Anda di halaman 1dari 20

TELAAH MATERI PAI MTS BIDANG STUDI AQIDAH AKHLAQ

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Telaah Materi PAI MTs/MA


Dosen Pengampu: Hj. Nur Khasanah, M. Ag

Disusun Oleh:

1. Ika Indriana Sari (2119168)


2. Laely Fauziyah (2119171)
3. Aisyah Nanda Ramdhaniyah (2119173)
4. Nila Ni’mah (2119174)

Kelas A
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah
memberikan nikmat iman, islam dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Telaaah Materi PAI MTs Bidang Studi Aqidah Akhlaq”
sesuai dengan yang diharapkan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang kelak akan memberikan syafaatnya di
yaumul qiyamah amiin ya rabbal’alamiin.

Ucapan terimakasih penulis tujukan kepada Ibu Hj. Nur Khasanah. M.Ag
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Telaah Materi PAI MTs/MA atas tugas yang
telah diberikan kepada penulis sehingga penulis mendapatkan suatu pengetahuan
tentang “Telaaah Materi PAI MTs Bidang Studi Aqidah Akhlaq”, serta kepada
semua pihak yang telah terlibat dalam penulisan makalah ini. Semoga bantuan dari
berbagai pihak terkait mendapatkan balasan dari Allah.SWT. dengan pahala yang
berlipat ganda. Aamiin .

Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena
itu penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca
guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Semoga makalah ini menambah
khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Aamiin.

Pekalongan, 20 April 2021

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB 1 ........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II ....................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
A. Pengertian Pembelajaran Akhlaq ................................................................ 3
B. Ruang Lingkup Pembelajaran Aqidah Akhlaq ......................................... 4
C. Tujuan Mata Pelajaran Aqidah Akhlaq di MTs ........................................ 6
D. Sistematika Materi Aqidah Akhlaq ............................................................. 8
E. Metode Pembelajaran Aqidah Akhlaq ..................................................... 10
F. Evaluasi (Penilaian) Aqidah Akhlaq ......................................................... 12
G. Analisis Materi Pembelajran Aqidah Akhlaq .......................................... 13
H. Revisi Terhadap Konsep Kurikulum Aqidah Akhlaq di MTs ............... 13
BAB III .................................................................................................................... 15
PENUTUP ............................................................................................................... 15
A. Kesimpulan .................................................................................................. 15
B. Saran ............................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aqidah adalah pokok-pokok keimanan yang telah Allah swt. tetapkan, dan
kita sebagai makhluk ciptaan-Nya wajib meyakininya sehingga kita layak disebut
sebagai orang yang beriman (Mu’min). Tetapi tidak berarti bahwa keimanan itu
ditanamkan dalam diri seseorang secara dogmatis, sebab proses keimanan harus
disertai dengan dalil-dalil aqli.

Aqidah akhlaq merupakan salah satu rumpun mata pelajaran pembelajaran


agama di madrasah yang secara integratif menjadi sumber nilai serta landasan moral
spiritual yang kokoh dalam pengembangan keilmuwan dan kajian keislaman.

Sebagai sebuah mata pelajaran, aqidah akhlaq memiliki beberapa pokok


bahasan yang nantinya akan diajarkan kepada para peserta didik selama jenjang
pendidikannya yang bertujuan tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk
menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang aqidah dan akhlaq, tetapi lebih dari
itu juga diharapkan mampu mengamalkan aqidah dan akhlaq dalam kehiduapannya
sehari-hari

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran aqidah akhlaq?
2. Apa saja yang menjadi ruang lingkup pembelajaran aqidah akhlaq?
3. Apa tujuan pembelajaran aqidah akhlaq?
4. Sistematika dan metode apa yang digunakan dalam pembelajaran aqidah akhlaq?
5. Bagaimana evaluasi pembelajaran yang dilakukan?
6. Bagaimana menganalisis dan merevisi materi serta konsep kurikulum
pembelajaran aqidah akhlaq?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami maksud dari pembelajaran aqidah akhlaq.
2. Mengetahui dan memahami ruang lingkup pembelajaran aqidah akhlaq.
3. Mengetahui dan memahami tujuan pembelajaran aqidah akhlaq.
4. Mengetahui dan memahami sistematika dan metode yang digunakan dalam
pembelajaran aqidah akhlaq.
5. Mengetahui dan memahami evaluasi pembelajaran aqidah akhlaq.
6. Mengetahui dan memahami cara menganalisis dan merevisi materi serta konsep
kurikulum pembelajaran aqidah akhlaq

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlaq

Pembelajaran akidah akhlak adalah usaha sadar dalam proses terencana untuk
menanamkan keyakinan atau akidah yang kokoh sesuai dengan ajaran Islam dan dapat
dibuktikan dengan pengamalan sikap yang baik dalam kehidupan balk kepada Allah maupun
kepada makhluk lain yakni manusia dan alam. Pembelajaran akidah akhlak merupakan
pembelajaran penting dalam mencetak karakter siswa yang sesuai nilai-nilai Islam dalam
berperilaku dan berinteraksi dengan Tuhan, sesama dan alam, secara vertikal dan horizontal..
Dalam pembelajaran ini diharapkan gererasi bisa mencapai tujuan pembelajaran sesuai
dengan yang telah direncanakan. Peran guru dalam hal ini sangat penting namun juga pcrlu
adanya kerjasama dengan siswa untuk sama-sama belajar dan sadar din membangun
pengetahuan dalam menciptakan karakter iman yang kokoh dan akhlak yang baik.1

Dengan kata lain pembelajaran aqidah akhlaq adalah upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani
Allah SWT dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan
pembiasaan.2

Pembelajaran Akidah akhlak yang merupakan bagian dari pendidikan agama islam
yang lebih mengedepankan aspek afektif, baik nilai ketuhanan maupun kemanusiaan yang
hendak ditanamkan dan ditumbuh kembangkan kedalam peserta didik sehingga tidak hanya
berkonsentrasi pada persoalan teoritis yang bersifat kognitif semata, tetapi sekaligus juga
mampu mengubah pengetahuan akidah akhlak yang bersifat kognitif menjadi bermakna dan
dapat diinternalisasikan serta diaplikasikan kedalam perilaku sehari-hari.3

1
Kutsiyyah, Pembelajaran Akidah Akhlak, (Pamekasan: Duta Media Publishing, 2019), hlm. 5.
2
http://efendihatta.blogspot.com/2009/11/pelaksanaan-pembelajaran-matapelajaran.html, Diakses
pada tgl 18/04/2021 pukul 22.00.
3
Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm.
313.

3
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa, hakikat pendidikan akhlak adalah
inti pendidikan semua jenis pendidikan karena ia mengarahkan pada terciptanya perilaku
lahir dan batin manusia sehingga menjadi manusia seimbang dalam arti terhadap dirinya
maupun terhadap luar dirinya. Dengan demikian, pendekatan pendidikan akhlak bukan
monolitik dalam pengertian harus menjadi nama bagi suatu mata pelajaran atau lembaga,
melainkan terintegrasi kedalam bagian mata pelajaran atau lembaga.

Materi pembelajaran aqidah akhlak ini merupakan latihan membangkitkan nafsu-


nafsu rubbubiyah(ketuhanan) dan meredam/menghilangkan nafsu-nafsu shaythoniyah. Pada
materi ini peserta didik dikenalkan atau dilatih mengenai perilaku/akhlaq yang mulia
(akhlakul karimah/mahmudah) seperti: jujur, rendah hati, sabar, dan sebagainya. Serta
perilaku/akhlak yang tercela (akhlakul madzmuah) seperti dusta, takabbur, khianat, dan
sebagainya.

Setelah materi-materi tersebut disampaikan kepada peserta didik, diharapkan peserta


didik memiliki perilaku-perilaku akhlak yang mulia dan menjauhi/meninggalkan perilaku-
perilaku akhlak yang tercela.4
B. Ruang Lingkup Pembelajaran Aqidah Akhlaq
Ruang lingkup akidah akhlak tidak jauh berbeda dengan ruang lingkup ajaran Islam
itu sendiri, khusunya berkaitan dengan pola interaksi. Ruang lingkup disini untuk
memfokuskan bidang kajian yang akan dipelajari dalam Pembelajaran Akidah Akhlak sesuai
dengan tingkat atau jenjang pendidikan. Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah
salah satu mata pelajaran PAl yang merupakan peningkatan dan akidah dan akhlak yang telah
dipelajari oleh peserta didik di Madrasah lbtidaiyah/Sekolah Dasar. Peningkatan tersebut
dilakukan dengan cara mempelajari tentang rukun iman mulai dan iman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya. Rasul rasul-Nya, han akhir, sampai iman kepada
Qada dan Qadar yang dibuktikan dengan dalil-dalil naqiidan aqli, serta pemahaman dan
penghayatan terhadap asma’ al-husna dengan menunjukkan ciri-ciri/tanda-tanda perilaku
seseorang dalam realitas kehidupan individu dan sosial serta pengamalan akhlak terpuji dan
menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.5

4
Heri Jauhari Muchtar, Fiqih Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet 2, hlm. 16.
5
Peraturan Mentcri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013 Tentang Kurikulum
Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab, hlm. 43.

4
Dalam hal ini pembelajaran akidah akhlak meliputi rukun iman dan macam-macam
akhlak. Tidak jauh berbeda, pembelajaran akidah akhlak di tingkat Aliyah juga merupakan
kelanjutan tingkat pendidikan sebelumnya. Mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah
Aliyah adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan
peningkatan dan akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah
Tanawiyah. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari dan memperdalam
akidah-akhlak sebagai persiapan untuk melanjutkan ke pendidikan yang Iebih tinggi dan
untuk hidup bermasyarakat dan/atau memasuki lapangan kerja. Pada aspek akidah ditekankan
pada pemahaman dan pengamalan prinsip prinsip akidah Islam, metode peningkatan kualitas
akidah, wawasan tentang aliran-aliran dalam akidah Islam sebagai landasan dalam
pengamalan iman yang inklusif dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman tentang konsep
Tauhid dalam Islam serta perbuatan syirik dan implikasinya dalam kehidupan. Aspek akhlak,
di samping berupa pembiasaan dalam menjalankan akhlak terpuji dan menghindari akhlak
tercela sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, juga mulai diperkenalkan tasawuf
dan metode peningkatan kualitas akhlak. Dalam tingkat ini tentu sudah mulai lebih kompleks
dalam menanamkan pembelajaran akidah akhlak sesuai dengan tingkat kesiapan peserta
didik.
Menurut Ibn Maskawaih menyebut ada tiga hal pokok yang yang dapat dipahami
sebagai materi pendidikan akhlak yaitu :
1. hal-hal yang wajib bagi kebutuhan tubuh
2. hal-hal yang wajib bagi jiwa, dan
3. hal-hal yang wajib bagi hubungannya dengan sesama manusia.

Sedangkan ruang lingkup Kurikulum Pendidikan Aqidah Akhlak di Madrasah


meliputi:

a. Aspek aqidah terdiri atas keimanan kepada sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah, keimanan
kepada kitab Allah, Rasul Allah, sifat-sifat dan mukjizatnya dan hari akhir.
b. Aspek Akhlak terpuji yang terdiri dari atas khauf, taubat, tawadlu‟, ikhlas, bertauhid,
inovatif, kreatif, percaya diri, tekad yang kuat, ta‟aruf, ta‟awun, tafahum, tasamuh, jujur,
adil, amanah, menepati janji dan bermusyawarah.
c. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, munafik, namimah dan ghibah.

5
Menurut GBPP mata pelajaran Aqidah Akhlak kurikulum madrasah, ruang lingkup
mata pelajaran aqidah akhlak secara garis besar berisi materi pokok sebagai berikut :

1) Hubungan vertikal antara manusia dengan khaliqnya (Allah SWT) mencakup segi
aqidah, yang meliputi iman kepada Allah, Malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-
rasulNya, Hari Akhir, dan Qadla dan qadar.
2) Hubungan horizontal antara manusia dengan manusia yang meliputi : akhlak dalam
pergaulan hidup sesama manusia, kewajiban membiasakan akhlak yang baik terhadap
diri sendiri dan orang lain, serta menjauhi akhlak yang buruk.
3) Hubungan manusia dengan lingkungannya, yang meliputi: akhlak manusia terhadap
lingkungannya, baik lingkungan dalam arti luas maupun makhluk hidup selain manusia,
yaitu bintang dan tumbuh-tumbuhan.6

Pengamalan akhlak terpuji dalam kehidupan sosial akan menjamin kedamaian dan
ketentraman dalam kehidupan herbangsa dan bernegara berdasarkan nilai ajaran Islam yang
rahmatan lil ‘alamiin.7

C. Tujuan Mata Pelajaran Aqidah Akhlaq di MTs


Armai Arief dalam bukunya Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam
menjelaskan pengertian tujuan sebagai berikut, Secara etimologi, tujuan adalah “arah,
maksud atau haluan.” Dalam bahasa Arab “tujuan” diistilahkan dengan “ghayat, ahdaf, atau
maqashid.” Sementara dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan “goal, purpose, objectives
atau aim.” Secara terminologi, tujuan berarti “sesuatu yang diharapkan tercapai setelah
sebuah usaha atau kegiatan selesai.”8

Tujuan merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran. Mau
dibawa kemana siswa, apa yang harus dimiliki siswa, semuanya tergantung pada tujuan yang
ingin dicapai. Wina Sanjaya dalam bukunya yang berjudul Strateegi Pembelajaran
menjelaskan bahwa “tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau ketrampilan
yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran
tertentu”. Sedangkan menurut Oemar Hamalik adalah “suatu deskripsi mengenai tingkah laku
yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pengajaran.”

6
Muhaimin, Op. Cit., hlm. 310.
7
Kutsiyyah, Op. Cit., hlm. 8-9.
8
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm.
15.

6
Pendidikan merupakan sarana yang paling efektif untuk menanamkan nilai, moral,
dan sikap mental yang luhur pada siswa. Dijelaskan oleh Muhaimin dalam bukunya Wacana
Pengembangan Pendidikan Islam yaitu, Akidah akhlak sebagai salah satu dari pendidikan
agama Islam yang mengandung tentang keyakinan atau kepercayaan dalam Islam yang
menetap dan melekat dalam hati berfungsi sebagai pedoman, pandangan hidup, perkataan dan
amal perbuatan siswa dalam segala segi kehidupannya sehari-hari harus diajarkan secara
sungguh-sungguh kepada siswa.9

Mata pelajaran akidah akhlak bertujuan untuk menumbuh kembangkan akidah melalui
pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Dan
mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi
dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.

Pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak yang ada di Madrasah Tsanawiyah,


terdapat tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu sebelum pembelajaran mata pelajaran
tersebut yang dinamakan tujuan kurikuler. Adapun tujuan kurikuler mata pelajaran aqidah
akhlak adalah sebagai berikut:10

1. Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan


pengetahuan, penghayatan, pengamalan, kebiasaan, serta pengalaman siswa tentang
aqidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan
ketaqwaannya kepada Allah SWT.
2. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai
manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai aqidah Islam.

9
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), hlm. 109.
10
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 50.

7
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pembelajaran akidah akhlak
yaitu menanamkan dan meningkatkan keimanan siswa serta meningkatkan kesdaran siswa
tentang berakhlak mulia sehingga mereka mampu menjadi muslim yang selalu berusaha
meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Sehingga siswa mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, tidak terbatas hanya di sekolah saja
mereka berbuat baik, akan tetapi juga di lingkungan tempat tinggal mereka.

Melalui pembelajaran aqidah akhlak yang ada di sekolah-sekolah yang berbasis Islam,
setidaknya siswa akan mendapat pengetahuan dan bimbingan akhlak yang baik dari gurunya.
Seorang guru akan selalu mengarahkan kepada kebaikan, dan menjadikan siswanya menjadi
siswa yang teladan agar kelak nanti menjadi seorang muslim yang mempunyai akhlak yang
baik, sehingga apapun yang dilakukan dan diperbuat akan selalu mengarah dalam hal
kebaikan. Sebab tujuan tertinggi dari pendidikan Islam adalah mendidik jiwa sekaligus
akhlaknya agar mengalami perubahan dalam kebaikan.

D. Sistematika Materi Aqidah Akhlaq


Mata pelajaran Akidah Akhlak yang selama ini diselenggarakan sekolah merupakan
salah satu media yang potensial untuk pembinaan karakter dan peningkatan mutu akademik
peserta didik. Mata pelajaran Akidah Akhlak merupakan mata pelajaran untuk membantu
pengembangan iman, takwa dan akhlak peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik
dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Melalui
mata pelajaran Akidah Akhlak diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan rasa
tanggung jawab sosial, serta potensi dan prestasi peserta didik.11

Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang
merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di
Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar.

11
Ilyas Yunahar, Aqidah Islam, (Yogyakarta: LPPI, 2005), hlm. 75.

8
Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan akidahnya
dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela
dalam kehidupan sehari-hari. Al-akhlak al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan
dibiasakan oleh peserta didik dalam kehidupan individu, bermasyarakat dan berbangsa,
terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi dan krisis
multidimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia.

Mata pelajaran Aqidah Akhlaq bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan


keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian
dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengamalan peserta didik
tentang Aqidah dan Akhlaq Islam, sehingga menjadi manusia muslim yan terus berkembang
dan meningkat kualitas keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT, serta mewujudkan
manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran
dan nilai-nilai akidah Islam berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pembelajaran yang
lebih tinggi.12

Kompetensi mata pelajaran Aqidah Akhlaq berisi sekumpulan kemampuan minimal


yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah.
Kompetensi ini berorientasi pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan
pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat aqidah serta meningkatkan kualitas akhlaq
sesuai dengan ajaran Islam. Kompetensi mata pelajaran Aqidah Akhlaq di Madrasah
Tsanawiyah adalah sebagai berikut:13

1. Meyakini sifat-sifat wajib dan mustahil Allah yang nafsiyah dan salbiyah, berakhlak
terpuji kepada Allah dan menghindari akhlak tercela kepada Allah dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Meyakini dan mengamalkan sifat-sifat wajib dan mustahil Allah yang
Ma’ani/Ma’nawiyah serta sifat Jaiz bagi Allah, berakhlak terpuji kepada diri sendiri,
menghindari akhlak tercela kepada diri sendiri. Serta meneladani perilaku kehidupan
Rasul/Sahabat/Ulama dalam kehidupan sehari-hari.

12
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 56-57.
13
Muhaimin, Op. Cit., hlm. 39.

9
3. Meyakini kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul serta
mempedomani dan mengamalkan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
4. Meyakini Nabi dan Rasul Allah beserta sifat-sifat dan Mu’jizat-Nya dan meneladani
akhlaq Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari.
5. Meyakini adanya hari akhir dan alam ghoib dalam kehidupan sehari-hari, berakhlak
terpuji dan menghindari akhlak tercela terhadap lingkungan sosial/sesama manusia
dalam masyarakat.
6. Berakhlak terpuji terhadap flora dan fauna serta menghindari akhlak tercela terhadap
flora dan fauna serta meneladani akhlak para Rasul/Sahabat atau ulul Amri dalam
kehidupan sehari-hari.
7. Untuk media Pembelajaran Akan lebih baik jika ditambah dengan buku reverensi atau
kitab penunjang lainnya, misalnya buku-buku yang berakitan dengan pelajaran akhlak ,
sehingga guru tidak hanya terpaku dengan materi yang ada pada buku itu-itu saja. Dan
siswa akan lebih berkembang dengan membanding dan menyocokkan materi tersebut.
E. Metode Pembelajaran Aqidah Akhlaq

Dalam buku yang ditulis oleh Yunus Namsa, Abd. Rahman Ghumainah
mendefinisikan bahwa metode pembelajaran adalah cara-cara yang praktis dalam mencapai
tujuan pengajaran. Dalam buku Buku tersebut, Muhammad Atiyah Al Abrasyi
mendefinisikan juga bahwa metode pembelajaran adalah jalan yang kita ikuti untuk
memberikan pengertian kepada murid-murid tentang macam materi dalam berbagai
pelajaran.14

Dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah digunakan beberapa


metode pembelajaran yang dalam penggunaan metodenya telah disesuaikan dengan
kemampuan dasar, tujuan yang hendak dicapai serta materi/ pokok bahasan yang hendak
disampaikan. Selain metode tanya jawab yang sering digunakan dalam pembelajaran Aqidah
Akhlaq di Madrasah Tsanawiyah juga umum menggunakan metode sebagai berikut:

14
Yunus Namsa, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Ternate: Pustaka Firdaus, 2000), hlm. 5.

10
1. Metode ceramah
Metode ceramah berbentuk penjelasan konsep, prinsip dan fakta, pada akhir
pembelajaran ditutup dengan tanya jawab. Metode ceramah disebut juga metode dosen,
banyak digunakan dikalangan dosen, karena dosen memberikan kuliah mimbar dan
disampaikan dengan ceramah (Aqib : 2013 : 102). Metode ceramah juga dapat digunakan
oleh guru di Mts dalam pembelajaran Aqidah Akhlaq, yang dikombinasikan dengan langkah
sebagai berikut:15
a. Guru memberikan materi baru atau menjelaskan tugas yang harus diselesaikan oleh
siswa.
b. Siswa membaca materi baru atau mengerjakan tugas-tugas yang ada dalam lembar
LKS (Lembar Kerja Siswa). Tugas ini diberi batas waktu dalam beberapa menit
sesuai dengan RPP yang telah disusun.
2. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan suatu cara mengajar yang bercirikan oleh suatu keterikatan
pada suatu topik atau pokok pertanyaan atau problem. Di mana para anggota diskusi dengan
jujur berusaha mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati
bersama (Hamalik, 2001: 45).
Dalam metode diskusi guru dapat membimbing dan mendidik peserta didik untuk hidup
dalam suasana yang penuh tanggung jawab, setiap orang yang berbicara atau mengemukakan
pendapat harus berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan.16
Metode diskusi ini dilaksanakan dalam pembelajaran Aqidah Akhlaq pada materi
tertentu saja, yang dianggap menarik untuk dibahas. Itu pun sifatnya tidak rutin minimal dua
kali dalam satu bulan.
3. Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas merupakan tugas atau pekerjaan yang sengaja diberikan kepada
siswa untuk dilaksanakan dengan baik. Latihan itu diberikan kepada siswa untuk memberikan
kesempatan kepada mereka menyelesaikan tugas yang didasarkan pada petunjuk langsung
dari guru yang sudah dipersiapkan sehingga dapat menjalani secara nyata dan melaksanakan
tugas tersebut sampai tuntas. Tugas yang diberikan kepada siswa dapat diberikan secara
perorangan atau kelompok.

15
Ni Made Sueni, Metode, Bentuk, dan Model Pembelajaran, (Tinjauan Pustaka), Tt, hlm. 16-17.
16
Syahraini Tambak, Metode diskusi dalam pembelajaran PAI, (Universitas Islam Riau : Pekanbaru,
Tt.), hlm. 2.

11
Contoh pemberian tugas adalah pemberian tugas berupa pekerjaan rumah yang selama
ini diterapkan untuk mengkaji kembali pelajaran yang telah diajarkan di sekolah, dimana
hasil pekerjaan itu akan dilaporkan.17
F. Evaluasi (Penilaian) Aqidah Akhlaq

Untuk mengetahui kompetensi peserta didik sebagai hasil pembelajaran Aqidah


Akhlaq, perlu dilakukan penilaian dengan rambu-rambu sebagai berikut:

1. Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian kemajuan belajar dan penilaian hasil belajar
peserta didik yang terdiri dari pengetahuan, sikap dan perilaku mereka.
2. Penilaian kemajuan belajar merupakan pengumpulan informasi tentang kemajuan
belajar peserta didik. Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemmpuan
dasar yang dicapai peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam kurun
waktu, unit satuan, atau jenjang tertentu.
3. Penilaian hasil belajar Aqidah Akhlaq adalah upaya pengumpulan informasi untuk
menntukan tingkat penguasaan peserta didik terhadap suatu kompetensi meliputi:
pengetahuan, sikap dan nilai. Penilaian hasil belajar ini dilakukan sepenuhnya oleh
Madrasah yang bersangkutan. Hasil penilaian dijadikan sebagai pertimbangan utama
dalam memasuki pembelajaran jenjang berikutnya.
4. Penilaian hasil belajar Aqidah Akhlaq secara nasional dilakukan dengan mengacu kepada
kompetensi dasar, hasil belajar, materi standar dan indikator yang telah ditetapkan di
dalam Kurikulum Nasional. Penilaian tingkat nasional berfungsi untuk memperoleh
informasi dan data tentang mutu hasil penyelenggaraan mata pelajaran Aqidah Akhlaq.
5. Teknik dan instrumen penilaian yang digunakan adalah yang dapat mengukur dengan
tepat kemampuan dan usaha belajar peserta didik.
6. Penilaian dilakuakan melalui tes dan non tes.
7. Pengukuran terhadap ranag afektif dapat dilakukan dengan menggunakan cara non tes,
seperti skala penilaian, observasi dan wawancara.
8. Penilaian terhadap ranah psikomotorik dengan tes perbuatan dengan menggunakan
lembar pengamatan atau instrumen lainnya.

Secara umum penilaian dalam pembelajaran Aqidah Akhlaq dapat dilihat pada buku
Pedoman Khusus Aqidah dan Akhlaq.

17
Nurjanna, Pemberian Metode Pemberian Tugas Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Surat
Siswa Kelas IV SDN 02 Lais, Jurnal Kreatif Tadulako Online, Vol. 4 No. 8, ISSN 2354-614X), hlm. 138.

12
G. Analisis Materi Pembelajaran Aqidah Akhlaq
Analisis menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dikutip oleh Dwi Prastowo
Darminto dan Rifka Julianty (2002: 52) kata analisis, sebagai berikut: “Penguraian suatu
pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian
untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan”.18

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis adalah proses pemecahan
suatu masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian kecil sehingga lebih mudah dipahami.

Analisis materi akidah akhlak pada dasarnya membandingkan dan mencari perbedaan
atau persamaan materi yang ada pada berbagai tingkatan melalui sumber buku pelajaran,
kurikulum, struktur buku, konsep dasar yang digunakan serta semua yang berkaitan dengan
kegiatan belajar mengajar dikelas.

Setiap materi yang diajarkan kepada anak mengandung nilai-nilai yang terkait dengan
perilaku kehidupan sehari-hari. Misalnya tentang iman kepada Allah SWT, malaikat, rasul,
serta perbuatan terpuji, tercela. Selain keseharusan untuk menjelaskan tentang pengertian dan
ciri-ciri, juga menjelaskan tentang nilai-nilai yang terkandung didalamnya, misalnya seperti
kepercayaan, kejujuran, keadilan, kedisplinan. Dari nilai-nilai tersebut harus ditanamkan pada
diri peserta didik melalui ucapan dan perilaku seorang guru yang menjadi cerminan siswanya.

Selain aspek pengetahuan (kognitif), pelajaran akidah akhlak juga diarahkan kepada
aspek sikap (fungsional), sehingga nanti peserta didik memiliki sikap muslim yang
mempunyai akhlak mulia. Pembelajaran akidah akhlak lebih mengena apabila siswa
diharapkan bisa mengamalkan materi pada kehidupan sehari-hari. Misalnya, mengenai
penugasan terhadap siswa menceritakan pengalaman siswa saat hari raya idul Fitri, kemudian
menyuruh untuk menceritakan pengalaman tersebut di kelas. Sehingga terdapat pertukaran
informasi baik dari siswa ke guru, dan dari guru ke siswa.

H. Revisi Terhadap Konsep Kurikulum Aqidah Akhlaq di MTs


Pelajaran aqidah akhlaq didalam kurikulum 2013, sudah berjalan sesuai mestinya.
Dengan menggunakan alokasi waktu pembelajaran akidah akhlak 2 jam pertemuan, (2 x 40
menit) dan telah terjadwal dengan baik, sesuai dengan silabus dan kurikulum pembelajaran.
Yang menjadi catatan adalah bagaimana seorang guru memberikan materi kepada peserta
didiknya.

18
Prastowo Dwi Darminto dan Rifka Julianty, Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta: YKPN,
2002), hlm. 52.

13
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyampaikan materi akidah akhlak dengan
berbincang-bincang sebagai pendahuluan. Kemudian menjelaskan materi sesuai dengan buku
panduan akidah akhlak tingkat MTs.

Seorang guru akidah akhlak adalah tenaga pendidik yang ditugaskan untuk
mengajarkan ilmu agama Islam. Menurut Zakiyah Daradjat menyatakan bahwa guru adalah
pendidik profesional karena secara implisit dia telah merelakan dirinya untuk menerima dan
memikul tanggung jawab pendidikan yang terpikul dipundak orangtua.19

Guru akidah akhlak merupakan orang yang melakukan kegiatan bimbingan


pengajaran tentang agama Islam, dimana mempunyai tujuan supaya peserta didiknya mampu
memahami tentang ilmu agama dan menjadi pribadi muslim yang beriman kepada Allah
SWT dan berakhlakul Karimah.

Seorang guru harus bisa memberikan materi dan menjelaskan kepada peserta didiknya
serta memiliki peran sebagai motivator, informator, fasilitator, mediator buat peserta
didiknya. Karena guru memiliki tanggung jawab khusus dalam membantu anak-anak
mencapai tingkat kedewasaan masing-masing.20 Saat memberikan materi akidah akhlak
menggunakan buku panduan yang merujuk pada akidah dan akhlak yang dipakai ditingkat
MTs.

Dalam penyampaiannya materi, setiap guru diberikan kebebasan dalam menggunakan


metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik. Dengan tujuan,
supaya peserta didik bisa memahami materi yang disampaikan akan tetapi, metode umum
yang digunakan dalam penyampaian materi akidah akhlak yaitu dengan metode ceramah.
Bahkan metode ini merupakan metode yang paling utama dalam meningkatkan mutu kualitas
interaktif dan edukatif dalam proses kegiatan belajar mengajar.

19
Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm. 266.
20
Abdudin Nata, Filsafat Pendidikan Islami, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hlm. 62.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran akidah akhlak adalah usaha sadar dalam proses terencana untuk
menanamkan keyakinan atau akidah yang kokoh sesuai dengan ajaran Islam dan dapat
dibuktikan dengan pengamalan sikap yang baik dalam kehidupan balk kepada Allah maupun
kepada makhluk lain yakni manusia dan alam. Pembelajaran akidah akhlak merupakan
pembelajaran penting dalam mencetak karakter siswa yang sesuai nilai-nilai Islam dalam
berperilaku dan berinteraksi dengan Tuhan, sesama dan alam, secara vertikal dan horizontal..
Dalam pembelajaran ini diharapkan gererasi bisa mencapai tujuan pembelajaran sesuai
dengan yang telah direncanakan. Peran guru dalam hal ini sangat penting namun juga pcrlu
adanya kerjasama dengan siswa untuk sama-sama belajar dan sadar din membangun
pengetahuan dalam menciptakan karakter iman yang kokoh dan akhlak yang baik.

Dalam penyampaiannya materi aqidah akhlaq, setiap guru diberikan kebebasan dalam
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik.
Dengan tujuan, supaya peserta didik bisa memahami materi yang disampaikan akan tetapi,
metode umum yang digunakan dalam penyampaian materi akidah akhlak yaitu dengan
metode ceramah. Bahkan metode ini merupakan metode yang paling utama dalam
meningkatkan mutu kualitas interaktif dan edukatif dalam proses kegiatan belajar mengajar.

B. Saran
Apabila ada kekurangan dari kelompok kami atas makalah yang telah kami buat,
kami mohon maaf, semoga ilmu yang telah kita dapati dari makalah tersebut dapat
bermanfaat bagi kita semua, belajarlah menimba ilmu agar dapat mengamalkannya kepada
yang belum mengerti.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat
Press.

Daradjat, Zakiyah. 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2006. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta:


Bumi Aksara.

http://efendihatta.blogspot.com/2009/11/pelaksanaan-pembelajaran-matapelajaran.html,
Diakses pada tgl 18/04/2021 pukul 22.00.

Julianty, Rifka dan Prastowo Dwi Darminto. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:
YKPN.

Kutsiyyah. 2019. Pembelajaran Akidah Akhlak. Pamekasan: Duta Media Publishing.

Muchtar, Heri Jauhari. 2008. Fiqih Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muhaimin. 2004. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Namsa, Yunus. 2000. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Ternate: Pustaka Firdaus.

Nata, Abdudin. 1997. Filsafat Pendidikan Islami. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Nurjanna. “Pemberian Metode Pemberian Tugas Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis


Surat Siswa Kelas IV SDN 02 Lais”. Jurnal Kreatif Tadulako Online. Vol. 4 No. 8.
ISSN 2354-614X.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013 Tentang
Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa
Arab.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di
Madrasah.

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sueni, Ni Made. Metode, Bentuk, dan Model Pembelajaran. Tinjauan Pustaka.

16
Tambak, Syahraini. Metode Diskusi dalam Pembelajaran PAI. Universitas Islam Riau :
Pekanbaru.

Yunahar, Ilyas. 2005. Aqidah Islam. Yogyakarta: LPPI.

17

Anda mungkin juga menyukai