PERTANYAAN ;
1. Pertanyaan :
a. Apa yang anda dapatkan setelah belajar manajemen organisasi berbasis dharma dan ilmu
apa saja yang anda dapatkan? Apa manfaatnya dan bagaimana mengimplementasikannya?
b. Apa yang dimaksud dengan manajemen organisasi, managerial role dan manajemen diri
berbasis dharma? Manajemen sistem terintegrasi ? Jelaskan
2. Buatlah workshop KPI Dosen pada sebuah kampus nakestrad dengan prinsip KPI pada pola : KPI
strategis , Kamus KPI, KPI Rutin dan special assignment dan bagaimana menjalankan
implementasi BSC Balance Score Card Manstra – Renstra pada kampus kesehatan ? Buatkan
langkah2 dikampus dimana anda bekerja.
3. Buatlah Visi Misi pada sebuah institusi pendidikan dengan pola balance Score. Dan buatkan
model bisnis canvas pada institusi kesehatan tradisional.
JAWABAN :
1. Untuk :
a. Yang diperoleh setelah belajar manajemen organisasi berbasis dharma dan ilmu
yang didapatkan :
Manajemen merupakan proses yang melibatkan banyak kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan berbagai sumber
daya dengan benar dan baik. Manajemen bekerja selayaknya sebuah sistem, dimana
ada keterkaitan berbagai kegiatan yang berjalan secara harmonis dan sinkron.
Dengan keseimbangan unsure tersebut maka tujuan organisasi dapat tercapai secara
optimal, efektif dan efisien. Manajemen juga menggunakan metode/proses ilmiah
dalam menyelesaikan semua permasalahannya, dimulai dari pengkajian, diagnose
masalah, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Manfaat :
Terdapat manfaat mempelajari manajemen organisasi :
1) Memiliki visi misi organisasi yang menjadi target organisasi
2) Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, baik secara pribadi
maupun organisasi.
3) Membantu keseimbangan diantara tujuan yang telah ditetapkan.
4) Adanya manajemen untuk mencapai eketifitas dan efisiensi serta menjaga
keseimbangan dari berbagai tujuan.
CARA MENGIMPLEMENTASIKAN :
1) Melakukan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
organisasi.
2) Memformulasi strategi; visi misi untuk jangkapanjang dan pendek. Tujuan
organisasi yang terkandung di dalam visi bisa diterjemahkan baik dari sisi waktu,
kualitas dan kuantitas.
Lengkapi rencana strategi dengan Standart Operating Procedure ( SOP ) dari
semua lini untuk memantau standar mutu internal organisasi.
3) Mengimplementasikan strategi yang sudah dibuat berdasarkan hasil analisis
SWOT; operasional, administrasi dan keuangan, sdm dan organisasi
4) Evaluasi dan pengendalian
b. MANAJEMEN ORGANISASI :
Manajemen pada prinsipnya bagaimana mengatur kegiatan agar berjalan dengan
baik dalam mencapai tujuan secara optimal sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan
yang diharapkan tersebut,akan berhasil dengan baik bilamana kemampuan manusia
yang terbatas baik pengetahuan, teknologi, skill maupun waktu yang dimiliki itu
dapat dikembangkan dengan membagi tugas pekerjaannya, wewenang, dan
tanggung jawabnya kepada orang lain sehingga secara sinergis dan simbiosis
mutualisme membentuk kerjasama yang baik.
Manajemen dikatakan penting dalam menjalankan kegiatan organisasi, pada
dasarnya :
1) Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga diperlukan adanya
pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.
2) Suatu organisasi akan berhasil guna dan berdaya guna.
3) Manajemen yang baikm dapat meningkatkan kinerja dari semua potensi yang
dimiliki.
MANAGERIAL ROLE :
Peran pemimpin dalam organisasi :
1) Interpersonal Role : manajer harus bisa mempunyai peran berhubungan dengan
pihak-pihak lain.
2) Informational Role (peran informasi)
a) Monitoring : manajer harus bisa berperan memonitor kegiatan-kegiatan
unit yang dipimpinya dalam rangka aktivitas produksi dan pengumpulan data
b) Disseminator : manajer harus berperan menyampaikan informasi yang
dikumpulkanya kepada pihak yang membutuhkannya
c) Spoke person : manajer harus berperan menyampaikan kebijakan/keputusan
pimpinanya yang lebih tinggi kepada bawahan yang dipimpinnya dengan cara
yang mudah dimengerti (bisa menyampaikan keinginan, aspirasi, dan usul
kepada pimpinan).
d) Decision Making
Manajer harus berperan mengambil keputusan dari persoalan-persoalan
yang muncul di unit organisasi yang dipimpinya. Setiap keputusan
mengandung resiko yang harus diperhitungkan. Tetapi, seorang manajer
tidak boleh mundur untuk mengambil keputusan.
Enterperneur (pengusaha) : manajer harus berperan melihat peluang-
peluang yang muncul, mengambil keputusan untuk memanfaatkan
peluang-peluang tersebut bagi organisasi/unit yang dipimpinya.
Disturbance Handler : manajer harus berperan mengambil keputusan
untuk mengatasi gangguan-gangguan
Resource Allocator : manajer harus berperan mengambil keputusan
alokasi sumber daya
Negotiator : manajer harus berperan mengambil keputusan dalam
berunding dengan unit-unit yang lain.
2. Untuk :
a. workshop KPI Dosen pada sebuah kampus nakestrad dengan prinsip KPI pada pola :
KPI strategis , Kamus KPI, KPI Rutin dan special assignment
1. Latar Belakang
Politeknik Yakpermas Banyumas merupakan institusi pendidikan yang telah berubah
dari Akademi keperawatan Yakpermas. Perubahan bentuk tersebut diikuti dengan
adanya perubahan pada visi dan misi intitusi. Politeknik Yakpermas Banyumas memiliki
4 program studi, salah satunya adalah program studi DIII keperawatan. Dimana program
studi tersebut juga menyesuaikan dengan visi misi Politeknik. Adapun visi prodi DIII
Keperawatan adalah menghasilkan perawat yang beretika berdaya saing tinggi dan
professional dalam holistic paliatif care di tingkat jawa tengah pada tahun 2025.
Holistik paliatif care mengembangkan asuhan keperawatan yang melihat pasien secara
menyeluruh baik bio psiko sosio spiritual dimana saling berinteraksi satu dengan yang
lain, sehingga jika ada yang terganggu pada salah satu fungsi maka dapat
mempengaruhi fungsi yang lainnya. sebagaimana dikenal bahwa :Didalam raga yang
sehat terdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapatmembentuk
raga yang sehat. Pengembangan mata kuliah Holistic paliatif care non farmakologik
dapat menjadi pilihan salah satunya dengan mengembangkan mata kuliah intergrasi
yoga terapi dalam keperawatan.
Pengembangan mata kuliah intergrasi yoga terapi dalam keperawatan harus diikuti
dengan kemampuan dosen. kemampuan dosen harus dikembangkan dengan harapan
adanya perubahan perilaku baik pengetahuan, ketrampilan maupun sikap.
Secara Garis besar harapan proses perubahan perilaku melalui workshop atau pelatihan
PROSES PERUBAHAN DALAM PELATIHAN
PERILAKU DOSEN INTEGRASI YOGA TERAPI DALAM
KEPERAWATAN
Pengetahuan : Tahu
Ketrampilan: Dapat
Sikap : Mau
2. Model Work Shop / Pelatihan, Workshop yang akan dilakukan menggunakan workshop
model diskrepansi ( Discrepancy Model ). Model ini dibangun agar manager pelatihan
dapat merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi sebuah program
pelatihan. Pada model ini proses pelatihan yang sangat kompleks dicoba untuk
disederhanakan kemudian ditentukan hal-hal yang dapat dikerjakan sehingga kegiatan
perencanaan, implementasi dan evaluasi pelatihan dapat dilakukan.
Kegiatan non
latihan
TAHAP I
Tidak
Analisis
Jabatan
TAHAP 2 TAHAP 3 ;
Keputusan Penetapan Tujuan
untuk latihan pelatihan dan Prosedur
Diskrepansi Evaluasi Formatif
Kinerja ya
TAHAP 4 ;
Mendesign Pelatihan
TAHAP 6 ;
Dukungan lanjutan
dan Evaluasi
Sumatif
TAHAP 5;
Implementasi
2. B; implementasi BSC Balance Score Card Manstra – Renstra pada kampus kesehatan
Pengukuran kinerja yang dilakukan dengan perspektif Balanced Scorecard berguna
untuk menterjemahkan visi dan misi sebuah organisasi termasuk institusi pendidikan
tinggi. Hal ini penting dalam rangka melakukan perancangan Balanced Scorecard untuk
melihat bagaimana tujuan dan sasaran strategis yang kemudian akan
dioperasionalisasikan menjadi program kerja bagi institusi pendidikan. Dengan adanya
program kerja, PTS tersebut dapat meningkatkan kinerjanya yang selanjutnya dapat
meraih cita-cita yang terkandung dalam visi dan misi.
Upaya untuk menerapkan konsep Balanced Scorecard sebagai peningkatan manajemen
kinerja institusi pendidikan harus dilakukan agar dapat meningkatkan kinerja intitusi
yang bersangkutan.
Balanced Scorecard pada institusi pendidikan tinggi diperlukan karena berguna sebagai
penyeimbang antara kinerja keuangan dengan nonkeuangan, PTS sebagai institusi
penyelenggara pendidikan tinggi diharapkan dapat bersaing dengan baik sehingga dapat
mencapai visi dan misinya.
3. A. Visi Misi pada sebuah institusi pendidikan dengan pola balance Score.
Pernyataan visi ;
Menjadi bermakna bahwa secara kelembagaan prodi S1 Pengobatan
Tradisional masih dalam tahap “menuju ke” atau tahap
“perjalanan”
Profesional Prodi S1 pengobatan Tradisional akan mencetak tenaga pengobat
tradisional yang memiliki kompetensi “hard skill dan soft skill”.
Hardskill yang berarti sesuai bidang keahlian, yang dikenal luas
dan berdiri setara dalam pergaulan komunitas akademik dan profesi
diberbagai negara secara global melalui melalui peran aktif sivitas
akademika dan alumni