Anda di halaman 1dari 10

PERSIAPAN KOMITE KEPERAWATAN

DALAM PROSES KREDENSIAL DAN RE-


KREDENSIAL PERAWAT DAN BIDAN
Kamis, 30 Agustus 2018, dibaca sebanyak 1230 kali.

Kredensial tenaga keperawatan merupakan proses penilaian klinik terhadap staf keperawatan
(Perawat dan Bidan) untuk menentukan kelayakan diberikan penugasan klinis (clinical
assingment). Sedangkan Rekredensial adalah proses Re Evaluasi terhadap tenaga keperawatan
yang telah memiliki kewenagan klinis (Clinical prevelege) untuk menentukan apakah yang
bersangkutan masih layak diberikan kewenangan klinis untuk suatu periode tertentu yaitu 3
tahun. Penugasan klinis (Clinical Assigment) adalah penugasan direktur rumah sakit kepada
seorang staf Keperawatan untuk melakukan tindakan keperawatan di rumah sakit tersebut
berdasarkan daftar penugasan klinis yang telah ditetapkan.

Komite Keperawatan RSUD Ajibarang telah menyusun jadwal kegiatan proses kredensial dan
re-kredensial, dengan harapan agar perawat maupun bidan yang mengajukan kredensial dapat
mempersiapkan dengan baik sehingga dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana.

Jadwal pelaksanaan kredensial tersebut adalah :

JADWAL KREDENSIAL PERAWAT /BIDAN 2018


No Kegiatan Tanggal
1 Administrasi Penentuan Jenjang Karir 29 Agustus - 1 September 2018
2 Pengumuman Ujian Tulis 03-September-2018
3 Persiapan Ujian Tulis 4 September- 12 September 2018
4 Ujian Tulis 13, 15 September 2018
5 Pengumuman Ujian Tulis dan Wawancara 20-September-2018
6 Remidi Ujian Tulis 22-September-2018
7 Praktek 26 September 2018- 11 Oktober 2018
8 Training bagi tidak lulus ujian Praktek 15-16 Oktober 2018
9 Remidi Ujian Praktek 17-24 Oktober 2018
10 Pengumuman 31 oktober 2018
RAPAT PENENTUAN REKOMENDASI
11 PENERBITAN SPK DAN RKK KEPADA 31 oktober 2018
DIREKTUR
Setelah semua proses dilaksanakan, Komite Keperawatan memberikan rekomendasi kepada
Direktur tentang penerbitan penugasan klinis yang berisikan uraian kewenangan klinis
perawat/bidan. Dengan adanya penugasan klinis ini akan melindungi keselamatan pasien dengan
menjamin bahwa tenaga keperawatan yang memberikan asuhan keperawatan memiliki
kompetensi dan kewenangan klinik yang jelas, pengakuan dan penghargaan terhadap praktik
klinik keperawatan yang berada di semua level, pengembangan professional diri melalui jenjang
karier, dan penguatan dalam proses rekrutmen tenaga keperawatan. (@rvanta)
PMK No 49 Tahun 2013 : Rumah Sakit
Harus Membentuk Komite Keperawatan
Menteri Kesehatan RI (dr. Nafsiah Mboi SpA, MPH) telah menetapkan Peraturan Menteri
Kesehatan No 49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit. Peraturan tersebut
menyatakan bahwa setiap rumah sakit harus membentuk komite keperawatan. Komite
keperawatan ini bukan merupakan wadah perwakilan dari staf keperawatan, melainkan
organisasi non struktural dengan keanggotaan yang terdiri dari tenaga keperawatan (perawat dan
bidan).

Komite Keperawatan dibentuk oleh direktur rumah sakit dan bertanggungjawab kepada direktur
rumah sakit. Susunan organisasi komite Keperawatan rumah sakit terdiri dari ketua komite
keperawatan, sekretaris komite keperawatan dan subkomite. Untuk subkomite terdiri dari
subkomite (1) kredensial, (2) mutu profesi dan (3) etika dan disiplin profesi. Keanggotaan
komite keperawatan ditetapkan oleh direktur RS dengan mempertimbangkan sikap profesional,
kompetensi, pengalaman kerja, reputasi dan perilaku. Sedangkan untuk jumlah personil
keanggotaan komite keperawatan disesuaikan dengan jumlah tenaga keperawatan di rumah sakit.

Wewenang Komite Keperawatan sesuai pasal 12 meliputi (1) memberikan rekomendasi rincian
kewenangan klinis, (2) memberikan rekomendasi perubahan rincian kewenangan klinis, (3)
memberikan rekomendasi penolakan kewenangan klinis tertentu, (4) memberikan rekomendasi
surat penugasan klinis, (5) memberikan rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan dan
kebidanan, (6) memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan dan pendidikan kebidanan
berkelanjutan, dan (7) memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan rekomendasi
pemberian tindakan disipllin.

Pendanaan

Pelaksanaan kegiatan komite keperawatan didanai dengan anggaran rumah sakit dan
kepengurusan komite keperawatan berhak memperoleh insentif sesuai dengan aturan dan
kebijakan rumah sakit.

Pembinaan dan Pengawasan

Sebagai bentuk peningkatan kinerja Komite Keperawatan dalam menjamin mutu pelayanan
keperawatan dan kebidanan serta keselamatan pasien di rumah sakit, dilakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap komite keperawatan. Bentuk pembinaan dan pengawasan berupa (1)
advokasi, sosialisasi dan bimbingan teknis; (2) pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya
manusia, (3) monitoring dan evaluasi.

Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan komite keperawatan dilakukan oleh Menteri, Badan
Pengawas Rumah sakit provinsi, dewan pengawas rumah sakit, kepala dinas kesehatan provinsi,
kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, dan perhimpunan/asosiasi perumahsakitan dengan
melibatkan organisasi profesi yang terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Struktur Organisasi Komite Keperawatan
SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT


NOMOR : 887/KPTS/RS/IX/2013
PANDUAN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT

MEMUTUSKAN
MENIMBANG : 1. Bahwa kredensial dan rekredensial perawat merupakan proses untuk
menentukan dan mempertahankan kompetensi keperawatan.
2. Bahwa proses kredensial merupakan salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan
standar praktik dan akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya.
3. Bahwa untuk menentukan dan mempertahankan kompetensi tenaga keperawatan di Rumah
Sakit , maka perlu dilakukan kredensial dengan mengacu pada panduan kredensial yang sudah
ditetapkan.
4. Bahwa untuk maksud tersebut diatas maka perlu ditetapkan Panduan Kredensial dan
rekredensial perawat di Rumah Sakit dengan Surat Keputusan Direktur

MENGINGAT: 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KESATU : Memberlakukan Panduan nomor : 39/PND/ RS/IX/2013, tentang
Kredensial dan rekredensial perawat di Rumah Sakit sebagaimana terlampir dalam Keputusan
ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal diterbitkan dan akan dilakukan
evaluasi minimal 1 (satu) tahun sekali.
KETIGA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan perbaikan,
maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di :
Tanggal :
RUMAH SAKIT
Direktur Utama

TEMBUSAN Yth :
1. Komite Keperawatan
2. Manajer Keperawatan
3. Manajer SDI
4. Bagian Personalia
5. Arsip

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


NOMOR : 887/KPTS/SDI/RS/IX/2013
TENTANG : PANDUAN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL PERAWAT RUMAH
SAKIT

PANDUAN
KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT

A. PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan, secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit di Indonesia terus
berkembang baik jumlah ( saat ini 1516 ), jenis maupun kelas rumah sakit sesuai
dengan kondisi atau masalah kesehatan masyarakat, letak geografis, perkembangan
IPTEK, peraturan serta kebijakan yang ada. Pelayanan kesehatan di rumah sakit terdiri
dari berbagai jenis pelayanan seperti: pelayanan medik, pelayanan keperawatan dan
penunjang medik yang diberikan kepada pasien dalam bentuk upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Keperawatan sebagai profesi mempunyai ciri antara lain memiliki tubuh ilmu
(body of knowledge), pelayanan diberikan oleh perawat professional dan memiliki
kode etika profesi. Dalam UU RI No.36 2009 tentang Kesehatan, Pasal 63 dinyatakan
bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan
pengendalian, pengobatan dan/atau perawatan serta dilakukan berdasarkan ilmu
kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan
kemanfaatan dan keamanannya. Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan
berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu. Pernyataan
ini memperkuat bahwa keperawatan sebagai profesi dan harus diwujudkan dalam
memberikan pelayanan keperawatan di fasilitas kesehatan diantaranya rumah sakit.
Sumber Daya Manusia Keperawatan di Rumah Sakit merupakan tenaga kesehatan terbesar,
memiliki jam kerja 24 jam melalui
penugasan shift serta merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan pasien
melalui hubungan professional pasien – perawat (nurse – client relationship). Perawat
memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat sesuai kewenangan dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien dan keluarganya. Untuk itu diperlukan perawat
yang kompeten, mampu berpikir kritis, selalu berkembang serta memilki etika profesi

sehingga pelayanan keperawatan dapat diberikan dengan baik, berkualitas dan aman
bagi pasien dan keluarganya.
Kredensial merupakan proses untuk menentukan dan mempertahankan
kompetensi keperawatan. Proses kredensial merupakan salah satu cara profesi
keperawatan mempertahankan standar praktik dan akuntabilitas persiapan pendidikan
anggotanya. Kredensial meliputi pemberian izin praktik (lisensi), registrasi
(pendaftaran), pemberian sertifikat (sertifikasi) dan akreditasi (Kozier Erb, 1990).
Karena proses kredensial praktik keperawatan di Indonesia belum ditata secara
sempurna, maka dalam penjelasan berikut akan diuraikan proses kredensial yang
dilaksanakan baik di Amerika maupun Kanada.

B. TUJUAN
Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga keperawatan
yang memberikan asuhan keperawatan memiliki kompetensi dan kewenangan klinik
yang jelas, pengakuan dan penghargaan terhadap praktik klinik keperawatan yang
berada di semua level, pengembangan profesional diri melalui jenjang karier, dan
penguatan dalam proses rekrutmen tenaga keperawatan.

C. DASAR HUKUM
1. Undang - Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang - Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. PerMenKes No:HK 02.02/MENKES/148/1/2010 tentang Registrasi dan Praktek
Perawat
4. PermenKes No 1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
5. Standar Profesi Keperawatan
6. KMK No. 369/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar profesi bidan
7. KMK No. 378/Menkes/SK/2007 tentang standar profesi perawat gigi

D. PENGERTIAN
Kredensial adalah proses review/ telaah validasi terhadap dokumen
pendidikan, pelatihan, pengalaman pekerjaan, sertifikasi, lisensi dan dokumen
profesional lainnya yang dimiliki oleh tenaga keperawatan. Proses kredensial
memberi keputusan dan menjamin apakah tenaga keperawatan yang bersangkutan
layak diberi kewenangan klinis (clinical privilege) untuk melakukan asuhan
keperawatan di rumah sakit.
Rekredensial adalah proses Re Evaluasi terhadap tenaga keperawatan yang
telah memiliki kewenagan klinis (Clinical prevelege ) untuk menentukan apakah yang
bersangkutan masih layak diberi kan kewenangan klinis untuk suatu periode tertentu
yaitu 4 tahun.

E. KEBIJAKAN
Direktur menetapkan bahwa setiap SDM keperawatan meliputi Perawat, Bidan
dan Autoref yang bekerja Rumah Sakit :
1. Mengikuti Kredensial Keperawatan yang dilaksanakan oleh Komite Keperawatan
dalam hal ini sub komite kredensial, terdiri dari ketua, sekertaris dan anggota serta
dibantu oleh Mitra Bestari
2. Mengikuti Re-Kredensial yang dilaksanakan setiap 4 tahun dengan bertepatan
dengan kenaikan golongan oleh para perawat di Rumah sakit .
3. Memiliki Ijasah pendidikan keperawatan / kebidanan yang dikeluarkan oleh
lembaga pendidikan tinggi keperawatan / kebidanan yang terakreditasi oleh
lembaga yang berwenang.
4. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) perawat / bidan yang dikeluarkan oleh
Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI).
5. Memiliki Surat Ijin Kerja (SIK) perawat/bidan yang dikeluar oleh pemerintah
daerah yang berwenang bagi SDM Keperawatan yang akan Re-kredensial.
6. Memiliki pelatihan keperawatan atau mandatory training
7. Jenjang Perawat Klinis (PK) adalah SDM Keperawatan yang bekerja dan
melakukan praktik keperawatan di RS dan di dibuktikan dengan Surat Keputusan/
Surat Tugas dari Direktur RS.
8. Jenjang Perawat Manajer (PM) adalah penugasan yang terkait pelayanan
keperawatan dibuktikan dengan Surat Keputusan/ Surat Tugas dari Direktur RS.
9. Jenjang Perawat Pendidik (PP) adalah penugasan yang terkait pendidikan
keperawatan dibuktikan dengan Surat Keputusan/ Surat Tugas dari Direktur RS.
10. Jenjang Perawat Riset (PR) adalah penugasan yang terkait penelitian keperawatan
dibuktikan dengan Surat Keputusan/ Surat Tugas dari Direktur RS.

F. PENGORGANISASIAN
Kredensial dan Rekredensial Keperawatan dilaksanakan oleh Komite
Keperawatan dalam hal ini sub komite kredensial, terdiri dari ketua, sekertaris dan
anggota serta dibantu oleh Mitra Bestari keperawatan . Adapun tugas sub komite
kredensial adalah :
1. Menyusun dan membuat daftar kewenangan klinis sesuai jenjang karir,
berdasarkan masukan dari kelompok staf keperawatan.
2. Melakukan assesmen dan pemeriksaan :
a. Kelengkapan berkas kredensial
b. Kompetensi
c. Status kesehatan
d. Perilaku
e. Etika profesi
3. Melaporkan hasil assesmen dan pemeriksaan serta memberikan rekomendasi
kewenangan klinik kepada komite keperawatan.
4. Melakukan proses kredensial masa berlaku surat penugasan klinik dan adanya
permintaan khusus dari komite keperawatan.

G. KEGIATAN
Adapun kegiatan dari proses kredensial adalah :
1. Mempersiapkan kewenangan klinis mencakup kompetensi sesuai area praktik yang
ditetapkan oleh rumah sakit,
2. Menyusun kewenangan klinis dengan kriteria sesuai dengan persyaratan kredensial
dimaksud,
3. Melakukan assesmen kewenangan klinik dengan berbagai metode yang disepakati,
4. Membuat keputusan untuk pemberian kewenangan klinik dengan memberikan
rekomendasi kepada komite keperawatan,
5. Melakukan pembinaan dan pemulihan kewenangan klinik secara berkala,
6. Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang di tetapkan.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


a. Pencatatan
1. Data perawat yang dilakukan kredensial dan dan rekredensial
2. Hasil assesmen setiap tenaga perawat yang akan dikredensial
b. Pelaporan
1. Proses kredensial setiap tenaga perawat
2. Hasil kredensial setiap tenagan perawat

J. MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dan evaluasi kredensial Keperawatan adalah sebagai berikut :
1. Monitoring
Monitoring kredensial keperawatan dilakukan oleh kepala ruang atau mitra
bestari sesuai area praktek, untuk menjamin bahwa tenaga keperawatan yang
melakukan praktek di Rumah Sakit tetap kompeten.
2. Evaluasi
Untuk tenaga keperawatan tetap, Re-kredensial dilaksanakan setiap 4(empat )
tahun dan tenaga keperawatan tidak tetap (PKWT), Re-kredensial dilaksanakan
setiap 1 (satu) tahun yang dilakukan oleh Sub Komite Kredensial bersama Mitra
bestari.

K. PENUTUP
Pelayanan asuhan keperawatan paripurna dapat terlaksana jika asuhan
keperawatan dilakukan secara terencana dan terarah sehingga dapat menjamin
bahwa sistem pemberian pelayanan – asuhan keperawatan yang diterima oleh pasien,
diberikan oleh perawat dari berbagai jenjang kemampuan atau kompetensi dengan
benar (scientific) dan baik (ethical) serta dituntun oleh etika profesi keperawatan.
Dengan adanya Pedoman Kredensial dan Re kredensial Keperawatan,
diharapakan dapat digunakan sebagai acuan komite keperawatan dalam
melaksanakan kredensial keperawatan, sehingga pelayanan keperawatan dapat
terarah sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai