OLEH :
NIM.201901006
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi memiliki arti yang komplek. Organisasi yang baik dapat dilihat dari
desain struktur yang berfungsi mensuport tujuan bisnis dan proses secara spesifik atau
dapat melihat pekerjaan individu untuk mencapai tujuan bersama. (Yoder & Wise,
2016). Menurut David and Carolina (2016) Manajemen strategi dalam organisasi
merupakan usaha untuk mendapatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
Mengidentifikasi visi, misi, tujuan, dan strategi organisasi adalah titik awal yang logis
untuk manajemen strategis karena situasi dan kondisi perusahaan saat ini dapat
menghalangi strategi tertentu dan bahkan mendikte tindakan tertentu. Setiap
organisasi memiliki visi, misi, tujuan, dan strategi, bahkan jika elemen-elemen ini
tidak dirancang, ditulis, atau dikomunikasikan secara sadar. Jawaban atas kemana
sebuah organisasi berjalan dapat ditentukan sebagian besar darimana organisasi itu
berada. Proses manajemen strategis bersifat dinamis dan berkesinambungan.
Perubahan pada salah satu komponen utama dalam model ini dapat menyebabkan
perubahan pada komponen manapun atau semua komponen (David & Carolina, 2016)
Dalam suatu organisasi yang baik harus memiliki nilai-nilai yang dianut secara
bersama. Masyarakat memiliki nilai-nilai untuk menghormati, toleransi, cinta,
solidaritas, keadilan, kebenaran dan tanggungjawab. Sebagai seorang manajer di
rumah sakit, memiliki tanggungjawab memberikan standar tinggi tentang etika dalam
praktek manajemen dimana pada strukur informal memberikan makna pada pekerjaan
yang berkembang serta menunjukkan bagaimana kebijakan dan mengatur dinamika
organisasi. Misi Rumah Sakit merupakan alasan perannya dimasyarakat (Rego,
Araújo, & Serrão, 2015). Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan
pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien, sehingga pelaksanaan kegiatan
keperawatan khususnya pada proses perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)
sangat penting diperhatikan, karena sangat menentukan efektivitas dan efesiensi di
dalam kegiatan pelayanan keperawatan (Nursalam, 2015b).
Seorang pemimpin harus percaya bahwa suatu tujuan akan mudah dicapai
bila dikerjakan secara bersama-sama dan mereka diberikan informasi tentang nilai-
2
nilai yang dianut sehingga individu akan membuat keputusan yang terbaik. Hal ini
diungkapkan juga dalam jurnal The mission statement: organisational culture
perspective (2018) yang bertujuan untuk mengetahui kontribusi terhadap pemahaman
pernyataan misi dan fungsinya dalam membimbing perilaku karyawan dari perspektif
budaya organisasi. Wawancara tersebut untuk mengkonfirmasi peran misi dalam
mengkomunikasikan Organisasi Cultur yang dianut atau dideklarasikan, walaupun
pendekatan yang berbeda untuk mencapai komitmen karyawan terhadap misi
organisasi dapat diidentifikasi sehubungan dengan ukuran organisasi (Babnik,
Breznik, Dermol, & Širca, 2014).
Jurnal Relationship between balance of job demands-control and shared
mission/vision for blue-collar employees yang diunggah tahun 2018, menyatakan
bahwa sharing visi dan misi organisasi dengan karyawan dan kegiatannya adalah cara
yang paling penting dalam persaingan, khususnya dalam sektor produksi,
mengembangkan usaha mereka untuk berkontribusi terhadap misi dan visi organisasi
adalah situasi yang sangat diharapkan dari manajer. Adanya persepsi tentang visi
organisasi bagi karyawan ini berkaitan erat dengan pekerjaan yang dioperasikan oleh
mereka di perusahaan itu (Çiçek, 2018). Penting ditanamkan tentang nilai-nilai yang
diyakini rumah sakit dimulai saat melakukan rekrutmen karyawan sehingga karyawan
baru memahami di mana tempat mereka bekerja apakah sesuai dengan yang mereka
harapkan.
Penetapan sebuah visi, misi dan value statement dalam sebuah perusahaan
merupakan dasar dalam memberikan arahan yang jelas untuk menentukan kemana
perusahaan tersebut akan berkembang. Pengembangan arah dan tujuan perusahaan
memang seharusnya juga mengacu pada sebuah rumusan yang sudah ditentukan
sebelumnya (Yoder & Wise, 2011). Hal ini didukung pula oleh jurnal Organizational
vision: experience at the unit level yang diunggah tahun 2018 menyatakan Visi
memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan untuk organisasi; itu adalah
fundamental bagi kepemimpinan dan implementasi strategi, dan membentuk alat
penting untuk pengambilan keputusan selama periode perubahan atau transformasi.
Visi merupakan elemen strategis yang penting ketika membangun nama atau reputasi
bagi organisasi Kenyamanan, pemberdayaan dan motivasi adalah tantangan dalam
proses realisasi visi. (Kukkurainen, at all 2017, Çiçek, 2018)
Perawat dalam menjalankan pelayanan secara langsung kepada pasien
berhubungan erat dengan visi misi rumah sakit dan nilai-nilai dasar yang menjadi
3
budaya kerja dalam rumah sakit oleh karena itu manejer keperawatan terus berusaha
untuk memimpin dan mengawasi kualitas/mutu pelayanan secara berkesinambungan
dalam memberikan asuhan keperawatan (Armstrong, Rispel, & Penn-Kekana, 2015).
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pada kesempatan ini penulis akan
memaparkan makalah yang berjudul “Analisis filosofi, misi dan tujuan pelayanan
keperawatan“.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu mengembangkan visi Misi Ruamah sakit menjadi Visi misi Pelayanan
keperawatan sesuai dengan teori dan konsep
2. Tujuan khusus
a. Memahami teori dan konsep tentang Visi, Misi
b. Manajemen Pelayanan Keperawatan rumah sakit.
c. Mengidentifikasi Visi, Misi Manajemen Pelayanan Keperawatan di RSUD
Komodo Labuan Bajo
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Manajemen adalah proses kerjasama melalui orang lain untuk mencapai tujuan.
Manajemen keperawatan adalah proses kerjasama melalui personel perawat untuk
menyediakan asuhan, terapi dan kenyamanan bagi sekelompok pasien. Tugas perawat
manajer mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap
ketersediaan financial, material dan sumber daya manusia sehingga asuhan yang diberikan
kepada pasien menjadi efektif dan efisien (Huber, 2016). Manajemen keperawatan juga
merupakan suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengorganisasiandan pengawasan dengan menggunakan
sumber daya secara efektif, efisien dan rasional dalam memberikan pelayanan bio, psiko,
sosial, spiritual yang komprehensif pada individu, keluarga dan masyarakat, baik yang sakit
maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Asmuji, 2016)
5
memanfaatkan sistem informasi, dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan kinerja
organisasi
Organisasi harus secara khusus membuat hubungan yang baik dengan karyawan.
Dikatakan bahwa menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas diperlukan untuk
memperoleh keunggulan kompetitif, meningkatkan kinerja perusahaan dan mencapai
keberhasilan organisasi dalam lingkungan bisnis yang terus berubah dan kompetitif (Çiçek,
2018). Selanjutnya, telah tercatat bahwa karyawan berkomitmen merupakan pendorong
utama keberhasilan karena mereka mempengaruhi produktivitas dan hasil lainnya kinerja
Misi, visi dan filosofi organisasi menjadi fondasi terhadap sturktur dan kinerja sesuai
dengan pengembangan model praktek professional yang digunakan.Visi, misi dan tujuan
sangat diperlukan dalam mengarahkan perilaku semua anggota organisasi. Dalam kaitan ini
seorang manajer keperawatan diharapkan mampu membangun visi, misi yang dipahami
semua anggota, sehingga semua anggota menjadi komit terhadap visi dan misi tersebut.
Menurut Satrianegara, 2014 mengatakan bahwa supaya terjadi komitmen semua anggota
terhadap visi, misi organisasi maka seorang manajer harus:
1. Mempunyai visi organisasi yang rasional (didasarkan pada teori, hasil penelitian dan
proses pencapaian yang tepat), serta relevan dengan harapan masa depan.
2. Mengkomunikasikan visi secara antusias penuh harapan yang tinggi.
3. Mengupayakan agar visi dapat diterima semua anggota.
A. VISI
Menurut Jonathan Swift visi adalah the art of seeing things invisible. Menurut
Thedore Hesburgh menyatakan visi merupakan sesuatu yang terpenting dari
kepemimpinan, bila pemimpin tidak memiliki visi seperti orang yang tidak dapat meniup
terompet dengan tepat. Visi menggambarkan tujuan atau kondisi dimasa depan yang
ingin dicapai. Visi memberikan gambaran yang jelas dimasa mendatang yang bisa dilihat
oleh para stakeholders. Pernyataan visi yang bagus tidak hanya menginspirasikan dan
menantang, namun juga sangat berarti sehingga setiap pegawai bisa menghubungkan
tugas yang dilakukanya dengan visi. Pernyataan visi harus mampu menjadi inspirasi
dalam setiap tindakan yang dilakukan setiap pegawai. Menurut Kurniadi (2016), visi
merupakan suatu keinginan yang sifatnya : 1) melihat sesuatu yang tidak dapat dilihat 2)
pandangan tentang masa depan 3) ekspresi harapan 4) uraian yang ingain dicapai dan cara
mencapainya.
6
Setiap level manager bila ingin mencapai tujuan dengan sukses seharusnya membuat
visi unitnya masing-masing. Akan tetapi visi suatu unit kerja tetap mengacu kepada visi
organisasi. Jangka waktu visi minimal 5 tahun atau tidak diberi jangka waktu (Kurniadi,
2016). Semua tergantung produksi/hasil/layanan yang akan dituju. Akan tetapi waktu juga
yang menentukan berhasil atau tidaknya sebuah visi. Banyak hal yang menyebabkan
berhasil atau tidaknya suatu visi tergantung perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta budaya masyarakat.
B. MISI
Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi
organisasi, yang memuat apa yang disediakan oleh lembaga kepada masyarakat, baik
berupa produk maupun jasa, kecuali itu misi merupakan tujuan dan alasan yang
memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan. Misi pada dasarnya bukan
hanya usaha formal untuk memperjelas apa yang dikehendaki, namun misi merupakan
tahapan aksi yang akan dilaksanakan dari visi yang telah ada, guna mencapai suatu tujuan
organisasi (Darminta, 2008, Asmuji, 2012). Oleh karena itu pernyataan misi harus
mendefinsikan apa yang sedang/ akan dilakukan dalam waktu dekat atau saat ini atau misi
merupakan uraian yang berisi peryataan-pernyataan operasional guna mencapai visi yang
telah ditetapkan (Asmuji 2016).
Menurut (Wheelen & Hunger, 2016), dalam strategic management model, misi
diturunkan dari envioremental scaning, baik eksternal ( opportunities and thraeath)
maupun internal (sthrengths and weaknesses ). Manajemen strategis adalah seperangkat
keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang suatu
perusahaan. Ini termasuk pemindaian lingkungan (eksternal dan internal), perumusan
strategi (perencanaan strategis atau jangka panjang), implementasi strategi, dan evaluasi
dan pengendalian. Studi tentang manajemen strategis, oleh karena itu, menekankan
pemantauan dan evaluasi peluang dan ancaman eksternal berdasarkan kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Awalnya disebut kebijakan bisnis, manajemen strategis
menggabungkan topik-topik seperti perencanaan strategis, pemindaian lingkungan, dan
analisis industri..
Misi diartikan sebagai suatu lngkah nyata dari profesi keperawatan dalam
melaksanakan visi yang telah ditetapkan, yaitu menjaga dan mengawasi suatu proses
profesionalisasi keperawatan Indonesia agar terus berkembang, sebab inti konsep dasar
7
manajemen saat ini dan yang akan datang adalah kesimbangan antara visi, misi dan
motivasi yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Menurut Huber (2016) pernyataan misi harus singkat, ringkas, dan jelas. Misi dari
departemen keperawatan harus mengacu pada misi rumah sakit. Dalam mengembangkan
misi factor-faktor yang perlu diperhatikan
1. Product : apa produk baik berupa barang maupun jasa utama yang dihasilkan
perusahaan?
2. Market, pasar : secara geografi, dimana perusahaan berkompetisi ?
3. Technology : apakah perusahaan menerapkan teknologi terbaru, canggih / teknologi
yang digunakan ?
4. Survival Growth Profit : perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan
profitabilitas, apakah perusahaan memiliki komitmen untuk kelangsungan hidup,
pertumbuhan, dan keuangan yang baik ?
5. Philosophy : apa dasar-dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika ?
6. Self concept : konsep diri, apa kemampuan khusus atau keunggulan kompetitif yang
dimiliki perusahaan ?
7. Public image : perhatian akan citra public, apakah perusahaan responsive terhadap
pemikiran sosial, masyarakat, dan lingkungan ?
8. Employces : perhatian akan karyawan, apakah karyawan dianggap dan diperlakukan
sebagai aset yang berharga bagi perusahaan ?
8
b. Mengidentifikasi kegunaan produk bagi pelanggan, maka misi tidak berfokus
pada produk, tetapi fungsi sesuai kebutuhan.
3. Deklarasi kebijakan sosial (social responsibility),
Deklarasi kebijakan sosial merupakan penempatan tertinggi filosofi dan pemikiran
pendiri organisasi dan manajerial. Isu-isu sosial menuntut strategis tidak hanya
berkewajiban terhadap stakeholders, tetapi juga tak kalah pentingnya bagi customer,
lingkungan, publik, dan kelompok lainnya. Kebijakan social secara langsung
mempengaruhi pelanggan, produk, pasar, teknologi, oleh karena itu kebijakan social
harus diintegrasikan dalam seluruh aktifitas manajemen stratejik, termasuk
penyusunan misi.
Adapun misi pelayanan keperawatan menurut Nursalam (2015) adalah sebagai
berikut:
1. Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien dalam membantu
kesehatan pasien yang optimal setelah pulang dari rumah sakit.
2. Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif bagi pasien dan
staf keperawatan maupun non keperawatan.
3. Mengajarkan, mengarahkan dan memantu dalam kegiatan profesional keperawatan.
4. Terlibat dalam kerja sama dengan semua anggota tim kesehatan yang ada dirumah
sakit.
9
BAB III
FILOSOFI,VISI, MISI, DAN TUJUAN PELAYANAN KEPERAWATAN
RSUD KOMODO LABUAN BAJO
2. Misi :
a. Mewujudkan Pelayanan Keperawatan yang aman, ramah dan berkualitas
b. Melaksanakan Pengembangan SDM Keperawatan
c. Memberikan pelayanan yang berorentasi kepada keselamatan pasien
d. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi pelayanan Keperawatan
1. Visi : Menjadi ruangan yang mampu dan handal dalam pelayanan keperawatan di R
SUD Komodo dengan pe;ayanan yang ramah dan berkualitas
2. Misi :
a. Kami melayani pasien dengan layanan sepenuh hati
b. Kami selaluh berkomunikasi dengan pasien secara terapiutik
c. Kami selauh tersenyum dalam melayani pasien
d. Kami akan bekerja dengan berfokus pada keselamatan dan kepuasan pasien
e. Kami akan optimalisasi sarana pelayanan yang ada dengan baik
10
BAB IV
A. KESIMPULAN
Manajemen Keperawatan sebagai bagian dari organisasi rumah sakit harus
terlibat dalam pembuatan rencana strategic. Mengidentifikasi visi, misi, tujuan, dan
strategi organisasi adalah titik awal yang logis untuk manajemen strategis.
Keperawatan sebagai profesi yang merupakan bagian dari masyarakat akan terus
berubah sejalan dengan masyarakat yang terus berkembang dan mengalami
perubahan. Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada era global
akan terus menerus berubah karena masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat juga
terus mengalami perubahan, oleh karena itu manejer keperawatan terus berusaha
untuk memimpin dan mengawasi kualitas/mutu pelayanan keperawatan RS secara
profesional.
Untuk meningkatkan kinerja karyawan diperlukan komitmen organisasi dalam
pengembangan karyawan untuk mencapai kualitas layanan yang lebih baik. Salah satu
komitmen organisasi yang dihidupi sebagai budaya kerja organisasi adalah visi, misi,
pelayanan keperawatan berhubungan erat dengan visi misi rumah sakit dan nilai-nilai
dasar yang menjadi budaya kerja dalam rumah sakit. Untuk mencapai tujuan
organisasi diperlukan optimalisasi sosialisasi nilai integrasi budaya RS dari menejer
kepada seluruh anggota organisasi, khususnya perawat, terutama implementasi misi,
fisiologi dan tujuan pelayanan keperawatan merupakan proses keterlibatan staf
keperawatan sebagai bagian inti dari proses Total Quality Management (TQM).
B. SARAN
1. Manager RSUD Komodo Labuan Bajo perlu merevisi misi dimana dalam
pembuatannya mengacu pada langkah-langkah sesuai teori.
2. Pentingnya inovasi manajer keperawatan untuk secara terus-menerus berupaya
menanamkan pemahaman terhadapvisi,misin rumah sakit dan keperawatan pada staf
keperawatan, sehingga benar-benar menjadi budaya organisasi, adanya kepedulian
terhadap pemangku kepentingan, orientasi terhadap stabilitas, orientasi terhadap
kerjasama dan inovasi, dan pengembangan dan pertumbuhan.
11
REFFERENSI
Armstrong, S. J., Rispel, L. C., & Penn-Kekana, L. (2015). The activities of hospital nursing
unit managers and quality of patient care in South African hospitals: A paradox? Global
Health Action, 8(1). https://doi.org/10.3402/gha.v8.26243
Babnik, K., Breznik, K., Dermol, V., & Širca, N. T. (2014). The mission statement:
organisational culture perspective. Industrial Management & Data Systems, 114(4),
612–627. https://doi.org/10.1108/IMDS-10-2018-0455
Batteman, T., & Snell. (2014). Manajemen Kepemimpinan dalam Dunia yang Kompetitif.
Jakarta: Salemba Empat.
David, F. R., & Carolina, S. (2016). Strategic Management Concepts and Cases. Zeitschrift
für Personalforschung (Vol. 28). https://doi.org/10.1688/ZfP-2016-03-Rowold
Huber, D. L. (2016). Leadership and Nursing Care Management. United States of America
Last.
Kukkurainen, M. L., Suominen, T., Rankinen, S., H??rk??nen, E., & Kuokkanen, L. (2012).
Organizational vision: Experience at the unit level. Journal of Nursing Management,
20(7), 868–876. https://doi.org/10.1111/j.1365-2834.2011.01290.x
Meehan, T. C. (2016). The Careful Nursing philosophy and professional practice model.
Journal of Clinical Nursing, 21(19–20), 2905–2916. https://doi.org/10.1111/j.1365-
2702.2016.04214.x
12
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan
Profesional (5th ed.). Jakarta: Salemba Medika.
Rego, A., Araújo, B., & Serrão, D. (2015). The mission, vision and values in hospital
management. Journal of Hospital Administration, 5(1), 62–72.
https://doi.org/10.5430/jha.v5n1p62
Wheelen, T. L., & Hunger, J. D. (2012). Strategic Management and Business Policy -
Toward Global Sustainability. Pearson (Vol. Thirteenth).
Yoder, P. S., & Wise. (2016). Leading and Managing in Nursing. AORN Journal.
https://doi.org/10.1016/j.aorn.2016.07.012
13