Oleh :
Nim : 2020310833
ILMU AKTUARIA
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur hanya milik Allah SWT, yang telah memberikan kasih sayang-Nya dan
memberikan waktu kepada penulis untuk menyelesaikan tugas makalah matakuliah Al-islam
kemuhammadiyaan 1 “Hakikat Manusia Dalam Pandangan Islam” Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Makalah tentang ulasan mengenai syirik zaman modern ini diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Al-islam kemuhammadiyaan. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memberikan informasi lebih jauh mengenai pengertian, sifat – sifat, kelemahah dan
kelebihan manusia.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran baik secara tertulis ataupun secara lisan,
khususnya kepada Dosen pengampu mata kuliah al-islam kemuhammadiyaan agar penulis
bisa mengembangkan ilmu pengetahuannya, khususnya memahami tentang hakikat manusia
dalam pandangan islam materi ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang........................................................................................ 1
b. Rumusan Masalah.................................................................................. 1
c. Tujuan Masalah...................................................................................... 1
Bab II Pembahasan
b. Potensi-Pontensi Manusia...................................................................... 6
c. Kelemahan-Kelemahan Manusia.......................................................... 7
d. Sifat-Sifat Manusia.............................................................................. 8-9
e. Kelebihannya Atas Makhluk Lain...................................................... 10
a. Kesimpulan............................................................................................ 11
b. Saran...................................................................................................... 11
Daftar Pustaka
ii
Bab 1
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang diciptakan dengan bentuk raga yang
sebaik-baiknya dan rupa yang seindah-indahnya dilengkapi dengan berbagai organ
psikofisik yang istimewa seperti panca indra dan hati agar manusia bersyukur kepada
Allah yang telah menganugerahi keistimewaan keistimewaan itu. Selain itu, manusia
diciptakan oleh Allah dalam struktur yang paling baik diantara makhluk-makhluk
yang lain. Struktur manusia terdiri dari unsur jasmaniah dan ruhaniah, atau unsur
fisiologis dan unsur psikologis. Dalam struktur jasmaniah dan ruhaniah itu, Allah
memberikan seperangkat kemampuan dasar yang memiliki kecenderungan
berkembang yang dalam psikologi disebut potensialitas atau disposisi. Manusia
sebagai makhluk Allah yang diberi akal dan memiliki kebijaksanaan, merupakan pula
bagian dari ekosistem di tempat hidupanya. Di dalam aktifitas sehari-hari, manusia
bukan saja mempengaruhi lingkungan hidup, tetapi dipengaruhi pula oleh lingkungan
hidupnya.
b. Rumusan masalah
Rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
a. Bagaimana hakikat manusia ?
b. Bagaimana asal usul kejadian manusia ?
c. Apa saja potensi-potensi manusia ?
d. Apa saja kelemahan-kelemahan manusia ?
e. Apa saja sifat-sifat manusia ?
f. Apa saja kelebihannya atas mahkluk lain?
c. Tujuan masalah
Tujuan masalah pada makalah ini yaitu :
a. Untuk mengetahui bagaimana hakikat manusia
b. Untuk mengetahui bagaimana asal usul kejadian manusia
c. Untuk mengetahui apa saja potensi-potensi manusia
d. Untuk mengetahui apa saja kelemahan-kelemahan manusia
e. Untuk mengetahui apa saja sifat-sifat manusia
1
Bab 2
Pembahasan
a. Hakikat Manusia
Pandangan Al – Qur`an tentang Hakekat Manusia Dalam Islam kajian kajian
hakekat manusia sangat bertolak belakang dengan yang ada di Barat. Dalam
memahami eksistensi manusia, akal manusia dibimbing dan dituntun oleh otoritas
wahyu, yaitu Al- Qur`an dan Hadis Rasulullah SAW.
Dalam pandangan ilmuan Muslim seperti yang dikemukakan oleh Fahruddin
Ar-Razi sebagaimana yang dikutip oleh Adnin Atmas bahwa, manusia memiliki
beberapa krakteristik yang khas. Manusia berbeda dengan makhluk yang lain,
termasuk dengan malaikat, iblis dan juga binatang, adalah karena manusia
memiliki akal dan hikmah serta tabiat dan nafsu. (Othman, Rahim, Abdullah, &
Zulkarnain, 2018)
Menurut Ibnul Jauzi manusia itu terdiri dari dua unsur yaitu jasad dan roh.
(Azmi & Zulkifli, 2018; Makmudi, Tafsir, Bahruddin, & Alim, 2018), Bagi Ibnul
Jauzi, perubahan roh lebih penting karena esensi manusia adalah makhluk rohani atau
berjiwa, berdasarkan hadis dari Abi Hurairah yang diriwayatkan oleh Muslim, bahwa
Allah tidak memandang jasad dan bentuk manusia , tapi Allah memandang hati dan
amal manusia.
Dengan segala potensi yang dimilikinya, eksistensi manusia selalu menjadi
kajian menarik untuk didalami. Perbedaan analisis antara para ilmuwan Muslim dan
Barat ini menjadikan kajian tentang manusia semakin berkembang. Para ilmuwan
harus mengungkapnya dari berbagai sisi manusia dan disiplin ilmu, baik psikologi,
kedokteran, biologi dan berbagai ilmu social lainnya.
Dalam Alqur`an terdapat tiga istilah kunci yang mengacu pada makna
pokok manusia (Hakim & Mubarok, 2017) yaitu :
Basyar dalam Al-Qur`an disebut sebanyak 27 kali, memberikan referensi pada
manusia sebagai makhluk biologis, antara lain terdapat dalam surat Ali
Imran (3) : 7, sebagaimana Maryam berkata kepada Allah: “ Tuhanku,
baaimana mungkin aku mempunyai anak, padahal aku tidak disentuh basyar”. ;
al-Kahfi(18):110 ; Fushshilat(41):6 ; al-Furqan (25): 7 dan 20 ; dan surat Yusuf
(12): 31. Konsep basyar selalu dihubungkan dengan sifat-sifat biologis
2
manusia seperti : makan, minum, seks, berjalan-jalan dan lain-lain.
Al-Insan dalam Al-Qur`an disebut sebanyak 65 kali yang kerap berbicara
tentang manusia secara utuh sebagai manusia. Kata Insan ini dapat
dikelompokkan kedalam tiga kategori : pertama, insan dihubungakan dengan
konsep manusia sebagai khalifah atau pemikul amanah;
6
2. Potensi Ruhiyah :
Ialah potensi yang dilekatkan pada hati nurani untuk membedakan dan
memilih jalan yang hak dan yang batil, jalan menuju ketaqwaan dan jalan
menuju kedurhakaan
3. Potensi Aqliyah
Potensi Aqliyah terdiri dari panca indera dan akal pikiran (sam’a basar,
fu’ad). Dengan potensi ini, manusia dapat membuktikan dengan daya nalar dan
ilmiah tentang ‘kekuasaan’ Allah.
4. Potensi Jasmaniyyah :
Ialah kemampuan tubuh manusia yang telah Allah ciptakan dengan sempurna,
baik rupa, kekuatan dan kemampuan.
d. Kelemahan-kelemahan Manusia
a. Manusia itu selalu membantah. (QS. Al Kahfi:54) ; Dan sesungguhnya Kami telah
mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Qur’an ini bermacam-macam
perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
b. Manusia bersifat lemah. (QS. An Nisa:28) ; Allah hendak memberikan keringanan
kepadamu , dan manusia dijadikan bersifat lemah.
c. Manusia selalu zalim dan bodoh. (Al Ahzab:72) ;
d. Manusia senang berbuat maksiat. (QS. Al Qiyamah:5) ; Bahkan manusia itu
hendak membuat maksiat terus menerus.
e. Manusia mencintai kehidupan dunia. (QS. Al Qiyamah:20)
f. Manusia melampaui batas. (QS. Al ‘Alaq :6)
g. Manusia malas berbuat baik. (QS. Al Ma’arij:21)
h. Manusia senang berkeluh kesah dan gelisah. (QS. Al Ma’arij:19)
i. Manusia tergesa-gesa. (QS. Al Anbiyah:37)
j. Manusia itu pelit. (QS. Al Isra:100)
e. Sifat-sifat Manusia
Berikut adalah sifat-sifat manusia yang ada di dalam al-Qur’an:
1. Bersifat lemah
Allah ta’ala berfirman, artinya, “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu,
dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. an-Nisa: 28)
2. Putus asa dan tidak tahu terima kasih
7
Allah ta’ala berfirman, artinya, “Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu
rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah
dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.” (QS. Hud: 9)
Allah ta’ala juga berfirman, artinya, “Manusia tidak jemu memohon kebaikan,
dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.”
(QS. Fushilat: 49)
3. Zhalim dan ingkar
Allah ta’ala berfirman, artinya, “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah,
tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim
dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34).
Allah ta’ala juga berfirman, artinya, “Sesungguhnya Kami telah
mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya
enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan
amat bodoh.” (QS. al-Ahzab: 72)
4. Tergesa-gesa
Allah ta’ala berfirman, artinya, “Dan manusia mendoa untuk kejahatan
sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-
gesa.” (QS. al-Isra’: 11)
Allah ta’ala juga berfirman, artinya, “Manusia telah dijadikan (bertabiat)
tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka
janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.” (QS. al-
Anbiya: 37)
5. Kikir
Allah ta’ala berfirman, artinya, “Dan adalah manusia itu sangat kikir.” (QS. al-
Isra: 100)
6. Banyak membantah
Allah ta’ala berfirman, artinya, “Dan manusia adalah makhluk yang paling
banyak membantah.” (QS. al-Kahfi: 54)
7. Penentang
Allah ta’ala berfirman, artinya, “Dan apakah manusia tidak memperhatikan
bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi
penantang yang nyata!” (QS. Yasin: 77)
8
8. Suka Ingkar
Allah ta’ala berfirman, artinya, “Dan mereka menjadikan sebahagian dari
hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah).” (QS. az-Zukhruf: 15)
9. Suka berkeluh kesah
Allah ta’ala berfirman, artinya, Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat
keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila
ia mendapat kebaikan ia amat kikir.” (QS. al-Ma’arij: 19-21)
10. Suka maksiat
Allah ta’ala berfirman, artinya, “Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat
terus menerus. Ia berkata: “Bilakah hari Kiamat itu?” (QS. al-Qiyamah: 5-6)
11. Sangat kafir
“Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya?” (QS. Abasa: 17)
12. Durhaka kepada Tuhan
Allah ta’ala berfirman, artinya, “Hai manusia, apakah yang telah
memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah.
Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan
(susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia
menyusun tubuhmu.” (QS. al-Infithar: 6-8)
13. Bersungguh-sungguh menuju Allah
Allah ta’ala berfirman, artinya, “Hai manusia, sesungguhnya kamu telah
bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan
menemui-Nya.” (QS. al-Insyiqaq: 6)
14. Jika diberi kesenangan memuji Allah dan jika diberi kesempatan mencela Allah
Allah ta’ala berfirman, artinya, “Adapun manusia apabila Tuhannya
mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan
berkata: “Tuhanku telah memuliakanku.” Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu
membatasi rizkinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku” (QS. al-Fajar:
15-16)
15. Susah Payah
Allah ta’ala berfirman, artinya, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia berada dalam susah payah.” (QS. al-Balad: 4)
9
16. Melampaui batas
Allah ta’ala berfirman, artinya, “Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-
benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.” (QS. al-Alaq: 6-7)
17. Sangat ingkar
Allah ta’ala berfirman, artinya, “Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar,
tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu
menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena
cintanya kepada harta.” (QS. al-Adiyat: 6-8)
10
Bab III
Penutup
a. Kesimpulan
Jadi manusia merupakan makhluk yang luar biasa kompleks. Sedemikian
sempurna manusia diciptakan oleh Sang Pencipta dan manusia tidak selalu diam
karena dalam setiap kehidupan manusia selalu ambil bagian. Kita sebagai manusia
harus menjadi individu yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain. Manusia itu
tidak sepenuhnya sempurna, dalam kehidupan yang kita jalani pasti selalu ada masalah
yang tidak bisa kita selesaikan, oleh karena itu juga membutuhkan bantuan dari orang
lain, karena manusia adalah makhluk sosial sama seperti yang lain karena manusia
tidak bisa berdiri sendiri, dalam hal agama kita juga mempunyai banyak maka dari itu
kita harus saling menghargai dan mengasihi karena kita sama-sama makhluk yang
diciptakan tidak ada bedanya , selain itu dalam hidup manusia juga terdapat banyak
aturan yang harus kita patuhi sebagai umat manusia.
b. Saran
Masih banyak hal yang perlu dipelajari untuk lebih memahami hakikat manisia
dalam pandangan islam. Dengan memperbanyak mencari materi dan memahaminya
akan menambah pemahaman kita dalam hakikat manusia dalam pandangan islam.
Sebagai seorang mahasiswa/i sudah seharusnya kita memahami bagaimana hakikat
manusia dalam pandangan islam ini yang semakin hari semakin berkembang.
Sehingga kedepannya kita paham tentang hakikat manusia dalam pandangan islam.
11
Daftar Pustaka
Abuddin Nata, AL-Qur’an dan Hadits (Dirasah Islamiyah, Jakarta : PT. Raja
GrafindoPersada, 1998
Departemen Agama RI, Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, Jakarta :
Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2001
Hamdan Mansoer, dkk, Materi Instruksional Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Direktorat
Perguruan Tinggi Agama Islam, 2004
Nanih Machendrawaty & Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam, Jakarta :
Rineka Cipta, 2004
Muhammadong. 2009. Pendidikan Agama Islam. Makassar : Tim Dosen Pendidikan Agama
Islam Universitas Negeri Makassar.
Abdullah, Abd. Malik. 2009. Pendidikan Agama Islam. Makassar : Tim Dosen Penididikan
Agama Islam Universitas Negeri Makassar.
http://dulunyakaryawan.blogspot.com/2012/06/3-potensi-yang-dimiliki-manusia.html
https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/kelemahan-manusia-menurut-islam