Anda di halaman 1dari 10

VISI DAN MISI ORGANISASI

Dosen Pengampu:
Dr. Koko Srimulyo, Drs., M.Si.

Oleh:
Kelompok 9
1. Kurnia Disya Febrianti (072111633004)
2. Hidayatin Anni’mah (072111633023)
3. Nafla Nur Aisyah (072111633042)
4. Lira Amara Spraynovia (072111633045)
5. Fitri Wulan Kania (072111633054)
6. Hijriawan Firnas Laudza (072111633073)
7. Husniyah Amalia Putri (072111633090)
8. Daffa Reyhan Gymnastiar (072111633099)

MATA KULIAH PERENCANAAN STRATEGIK LEMBAGA INFORMASI


PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI & PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Organisasi sebagai sebuah entitas sosial yang terstruktur dan terorganisir, pastinya
memiliki sebuah tujuan yang ditargetkan dapat tercapai. Dari tujuan tersebut, maka setiap
organisasi akan menyusun dan merumuskan sebuah visi dan misi sebagai fondasi yang
penting bagi keseluruhan kinerja dan keberhasilan sebuah organisasi. Visi misi yang
dirumuskan dapat membantu dalam memberikan arah dan fokus yang jelas bagi organisasi,
sehingga hal ini dapat menjadi panduan bagi anggota organisasi terkait apa yang ingin
dicapai dan bagaimana cara mencapainya.
Sebagaimana yang disebutkan oleh Alwi (2006) bahwa sebuah visi memiliki
pengaruh terhadap tindakan manajerial maupun operasional yang dilakukan oleh anggota
organisasi, oleh karenanya, sebuah visi haruslah bersifat realistis dan praktis, bukan bersifat
utopian. Selain sebagai arah strategis organisasi, visi juga dikatakan sebagai pernyataan
aspirasional terhadap anggota organisasi agar mereka dapat merencanakan suatu kegiatan
berdasarkan visi tersebut (Jackson dalam Alwi, 2006). Ini artinya, bahwa setiap anggota
organisasi akan bekerja secara terarah pada visi yang sama dengan menggunakan
prinsip-prinsip tertentu (Alwi, 2006). Kemudian menurut Jackson (dalam Alwi, 2006) juga
menyebutkan bahwa sebuah visi dapat dianggap sebagai sebuah strategi. Sebagai strategi, visi
menekankan kegiatan atau aktivitas yang dibagi menjadi berbagai sub strategi berdasarkan
tingkat manajemen dalam suatu organisasi. Dalam hal ini, yang dimaksudkan adalah semua
kegiatan yang dilakukan dalam organisasi menjadi bagian dari kegiatan yang direncanakan
secara sentral (strategic plan) (Alwi, 2006). Sedangkan misi dapat dikatakan sebagai
petunjuk apa yang selanjutnya harus dilakukan dalam vision frame yang telah dirumuskan
sebelumnya. Misi yang juga dapat diartikan sebagai tujuan, merupakan poin-poin target yang
hendak dicapai dalam tenggat waktu tertentu yang sesuai dengan pernyataan misi.
Adanya visi misi yang jelas dalam suatu organisasi, dapat membuat organisasi
tersebut mampu mencapai kesuksesan. Hal ini dibuktikan dari salah satu contoh yang
disebutkan dalam artikel yang ditulis oleh Hamdan (2001), yaitu sosok Erry Riyana
Hardjapamekas yang pada saat itu Tengah menjabat sebagai direktur utama PT. Timah Tbk.
yang berhasil memimpin perusahaannya untuk keluar dari krisis, dengan cara
mensosialisasikan visinya kepada para manajer dan staf di Perusahaan melalui e-mail.
Dapat dilihat bahwa visi dan misi merupakan satu kesatuan yang saling menopang.
Visi misi suatu organisasi sangat menentukan arah gerak organisasi untuk dapat mencapai
keberhasilan. Dengan adanya visi, maka suatu organisasi dapat mengalami kemajuan
(Tampubolon, 2022) dan misi menjadi kunci untuk anggota organisasi dapat berinisiatif,
mengevaluasi, serta mempertajam bentuk-bentuk aktivitas dalam mencapai tujuan yang sudah
ditentukan dalam visi (Aan et al. dalam Tampubolon, 2022). Oleh karena itu, visi misi
sebagai salah satu bagian dari perencanaan strategis organisasi yang memuat gambaran
terkait masa depan yang diimpikan, perlu dibuat secara sungguh-sungguh.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah dirumuskan, maka terdapat pokok masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut, “Bagaimana organisasi menetapkan dan mengimplementasikan
visi misi yang efektif untuk mencapai tujuan?”.

1.3 Tujuan
Mengetahui apa yang dimaksud terkait pernyataan visi dan misi, ideologi inti dalam
visi, serta visi misi sebagai trend dalam pengembangan organisasi sehingga dari hal tersebut
dapat mengetahui terkait bagaimana organisasi dapat menetapkan dan mengimplementasikan
visi misi yang efektif untuk mencapai tujuan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pernyataan Visi


Visi organisasi adalah peta jalan jangka panjang yang memberikan pandangan
komprehensif tentang tujuan dan arah yang diinginkan oleh suatu entitas. Ini bukan
sekadar pernyataan retoris; sebaliknya, visi membentuk landasan bagi keberlanjutan,
pertumbuhan, dan dampak organisasi terhadap dunia di sekitarnya. Salah satu contoh
pernyataan visi ialah; dengan dedikasi terhadap penelitian dan pengembangan yang
tak kenal lelah, kami mengarahkan upaya kami untuk menciptakan teknologi yang
tidak hanya canggih, tetapi juga berkelanjutan. Kami memandang masa depan di
mana solusi teknologi kami menjadi jawaban bagi masalah-masalah kompleks seperti
perubahan iklim, kesehatan global, dan kesenjangan sosial.

Visi organisasi menciptakan pandangan terperinci tentang masa depan yang


diinginkan. Ini bukan hanya tentang pencapaian finansial atau pertumbuhan bisnis
semata, melainkan sebuah gambaran holistik tentang kontribusi positif yang ingin
dilakukan organisasi terhadap masyarakat, lingkungan, atau industri tempat ia
beroperasi. Integritas dan etika juga dapat menjadi salah satu pilar utama dari sebuah
visi. Sehingga setiap inovasi tidak hanya memberikan manfaat, tetapi juga
mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat.

2.2 Pernyataan Misi

Misi organisasi adalah pernyataan yang merinci tujuan inti, fungsi, dan
tanggung jawab organisasi dalam memberikan nilai kepada pemangku kepentingan
dan masyarakat. Ini adalah pilar utama yang membimbing kegiatan sehari-hari dan
strategi jangka pendek organisasi, membentuk dasar untuk mencapai visi jangka
panjangnya. Pernyataan misi memberikan arah dan identitas kepada suatu entitas,
membantu mengklarifikasi tujuan eksistensialnya dalam konteks yang lebih luas.

Misi seringkali mencakup komitmen terhadap nilai-nilai tertentu yang


dianggap penting oleh organisasi. Nilai-nilai ini mencerminkan etika dan
prinsip-prinsip yang akan membimbing setiap keputusan dan tindakan. Dengan
menegaskan nilai-nilai ini dalam misi, organisasi membangun fondasi etis yang kuat
dan menunjukkan kepada pemangku kepentingan bahwa operasionalnya dijalankan
dengan integritas.

Selanjutnya, misi berfungsi sebagai panduan untuk pengambilan keputusan


strategis. Saat organisasi dihadapkan pada pilihan-pilihan kritis, misi membantu
mempersempit pilihan dan memastikan bahwa keputusan yang diambil sejalan dengan
tujuan jangka panjang dan nilai inti organisasi. Ini membantu mencegah keputusan
impulsif atau taktis yang mungkin tidak konsisten dengan arah yang telah ditetapkan.

Misi organisasi juga menciptakan landasan untuk komunikasi dan keterlibatan


pemangku kepentingan. Ketika para anggota tim, mitra, atau masyarakat memahami
misi organisasi, mereka lebih cenderung terlibat dan berkontribusi secara positif. Misi
menjadi sumber motivasi dan inspirasi, menciptakan ikatan emosional yang kuat
antara individu dan tujuan bersama. Selain itu, misi menciptakan dasar untuk
pengukuran kinerja dan pertanggungjawaban. Organisasi dapat menilai apakah
mereka mencapai tujuan misi mereka melalui indikator kinerja tertentu. Ini membantu
dalam mengevaluasi efektivitas strategi, mengidentifikasi area perbaikan, dan
memastikan konsistensi dengan nilai-nilai organisasi.

2.3 Ideologi Inti dalam Visi


Penyusunan visi sangat esensial sebagai orientasi dan dasar dalam melaksanakan
strategi yang telah disusun. Visi yang baik (vision of success) dapat diartikan sebagai
deskripsi mengenai tujuan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi sesudah organisasi
tersebut mengimplementasikan strategi dan memperoleh potensi sepenuhnya. Dapat
dikatakan visi adalah sebagai target yang akan diraih oleh suatu organisasi atau
perusahaan. Visi memberikan petunjuk mengenai hal-hal yang merupakan inti dalam
menjalankan suatu perusahaan atau organisasi dan dapat dimanfaatkan pada masa
mendatang untuk memotivasi kemajuan. Collins dan Porras (1996) (dalam Setiyanti,
2020) mengungkapkan bahwa dalam merumuskan visi yang baik setidaknya terdapat dua
komponen utama, antara lain sebagai berikut:
a. Ideologi Inti
Ideologi inti adalah karakter yang lestari dari suatu organisasi atau perusahaan.
Dalam hal ini karakter yang dimaksud adalah ciri-ciri permanen dari produk atau
siklus hidup barang, model manajemen dan pemimpin individu yang menjadi suatu
identitas dari suatu organisasi atau perusahaan. Ideologi inti akan memberikan
kontribusi yang paling signifikan secara kontinu kepada siapa saja yang akan
merumuskan sebuah misi (Silasahi, 2021). Pada ideologi inti terdapat dua bagian yang
diungkapkan oleh Collins dan Porras (1996) (dalam Setiyanti, 2020) yakni antara lain:
● Nilai-nilai inti (core values)
Nilai-nilai inti merupakan suatu sistem yang digunakan dalam melaksanakan
prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh organisasi atau perusahaan. Nilai-nilai ini
tidak membutuhkan pertimbangan eksternal sebab mempunyai arti dan nilai yang
kekal bagi elemen organisasi atau perusahaan. Dalam hal ini, organisasi atau
perusahaan menetapkan nilai-nilai inti yang akan dirumuskan secara mandiri.
Suatu organisasi atau perusahaan diharapkan tidak mengganti nilai-nilai inti yang
telah ditetapkan dalam menghadapi perubahan pasar tetapi perlu untuk mengubah
pasar untuk tetap mengikuti nilai-nilai inti yang telah ditetapkan (Setiyanti,
2020).
● Tujuan inti (core purpose)
Tujuan inti adalah alasan mendasar dari suatu organisasi atau perusahaan yang
dapat menggambarkan motivasi paling ideal dari orang-orang pada sebuah
organisasi atau perusahaan dalam melakukan pekerjaan. Tidak hanya
memberikan hasil atau output yang menjadi target atau tujuan namun juga dapat
mengungkapkan kepribadian dari organisasi atau perusahaan. Jauch dan Glueck
(1998) (dalam Setiyanti, 2020) berpendapat bahwa terdapat beberapa sebab
pentingnya merumuskan tujuan perusahaan bagi manajemen strategi, yakni yang
pertama untuk menjelaskan definisi organisasi dalam lingkungannya. Kedua,
mendukung dalam melakukan koordinasi mengenai keputusan dan menetapkan
keputusan. Ketiga, untuk mengatur norma dalam menilai pelaksanaan kinerja
organisasi.
b. Masa depan yang diimpikan
Sesuatu yang diharapkan dapat terwujud di masa depan dan dalam proses
perwujudannya membutuhkan perubahan yang signifikan. Dalam perumusan visi
terdapat elemen BHAG. BHAG (Big-Hairy-Audacious-Goals) merupakan rencana
yang berambisi untuk menjadikan seluruh komponen organisasi atau perusahaan
bersemangat dalam meraihnya. Untuk merealisasikan rencana tersebut membutuhkan
pekerjaan yang harus dilakukan dalam rentang waktu satu hingga tiga dekade. Dalam
perumusannya mempunyai karakteristik diantaranya, yang pertama berorientasi pada
masa depan dengan memberikan gambaran secara keseluruhan mengenai apa yang
diharapkan oleh organisasi atau perusahaan. Kedua, inspiratif artinya rencana yang
diharapkan dapat memotivasi semua elemen organisasi atau perusahaan untuk
mewujudkan rencana yang telah disepakati tersebut. Ketiga, realistis yang berarti
rencana yang diharapkan tersebut dapat terwujud dalam kurun waktu yang telah
ditetapkan (Setiyanti, 2020).

2.4 Filosofi Misi


Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, suatu organisasi memerlukan
sebuah misi yang dijadikan sebagai dasar melakukan tindakan atau kegiatan di masa
depan. Dalam hal ini, misi memiliki sebuah filosofi yaitu landasan filosofis atau
prinsip-prinsip dasar yang mendasari tujuan atau misi suatu organisasi yang berkaitan
dengan nilai-nilai, keyakinan, dan pandangan mengenai tujuan yang dicapai. Filosofi misi
meliputi gambaran mengenai produk, pasar, teknologi yang menjadi sasaran kegiatan
seluruh organisasi (Cahyadi et al., 2023) dan berperan dalam mengarahkan organisasi
dengan memberikan kerangka kerja, seperti mengidentifikasi prioritas dan mengambil
keputusan.

2.5 Visi dan misi dalam trend perkembangan organisasi


Dalam tren pengembangan organisasi, visi dan misi adalah dua komponen penting
yang membantu organisasi atau bisnis mencapai tujuannya. Visi merupakan impian utopis
yang dapat diwujudkan melalui analisis tren dan tinjauan ke masa depan, sedangkan misi
adalah langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai visi tersebut. Visi dan misi
memiliki berbagai fungsi utama dalam suatu organisasi, termasuk bertindak sebagai jembatan
antara kondisi saat ini dan masa depan, mempertimbangkan kemungkinan tantangan dan
langkah-langkah untuk mengatasinya, serta mempertimbangkan nilai-nilai organisasi. Tata
cara pembuatan visi dan misi melibatkan beberapa hal, seperti memperhatikan tren,
mempertimbangkan nilai-nilai organisasi, dan mengadakan diskusi untuk memastikan visi
dan misi yang dibuat tidak merugikan pihak manapun dalam organisasi. Visi dan misi juga
mempunyai manfaat bagi anggota dan organisasi, seperti menjadikan anggota lebih
bertanggung jawab, mengurangi ketergantungan, meningkatkan kualitas kinerja, dan
membantu organisasi melakukan perubahan.
Visi dan misi memegang peranan penting dalam pengembangan organisasi.
Kepemimpinan visioner dalam suatu organisasi dapat berfungsi sebagai inspirator, motivator,
dan konsultan, membimbing visi dan misi agar sesuai dengan konsep awal. Kinerja organisasi
diukur dari tingkat pencapaian program dan kegiatan yang ditujukan untuk mencapai visi,
misi, dan tujuan organisasi. Pemimpin organisasi memegang peranan penting dalam
mewujudkan visi dan tujuan perusahaan. Keberhasilan dalam memenuhi visi dan tujuan
organisasi tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan sumber daya manusia yang handal.
Kepemimpinan yang efektif berdasarkan visi ilahi dapat memberikan dampak yang baik pada
tujuan perusahaan. Program-program strategis yang dilaksanakan menunjukkan komitmen
organisasi terhadap visi dan tujuannya (Setiawan & Nuryana, 2020).

2.6 Studi kasus


Studi kasus diambil dari penelitian Linta Untsa Sifa Dhana dkk yang berjudul
Pengaruh Lingkungan Kerja, Visi dan Misi Organisasi, Cara Kerja Kepemimpinan, Pelatihan
dan Pengembangan Diri Terhadap Kinerja Pegawai PT PLN UPT Surabaya. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa visi dan misi organisasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap
kinerja pegawai PT. PLN (Persero) UIT JBTB UPT Surabaya. Pemahaman yang baik
terhadap visi dan misi organisasi jika tidak diimbangi dengan kemampuan atau skill dari
masing-masing individu hal tersebut tidak akan memberikan dampak apapun terhadap kinerja
para pegawai. Saran dari peneliti, kewenangan visi dan misi yang dominan dalam asosiasi PT.
PLN (Persero) UIT JBTB UPT Surabaya belum memadai untuk memastikan hubungan yang
positif dengan pelaksanaan yang representatif. Beberapa variabel perlu ditingkatkan agar
hasil kerja ditingkatkan, termasuk pekerjaan yang menantang perwakilan, secara spesifik
memiliki opsi untuk menghadapi kesulitan, dengan memandu semua SDM ke tujuan utama,
yang berarti memeriksa visi dan target, memusatkan perhatian pada kemampuan, kapasitas,
dukungan dan penghargaan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara garis besar visi merupakan suatu gambaran jangka panjang mengenai kondisi
ideal yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi. visi memberikan tujuan dan arah yang jelas
bagi organisasi, memberikan inspirasi dan motivasi bagi semua elemen yang ada, serta
menjadi panduan atau pedoman dalam pengambilan keputusan strategis. Kemudian misi
ebagai petunjuk apa yang selanjutnya harus dilakukan dalam vision frame yang telah
dirumuskan sebelumnya. Misi yang juga dapat diartikan sebagai tujuan, merupakan poin-poin
target yang hendak dicapai dalam tenggat waktu tertentu yang sesuai dengan pernyataan misi.
Sedangkan Ideologi inti dalam visi merupakan karakter dari sebuah model manajemen dan
pemimpin individu yang menjadi suatu identitas dari suatu organisasi atau Perusahaan.
Dimana dalam ideologi inti tersebut terdapat nilai-nilai yang menjadi sistem dalam
melaksanakan sebuah prinsip-prinsip organisasi, serta tujuan inti yang menggambarkan
motivasi ideal dari setiap individu didalam organisasi.
Dalam trend perkembangan organisasi, visi dan misi memiliki fungsi utama dalam
suatu organisasi, termasuk bertindak sebagai jembatan antara kondisi saat ini dan masa
depan, mempertimbangkan kemungkinan tantangan dan langkah-langkah untuk
mengatasinya, serta mempertimbangkan nilai-nilai organisasi. Dimana Visi dan misi
memegang peranan penting dalam kepemimpinan visioner suatu organisasi yang berfungsi
sebagai inspirator, motivator, dan konsultan, membimbing visi dan misi agar sesuai dengan
konsep awal.

3.2 Saran
Dalam model penerapan visi dan misi di suatu organisasi penting dalam
mencerminkan dan memposisikan kondisi serta kebutuhan yang ada, relevansi sebuah visi
misi harus sejalan dengan jangka panjang organisasi. Disatu sisi bahwa sebuah visi misi
seharusnya mencerminkan nilai-nilai inti organisasi dan berfokus terhadap kualitas hasil yang
diinginkan. pada kenyataanya bahwa penerapan sebuah visi dan misi tidak selamanya akan
berhasil seperti yang diinginkan, maka dari itu penting sekali sebuah organisasi dalam
mengimplementasikan visi dan misi sebagai kesempatan untuk pembelajaran dan
pengembangan di masa mendatang. Dimana diperlukan evaluasi program atau prinsip-prinsip
yang ada dan identifikasikan peluang untuk meningkatkan kinerja.
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, S. (2006). Penguasaan terhadap visi, misi dan nilai-nilai organisasi serta implikasinya
terhadap kinerja individu: diagnosis organisasi kelompok restoran pringsewu. Sinergi:
Kajian Bisnis dan Manajemen, 8(2).

Cahyadi, N., Sutaguna, I. N. T., Tamba, I., Wijayanto, G., Sesario, R., Khasanah, K., Kartika,
I. M., Adrianto, Ansyah, R. H. A., & Saksono, H. (2023). Konsep Dasar Manajemen
Strategi. 176.
Dhana, L. U. S., Rahayu, S., & Harjanti, W. (n.d.). PENGARUH LINGKUNGAN KERJA,
VISI DAN MISI ORGANISASI, CARA KERJA KEPEMIMPINAN, PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT PLN UPT
SURABAYA. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika.
Hamdan, Y. (2001). Pernyataan visi dan misi perguruan tinggi. MIMBAR: Jurnal Sosial dan
Pembangunan, 17(1), 90-103.
Setiawan, F., & Nuryana, Z. (2020). Students at the centre of learning: Revitalisasi
pengelolaan perpustakaan sekolah sebagai penguatan core intelektual. Teacher in
Educational Research, Vol. 2(1), 38-45.
Setiyanti, S. W. (2020). Filosofi, Budaya dan Visi Perusahaan Sebagai Faktor Pendukung
Keberhasilan Perusahaan. In Jurnal STIE Semarang (Vol. 2, Issue 1, pp. 54–63).
Silasahi, I. V. (2021). Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan.
Tampubolon, M. (2022). MODEL KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM MENDUKUNG
PERKEMBANGAN ORGANISASI. JEBIT MANDIRI-Jurnal Ekonomi Bisnis dan
Teknologi, 2(1), 1-7.

Anda mungkin juga menyukai