Dosen Pembimbing :
Dra. Herawani, M.Kes, M.Kep
Kelompok 3 :
Adi Baswari 226080194
Andriyanto Fadhli 226080109
Janter Bonardo 226080136
Maria Tarry Mirani 226080140
Ratna Monik 226080195
Yuana Sondang Risria 226080139
KREDENSIAL KEPERAWATAN
Kredensial merupakan bahasa serapan berasal dari bahasa Inggris Credentialing
yang artinya mandat. Kredensial Keperawatan adalah proses evaluasi tenaga
keperawatan untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis dan
mempertahankan kompetensi Perawat.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat,
baik sehat maupun sakit mencakup seluruh proses kehidupan manusia, baik secara
independen, dependen, dan atau interdependen dengan tenaga kesehatan lain sesuai
dengan kewenangannya.
Salah satu upaya untuk menjaga keselamatan pasien adalah dengan menjaga
standar dan kompetensi staf keperawatan yang akan berhadapan langsung dengan
pasien di rumah sakit, dimana pemberi asuhan keperawatan dilakukan oleh perawat
yang kompeten. Kompetensi keperawatan meliputi dua aspek, yaitu: (1) Kompetensi
profesi yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan perilaku profesional, (2)
Kompetensi fisik dan mental.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 49 Tahun 2013, Kredensial
adalah suatu proses menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam memberikan
pelayanan keperawatan dan kebidanan kepada pasien sesuai dengan standar profesi.
Menurut Robert Priharjo, dalam buku berjudul Praktik Keperawatan Profesional (1995),
Proses Kredensial adalah salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan
standar praktik dan akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya.
Kredensial menentukan lingkup kewenangan yang dimiliki oleh seorang tenaga
perawat. Hasil akhir dari proses kredensial adalah diberikannya surat penugasan klinis
oleh direktur sesuai dengan jenjang klinis perawat tersebut. Proses kredensial
menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam memberikan pelayanan keperawatan
kepada pasien sesuai dengan standar profesi. Proses kredensial mencakup tahapan
review, verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
tenaga keperawatan.
Masih menurut Robert Priharjo, Ada 4 tahap proses Kredensial Keperawatan,
diantaranya:
1. Lisensi. Seperti Surat Izin Kerja (SIK), dan Surat Izin Praktek Perawat (SIPP).
2. Registrasi. Seperti Surat Tanda Registrasi (STR).
3. Sertifikasi. Seperti Surat Uji Kompetensi profesi, dan sertifikat pelatihan.
4. Akreditasi. Terkait ijazah, sertifikat dan dokumen seperti di atas apakah sudah
terakreditasi atau belum.
Sedangkan menurut PMK Nomor 49 Tahun 2013 tahapan proses Kredensial
sebagai berikut:
1. Perawat dan/atau bidan mengajukan permohonan untuk memperoleh
Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan;
2. Ketua Komite Keperawatan menugaskan subkomite Kredensial untuk
melakukan proses kredensial (dapat dilakukan secara individu atau kelompok);
3. Sub komite membentuk panitia adhoc untuk melakukan review, verifikasi dan
evaluasi dengan berbagai metode yang telah disepakati: portofolio, asesmen
kompetensi. Misalnya, verifikasi ijazah, Surat Tanda Registrasi (STR), sertifikat
kompetensi, logbook yang berisi uraian capaian kinerja.
4. Sub komite memberikan laporan hasil Kredensial kepada Ketua Komite
Keperawatan sebagai bahan menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap
tenaga keperawatan.
5. Seluruh proses kredensial dan hasil rapat penentuan kewenangan klinis
selanjutnya dilaporkan secara tertulis oleh subkomite kredensial kepada Ketua
Komite Keperawatan untuk diteruskan kepada direktur dan dijadikan bahan
rekomendasi kepada direktur.
6. Direktur mengeluarkan Penugasan Klinis terhadap perawat/bidan bersangkutan.
PENGKAJIAN KREDENSIAL
Pengkajian kredensial keperawatan meliputi elemen :
1. Kompetensi: berbagai area kompetensi keperawatan sesuai standar
kompetensi PPNI, kognitif, afektif, psikomotor,kompetensi fisik, kompetensi
mental/perilaku, perilaku etis.
2. Kewenangan klinis yang diberikan mencakup derajat kompetensi dan cakupan
praktik
Daftar rincian kewenangan klinis diperoleh dengan:
1. Menyusun daftar kewenangan klinis dilakukan dengan meminta masukan dari
setiap Kelompok Perawat Klinik (KPK).
2. Mengkaji kewenangan klinis bagi Pemohon dengan menggunakan daftar
rincian kewenangan klinis
3. Mengkaji ulang daftar rincian kewenangan klinis bagi staf keperawatan
dilakukan secara periodic
4. Rekomendasi pemberian kewenangan klinis dilakukan oleh komite
keperawatan berdasarkan masukan dari subkomite kredensial
Subkomite kredensial melakukan rekredensial bagi setiap staf keperawatan yang
mengajukan permohonan pada saat berakhirnya masa berlaku surat penugasan klinis
dengan rekomendasi berupa :
- Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan
- Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah
- Kewenangan klinis yang bersangkutan dikurangi
- Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk waktu tertentu
- Kewenangan klinis yang bersangkutan diubah/dimodifikasi
- Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhir
Bagi staf keperawatan yang ingin memulihkan kewenangan klinis yang
dikurangi atau menambah kewenangan klinis yang dimiliki dapat mengajukan
permohonan kepada komite keperawatan melalui direktur rumah sakit. Selanjutnya,
komite keperawatan menyelenggarakan pembinaan profesi antara lain melalui
mekanisme pendampingan
Mekanisme kredensial dan rekredensial keperawatan merupakan tanggung
jawab komite keperawatan yang dilaksanakan oleh subkomite kredensial. Proses
kredensial tersebut dilaksanakan secara adil, obyektif, dan terbuka, sesuai dengan
prosedur, serta terdokumentasi. Proses kredensial dan rekredensial yang dilakukan
oleh sub komite kredensial dengan melakukan serangkaian kegiatan
1. Tahapan Kredensial dan Rekredensial Keperawatan
Direktur Utama Rumah Sakit menetapkan berbagai kebijakan dan prosedur
bagi staf keperawatan untuk memperoleh kewenangan klinis. Direktur rumah
sakit bertanggung jawab atas tersedianya berbagai sumber daya yang
dibutuhkan agar kegiatan ini dapat terselenggara.Pelaksanaan kredensial dan
rekredensial dibutuhkan beberapa instrumen, antara lain daftar rincian
kewenangan klinis untuk setiap kompetensi keperawatan
2. Kegiatan asesmen kompetensi:
- Pengisian formulir permohonan untuk dilakukan asesmen kompetensi
kepada Kepala Bidang pelayanan Keperawatan oleh peserta asesmen
kompetensi.
- Persetujuan Kepala Ruangan untuk permohonan pelaksanaan asesmen
kompetensi
- Penyampaian permohonan asesmen kompetensi kepada kepada Kepala
Bidang pelayanan Keperawatan dengan melampirkan foto copy berkas
- Penyelesaian dan validasi berkas permohonan untuk asesmen
kompetensi oleh Bidang Pelayanan Keperawatan.
- Pengusulan assesmen kompetensi oleh kepalaBidang Pelayanan
Keperawatan kepada Ketua Komite Keperawatan
- Penilaian usulan dan berkas peserta asesmen kompetensi oleh tim
asesmen kompetensi
- Penetapan metode asesmen kompetensi
- Penjadwalan dan penunjukan asesor untuk pelaksanaan asesmen
kompetensi oleh Ka Tim Asesmen Kompetensi
- Pelaksanaan asesmen kompetensi oleh Tim asesmen kompetensi
- Pelaporan hasil asesmen kompetensi oleh asesor kepada ketua Tim
asesmen kompetensi
- Pelaporan hasil asesmen kompetensi oleh ketua Tim asesmen
kompetensi kepada Ka. Komite Keperawatan
- Pengusulan penetapan level Perawat Klinik sesuai hasil asesmen
kompetensi kepada Direktur Utama oleh ka komite Keperawatan.
- Persetujuan penetapan level Perawat Klinik sesuai hasil asesmen
kompetensi oleh Direktur Utama
- Pemberian sertifikat jenjang karir (level Perawat Klinik), sesuai dengan
SK Direktur Utama
- Pelaporan hasil penetapan level Perawat Klinik oleh ka komite
Keperawatan kepada Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan.
- Pengusulan penyesuain remunerasi oleh Kepala Bidang Pelayanan
Keperawatan kepada kepala bidang SDM.
- Pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap kompetensi SDM
Keperawatan oleh supervisor keperawatan.
- Pengusulan kembali untuk pelaksanaan asesmen kompetensi sesuai
dengan masa berlaku sertifikat kompetensi
3. Pemberian kewenangan klinis melalui tahapan sebagai berikut
- Staf keperawatan mengajukan permohonan kewenangan klinis kepada
Direktur Utama melalui Ketua Komite Keperawatan dengan mengisi formulir
daftar rincian kewenangan klinis yang telah disediakan rumah sakit dengan
dilengkapi bahan-bahan pendukung.
- Kajian terhadap formulir daftar rincian kewenangan klinis yang telah diisi
oleh pemohon dilakukan kajian oleh subkomite kredensial dapat
membentuk panel atau panitia ad-hoc dengan melibatkan mitra Kelompok
Perawat Klinik(KPK) dari disiplin yang sesuai dengan kewenangan klinis
yang diminta .
- Subkomite kredensial melakukan seleksi terhadap anggota panel atau
panitia ad-hoc dengan mempertimbangkan reputasi, adanya konflik
kepentingan, bidang disiplin, dan kompetensi yang bersangkutan.
- Berkas permohonan staf keperawatan yang telah lengkap disampaikan oleh
direktur rumah sakit kepada komite keperawatan
DOKUMENTASI
Dokumentasi, adalah sesuatu yang tertulis , tercetak atau terekam yang dapat
dipakai sebagai bukti atau keterangan, dan mempunyai nilai hukum yang kuat,
sehingga dapat digunakan sebagai sumber keterangan, sumber penyelidikan/
penelitian ilmiah, dan sebagai alat bukti keabsahan suatu keterangan.
Pendokumentasian kredensial keperawatan adalah suatu kegiatan pemberian
atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan pengelolaan kegiatan kredensial
keperawatan , sebagai suatu bahan untuk refleksi kegiatan yang berfungsi sebagai
alat evaluasi atau refleksi dari perencanaan sampai implementasi kegiatan kredensial
keperawatan.
1. Pentingnya kredensial
2. Berapa jumlah perawat
3. Apakah ada komite keperawatan dan sub komite nya
4. Apakah clinical appointment
5. Brp persen yg sdh mendapatkan clinical appointment
JAWAB
1. Mengetahui kompetensi perawat yg meliputi pengetahuan , keterampilan
kemampuan,dan kemampuan dalam pengambilan keputusan klinis, seperti yang
sudah dijelaskan di atas
2. Jumlah perawat RS POLRI 908
3. Ada. Komite Keperawatan (Komwat) terdiri dari : sub komite kredensial, sub
komite mutu, sub komite etik
4. Lancar tugas komwat dan sub komitenya
5. 100%