PENDAHULUAN
Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani , yaitu Organon atau “alat”. Dalam
kerangka ilmu-ilmu sosial, organisasi dianggap sebagai objek studi antara lain sosiologi,
ekonomi, ilmu politik, psikologi, antropologi, sejarah, manajemen, dll.
Secara konseptual, istilah “organisasi” mencakup kata sebagai benda, tempat sekelompok
orang dapat mencapai suatu tujuan bersama, “organisasi” sebagai kata kerja, suatu proses,
dan serangkaian kegiatan yang dikenal dengan dua pengertian yang berbeda. Bagian ini
dapat dilakukan secara sistematis melalui upaya membangun dan mengembangkan
organisasi, atau sebagai salah satu Pokok Manajemen.
Sebagai sebuah pengantar untuk mahasiswa kearsipan, pemahaman dasar atas konsep
dan teori organisasi sangat diperlukan. Dengan memahami fungsi, struktur, dan rentang tugas
dari sebuah organisasi, misalnya, sangat bermanfaat ketika arsiparis akan menentukan sistem
klasifikasi arsip yang akan ditangani. Termasuk pemahaman terhadap prinsip-prinsip,
struktur, jenis, dan perkembangan teori organisasi. Setelah mempelajari modul ini,
diharapkan Saudara dapat memahami dan menjelaskan konsep organisasi, prinsip-prinsip,
jenis, unsur, strategi, model perilaku, fase pertumbuhan, desain dan struktur organisasi, serta
perkembangan singkat teori organisasi.
PEMBAHASAN
A. Definisi
Strategi Organisasi
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu Strat gos yang mempunyai arti komandan
perang pada jaman tersebut, pengertian strategi saat ini ialah sebuah perencanaan jangka
panjang dengan disertakan tindakan-tindakan yang ditunjuk untuk mencapai tujuan tertentu
yang umumnya adalah keberhasilan. Menurut (Lynch & Wibisono, 2006) mengatakan bahwa
Strategi merupakan pola atau rencana yang menggabungkan tujuan utama atau kebijakan
perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam pernyataan yang saling mengikat. Strategi
merupakan penafsirserta analisis terhadap kemampuan internal atau kapabilitas organisasi,
yang selanjutnya diartikan kedalam struktur organisasi. Menurut (Robbins, 2009)
mengatakan bahwa “Pengertian strategi pada kapasitas organisasi merupakan penetapan
berbagai tujuan dan sasaran dalam jangka panjang yang bersifat fundamental bagi sebuah
organisasi, lalu dilanjutkan menggunakan penentuan rencana kegiatan dan pembagian sumber
daya yang dibutuhkan guna mencapai berbagai target atau tujuan tersebut”. Strategi dirangkai
dan dilaksanakan untuk mencapai berbagai tujuan yang sudah ditetapkan, sekaligus
mempertahankan serta memperluas kegiatan organisasi pada bidang baru dalam rangka
mengimbangi lingkungan (seperti perubahan permintaan, perubahan sumber persediaan,
perubahan kondisi ekonomi, perkembangan teknologi, dan kegiatan para pesaing).
Lingkungan organisasi atau perusahaan, mempunyai strategi konstribusi yang sangat penting
untuk pencapaian tujuan, sebab strategi memberikan arah perbuatan, serta cara yang harus
dilakukan agar tujuan yang diinginkan tercapai. Menurut (Grant, 1999) strategi mempunyai
tiga peranan dalam mengisi tujuan manajemen, yaitu:
1. Strategi menjadi pendukung pengambilan keputusan Strategi menjadi suatu bagian untuk
mencapai tujuan. Strategi merupakan bentuk atau tema yang memberikan kesatuan kolerasi
antara keputusan yang diambil oleh individu atau organisasi.
2. Strategi menjadi sarana komunikasi serta salah satu bagian penting dari sarana koordinasi
dan komunikasi artinya strategi sebagai yang memberikan kesamaan arah bagi perusahaan.
3. Strategi sebagai sasaran, Konsep strategi ini digabungkan dengan misi serta visi untuk
menentukan dimana perusahaan berada dalam masa yang akan datang.
Strategi Organisasi sudah banyak diteliti oleh peneliti sebelumnya, diantaranya:
(Mahfud, 2021), (Rahadi, 2021), (Y. Febrianti & L. Listyaningsih, 2021), (A. Nafisaputri &
S.
Perbawasari, 2021), (Fadhli, 2021), (Wiyono, 2021), (S. Ticoalu, J. Ruru & V. Londa,, 2021)
dan (L. Wuryanti & R. Angriani, 2021)
Bidang ini bersifat kritis dan berbasis sains, membantu organisasi membangun kapasitas
mereka untuk berubah dan mencapai efektivitas yang lebih besar dengan mengembangkan,
meningkatkan, dan memperkuat strategi-struktur-proses kerja.
Pengembangan organisasi juga dikatakan sebagai proses yang sangat memerlukan waktu dan
hasil yang tidak instan, karena banyaknya tahapan proses dan evaluasi selama dijalankan.
Butteriss (1998) mengidentifikasikan tujuh macam cara penting bagi SDM untuk membantu
organisasi mengatasi dan mengelola perubahan di tempat kerja sebagai berikut:
1. Menciptakan visi organisasi dan sistem nilai.
2. Mengembangkan personil berbasis kompetensi.
3. Melakukan penilaian dan pengembangan kepemimpinan.
4. Menggerakan orang-orang dalam organisasi menjadi unggul.
5. Menjamin tersedianya keanekaragaman kerja agar berhasil dalam globalisasi.
6. Menangani masalah perubahan.
7. Merekayasa ulang fungsi
SDM korporat menjadi model yang lebih konsultatif dengan cara menunjuk SDM sebagai
konsultan manajemen yang diberi tugas untuk merumuskan usulan untuk menyewa, melatih,
mengelola, menggaji, dan mengembangkan tenaga kerja.