PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pembimbing :
Sumijatun, S.Kp. MARS. Ph. D
Disusun oleh :
Kelas 36 E
Kelompok 2 :
Leidina Rachmadian (226080070)
Febe Rangga Saba Pong Tambing (226080165)
Prithania Nurindra (226080075)
Alifah Diendhia Putri (226080187)
Cecilia Glyceria Yogrha Messara (226080013)
Rubiyanto Warja (226080222)
Pengertian koordinasi :
Merupakan suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang
tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan
harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. (G.R.Terry, 2009)
Perawat sebagai manajer harus mempunyai keterampilan dan kecakapan dalam memimpin,
mengetahui cara mempengaruhi bawahan, untuk mencapai tujuan organisasi dan memastikan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Perawat sebagai manajer juga
bertugas sebagai penggerak bawahan nya dan tahu cara memotivasi, memahami kebutuhan
dan membangkitkan semangat anak buahnya. Selain itu sebagai manajer, diharapkan mampu
memberdayakan staf untuk mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas tugas mereka.
Sebagai pemimpin, seorang perawat akan sangat dihargai dan disegani oleh bawahannya. Hal
di atas dikatakan berhasil jika mampu mempengaruhi bawahan nya dengan memberi arahan
yang jelas, memotivasi tim untuk mencapai hasil yang maksimal. Pemimpin yang baik
bersifat adalah yang bersifat open minded, bukan bersifat otoriter.
Manager : Berorientasi pada jabatan formal karena pengangkatan dengan Surat Keputusan
dan mengatur sumber daya manusia untuk mencapai tujuan.
Hubungan antara manajer dan pemimpin : Manajer dan pemimpin memiliki peran yang
berbeda namun saling melengkapi dalam konteks organisasi. Manajer cenderung fokus pada
jabatan formal dan menjalankan tugas sesuai dengan keputusan dan peraturan yang telah
ditetapkan. Mereka bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya, mencapai tujuan
organisasi, dan menjaga agar operasional tetap berjalan sesuai rencana.
Di sisi lain, pemimpin lebih menekankan kemampuan mempengaruhi dan menginspirasi
orang lain agar bekerja secara efektif dan berorientasi pada tujuan. Mereka mungkin tidak
selalu memiliki posisi formal, tetapi memiliki daya tarik dan keterampilan interpersonal yang
kuat dan mereka dapat memimpin tanpa harus memiliki posisi manajerial. Pemimpin lebih
fokus pada menginspirasi, memotivasi dan membimbing orang-orang dalam mencapai tujuan
bersama. Mungkin pemimpin tidak langsung terlibat dalam tugas operasional, namun dapat
mempengaruhi orang lain untuk bekerja menuju visi bersama.
Dalam praktiknya, seorang manajer dapat menjadi pemimpin dan seorang pemimpin dapat
mengemban peran manajerial. Suksesnya sebuah organisasi seringkali melibatkan kombinasi
keterampilan manajemen dan kepemimpinan untuk mencapai keseimbangan yang optimal
antara pencapaian tujuan formal dan pengaruh positif terhadap individu dan tim. Melalui
komunikasi yang efektif, manajer memastikan bahwa setiap anggota tim memahami tujuan
bersama dan merasa terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
1. Menentukan sasaran
2. Menentukan tugas dan target yang harus diselesaikan
3. Memimpin segala kegiatan yang dilakukan demi tercapainya tujuan
4. Memastikan tercapainya perencanaan yang diinginkan
5. Mengorganisir seluruh tahapan yang harus dilakukan
6. Menentukan tujuan, alur pekerjaan dan standar yang berkaitan
7. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan tugas serta membuat penyusunan jadwal
dan penugasan staf.
8. Mengkoordinasikan fungsi-fungsi manajemen
9. Memotivasi dan mengembangkan kuantitas dan kualitas pekerjaan
10. Menentukan ukuran standar yang baik untuk pelaksanaan tugas
11. Menyediakan peluang peningkatan pendidikan dan karir staf yang
berkelanjutan
12. Melakukan evaluasi kinerja
1. Membuat keputusan
2. Menganalisis suatu persoalan
3. Mengembangkan kerjasama
4. Mengembangkan kualitas karyawan
5. Manajemen waktu
1. Mampu mengatur diri sendiri untuk memiliki kualitas diri yang baik
2. Mampu berkomunikasi secara efektif
3. Mempunyai wawasan luas dan melaksanakan tugas manajerialnya dengan baik.
4. Mempunyai wawasan dan mampu menerapkan kepemimpinan yang baik
5. Memiliki tanggung jawab dalam mengemban tugasnya
A. Keterampilan Konseptual :
B. Keterampilan Berkomunikasi :
C. Keterampilan Teknis :
1. Keterampilan teknis merupakan hal yang sangat penting karena terkait dengan
prosedur atau teknis pekerjaan di rumah sakit.
2. Memahami secara luas tentang rumah sakit dari segala bidang.
1. Manajemen operasional
Para manajer perawat wajib melaksanakan peran dan fungsi manajemen dalam hal
pengelolaan pelayanan keperawatan. Mulai dari pengadaan peralatan, SDM, dan lain-
lain.
2. Perencanaan
Yang dimaksud dari perencanaan disini ialah manajer perawat harus memikirkan
terlebih dahulu segala sasaran dan tindakan secara matang. Hal itu pun harus
ditentukan pada sejumlah metode, rencana, atau logika serta tidak berdasarkan
perasaan. Dalam hal perencanaan, manajer perawat menentukan Visi, misi, Falsafah
dan Tujuan. Kemudian Sistem, Kebijakan, Standar, Prosedur, sampai Anggaran.
3. Pengorganisasian
4. Penggerak
5. Pengawasan
Pengawasan adalah suatu fungsi manajer perawat yang penting supaya target bisa
tercapai sesuai dengan rencana. Manajer perawat bertugas mengawasi berbagai
aktivitas dalam wilayah kewenangannya. Ia bertugas untuk mengendalikan proses
dalam bidang kesehatan agar segala aktivitas tetap teratur dan disiplin.
6. Penilaian
Penilaian atau evaluasi adalah suatu proses pengukuran dan perbandingan terhadap
berbagai hasil pekerjaan yang sebenarnya dicapai. Manajer perawat berfungsi
mengevaluasi berbagai kinerja para perawat serta memberikan mentoring dan teguran
jika terjadi hal yang melanggar ketentuan.
Manajer perawat harus menjadi sosok yang patut dicontoh oleh para perawat lainnya.
Sebab, manajer perawat yang akan memberikan penilaian setiap suatu pekerjaan telah
diselesaikan sehingga kinerja dari staf dapat dipertanggungjawabkan melalui penilai
tertulis.
B. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Persepsi dan informasi yang dikumpulkan sesuai dengan isu yang ada
2. Pengaruh gaya individu dalam pengambilan keputusan
Interpretasi
Hal-hal yang terintegrasi dalam pembuatan strategi pemecahan masalah :
1. Pola pengenalan
2. Algoritma, heuristik dan intuisi
Contoh Algoritma :
a. Kalkulasi untuk hal tertentu
b. Pembuktian solusi
c. Pelanggaran disiplin berakibat pada adanya sanksi
1. Petugas administrasi menghentikan pekerjaan nya karena ada pasien yang ingin dibantu
2. Pengambilan keputusan secara intuitif karena harus ada yang di prioritaskan
3. Evaluasi objektif bukan pada hasil akhir
4. Mencari strategi yang efektif untuk individual
Semakin tinggi kedudukan seseorang semakin banyak memutuskan hal-hal yang tidak
terprogram.
Pembuat keputusan harus dapat menganalisa meskipun berhadapan dengan kondisi pasti
maupun kondisi tidak pasti.
1. Komunikasi
2. Memori
3. Perasaan
4. Konsep diri
5. Nilai
6. Imajinasi
7. Kreativitas
C. KEDUDUKAN ETIKA
Refleksi dan perspektif moral dalam praktik merupakan bagian dari 3 hal yaitu
: etika, interaksi sosial dan situasional kontekstual. (Jones RA & Beck SE, 1996).
Fungsi etika :
2. Etika digambarkan sebagai kedudukan dari pengetahuan yang fokus pada yang
benar dan yang baik serta tepat dan adil.
2. Prinsip etika
4. Isu etika
Situasional Kontekstual :
1. Pertimbangan politik
2. Pertimbangan legal
4. Aspek temporal
Interaksi sosial :
1. Pasien dan orang yang berarti
2. Tim kesehatan
3. Arti personal
4. Peran
5. Aspek Interpersonal
6. Pola komunikasi
7. Norma budaya
1. Pilihan klien :
a. Perhitungkan nilai dan pilihan klien.
b. Berstandar pada wali atau advance directive jika klien tidak kompeten.
2. Pilihan Keluarga :
a. Evaluasi beban dan keuntungan setiap keputusan keluarga.
b. Kaji kapasitas keluarga untuk memenuhi kewajiban.
3. Pertimbangan sosial :
a. Gabungkan pertimbangan finansial dengan tenaga kerja.
b. Evaluasi pengaruh ekonomi dari sebuah keputusan menurut situasi sosial klien.
5. Dukungan masyarakat :
a. Evaluasi sumber komunitas untuk peningkatan pilihan keperawatan.
b. Menetapkan sumber dukungan komunitas secara fisik dan emosional.
7. Gambaran ideal :
a. Membantu klien dan keluarganya dalam mengidentifikasi prioritas utama
tujuan.
b. Membentuk strategi dalam membantu klien untuk mencapai gambaran yang ideal.
Legalitas Perawat :
1. Asuhan keperawatan yang aman diartikan sebagai praktik keperawatan bermutu dan taat
pada aturan, hukum, serta UU yang berlaku.
Malpraktik etik :
1. Meskipun sudah ada kode etik, seringkali masih terjadi perbuatan yang tidak
mematuhi atau melanggar kode etik.