Disusun oleh:
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan limpahan hidayah-Nya
sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah mengenai “Dzawil Al- Furudl dan Ashabah”.
Sholawat dan
salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para
keluarga
1. Bapak Agus Khumaedy, M.Ag. selaku dosen mata kuliah Fqih Mawaris dan
Munakahat
PAI E IAIN Pekalongan yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan tugas.
2. Pihak yang telah membantu penulis untuk merealisaskan tugas makalah. Semoga
budi baik
beliau mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi sempurnanya tugas ini di
masa
kelompok kami dan umumnya untuk pembaca dimanapun berada. Terima kasih.
BAB I
MENJADI WIRAUSAHA
1. Pendahuluan
Pada tahun 1998, perekonomian Indonesia memasuki masa yang sangat sulit.
Pergantian kekuasan dari era orde baru ke era reformasi yang disertai multidimensi
mengakibatkan penggangguran dimana-mana. Perusahaan-perusahaan melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK). Maka untuk mengatasi hal ini diperlukan wirausaha. Ekonomi
UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) menjadi tumpuan dan pilihan penting bagi para
sarjana untuk sejahtera dan mandiri sederhana dan menolong orang mengatasi pengangguran.
Positif Negatif
6. Pengembangan Terbatas
1. Usaha Mikro
Usaha mikro merupakan usaha yang paling banyak di Indonesia yakni sekitar 50.700.000
usaha mikro yang berkembang di Indonesia sehingga membuat usaha ini menyerap paling
banyak tenaga kerja yakni sebanyak 83.647.711 jiwa atau sama dengan 80% tenaga kerja di
Indonesia memilih untuk menjadi wirausaha di usaha mikro.
2. Usaha Kecil
Usaha kecil merupakan usaha kedua terbanyak yang berkembang di Indonesia yakni 520.000
usaha kecil.
3. Usaha Menengah
Usaha menengah merupakan usaha ketiga paling banyak berkembang di Indonesia yakni
sebanyak 39.660 usaha menengah.
4. Usaha Makro
Usaha makro adalah usaha yang paling sedikit berkembang di Indonesia yakni sekitar 4370
usaha mikro.
Salah satu karakter utama seorang wirausaha adalah persahabatan yang kental dengan
ketidakpastian atau dengan kata lain berani mengambil resiko. Hal ini karena, seorang
wirausaha tidak mempunyai gaji yang stabil setiap bulannya dan tantangan penjualan
dagangannya setiap harinya. Mereka yang bersahabat dengan ketidakpastian, mengenal betul
karakter-karakter ketidakpastian dan mampu mengambil manfaat besar darinya.
Perbedaan antara usaha spekulatif dengan usaha riil dapat dilihat pada Tabel 2.
Yang kaya semakin kaya, uang bisa Kekayaan yang diperoleh dari kerja
memperbesar uang keras,inovasi, persaingan
Action Oriented
1. Bukan tipe menunda, wait and see, atau membiarkan sesuatu (kesempatan) berlalu begitu
saja. Prinsip yang dianut adalah see and do. Bagi mereka, resiko bukanlah untuk dihindari,
melainkan untuk dihadappi dan ditaklukkan dengan tindakan dan kelihaian.
2. Berpikir simpel
Walaupun suatu keadaan di dunia ini berubah menjadi sangat kompleks, mereka selalu
belajar menyederhanakannya. Mereka melihat persoalan dengan proses berfikir yang jernih
dan menyelesaikan masalah satu demi satu secara bertahap.
Jika mereka mulai dari usaha yang baru, maka mereka mau untuk bekajar memahami usaha
baru tersebut, dan apabila usaha yang sama, mereka mau unutuk mencari alternatif-alternatif
baru. Mereka meraih keuntungan bukan hanya dari bisnis atau produk baru, melainkan juga
dari cara-cara baru.
Karena wirausaha melakukan inventasi dan menanggung resiko, maka seseorang wirausaha
harus memiliki disiplin yang tinggi. Mereka bertarung dengan waktu karena peluang selalu
berhubungan dengan waktu. Sekali suatu kesempatan hilang, maka belum tentu kesempatan
yang sama datang kembali di lain waktu.
Wirausaha hanya akan mengambil peluang yang terbaik baginya. Ukuran menarik itu adalah
pada nilai-nilai ekonomis yang terkandung di dalamnya, masa depan yang lebih cerah,
kemampuan menunjukkan prestasi, dan perubahan yang dihasilkan. Pada akhirnya, sukses
yang diraih setiap orang ditentukan oleh keberhasilan orang itu dalam memilih
SUCCESS = f (CHOICE)
4. Pilihan Entrepreneurship
Pilihan entrepreneurship antara lain:
BAB II
BERFIKIR PERUBAHAN
a. Produktif VS Konsumtif
Untuk memulai usaha bisnis hanya dapat dilakukan dengan metode “3M”, yakni:
a. Motivasi
b. Mindset
Pola pikir atau mindset adalah keseluruhan/kesatuan dari keyakinan yang kita miliki,
nilai-nilai yang kita anut, kriteria, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan, dan pendapat yang
kita keluarkan dalam memandang diri kita sendiri, orang lain atau kehidupan ini. Pola pikir
memberi tahu kita bagaimana hidup ini harus dijalankan yang akhirnya akan menentukan
apakah kita berhasil atau tidak.
✕
TUTUP
BERANDA
AL QURAN
TATACARA IBADAH
DOA-DOA
TUGAS KULIAH
ARTIKEL
KATA MUTIARA
BERANDA / MAKALAH
BAB I
MENJADI WIRAUSAHA
1. Pendahuluan
Pada tahun 1998, perekonomian Indonesia memasuki masa yang sangat sulit.
Pergantian kekuasan dari era orde baru ke era reformasi yang disertai multidimensi
mengakibatkan penggangguran dimana-mana. Perusahaan-perusahaan melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK). Maka untuk mengatasi hal ini diperlukan wirausaha. Ekonomi
UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) menjadi tumpuan dan pilihan penting bagi para
sarjana untuk sejahtera dan mandiri sederhana dan menolong orang mengatasi pengangguran.
Positif Negatif
6. Pengembangan Terbatas
1. Usaha Mikro
Usaha mikro merupakan usaha yang paling banyak di Indonesia yakni sekitar 50.700.000
usaha mikro yang berkembang di Indonesia sehingga membuat usaha ini menyerap paling
banyak tenaga kerja yakni sebanyak 83.647.711 jiwa atau sama dengan 80% tenaga kerja di
Indonesia memilih untuk menjadi wirausaha di usaha mikro.
2. Usaha Kecil
Usaha kecil merupakan usaha kedua terbanyak yang berkembang di Indonesia yakni 520.000
usaha kecil.
3. Usaha Menengah
Usaha menengah merupakan usaha ketiga paling banyak berkembang di Indonesia yakni
sebanyak 39.660 usaha menengah.
4. Usaha Makro
Usaha makro adalah usaha yang paling sedikit berkembang di Indonesia yakni sekitar 4370
usaha mikro.
Tidak semua orang yang berusaha itu adalah entrepreneur. Entrepreneur adalah seseorang
yang berusaha dengan keberanian dan kegigihan sehingga usahanya mengalami
pertumbuhan. Seseorang yang hanya melakukan usaha dan stagnant, taka da perubahan dari
waktu ke waktu, dan mengerjakan suatu pekerjaan tanpa perencanaan kemajuan sama sekali
bukan disebut entrepreneur, mereka hanyalah pedagang biasa.
Salah satu karakter utama seorang wirausaha adalah persahabatan yang kental dengan
ketidakpastian atau dengan kata lain berani mengambil resiko. Hal ini karena, seorang
wirausaha tidak mempunyai gaji yang stabil setiap bulannya dan tantangan penjualan
dagangannya setiap harinya. Mereka yang bersahabat dengan ketidakpastian, mengenal betul
karakter-karakter ketidakpastian dan mampu mengambil manfaat besar darinya.
Perbedaan antara usaha spekulatif dengan usaha riil dapat dilihat pada Tabel 2.
Yang kaya semakin kaya, uang bisa Kekayaan yang diperoleh dari kerja
memperbesar uang keras,inovasi, persaingan
1. Bukan tipe menunda, wait and see, atau membiarkan sesuatu (kesempatan) berlalu begitu
saja. Prinsip yang dianut adalah see and do. Bagi mereka, resiko bukanlah untuk dihindari,
melainkan untuk dihadappi dan ditaklukkan dengan tindakan dan kelihaian.
2. Berpikir simpel
Walaupun suatu keadaan di dunia ini berubah menjadi sangat kompleks, mereka selalu
belajar menyederhanakannya. Mereka melihat persoalan dengan proses berfikir yang jernih
dan menyelesaikan masalah satu demi satu secara bertahap.
Jika mereka mulai dari usaha yang baru, maka mereka mau untuk bekajar memahami usaha
baru tersebut, dan apabila usaha yang sama, mereka mau unutuk mencari alternatif-alternatif
baru. Mereka meraih keuntungan bukan hanya dari bisnis atau produk baru, melainkan juga
dari cara-cara baru.
Karena wirausaha melakukan inventasi dan menanggung resiko, maka seseorang wirausaha
harus memiliki disiplin yang tinggi. Mereka bertarung dengan waktu karena peluang selalu
berhubungan dengan waktu. Sekali suatu kesempatan hilang, maka belum tentu kesempatan
yang sama datang kembali di lain waktu.
Wirausaha hanya akan mengambil peluang yang terbaik baginya. Ukuran menarik itu adalah
pada nilai-nilai ekonomis yang terkandung di dalamnya, masa depan yang lebih cerah,
kemampuan menunjukkan prestasi, dan perubahan yang dihasilkan. Pada akhirnya, sukses
yang diraih setiap orang ditentukan oleh keberhasilan orang itu dalam memilih
SUCCESS = f (CHOICE)
4. Pilihan Entrepreneurship
Pilihan entrepreneurship antara lain:
BAB II
BERFIKIR PERUBAHAN
a. Produktif VS Konsumtif
Untuk memulai usaha bisnis hanya dapat dilakukan dengan metode “3M”, yakni:
a. Motivasi
b. Mindset
Pola pikir atau mindset adalah keseluruhan/kesatuan dari keyakinan yang kita miliki,
nilai-nilai yang kita anut, kriteria, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan, dan pendapat yang
kita keluarkan dalam memandang diri kita sendiri, orang lain atau kehidupan ini. Pola pikir
memberi tahu kita bagaimana hidup ini harus dijalankan yang akhirnya akan menentukan
apakah kita berhasil atau tidak.
Pola pikir dapat diubah karena pola pikir merupakan hasil dari sebuah proses
pembelajaran maka pola pikir juga diubah dan dibentuk ulang. Pola pikir itu tentu saja sulit
untuk diubah. Ada yang cepat, ada yang memerlukan waktu yang lama. Tanda-tanda
terjasinya perubahan pola pikir yakni ketika kita dapat memahami suatu hal yang selama ini
kita benci seharusnya dapat kita kasihi. Perubahan pola pikir berarti juga berubah dari satu
pola pikir kepada pola pikir yang lain.
b. Tidak berbakat
Untuk memulai usaha, kita hanya butuh 3M, yaitu motivasi yang kuat, mindset yang
tepat (produktif, kreatif, positif), dan make it (lakukan saja).
Kunci kesuksesan transformasi dari perjuangan finansial hingga menuju pada kondisi
kebebasan finansial sebagaimana konsep transformasi Cashflow Quadrantnya Kiyosaki
tergantung pada kecerdasaan finansial Anda. Untuk mencapainya diperlukan kreativitas
finansial. Kreativitas finansial berusaha mengubah mind set yang ada pada diri kita masing-
masing mengikuti pola pikir manusia sejahtera yang efisien dan sesuai konsep ekonomis.
Kreativitas secara finansial dalam kenyataanya meruapakan ketersediaan untuk berpindah
dari zona nyaman menuju zona baru yang penuh tantangan.
BAB III
BERFIKIR KREATIF
Dengan otak yang sehat, kita dapat berfikir kreatif sehingga timbul gagasan-gagasan
dan terobosan-terobosan usaha yang inovatif. Penurunan tingkat kreativitas sejalan dengan
makin lanjutnya usia seseorang disebabkan oleh hubungan antara intensitas eksperimen
dengan keinginan mencari aman. Maka, semakin tua seseorang manusia semakin cemnderung
menghindari risiko dan ingin menjalani hal-hal yang aman saja (status quo).
3. Hambatan Kreativitas
a. Hambatan Persepsi
Merupakan hambatan yang membuat manusia sulit mempersepsikan masalah atau
menangkap informasi yang relevan.
b. Hambatan Emosi
Karena manusia tidak diberikan peluang untuk melakukan kesalahan, banyak orang takut
salah dan akhirnya takut mengambil resiko
Ini berarti kita harus berani berpindah dari zona nyaman ke zona baru. Ingatlah selalu bahwa
seseorang entrepreneur ada karena ada orang-orang yang mau mengarungi samudera
ketidakpastian.
Jika dalam suatu keadaan penilian negatif yang awalnya muncul, maka akan banyak sekali
gagasan hebat yang akan ditolak.
4. Kurang Tantangan
Segala sesuatu yang dipandang sepele membuat kita kurang memiliki tantangan sehingga
tidak bergerak
5. Terburu-buru
Sikap terburu-buru tidak baik dalam mencari suatu pemikiran yang kreatif, maka diperlukan
suasana yang tenang agar pemikiran kreatif itu dapat muncul.
c. Hambatan Kultural
Salah satu jenis hambatan kultural yang paling umum adalah takut untuk tampil berbeda
dengan yang lain, atau takut mengambil tindakan, mengemukakan gagasan yang
kemungkinan bakal dianggap kontroversial
d. Hambatan Lingkungan
e. Hambatan Intelektual
Biasanya disebabkan oleh sikap mental yang tidak efisien atau keengganan untuk
menggunakan pendekatan baru.
Hambatan kreativitas beserta pendorong untuk keluar dari hambatan tersebut dapat
dilihat pada Tabel 2.
BAB IV
1. Pendahuluan
Orientasi PDCA (Plan, Do, Check and Action) digunakan untuk menghindari hal-hal
berikut ini, yakni :
1. Proaktif
Berfikir proaktif adalah mengambil tindakan sebelum sebuah kejadian yang tidak
dikehendaki mncul. Proaktig juga mengambil inisiatif untuk bertindak, bukan menunggu atau
berwacana. Mengambil tindakan sebelum sebuah kejadian yang tidak dikehendaki muncul :
a. Penginderaan fisik
b. Pengalaman hidup,
d. Kebajikan
Manusia efektif akan selalu bersikap win-win. Mereka berusaha agar semua pihak
mencapai kondisi akhir yang baik. Mereka menyadari bahwa menang sendiri dapat bersifat
destruktif karena hal itu hanya menghasilkan pihak yang kalah dan akhirnya akan
memunculkan perasaan bermusuhan dan perasaan buruk lainnya.
Seorang Wirausaha harus mencari sinergi, yaitu suatu total yang lebih besar dari
penjumlahan elemenelemen tunggalnya. Merespon kooperatif, Sinergi yang efektif sangat
bergantung pada komunikasi.
BAB V
PENGAMBILAN RISIKO
1. Definisi Risiko
a. Risiko Murni
Resiko murni adalah resiko yang muncul sebagai akibat dari sebuah situasi atau keputusan
yang konsekuensinya adalah kerugian. Bentuk risiko murni yang sering muncul antara lain:
5. Bencana alam
b. Risiko Spekulatif
Risiko spekulatif adalah risiko yang muncul akibat situasi atau keputusan yang
konsekuensinya bisa berupa keuntungan ataupun kerugian. Contoh resiko spekulatif yakni
resiko perubahan harga dan risiko kredit.
3. Bentuk-Bentuk Kerugian Akibat Adanya Resiko
a. Kerugian Langsung
Yaitu jumlah nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung dari risiko yang dapat
terjadi. Misalnya, kebakaran pada toko yang digunakan sebagai usaha.
Yaitu nominal yang harus ditanggung akibat dampak tidak langsung risiko yang terjadi,
misalnya kemungkinan penjualan mendapatkan keuntungan.
Cara yang dapat digunakan untuk mengalkulasikan seberapa besar resiko yang terjadi,
yakni:
Frekuensi x Dampak
4. Pengelolaan Risiko
Yaitu upaya-upaya yang dilakukana agar probabilitas terjadinya risiko yang diidentifikasi
menjadi berkurang.
Yaitu upaya-upaya yang secara sadar dilakukan dengan memindahkan risiko yang kita hadapi
terhadap pihak lain.