Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN ORGANISASI


Di Susun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Kepemimpinan Pendidikan Semester Genap
Tahun Akademik 2023/2024

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Eneng Muslihah, Ph. D.

Di Susun Oleh Kelompok 4 :


Hadi Jayyidan Abdillah : 2212500045
Indah Rahayu : 2212500170
Nur Hasanah : 221250047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
1445 H / 2024 M
Pengembangan dan Pembinaan Organisasi
Hadi Jayyidan Abdillah 1, Indah Rahayu2, Nur Hasanah3
hadyjayyidanabdillah@gmail.com 1 nurhasanahnung12@gmail.com 2 3

PENDAHULUAN
Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani , yaitu Organon atau “alat”. Dalam
kerangka ilmu-ilmu sosial, organisasi dianggap sebagai objek studi antara lain sosiologi,
ekonomi, ilmu politik, psikologi, antropologi, sejarah, manajemen, dll.
Secara konseptual, istilah “organisasi” mencakup kata sebagai benda, tempat sekelompok
orang dapat mencapai suatu tujuan bersama, “organisasi” sebagai kata kerja, suatu proses,
dan serangkaian kegiatan yang dikenal dengan dua pengertian yang berbeda. Bagian ini
dapat dilakukan secara sistematis melalui upaya membangun dan mengembangkan
organisasi, atau sebagai salah satu Pokok Manajemen.
Sebagai sebuah pengantar untuk mahasiswa kearsipan, pemahaman dasar atas konsep
dan teori organisasi sangat diperlukan. Dengan memahami fungsi, struktur, dan rentang tugas
dari sebuah organisasi, misalnya, sangat bermanfaat ketika arsiparis akan menentukan sistem
klasifikasi arsip yang akan ditangani. Termasuk pemahaman terhadap prinsip-prinsip,
struktur, jenis, dan perkembangan teori organisasi. Setelah mempelajari modul ini,
diharapkan Saudara dapat memahami dan menjelaskan konsep organisasi, prinsip-prinsip,
jenis, unsur, strategi, model perilaku, fase pertumbuhan, desain dan struktur organisasi, serta
perkembangan singkat teori organisasi.

PEMBAHASAN
A. Definisi
Strategi Organisasi
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu Strat gos yang mempunyai arti komandan
perang pada jaman tersebut, pengertian strategi saat ini ialah sebuah perencanaan jangka
panjang dengan disertakan tindakan-tindakan yang ditunjuk untuk mencapai tujuan tertentu
yang umumnya adalah keberhasilan. Menurut (Lynch & Wibisono, 2006) mengatakan bahwa
Strategi merupakan pola atau rencana yang menggabungkan tujuan utama atau kebijakan
perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam pernyataan yang saling mengikat. Strategi
merupakan penafsirserta analisis terhadap kemampuan internal atau kapabilitas organisasi,
yang selanjutnya diartikan kedalam struktur organisasi. Menurut (Robbins, 2009)
mengatakan bahwa “Pengertian strategi pada kapasitas organisasi merupakan penetapan
berbagai tujuan dan sasaran dalam jangka panjang yang bersifat fundamental bagi sebuah
organisasi, lalu dilanjutkan menggunakan penentuan rencana kegiatan dan pembagian sumber
daya yang dibutuhkan guna mencapai berbagai target atau tujuan tersebut”. Strategi dirangkai
dan dilaksanakan untuk mencapai berbagai tujuan yang sudah ditetapkan, sekaligus
mempertahankan serta memperluas kegiatan organisasi pada bidang baru dalam rangka
mengimbangi lingkungan (seperti perubahan permintaan, perubahan sumber persediaan,
perubahan kondisi ekonomi, perkembangan teknologi, dan kegiatan para pesaing).
Lingkungan organisasi atau perusahaan, mempunyai strategi konstribusi yang sangat penting
untuk pencapaian tujuan, sebab strategi memberikan arah perbuatan, serta cara yang harus
dilakukan agar tujuan yang diinginkan tercapai. Menurut (Grant, 1999) strategi mempunyai
tiga peranan dalam mengisi tujuan manajemen, yaitu:
1. Strategi menjadi pendukung pengambilan keputusan Strategi menjadi suatu bagian untuk
mencapai tujuan. Strategi merupakan bentuk atau tema yang memberikan kesatuan kolerasi
antara keputusan yang diambil oleh individu atau organisasi.
2. Strategi menjadi sarana komunikasi serta salah satu bagian penting dari sarana koordinasi
dan komunikasi artinya strategi sebagai yang memberikan kesamaan arah bagi perusahaan.
3. Strategi sebagai sasaran, Konsep strategi ini digabungkan dengan misi serta visi untuk
menentukan dimana perusahaan berada dalam masa yang akan datang.
Strategi Organisasi sudah banyak diteliti oleh peneliti sebelumnya, diantaranya:
(Mahfud, 2021), (Rahadi, 2021), (Y. Febrianti & L. Listyaningsih, 2021), (A. Nafisaputri &
S.
Perbawasari, 2021), (Fadhli, 2021), (Wiyono, 2021), (S. Ticoalu, J. Ruru & V. Londa,, 2021)
dan (L. Wuryanti & R. Angriani, 2021)

Apa yang Dimaksud dengan Pengembangan Organisasi?


Pengembangan Organisasi atau Organization Development (OD) merupakan salah satu
bidang dari manajemen SDM, yang berfokus membantu perusahaan dalam mencapai
peningkatan kinerja yang berkelanjutan melalui karyawannya.

Bidang ini bersifat kritis dan berbasis sains, membantu organisasi membangun kapasitas
mereka untuk berubah dan mencapai efektivitas yang lebih besar dengan mengembangkan,
meningkatkan, dan memperkuat strategi-struktur-proses kerja.
Pengembangan organisasi juga dikatakan sebagai proses yang sangat memerlukan waktu dan
hasil yang tidak instan, karena banyaknya tahapan proses dan evaluasi selama dijalankan.
Butteriss (1998) mengidentifikasikan tujuh macam cara penting bagi SDM untuk membantu
organisasi mengatasi dan mengelola perubahan di tempat kerja sebagai berikut:
1. Menciptakan visi organisasi dan sistem nilai.
2. Mengembangkan personil berbasis kompetensi.
3. Melakukan penilaian dan pengembangan kepemimpinan.
4. Menggerakan orang-orang dalam organisasi menjadi unggul.
5. Menjamin tersedianya keanekaragaman kerja agar berhasil dalam globalisasi.
6. Menangani masalah perubahan.
7. Merekayasa ulang fungsi
SDM korporat menjadi model yang lebih konsultatif dengan cara menunjuk SDM sebagai
konsultan manajemen yang diberi tugas untuk merumuskan usulan untuk menyewa, melatih,
mengelola, menggaji, dan mengembangkan tenaga kerja.

B. Tahapan Pengembangan Organisasi


5 Tahapan Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi begitu luas dan kompleks pelaksanaannya. Penting bagi pelakunya
untuk memahami ada tahapan apa saja yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan
proyek OD.
Berikut adalah 5 di antaranya:
1. Pembentukan Tim
Tahap pertama pengembangan kelompok, ini melibatkan membuat anggota tim saling
mengenal dengan tujuan serta satu sama lain.
Anggota mencoba sesi ice-breaking kecil satu sama lain untuk mengukur kesamaan,
ketidaksamaan, kekuatan dan kelemahan untuk memahami seberapa baik atau tidak
menguntungkan kondisi kerja sehingga akan membantu untuk mengetahui bagaimana kondisi
tim saat ini.
2. Brainstorming
Setelah tim berhasil ‘dibentuk’, tahap brainstorming dimulai. Ini melibatkan sesi tukar
pendapat untuk memutuskan aturan, etika, pendelegasian tugas, hierarki, tanggung jawab,
tujuan dan jadwal, kriteria untuk evaluasi dan sistem penghargaan.
Hal terpenting dari sesi brainstorming ini adalah menentukan tujuan dan kebutuhan yang
ingin dicapai.
3. Penyelarasan
Fitur utama dalam tahap ini adalah kohesi antar anggota tim. Anggota tim sekarang bersedia
menerima ide, pendapat, fakta dan angka, prosedur dan solusi dari satu sama lain.
Mendengarkan dan menerima satu sama lain, menyamakan persepsi dan menyamakan ritme
kerja
4. Pelaksanaan
Ketika tim tersebut berhasil menyelesaikan tiga tahap yang disebutkan di atas, grup tersebut
mencapai tahap ‘perform’, yang ditandai dengan semangat tim, persatuan, dan efisiensi
tinggi.
Setiap anggota tim sangat menyadari peran mereka masing-masing dan berkontribusi untuk
tujuan bersama.
5. Monitor dan Evaluasi
Selama proses pelaksanaan perlu diadakan proses monitor kemudian setelahnya, perlu
diadakan evaluasi.
Apakah proses dan tujuan sudah sesuai dengan yang diharapkan serta apakah sudah terjadi
perkembangan. Jika sudah maka bisa dipertahankan tetapi jika masih kurang, maka perlu
diperbaiki lagi kedepannya.

5 Metode yang Diperlukan dalam Menjalankan Pengembangan Organisasi


Pengembangan Organisasi juga dipandang sebagai sebuah proses, bukan solusi mutlak dari
sebuah masalah organisasi. Proses ini bisa berjalan lama dan berkelanjutan, di dalamnya
terdapat berbagai proses identifikasi dan evaluasi. Berikut adalah 5 metode yang umumnya
diperlukan dalam pengembangan organisasi.

1. Identifikasi dan Definisi Masalah


Pemahaman dan identifikasi masalah dalam organisasi adalah langkah pertama proses OD.
Kesadaran masalah meliputi pengetahuan tentang kemungkinan masalah pertumbuhan
organisasi, kepuasan anggotanya, efektivitas organisasi, dan penggunaan SDM. Setelah
memahami dengan tepat apa masalahnya, praktisi PO dapatmelanjutkan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2. Pengumpulan Data yang Diperlukan
Pengumpulan data mungkin merupakan aktivitas terpenting dalam proses PO. Wawancara,
observasi individu, dan kuesioner adalah cara dasar paling umum untuk mengumpulkan data.
Metode pengumpulan data pun bisa berbeda-beda sesuai dengan sifat masalah yang dihadapi
perusahaan. Setelah mengumpulkan data yang diperlukan, organisasi melanjutkan untuk
menganalisanya.
3. Diagnosis
Diagnosis membutuhkan keterampilan analisis dan observasi yang baik karena seringkali
sebuah masalah dilaporkan dengan kurang jelas. Program OD dapat berubah menjadi praktik
yang merugikan jika keputusan tidak didasarkan pada informasi yang jelas. Diagnosis tidak
boleh dibatasi pada satu masalah. Seringkali, faktor-faktor penting seperti sikap, asumsi,
sumber daya yang tersedia, dll. juga perlu diperhitungkan dalam fase diagnostik. Untuk
tujuan ini, survei sikap dapat dilakukan melalui kuesioner. Survei semacam ini akan
membantu mengidentifikasi masalah dengan jelas seperti yang dirasakan oleh anggota
organisasi. Diagnosis membantu perencana untuk menemukan sumber masalah tertentu dan
melihat perubahan apa yang diperlukan dalam sistem, struktur, atau orang.
4. Perencanaan Perubahan dan Implementasinya
Setelah mendiagnosis masalah, pakar OD mengalihkan perhatiannya ke perencanaan
perubahan dan menerapkannya. Saat itu lah intervensi pengembangan organisasi akan terlihat
di sini. Intervensi dianggap sebagai fase tindakan dalam proses pengembangan organisasi.
Intervensi adalah serangkaian aktivitas yang direncanakan, diprogram, dan teknik yang
digunakan organisasi dan klien mereka untuk berkolaborasi dalam program OD.
5. Evaluasi dan Feedback
Evaluasi juga dianggap sebagai salah satu tahapan penting dalam proses pengembangan
organisasi. Ketika satu tahap berakhir dan tahap lainnya muncul, evaluasi sangat membantu
untuk mengetahui apa yang telah dilakukan; apakah dilakukan dengan benar atau tidak, dan
menunjukkan apakah perlu adanya pekerjaan lebih lanjut sebelum lanjut ke tahap berikutnya.
Setiap aktivitas OD tidak lengkap tanpa feedback yang tepat. Feedback adalah proses
menyampaikan evaluasi kepada karyawan dan/atau kelompok yang bersangkutan melalui sesi
atau laporan khusus. Umpan balik harus ditangani dengan hati-hati karena terkadang faktor
yang bersifat subjektif bisa terlibat.

Anda mungkin juga menyukai