Anda di halaman 1dari 20

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

REPUBLIK INDONESIA
2022

BUKU
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila

DI SUSUN OLEH :
TK DARMA WANITA LAMERORO
KABUPATEN BOMBANA
TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terbitnya Buku Panduan
Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini. Panduan ini disusun dalam
rangka memberikan inspirasi dalam merancang dan melaksanakan projek penguatan profil
pelajar Pancasila pada Pendidikan Anak Usia Dini, Khususnya di TK Darma Wanita
Lameroro.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek
yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai
dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi
muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek penguatan profil pelajar Pancasila
dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek
tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. TK Darma Wanita
Lameroro akan melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan
menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Panduan pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila ini memuat penyiapan
ekosistem sekolah, desain projek penguatan profil pelajar Pancasila, pengelolaan projek
penguatan profil pelajar Pancasila, pengolahan asesmen dan melaporkan hasil projek
penguatan profil pelajar Pancasila, serta evaluasi dan tindak lanjut projek penguatan profil
pelajar Pancasila.
Panduan ini berisi prinsip-prinsip pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila
dan dibuat untuk mendampingi dokumen lain yang mempunyai peran saling melengkapi.
Untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh, panduan ini perlu dipakai bersamaan
dengan dokumen profil pelajar Pancasila dan contoh modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila. Dokumen profil pelajar Pancasila berisi matriks perkembangan untuk setiap sub
topik, Sementara modul projek penguatan profil pelajar Pancasila berisi contoh perencanaan
kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang disusun sesuai dengan Fase
Pondasi di PAUD.
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini pada Kurikulum
Merdeka ini akan terus disempurnakan berdasarkan evaluasi dan umpan balik dari berbagai
pihak. Sejalan dengan proses evaluasi tersebut, Panduan ini juga akan mengalami revisi
dan pembaruan secara berkala. Akhir kata, saya mengucapkan selamat dan terima kasih
kepada seluruh tim penyusun, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bombana,
Kabid PAUD & PNF Kab. Bombana, Kepala TK Darma Wanita Lameroro, Guru-Guru dan
Orangtua Peserta didik TK Darma Wanita Lameroro serta keluarga, yang telah bekerja
dengan sepenuh hati untuk menghasilkan sebuah panduan yang menginpisrasi.

Kepala TK Darma Wanita Lameroro

Supiyanti. S, S.Pd
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL………………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..iii

BAB I PELAJAR PANCASILA……………………………..………………………….........

A. Profil Pelajar Pancasila…………………………………………………………….1


B. Capaian Pembelajararan Di TK Darma Wanita Lameroro…..…………………2
C. Kaitan Projek Profil Pelajar Pancasila dengan Capian Pembelajaran Di TK
Darma Wanita Lameroro…………………………………………………………..2

BAB II RANCANGAN PROJEK PELAJAR PANCASILA ……………………………………

A. Tema Aku Sayang Bumi…………….. ………………………………………………3


B. Tema Aku Cinta Indonesia………………. …………………..………………………4
C. Tema Bermain dan Bekerja Sama………….. …...…………………………………5
D. Tema Imajinasiku………………… ………………………………………………..…7

BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………………….11

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Pelajar Pancasila

A. Profil Pelajar Pancasila Di TK Darma Wanita Lameroro


Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia. Semua warga negara
diwajibkan memahami dan mengamalkan Pancasila serta menjadikan Pancasila
sebagai pegangan hidup. Dalam proses pembelajaran, Pancasila tidak sebatas
pada konteks pengetahuan belaka, namun harus sampai pada bagaimana
mengaplikasikan dalam kehidupan yang nyata. Pendidikan di Indonesia
semestinya mengarah pada terwujudnya pelajar yang mampu berpikir kritis,
komprehensif, dan bangga dengan jati dirinya sebagai anak Indonesia. Dengan
kata lain, karakteristik Pelajar Indonesia adalah pelajar sepanjang hayat yang
memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai norma-norma Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila dalam pendidikan di Indonesia dijabarkan ke dalam enam
dimensi sebagai berikut: (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia; (2) mandiri; (3) bergotong-royong; (4) berkebinekaan global;
(5) bernalar kritis; dan (6) kreatif. Profil Pelajar Pancasila dapat dijadikan
pegangan bagi seluruh pemangku kepentingan, terutama guru serta pelajar,
dalam menjalankan proses pembelajaran. Keenam dimensi tersebut juga perlu
dilihat sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan, sebagaimana yang
diilustrasikan dalam Gambar 1.1.

Keenam dimensi yang disebutkan di atas hendaknya terintegrasi ke dalam


semua aspek pembelajaran sehingga memengaruhi dan terlihat baik dalam
tingkah laku anak maupun guru. Upaya untuk membumikan muatan nilai-nilai
luhur tersebut pada anak usia dini merupakan tantangan tersendiri. Oleh karena
itu, kreativitas guru sangat dibutuhkan untuk mengemas kegiatan pembelajaran
yang menarik menyenangkan, terintegrasi dengan kehidupan nyata dan
lingkungan sekitarnya. Seperti yang diungkapkan oleh Ki Hadjar Dewantara
bahwa mempelajar pengetahuan saja tidak cukup, pelajar perlu menggunakan
pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata. Contoh dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya anak berdoa sebelum makan, terbiasa mengucapkan salam,
berani mengungkapkan pendapat, bisa bekerja sama, tidak memilih-milih teman,
bangga dengan jati dirinya, bertanggung jawab membereskan mainan setelah
main, suka tantangan, dan tidak mudah menyerah.

B. Capaian Pembelajaran Di TK Darma Wanita Lameroro


Penyusunan Capaian Pembelajaran di TK Darma Wanita Lameroro dapat
dimaknai sebagai sebuah tanggapan terhadap adanya kebutuhan untuk
menguatkan peran PAUD sebagai pondasi jenjang pendidikan dasar. Di samping
itu, capaian pembelajaran mampu memberikan kerangka pembelajaran yang
memandu pendidik khususnya di TK Darma Wanita Lameroro dalam
memberikan stimulasi yang dibutuhkan oleh peserta didik.

Sejumlah rasional yang mendasari penyusunan Capaian Pembelajaran di TK


Darma Wanita Lameroro adalah:
1. Memberikan lebih banyak ruang kemerdekaan bagi peserta didik untuk
menetapkan kebutuhan pengajaran dan pembelajaran.
2. Menguatkan transisi peserta didik PAUD-SD.
3. Menguatkan artikulasi penanaman dasar-dasar literasi dan STEAM di TK
Darma Wanita Lameroro
4. Lebih memberikan pijakan bagi anak untuk memahami jati dirinya dan dunia.

Adapun tujuan capaian pembelajaran di TK Darma Wanita Lameroro adalah


memberikan arah yang sesuai dengan usia perkembangan anak pada semua
aspek perkembangan (nilai agama-moral, fisik motorik, emosi-sosial, bahasa,
dan kognitif) agar anak siap mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya. Dengan
demikian, pada akhir fase pondasi, anak menunjukkan kegemaran
mempraktikkan dasar-dasar nilai agama dan budi pekerti; kebanggaan terhadap
jati dirinya; kemampuan literasi dan dasar-dasar sains, teknologi, rekayasa, seni
dan matematika untuk membangun kesenangan belajar dan kesiapan mengikuti
pendidikan dasar.

C. Kaitan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan Capaian Pembelajaran


Keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila, seperti yang terlihat pada Gambar 1.1,
tidak diajarkan secara khusus dalam pembelajaran, tetapi menjadi acuan dalam
menyusun kurikulum di TK Darma Wanita Lameroro. Dimensi ini harus
terintegrasi dalam Capaian Pembelajaran dan muatan pembelajaran yang ada
dalam Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) sehingga diharapkan sebelum
memasuki jenjang pendidikan dasar, anak sudah mulai memiliki fondasi nilai-nilai
profil pelajar Pancasila. Capaian Pembelajaran dan Profil Pelajar Pancasila
memiliki keterkaitan yang sangat erat. Capaian Pembelajaran nilai agama dan
budi pekerti terkait dengan dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Rancangan pembelajaran yang disiapkan oleh guru harus bisa memberikan
stimulasi supaya anak bisa mengenal agamanya, beribadah sesuai agamanya
dengan tetap menunjukkan toleransi kepada pemeluk agama lain serta dapat
berperilaku sopan. Untuk mewujudkan dimensi profil pelajar yang mandiri,
berkebinekaan global, bergotong-royong, guru dapat mengembangkan melalui
desain pembelajaran agar
anak bisa mengenal identitas dirinya, budayanya, dan mengenal apa itu
Pancasila. Anak memiliki kesadaran akan dirinya dan lingkungan sekitarnya,
terstimulasi motoriknya, dan memahami bagaimana cara hidup yang sehat.
Selain itu, anak juga dapat bersosialisasi, mengembangkan emosi yang sehat,
serta memiliki motivasi untuk terus mengembangkan diri, dan dapat menjalin
komunikasi dengan sekitarnya (CP Jati Diri).
BAB II
RANCANGAN PROJEK PELAJAR PANCASILA

A. Tema Aku sayang Bumi


Topik : Tanahku Subur Tanamanku Tumbuh
Nama Penyusun : Supiyanti S, S.Pd
Nama Sekolah : TK Darma Wanita Lameroro
Fase/Kelas : Fondasi/Kelas B
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Semester / Minggu : II/
Tema Besar : Aku Sayang Bumi
Topik/Projek : Tanahku Subur Tanamanku Tumbuh
Estimasi : 5 Hari (1 Minggu)

Dimensi Elemen Subelemen Alur Fase PAUD


Beriman, Akhlak kepada Memahami Mengenal
Bertakwa alam Keterhubungan berbagai ciptaan
Kepada Tuhan Ekosistem Bumi Tuhan
Yang Maha Esa,
dan Berakhlak
Mulia
Pemahaman diri Mengembangkan Menceritakan
dan situasi yang refleksi diri pengalaman
dihadapi belajarnya di
rumah maupun
sekolah
Regulasi diri Percaya diri, Berani mencoba,
Mandiri tangguh dan adaptif dalam
adaptif situasi baru, dan
mencoba untuk
tidak mudah
menyerah saat
mendapatkan
tantangan.
Gotong royong Kolaborasi Kerjasama Terbiasa bekerja
bersama dalam
melakukan
kegiatan dengan
kelompok
(melibatkan dua
atau lebih
orang).
Gambaran Umum Projek Kegiatan projek dilakukan di luar kelas pada bulan
Januari mengingat musim penghujan sudah reda dan musim panas mulai
tiba. Anak-anak diajak menikmati suasana alam yang segar, di taman di
depan sekolah. Anak juga diajak untuk memperhatikan tanaman di taman,
kemudian ditarik untuk mendorong anak peduli pada tanaman. Kegiatan
menanam dilakukan dengan benih yang bervariasi, dari biji-bijian atau
tanaman bunga. Guru juga mengenalkan media dan variasinya sambil
mengenalkan tentang media tanah yang subur dan tandus. Pengembangan
projek dapat dilakukan dengan mengajak anak bereksperimen
membandingkan media yang subur dan tidak subur serta dampaknya pada
pertumbuhan tanaman.
Kegiatan projek yang dirancang di sini adalah kegiatan projek secara
menyeluruh dari hari ke hari, sejak awal sampai akhir projek. Dalam
pelaksanaan seharian, terjadi langkah-langkah yang menjadi kebiasaan
sekolah sebelum mengawali pembelajaran dan sesudah pembelajaran dapat
tetap dilakukan. Sembari projek berjalan, guru dapat menciptakan suasana
nyaman melalui bernyanyi dengan anak-anak lagu yang sesuai dengan
aktivitas, bersajak, aktivitas fisik/permainan, dsb.
1. Tujuan Projek
a) Mengenal tanah sebagai ciptaan Tuhan yang dapat menumbuhkan
tanaman.
b) Menceritakan pengalaman yang dialaminya.
c) Terus mencoba dan tidak mudah menyerah.
d) Bekerjasama dalam melaksanakan tugas.
2. Alur Projek
Projek ini dapat dilakukan selama 1 minggu (5 Hari)

Tahap permulaan Hari Tahap pengembangan Tahap penyimpulan


ke 1-2 Hari ke 3-4 Hari ke 5

Tahap Permulaan

Hari Ke – 1
1. Anak-anak diajak ke taman di lingkungan sekitar sekolah.
2. Anak-anak dipersilakan untuk menikmati udara segar di alam, melihat
aneka bentuk, mendengarkan suara-suara di alam dan menghirup bau
yang bisa dirasakan.
Kalimat yang bisa diucapkan guru sebagai berikut :
 “Wah segar sekali udara di luar. Hujan sudah jarang turun, kita mau
menikmati suasana di alam terbuka.”
 “Coba tutup matanya, suara apa saja yang kita dengarkan ?” Mungkin
anak akan berceloteh ada suara angin, suara burung, suara ayam,
suara motor, dsb).
 “Hmmm, apa yang kita rasakan ketika berada di bawah pohon ?”
Mungkin anak akan menjawab,”Sejuk”, “Ada angin”, “Dingin”, “Asyik”,
dsb.
 “Apa bedanya menginjak rumput dan tanah ?” “Mana yang lebih geli?”
“Bagaimana jika kita berdiri di tanah yang becek dan tanah kering?
“Apa yang kalian rasakan ?”
 “Lihat.. Di sini ada bunga-bunga…. Baunya wangi….”
3. Anak diberi kesempatan untuk bereksplorasi di taman dengan melakukan
berbagai aktivitas. Misalnya :
 Berlarian di taman
 Memeluk batang pohon
 Menggurat batang pohon di atas kertas menggunakan krayon.
 Mengumpulkan ranting-ranting, daun-daun, bunga-bunga, biji-bijian,
dsb.
Media pembelajaran : Area outdoor, bunga, daun, pohon, ranting, area
taman,ember, kaca pembesar.
Fokus observasi hari ke 1 : Mengenalkan adanya keterhubungan ekosistem
bumi, khususnya tentang berbagai ciptaan Tuhan yang ditemukan di alam.
Guru juga menunjukkan tanah yang diinjak anak-anak sebagai ciptaan Tuhan.

 Hari Ke – 2
1. Melanjutkan kegiatan di taman. Anak diajak beraktivitas fisik yang
mengembangkan kelincahan anak saat berada di area terbuka. Kegiatan
fisik yang dapat dilakukan misalnya :
 Berjalan melompati rintangan.
 Berlarian mengitari pohon-pohon
 Melompat dan meraih daun-daun pada ketinggian tertentu.
2. Setelah melakukan kegiatan fisik selama kurang lebih 30 menit anak-anak
dipersilakan minum dan beristirahat, Guru bisa mengajak anak duduk di
salah satu area taman yang sejuk.
3. Setelah beristirahat sejenak, guru membacakan buku tentang tanaman.
Tujuannya agar anak mendapatkan gambaran tentang menanam, proses
pertumbuhan dan hasil yang akan diperoleh.
4. Guru mengaitkan cerita yang dibacakan dengan tanaman yang ada di
taman tempat anak-anak berada.
5. Guru mengajak diskusi anak-anak tentang buku cerita yang dibacakan.
Guru mencatat celoteh, komentar atau pertanyaan anak-anak yang
berkaitan dengan cerita dan tanaman.
6. Anak- anak diajak menanam, namun sebelumnya anak diajak untuk
menentukan tanaman apa yang akan ditanam. Apabila jenis tanaman
yang akan ditanam beragam, guru memberikan peluang sesuai minat
anak.
7. Guru membawa situasi kelas pada kesepakatan tentang tanaman yang
akan dibawa, persiapan yang diperlukan untuk besok, tempat yang akan
digunakan untuk menanam, dsb. Beberapa kemungkinan yang mungkin
menjadi kesepakatan adalah :
 Anak menanam biji sayur terong, sayur sawi, jagung, biji tomat, biji
cabai, dll.
 Tempat menanam bisa di tanah langsung, di polibeks atau di pot.
 Alat-alat yang diperlukan, bisa membawa dari rumah atau dari sekolah
untuk dibawa ke taman. Daftar alat yang dibutuhkan : polibeks, pot,
sekop, cangkul kecil, gembor (penyiram tanaman), plastik, dsb.
Kegiatan hari ini diakhiri dengan mengingatkan rencana kegiatan besok, dan
nama anak yang akan membawa barang-barang tertentu ke taman.
Media pembelajaran : Area outdoor, polibeks, pot, sekop, cangkul kecil,
gembor (penyiram tanaman), plastik, benih.

Tahap Perkembangan

Hari Ke - 3
1. Guru mendampingi dan memfasilitasi pelaksanaan projek. Anak diijinkan
untuk mulai melakukan kegiatan menanam. Jika ia menanam di tanah,
biarkan ia menggunakan cangkul kecil untuk mencangkul atau sekop
untuk meratakan tanah.
2. Guru berkeliling di antara anak sambil mengobservasi dan
mendokumentasikan proses aktivitas projek anak.
3. Guru memberikan bantuan pada anak-anak yang memerlukan. Namun
sebelumnya guru tetap mendorong anak-anak untuk tetap melakukannya
sendiri. Apabila guru akhirnya harus membantu, guru melakukan untuk
mempermudah, namun anak tetap yang melakukannya. Misalnya : anak
ingin membuka wadah yang tertutup, maka guru dapat melonggarkan
tutup itu agar mudah dibuka. Guru bisa membantu dengan memberikan
saran, misalnya :
 “Tutupnya diputar lebih keras lagi ke arah kiri ya…”
 “Itu sudah hampir terbuka, terus diputar… isi lagi tanahnya ke dalam
wadah”

4. Guru jangan tergoda untuk selalu memberi bantuan yang mestinya tugas
tersebut bisa dilakukan anak. d. Anak dapat diperkenalkan dengan media
tanam atau pupuk. Guru dapat menunjukkan perbedaan tanah dan media
tanam / pupuk. Anak dapat mengeksplorasi dengan menyentuh atau
memanipulasinya, misalnya memindahkan dengan tangan atau alat.
Media pembelajaran : Area outdoor, pot, sekop, cangkul kecil, gembor
(penyiram tanaman), plastik, benih, pupuk, dan tanah.
Fokus pengamatan hari ke 3: Terus mencoba dan tidak mudah menyerah
Guru mengamati seberapa besar upaya anak dan kegigihannya dalam
menyelesaikan tantangan.

Hari Ke – 4
1. Anak melanjutkan kegiatan projeknya. Mungkin anak ingin menanam
beberapa tanaman atau dengan media berbeda.
2. Jika ada anak yang ingin membandingkan menanam di tanah yang
menggunakan pupuk/media tanam khusus dan menanam di tanah biasa,
maka guru memberikan dukungan untuk anak melakukan itu.
3. Guru tetap mendampingi dan memfasilitasi proses kegiatan anak. Ajak
anak berdiskusi tentang media tanah yang subur dan tidak subur.
4. Guru bisa menggunakan contoh gambar tanaman yang tumbuh subur dan
kurang subur dan menunjukkan langsung media tanam yang subur dan
kurang subur.
 “Apa yang kalian lihat bedanya tanah yang subur dan tidak subur ?”
(anak melihat perbedaan dua tanah, yang satu tanah biasa dan yang
satunya lagi tanah dengan media yang sudah diberi pupuk)
 “Kita lihat yuk tanaman-tanaman yang ada di sekitar sini, mana yang
terlihat subur dan mana yang kurang subur ?”
 “Kenapa adik mengatakan tanaman ini kurang subur ?” (Mungkin anak
mengatakan daunnya kering, tanamannya kurus, dsb).
5. Setelah selesai, guru mengajak anak untuk membersihkan diri,
membereskan pekerjaan mereka dan barang-barang yang digunakan.
Guru mengingatkan pada anak-anak untuk saling membantu dan
bergotong royong.
6. Guru mengobservasi dan mendokumentasikan kegiatan.
Media pembelajaran : Area outdoor, pot, sekop, cangkul kecil, gembor
(penyiram tanaman), plastik, benih, pupuk, dan tanah.
Fokus pengamatan hari ke 4: Kerjasama melaksanakan tugas. Guru
mengamati bagaimana sikap kerjasama ditunjukkan dalam melakukan
aktivitas projek.

Tahap Perkembangan

Hari Ke – 5
1. Guru mengulas pengalaman anak saat melakukan projek menanam.
2. .Guru mengajak anak berada di dekat area tanamannya dan meminta
anak bercerita tentang apa yang ia alami dan rasakan tentang kegiatan
menanam seminggu ini.
3. Guru menguatkan emosi dan pengalaman anak melalui diskusi. Misalnya :
 “Kita sudah menanam di tanah yang subur. Kita tunggu ya apa yang
akan terjadi beberapa hari ke depan”
 “Tugas kita belum selesai, kita masih perlu melakukan perawatan agar
tanaman ini tumbuh subur. Kira-kira apa yang akan kalian lakukan ?”
 Dsb
4. Guru mengangkat temuan-temuan dan pemahaman anak tentang aktivitas
selama menanam. Misalnya :
 Menanam itu perlu tanah.
 Tanah yang subur akan menumbuhkan tanaman.
 Tanaman perlu dirawat
 Tanaman perlu disirami.
 Tanah perlu dipupuk.
 Menanam itu ternyata susah.
 Tangan jika terkena tanah harus cuci tangan.
 dsb.
Media pembelajaran : Buku cerita pendukung, foto dokumentasi
perkembangan benih, kaca pembesar, alat tulis, kertas plano.
Fokus observasi hari ke 5: Menceritakan pengalaman Guru mengamati
bagaimana anak menyampaikan pengalamannya dengan mengingat apa
yang telah dialaminya.

Asesmen
 Mengobservasi anak terkait pengenalan ciptaan Tuhan, menentukan
pilihan, menceritakan pengalaman dan kemandirian untuk mencoba dan
mengatasi tantangan.
 Mendokumentasikan proses kegiatan main dan karya anak.
 Mencatat hasil pengamatan tentang dalam bentuk dokumentasi dan
ceklis.

Tahap Penyimpulan

Kelanjutan Projek
Kegiatan Selingan Projek
Menutup rangkaian kegiatan projek dengan mengadakan pameran Mini hasil
tanaman Anak
B. Tema Imajinasiku
Topik : Membuat Lorong Warna Warni
Nama Penyusun : Supiyanti S, S.Pd
Nama Sekolah : TK Darma Wanita Lameroro
Fase/Kelas : Fondasi/Kelas B
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Semester / Minggu : II/
Tema Besar : Imajinsiku
Topik/Projek : Membuat Lorong Warna Warni
Estimasi : 5 Hari (1 Minggu)

Dimensi Elemen Subelemen Alur Fase PAUD


Beriman, Akhlak kepada Memahami Mengenal
Bertakwa alam Keterhubungan berbagai ciptaan
Kepada Tuhan Ekosistem Bumi Tuhan
Yang Maha Esa,
dan Berakhlak
Mulia
Pemahaman diri Mengembangkan Menceritakan
dan situasi yang refleksi diri pengalaman
dihadapi belajarnya di
rumah maupun
sekolah
Regulasi diri Percaya diri, Berani mencoba,
Mandiri tangguh dan adaptif dalam
adaptif situasi baru, dan
mencoba untuk
tidak mudah
menyerah saat
mendapatkan
tantangan.
Gotong royong Kolaborasi Kerjasama Terbiasa bekerja
bersama dalam
melakukan
kegiatan dengan
kelompok
(melibatkan dua
atau lebih
orang).

Gambaran Umum Projek Kegiatan projek dilakukan di luar kelas pada bulan
Januari mengingat musim penghujan sudah reda dan musim panas mulai
tiba. Anak-anak diajak menikmati suasana alam yang segar, di taman di
depan sekolah. Anak juga diajak untuk memperhatikan tanaman di taman,
kemudian ditarik untuk mendorong anak peduli pada tanaman. Kegiatan
menanam dilakukan dengan benih yang bervariasi, dari biji-bijian atau
tanaman bunga. Guru juga mengenalkan media dan variasinya sambil
mengenalkan tentang media tanah yang subur dan tandus. Pengembangan
projek dapat dilakukan dengan mengajak anak bereksperimen
membandingkan media yang subur dan tidak subur serta dampaknya pada
pertumbuhan tanaman.
Kegiatan projek yang dirancang di sini adalah kegiatan projek secara
menyeluruh dari hari ke hari, sejak awal sampai akhir projek. Dalam
pelaksanaan seharian, terjadi langkah-langkah yang menjadi kebiasaan
sekolah sebelum mengawali pembelajaran dan sesudah pembelajaran dapat
tetap dilakukan. Sembari projek berjalan, guru dapat menciptakan suasana
nyaman melalui bernyanyi dengan anak-anak lagu yang sesuai dengan
aktivitas, bersajak, aktivitas fisik/permainan, dsb.
3. Tujuan Projek
e) Mengenal tanah sebagai ciptaan Tuhan yang dapat menumbuhkan
tanaman.
f) Menceritakan pengalaman yang dialaminya.
g) Terus mencoba dan tidak mudah menyerah.
h) Bekerjasama dalam melaksanakan tugas.
4. Alur Projek
Projek ini dapat dilakukan selama 1 minggu (5 Hari)

Tahap permulaan Hari Tahap pengembangan Tahap penyimpulan


ke 1-2 Hari ke 3-4 Hari ke 5

Tahap Permulaan

Hari Ke – 1
4. Anak-anak diajak ke taman di lingkungan sekitar sekolah.
5. Anak-anak dipersilakan untuk menikmati udara segar di alam, melihat
aneka bentuk, mendengarkan suara-suara di alam dan menghirup bau
yang bisa dirasakan.
Kalimat yang bisa diucapkan guru sebagai berikut :
 “Wah segar sekali udara di luar. Hujan sudah jarang turun, kita mau
menikmati suasana di alam terbuka.”
 “Coba tutup matanya, suara apa saja yang kita dengarkan ?” Mungkin
anak akan berceloteh ada suara angin, suara burung, suara ayam,
suara motor, dsb).
 “Hmmm, apa yang kita rasakan ketika berada di bawah pohon ?”
Mungkin anak akan menjawab,”Sejuk”, “Ada angin”, “Dingin”, “Asyik”,
dsb.
 “Apa bedanya menginjak rumput dan tanah ?” “Mana yang lebih geli?”
“Bagaimana jika kita berdiri di tanah yang becek dan tanah kering?
“Apa yang kalian rasakan ?”
 “Lihat.. Di sini ada bunga-bunga…. Baunya wangi….”
6. Anak diberi kesempatan untuk bereksplorasi di taman dengan melakukan
berbagai aktivitas. Misalnya :
 Berlarian di taman
 Memeluk batang pohon
 Menggurat batang pohon di atas kertas menggunakan krayon.
 Mengumpulkan ranting-ranting, daun-daun, bunga-bunga, biji-bijian,
dsb.
Media pembelajaran : Area outdoor, bunga, daun, pohon, ranting, area
taman,ember, kaca pembesar.
Fokus observasi hari ke 1 : Mengenalkan adanya keterhubungan ekosistem
bumi, khususnya tentang berbagai ciptaan Tuhan yang ditemukan di alam.
Guru juga menunjukkan tanah yang diinjak anak-anak sebagai ciptaan Tuhan.

 Hari Ke – 2
1. Melanjutkan kegiatan di taman. Anak diajak beraktivitas fisik yang
mengembangkan kelincahan anak saat berada di area terbuka. Kegiatan
fisik yang dapat dilakukan misalnya :
 Berjalan melompati rintangan.
 Berlarian mengitari pohon-pohon
 Melompat dan meraih daun-daun pada ketinggian tertentu.
2. Setelah melakukan kegiatan fisik selama kurang lebih 30 menit anak-anak
dipersilakan minum dan beristirahat, Guru bisa mengajak anak duduk di
salah satu area taman yang sejuk.
3. Setelah beristirahat sejenak, guru membacakan buku tentang tanaman.
Tujuannya agar anak mendapatkan gambaran tentang menanam, proses
pertumbuhan dan hasil yang akan diperoleh.
4. Guru mengaitkan cerita yang dibacakan dengan tanaman yang ada di
taman tempat anak-anak berada.
5. Guru mengajak diskusi anak-anak tentang buku cerita yang dibacakan.
Guru mencatat celoteh, komentar atau pertanyaan anak-anak yang
berkaitan dengan cerita dan tanaman.
6. Anak- anak diajak menanam, namun sebelumnya anak diajak untuk
menentukan tanaman apa yang akan ditanam. Apabila jenis tanaman
yang akan ditanam beragam, guru memberikan peluang sesuai minat
anak.
7. Guru membawa situasi kelas pada kesepakatan tentang tanaman yang
akan dibawa, persiapan yang diperlukan untuk besok, tempat yang akan
digunakan untuk menanam, dsb. Beberapa kemungkinan yang mungkin
menjadi kesepakatan adalah :
 Anak menanam biji sayur terong, sayur sawi, jagung, biji tomat, biji
cabai, dll.
 Tempat menanam bisa di tanah langsung, di polibeks atau di pot.
 Alat-alat yang diperlukan, bisa membawa dari rumah atau dari sekolah
untuk dibawa ke taman. Daftar alat yang dibutuhkan : polibeks, pot,
sekop, cangkul kecil, gembor (penyiram tanaman), plastik, dsb.
Kegiatan hari ini diakhiri dengan mengingatkan rencana kegiatan besok, dan
nama anak yang akan membawa barang-barang tertentu ke taman.
Media pembelajaran : Area outdoor, polibeks, pot, sekop, cangkul kecil,
gembor (penyiram tanaman), plastik, benih.

Tahap Perkembangan

Hari Ke - 3
5. Guru mendampingi dan memfasilitasi pelaksanaan projek. Anak diijinkan
untuk mulai melakukan kegiatan menanam. Jika ia menanam di tanah,
biarkan ia menggunakan cangkul kecil untuk mencangkul atau sekop
untuk meratakan tanah.
6. Guru berkeliling di antara anak sambil mengobservasi dan
mendokumentasikan proses aktivitas projek anak.
7. Guru memberikan bantuan pada anak-anak yang memerlukan. Namun
sebelumnya guru tetap mendorong anak-anak untuk tetap melakukannya
sendiri. Apabila guru akhirnya harus membantu, guru melakukan untuk
mempermudah, namun anak tetap yang melakukannya. Misalnya : anak
ingin membuka wadah yang tertutup, maka guru dapat melonggarkan
tutup itu agar mudah dibuka. Guru bisa membantu dengan memberikan
saran, misalnya :
 “Tutupnya diputar lebih keras lagi ke arah kiri ya…”
 “Itu sudah hampir terbuka, terus diputar… isi lagi tanahnya ke dalam
wadah”

8. Guru jangan tergoda untuk selalu memberi bantuan yang mestinya tugas
tersebut bisa dilakukan anak. d. Anak dapat diperkenalkan dengan media
tanam atau pupuk. Guru dapat menunjukkan perbedaan tanah dan media
tanam / pupuk. Anak dapat mengeksplorasi dengan menyentuh atau
memanipulasinya, misalnya memindahkan dengan tangan atau alat.
Media pembelajaran : Area outdoor, pot, sekop, cangkul kecil, gembor
(penyiram tanaman), plastik, benih, pupuk, dan tanah.
Fokus pengamatan hari ke 3: Terus mencoba dan tidak mudah menyerah
Guru mengamati seberapa besar upaya anak dan kegigihannya dalam
menyelesaikan tantangan.

Hari Ke – 4
7. Anak melanjutkan kegiatan projeknya. Mungkin anak ingin menanam
beberapa tanaman atau dengan media berbeda.
8. Jika ada anak yang ingin membandingkan menanam di tanah yang
menggunakan pupuk/media tanam khusus dan menanam di tanah biasa,
maka guru memberikan dukungan untuk anak melakukan itu.
9. Guru tetap mendampingi dan memfasilitasi proses kegiatan anak. Ajak
anak berdiskusi tentang media tanah yang subur dan tidak subur.
10. Guru bisa menggunakan contoh gambar tanaman yang tumbuh subur dan
kurang subur dan menunjukkan langsung media tanam yang subur dan
kurang subur.
 “Apa yang kalian lihat bedanya tanah yang subur dan tidak subur ?”
(anak melihat perbedaan dua tanah, yang satu tanah biasa dan yang
satunya lagi tanah dengan media yang sudah diberi pupuk)
 “Kita lihat yuk tanaman-tanaman yang ada di sekitar sini, mana yang
terlihat subur dan mana yang kurang subur ?”
 “Kenapa adik mengatakan tanaman ini kurang subur ?” (Mungkin anak
mengatakan daunnya kering, tanamannya kurus, dsb).
11. Setelah selesai, guru mengajak anak untuk membersihkan diri,
membereskan pekerjaan mereka dan barang-barang yang digunakan.
Guru mengingatkan pada anak-anak untuk saling membantu dan
bergotong royong.
12. Guru mengobservasi dan mendokumentasikan kegiatan.
Media pembelajaran : Area outdoor, pot, sekop, cangkul kecil, gembor
(penyiram tanaman), plastik, benih, pupuk, dan tanah.
Fokus pengamatan hari ke 4: Kerjasama melaksanakan tugas. Guru
mengamati bagaimana sikap kerjasama ditunjukkan dalam melakukan
aktivitas projek.

Tahap Perkembangan

Hari Ke – 5
5. Guru mengulas pengalaman anak saat melakukan projek menanam.
6. .Guru mengajak anak berada di dekat area tanamannya dan meminta
anak bercerita tentang apa yang ia alami dan rasakan tentang kegiatan
menanam seminggu ini.
7. Guru menguatkan emosi dan pengalaman anak melalui diskusi. Misalnya :
 “Kita sudah menanam di tanah yang subur. Kita tunggu ya apa yang
akan terjadi beberapa hari ke depan”
 “Tugas kita belum selesai, kita masih perlu melakukan perawatan agar
tanaman ini tumbuh subur. Kira-kira apa yang akan kalian lakukan ?”
 Dsb
8. Guru mengangkat temuan-temuan dan pemahaman anak tentang aktivitas
selama menanam. Misalnya :
 Menanam itu perlu tanah.
 Tanah yang subur akan menumbuhkan tanaman.
 Tanaman perlu dirawat
 Tanaman perlu disirami.
 Tanah perlu dipupuk.
 Menanam itu ternyata susah.
 Tangan jika terkena tanah harus cuci tangan.
 dsb.
Media pembelajaran : Buku cerita pendukung, foto dokumentasi
perkembangan benih, kaca pembesar, alat tulis, kertas plano.
Fokus observasi hari ke 5: Menceritakan pengalaman Guru mengamati
bagaimana anak menyampaikan pengalamannya dengan mengingat apa
yang telah dialaminya.

Asesmen
 Mengobservasi anak terkait pengenalan ciptaan Tuhan, menentukan
pilihan, menceritakan pengalaman dan kemandirian untuk mencoba dan
mengatasi tantangan.
 Mendokumentasikan proses kegiatan main dan karya anak.
 Mencatat hasil pengamatan tentang dalam bentuk dokumentasi dan
ceklis.

Kelanjutan Projek
Kegiatan Selingan Projek
Menutup rangkaian kegiatan projek dengan mengadakan pameran Mini hasil
tanaman Anak

C. Tema Aku Cinta Indonesia

D. Tema Bermain dan Bekerja Sama


Tema Imajinasiku

E. Tema Aku Cinta Indonesia

F. Tema Bermain dan Bekerja Sama

G. Tema Imajinasiku

LEMBAR PENGESAHAN
BUKU PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
TK DARMA WANITA LAMERORO

Nomor : 421.1 / /TK-DWL / VI / 2022

Setelah mempertimbangkan masukan dari guru/Komite Pembelajaran dan orang


tua peserta didik maka Buku Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila TK Darma Wanita
Lameroro Tahun Pelajaran 2022 / 2023 ditetapkan berlaku terhitung mulai tanggal 4 Juli .

Dengan melalui proses sosialisasi, monitoring, dan evaluasi serta validasi oleh Tim
Jaringan Kurikulum TK Darma Wanita Lameroro, maka dokumen Buku Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila TK Darma Wanita Lameroro, Kelurahan Lameroro, Kecamatan
Rumbia, Kabupaten Bombana, dengan ini dinyatakan sah dan berlaku terhitung mulai
tanggal disahkan.

Pada akhir tahun pelajaran, pelaksanaan Buku Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila ini akan di evaluasi dan/atau ditinjau ulang yang hasilnya akan digunakan sebagai
dasar dalam melakukan penyusunan dan penetapan Buku Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila TK Darma Wanita Lameroro untuk tahun pelajaran berikutnya.

Ditetapkan di : Lameroro

Pada Tanggal : 4 Juli 2022

Yayasan TK Darma Wanita Lameroro Kepala TK Darma Wanita Lameroro


ISKANDAR SUPIYANTI S, S.Pd

Mengetahui :
KEPALA DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN BOMBANA

A. MUH. ARSYAD, S. Sos., M.Si


Pembina TK I, IV/b
NIP 19650404 199303 1 007

Anda mungkin juga menyukai