Anda di halaman 1dari 12

HAKIKAT DAN PROSES PENCIPTAAN MANUSIA

OLEH KELOMPOK 2 :

ANNISA ALMAGVIRA 202204109

SITTI SARMILA 202204156

DEWI NUR INDAH SYUKA

INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga

kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Hakikat Manusia


MenurutIslam”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
dalam mata kuliah

Pendidikan Agama Islam di Institut Ilmu Kesehatan Plamonia.Dalam Penulisan


makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dansaran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yangsebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini,khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini

.Makassar,21 september 2022

Tim Penulis
BAB I PENDAHULUAN.

Latar BelakangBerbicara tentang manusia dan agama dalam Islam adalah


membicarakan sesuatu yangsangat klasik namun senantiasa aktual. Berbicara tentang
kedua hal tersebut sama saja dengan berbicara tentang kita sendiri dan keyakinan
asasi kita sebagai makhluk Tuhan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, „manusia‟ diartikan sebagai „makhluk yang
berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insan; orang‟ (1989:558). Menurut
pengertianini manusia adalah makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi, nalar
dan moral untukdapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran dan
kemaslahatannya. Dalam bahasaArab, kata „manusia‟ini bersepadan dengan kata-kata
nâs, basyar, insân, mar‟u, ins dan lain-lain. Meskipun bersinonim, namun kata-kata
tersebut memiliki perbedaan dalam hal maknaspesifiknya. Kata nâs misalnya lebih
merujuk pada makna manusia sebagai makhluk sosial.Sedangkan kata basyar lebih
menunjuk pada makna manusia sebagai makhluk biologis.Begitu juga dengan kata-kata
lainnya.

B. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian hakikat dan manusia itu ?

2) Apa saja tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia ?

3) Bagaimana tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT ?

4) Apa saja hakikat manusia itu ?

C. Tujuan Penulisan

1) Untuk mengetahui pengertian hakikat dan manusia.


2) Untuk mengetahui tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia

3) Untuk mengetahui tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT

4) Untuk mengetahui Apa saja hakikat manusia itu.


BAB II

PEMBAHASANHAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAMA.

Pengertian Hakikat Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau seesuatu


yang sebenar-benarnya atauasal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu
adalah inti dari segala sesuatu atau yangmenjadi jiwa sesuatu. Karena itu dapat
dikatakan hakikat syariat adalah inti dan jiwa darisuatu syariat itu sendiri. Dikalangan
tasauf orang mencari hakikat diri manusia yangsebenarnya karena itu muncul kata-kata
diri mencari sebenar-benar diri. Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad,
hati, roh, nyawa, dan rahasia.

B. Pengertian Manusia

Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah
swt.Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan
tugas merekasebagai khalifah di muka dumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa
manusia berasal dari tanah.Membicarakan tentang manusia dalam pandangan ilmu
pengetahuan sangat bergantung metodologi yang digunakan dan terhadap filosofis
yang mendasari.Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo
volens (makhluk berkeinginan). Menurut aliran ini, manusia adalah makhluk yang
memiliki perilaku interaksiantara komponen biologis (id), psikologis (ego), dan social
(superego). Di dalam diri manusiatedapat unsur animal (hewani), rasional (akali), dan
moral (nilai).Para penganut teori behaviorisme menyebut manusia sebagai homo
mehanibcus(manusia mesin). Behavior lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme
(aliran yangmenganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan subjektif dan psikoanalisis
(aliran yang berbicara tentang alam bawa sadar yang tidak nampak). Behavior yang
menganalisis prilakuyang Nampak saja. Menurut aliran ini segala tingkah laku manusia
terbentuk sebagai hasil proses pembelajaran terhadap lingkungannya, tidak disebabkan
aspek.Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia
berpikir). Menurut aliran ini manusia tidak di pandang lagi sebagai makhluk yang
bereaksisecara pasif pada lingkungannya, makhluk yang selalu berfikir. Penganut teori
kognitifmengecam pendapat yang cenderung menganggap pikiran itu tidak nyata
karena tampak tidakmempengaruhi peristiwa. Padahal berpikir , memutuskan,
menyatakan, memahami, dansebagainya adalah fakta kehidupan manusia.

Dalam al-quran istilah manusia ditemukan 3 kosa kata yang berbeda dengan
maknamanusia, akan tetapi memilki substansi yang berbeda yaitu kata basyar, insan
dan al-nas. Kata basyar dalam al-quran disebutkan 37 kali salah satunya al-kahfi :
innama anaa basyarunmitlukum (sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti
kamu). Kata basyar selaludihubungkan pada sifat-sifat biologis, seperti asalnya dari
tanah liat, atau lempung kering (al-hijr : 33 ; ar-ruum : 20), manusia makan dan minum
(al-mu‟minuun : 33).Kata insan disebutkan dalam al-quran sebanyak 65 kali,
diantaranya (al-alaq : 5), yaituallamal insaana maa lam ya‟ (dia mengajarkan manusia
apa yang tidak diketahuinya). Konsepislam selalu dihubungkan pada sifat psikologis
atau spiritual manusia sebagai makhluk yang berpikir, diberi ilmu, dfan memikul
amanah (al-ahzar : 72).

Insan adalah makhluk yangmenjadi dan terus bergerak maju ke arah


kesempurnaan.Kata al-nas disebut sebanyak 240 kali, seperti az-zumar : 27 walakad
dlarabna linnaasifii haadzal quraani min kulli matsal (sesungguhnya telah kami buatkan
bagi manusia dalam al-quran ini setiap macam perumpamaan). Konsep al-nas
menunjuk pada semua manusia sebagaimakhluk social atau secara kolektif.Dengan
demikian Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan
social. Manusia sebagai basyar, diartikan sebagai makhluk social yang tidak biasa
hidup tanpa bantuan orang lain dan atau makhluk lain.> Asal Mula Manusia
berdasarkan Al-Qur'an (Nabi Adam a.s)Saat Allah Swt. merencanakan penciptaan
manusia, ketika Allah mulai membuat “cerita” tentang asal-usul manusia, Malaikat Jibril
seolah khawatir karena takut manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam
Al-Quran, kejadian itu diabadikan."...Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada
para malaikat, 'Sesungguhnya,Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat
kering (yang berasal) dari lumpurhitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah
menyempurnakan kejadiannya, dan telahmeniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku,
maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud"(QS. Al Hijr: 28-29)

.Firman inilah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia, sementara iblis
tetapdalam kesombongannya dengan tidak melaksanakan firman Allah. Inilah dosa
yang pertamakali dilakukan oleh makhluk Allah yaitu kesombongan. Karena
kesombongan tersebut Iblismenjadi makhluk paling celaka dan sudah dipastikan masuk
neraka. Kemudian Allahmenciptakan Hawa sebagi teman hidup Adam. Allah berpesan
pada Adam dan Hawa untuktidak mendekati salah satu buah di surga, namun Iblis
menggoda mereka sehingga terjebaklahAdam dan Hawa dalam kondisi yang
menakutkan. Allah menghukum Adam dan Hawasehingga diturunkan kebumi dan pada
akhirnya Adam dan Hawa bertaubat. Taubat merekaditerima oleh Allah, namun Adam
dan Hawa menetap dibumi. Baca Surat Al-Baqarah Ayat33-39.

Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan,
bisamenerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri. Inilah keunikan
manusiayang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa didunia, untuk menghuni dan
memelihara bumiyang Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal bakal manusia diseluruh
permukaan bumi.Melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan
yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi; menempati lembah,
gunung, gurun pasir dan wilayahlainnya diseluruh penjuru bumi. Hal ini dijelaskan
dalam firman Allah SWT yang berbunyi:"...Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-
anak Adam; Kami angkut merekadidaratan dan di lautan; Kami berikan mereka rezeki
dari yang baik-baik dan Kami lebihkanmereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyak makhluk yang telah Kami ciptakan."(QS. al-Isra' [17]: 70)
C. Tujuan Penciptaan ManusiaTujuan penciptaan manusia adalah menyembah kepada
penciptanya yaitu Allah.Pengertian penyembahan kepada Allah tidak bisa di artikan
secara sempit, dengan hanyamembayangkan aspek ritual yang tercermin dalam shalat
saja. Penyembahan berartiketundukan manusia dalam hokum Allah dalam menjalankan
kehidupan di muka bumi, baikyamg menyangkut hubungan manusia dengan tuhan
maupun manusia dengan manusia.Oleh kerena penyembahan harus dilakukan secara
suka rela, karena Allah tidakmembutuhkan sedikitpun pada manusia karena termasuk
ritual-ritual penyembahannya.Penyembahan yang sempurna dari seorang manusia
adalah akan menjadikan dirinyasebagai khalifah Allah di muka bumi dalam mengelolah
alam semesta. Keseimbangan padakehidupan manusia dapat terjaga dengan hukum-
hukum kemanusiaan yang telah Allahciptakan.

D. Fungsi dan Peran ManusiaBerpedoman pada Al-Quran surah al-baqarah ayat 30-36,
status dasar manusia yangmempelopori oleh adam AS adalah sebagai khalifah. Jika
khalifah diartikan sebagai penerusajaran Allah maka peran yang dilakukan adalah
penerus pelaku ajaran Allah dan sekaligusmenjadi pelopor membudayakan ajaran Allah
Swt.Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang ditetapkan
oleh Allah diantaranya adalah:

1. Belajar

2. Mengajarkan ilmu

3. Membudayakan ilmu

Oleh karena itu semua yang dilakukan harus untuk kebersamaan sesama umat
manusiadan hamba Allah, serta pertanggung jawabannya pada 3 instansi yaitu pada
diri sendiri, padamasyarakat, pada Allah SWT.

E. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba dan Khalifah Allah SWT


1) Tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah SWTMakna yang esensial dari kata
hamba adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhanmanusia hanya layak diberikan
kepada Allah SWT yang dicerminkan dalam ketaatan,kepatuhan dan ketundukan pada
kebenaran dan keadilan.Oleh karena itu, dalam al-quran dinyatakan dengan “quu
anfusakun waahlikun naran”(jagalah dirimu dan keluargamu dengan iman dari api
neraka).

2) Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah Allah SWTManusia diserahi tugas hidup
yang merupakan amanat dan harusdipertanggungjawabkan dihadapannya. Tugas
hidup yang di muka bumi ini adalah tugaskekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan, wakil
Allah di muka bumi, serta pengolaan dan pemeliharaan alam.Khalifah berarti wakil atau
pengganti yang memegang kekuasaan. Manusia menjadikhalifah memegang mandat
tuhan untuk mewujud kemakmuran di muka bumi. Kekuasaanyang diberikan manusia
bersifat kreatif yang memungkinkan dirinya mengolah sertamendayagunakan apa yang
ada di muka bumi untuk kepentingan hidpnya.Oleh karena itu hidup manusia, hidup
seorang muslim akan dipenuhi dengan amaliah.Kerja keras yang tiada henti sebab
bekerja sebagai seorang muslim adalah membentuk amalsaleh.

F. Hakikat ManusiaHakikat manusia adalah sebagai berikut :

1) Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya


untukmemenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

2) Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektualdan sosial.

3) Seseorang yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu


mengatur danmengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya

.4) Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
pernahselesai selama hidupnya.
5) Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkandirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati.

6) Individu yang mudah terpengaruh oleh lingkungan terutama dalam bidang sosial.
BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Jadi manusia merupakan makhluk yang luar biasa kompleks. Sedemikian


sempurnamanusia diciptakan oleh Sang Pencipta dan manusia tidak selalu diam
karena dalam setiapkehidupan manusia selalu ambil bagian. Kita sebagai manusia
harus menjadi individu yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain.Manusia itu tidak
sepenuhnya sempurna, dalam kehidupan yang kita jalani pasti selaluada masalah yang
tidak bisa kita selesaikan, oleh karena itu juga membutuhkan bantuan dariorang lain,
karena manusia adalah makhluk sosial sama seperti yang lain karena manusia tidak
bisa berdiri sendiri, dalam hal agama kita juga mempunyai banyak maka dari itu kita
harussaling menghargai dan mengasihi karena kita sama-sama makhluk yang
diciptakan tidak ada bedanya , selain itu dalam hidup manusia juga terdapat banyak
aturan yang harus kita patuhisebagai umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, AL-Qur’an dan Hadits

(Dirasah Islamiyah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1998

Departemen Agama RI, Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum,
Jakarta : Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2001

Hamdan Mansoer, dkk, Materi Instruksional Pendidikan Agama Islam, Jakarta :


Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam, 2004

Murthada Muthahhari, Perspektif Al-Qur’an Tentang Manusia dan Agama, Bandung :


Mizan,1990

Nanih Machendrawaty & Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam,


Jakarta : Rineka Cipta, 2004

Anda mungkin juga menyukai