………………………………... ,2
BAB II PEMBAHASAN
1. Asas Pokok Pendidikan……………………………………………………………….., 3
2. Macam-Macam Asas Pendidikan……………………………………………………… 3
a. Asas Semesta Menyeluruh dan Terpadu……………………………………………, 3
b. Asas Pendidikan Seumur Hidup…………………………………………………… 4
c. Asas Tanggung Jawab Bersama……………………………………………………. 5
d. Asas Manfaat Adil dan Merata…………………………………………………….. 6
e. Asas Tut Wuri Handayani…………………………………………………………. 6
f. Asas Kemandirian Dalam Belajar…………………………………………………. 7
PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………………………. 9
Saran……………………………………………………………………………………… 9
Daftar Pustaka................................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai usaha dasar yang sistematik – sistemik selalu bertolak dari
sejumlah asas tertentu. Asas asas tersebut berperan sangat penting,karna fungsi
pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan
masyarakat tertentu.
Asas – asas pendidikan merupakan ketentuan yg harus dipedomani atau
menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan agar tercapai tujuannya dan
asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di
Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam
merancang dan melaksanakan pendidikan nasional. Asas-asas tersebut bersumber
dari pemikiran dan pengalaman sepanjang sejarah perkembangan pendidikan di
Indonesia.
Diantara asas tersebut, ada tiga asas yang diuraikan secara mendetail, yaitu;
Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian
dalam Belajar. Ketiga asas itu dianggap sangat relevan dengan upaya pembinaan
dan pengembangan pendidikan nasional, baik masa kini maupun masa datang.
Oleh karena itu, setiap tenaga kependidikan harus memahami dengan tepat ketiga
asas tersebut agar dapat menerapkannya dengan semestinya dalam
penyelenggaraan pendidikan sehari-hari.
Hal ini membutuhkan Pendidikan yang memberikan kecakapan hidup (Life
Skill),yaitu yang memberikan keterampilan, kemahiran, dan keahlian dengan
kompetensi tinggi pada peserta didik sehingga selalu mampu bertahan dalam
suasana yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif dalam kehidupannya.
Kecakapan ini sebenarnya telah diperoleh siswa sejak dini mulai Pendidikan
formal di sekolah maupun yang bersifat informal, yang akan membuatnya
menjadi Masyarakat berpengetahuan yang belajar sepanjang hayat (Life Long
Learning).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian asas-asas Pendidikan ?1
2. Apa saja asas-asas Pendidikan ?
3. Apa Perbedaan asas dan pilar Pendidikan ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui asas-asas Pendidikan
2. Untuk mengetahui apa saja asas-asas Pendidikan.
3. Untuk mengetahui perbedaan asas dan pilar Pendidikan.

D. Manfaat
Sebagai bahan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas Pendidikan dengan
mempelajari asas-asas pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Asas Pokok Pendidikan


Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau
tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan
pendidikan. Khusus di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang
memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Asas-asas
tersebut bersumber baik dari kecenderungan umum pendidikan di dunia
maupun yang bersumber dari pemikiran dan pengalaman sepanjang sejarah
upaya
pendidikan di Indonesia.
A. Asas Pokok Pendidikan
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau
tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan
pendidikan. Khusus di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang
memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Asas-asas
tersebut bersumber baik dari kecenderungan umum pendidikan di dunia
maupun yang bersumber dari pemikiran dan pengalaman sepanjang sejarah
upayapendidikan di Indonesia. Diantara asas tersebut adalah Asas semesta
menyeluruh dan terpadu, Asas Belajar Sepanjang Hayat, Asas tanggung jawab
bersama, Asas Tut Wuri Handayani, Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo
Mangun Karso, dan Asas Kemandirian dalam Belajar. Asas-asas itu dianggap
sangat relevan dengan upaya pendidikan, baik masa kini maupun masa datang.
Oleh karena itu, setiap tenaga kependidikan harus memahami dengan tepat ketiga
asas tersebut agar dapat menerapkannya dengan semestinya dalam
penyelenggaraan pendidikan sehari-hari.1

B. Macam-macam Asas Pendidikan


1. Asas Semesta Menyeluruh dan Terpadu.

1
Fathurohman Wildan:makalah asas-asas
Pendidikan;http://www.studocu.com/id.document/universitas-negara-makassar/
pengantarpendidikan/makalah-asas-asas-pendidikan/61047237/2023.
Semesta maksudnya pendidikan diselenggarakan secara terbuka bagi seluruh
rakyatIndonesia. Menyeluruh maksudnya, pendidikan harus mencangkup semua
jenis danjenjang pendidikan. Terpadu artinya pendidikan tidak dapat
dipisahkan darikeseluruhan pembangunan Bangsa.
Asas semesta, menyeluruh, dan terpadu, yang berarti bahwa pendidikan
nasionalterbuka bagi setiap manusia Indonesia, mencakup semua jenis dan jenjang
Pendidikan, dan merupakan satu kesatuan usaha sadar yang tidak dapat
dipisahkan darikeseluruhan usaha pembangunan bangsa.
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) mempunyai hak untuk
memperolehpendidikan yang sama dengan anak normal. Hal tersebut
telah dinyatakan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5
tentang hak dan kewajiban warganegara, bahwa setiap warga negara
3
Indonesia berhak mendapat kesempatanmeningkatkan pendidikan sepanjang
hayat termasuk Anak Berkebutuhan Khusus(ABK).
Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus
yangberbeda dengan anak pada umumnya, tanpa menunjukkan pada
ketidakmampuanmental, emosi atau fisik. Karena, karakteristik dan
hambatan yang dimiliki anakberkebutuhan hidup memerlukan bentuk
pelayanan pendidikan khusus yangdisesuaikan dengan kemampuan dan
potensi yang dimiliki masing-masing anak. Anakberkebutuhan khusus biasanya
bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengankekhususannya masing-
masing.
Pendidikan luar biasa adalah merupakan pendidikan bagi peserta
didik yangmemiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
karena kelainan fisik,emosional, mental sosial, tetapi memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa.Selain itu pendidikan luar biasa juga berarti
pembelajaran yang dirancang khususnyauntuk memenuhi kebutuhan yang unik
dari anak kelainan fisik. Pendidikan luar biasakan sesuai apabila kebutuhan
siswa tidak dapat diakomodasikan dalam programpendidikan umum. Secara
singkat pendidikan luar biasa adalah program pembelajaranyang disiapkan untuk
memenuhi kebutuhan unik dari individu siswa2

2. Asas Pendidikan Seumur Hidup


Artinya, setiap manusia Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang
sepanjanghidupnya dan dilain pihak masyarakat dan pemerintah
diharapkan agar dapat menciptakan situasi yang menantang untuk belajar.
Pendidikan sepanjang hayat adalah pendidikan yang harus :
a. Meliputi seluruh hidup setiap individu.
b.Mengarah kepada pembentukan, pembaruan, peningkatan, dan penyempurnaan
secara sistematis pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat
meningkatkan kondisi hidupnya.
c. Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri (self fulfilment)
setiap individu.
d. Meningkatkan kemampuan dan motivasi untuk belajar mandiri.
4
e. Mengakui konstribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi
termasuk yang formal, nonformal, dan informal.

Kurikulum yang dapat mendukung terwujudnya belajar sepanjang hayat


harusdirancang dan diimplementasi dengan memperhatikan dua dimensi sebagai
berikut :
a. Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah yang meliputi disamping keterkaitan
dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan, harus pula terkait dengan
kehidupan peserta didik di masa depan. Termasuk dimensi vertikal diantara
lain:
1) Keterkaitan antara kurikulum dengan masa depan peserta didik.
2
Fathurohman Wildan:makalah asas-asas
Pendidikan;http://www.studocu.com/id.document/universitas-negara-makassar/
pengantarpendidikan/makalah-asas-asas-pendidikan/61047237/2023.
2) Kurikulum dan perubahan sosial kebudayaan
3) “the forecasting curriculum” yakni perancangan kurikulum berdasarkan
suatu prognosis.
4) Keterpaduan bahan ajaran dan pengorganisasian pengetahuan.
5) Penyiapan untuk memikul tanggung jawab.
6) Pengintegrasian dengan pengalaman yang telah dimiliki peserta didik.
7) Dapat melihat kemanfaatan yang akan didapatkan dengan tetap mengikuti
Pendidikan.
b. Dimensi horizontal dari kurikulum sekolah yakni keterkaitan antara
pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah, antara
lain:
1) Kurikulum sekolah merefleksi kehidupan di luar sekolah.
2) Memperluas kegiatan belajar keluar sekolah.
3) Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan belajar mengajar 3

3. Asas Tanggung Jawab Bersama.


Tanggung jawab adalah kewajiban terhadap segala sesuatunya; fungsi menerima
pembebanan sebagai akibat sikap tindak sendiri atau pihak lain.
Tanggung jawab
sangat berkaitan dengan kewajiban seseorang terhadap tugas atau
perbuatan yang
dilakukan. Sesuatu aktivitas atau perbuatan yang dilakukan tanpa adanya
tanggung
jawab akan terjadi secara tidak terarah dan cenderung asal-asalan saja dan
bahkan
dapat menimbulkan masalah yang lain lagi
3. Asas Tanggung Jawab Bersama.
Tanggung jawab adalah kewajiban terhadap segala sesuatunya; fungsi
menerimapembebanan sebagai akibat sikap tindak sendiri atau pihak
lain. Tanggung jawabsangat berkaitan dengan kewajiban seseorang
terhadap tugas atau perbuatan yangdilakukan. Sesuatu aktivitas atau
5
perbuatan yang dilakukan tanpa adanya tanggungjawab akan terjadi secara

3
Fathurohman Wildan:makalah asas-asas
Pendidikan;http://www.studocu.com/id.document/universitas-negara-makassar/
pengantarpendidikan/makalah-asas-asas-pendidikan/61047237/2023.
tidak terarah dan cenderung asal-asalan saja dan bahkandapat menimbulkan
masalah yang lain lagi.
Kegiatan dalam proses pendidikan haruslah selalu didasarkan pada asas tanggung
jawab, karena kegiatan apapun yang dilakukan dalam pendidikan selalu
diarahkan
untuk mencapai tujuan yakni membimbing dan mendidik para siswa agar dapat
tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan dan potensi yang
dimiliki
Kegiatan dalam proses pendidikan haruslah selalu didasarkan pada asas
tanggungjawab, karena kegiatan apapun yang dilakukan dalam
pendidikan selalu diarahkanuntuk mencapai tujuan yakni membimbing dan
mendidik para siswa agar dapat tumbuhdan berkembang secara optimal sesuai
dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki
Aktualisasi dari pengembangan dan penerapan asas tanggung jawab dalam
prosespelaksanaan kegiatan pendidikan akan tercermin dalam pemilihan
dan penetapanmateri, metode, strategi, pelaksanaan, hubungan antara
guru dengan siswa, sampaipada evaluasi, harus berfokus pada pencapaian
tujuan pendidikan dan pembelajaran itu.

4. Asas Manfaat, Adil, dan Merata.


Yang memandang manusia Indonesia seutuhnya tanpa ada
diskriminasi antararakyat kota, desa, daerah-daerah, suku-suku bangsa, jenis
kelamin, agama, dan lain-lain.
Hendaknya hasil pendidikan dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi
kemanusiaan, bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, dan bagi pengembangan
pribadi setiap manusia indonesia.

5. Asas Tut Wuri Handayani.


Asas tut wuri handayani (jika dibelakang, mengikuti dengan awas)
yangmerupakan asas pendidikan Indonesia hingga saat ini bersumber
dari asas TamanSiswa. Asas ini dikumandangkan oleh Ki Hajar Dewantara.
Asas tut wuri handayani inibermakna bahwa setiap orang berhak mengatur
dirinya sendiri dengan berpedomankepada tata tertib kehidupan yang umum.
Asas ini merupakan inti dari sistim amongdari perguruan tinggi itu yang
merupakan asas pertama. Asas yang dikumandangkanoleh Ki Hajar Dewantara
ini mendapat tanggapan positif dari Drs. R.M.P.Sostrokartono (filsuf dan
ahli bahasa).
Terdapat dua semboyan untuk melengkapinya agar menjadi satu kesatuan asas,
yakni :
a. Ing Ngarsa Sung Tuladha
Ing ngarsa sung tuladha (di depan memberi contoh) adalah hal
yang baikmengingat kebutuhan anak maupun pertimbangan guru. Di bagian
depan, seorangguru akan membawa buah pikiran para muridnya itu ke
dalam sistem ilmupengetahuan yang lebih luas. Ia menempatkan pikiran /
gagasan / pendapat paramuridnya dalam cakrawala yang baru, yang lebih
luas. Dalam posisi ini iamembimbing dan memberi teladan. Akhirnya,
dengan filosofi semacam ini, siswa(dengan bantuan guru dan teman-
temannya) mengkonstruksi pengetahuannyasendiri di antara pengetahuan
yang telah dikonstruksi oleh banyak orangtermasuk oleh para ahli.

b. Ing Madya Mangun Karsa


Ing madya mangun karsa(di tengah membangkitkan kehendak) diterapkan
dalam situasi ketika anak didik kurang bergairah atau ragu-ragu untuk mengambil
keputusan atau tindakan, sehingga perlu diupayakan untuk memperkuat motivasi.
Dan, guru maju ke tengah- tengah (pemikiran) para muridnya.
Dalam posisi ini ia menciptakan situasi yang memungkinkan para muridnya
mengembangkan,memperbaiki, mempertajam, atau bahkan mungkin mengganti
pengetahuan yangtelah dimilikinya itu sehingga diperoleh pengetahuan baru
yang lebih masuk akal,lebih jelas, dan lebih banyak manfaatnya.4

6. Asas Kemandirian dalam Belajar

4
Prof.Dr.Tirtaraharja Umar,Drs.S,L,La Sulo.Pengantar Pendidikan Edisi Revisi;2010
Asas ini tidak dapat dipisahkan dari 2 asas ; tut wuri handayani
dan belajarsepanjang hayat. Implikasi dari asas ini adalah pendidik
harus menjalankan perankomunikator, fasilitator, organisator, dsb. Pendidik
diharapkan dapat menyediakan danmengatur berbagai sumber belajar
sedemikian rupa sehingga memudahkan pesertadidik berinteraksi dengan
sumber belajar tersebut.
Pengembangan kemandirian dalam belajar ini sebaiknya dimulai dalam
7
kegiatanintrakurikuler, yang dikembangkan dan dimantapkan selanjutnya
dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler atau untuk latar
perguruan tinggi.
Dimulai dalamkegiatan tatap muka dan dikembangkan lalu dimantapkan
dalam kegiatan terstrukturdan kegiatan mandiri. Kegiatan intrakurikuler
berfungsi membentuk konsep-konsepdasar dan cara-cara pemanfaatan
berbagai sumber belajar, yang menjadi dasarpengembangan kemandirian
dalam belajar di dalam bentuk-bentuk kegiatan terstrukturdan mandiri atau
kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.5

C. Pilar-pilar Pendidikan
Ada enam pilar pendidikan yang direkomendasikan UNESCO yang dapat
digunakan sebagai prinsip pembelajaran yang bisa diterapkan di dunia pendidikan.
1. Learning to Know
Learning to know bukan sebatas mengetahui dan memiliki materi
informasi sebanyak-banyaknya, menyimpan dan mengingat selama-lamanya
dengan setepat-tepatnya, sesuai dengan petunjuk’petunjuk yang telah diberikan,
namun juga kemampuan dalam memahami makna di balik materi ajar yang telah
diterimanya.6 7Dengan learning to know, kemampuan menangkap peluang untuk
melakukan pendekatan ilmiah diharapkan bisa berkembang yang tidak hanya
melalui logika empirisme semata, tetapi juga secara transendental, yaitu
kemampuan mengaitkannya dengan nilai-nilai spiritual.
2. Learning to Do

5
Prof.Dr.Tirtaraharja Umar,Drs.S,L,La Sulo.Pengantar Pendidikan Edisi Revisi;2010
Learning to do merupakan konsekuensi dari learning to know. Kelemahan
model pendidikan dan pengajaran yang selama ini berjalan adalah mengajarkan
“omong” (baca: teori), dan kurang menuntun orang untuk “berbuat” (praktek).
Semangat retorika lebih besar dari action. Yang dimaksud learn¬ing to do
bukanlah kemampuan berbuat mekanis dan pertukangan tanpa pemikiran. Dengan
demikian, peserta didik akan terus belajar bagaimana memperbaiki dan
menumbuhkembangkan kerja, juga bagai¬mana mengembangkan teori atau
konsep intelektualitasnya.
3. Learning to Be
Melengkapi learning to know dan learning to do, Robinson Crussoe
berpendapat bahwa manusia itu hidup sendiri tanpa kerja sama atau saling
tergantung dengan manusia lain. Manusia di era sekarang ini bisa hanyut ditelan
masa jika tidak berpegang teguh pada jati dirinya. Learning to be akan menuntun
peserta didik menjadi ilmuwan sehingga mampu menggali dan menentukan nilai
kehidupannya sendiri dalam hidup bermasyarakat sebagai hasil belajarnya.
4. Learning to Live Together
Learning to live together ini merupakan kelanjutan yang tidak dapat
dielakkan dari ketiga poin di atas. Oleh karena itu, premis ini menuntut seseorang
untuk hidup bermasyarakat dan menjadi educated person yang bermanfaat baik
bagi diri dan masyarakatnya maupun bagi seluruh umat manusia.8
5. Learning How to Learn
Sekolah boleh saja selesai, tetapi belajar tidak boleh berhenti. Pepatah,
“Satu masalah terjawab, seribu masalah menunggu untuk dijawab”, seakan sudah
menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan dalam kehidupan yang serba modern ini.
Oleh karena itu, Learning How to Leam akan membawa peserta didik pada
kemampuan untuk dapat mengembangkan strategi dan kiat belajar yang lebih
independen, kreatif, inovatif, efektif, efisien, dan penuh percaya diri, karena
masyarakat baru adalah learning society atau knowledge society. Orang-orang

8
Ismail Marifat;jurnal asas,landasan dan pilar Pendidikan; https://mahrifat-
ismail24.blogspot.com/2018/12/asas-landasan-dan-pilar-pendidikan.html
yang mampu menduduki posisi sosial yang tinggi dan penting ada¬lah mereka
yang mampu belajar lebih lanjut.
6. Learning Throughout Learn
Perubahan dan perkembangan kehidupan berjalan terus menerus yang
semakin keras dan rumit. Oleh karena itu, tidak ada jalan lain kecuali harus belajar
terus menerus sepanjang hayat. Learning Throughout Life ini menuntun dan
memberi pencerahan pada peserta didik bahwa ilmu bukanlah hasil buatan
manusia, tetapi merupakan hasil temuan atau hasil pencarian manusia. Karena
ilmu adalah ilmu Tuhan yang tidak terbatas dan harus dicari, maka upaya
mencarinya juga tidak mengenal kata berhenti.9

9
Ismail Marifat;jurnal asas,landasan dan pilar Pendidikan; https://mahrifat-
ismail24.blogspot.com/2018/12/asas-landasan-dan-pilar-pendidikan.html
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia, dan hasilnya tidak
segera tampak.Oleh karena itu pendidikan harus dirancang dan dilaksanakan
secermat mungkin dengan memperhatikan sejumlah asas pendidikan.
Pendidikan di Indonesia tidak lepas dari kiprah Ki Hajar Dewantara sang
pelopor pendidikan yang mempopulerkan tiga asas penting dalam
kegiatan pendidikan yang masih dijadikan teladan sampai sekarang yaitu asas
tut wuri handayani, asas ing ngarso sung tolodo, dan asas ing madyo mangun
karso.
Ketiga asas ini saling berhubungan hendaknya menjadi acuan untuk
menerapkan sistem pendidikan yang tepat bagi bangsa ini dan terus menjunjung
tinggi kebudayaan nasional daripada kebudayaan asing. Semangat untuk
terus melestarikan “Tut WuriHandayani” dalam dunia pendidikan dirasa
begitu penting, mengingat makna dari semboyan Ki Hadjar tersebut yaitu
membuat orang menjadi pribadi yang mandiri

Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih
jauh darisempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan pembuatan makalah ini
dan bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Syahril, dan Zelhendri Zen. 2012. Pengantar Pendidikan. Padang :


Sukabinahttp://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/08/asas-asas-
pendidikan/, diakses 15 September 2014.
H.Zahara Idris, dan H.Lisma Jamal.1992. Pengantar Pendidikan 2. Jakarta :
PT.GramediaWidiasarana IndonesiaSuardi.2012. Pengantar Pendidikan Teori dan
Aplikasi. Ja:
Fathurohman Wildan : makalah asas-asas Pendidikan:
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-makassar/pengantar-
pendidikan/makalah-asas-asas-pendidikan/61047237 /2023.
Prof.Dr.Tirtaraharja Umar, Drs. S.L.La Sulo. Pengantar Pendidikan.Edisi
Revisi:2010

10

Anda mungkin juga menyukai