Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEGIATAN MANAJER KEPERAWATAN

PADA FUNGSI PENGARAHAN


Dosen :
Istichomah, S.Kep., Ns., M.Kes
Dr. Sri Handayani, S.Kep., Ns., M.Kes.

Disusun Oleh :

Frety Handayani 201100


Trya Dwi Putri 201100445

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan segala puji dan syukur, kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan artikel kami yang berjudul Makalah Kegiatan
Manager Keperawatan Dalam Fungsi Pengarahan dan Indikator Pengarahan Yang Baik.

Dalam penyusunan artikel ini, kami menemui banyak kesulitan dan kendala, sehingga kami
tidak dapat melakukannya tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Dan
akhirnya kami dapat menyelesaikan pekerjaan ini. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu kami, yang
tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Terima kasih atas kesabaran dan keterbukaan Anda
dalam memberikan masukan, dorongan dan bimbingan selama pembuatan dokumen ini.

Kami mencoba melakukan segala kemungkinan, tetapi kami memahami bahwa sebagai
penulis artikel ini, kami jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap hasil dari artikel ini bermanfaat bagi kita
semua, Aamiin.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Definisi Manajer Keperawatan.............................................................................................6
B. Peran Manajemen Keperawatan Dalam Fungsi Pengarahan................................................6
C. Kegiatan Manager Dalam Fungsi Keperawatan...................................................................7
D. Indikator Pengarahan Yang Baik..........................................................................................8
E. Pengaruh Pengarahan Yang Baik Terhadap Kualitas Perawat..............................................9
F. Strategi Untuk Meningkatkan Pengarahan.........................................................................10
BAB III PENUTUP......................................................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif


dalamcmenjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana di dalam manajemen
tersebutcmencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan
prasaranacdalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen juga diartikan sebagai suatu
organisasi bisnis yang memfokuskan pada produksi dan dalam banyak hal lain untuk
menghasilkan suatu keuntungan (Nursalam, 2003).

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan


mengokoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Menurut Wijono (2000), mengartikan supervisi sebagai kegiatan yang merencanakan,
mengarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong, memperbaiki,
memercayai, dan mengevalusi secara berkesinambungan anggota secara menyeluruh
sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang di miliki anggota.

Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota


kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai de ngan perencanaan manajerial dan
usaha-usaha organisasi. Organisasi yang tidak secara maksimal menerapkan fungsi
pengarahan, dapat mengakibatkan antara lain : karyawan kurang disiplin, karyawan
dalam bekerja tidak sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan,
atau bahkan karyawan kurang bisa menghargai peran dan fungsi pimpinan.

B. Rumusan Masalah

1 Apakah yang dimaksud dengan pengarahan?

2 Apa sajakah kegiatan manajer keperawatan pada fungsi pengarahan?

4
C. Tujuan

1 Mengetahui pengertian dari pengarahan

2 Mengetahui kegiatan manajer keperawatan pada fungsi pengarahan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Manajer Keperawatan


Manajemen keperawatan merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengaturan staf, pengarahan, dan pengendalian yang satu sama lain saling terkait. Peran
manajer keperawatan tidak terlepas dari proses manajemen yang dilakukan, termasuk
menerapkan perhatian kepada sumber daya material maupun sumber daya manusia
keperawatan. Peran manajer yang diterapkan secara nyata mampu membawa transformasi
bagi staf keperawatan lainnya untuk menerapkan standar mutu keperawatan. Standar
ditetapkan untuk mengukur performa asuhan dan pelayanan keperawatan yang bersifat
obyektif, dapat diukur, dan dapat dicapai.

B. Peran Manajemen Keperawatan Dalam Fungsi Pengarahan


Peran manajemen keperawatan dalam pengarahan melibatkan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian kegiatan keperawatan di suatu
organisasi kesehatan. Beberapa peran utama manajemen keperawatan dalam pengarahan
antara lain :

1 Perencanaan Strategis

Manajemen keperawatan bertanggung jawab dalam mengembangkan


tujuan strategis dan rencana taktis untuk mencapai visi dan misi organisasi
keperawatan. Mereka juga mengatur alokasi sumber daya dan pengembangan
kebijakan operasional.

2 Pengorganisasian

Manajemen keperawatan bertugas dalam mengatur struktur organisasi


keperawatan, termasuk pembagian kerja, delegasi tanggung jawab, dan
pengaturan tugas dan fungsi keperawatan.

3 Pengarahan

6
Manajemen keperawatan berperan dalam membimbing dan mengarahkan
para perawat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka. Ini
melibatkan memberikan arahan, memberikan pengembangan karir, serta
memastikan adanya lingkungan kerja yang aman dan mendukung.

4 Pengendalian

Manajemen keperawatan berperan dalam mengawasi dan mengevaluasi


pelaksanaan kegiatan keperawatan, termasuk monitoring kualitas pelayanan,
memastikan kepatuhan terhadap standar dan kebijakan, serta mengatasi masalah
dan konflik yang mungkin timbul.

C. Kegiatan Manager Dalam Fungsi Keperawatan


Menurut (Setiyadi et al., 2023), kegiatan manager dalam fungsi pengarahan yakni :

a. Menetapkan tujuan pengarahan yang praktis.

b. Memberikan prioritas utama pada kebutuhan klien terkait dengan tugas-tugas


perawat pelaksana.

c. Melakukan koordinasi untuk meningkatkan efisiensi pelayanan.

d. Mengidentifikasi tanggung jawab staf agar semua anggota tim bekerja dengan
benar dan adil.

e. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berfokus pada pendidikan


berkelanjutan agar selalu bekerja dengan pengetahuan yang kuat dan mutakhir.

f. Membangkitkan tingkat kepercayaan diri yang tinggi pada anggota tim dengan
memberlakukan penghargaan dan sanksi yang jelas dan tegas.

g. Menguraikan standar operasional prosedur yang mudah dipahami untuk


mempermudah pekerjaan staf

h. Menjelaskan prosedur dalam situasi darurat baik terkait dengan pasien maupun
situasi darurat lainnya

7
i. Memberikan pengarahan yang jelas, singkat, dan tepat.

j. Menerapkan manajemen kontrol yang efektif untuk secara teratur dan rutin
mengevaluasi kualitas layanan.

D. Indikator Pengarahan Yang Baik


Berikut ini adalah beberapa indikator pengarahan yang baik (Zulkarnain, 2022) :

1 Koordinasi

Koordinasi merupakan fungsi seorang manajer agar tercipta komunikasi


atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaan sehingga tujuan dapat
tercapai.

2 Motivasi

Memberikan motivasi kepada anggotanya adalah salah satu unsur penting


dalam manajemen keperawatan. Dengan menyediakan fasilitas yang baik dan
upah yang sesuai maka kerja para anggota akan maksimal.

3 Komunikasi

Komunikasi antara pimpinan dan anggota sangat penting untuk mencapai


tujuan. Adanya komunikasi akan menciptakan suasan kerja yang kondusif dalam
lingkungan organisasi dan akan menumbuhkan kerja sama yang baik dalam
berbagai kegiatan

4 Supeervisi dan Delegasi

Supervisi adalah fungsi manjemen sebagai cara efektif untuk mencapai


tujuan suatu pelayanan di rumah sakit termasuk pelayanan keperawatan. Seorang
manager keperawatan membutuhkan keahlian dalam ilmu manajemen untuk
dapat mengelola pelayanan keperawatan termasuk staf keperawatan. Sementara
pendelegasian adalah pelimpahan tugas kepada seseorang atau kelompok dalam
menyelesaikan tujuan organisasi.

8
E. Pengaruh Pengarahan Yang Baik Terhadap Kualitas Perawat
Directing atau pengarahan merupakan fungsi dasar manajemen yang mencakup
membangun iklim kerja yang efektif, menciptakan kesempatan untuk motivasi, supervisi,
penjadwalan, dan pendisiplinan. Fungsi pengarahan terdiri dari peran dan tugas manajer
atau ketua tim keperawatan yang meliputi motivasi,supervisi,komunikasi,pengendalian
konflik,dan kolaborasi. Pengaruh pengarahan yang baik dapat diberikan oleh kepala
ruangan seperti berikut:(Aeni et al., 2019)

a. Komunikasi terhadap kinerja perawat

Adanya komunikasi yang baik dari kepala perawat dengan perawat yang
lainnya akan membuat kinerja perawat akan baik. Karena dari komunikasi yang
dilakukan kepala perawat bisa mengetahui pemicu kurangnya kinerja dari
perawat. Komunikasi menjadi hal yang penting dalam suatu pekerjaan yang
berhubungan dengan kesehatan pasien. Komunikasi yang baik adalah komunikasi
yang dilakukan secara terbuka antar dua orang atau lebih untuk menyampaikan
pesan.

b. Disiplin terhadap kinerja perawat

Perawat yang mengerti pentingnya disiplin tentu akan menjaga kualitas


asuhan keperawatan kepada pasien, sehingga dapat patuh dengan standar dan
prosedur, etika prosfesional,pengelolaan waktu,dan ketelitian.

c. Pengarahan terhadap kinerja perawat

Gaya kepemimpinan dan pengarahan memiliki pengaruh terhadap


motivasi kinerja perawat, seperti penghargaan, kesempatan untuk meningkatkan
keahlian dan pendidikan. Dan salah satu pengendalian mutu pelayanan
keperawatan yaitu supervisi yang dilakukan kepala ruangan. Melalui kegiatan
tersebut dapat diketaui apakah asuhan keperawatan kepada pasien dapat
dijalankan dengan benar oleh perawat,sehingga meningkatkan efektifitas
kerja,dan efisiensi kerja,pengetahuan,dan ketrampilan.

9
d. Motivasi dan kepuasan kerja

Perawat yang mendapatkan pengarahan yang baik cenderung lebih


termotivasi dan puas dengan pekerjaan mereka. Mereka merasa didukung oleh
atasan mereka, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas dan kualitas
keperawatan yang mereka berikan.

e. Kepatuhan terhadap standar dan prosedur

Pengarahan yang baik memastikan bahwa perawat memahami


standar,protokol,prosedur keperawatan yang ada. Ini mengurangi resiko kesalahan
medis dan memastikan bahwa pasien menerima perawatan dengan baik.

f. Keamanan pasien dan kualitas hidup pasien

Dengan pengarahan yang baik,tentunya perawat bisa menghindari


kesalahan dalam memberikan perawatan pasien. Termasuk pemberian obat yang
salah,perawatan luka yang tidak tepat, dan infeksi yang terhindar. Perawatan yang
tepat waktu,efektif,dapat membantu pasien lebih cepat pulih sehingga keamanan
dan kualitas hidup pasien terjaga.

g. Membangun reputasi positif

Perawat yang memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas akan


membangun reputasi yang positif dimata pasien dan Rumah Sakit. Ini dapat
menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
disediakan. (Mahatvavirya & Girsang, 2021)

F. Strategi Untuk Meningkatkan Pengarahan


Pelaksanaan asuhan keperawatan dapat terlaksana dengan baik jika fungsi
pengarahan juga baik. Maka dari itu, dalam fungsi pengarahan perlu ditingkatkan. Untuk
meningkatkan fungsi pengarahan ini memerlukan strategi yang mendukung. Kepala
ruangan dapat melakukan hal – hal sebagai berikut untuk meningkatkan fungsi
pengarahan dalam keperawatan :

10
1 Kepala ruangan mengidentifikasi penyebab terjadinya konflik.

2 Kepala ruangan memikirkan alternatif/cara untuk mrnyrlrsaikan konflik.

3 Kepala ruangan memberikan informasi yang baik kepada perawat dalam


melakukan asuhan keperawatan agar kemampuan perawat dapat meningkat dan
terarah.

4 Kepala ruangan membimbing perawat untuk melakukan asuhan keperawatan


dengan benar sehingga kepuasan pasien dapat tercapai.

Kepala dalam melakukan fungsi pengarahan dapat menggunakan metode choaching


melalui pelatihan dan membimbing. Coaching merupakan metode yang membantu kepala
ruang dalam mengimplementasikan evidance base pratice dalam praktik kilinik
keperawatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, coaching
merupakan salah satu kompetensi yang harus diterapkan. Hal ini dapat diterapkan melalui
penerapan Pengembangan Manajemen Kinerja Sistem Pemberian Pelayanan
Keperawatan Profesional (PMK-SP2KP). Dalam melaksanakan fungsi pengarahan,
metode coaching dilakukan kepala ruangan sebagai proses formal yang mendukung dan
juga pembelajaran profesional yang memungkinkan perawat dapat mengembangkan
pengetahuan dan kompetensi lebih efektif. Maka dapat dikatakan kegiatan pengarahan
kepala ruangan dengan metode coaching sangat penting untuk memperbaiki,
mengembangkan, dan mengoptimalkan kegiatan pengarahan kepala ruang dengan metode
ini.

Untuk menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik, verifikasi dan risiko jika
verifikasi tidak dilakukan. Seorang coach harus memiliki memenuhi kompetensi dan
menumbuhkan keterampilan internal untuk mengurangi resistensi pasien. Memberikan
pengarahan yang jelas terhadap keluarga, pasien, dan orang yang dianggap perlu untuk
mengetahui terhadap pelaksaan pemberian saran, nasehat, dan bantuan kepada staff dan
prosedur verivikasi. Manajer harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk
mencapai tujuan komunikasi dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kepatuhan
perawat.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana di dalam manajemen tersebut
mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam
mencapai tujuan organisasi. Manajemen juga diartikan sebagai suatu organisasi bisnis
yang memfokuskan pada produksi dan dalam banyak hal lain untuk menghasilkan suatu
keuntungan (Nursalam, 2003).

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan


mengokoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Menurut Wijono (2000), mengartikan supervisi sebagai kegiatan yang merencanakan,
mengarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong, memperbaiki,
memercayai, dan mengevalusi secara berkesinambungan anggota secara menyeluruh
sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang di miliki anggota.

Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota


kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan
usaha-usaha organisasi. Organisasi yang tidak secara maksimal menerapkan fungsi
pengarahan, dapat mengakibatkan antara lain : karyawan kurang disiplin, karyawan
dalam bekerja tidak sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan,
atau bahkan karyawan kurang bisa menghargai peran dan fungsi pimpinan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Marquis, B.L., & Huston, C.J. (2017). Leadership roles and management functions in nursing:
Theory and application. Lippincott Williams & Wilkins.

Cherry, B., & Jacob, S.R. (2016). Contemporary nursing: Issues, trends, & management. Elsevier
Health Sciences.

Setiyadi, A., Mufarokhah, H., Ratnawati, E., & Utami, S. (2023). Manajemen Keperawatan.
Penerbit PT Global Eksekutif Teknologi.

Zulkarnain. (2022). ANALISA FUNGSI MANAJEMEN PENGARAHAN TERHADAP


PENERAPAN MAKP (M. Suardi (ed.)). Penerbit CV. Azka Pustaka.

Aeni, W. N., Winani, W., & Setianingsih, A. (2019). Pengaruh Fungsi Pengarahan Ketua Tim
Terhadap Kinerja Perawat Di Kabupaten Indramayu. Jurnal Kesehatan Indra Husada,
7(1), 42. https://doi.org/10.36973/jkih.v7i1.161

Mahatvavirya, R. W., & Girsang, E. (2021). Analisis Faktor Gaya kepemimpinan Kepala
Ruangan terhadap Kinerja Perawat di Ruangan Rawat Inap Kelas 3. JUMANTIK (Jurnal
Ilmiah Penelitian Kesehatan), 6(3), 262. https://doi.org/10.30829/jumantik.v6i3.9718

Pardede, M. J., Fitriani, A. D., & Hadi, A. J. (2020). Analisis Implementasi Manajemen Asuhan
Keperawatan Di Ruang Rawat Inap RSU. Mitra Sejati Medan. Media Publikasi Promosi
Kesehatan Indonesia (MPPKI), 3(2), 93-99.

Purnomo, L., Kristina, T. N., & Santoso, A. Peningkatan Kepatuhan perawat dalam pencegahan
resiko jatuh melalui metode Coaching (Literatur Review).

Sullivan, E.J. (2020). Effective leadership and management in nursing. Pearson.

Huber, D.L. (2017). Leadership and Nursing Care Management. Elsevier Health Sciences.

Yoder-Wise, P.S. (2018). Leading and managing in nursing - E-Book. Elsevier Health Sciences.

13

Anda mungkin juga menyukai