MAKALAH
TUJUAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI
MADRASAH
KATA PENGANTAR
Bissmilahirrahmanirrahim
Alhamdulillah segala puji syukur hanya untuk Allah dan telah
mencurahkan Rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas dalam menyusun makalah ini yang berjudul "Tujuan Pembelajaran Aqidah
Akhlak Di Madrasah".
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.dan
keluarganya juga para sahabatnya serta para pengikut nya yang serta sampai akhir
zaman.
Dalam menyusun makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam isi, bentuk maupun susunan kalimatnya akan tetapi berkat bimbingan dan
dorangan serta do'a dari berbagai pihak maka kesulitan-kesulitan yang kami
hadapi Alhamdulillah dapat teratasi. Namun kami tetap menerima dan
mengaharapkan kritik serta saran dari pembaca yang menuju ke arah kebaikan dan
kesernpurnaan dalam makalah ini.
Semoga apa yang kami usahakan ini sekiranya dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan para pembaca umumnya, Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin
Penulis
DAFTAR ISI
3
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1.......PENDAHULUAN.................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan masalah......................................................................................5
1.3 Tujuan masalah..........................................................................................5
BAB 2.......PEMBAHASAN....................................................................................6
2.1 Pengertian Aqidah Akhlak........................................................................6
2.2 Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak..................................................6
2.3 Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak.......................................................7
2.4 Perbedaan Konsep Ushul Fiqh Dan Fiqh..................................................8
BAB 3.......PENUTUP...........................................................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB 1 PENDAHULUAN
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Dengan cara
seperti itu, Madrasah tidak akan kehilangan relevansi program pembelajaran.
Selanjutnya, basis kompetensi yang dikembangkan di Madrasah harus
menjamin pertumbuhan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, penguasaan
keterampilan hidup, penguasaan kemampuan akademik, seni dan pengembangan
kepribadian yang paripurna. Dengan pertimbangan ini, maka disusun kurikulum
nasional Pembelajaran Agama di Madrasah yang berbasis kompetensi yang
mencerminkan kebutuhan keberagamaan peserta didik di Madrasah secara
nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam
mengembangkan kurikulum Aqidah Akhlaq di Madrasah sesuai dengan
kebutuhan daerah/Madrasah.
Oleh karena itu, peranan dan efektivitas pembelajaran agama di Madrasah
sebagai landasan bagi pengembangan spiritual terhadap kesejahteraan masyarakat
mutlak harus ditingkatkan. Yang dijadikan landasan pengembangan nilai spiritual
yang dilakukan dengan baik, maka kehidupan masyarakat akan lebih baik.
Pembelajaran Aqidah Akhlaq di Madrasah sebagai bagian integral dari
pembelajaran Agama, memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam
pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. Tetapi secara substansial mata
pelajaran Aqidah dan Akhlaq memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi
kepada peserta didik untuk mempraktikkan nilai-nilai keyakinan keagamaan
(tauhid) dan Akhlakqul Karimah dalam kehidupan sehari-hari.
BAB 2 PEMBAHASAN
Sedangkan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang
berakibat timbulnya berbagai perbuatan secara spontan tanpa disertai
pertimbangan. Akhlak dapat juga diartikan sebagai perangai yang menetap pada
diri seseorang dan merupakan sumber munculnya perbuatan-perbuatan tertentu
dari dirinya secara spontan tanpa adanya pemaksaan. Akhlak adalah sifat dasar
manusia yang dibawa sejak lahir dan tertanam dalam dirinya. Dikarenakan akhlak
berasal dari dalam diri manusia maka aktualisasinya adalah timbulnya akhlak
mulia dan akhlak buruk.
Aqidah dan akhlak dalam ajaran Islam kaitannya sangat erat. Aqidah yang
kuat dan benar tercermin dari akhlak terpuji yang dia miliki dan sebaliknya.
Dalam konsepsi Islam aqidah dan akhlak tidak hanya sebagai media yang
mencakup hubungan manusia dengan Allah tetapi juga mencakup hubungan
dengan sesama manusia ataupun dengan alam sekitar karena merupakan
implementasi dari ajaran Islam yang rahmatan lil ‘aalamin.
1
http://efendihatta.blogspot.com/2009/11/pelaksanaan-pembelajaran-mata-
pelajaran.html,Diakses pada tgl 1/10/2022 pukul 19.40
2
Moh. Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1984), hal. 104.
3
Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam…, hal. 310.
8
4
Depag RI, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah (Standar Kompetensi), (Jakarta: Direktorat Jendral
Kelembagaan Agama Islam, 2004), hal. 22.
9
Suatu ilmu dipelajari karena ada gunanya. Diantara lain ilmu-ilmu tersebut
ada yang memberikan kegunaan dengan segera dan ada pula yang dipetik buahnya
setelah agak lama diamalkan dengan segala ketekunan.
Demikian pula ilmu akhlak sebagai salah satu cabang ilmu agama Islam
yang juga menjadi kajiam filsafat, mengandung berbagai kegunaan dan manfaat.
Oleh karena itu mempelajari ilmu ini akan membuahkan hikmah yang besar bagi
yang mempelajarinya di antaranya:
a. Kemajuan Rohaniah
Tujuan ilmu pengetahuan ialah meningkatkan kemajuan manusia
di bidang rohaniah (mental spiritual). Dengan demikian, tentulah
orang-orang yang mempunyai pengetahuan dalam ilmu akhlak
lebih utama daripada orang-orang yang tidak mengetahuinya.
Dengan pengetahuan ilmu akhlak dapat mengantarkan seseorang
kepada jenjang kemuliaan akhlak. Karena dengan ilmu akhlak,
seseorang akan dapat menyadari mana perbuatan yang baik dan
mana perbuatan yang jahat. Dengan ilmu akhlak yang dimilikinya,
seseorang akan selalu berusaha memelihara diri agar senantiasa
berada pada garis akhlak yang mulia, dan menjauhi segala bentuk
tindakan yang tercela yang dimurkai oleh Allah.
b. Penuntun Kebaikan
Ilmu akhlak bukan sekedar memberitahukan mana yang baik dan
mana yang buruk, melainkan juga mempengaruhi dan mendorong
manusia supaya membentuk hidup yang lurus dengan melakukan
kebaikan yang mendatangkan manfaat bagi sesama manusia.
c. Kebutuhan Primer dalam Keluarga
Sebagai halnya makanan, minuman, pakaian dan rumah, akhlak
juga sebagai panduan moral adalah kebutuhan primer bagi
manusia, terutama dalam keluarga.
Akhlak merupakan faktor mutlak dalam menegakkan keluarga
sejahtera. Keluarga yang tidak dibina dengan tonggak akhlak yang
10
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan
yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan
aqidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah
SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya
kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama.
2) Akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan
secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.
12
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin al-Amidi, al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam, juz III, Beirut: Dar al-Kutub
al-‘Ilmiyyah
Al-Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, (Jakarta : Al-Majlis al-A`la al-Indonesia li al-
Dakwah alIslamiyah, 1972)
Alaiddin Koto, Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh (sebuah Pengantar), (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2009)
Wahbah az-Zuhaili, Usul al-Fiqh al-Islami, jilid 1, (Damaskus : Dar al-Fikr, 1986)
M.Asywadie Syukur, Pengantar Ilmu Fikih dan Ushul Fikih, (Surabaya: P.T. Bina Ilmu,
1990)