Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AQIDAH AKHLAK

MEMAHAMI PENYUSUNAN SILABUS AKIDAH AKHLAK DI MI, MTS,


MA DAN MAK
Disusun umtuk memenuhi tugas mata
kuliah Aqidah Akhlak

Dosen Pengampu:
Bapak Zubaidi, S.Pd.I., M.Pd

Oleh:
Shira Avrillia Pawestri Banowati 22210013
Innaka Zaki 22210027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT DA’ARUL QUR’AN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
adanya halangan dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Zubaidi, S.Pd.I., M.Pd.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Aqidah Akhlak yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 13 November 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Konsep Aqidah akhlak.......................................................................................6
2.2 Pengembangan moral dan etika..........................................................................8
2.3 Sumber belajar Aqidah akhlak...........................................................................9
2.4 Evaluasi sikap dan prilaku................................................................................10
2.5 Evaluasi Periodik..............................................................................................11
BAB III...................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................13
3.2 Saran.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Guru adalah orang yang berperan penting di dalam kegiatan belajar
mengajar, karena guru memegang tugas untuk mengatur dan mengelola kehidupan
kelas. Dalam melaksanakan tugas tersebut,guru harus berupaya sekuat tenaga agar
kehidupan kelasnya berjalan dengan baik. Siswa dapat belajar tanpa hambatan, dan
dapat menguasai apa yang sudah di ajarkan oleh guru secara maksimal. Tanpa
adanya guru ataupun siswa maka proses pembelajaran tidak Akan berjalan dengan
baik. Oleh karena itu, keduanya harus terlibat dalam pembelajaran sehingga akan
tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan(Iqro et al., 2019).

Pembelajaran akidah akhlak merupakan suatu upaya sadar terencanadalam


menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati danmengimani
Allah SWT serta merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia pada kehidupan
sehari-hari berdasarkan al Qur’an dan al Hadis melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntutanuntuk
menghormati penganut agama lain dan hubungannya dengan kurikulumantar umat
beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

Perencanaan tersebut, merupakan hasil proses berpikir mendalam, proses


pengkajian, dan penyeleksian dari berbagai alternatif yang dianggap lebihmemiliki
nilai efektivitas dan efisiensi.

Perencanaan pembelajaran disusun dengan pertimbangan segala aspekyang


dapat memberikan (pengaruh) disamping mempertimbangkan segalasumber daya
yang tersedia dan mendukung keberhasilan proses pembelajaran.Karena fokus
utamanya adalah ketercapaian tujuan pembelajaran, maka perencanaan
pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harusdilaksanakan untuk
mencapai tujuan.

Sebagai suatu proses kerja sama antara gurudan siswa, pembelajaran tidak
hanya menitikberatkan pada kegiatan guru dansiswa saja, akan tetapi guru dan
4
siswa secara bersama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Dengan demikian, kesadaran dan pemahamanguru dan siswa akan tujuan
pembelajaran merupakan syarat mutlak yang tidak bisa ditawar sehingga dalam
prosesnya, guru dan siswa mengarah pada tujuanyang sama

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
a. Bagaimana Pemahaman Konsep Aqidah dan Akhlak?
b. Bagaimana cara Pengembangan Moral dan Etika?
c. Bagaimana cara Penggunaan Sumber Belajar?
d. Bagaimana cara Evaluasi Sikap dan Perilaku?
e. Apa itu Evaluasi Periodik

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui mengenai konsep Aqidah dan akhlak
b. Untuk mengetahui bagaimana cara pengembangan moral dan etika
c. Untuk memahami bagaimana cara penggunaan sumber belajar
d. Untuk mengetahui bagaimana cara mengevaluasi sikap dan prilaku peserta
didik
e. Untuk memahami evaluasi periodic

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Aqidah akhlak


Konsep Aqidah Akhlak merupakan istilah dalam agam Islam yang
mengacu pada dukungan yang berasal dari akhlak, yang adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa seseorang yang berakibat timbulnya berbagai perbuatan
secara spontan tanpa disertai. Aqidah Akhlak mencakup berbagai aspek
kepercayaan, keyakinan, dan keimanan yang kemudian diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari melalui akhlak yang baik. Aqidah Akhlak beradai dari kata
dasar "al-'aqdu" yaitu ar- Rahman. Aqidah dan akhlak dalam ajaran Islam sangat
erat, karena aqidah yang kuat dan benar tercermin dari akhlak terpuji yang dia
miliki dan sebaliknya. Oleh karena itu, jika seorang memiliki aqidah yang benar,
maka akhlaknya pun akan benar, baik dan lurus.

Dalam konteks pembelajaran, konsep Aqidah Akhlak menjelaskan


pentingnya mengajarkan dan mendidikkan akhlak yang baik untuk menjaga
harmoni dan kesejahteraan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Aqidah
Akhlak melibatkan berbagai aspek, seperti hakikat aqidah Islam, ruang lingkupnya,
hakikat akhlak, hubungan antara aqidah dan akhlak, dan adab iffah, musawah, dan
ukuhuwah. Aspek akhlak menekankan pada pembinaan moral dan etika Islam
sebagai keseluruhan pribadi Muslim untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-
hari(Fatoni & Turmudi, 2018).

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi tantangan globalisasi


pada sektor ketenagakerjaan adalah meningkatkan ketahanan sistem pendidikan
dan pelatihan secara nasional dengan berbagai cara antara lain. 1. Meningkatkan
mutu pendidikan dan pelatihan 2. Mengembangkan sistem kesetaraan kualifikasi
antara capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan,
pengalaman kerja maupun pengalaman mandiri dengan kriteria kompetensi yang
dipersyaratkan oleh suatu jenis bidang dan tingkat pekerjaan(Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016).

6
Menentukan tingkat pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dasar
aqidah dan akhlak untuk kelas MI, MTS, MA melibatkan beberapa langkah yang
dapat diambil dalam proses pembelajaran dan pengajaran. Berikut adalah beberapa
langkah yang dapat dipertimbangkan:

1. Mengembangkan pemahaman dasar tentang aqidah dan akhlak:


Siswa di kelas MI, MTS, dan MA perlu diberikan pemahaman
mengenai konsep-konsep dasar aqidah dan akhlak, seperti
hubungan antara aqidah dan akhlak, serta pentingnya mengajarkan
dan mendidikkan akhlak yang baik untuk menjaga harmoni dan
kesejahteraan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menggunakan metode pembelajaran yang efektif: Pengajaran
aqidah akhlak dapat dilakukan melalui metode yang melibatkan
siswa secara aktif, seperti diskusi, grup discussion, dan latihan
kelasis. Metode simulasi juga dapat diterapkan untuk meningkatkan
tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
3. Melakukan evaluasi dan penilaian: Untuk menilai tingkat
pemahaman yang baik, guru harus melakukan evaluasi dan penilaian
siswa sesekali melalui tes, quiz, dan tugas yang harus dilakukan
oleh siswa. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk mengidentifikasi
area yang perlu ditingkatkan dan memberikan saran pembangunan
pemahaman siswa.
4. Mengadaptasi pembelajaran dengan karakteristik siswa: Guru harus
menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik dan buta-buta
siswa, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar dan
efektif.
5. Mengkontrol siswa secara konsisten: Guru harus selalu mengkontrol
siswa untuk melihat apakah mereka memahami dan mengerti materi
yang dipelajari, serta memberikan saran dan bantuan yang
diperlukan untuk meningkatkan tingkat pemahaman siswa.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, pembelajaran aqidah akhlak


dapat berkembang dan siswa dapat mencapai tingkat pemahaman yang baik

7
tentang

8
konsep-konsep dasar aqidah dan akhlak di kelas MI, MTS, dan MA. Dari
pengertian akidah dan akhlak di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran akidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
siswa untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengimani Allah dan
merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan
pembiasaan(Wahyuni et al., 2020).

Silabus adalah ikhtisar surat pelajaran. Dalam kaitannya dengan


pembahasan ini, silabus mengandung pengertian pokok-pokok bahasan yang
merupakan bagian isi kurikulum, dan merupakan rencana pelajaran yang terangkum
dalam Garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Kalau kita kaji secara mend alam,
bahwa silabus pendidikan akidah akhlak pada dasarnya merupakan pokok materi
yang diajarkan pada Sekolah Dasar, baik pada semester awal sampai pada
semester akhir (kelas I sampai dengan kelas VI), dengan pembagian alokasi waktu
sesuai dengan kelas dan semester yang ada(Fatoni & Turmudi, 2018).

2.2 Pengembangan moral dan etika


Pengembangan moral dan etika aqidah akhlak melibatkan berbagai aspek
dan langkah. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk
mengembangkan moral dan etika siswa berdasarkan aqidah akhlak:

1. Mengembangkan pemahaman dasar tentang aqidah akhlak: Siswa perlu


diberikan pemahaman mengenai konsep-konsep dasar aqidah akhlak,
seperti perbedaan antara baik dan salah, dan mengembangkan kepekaan
terhadap nilai-nilai yang baik.
2. Menggunakan metode pembelajaran yang efektif: Pengajaran moral dan
etika dapat dilakukan melalui metode yang melibatkan siswa secara aktif,
seperti diskusi, grup discussion, dan latihan kelasis. Metode simulasi juga
dapat diterapkan untuk meningkatkan tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang dipelajari.
3. Melakukan evaluasi dan penilaian: Untuk menilai tingkat pemahaman yang
baik, guru harus melakukan evaluasi dan penilaian siswa sesekali melalui

9
tes, quiz, dan tugas yang harus dilakukan oleh siswa. Hasil evaluasi dapat
digunakan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan
memberikan saran pembangunan pemahaman siswa.
4. Mengadaptasi pembelajaran dengan karakteristik siswa: Guru harus
menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik dan buta-buta siswa,
sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar dan efektif.
5. Mengkontrol siswa secara konsisten: Guru harus selalu mengkontrol siswa
untuk melihat apakah mereka memahami dan mengerti materi yang
dipelajari, serta memberikan saran dan bantuan yang diperlukan untuk
meningkatkan tingkat pemahaman siswa.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, pembelajaran moral dan etika


berdasarkan aqidah akhlak dapat berkembang dan siswa dapat mencapai tingkat
pemahaman yang baik tentang konsep-konsep dasar moral dan etika.

2.3 Sumber belajar Aqidah akhlak


Untuk sumber belajar aqidah akhlak yang efektif untuk siswa MI, MTS,
dan MA, berikut adalah beberapa sumber yang dapat Anda gunakan:
1. Buku Aqidah Akhlak yang sesuai untuk tingkat dan kelas siswa: Buku ini
mencakup materi aqidah akhlak yang relevan dengan kebutuhan siswa dan
dapat digunakan sebagai sumber belajar utama.
2. Kumpulan soal dan tugas yang berfokus pada aqidah akhlak: Siswa dapat
melatih soal dan tugas yang berfokus pada aqidah akhlak untuk
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mereka.
3. Media pembelajaran interaktif: Siswa dapat menggunakan media
pembelajaran interaktif, seperti video, animasi, dan interaktif, untuk
meningkatkan minat belajar dan memahami konsep-konsep aqidah akhlak
lebih dalam.
4. Kursus dan pelatihan guru: Guru dapat mengikuti kursus dan pelatihan guru
yang berfokus pada pembelajaran aqidah akhlak untuk meningkatkan
kemampuan dan pengetahuan mereka dalam mengajarkan siswa.
Dengan menggunakan sumber belajar yang efektif, siswa dapat mencapai
tingkat pemahaman yang baik tentang konsep-konsep dasar aqidah akhlak.
10
Kemudian untuk mengevaluasi keefektifan sumber belajar yang digunakan dalam
proses pembelajaran aqidah akhlak, dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara
lain:
1. Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa: Evaluasi dapat dilakukan
dengan mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi aqidah akhlak
yang telah diajarkan. Hal ini dapat dilakukan melalui tes, tugas, atau kuis
yang relevan dengan materi yang telah diajarkan.
2. Melakukan observasi terhadap proses pembelajaran: Observasi dapat
dilakukan untuk melihat sejauh mana sumber belajar yang digunakan dapat
membantu siswa dalam memahami materi aqidah akhlak. Observasi juga
dapat membantu guru dalam mengevaluasi metode pembelajaran yang
digunakan.
3. Melakukan penilaian terhadap sumber belajar yang digunakan: Penilaian
dapat dilakukan terhadap sumber belajar yang digunakan, seperti buku
aqidah akhlak, media pembelajaran, dan kumpulan soal dan tugas.
Penilaian ini dapat dilakukan dengan melihat sejauh mana sumber belajar
tersebut dapat membantu siswa dalam memahami materi aqidah akhlak.
4. Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran: Refleksi dapat dilakukan
oleh guru dan siswa untuk melihat sejauh mana proses pembelajaran aqidah
akhlak telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat membantu dalam
mengevaluasi keefektifan sumber belajar yang digunakan dan menentukan
langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan.
Dengan melakukan evaluasi terhadap sumber belajar yang digunakan
dalam proses pembelajaran aqidah akhlak, dapat membantu guru dalam
menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan keefektifan pembelajaran aqidah akhlak.

2.4 Evaluasi sikap dan prilaku


Untuk menilai sikap dan perilaku siswa berdasarkan nilai-nilai akidah dan
akhlak yang diajarkan aqidah akhlak, dapat dilakukan melalui beberapa langkah:
1. Mengembangkan pemahaman dasar tentang aqidah akhlak dan akhlak:
Siswa perlu diberikan pemahaman mengenai konsep-konsep dasar aqidah

11
akhlak dan akhlak, seperti perbedaan antara baik dan salah, dan
mengembangkan kepekaan terhadap nilai-nilai yang baik.
2. Menggunakan metode pembelajaran yang efektif: Pengajaran moral dan
etika dapat dilakukan melalui metode yang melibatkan siswa secara aktif,
seperti diskusi, grup discussion, dan latihan kelasis. Metode simulasi juga
dapat diterapkan untuk meningkatkan tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang dipelajari.
3. Melakukan evaluasi dan penilaian: Untuk menilai tingkat pemahaman yang
baik, guru harus melakukan evaluasi dan penilaian siswa sesekali melalui
tes, quiz, dan tugas yang harus dilakukan oleh siswa. Hasil evaluasi dapat
digunakan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan
memberikan saran pembangunan pemahaman siswa.
4. Mengadaptasi pembelajaran dengan karakteristik siswa: Guru harus
menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik dan buta-buta siswa,
sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar dan efektif.
5. Mengkontrol siswa secara konsisten: Guru harus selalu mengkontrol siswa
untuk melihat apakah mereka memahami dan mengerti materi yang
dipelajari, serta memberikan saran dan bantuan yang diperlukan untuk
meningkatkan tingkat pemahaman siswa.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, sikap dan perilaku siswa dapat
berkembang berdasarkan nilai-nilai akidah dan akhlak yang diajarkan aqidah
akhlak.

2.5 Evaluasi Periodik


Untuk mengevaluasi keberhasilan implementasi silabus aqidah akhlak,
dapat diterapkan beberapa mekanisme evaluasi periodik. Berikut adalah beberapa
contoh mekanisme evaluasi periodik yang dapat Anda gunakan:
1. Evaluasi hasil belajar: Melalui tes, quiz, dan tugas, siswa dapat
dievaluasi berdasarkan tingkat pemahaman dan pengetahuan yang
mereka miliki tentang materi yang telah dipelajari. Hasil evaluasi ini
dapat digunakan untuk mengidentifikasi area yang perlu

12
ditingkatkan dan memberikan saran pembangunan pemahaman
siswa.
2. Observasi dan penilaian: Guru dapat melakukan observasi dan
penilaian secara periodik untuk menilai sikap dan perilaku siswa
berdasarkan nilai-nilai akidah dan akhlak yang diajarkan aqidah
akhlak. Melalui observasi dan penilaian, guru dapat menilai tingkat
pemahaman dan keyakinan siswa terhadap materi yang telah
dipelajari.
3. Evaluasi pembelajaran: Melalui pengawasan dan evaluasi, guru
dapat menilai keberhasilan implementasi silabus aqidah akhlak.
Evaluasi ini dapat mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi
pembelajaran, serta dapat dilakukan secara periodik untuk menjaga
pembelajaran berkelanjutan dan efektif.
4. Konseling dan saran: Guru dapat memberikan konseling dan saran
secara periodik untuk siswa yang membutuhkan bantuan dalam
proses pembelajaran aqidah akhlak. Konseling dan saran ini dapat
membantu siswa dalam mengatasi tantangan dan mengoveri
kemampuan mereka dalam memahami dan menerapkan materi yang
telah dipelajari.
Dengan melakukan evaluasi periodik melalui mekanisme-mekanisme yang
ini, guru dapat mengevaluasi keberhasilan implementasi silabus aqidah akhlak dan
menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.
Keputusan penilaian terhadap suatu hasil belajar sangat bermanfaat untuk
membantu peserta didik merefleksikan apa yang mereka ketahui, bagaimana
mereka belajar, dan mendorong tanggung jawab dalam belajar(Arifin, 2017).

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam konteks memahami penyusunan silabus aqidah akhlak di MI,
MTS, MA, dan MAK, berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat
dikembangkan:

1. Silabus aqidah akhlak harus disesuaikan dengan tingkat dan karakteristik


siswa: Silabus harus menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik dan
buta-buta siswa, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar
dan efektif.
2. Penyusunan silabus harus melibatkan guru, siswa, dan komunitas: Melalui
kolaborasi dan komunikasi yang baik antara berbagai partisi, penyusunan
silabus aqidah akhlak dapat berkembang dan menjaga pembelajaran
berkelanjutan dan efektif.
3. Evaluasi periodik harus dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan
implementasi silabus: Melalui evaluasi periodik, guru dapat mengevaluasi
keberhasilan implementasi silabus aqidah akhlak dan menyesuaikan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.
4. Kesadaran dan penerapan silabus yang baik dapat meningkatkan
pemahaman dan keyakinan siswa: Dengan silabus yang baik dan efektif,
siswa dapat mencapai tingkat pemahaman yang baik tentang konsep-
konsep dasar aqidah akhlak.

Dengan memahami penyusunan silabus aqidah akhlak di MI, MTS, MA, dan
MAK, siswa dapat mengalami pembelajaran yang lebih efektif dan menghasilkan
sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai akidah dan akhlak. Dalam sistem
pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem), evaluasi merupakan
salah komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh pendidik untuk
mengetahui efektivitas pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan
(feed-back) bagi pendidik dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan
kegiatan pembelajaran.

14
3.2 Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh pembaca
agar untuk terus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam
kegiatan usahanya. Demi penyempurnaan makalah ini, kami mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2017). Konsep Evaluasi Hasil Belajar. 1–48.


Fatoni, B., & Turmudi, M. (2018). Manajemen Pembelajaran Aqidah Akhlak
Berwawasan Multikultural Di MTs Negeri 1 kediri. Jurnal Intelektual: Jurnal
Pendidikan Dan Studi Keislaman, 8(2), 251–260.
https://doi.org/10.33367/ji.v8i2.716
Iqro, M., Qolam, B. I. L., Madrasah, D. I., & Jember, S. P. (2019). SKRIPSI
diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Jember untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
( S . Pd ) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam
Program Studi Pendidikan Agama Islam Oleh. September.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2016). Peraturan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Kursus Dan Pelatihan. 1–697.
Wahyuni, R., Harmi, H., & Fathurrochman, I. (2020). Implementasi Kurikulum
2013 Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Sdit Bin Baz Kabupaten
Rejang Lebong. Jurnal Darussalam; Jurnal Pendidikan Komunikasi Dan
Pemikiran Hukum Islam, XII(1), 2549–4171.

16

Anda mungkin juga menyukai