Anda di halaman 1dari 13

1

MAKALAH
TUJUAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI
MADRASAH

Kelompok 2 Unit II Semester III


Diajukan untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Pembelajaran Aqidah
Akhlak Di Madrasah
Program Studi: Pendidikan Agama Islam
Disusun oleh:
Selviana Afriani 202121077
Siti ramna 202121068

Dosen Pengampu: Dr. Saiful Bahri, MA

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE
2022
2

KATA PENGANTAR

Bissmilahirrahmanirrahim
Alhamdulillah segala puji syukur hanya untuk Allah dan telah
mencurahkan Rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas dalam menyusun makalah ini yang berjudul "Tujuan Pembelajaran Aqidah
Akhlak Di Madrasah".
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.dan
keluarganya juga para sahabatnya serta para pengikut nya yang serta sampai akhir
zaman.
Dalam menyusun makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam isi, bentuk maupun susunan kalimatnya akan tetapi berkat bimbingan dan
dorangan serta do'a dari berbagai pihak maka kesulitan-kesulitan yang kami
hadapi Alhamdulillah dapat teratasi. Namun kami tetap menerima dan
mengaharapkan kritik serta saran dari pembaca yang menuju ke arah kebaikan dan
kesernpurnaan dalam makalah ini.
Semoga apa yang kami usahakan ini sekiranya dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan para pembaca umumnya, Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin

Lhokseumawe, 04 Oktober 2022

Penulis

DAFTAR ISI
3

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1.......PENDAHULUAN.................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan masalah......................................................................................5
1.3 Tujuan masalah..........................................................................................5
BAB 2.......PEMBAHASAN....................................................................................6
2.1 Pengertian Aqidah Akhlak........................................................................6
2.2 Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak..................................................6
2.3 Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak.......................................................7
2.4 Perbedaan Konsep Ushul Fiqh Dan Fiqh..................................................8
BAB 3.......PENUTUP...........................................................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam konteks Madrasah, agar lulusan memiliki keunggulan kompetitif


dan komparatif, maka kurikulum Madrasah perlu dikembangkan dengan
pendekatan berbasis kompetensi. Hal ini dilakukan agar Madrasah secara
kelembagaan dapat merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi,
4

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Dengan cara
seperti itu, Madrasah tidak akan kehilangan relevansi program pembelajaran.
Selanjutnya, basis kompetensi yang dikembangkan di Madrasah harus
menjamin pertumbuhan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, penguasaan
keterampilan hidup, penguasaan kemampuan akademik, seni dan pengembangan
kepribadian yang paripurna. Dengan pertimbangan ini, maka disusun kurikulum
nasional Pembelajaran Agama di Madrasah yang berbasis kompetensi yang
mencerminkan kebutuhan keberagamaan peserta didik di Madrasah secara
nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam
mengembangkan kurikulum Aqidah Akhlaq di Madrasah sesuai dengan
kebutuhan daerah/Madrasah.
Oleh karena itu, peranan dan efektivitas pembelajaran agama di Madrasah
sebagai landasan bagi pengembangan spiritual terhadap kesejahteraan masyarakat
mutlak harus ditingkatkan. Yang dijadikan landasan pengembangan nilai spiritual
yang dilakukan dengan baik, maka kehidupan masyarakat akan lebih baik.
Pembelajaran Aqidah Akhlaq di Madrasah sebagai bagian integral dari
pembelajaran Agama, memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam
pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. Tetapi secara substansial mata
pelajaran Aqidah dan Akhlaq memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi
kepada peserta didik untuk mempraktikkan nilai-nilai keyakinan keagamaan
(tauhid) dan Akhlakqul Karimah dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini ialah:


a. Apa yang dimaksud dengan Aqidah Akhlaq?
b. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran Aqidah Akhlaq?
c. Bagaimanakah tujuan dari pembelajaran Aqidah Akhlaq di madrasah?
d. Apa fungsi dan kegunaan dari pembelajaran Aqidah Akhlak?
5

1.3 Tujuan masalah

Dari rumusan masalah diatas dapat dikemukakan tujuannya:


a. Agar mengetahui yang dimaksud dengan Aqidah Akhlaq.
b. Agar mengetahui yang dimaksud dengan pembelajaran Aqidah Akhlaq.
c. Agar mengetahui tujuan dari pembelajaran Aqidah Akhlaq di madrasah.
d. Agar mengetahui fungsi dan kegunaan dari pembelajaran Aqidah
Akhlak.

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aqidah Akhlak

Adapun pengertian aqidah secara umum adalah kepercayaan, keimanan,


keyakinan secara mendalam dan benar lalu merealisasikannya dalam
perbuatannya. Sedangkan aqidah dalam agam Islam berarti percaya sepenuhnya
kepada ke-Esa-an Allah, di mana Allah-lah pemegang kekuasaan tertinggi dan
pengatur segala apa yang ada di jagad raya.
6

Sedangkan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang
berakibat timbulnya berbagai perbuatan secara spontan tanpa disertai
pertimbangan. Akhlak dapat juga diartikan sebagai perangai yang menetap pada
diri seseorang dan merupakan sumber munculnya perbuatan-perbuatan tertentu
dari dirinya secara spontan tanpa adanya pemaksaan. Akhlak adalah sifat dasar
manusia yang dibawa sejak lahir dan tertanam dalam dirinya. Dikarenakan akhlak
berasal dari dalam diri manusia maka aktualisasinya adalah timbulnya akhlak
mulia dan akhlak buruk.
Aqidah dan akhlak dalam ajaran Islam kaitannya sangat erat. Aqidah yang
kuat dan benar tercermin dari akhlak terpuji yang dia miliki dan sebaliknya.
Dalam konsepsi Islam aqidah dan akhlak tidak hanya sebagai media yang
mencakup hubungan manusia dengan Allah tetapi juga mencakup hubungan
dengan sesama manusia ataupun dengan alam sekitar karena merupakan
implementasi dari ajaran Islam yang rahmatan lil ‘aalamin.

2.2 Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak


Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang
saling bertukar informasi. Pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan
terencana yang mengondisikan atau merangsang seseorang agar dapat belajar
dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dari pengertian di atas bahwa
pembelajaran adalah proses yang kompleks di dalamnya mencakup kegiatan
belajar mengajar.
Sedangkan pembelajaran Aqidah Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan
mengimani Allah SWT, dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia
dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,
penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan. Dalam kehidupan
masyarakat yang majemuk dalam bidang keagamaan, pembelajaran itu juga
diarahkan pada peneguhan aqidah di satu sisi dan peningkatan toleransi serta
7

saling menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka mewujudkan


kesatuan dan persatuan bangsa.

2.3 Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak


Tujuan madrasah sebagai bagian dari tujuan Pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Setiap kegiatan Pendidikan merupakan bagian dari proses untuk menuju
suatu tujuan yang hendak dicapai. Tujuan Pendidikan merupakan suatu masalah
yang fundamental, sebab hal itu akan menentukan ke arah mana peserta didik
akan dibawa. Karena pengertian dari tujuan sendiri adalah sesuatu yang
diharapkan tercapai setelah usaha atau suatu kegiatan selesai.1
Adapun tujuan pembelajaran aqidah akhlak menurut para ahli adalah
sebagai berikut: menurut Moh. Athiyah Al-Abrasyi tujuan dari Pendidikan moral
atau akhlak dalam islam adalah untuk membentuk individu yang bermoral baik,
keras kemauan, sopan dalam berbicara dan bertingkah laku, bersifat bijaksana,
ikhlas, jujur dan suci.2
Sedangkan menurut Moh. Rifai tujuan Pendidikan aqidak akhlak:
a. Memberikan pengetahuan, penghayatan, dan keyakinan kepada
peserta didik tentang hal-hal yang harus diimani, sehingga
tercermin dalam sikap dan tingkah lakunya sehari-hari.
b. Memberikan pengetahuan, penghayatan, dan kemauan yang kuat
untuk mengamalkan akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang
buruk, baik dalam hubungannya dengan Allah, dirinya sendiri,
sesama manusia maupun dengan alam sekitarnya.
c. Memberikan bekal kepada peserta didik tentang aqidah dan akhlak
untuk melanjutkan pelajaran ke jenjang yang lebih tinggi.3

1
http://efendihatta.blogspot.com/2009/11/pelaksanaan-pembelajaran-mata-
pelajaran.html,Diakses pada tgl 1/10/2022 pukul 19.40
2
Moh. Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1984), hal. 104.
3
Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam…, hal. 310.
8

Berdasarkan rumusan-rumusan di atas, maka dapat kita ambil kesimpulan


bahwa tujuan Pendidikan aqidah akhlak adalah untuk meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT serta untuk memberikan pengetahuan
mengenai akhlaqul karimah sebagai bekal menuju kehidupan yang lebih baik.

2.4 Fungsi Dan Kegunaan Dari Pembelajaran Aqidah Akhlak

Mengenai fungsi pembelajaran Aqidah Akhlak, di dalam Standar


Kompetensi Madrasah Tsanawiyah Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kurikulum
2004, telah dijelaskan:
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kepada Allah SWT serta akhlak mulia peserta didik seoptimal
mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan
keluarga
b. Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemahan-
kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran
agama Islam dalam kehidupan sehari-hari
c. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya
atau dari budaya lain yang membahayakan dan menghambat
perkembangannya demi menuju manusia Indonesia seutuhnya
d. Pengajaran, yaitu menyampaikan informasi dan pengetahuan
keimanan dan akhlak
e. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan
sosial melalui Aqidah Akhlak
f. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat
g. Penyaluran peserta didik untuk mendalami Aqidah Akhlak pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.4

4
Depag RI, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah (Standar Kompetensi), (Jakarta: Direktorat Jendral
Kelembagaan Agama Islam, 2004), hal. 22.
9

Suatu ilmu dipelajari karena ada gunanya. Diantara lain ilmu-ilmu tersebut
ada yang memberikan kegunaan dengan segera dan ada pula yang dipetik buahnya
setelah agak lama diamalkan dengan segala ketekunan.
Demikian pula ilmu akhlak sebagai salah satu cabang ilmu agama Islam
yang juga menjadi kajiam filsafat, mengandung berbagai kegunaan dan manfaat.
Oleh karena itu mempelajari ilmu ini akan membuahkan hikmah yang besar bagi
yang mempelajarinya di antaranya:
a. Kemajuan Rohaniah
Tujuan ilmu pengetahuan ialah meningkatkan kemajuan manusia
di bidang rohaniah (mental spiritual). Dengan demikian, tentulah
orang-orang yang mempunyai pengetahuan dalam ilmu akhlak
lebih utama daripada orang-orang yang tidak mengetahuinya.
Dengan pengetahuan ilmu akhlak dapat mengantarkan seseorang
kepada jenjang kemuliaan akhlak. Karena dengan ilmu akhlak,
seseorang akan dapat menyadari mana perbuatan yang baik dan
mana perbuatan yang jahat. Dengan ilmu akhlak yang dimilikinya,
seseorang akan selalu berusaha memelihara diri agar senantiasa
berada pada garis akhlak yang mulia, dan menjauhi segala bentuk
tindakan yang tercela yang dimurkai oleh Allah.

b. Penuntun Kebaikan
Ilmu akhlak bukan sekedar memberitahukan mana yang baik dan
mana yang buruk, melainkan juga mempengaruhi dan mendorong
manusia supaya membentuk hidup yang lurus dengan melakukan
kebaikan yang mendatangkan manfaat bagi sesama manusia.
c. Kebutuhan Primer dalam Keluarga
Sebagai halnya makanan, minuman, pakaian dan rumah, akhlak
juga sebagai panduan moral adalah kebutuhan primer bagi
manusia, terutama dalam keluarga.
Akhlak merupakan faktor mutlak dalam menegakkan keluarga
sejahtera. Keluarga yang tidak dibina dengan tonggak akhlak yang
10

baik, tidak akan dapat bahagia, sekalipun kekayaan materialnya


melimpah ruah. Sebaliknya terkadang suatu keluarga serba
kekurangan dalam ekonomi namun dapat bahagia berkat
pembinaan akhlak.
d. Kerukunan Antar Tetangga
Tidak cuma dalam keluarga, pada lingkungan yang lebih luas,
dalam hal ini hubungan antar tetangga pun memerlukan akhlak
yang baik. Untuk membina kerukunan antar tetangga diperlukan
pergaulan yang baik, dengan jalan mengindahkan kode etik
bertetangga.
e. Peranan Akhlak dalam Pembinaan Remaja
Para orang tua, kaum pendidik dan aparat penegak hukum
seringkali dipusingkan oleh masalah kenakalan remaja. Berbagai
kasus kenakalan remaja, seperti penyalah gunaan obat-obatan
terelarang (narkoba), pemerkosaan, perkelahian, perampokan, dan
sebagainya. Masalahnya kembali kepada akhlak remaja itu sendiri.
Remaja yang nakal biasanya remaja yang tidak mengenal akhlak.
Sebaliknya tidak sedikit pula remaja yang menyejukkan pandangan
mata, karena kesopanan dan tingkah lakunya yang baik dan selalu
berbuat kebaikan. Remaja yang demikian adalah remaja yang
saleh, yang berakhlak.
Dengan mempelajari akhlak ini akan dapat menjadi sarana bagi
terbentuknya insan kamil (manusia sempurna, ideal). Insan kamil dapat diartikan
sebagai manusia yang sehat dan terbina potensi rohaniahnya sehingga dapat
berfungsi secara optimal dan dapat berhubungan dengan Allah dan dengan
makhluk lainnya secara benar sesuai dengan ajaran akhlak. Manusia yang akan
selamat didunia dan akhirat.
11

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1) Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan
yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan
aqidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah
SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya
kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama.
2) Akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan
secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.
12

3) Pembelajaran Aqidah Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam


menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan
mengimani Allah SWT, dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak
mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan
pembiasaan.
4) Tujuan pembelajaran Akidah Akhlak adalah Agar siswa memiliki
pengetahuan, penghayatan, dan keinginan yang kuat untuk mengamalkan
ahlak yang baik dan berusaha sekuat tenaga untuk meninggalkan akhlak
yang buruk, baik dalam hubungannya dengan Allali SWT, diri sendiri,
antar manusia maupun hubungannya dengan alam lingkungan.

3.2 Saran

Dalam makalah ini pastinya terdapat kekurangan yang menyertai


kelebihan, maka dari itu bila dalam kepenulisan, terdapat banyak kekurangan
mohon untuk memberi masukan ataupun saran yang membangun sehingga dapat
menjadi periksa. Selain itu juga dapat bermanfaat umumnya kepada pembaca
sebagaimana sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu pengembangan
kurikulum.
13

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka,1990, hlm.999. Selanjutnya: Tim Penyusun, Kamus

Saifuddin al-Amidi, al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam, juz III, Beirut: Dar al-Kutub
al-‘Ilmiyyah

Al-Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, (Jakarta : Al-Majlis al-A`la al-Indonesia li al-
Dakwah alIslamiyah, 1972)

Alaiddin Koto, Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh (sebuah Pengantar), (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2009)

Wahbah az-Zuhaili, Usul al-Fiqh al-Islami, jilid 1, (Damaskus : Dar al-Fikr, 1986)

M.Asywadie Syukur, Pengantar Ilmu Fikih dan Ushul Fikih, (Surabaya: P.T. Bina Ilmu,
1990)

Anda mungkin juga menyukai