Disusun
Oleh
M. Ramadhan
LOCAL 45 TBI
STAI RAKHA AMUNTAI
2013/2014
KATA PENGANTAR
pihak
sangat
kami
harapkan
demi
penyempurnaan
Penu
lis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.
i
DAFTAR
ISI
.ii
BAB I
Pendahuluan
...1
A. Latar
Belakang
..1
B. Rumusan
Masalah
.1
C. Tujuan
Penulisan
.1
BAB II
Pembahasan.
2
ii
A. Pengertian
Hakikat
2
B. Pengertian
Manusia
.2
C. Tujuan Penciptaan
Manusia......
7
D. Fungsi dan Peran Manusia.
.7
E. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba dan Khalifah Allah
SWT.
..8
F. Hakikat Manusia.
.9
BAB III
Penutup
.
..10Kesimpulan
...10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara tentang manusia dan agama dalam Islam adalah
membicarakan sesuatu yang sangat klasik namun senantiasa
aktual. Berbicara tentang kedua hal tersebut sama saja dengan
berbicara tentang kita sendiri dan keyakinan asasi kita sebagai
makhluk Tuhan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, manusia diartikan
sebagai makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk
lain); insan; orang (1989:558). Menurut pengertian ini manusia
adalah makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi, nalar dan
moral untuk dapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran
dan kemaslahatannya. Dalam bahasa Arab, kata manusia ini
bersepadan dengan kata-kata ns, basyar, insn, maru,dan lainlain. Meskipun bersinonim, namun kata-kata tersebut memiliki
perbedaan dalam hal makna spesifiknya. Kata ns misalnya lebih
merujuk pada makna manusia sebagai makhluk sosial. Sedangkan
kata basyar lebih menunjuk pada makna manusia sebagai makhluk
biologis.
B. Rumusan MasalahApa pengertian hakikat dan manusia itu ?
1) Apa saja tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran
manusia ?
2) Bagaimana tanggung jawab manusia sebagai hamba dan
khalifah Allah SWT ?
3) Apa saja hakikat manusia itu ?
C. Tujuan Penulisan
seorang
manusia
seperti
kamu).
Kata
basyar
selalu
3
Terbuat
dari
cahaya
(nur).
Fungsinya
hanya
untuk
potensi
yaitu
Manusia
memiliki
fitrah
dalam
arti
mula
manusia.
a) Teori Asal Mula Manusia menurut Charles DarwinPernyataan
Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari
sejenis makhluk yang mirip kera.
Selama proses evolusi tanpa bukti ini yang diduga telah
dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa
terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia modern
dan nenek moyangnya. Ditetapkanlah empat kelompok dasar
sebagai berikut di bawah ini :
Australophithecines
Homo habilis
Homo erectus
Homo sapiens
menjabarkan
hubungan
dalam
rantai
tersebut
sapiens,"
evolusionis
secara
tidak
langsung
Malaikat
Jibril
seolah
khawatir
karena
takut
manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam AlQuran, kejadian itu diabadikan.
"...Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat, 'Sesungguhnya, Aku akan menciptakan seorang
manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam
yang
diberi
bentuk.
Maka,
apabila
Aku
telah
kali
dilakukan
oleh
makhluk
Allah
yaitu
dengan
manusia.Oleh
kerena
penyembahan
harus
pada
manusia
karena
termasuk
ritual-ritual
penyembahannya.
Penyembahan yang sempurna dari seorang manusia adalah
akan menjadikan dirinya sebagai khalifah Allah di muka bumi dalam
mengelolah alam semesta. Keseimbangan pada kehidupan manusia
dapat terjaga dengan hukum-hukum kemanusiaan yang telah Allah
ciptakan.
D. Fungsi dan Peran Manusia
Berpedoman pada Al-Quran surah al-baqarah ayat 30-36,
status dasar manusia yang mempelopori oleh adam AS adalah
sebagai khalifah. Jika khalifah diartikan sebagai penerus ajaran
Allah maka peran yang dilakukan adalah penerus pelaku ajaran
Allah dan sekaligus menjadi pelopor membudayakan ajaran Allah
Swt.
Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah
sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah di antaranya adalah:
8
1. Belajar
2. Mengajarkan ilmu
3. Membudayakan ilmu
Oleh karena itu semua yang dilakukan harus untuk
kebersamaan sesama ummat manusia dan hamba Allah, serta
pertanggung jawabannya pada 3 instansi yaitu pada diri sendiri,
pada masyarakat, pada Allah SWT.
E. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba dan Khalifah Allah SWT
1. Tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah SWT
Makna yang esensial dari kata abd (hamba) adalah
ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan manusia hanya layak
diberikan kepada Allah SWT yang dicerminkan dalam ketaatan,
kepatuhan dan ketundukan pada kebenaran dan keadilan.
Oleh karena itu, dalam al-quran dinyatakan dengan quu
anfusakun waahlikun naran (jagalah dirimu dan keluargamu
dengan iman dari api neraka).
2. Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah Allah SWT
Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat dan
harus dipertanggungjawabkan dihadapannya. Tugas hidup yang
di muka bumi ini adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas
kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi, serta pengolaan dan
pemeliharaan alam.
Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang
kekuasaan. Manusia menjadi khalifah memegang mandat tuhan
untuk mewujud kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang
diberikan manusia bersifat kreatif yang memungkinkan dirinya
mengolah serta mendayagunakan apa yang ada di muka bumi
untuk kepentingan hidpnya.
9
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi manusia merupakan makhluk yang luar biasa kompleks.
Sedemikian sempurna manusia diciptakan oleh Sang Pencipta dan
manusia tidak selalu diam karena dalam setiap kehidupan manusia
selalu ambil bagian. Kita sebagai manusia harus menjadi individu
yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
Manusia itu tidak sepenuhnya sempurna, dalam kehidupan
yang kita jalani pasti selalu ada masalah yang tidak bisa kita
selesaikan, oleh karena itu juga membutuhkan bantuan dari orang
lain, karena manusia adalah makhluk sosial sama seperti yang lain
karena manusia tidak bisa berdiri sendiri, dalam hal agama kita
juga mempunyai banyak maka dari itu kita harus saling menghargai
dan mengasihi karena kita sama-sama makhluk yang diciptakan
tidak ada bedanya , selain itu dalam hidup manusia juga terdapat
banyak aturan yang harus dipatuhi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata, AL-Quran dan Hadits (Dirasah Islamiyah, Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada, 1998
Departemen Agama RI, Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan
Tinggi Umum, Jakarta : Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama
Islam, 2001
Hamdan Mansoer, dkk, Materi Instruksional Pendidikan Agama
Islam, Jakarta : Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam, 2004
Murthada Muthahhari, Perspektif Al-Quran Tentang Manusia dan
Agama, Bandung : Mizan, 1990
Nanih
Machendrawaty
&
Agus
Ahmad
Safei,
Pengembangan