Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

MENGANALISI VISI & MISI RUMAH SAKIT,

VISI & MISI PADA DIVISI PERAWAT

Prof. Setiawan., S.Kp., MNS., Ph.D

Nama Mahasiswa :

Nabilah Putri Edi (201101026)

Hadizah Pratiwi (201101016)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FEBRUARI, 2024
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Memahami organisasi dan bagaimana fungsinya sangat penting diketahui

oleh perawat yang bekerja disuatu organisasi termasuk rumah sakit. Struktur

organisasi dapat menjadi efisien dan efektif, namun situasi ini tidak terjadi

secara kebetulan. Tanpa arahan khusus kegiatan tidak akan berjalan seperti

yang diharapkan. Dalam organisasi rumah sakit membutuhkan. Misi, visi, dan

nilai-nilai rumah sakit yang merupakan inti dari budaya rumah sakit dan

ekspresi paling mendalam dari budaya rumah sakit . Sementara banyak studi

perbandingan sebelumnya telah dilakukan mengenai misi, visi, dan nilai-nilai

organisasi . Terdapat sedikit penelitian mengenai misi, visi, dan nilai rumah

sakit dalam industri layanan kesehatan. Artikulasi dan penanaman

kepemilikan bersama dan komitmen organisasi terhadap tujuan (yaitu misi,

visi, nilai-nilai, dan tujuan) organisasi telah lama diakui sebagai hal yang

penting bagi perencanaan strategis yang efektif untuk perbaikan organisasi.

Misi organisasi adalah “apa yang bisa kita berikan untuk orang lain,” dan

visinya adalah “apa yang bisa kita dapatkan untuk diri kita sendiri?” Nilai-

nilainya adalah “Bagaimana kita bisa mencapai dua tujuan ini?” . Definisi

yang jelas dan fokus pada misi, visi, dan nilai-nilai dapat memberikan

perkembangan unik bagi rumah sakit (Huber,2010, hal: 387)


Berhubungan dengan misi, visi, dan tujuan organisasi , manager

keperawatan merupakan bagian dari organisasii yang dituntut harus mampu

menjalankan fungsinya sebagai manager yaitu: fungsi perencanaan, fungsi

pengorganisasian, fungsi pengarahan, fungsi kontroling dan fungsi sebagai

evaluator (Asmadi, 2018:78). Dimana fungsi-fungsi tersebut merupakan

proses yang berkesinambungan dan merupakan tahapan yang berurutan dan

saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam tahap perencanaan (planning)

inilah, salah satu tugas seorang manager adalah merumuskan/menetapkan visi,

misi, filosofi dan tujuan pelayanan keperawatan. (Gilles, 1994, dalam

Mugianti, 2016: 31).

2. Tujuan

Berdasarkan uraian diatas tujuan dalam makalah ini adalah untuk

mengetahui serta mampu menganalisi visi dan misi pada rumah sakit dan

menganalisis visi dan misi pada divisi perawat.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Visi dan misi

Fungsi manajerial yang diterapkan dalam manejemen adalah perpaduan dari

fungsi managemen yang terdiri dari fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), gerak aksi (actuating), pengelolaan staff (staffing), pengarahan

(directing), dan pengendalian (controlling) dengan proses yang terdiri dari

pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. (Asmadi, 2018:78).

Perencanaan (planning) merupakan proses yang dimulai dengan merumuskan rencana

untuk mencapai tujuan organisasi. Pengorganisasian. (organizing) meliputi proses,

mengatur, mengalokasikan pekerjaan, wewenang, sehingga tujuan dapat tercapai.

Gerak aksi (actuating) adalah kegiatan seorang manajer untuk mengawali dan

melanjutkan kegiatan yang telah ditetapkan dalam unsur perencanaan dan

pengorganisasian agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengelolaan staff

(staffing) mencakup memperoleh, menempatkan, serta mempertahankan anggota/staf

yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi Pengarahan (directing) merupakan

proses memberikan arahan kepada staf sehingga staf memiliki pengetahuan serta

mampu bekerja secara efektif guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Pengendalian (controlling adalah proses untuk melihat apakah kegiatan yang

dilaksanakan olah staf berjalan sesuai dengan rencana. Asmadi, 2018:78).

Penentuan jati diri organisasi terdiri atas perumusan misi, visi. keyakinan

dasar, nilai dasar, dan tujuan organisasi. (Nursalam, 2014:362). Proses manajemen
merupakan langkah yang sistematis, saling terkait antara tahap yang satu dengan

tahapan selanjutnya (Huber, 2010:387).

2.1.1 Visi

Visi diartikan sebuah pandangan tentang tujuan jangka panjang perusahaan

atau rencana yang akan dicapai oleh suatu organisasi atau perusahaan, visi biasanya

berisi singkat dan jelas. (Widiyono & Hakim, 2018: 35). Visi dirancang untuk

mengatasi masalah yang ada pada organisasi. Huber (2010: 392), menjelaskan bahwa

keuntungan dari pernyataan visi adalah perusahaan dapat melampaui pemikiran

terbatas, mengidentifikasi arah, memotivasi, fokus dan komitmen serta mendorong

kreativitas. Visi menciptakan gambaran yang meyakinkan tentang keadaan masa

depan yang diinginkan, Pernyataan visi harus cukup jelas, untuk membuat organisasi

bergerak maju. (Huber, 2010: 392).

Widiyono & Hakim, (2018:35) menjelaskan kriteria visi yang ideal adalah:

sederhana, terukur, terjangkau, beralasan, ambisius, memiliki periode waktu, bersifat

strategis, berspektif kondisi dan komunikatiť. Tujuan pencapaian visi dalam

perusahaan untuk menceriminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan, memiliki

orientasi masa depan perusahaan, menimbulkan komitmen yang tinggi, menentukan

arah dan focus strategi perusahaan yang jelas, serta menjamin kesinmbungan

kepemimpinan organisasi perusahaan.

Syarat dan kriteria visi juga perlu diperhatikan yaitu: dapat dibayangkan oleh

seluruh jajaran organisasi perusahaan, dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh

seluruh jajaran organisasi, berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan


perkmbangan jaman, memiliki nilai yang diinginkan oleh anggota serta terfokus

kepada permasalahan organisasi agar dapat beroperasi. (Widiyono & Hakim,

2018:37). Visi harus bisa menunjukkan keefektifanya agar mudah dipahami oleh

semua orang yang ada dalam perusahaan tersebut. Visi yang efektif akan memiliki

karakteristik menurut Widiyono & Hakim, 2018:37 adalah:

a. Bisa dibayangkan

b. Mampu menarik perhatian semua orang yang ada dalam perusahaan tersebut

c. Sifatnya realistis serta mampu diraih, serta bersifat jelas

d. Aspiratif serta mampu beradaptasi atas perusahaan yang ada

e. Mudah dimengerti

2.1.2 Misi

Dalam suatu organisasi untuk merencanakan strategi berbasis tujuan,

langkah pertama yang perlu dikembangkan adalah pernyataan misi. Misi

adalah kegiatan yang mengarahkan perusahaan pada tujuan yang menjadi

impian suatu perusahaan. Misi berisi mengenai hal hal yang harus dipenuhi

oleh perusahaan kepada konsumen, baik dalam bentuk produk maupun jasa

sesuai dengan jenis perusahaan tersebut. (Widiono, & Hakim, 2018: 35). Misi

adalah langkah nyata dari profesi keperawatan dalam melaksanakan visi yang

telah ditetapkan yang berfungsi untuk menjaga dan mengawasi suatu proses

profesionalisasi keperawatan agar berjalan berkesinambungan. (Nursalam,

2011. hal: 51). Dari penjelasan diatas bisa dikatakan bahwa misi adalah
kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk mendukung perusahaan

(organisasi) hingga mencapai tujuan.

Unsur-unsur pokok dalam merumuskan sebuah misi adalah: kiat atau

usaha untuk mewujudkan visi, nilai dasar organisai yang dinyatakan dalam

misi organisasi, jasa yang dijual, keyakinan yang kuat, asumsi budaya kerja

dengan orientasi mutu serta berisi pernyataan strategi jangka panjang maupun

jang pendek. (Widiono, & Hakim, 2018: 35). Misi akan efektif jika bersifat

ringkas, jelas, unik, felksibel, bisa membantu untuk mengambil keputusan

serta memberikan informasi. Pernyataan misi harus singkat dan jelas. (Huber,

2010, hal: 391).

Perumusan misi perusahaan harus melibatkan pihak-pihak yang

berkepentingan, menyelaraskan kegiatan proses utama dengan sumber daya

yang ada untuk memungkinkan perusahaan melaksanakan kegiatanya lebih

baik dan seefesien mungkin, serta menentukan lingkungan yang sangat

berguna untuk apakah misi organisasi perusahaan bertentangan secara internal

maupun ekstemal. Beberapa yang harus dilakukan untuk membuat misi

organisasi terlihat menjadi bagus yaitu: (1) misi harus dibuat dalam bahasa

yang luas, dengan kata lain mampu diterapkan dalam jangka. waktu yang

lama sejak misi tersebut dibuat. (2) Disampaikan dalam bahasa yang spesifik

sehingga mampu menjadi media komunikasi. (3) Bersifat jelas, focus pada

keunggulan yang dimiliki suatu perusahaan. (4) Tidak boleh mengandung

jargon atau kalimat yang tidak memiliki makna.


Nursalam (2011:51), mengatakan bahwa inti konsep dasar keperawatan saat

ini dan yang akan datang adalah keseimbangan antara visi, misi, dan motivasi

yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Jika tidak,

maka akan terjadi ketimpangan yang justru akan menambah ketidakjelasan

arah. pengembangan manajemen keperawatan dimasa depan. Visi yang

dimaksud adalah perawat/manager keperawatan harus mempunyai suatu

pandangan dan pengetahuan yang luas tentang manajemen dan proses

perubahan yang terjadi saat ini dan yang akan datang. Visi dan misi ini

berkaitan erat karena bagaimanapun baiknya suatu visi dan misi hanya akan

menjadi sebuah slogan tanpa suatu tindakan yang nyata. Adapun penjabaran

dari sebuah misi keperawatan (Nursalam, 2011:51) adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien. dalam

membantu kesehatan pasien yang optimal setelah pulang dari rumah

sakit.

b. Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif

bagi pasien dan staff keperawatan /non keperawatan.

c. Mengajarkan, mengarahkan dan membantu dalam kegiatan profesional

keperawatan.

d. Turut serta dan bekerja sama dengan semua anggota tim kesehatan

yang lain yang ada di rumah sakit atau tempat kerja.

e. Mengaplikasikan kerangka konsep dan acuan dalam pelaksanaan

asuhan keperawatan.
f. Menilai kualitas layanan yang diberikan berdasarkan standar kriteria

yang ada

g. Mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam menilai dan

memberikan intervensi keperawatan kepada pasien

h. Meningkatkan pendidikan berkelanjutan bagi perawat dalam usaha

meningkatkan kinerjanya

i. Berpartisipasi secara aktif dalam upaya perubahan model asuhan

keperawatan dan peningkatkan kualitas layanan

j. Memberikan penghargaan pada staf yang dianggap berprestasi

k. Meningkatkan pandangan masyarakat yang positif tentang profesi

l. Mendukung setiap rencana dalam usaha meningkatkan kualitas asuhan

keperawatan.
BAB III

ANALISIS KASUS

1. Kasus

Dalam jurnal ini, permasalahan yang dibahas adalah pentingnya

keselarasan antara Mission, Vision, dan Values (MVVs) divisi perawat

dengan MVVs rumah sakit secara keseluruhan. Terdapat penekanan pada

betapa pentingnya visi, misi, dan nilai-nilai divisi perawat sejalan dengan visi,

misi, dan nilai-nilai rumah sakit untuk mencapai tujuan bersama dalam

memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Permasalahan yang

muncul adalah ketika terdapat ketidaksesuaian antara MVVs divisi perawat

dengan MVVs rumah sakit, hal ini dapat menghambat kerja sama antar

departemen, mengurangi efisiensi operasional, dan bahkan mempengaruhi

kualitas pelayanan pasien. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin perawat

dan manajemen rumah sakit untuk memastikan bahwa semua elemen MVVs

terintegrasi dengan baik dan mendukung tujuan organisasi secara keseluruhan.

Dengan demikian, permasalahan utama yang dibahas dalam jurnal ini

adalah pentingnya keselarasan antara visi, misi, dan nilai-nilai divisi perawat

dengan visi, misi, dan nilai-nilai rumah sakit sebagai landasan untuk mencapai

kinerja yang optimal dan memberikan pelayanan kesehatan yang

berkualitas kepada pasien (Edd, 2016).


2. Stategi Pemecahan Masalah

Dalam jurnal ini, strategi pemecahan masalah yang disarankan adalah

melalui pengembangan Mission, Vision, dan Values (MVVs) yang jelas,

terdefinisi dengan baik, dan selaras antara divisi perawat dan rumah sakit

secara keseluruhan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk

memecahkan masalah ketidaksesuaian MVVs antara divisi perawat dan rumah

sakit meliputi:

1. Melibatkan berbagai pihak terkait: Melibatkan anggota kunci dari

divisi perawat, manajemen rumah sakit, dan pihak-pihak terkait

lainnya dalam pengembangan MVVs dapat membantu memastikan

representasi yang komprehensif dan kesepakatan bersama terhadap

tujuan bersama.

2. Memperkuat komunikasi dan kolaborasi: Meningkatkan

komunikasi antara divisi perawat dan manajemen rumah sakit serta

mempromosikan kolaborasi antar departemen dapat membantu

menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang visi, misi, dan

nilai-nilai yang harus dijunjung bersama.

3. Menyelaraskan tujuan dan strategi: Memastikan bahwa tujuan dan

strategi divisi perawat sejalan dengan tujuan dan strategi rumah

sakit secara keseluruhan dapat membantu menciptakan keselarasan

dalam upaya pelayanan kesehatan dan pengelolaan sumber daya.


Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut, diharapkan permasalahan

ketidaksesuaian MVVs antara divisi perawat dan rumah sakit dapat diatasi, sehingga

menciptakan lingkungan kerja yang terkoordinasi, efisien, dan berorientasi pada

pelayanan pasien yang terbaik.


BAB IV

PEMBAHASAN

Mission, Vision, dan Values (MVVs) yang baik dapat memberikan manfaat

yang nyata dan tidak nyata. Terdapat penekanan pada pentingnya keselarasan antara

visi, misi, dan nilai-nilai rumah sakit dengan visi, misi, dan nilai-nilai divisi perawat.

Hal ini menunjukkan bahwa visi dan misi rumah sakit haruslah sejalan dengan visi

dan misi divisi perawat untuk mencapai tujuan bersama dalam memberikan

pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Visi rumah sakit dapat mencerminkan komitmen untuk memberikan

perawatan pasien yang unggul melalui kemajuan praktik klinis dan pelayanan yang

inovatif. Sementara misi rumah sakit dapat menekankan pada penyediaan perawatan

holistik yang berfokus pada kebutuhan pasien dan keluarga, serta memastikan

keselamatan pasien dan kualitas perawatan yang optimal.

Dalam konteks kepemimpinan perawat, penting bagi pemimpin perawat untuk

memastikan bahwa visi dan misi rumah sakit mendukung dan memperkuat visi dan

misi divisi perawat. Keselarasan ini akan membantu menciptakan lingkungan kerja

yang terkoordinasi, efisien, dan berorientasi pada pelayanan pasien yang terbaik.

Dengan demikian, analisis visi dan misi rumah sakit pada jurnal tersebut menyoroti

pentingnya keselarasan antara visi, misi, dan nilai-nilai rumah sakit dengan visi, misi,

dan nilai-nilai divisi perawat untuk menciptakan sinergi dalam memberikan

pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkelanjutan.


Secara khusus, MVVs perawat dapat memberikan elemen layanan yang

penting, mengkomunikasikan tujuan fundamental perawatan, aspirasi target, serta

prinsip inti yang tahan lama. MVVs juga dapat menyatukan staf di sekitar semangat

pelayanan dan profesionalisme bersama. Dalam konteks manfaat internal, MVVs

perawat dapat memberikan staf dengan rasa kepemilikan yang genuin, mengestablish

arah profesional yang bersatu, menjadi titik kompas untuk tujuan dan objektif masa

depan, memberikan dasar untuk memprioritaskan sumber daya yang langka, serta

meningkatkan program evaluasi kinerja layanan. Sedangkan manfaat eksternal

termasuk mengintegrasikan aspirasi perawat dengan seluruh organisasi,

menyematkan prinsip-prinsip perawat ke dalam budaya organisasi, memberikan

prinsip kepada publik yang mudah dipahami, meningkatkan usaha "value

proposition" dan "branding" organisasi, serta menarik nilai-nilai calon staf perawat.

Selain itu, keselarasan antara misi, visi, dan nilai-nilai organisasi dengan

peran pemimpin perawat. Dalam sesi perencanaan strategis yang dihadiri penulis,

terdapat pembaruan dan peninjauan terhadap MVVs departemen untuk memastikan

keselarasannya dengan misi, visi, dan nilai-nilai universitas tempat penulis bekerja.

Diskusi yang dilakukan memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana

pekerjaan setiap individu berkontribusi terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi

secara keseluruhan.
BAB V

SIMPULAN

Pentingnya keselarasan antara Mission, Vision, dan Values (MVVs) divisi

perawat dengan MVVs rumah sakit secara keseluruhan dalam mencapai tujuan

bersama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Dengan memiliki

MVVs yang jelas, terdefinisi dengan baik, dan selaras, rumah sakit dan divisi perawat

dapat bekerja secara sinergis untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien, efisiensi

operasional, dan kepuasan stakeholders baik internal maupun eksternal.

Pentingnya komunikasi, kolaborasi, dan keselarasan antara divisi perawat dan

manajemen rumah sakit juga menjadi poin penting dalam kesimpulan jurnal ini.

Dengan memastikan bahwa visi, misi, dan nilai-nilai divisi perawat mendukung dan

memperkuat visi, misi, dan nilai-nilai rumah sakit, organisasi dapat menciptakan

lingkungan kerja yang harmonis, efisien, dan berorientasi pada pelayanan pasien yang

terbaik.

Dengan demikian, keselarasan MVVs antara divisi perawat dan rumah sakit

merupakan landasan yang penting dalam mencapai kinerja optimal, efisiensi

operasional, dan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Melalui upaya bersama untuk

membangun MVVs yang kohesif dan terintegrasi, rumah sakit dapat mencapai tujuan

strategisnya dengan lebih baik dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi

pasien dan stakeholders lainnya


DAFTAR PUSTAKA

Edd, L. M. (2016). Aligning Mission, Vision, and Values: The Nurse Leader’s Role.
Nurse Leader, 14(6), 438–441. https://doi.org/10.1016/j.mnl.2016.09.005

Asmadi. (2018), Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Huber, Diane (2010). Leadership and Nursing Care Management. Unated States of
America: Elsevier

Mugianti. (2016). Manajemen dan kepemimpinan dalam praktek keperawatan.


Jakarta: Kemenkes RI

Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: Salemba

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika

Widyono & Hakim (2018). Manajemen Strategi & Isu-Iva Kekinian, Jakarta: Mitra
Wacana Media.

Anda mungkin juga menyukai