Anda di halaman 1dari 7

Objek Psikologi

Di muka telah dikatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang berusaha menyelidiki,
jadi yang menjadi obyek daripada psikologi adalah manusia. Karena sifat-sifat
manusia yang sangat kompleks dan unik, maka obyek psikologi biasanya
dibedakan menjadi 2 macam :

a. Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau
suatu unsure yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran,
objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai,
ide-ide). Objeknya yaitu manusia.
Contohnya :

Semua yang di lakukan oleh manusia, misalnya dalam hal kerohanian seperti
sholat, zikir, mendengarkan ceramah dan lain-lain.
b. Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh
seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang
digunakannya. Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu
dengan ilmu yang lain ( psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya
yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat empiris atau nyata,
yang dapat diobservasi untuk memorediksi, menggambarkan sesuatu yang dilihat.
Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan
melihat dari matanya.
Contoh :
Misalnya dalam kehidupan sehari-hari kita bisa melihat atau menatap mata
seseorang untuk melihat gerak-gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu.
Dalam makalah ini tidak akan dibicarakan psikologi yang membicarakan hewan
atau psikologi hewan, melainkan membicarakan tentang psikologi yang
berobyekkan manusia. Yang sampai saat ini dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Psikologi Umum
Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-
kegiatan atau aktifitas-aktifitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang
normal, dan yang beradab (berkultur).
Macam-macam psikologi umum :
a. Psikologi perkembangan
Psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi
sampai tua yang mencakuo psikologi anak, psikologi puber atau adolesensi
( psikologi pemuda ), psikologi orang dewasa, psikologi orang tua.
b. Psikologi social
Psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas
manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial.
c. Psikologi pendidikan
Psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas
manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara
menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara
belajar dan sebagainya.
d. Psikologi kepribadian dan tipologi
Psikologi yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai
tipe-tipe kepribadian manusia.
e. Psikopatologi
Psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak norman
atau abnormal.
f. Psikologi Kriminil
Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal kejahatan atau kriminalitas.
g. Psikologi perusahaan
Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal perusahaan
2) Psikologi Khusus
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas-
aktivitas psikis manusia.Hal-hal yang khusus yang menyimpang dari hal-hal yang
umum dibicarakan dalam psikologi khusus.
Jelaslah kiranya sekarang, bahwa jika dilihat dari bermacam-macam apa yang
menjadi obyek formal daripada psikologi manusia benar-benar merupakan suatu
yang kompleks sifatnya dan unik. Itulah pula sebabnya maka jika ditinjau dari
perkembangannya dari semula sampai sekarang psikologi telah berkembang
sedemikian pesatnya, sehingga kini kita mengenal bermacam-macam psikologi.
PSIKOLOGI MANAJEMEN

I. Psikologi Manajemen
a. Pengertian Psikologi Manajemen
Psikologi manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia yang
terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan misalnya perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya, tanpa adanya
manajemen tentu semua tidak akan berjalan baik.
b. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner).
Manajemen erat kaitannya dengan konsep organisasi. Manajemen diperlukan
ketika terdapat sekumpulan orang-orang (yang pada umumnya memiliki
karakteristik perbedaan) dan sejumlah sumber daya yang harus dikelola agar
tujuan sebuah organisasi dapat tercapai. Tujuan tersebut sangat beragam,
tergantung dari jenis sebuah organisasi.
c. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen yaitu serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen
berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan
tertentu dalam pelaksanaannya.
Fungsi manajemen terdiri dari:
1. Perencanaan atau planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang
dilakukan untuk mengantisipasi kecendrungan di masa yang akan datang dan
penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi.
2. Pengorganisasian atau organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana
strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam
sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi.
3. Pengimplementasian atau directing, yaitu proses implementasi program agar
bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar
semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
4. Pengendalian atau pengawasan, yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan
seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,diorganisasikan, dan
diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan.
II. Perencanaan / Planning
a. Pengertian Perencanaan/Planning
Perencanaan berasal dari kata rencana atau plan, yang mempunyai arti konsep
atau sesuatu yang akan dikerjakan. Sedangkan definisi perencanaan secara umum
yang berkaitan dengan manajemen adalah sebuah proes mengartikan tujuan
organisasi dan membuat strategi-strategi khusus untuk mencapai tujuan organisasi
tersebut.
Menurut Erly Suandi (2001), definisi perencanaan sebagai proses penentuan
tujuan organisasi dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi-strategi, taktik-
taktik, dan operasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara
menyeluruh.
Sedangkan menurut Terry (1975), perencanaan adalah pemilihan dan
menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang
berkaitan dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu
yang diyakini diperlukan untuk mencapai hasil tertentu.
b. Langkah-langkah dalam Menyusun Planning
1. Menentukan tujuan
merupakan bagian awal dari proses penyusunan perencanaan. Kegiatan ini sebagai
pemberi batas pada tujuan organisasi agar tidak menyebar terlalu luas sehingga
banyak sumber daya yang terbuang. Dengan penetapan tujuan, sasaran dan
prioritas secara rinci dan jelasmaka organisasi dapat mengarahkan sumber daya
agar mencapai tujuan lebih efektif dan efisien.
2. Mengidentifikasi situasi dan kondisi organisasi
Situasi dan kondisi organisasi yang diidentifikasi adalah situasi yang sedang
berlangsung saat ini. Tentulah kepandaian membaca situasi dan kondisi
diperlukan untuk mencapai tujuan. Perencanaan ketika telah menentukan tujuan
atau sasaran tentulah organisasi dapat melihat sejauh mana organisasi itu telah
berjalan menuju tujuan, seberapa banyak sumber daya saat ini, sumber daya apa
yang telah dimiliki saat ini, kekurangan apa yang mesti ditambah, atau diperbaiki.
Hal tersebut merupakan data awal organisasi dalam menentukan rencana-rencana
selanjutnya guna mencapai tujuan dengan hasil yang jauh lebih baik dari
sebelumnya ataupun dari kondisi yang sedang berlangsung.
3. Memanfaatkan faktor pendukung dan menyiasati faktor penghambat
Setelah menentukan tujuan, lalu mengidentifikasi situasi dan kondisi, hal yang
selanjutnya dilakukan dalam perencanaan adalah memanfaatkan segala faktor
pendukung untuk mencapai tujuan organisasi agar hasil menjadi jauh lebih baik.
Adapun dibalik faktor pendukung ada pula faktor penghambat dalam mencapai
tujuan. Faktor penghambat itu disiasati guna mengantisipasi terjadinya hal-hal
yang tidak diinginkan. Faktor-faktor tersebut dapat mempermudah dan
mempersulit mencapai tujuan. Disini kekuatan dan kekompakan suatu organisasi
dapat teruji, kekuatan dan kekompakan organisasi tersebut sebagai kunci
perencanaan yang baik.
4. Menyusun langkah kongkret perencanaan
Selanjutnya adalah menyusun langkah kongkret perencanaan. Langkah kongkret
digunakan sebagai acuan untuk mencapai tujuan atau hasil. Langkah-langkah
yang telah disusun lalu dikembangkan dan dipilih dari berbagai alternatif yang
ada, dan disesuaikan mana yang paling cocok, dan yang paling efektif guna
mencapai tujuan yang diinginkan.
5. Mengembangkan metode pengawasan dan evaluasi
Langkah yang selanjutnya ini merupakan langkah terakhir dalam perencanaan.
Langkah ini sebagai jalur yang menentukan agar organisasi berjalan sesuai
kesepakatan yang telah disepakati bersama. Metode pengawasan dan evaluasi
berisi konsep yang mengantisipasi hal-hal yang telah diprediksikan ataupun yang
tidak terprediksi. Ini memungkinkan organisasi melakukan metode ini sebagai
evaluasi dini bagi para sumber daya agar bekerja sesuai dengan harapan
organisasi. Pengawasan dan evaluasi diperlukan organisasi agar kondisi yang
terjadi dapat dijadikan acuan dan pembelajaran guna memaksimalkan kinerja dan
meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Tentulah segala hal
tersebut direncenakan dan dikonsep sebaik mungkin guna mencapai tujuan atau
cita-cita organisasi.
c. Manfaat Planning dalam Manajemen
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungan.
2. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
3. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
4. Manajer dapat memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jual.
5. Standar pelaksanaan dan pengawasan.
6. Pemilihan berbagai alternative terbaik.
7. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan.
8. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi.
9. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
10. Memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.
11. Meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

d. Jelaskan Jenis-jenis Planning dalam Organisasi


1. Misi atau maksud
Menggambarkan peranan atau maksud keberadaan suatu organisasi pada
masyarakat tertentu.
2. Tujuan
Merupakan titik akhir dimana aktivitas organisasi diarahkan. Strategi merupakan
rencana umum/pokok untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Kebijakan
Merupakan pernyataan atau pemahaman umum yang membantu mengarahkan
pengambilan keputusan.
4. Prosedur
Merupakan serangkaian aktivitas atau tindakan, yang lebih mengarahkan
tindakan.
5. Aturan
Merupakan rencana yang dipilih dari beberapa alternatif, untuk dilakukan atau
tidak dilakukan.
6. Program
Merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari tujuan, kebijakan, prosedur,
aturan, penugasan, langkah yang harus dilakukan, alokasi sumber daya, dan
elemen lainnya, berdasarkan alternatif tindakan yang dipilih.
7. Anggaran
Merupakan rencana yang dinyatakan dalam angka.

DAFTAR PUSTAKA:
1. Mortimer R. feinberg, dkk. Psikologi Manajemen, Penerbit Mitra Utama ,
Jakarta. 1996. Hlm. 45.
2.Tim Dosen Asas Manajemen Universitas Indonesia. “Fungsi Perencanaan”.
3. Hasibuan, Malayu S.P., Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Bumi
Aksara; Jakarta. 2007.

Anda mungkin juga menyukai