Anda di halaman 1dari 11

KESEMPURNAAN MANUSIA DALAM PRESPEKTIF ISLAM

PROPOSAL PAPER

Oleh:

ALIFI AQWA ALTAMIS


NIS:

PESANTREN PERSIS 99 RANCABANGO

TAROGONG KALER-GARUT

2023-2024
LEMBAR PERSETUJUAN

KESEMPURNAAN MANUSIA DALAM PRESPEKTIF ISLAM

Oleh :

ALIFI AQWA ALTAMIS


NIS :

PROPOSAL INI TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN

Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Mengetahui,

Mudir Mu’allimin
Bab 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


Manusia merupakan salah satu makhluk dari berbagai ciptaan Allah SWT,
secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” dalam sansakerta dan “mens” dalam
bahasa latin yang berarti berpikir atau makhluk yang berakal, dalam Al-Quran
manusia mempunyai banyak istilah, ada beberapa kata yang digunakan Al-Quran
untuk menunjuk kepada manusia, seperti menggunakan kata yang terdiri dari huruf
alif, nun dan sin seperti kata insan, ins, atau unas. selain dari itu manusia disebut juga
menggunakan kata basyar atau menggunakan kata bani Adam, dan zurriyat Adam. Al-
Quran mengunakan kata ini sebanyak 36 kali dalam bentuk Tunggal dan sesekali
dalam bentuk mutsanna. Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai mahkluk yang
spesial mengapa demikian, karena manusia memiliki sesuatu yang di sebut dengan
akal, maka manusia di dalam ilmu mantiq di sebut dengan hayawanun natiqun atau
hewan yang berpikir (memiliki akal) dengan begitu allah SWT menciptakan dengan
sempurna sehingga manusia di sebut sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling
sempurna sebagaimana dalam firman Allah SWT QS.al-tin ayat 4 Allah Subhanahu
Wa Ta’ala berfirman:

‫َلَق ْد َخ َلْق َنا اِاْل ْنَس اَن ِفْٓي َاْح َس ِن َتْق ِو ْيٍۖم‬

“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,”


(QS. Al-Tin 95: Ayat 4)

Firman Allah diatas menyebutkan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk


sebaik-baiknya. “Bahan awal manusia adalah tanah bahan tersebut telah di sempurna
kan setelah proses penyempurnaan itu selesai di tiupkan ruh padanya “ (M.Quraish
shihab, 1996, hlm.370), dan itulah yang terjadi pada penciptaan Adam AS sebagai
manusia yang Allah ciptakan pertama kali.

Selain dari itu “manusia adalah makhluk yang paling kompleks yang ada di
permukaan bumi, mengapa demikian karena secara biologis tubuh manusia terdiri dari
organ-organ yang menyatu dan membentuk suatu kesatuan yaitu tubuh” (felix siauw
2013,hlm.76) , secara sosial manusia adalah makhluk yang paling istimewa dia
dikaruniai akal dan perasaan sehingga manusia beda dari makhluk ciptaan Allah yang
lainnya , dari hal itu bisa simpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna
mulai aspek-aspek kehidupannya.

Dalam hal penciptaan, manusia sudah di ciptakan dari bahan yang telah
disempurnakan dan proses yang sempurna, proses penciptaan manusia selain dengan
campur tangan Tuhan yaitu dengan ibu dan bapak kita melalu beberapa proses, lantas
apa yang terjadi jika ada hal nya manusia yang tidak sempurna atau cacat, banyak di
kalangan umat muslim orang-orang yang penuh dengan kekurangan maupun dari segi
jasad (fisik) maupun dari segi ruh (jiwa) hal itu menjadi banyaknya orang
kebingungan dan dibuat keliru dengan makna atau konsep manusia sempurna.

konsep kesempurnaan bisa menjadi berbagai variasi tergantung pada


pandangan masing-masing orang, seperti dalam pandangan tentang kesempurnaan
orang membuat suatu seni yang dinilai sempurna itu adalah keselarasan, keindahan,
kecantikan, dan segala aspek yang ada pada seni itu terlengkapi, bagaimana jika
kesempurnaan di sandarkan pada manusia apa kriteria yang harus di capai manusia
agar menjadi sempurna. Seperti halnya kesempurnaan dalam agama budha mereka
meyakini orang yang sempurna itu yang memeiliki kemurnian dan kebaikan sehingga
bisa mencapai nirwana atau alam yang mereka percaya alam puncak. Lantas
bagaimana pandangan manusia yang sempurna dalam islam. Banyak orang yang
berusaha untuk meningkatkan kualitas diri individu nya masing-masing agar lebih
baik. Namun dalam konsep kesempurnaan manusia memiliki keterbatasan dan
cenderung melakukan kesalahan , kesempurnaan sejati nya hanya milik Allah SWT.

Maka dari hal itu apakah manusia sebenarnya sudah sempurna ataukah menuju
sempurna maka dari latar belakang berikut, penulis tertarik mengangkat judul tulisan
yaitu “KESEMPURNAAN MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa rumusan masalah diantaranya :
1. Apa pengertian kesempurnaan ?
2. Apa pengertian kesempurnaan manusia dalam perspektif islam?
3. Apa tafsir QS. Al-tin ayat 4?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini antara lain ialah :
1. Tujuan umum
Untuk memenuhi syarat kelulusan mualimin pesantren persatuan islam 99
Rancabango.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui arti dari kesempurnaan
b. Untuk mengetahui maksud dari kesempurnaan manusia dalam perspektif islam
c. Untuk mengetahui tafsir surat al-tin ayat 4

D. Tinjauan Pustaka
1. Kesempurnaan
1. Menurut KBBI:
Kesempurnaan diambil dari kata sempurna yang di awali dari imbuhan”ke”
dan diakhiri dengan “an” dalam KBBI atau kamus besar Bahasa Indonesia
sempurna adalah utuh dan lengkap segalanya (tidak bercacat dan bercela).
2. Menurut Taqi Misbah Yazdi:
Arti dari kesempurnaan bisa saja berbeda-beda dari berbagai pandangan orang
contohnya seperti menurut Misbah Yazdi kesempurnaan adalah sebuah
karakter hadir dalam suatu eksistensi. Akan tetapi bila dikomparasikan antara
entitas yang bereksistensi dengan objek lainnya, akan didapati keberadaannya
itu sebagi suatu kesempurnaan, Ketika dibandingkn dengan Sebagian objek
lainnya. Tapi ia bisa di anngap sebagai suatu hal yang tak sempurna, Ketika
dibandingkan dengan objek-objek tertentu yang selainnya [dalam kategori
kelompok kedua]. Bahkan ia bisa dianggap sebagai kekurangan atau entitas
yang mengurangi kadar nilai wujudnya (wujudiyah) yang di lekatkan padanya
(2006:9).

2. Manusia

1. Menurut KBBI
Manusia adalah makhluk yang berakal budi/mampu menguasai makhluk lain.
2. Menurut para ahli
A. Menurut paul J.C dan Janet W.K manusia merupakan makhluk yang terbuka,
bebas memilih makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab
atas setiap keputusan, yang hidup secara berkelanjutan, serta turut mrnyusun
ppola hubungan antar sesame dan unngulmulti dimensional dengan berbagai
kemungkinan.
B. Memnurut Nicholaus D dan A. Sudiaerja manusia adalah bhineka tapi
Tunggal. Bhineka karna ia adalah jasmanai dan Rohani akan tetapi tungal
karna jasmani dan Rohani merupakan satu barang.
C. Menurut Kees Bertens manusia adalah mahkluk yang terdiri dari dua unsur
yang satunya tidak dapat dinyatakan dalam bntuk apapun.
D. Menurut Omar Muhammad Al-thoumi al-syaibany pengertian manusia adalah
makhluk yang mulia. Manusia merupakan makhuk yng mampu berpikir dan
manusia meruopakan mahkluk tiga dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan
kemmapuan berpikir/akal). Manusia di dalam proses tubub kembangnya di
pengaruhi oleh dua factor utama yaitu factor keturunan dan fakrtor linkungan.
E. Menurut I Wayan Warta manusia merupakan makhuk yang dinamis yang
menganut trias diamika yaitu cipta, karsa, dan rasa.
F. Menurut Agung P.P. manusia dapat diartikan sebagai mahkluk ciptaan tuham
yamg paling sempurna, yang tersusun atas kesatuan fisik, ruh/jiwa, dan akal
pikiran yang tumbuh dan berkemban sesuai dengan lingkunganny.

3. Tafsir

1. Menurut bahasa:
Kata tafsir disebutkan dalam firman Allah SWT :
‫َو اَل َيْأ ُتو َنَك ِبَم َثٍل ِإ اَّل ِج ْئَن ا َك ِباْل َح ِّق َو َأْح َس َن َتْف ِس ي ًر ا‬

“Tidaklah orang-orang kafir itu dating kepadamu membawa sesuatu yang


ganjil, melainkan kami datangkan kepadamu sesuatu yng bennar dan yang
paling baik penjelasannya”.
(QS. Al-Furqon 25 : Ayat 33)
Kata tafsir dalam firman Allah SWT di atas menunjukan arti penjelasan,
maksudnya ialah tafsir tafsir merupakan suatu upaya untuk menjelaskan.
Menurut bahasa tafsir diambil dari kata fassara -yufassiru-tafsiran dalam bab
tsulatsi majid wazan faala-yufailu-taf’ilan yang artinya komentar atau
penjelasan. Dalam mu’jam maqayis al-lughoh karya Abi Husain Ahmad bin
Faris bin Zakaria pengertian tafsir adalah
“menjelaskan sesuatu dan menerangkannya”. Maka, dari sini seccara bahasa ,
tafsir secara bahasa adalah sesuatu yang menjelaskan, menerangkan. cara
menerangkannya bisa dengan berbagai versi. karena lafazh taf’il menunjukan
makna katsir atau menunujukan makna banyak . diantara adalah yang
memiliki arti menyatakan (al-Ibanah), menjelaskan (al-Idharu, dan membuka
(al-Kasyfu) (Al-Qaththan, 1973).
2. Menurut para ulama:
A. Pengertian tafsir menurut Imam Abu Hayan adalah ”Tafsir ialah ilmu
yang di dalamnya dibahas tentang cara-cara menyebut Al-Quran,
petunjuk-petunjuknya, hukum-hukumnya, baik secara ifrad, maupun
secara tarkib , serta makna-maknanya yang di tampung oleh tarkib lain-
lain dari pada itu, seperti mengetahui nasakh, sebab nuzul yang
menjelaskan pengertian, seperti kisah dan matsalnya” (Shiddieqy, 1965).
B. Pengertian tafsir menurut Imam Al-jurnaniy adalah “membuka dan
melahirkan. Pada istilah syara’ adalah menjelaskan makna ayat,
urusannya, kisahnya dan sebab yang karenanya diturunkan ayat, degan
lafadz yang menunjukan kepadanya secara terang (dzahir)”. (Shiddieqy,
1965).
C. Pengertian tafsir menurut Imam Al-Kilaby adalah “mengsyarahkan Al-
Quran, menerangkan maknanya dan menjelskan apa yang dikendainya
dengan nashnya atau dengan isyarahnya, atau pun denaan tujuannya”.
(Shiddieqy, 1965).
D. Pengertian Tafsir menurut Imam Al-Syuyuthi adalah“Tafsir ialah ilmu
yang menerangkan tentang nuzul (turunnya) ayat-ayat, hal ihwalnya,
kisah-kisahnya, sebab-sebab yang terjadi dalam nuzulnya, tarikh Makki
dan Madaniyahnya, muhkam dan mutasyabihnya, halal dan haramnya,
wa’ad dan wa’idnya, nasikh dan mansukhnya, khas dan ‘amnya, mutlaq
dan muqayyadnya, perintah serta larangannya, dan ungkapan tamsilnya”
(Shiddieqy, 1965).

4. Manusia sempurna dalam perspektif islam

Dalam islam manusia adalah mahkluk yang di bebani amanah sebagai hamba
yang harus melaksanakan segala perintah dari Allah SWT dan menjauhi larangan nya
(Allah SWT) manusia diciptakan dengan sempurna lantas bagaimana sempurna itu
yang terkait kepada manusia dalam islam apakah bentuk fisik menjadi dorongan
bahwa manusia itu sempurna ataukah yang dilihat bukanlah fisik melainkan dari segi
iman dan hati yang bersih dan suci.

E. Metode Dan Teknik Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini


berbentuk kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiri yang
menekankan pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol,
maupun deskripsi tentang suatu fenomena, fokus dan multimetode. Bersifat alami dan
holistik, mengutamakan kualitas, menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara
naratif. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah
untuk menemukan jawaban terhadap suatu fenomena atau pertanyaan melalui aplikasi
prosedur ilmiah secara sistematis dengan menggunakan pendekatan kualitatif
sumbangannya terhadap teori praktis, kebijakan, masalah-masalah sosial dan
tindakan. (Choiri, 2019:4)

2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini memakai metode
deskriptif . Metode yang memotret suatu kejadian dengan cara menghimpun data-
data atau informasi mengenai kejadian yang sedang terjadi. (Usep, 2011:19)

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalm penulisan karya tulis ilmiah
ini yaitu studi kepustakaan. Studi kepustakaan yaitu pengumpulan keterangan-
keterangan dan berbagai literatur sebagai bahan perbandingan atau acuan yang
relevan dengan peristiwa yang terjadi. (Usep, 2011:20)

F. Sistematika Penulisan Paper

Bab I pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan, dan manfaat penulisan

Bab II tinjauan Pustaka berisi tentang arti dari kesempurnaan, pengertian manusia,
pengertian tafsir.

Bab III metodologi penelitian berisi tentang pendekatan penelitian, metode penelitian,
dan teknikpengumpulan data

Bab IV Pembahasan berisi tentang bahasan rumusan masalah yang sudah di rumuskan
di awal bab

Bab V Kesimpulan berisi tentang hasil analisa dari bahasan yang sudah di paparkan

G. Waktu Penelitian

No Jenis September Oktober November


Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan
proposal
2. Sidang
Proposal
3. Bab I
4. Bab II
5. Bab III
6. Bab IV
7. Sidang
Paper

H. Daftar Pustaka

Al-Qaththan, M. al-K. (1973). Mabahits fi `Ulûm al-Qur’an. Mansyûrât al-`Ashr al-


Hadîts.

Hafidh Sabilah M. (2021). Hakikat Manusia Sebagai Mahkluk Sempurna, [Online].


Tersedia:

https://www.kompasiana.com/amp/muhammadhafidhsabillah1540/60124fe2d541df1c1c01
a472/hakikat-manusia-sebagai-makhluk-sempurna [14 September 2023]

Hasanudin, Salim Agus & Zulaeha Eni (2022). Hakikat Tafsir Menurut Para Mufassir.
Jurnal Iman dan Spriritualitas, Vol 2,No 2: 203-210.
http://dx.doi.org/10.15575/jis.v2i2.18318

Misbah yazdi Taqi, M. (2006). Jagad diri, Alhuda Jakarta

Quraish Shihab, M. (1996). Wawasan alquran mizan Pustaka,Jakarta.

Saeful Anwar, Yudi Daryadi, (2019). Komsep Manusia Smpurna Menurut Taqi
Misbah yazdi, jurnal Aqidah dan filsafat islam, ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati
Bandung.

Siauw Felix (2013). Beyond inspiration, al fatih press Jakarta.

Shiddieqy, M. H. A. (1965). Sedjarah dan pengantar’ilmu al-Qurän/tafsir. Bulan


Bintang.

Syawqi Ibrahim, A. (2010). Ensiklopedia Mukzizat Ilmiah Hadist Nabi: Manusia Dan
Preses Penciptaan nya, Sygma Publishing Bandung

Usep (2011). Pedoman Penyusunan Dan Penulisan Paper Garut

Anda mungkin juga menyukai