Dosen Pengampu :
Kelompok 9 :
2018/2019
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Status mahasiswa bukanlah penghalang untuk memperoleh kemapanan finansial
setara pegawai atau staf perusahaan. Justru di tengah krisis global dan ketidakpastian
lapangan kerja yang ditawarkan saat ini, mahasiswa dituntut untuk lebih siap
menghadapi berbagai resiko di lapangan bahkan yang terburuk menjadi
pengangguran. Namun sayangnya, hanya sebagian kecil mahasiswa yang mau
merealisasikan mimpi dan membuka peluang bisnisnya sendiri. Tidak heran, hal ini
terjadi karena kebanyakan mahasiswa terbiasa menggantungkan urusan finansial
kepada orangtuanya. Meski akan menyita waktu dan memerlukan perjuangan yang
lebih, bekerja saat kuliah akan memberikan banyak manfaat. Selain menambah
penghasilan, mahasiswa juga mendapatkan pengalaman yang berharga, memperluas
pergaulan, dan menumbuhkan rasa kemandirian.
Telah disinggung diatas bahwa terdapat kalangan mahasiswa yang mampu membuka
peluang usaha/bisnis. Usaha disini tidak secara sempit diartikan sebagai pengelolaan
bisnis dengan modal besar. Bisnis bisa dirintis dengan cara yang paling simpel, mulai
dari menjadi reseller kue, penerjemah, membuka tempat les, bahkan memasarkan
produk MLM. Poin utamanya adalah mahasiswa mau berusaha dan meluangkan
waktu lebih untuk suatu pekerjaan. Maka, salah satu jenis pekerjaan yang banyak
dipilih mahasiswa adalah menjadi entrepreneur. Ketika mendengar kata Entrepreneur,
umumnya orang akan berpikir tentang pengusaha, bisnis, uang, dsb. Padahal pada
dasarnya, entrepreneurship tidak selalu berhubungan dengan uang. Entrepreneurship
adalah sebuah mindset atau pola pikir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang agar
dapat menjadi seorang etrepreneur. Seorang entrepreneur selalu dianjurkan untuk
memiliki pola pikir yang diluar kebiasaan orang pada umumnya. Entrepreneur akan
lebih sering menggunakan otak kanan untuk menghasilkan kreativitas-kreativitas
baru, selalu memotivasi diri, dan tersenyum dalam segala situasi. Entrepreneur akan
melihat masalah sebagai suatu tantangan. Kegagalan yang bukanlah akhir dari
segalanya, malah menjadi pembelajaran dan pemicu semangat. Di luar konteks usaha
dan sekedar mencari keuntungan, seorang entrepreneur juga akan selalu berusaha
untuk menjalin silaturahmi dengan semua orang, memperkaya ilmu dengan lebih
banyak mengamati dan mendengarkan, serta peka terhadap peluang. Entrepreneur
akan melihat segala sesuatu dari segi positif, mengubah kata tidak bisa menjadi bisa,
sulit menjadi mudah, mustahil menjadi mungkin.
Itulah sebagian ciri pola pikir yang dimiliki oleh seorang Entrepreneur, atau yang
lebih kita kenal sebagai Entrepreneurship. Selanjutnya, makalah ini akan mengupas
lebih dalam tentang mindset entrepreneurship.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian mindset entrepreneur?
2. Bagaimana cara mengembangkan mindset positif bagi wirausaha?
3. Apa saja karakter dan ciri dari wirausaha?
4. Apa saja keterkaitan antara wirausaha dengen pola pikir?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari mindset entrepreneur?
2. Untuk mengetahui cra mengembangkan mindset positif bagi wirausaha
3. Untuk mengetahui karakter dan ciri dari wirausaha
4. Untuk mengetahui keterkiatan antara wirausaha dengan pola pikir
A. MINDSET ENTREPRENEUR
Dalam memulai usaha dibutuhkan dua faktor penting, yang pertama skill dan yang
kedua adalah mindset entrepreneur. Dari faktor itulah, mengapa adanya mindset
entrepreneur sangatlah penting dalam menjalankan bisnis. Sebab dengan mindset
entrepreneur, seseorang akan termotivasi untuk selalu produktif dan melakukan
inovasi-inovasi baru untuk menciptakan peluang usaha yang menguntungkan
Mindset is A fixed mental attitude or disposition that predetermines a person’s
responses to and interpretations of situations.
Jika definisi tersebut dikaitkan dengan bidang bisnis, maka tingkah laku atau karakter
mental yang dimaksud adalah bagaimana respons dan interpretasinya terhadap ide dan
kegiatan wiraswasta yang penuh spekulasi dan melibatkan resiko untung-rugi.
Definisi Mindset Enterpreneur adalah kerangka berpikir seseorang yang beorientasikan
entrepreneurial, lebih memilih untuk menjalani ketidakpastian daripada
menghindarinya, melihat segala sesuatu lebih sederhana dan mau belajar yang
berresiko. Tujuh mindset wirausaha menurut McGraith & Mac Millan, yaitu:
1. Action Oriented. Wirausaha bukanlah seorang yang hanya bergelut dengan
pikiran, merenung atau menguji hipotesis, suka menunda-nunda, wait and
see, atau membiarkan sesuatu (kesempatan) berlalu begitu saja. Prinsip yang
mereka anut adalah see and do. Bagi mereka, risiko bukanlah untuk
dihindari, melainkan untuk dihadapi dan ditaklukkan.
2. Fokus pada eksekusi. “Manusia dengan entrepreneurial mindset
mengeksekusi, yaitu melakukan tindakan dan merealisasikan apa yang
dipikirkan daripada menganalisis ide-ide baru sampai mati” (McGraith dan
Mac Millan, 2000).
3. Berpikir simpel. Mereka bukanlah manusia yang ribet. Mereka melihat
persoalan dengan jernih dan menyelesaikan masalah satu demi satu secara
bertahap.
4. Senantiasa berkreasi, mencari alternatif dan peluang baru. Karena bagi
mereka meraih keuntungan dengan menjaring pembeli tidak hanya dapat
dilakukan dengan menjalani bisnis baru atau menjual produk berbeda,
melainkan juga dapat dilakukan dengan mengembangkan cara-cara
penjualan yang inovatif. Mereka selalu mau belajar hal baru,open-minded
dan terbuka terhadap cara-cara baru.
5. Memiliki integritas dalam mengejar peluang bisnis. Wirausahaan
memerlukan pola pikir dimana peluang bukan hanya dicari, melainkan
diciptakan dan dibuka. Karena wirausaha merupakan tempat investasi dan
penuh resiko, maka seorang wirausaha harus memiliki integritas dan disiplin
yang tinggi terhadap apa yang sedang ia kerjakan. Wirausahawan yang
sukses bukanlah pemalas atau penunda pekerjaan. Mereka ingin
pekerjaannya lekas beres dan apa yang dipikirkan dapat dijalankan segera.
Waktu amatlah berharga bagi mereka karena apa yang menjadi peluang
pada suatu waktu, belum tentu masih menjadi peluang di lain waktu. Sekali
kesempatan itu hilang, belum tentu akan kembali lagi.
6. Mengambil peluang yang terbaik, paling potensial dan menjanjikan. Apakah
bisnis tersebut dinilai mampu memberikan keuntungan yang besar dan dapat
dikembangkan sesuai dengan keinginan pasar ke depan. Mereka sangat
adaptif sehingga mampu melakukan perubahan arah mengikuti peluang
paling potensial dan terus mencari cara terbaik untuk mewujudkannya.
7. Pandai bersosialisasi dan membangun jaringan.Ia cenderung melibatkan
kemampuan orang lain dalam mewujudkan peluang, baik dari dalam
maupun dari luar organisasi. Mereka menciptakan dan menjaga relasi
hubungan dengan partner daripada bekerja sendirian. Mereka
memanfaatkan kemampuan dan intelektual orang lain untuk mencapai
tujuan bersama. Untuk itu, dia harus memiliki kemampuan mengumpulkan
orang, membangun jaringan, memimpin, menyatukan gerak, memotivasi.
Selain keberadaan mindset positif yang harus diterapkan oleh entrepreneur, ada juga
mindset negative yang menjadi penghambat dalam pengembangan pengembangan pola
pikir entrepreneur sebagai dasar pengembangan suatu bisnis. Hal yang harus dilakukan
dibutuhkan dua faktor penting, yang pertama skill dan yang kedua adalah mindset
entrepreneur. Dari faktor itulah, mengapa adanya mindset entrepreneur sangatlah
penting dalam menjalankan bisnis. Sebab dengan mindset entrepreneur, seseorang akan
termotivasi untuk selalu produktif dan melakukan inovasi-inovasi baru untuk
menciptakan peluang usaha yang menguntungkan. Untuk melalukan mindset tersebut
kita harus menghindari mindset negatif sperti :
Menurut Bygrave sifat wirausaha dapat digambarkan dengan istilah 10D, yaitu:
1. Dream
Seorang wirausaha memilliki visi bagaimana keinginannya terhadap masa
depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan impiannya tersebut.
2. Decisivenes
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat
keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dia
mengambil keputusan adalah merupakan faktor kunci (key factor) dalan
kesuksesan bisnisnya.
3. Doers
Seorang wirausaha membuat keputusan maka ia langsung menindak lanjutinya.
Mereka segera melaksanakan kegiatannya secepat mungkin yang dia anggup
artinya seorang wirausaha tidak menunda-nunda kesempatan yang dapat
dimanfaatkan.
4. Determination
Seorang wirausaha melakukan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa
tanggung jawabnya tinggi dan tidak mudah menyerah, walaupun dia dihadapkan
pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi.
5. Dedication
Dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang
dia mengorbankan hubungan kekeluargaan, melupakan hubungan dengan
keluarganya untuk sementara. Mereka bekerja tidak mengenal lelah, 12 jam
sehari atau 7 hari dalam seminggu. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan
semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
6. Devotion
Devotion bearti kegemaran atau kegial-gilaan seorang wirausaha mencintai
pekerjaan bisnisnya dia mencintai pekerjaan dan produk yang dihasilkannya.
Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk
menjual produk yang ditawarkannya.
7. Details
Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia
tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil tertentu yang dapat menghambat
kegiatan usahanya.
8. Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak
dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada
orang lain.
9. Dollars
Wirausahaan tidak sangat mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya
bukan memperoleh uang. Akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan
bisnisnya. Mereka berasumsi jika mereka sukses berbisnis maka mereka pantas
mendapat laba/bonus/ hadiah.
10. Distribute
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap
orang-orang kepercayaannya. Orang-orang kepercayaan ini adalah orang-orang
yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.
Kasali, Rhenald, et. all. 2010. Modul Kewirausahaan untuk Program Strata 1. Jakarta
Selatan: PT Mizan Publika.
Roziqin, Miftahur. 2011. Entrepreneurship Adalah Sebuah Mindset. Diakses pada tanggal
2 Maret 2013 dari http://miftahur.com/entrepreneurship-adalah-sebuah-mindset.