Anda di halaman 1dari 16

PENERAPAN PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM PENERAPAN

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA KELAS XI SMAN 2 MAKASSAR


TAHUN2020/2021

Disusun oleh :

ANGGUN TRI APRILIA

XI IPS 1

SMAN 2 MAKASSAR

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusunan PROPOSAL yang
berjudul “PENERAPAN PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAKDALAM PENERAPAN PEMBENTUKAN
KARAKTER SISWA KELAS XI SMAN 2 MAKASSAR TAHUN2020 ” ini dapat diselesaikan guna
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan pada Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.

Perjalanan panjang telah penulis lalui dalam rangka perampungan penulisan skripsi ini.
Banyak hambatan yang dihadapi dalam penyusunannya, namun berkat kehendak-Nyalah
sehingga penulis berhasil menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan penuh
kerendahan hati, pada kesempatan ini patutlah kiranya penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Kedua orang tua, ayahanda Agus Salim dan ibunda tercinta Titik Indrawati yang senantiasi
memberikan kasih sayang dan dukungan kepada penulis.

2. Kepada, Ibu Nuraisyah S.Pd.M.Pd selaku pembimbing Terima kasih atas segala bimbingan,
ajaran, dan ilmu-ilmu baru yang penulis dapatkan dari selama penyusunan skripsi ini. Dengan
segala kesibukan masing-masing dalam pekerjaan maupun pendidikan, masih bersedia untuk
membimbing dan menuntun penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih dan mohon
maaf bila ada kesalahan yang penulis telah lakukan.

3. Kepada teman teman tercintah seluruh kelas XI yang sudah ikut berpartisipasi.

4. special thank untuk kelas XI IPS 1 yang sudah membantu mengkritik dan memberikan
masukannya

5. Segenap guru pengajar pada SMAN 2 MAKASSAR atas ilmu,pendidikan, dan pengetahuan
yang telah diberikan kepada penulis.

. Akhir kata, penulis mengharapkan proposal ini dapat memberikan manfaat. Penulis pun
berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT memberi lindungan
bagi kita semua.

Makassar, Maret 2021

Anggun Tri Aprilia


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................2

1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORITIS

2.1 hakikat pembelajaran aqidah akhlak..............................................................................4

2.2 tinjauan guru tentang pendidikan akhlak ……………………………………………………………… 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian...................................................................................9

3.2 Populasi Dan Sampel..............................................................................9

3.3 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................10

3.4 Teknik Analisis Data..............................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

LAMPIRAN.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik.

Akidah Akhlakmerupakan ilmu yang mempelajari tentang keimanan dan akhlak


mulia, mempunyai peran penting dalam rangka pembentukan karakter peserta didik
agar menjadi seorang muslim yang shaleh dan menjadi warga negara yang santun sesuai
dengan program pendidikan karakter yang saat ini sedang diprogramkan
pemerintah.Untuk menguasai dan membentuk generasi muda seperti tersebut di
atas,diperlukan penguasaan Akidah Akhlakyang kuat sejak dini.

Matapelajaran Akidah Akhlakperlu disampaikan kepada semua peserta didik


mulaidari sekolah dasar dan sekolah menengah sampai perguruan tinggi untuk
membekali peserta didik dengan keimanan dan akhlak mulia.Kompetensi tersebut
diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuanmengelola dan mengatasi
dorongan-dorongan negatif dari dalam diri dan pengaruh sosial budaya sehingga peserta
didik memiliki kepribadain yang kokoh dengan keimanan dan memiliki perilaku yang
santun dan indah melalui akhlak mulia.Konteks pembelajaran Akidah Akhlakdi sekolah,
berdasarkan data dan pengalaman mengajar di SMAN 2 MAKASSAR ini,

Sebagian besar peserta di kelas XI mengalami kesulitan dalammemahami kompetensi


asmaul husna sehingga peserta didik mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal
materi Asmaul Husna. Hal ini dapat dibuktikan denganrendahnya hasil belajar peserta
didik, baik dilihat dari tes lisan maupun dari nilai hasil tes formatif maupuntes sumatif.
Pada tes lisan peserta didik tidak mampu menghafalkan lafadz asmaul husna,
demikian juga ketika disuruh mengartikan lafadz asmaul husna, sebagian peserta didik
hanya mampu mengartian beberapa asmaul husna saja, padahal secara keseluruhan
jumlah asmaul husna adalah 99 nama-nama Allah yang indah.

Berdasarkan uraian diatas maka saya tertarik umtuk meneliti karya tulis ilmiah dengan
judul “PENERAPAN PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM PENERAPAN KARAKTER
SISWA KELA XI SMAN 2 MAKASSAR TAHUN 2020/2021” .
1.2 Rumusan Masalah
MASALAH YANG AKAN DITELITI DAPAT DIRUMUSKAN SEBAGAI BERIKUT :
A. Bagaimana cara penerapan aqidah akhlak pada siswa kelas XI di SMAN 2
MAKASSAR?
B. Apa kendala dalam mewujudkan karakter siswa melalui penerapan aqidah akhlak?
C. Bagaimana presepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengelola
pembelajarah aqidah akhlak di SMAN 2 MAKASSAR?
D. Bagaimana tingkat kepatuhan siswa kelas XI melaksanakan tata tertib di sekolah?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini dibuat sebagai berikut :

1 Untuk mengetahui presepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengelola


pembelajaran aqidah akhlak di SMAN 2 MAKASSAR
2 Untuk mengetahui tingkat kepatuhan siswa kelas XI melaksanakan tata tertib sekolah
3 Untuk mendeskripsikan kendala apan saja yang ada dalam mewujudkan karakter siswa
melalui penerapan pembelajaran aqidah akhlak
4 Untuk mengetahui cara menerapkan proses pembelajaran aqidah akhlak pada siswa
kelas XI di SMAN 2 MAKASSAR

1.3 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini berdasarkan tujuan yang telah dikekemukan diatas,maka penulis
mengharapkan penelitian ini bermanfaat :

a. Dari segi teoritik, penelitian ini diharapkan dapat menjadikan penggungah dan motivasi
serta memberikan informasi positif kepada para pendidik, khususnya mata pelajaran
Akidah Akhlak dalam usahanya mengembangkan karakter, budi pekerti dan perilaku
positif peserta didik agar menjadi generasi muda yang dapat dihandalkan demi
pembangunan bangsa.

b. Dari segi praktis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif
pada guru mata pelajaran Akidah Akhlak dalam mewujudkan visi sekolah sebagai upaya
peningkatan mutu mata pelajaran tersebut dan dapat menjadi stimulus bagi penelitian
berikutnya tentang kemungkinan dilakukannya penelitian yang serupa serta dapat
menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan dalam memberdayakan sumber daya
manusia.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORITIS

2.1 Kajian hakikat pembelajaran aqidah akhlak

1.Pengertian
Pembelajaran Aqidah Akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah
SWT dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari
melalui kegiatan bimbingan,pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan
pembiasaan.

Pembelajaran Akidah akhlak yang merupakan bagian daripendidikan agama islam


yang lebih mengedepankan aspek afektif, baik nilai ketuhanan maupun kemanusiaan yang
hendak ditanamkan dan ditumbuh kembangkan kedalam peserta didik sehingga tidak
hanya berkonsentrasi pada persoalan teoritis yang bersifat kognitif semata, tetapi
sekaligus juga mampu mengubah pengetahuan akidah akhlak yang bersifat kognitif
menjadi bermakna dan dapat diinternalisasikan serta diaplikasikan kedalam perilaku
sehari-hari.

Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa, hakikatpendidikan akhlak


adalah inti pendidikan semua jenis pendidikan karena mengarahkan pada terciptanya
perilaku lahir dan batin manusia sehingga menjadi manusia seimbang dalam arti terhadap
dirinya maupun terhadap luar dirinya. Dengan demikian, pendekatan pendidikan akhlak
bukan monolitik dalam pengertian harus menjadi nama bagi suatu mata pelajaran atau
lembaga, melainkan terintegrasi kedalam bagian mata pelajaran atau lembaga.

.2 Fungsi Pembelajaran Aqidah Akhlak

Mengenai fungsi pembelajaran Aqidah Akhlak, di dalam Standar Kompetensi SMAN 2


MAKASSAR Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kurikulum2013, telah dijelaskan:

1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta
akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam
lingkungan keluarga;
2) Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemahankelemahan peserta didik
dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari;

3) Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang
membahayakan dan menghambat perkembangannya demi menuju manusia Indonesia
seutuhnya.

4) Pengajaran, yaitu menyampaikan informasi dan pengetahuan keimanan dan akhlak.

5) Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui Aqidah Akhlak;

6) Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat;

7) Penyaluran peserta didik untuk mendalami Aqidah Akhlak pada jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.

3. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak


Tujuan pendidikan akhlak yang dirumuskan ini adalah terwujudnya sikap batin yang
mampu mendorong secara spontan untuk melahirkan perbuatan bernilai baik sehingga tercapai
kesempurnaan dan memperoleh kebahagiaan yang sempurna.

Pembelajaran Aqidah Akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan


keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang
aqidah dan akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan
meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannnya kepada Allah Swt serta berakhlak mulia
dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat
melanjutkan pada jenjang pendidikan menengah.

2. Tinjauan tentang Guru Akidah Akhlak


Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik ,mengajar, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peseta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.Guru adalah salah satu
komponen dalam proses belajar mengajar,yang ikut berperan dalam usaha pembentukan
sumber daya manusia yangpotensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru yang
merupakan salah satu unsur di bidang pendidikan harus berperan secara aktif dan Departemen
Pendidikan Nasional, Undang-Udang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Th. 2005)menempatkan
kedudukannya sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin
berkembang.Menurut Hadari Nawawiguru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan
dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai
kedewasaan masing-masing.

Menurut Zuhari dkk, guru agama Islam (guru Akidah Akhlak)merupakan pendidikan yang
mempunyai tanggung jawab dalam membentuk kepribadian Islam anak didik, serta
bertanggung jawab terhadap Allah SWT. Zuhairi dkk, juga membagi tugas guru agama Islam
sebagai berikut:

a. Mengajarkan pengetahuan Islam, seperti menceritakan awal mulaIslam tersebar, pergantian


Khalifah di zamannya, dan kehidupanSahabat-sahabat Nabi.

b. Menanamkan keimanan dalam jiwa, seperti menyelipkan kontenIslami ketika bercerita


dengan para peserta didik, menceritakanbagaimana cara Nabi beribadah, kemudian mengajak
anak mengaktualisasikannya di dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mendidik anak agar taat menjalankan agama. Hal ini bias terealisasikan apabila guru atau
orang tua mengajak peserta didik dengan cara yang baik. Seperti, mencontohkan selalu
membaca AlQuran setiap selesai shalat. Maka peserta didik akan meniru hal tersebut.

d. Mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia, yakni seperti mengenalkan peserta didik
kepada majelis taklim, atau bisa dengan mendorong peserta didik untuk selalu mengingat Allah
di segala keadaan, supaya peserta didik bisa menyeimbangkan hubungan antara dengan
manusia dan dengan Allah.

Pengertian semacam ini juga identik dengan pendapat Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan
yaitu pendidik (guru) adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau
bantuan kepada peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai
kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah, Kholifah di bumi,
sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri.

Disisi lain Uzer Usman memberikan pengertian spesifik tentangguru yaitu sebagai jabatan
atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Dengan kata lain, pekerjaan ini
tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian khusus melakukan kegiatan atau
pekerjaan sebagai guru.

2.3 Upaya Guru Dalam Pembelajaran


Di lingkungan sekolah seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki berbagai
upaya untuk menanamkan nilai-nilai Islami ke dalam diri peserta didik. Hal ini bertujuan agar
terbentuk perilaku dan karakter yang dapat mengarahkan dan menjadi pegangan diri peserta
didik dalam menghadapi pengaruh-pengaruh negatif yang berasal dari lingkungan luar karena
guru merupakan key person di dalam kelas XI.

Seorang guru yang berperan sebagai pembimbing dalam proses pembelajaran harus
mempunyai langkah-langkah yang akan ditempuh untuk melaksanakan bimbingan
pembelajarannya, langkah-langkah guru tersebut antara lain :

a. Merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai peserta didik.

b. Melibatkan peserta didik dalam setiap pembelajaran agar pikiran peserta didik terfokus pada
pelajaran.

c. Memaknai kegiatan pembelajaran yang bukan hanya sekedar menstranfer ilmu pengetahuan
(transfer of knowledge) saja tetapi dapat menanamkan nilai-nilai Islami secara penuh kepada
diri peserta didik sehingga dapat membentuk pribadi yang mantab.

Sedangkan upaya yang dilakukan guru dalam pembelajaran pendidikan agama di sekolah
dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, antara lain:

a. Keimanan, memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan pemahaman


adanya Tuhan sebagai sumber kehidupan makhluk jagad ini.

b. Pengalaman, memberikan peserta didik untuk mempraktikkan dan merasakan hasil


pengalaman ibadah dana akhlak dalam menghadapi tugas-tugas dan masalah dalam kehidupan.

c. Pembiasaan, memberikan kesempatan peserta didik untuk berperilaku baik sesuai ajaran
islam dan budaya bangsa dalam menghadapi masalah kehidupan.

2.4 Pendidikan Karakter dalam Tinjauan Islam


Pendidikan karakter dalam Islam adalah pendidikan akhlak. dalam Islam tidak ada disiplin
ilmu yang terpisah dari etika-etika Islam dan pentingnya komparasi antara akal dan wahyu
dalam menentukan nilai-nilai moral terbuka untuk diperdebatkan. Bagi kebanyakan muslim
segala yang dianggap halal dan haram dalam Islam, dipahami sebagai keputusan Allah tentang
benar dan baik dalam Islam terdapat tiga nilai utama yaitu akhlak, adab, dan keteladanan.

Akhlak merujuk kepada tugas dan tanggungjawab selain syariat dan ajaran Islam secara
umum. Sedangkan term adab merujuk kepada sikap yang dihubungkan dengan tingkah laku
yang baik sedangkan keteladanan merujuk pada kualitas karakter yang ditampilkan oleh
seorang muslim yang baik yang mengikuti keteladanan Nabi Muhammad SAW. Ketiga nilai
inilah yang menjadi pilar pendidikan karakter dalam Islam.

Pembentukan akhlak merupakan aspek penting dalam Islam, bahkan Rasulullah diutus
untuk menyempurnakan akhlak mulia. Implementasi akhlak dalam Islam tersimpul dalam
karakter Rasulullah SAW. Dalam pribadi Rasul, bersemai nilai-nilai akhlak yang mulia dan agung.
Al Qur’an Surat Al Ahzab : 21 menjelaskan secara tegas bahwa sesungguhnya di dalam diri
Rasulullah terdapat uswatun hasanah.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan melalui pendekatan kualitatif.Pendekatan ini dilakukan
pada metode analisis deskriptif.

3.2 Populasi dan Sampel


1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 2 Makassar yang
berjumlah 346 siswa. Adapun rincian mengenai keadaan populasi dapat dilihat dari tabel di
bawah ini:

NO KELAS XI JUMLAH
1 XI IPA 1 35 SISWA
2 XI IPA 2 35 SISWA
3 XI IPA 3 35 SISWA
4 XI IPA 4 35 SISWA
5 XI IPA 5 35 SISWA
6 XI IPA 6 35 SISWA
7 XI IPA7 35 SISWA
8 XI IPS 1 35 SISWA
9 XI IPS 2 35 SISWA
10 XI IPS 3 35 SISWA
TOTAL 364 SISWA

2. Sampel
Sampel dalam penelitian diambil dari kelas XI IS 1 yang berjumlah 36 orang yang terdiri
dari 16 siswa laki-laki dan 20 siswi perempuan..

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, kami menggunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan data sesuai
dengan permasalahan yang akan diteliti. Adapun teknik pengumpulan data tersebut adalah
berupa:

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data melakukan pengamatan langsung atau tidak
langsung di lapangan. Dalam penelitian ini, kami melakukan observasi dengan datang langsung
dan menanyakan minat belajar siswa terhadap pendidikan akidah akhlak di SMAN 2 Makassar.

2. Angket

Angket adalah salah satu teknik pengumpulan data yang berbentuk kumpulanpernyataan.
Penyebaran angket yang kami lakukan adalah kepada siswa kelas XI IS 1 SMAN 2 Makassar yang
kami jadikan sampel dalam penelitian ini dan sampel diambil sesuai dengan banyaknya siswa,
yaitu 36 siswa.

3. Wawancara

Teknik wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data dalam suatu penelitian
kualitatif. Dalam teknik ini, kami melakukan wawancara langsung dengan pihak terkait serta
mengetahui terhadap permasalahan yang sedang dibahas dalam kegiatan belajar khususnya
dalam minat belajar siswa terhadap penerapan pendidikan aqidah akhlak di SMAN 2 Makassar.

3.4 Teknik Analisis Data


Setelah angket tentang minat belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan aqidah akhlak
terkumpul dengan lengkap. Tahap berikutnya adalah kami menganalisis data tentang minat
belajar siswatentang pendidikan aqidah akhlak, dilakukan dengan menggunakan bentuk
skoring, untuk menentukan skoring semua pernyataan setiap itemnya dengan bobot nilai setiap
jawaban sebagai berikut:

NO Alternative jawaban Nilai


1 YA 10
2 TIDAK 9
Untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa, didapat dengan cara sebagai berikut:

1. Menjumlahkan semua skor dari tiap-tiap responden

2. Perolehan data dari angket dipresentasikan dengan rumus sebagai berikut:

P = F x100%

Keterangan :

P : Angka presentase

F : Frekuensi (Jumlah jawaban responden)

N : Number of case (Banyaknya individu)


DAFTAR PUSTAKA

Malik. 1984. Aqidah Pembahasan Mengenai Allah dan Takdir. Jakarta : Al-Hidayah

Abud, Abu al-Ghoniy. 1992. Aqidah Islam Versus Ideologi Modern, Terj. Kathur

Suhardi. Ponorogo : Trimurti Press

Al Qaradhawi, Yusuf. 1996. Ikhlas Sumber Kekuatan Islam. Jakarta : Gema Insani Press.

Al-‘Aql, Nashir ibn Abdul Karim. 1997. Prinsip-Prinsip Aqidah. Jakarta : Gema InsaniPress.

Gharib, Samihah Mahmud. 2006. Membekali Anak dengan Akidah. Jakarta: Maghfirah
Pustaka

Oktariani, Yeni. 2005. “Nilai-nilai Pendidikan Islam” dalam novel “Laskar Pelangi”. Surakarta:
FAI-UMS.

Busyra, Zainudin Ahmad. 2010. Buku Pintar Aqidah Akhlak dan Qur’an-Hadits. Yogyakarta:
In azna bookDepartemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Umum Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.Fauzy, Lutfiyanti. 2006. “Nilai Pendidikan Akhlak dalam novel
PerempuanBerkalung Sorban”. Surakarta: FAI-UMS. Al-Maliki, M. Alawi. 2008. Prinsip
Pendidikan Rasulullah SAW. Jakarta : Gema Insani.

Al-Qur’an dan Terjemahannya

An-Nabhani, Taqiyyuddin. 2003. Peraturan Hidup Dalam Islam. Bogor : Psutaka Thariqul
Izzah.

Anshori, Endang Syaefudin. 1991. Wawasan Islam. Jakarta : Rajawali Pers.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi.Yogyakarta:


Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grafindo Persada.

Gharib, Samihah Mahmud. 2006. Membekali Anak dengan Akidah. Jakarta: Maghfirah
Pustaka.
H.D., Kaelany. 1992. Islam dan Aspek-Aspek Kemasyarakatan. Jakarta : Bumi Aksara.

Hasami Dan Pornomo Setiadi. 1996. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Bumi Aksara.

Hizbut Tahrir. 2008. Mengenal Hizbut Tahrir dab Strategi Dakwah Hizbut Tahrir.Bogor :
Pustaka Thariqul Izzah.

(http://www.scribd.com/doc/24492471) diakses tanggal 18 Mei 2011

(http://EzineArticles.com/?expert=Herb_Leibacher) diakses tanggal 18 Mei 2011

Zuhairini. 1995. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.

http://abuhilya.multiply.com/journal/item/30

http://hizbut-tahrir.or.id/tentang-kami/
LAMPIRAN
Lampiran 1

Angket Untuk Siswa

1. Identitas Responden
Nama Lengkap :

Kelas :

Pilih salah satu jawaban a,b,c atau d dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang
menurut anda benar!

1.Pendidikan aqidah akhlak sangat penting bagi setiap siswa ?

a.YA b. TIDAK

2.Apakah kamu sudah mematuhi tata tertib di sekolah ?

a.YA b.TIDAK c.KADANG-KADANG

3.Apakah kamu mengerti saat guru menjelaskan materi tentang aqidah akhlak ?

a.YA b.TIDAK c.KADANG-KADANG

4.Apakah dengan sholat dzuhur dan ashar saat disekolah berpengaruh terhadap perilaku
dan akhlak siswa ?

a.YA b.TIDAK c.KADANG-KADANG

5.Jika kita selalu membantu teman mengerjakan tugas,apakah kita berakhlak buruk ?

a.YA b.TIDAK c.KADANG-KADANG

6.Guru yang memberikan tugas secara berlebihan dan memaksa siswa agar paham dengan
materi yang diberikan menjadi salah satu dampak dari buruknya akhlak seorang siswa?

a..YA b.TIDAK c.KADANG-KADANG


7.Dengan mengerjakan PR disekolah sebelum proses belajar mengajar dimulai,saya bisa
dikatakan taat tata tertib?

a.YA b.TIDAK c.KADANG-KADANG

8.Perilaku seorang guru sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter siswa?

a.YA b.TIDAK c.KADANG-KADANG

lampiran 2

1. Sebenarnya apa saja kriteria berakhlakul karimah di sekolah?

2. Apa saja hambatan-hambatan yang dirasakan oleh guru ketika proses pembentukan
akhlak kepada siswa?

3. Bagaimana cara guru menguasai anak yang nakal untuk membentuk akhlak?

4. Jika terdapat siswa yang tidak mendengarkan dan melaksanakan nasehat guru,
bagaimana cara guru mengatasi hal tersebut?

5. Membicarakan kejelekan/aib antara siswa, bagaimana cara guru untuk menjelaskan dan
mengingatkan bahwa akhlak tersebut akhlak tercela dan tidak patut untuk untuk dilakukan
kembali?

6. Jika terdapat anak di sekolah tidak mengaplikasikan nilai-nilai agama, apakah siswa
tersebut dihukum? Jika iya, apa hukuman yang pantas diberikan kepada anak tersebut?

Anda mungkin juga menyukai