Anda di halaman 1dari 8

MEKANISME/PROSES/KEGIATAN KEPEMIMPINAN DI

KEPERAWATAN KLINIK & SOFT SKILL YANG DIBUTUHKAN

Manajemen Keperawatan

DISUSUN OLEH:

Surya Haryati, Amd., Kep


1. Mekanisme/Proses/Kegiatan Kepemimpinan di Keperawatan Klinik
Terdapat empat mekanisme/proses kepemimpinan dalam keperawatan yakni
planning, organizing, actuating, dan controlling.
1) Perencanaan (Planning) yaitu kegiatan menentukan tujuan jangka
pendek, menengah dan jangka panjang yang berkaitan dengan aktivitas
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah
pertimbangan seorang kepala ruangan dalam menyeimbangkan antara
kebutuhan pasien, perawat dan dokter serta administrator. Perencanaan
pelayanan keperawatan adalah fungsi dasar dari manajemen yang
merupakan tugas utama dari semua manajer keperawatan dan merupakan
proses yang sistematis berdasarkan teori-teori manajemen. Hasil
perencanaan adalah menetapkan sasaran organisasi dan cara bertindak
untuk mencapai tujuan. Kesimpulan, perencanaan merupakan suatu upaya
yang sistematis dari kepala ruangan untuk menentukan kebutuhan sumber
daya dan dana organisasi untuk mencapai tujuan jangka pendek, menengah
dan jangka panjang. Kegiatan kepala ruangan dalam tahap perencanaan
antara lain mensosialisasikan visi, misi dan tujuan rumah sakit,
merencanakan kegiatan ruangan sesuai Visi, misi dan tujuan rumah sakit,
merencanakan pembuatan visi dan misi ruangan, merencanakan kebutuhan
SDM keperawatan, kebutuhan alat kesehatan, menegakan SOP intervensi
keperawatan, merencanakan aktivitas yang mendukung akreditasi
pelayanan keperawatan dan merencanakan evaluasi askep ruangan.
merencanakan kebutuhan alat kesehatan/material kesehatan dan sarana
prasarana penunjang lainnya, dan melibatkan perawat pelaksana dalam
membuat rencana tiap unit serta penentuan gaya kepemimpinan yang akan
diterapkan.
2) Pengorganisasian (Organizing) yaitu menggerakkan sumber daya
manusia dan sumber daya yang dimiliki institusi untuk mencapai tujuan
organisasi. Pengorganisasian manajemen keperawatan adalah
pengelompokan pengaturan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi yang meliputi supervisi, koordinasi dengan unit kerja lain
baik secara vertikal maupun horizontal. Pengorganisasian, suatu proses
penyatuan semua sumber daya dan dana sehingga dapat saling
mendukung/bekerja sama sesuai fungsinya. Adapun hasil
pengorganisasian adalah menetapkan siapa, melakukan apa dan dengan
siapa bekerja. Pengorganisasian keperawatan oleh kepala ruangan harus
menjelaskan bagaimana melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan
Standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan Standard Operational Procedure
(SOP), menyusun jadwal dinas, memberikan perhatian terhadap
pekerjaan/supervisi, melakukan pertemuan rutin (rapat ruangan, diskusi,
pre dan post conference), menentukan metode penugasan keperawatan dan
membuat struktur organisasi ruangan.
3) Pengarahan (Directing) yaitu memberikan arahan dan bimbingan kepada
perawat pelaksana agar melaksanakan asuhan keperawatan yang sesuai
dengan standar yang berlaku. Pengarahan pelayanan keperawatan adalah
proses penerapan pelayanan keperawatan untuk mencapai pelayanan yang
optimal meliputi kegiatan motivasi, komunikasi dan kepemimpinan).
Kepala ruangan dalam hal ini akan melakukan kegiatan membimbing,
mengarahkan pekerjaan perawat pelaksana, memberikan motivasi,
memberi reward, mendelegasikan pekerjaan, meneruskan informasi
kebijakan dan kepala rumah sakit serta melakukan supervisi internal
ruangan. fungsi pengarahan adalah melakukan kemampuan keterampilan
untuk personal dan interpersonal. Sehingga bila tidak menguasai
keterampilan interpersonal akan gagal. Termasuk kegiatan pengarahan
yaitu interaksi sesama pemberi pelayanan, kerja individu, persaingan,
penerimaan dan penolakan pihak lain, bergabung/meninggalkan kelompok,
menerima imbal jasa kompensasi.
4) Pengendalian (Controlling) yaitu kegiatan untuk mengendalikan aktivitas
pelayanan keperawatan agar tetap berada pada koridor standar yang
berlaku, aktivitas membandingkan hasil kerja dengan standar penampilan
kerja yang diinginkan dan mengambil kegiatan perbaikan bila ada
kekurangan. Pengendalian pelayanan keperawatan adalah upaya untuk
mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan
secara berkesinambungan. Fungsi pengendalian menjamin hasil aktual
konsisten dengan perencanaan. Apakah hasil sesuai dengan perencanaan
kalau tidak kenapa, apa ada yang salah dengan fungsi perencanaan.
Aktivitas seleksi dan penerimaan karyawan, inspeksi kegiatan, evaluasi
kinerja, dan analisis laporan keuangan. Manajer membandingkan hasil
kerja dengan standar kinerja. Pelaksanaan manajemen pelayanan
keperawatan di institusi pelayanan kesehatan, menerapkan pendekatan
sistem. Pendekatan sistem terdiri dari input (masukan), process (proses),
output (keluaran), control (pengendalian) dan feedback mechanism
(mekanisme umpan balik). Input (masukan) yang ada dalam ruang
pelayanan keperawatan misalnya ada sarana prasarana, alat kesehatan dan
materiil kesehatan, metode pelayanan keperawatan serta sumber daya
perawat dan tenaga penunjang. Penerapan proses (process) di pelayanan
keperawatan antara lain sistem atau metoda kerja yang diterapkan guna
menyelesaikan tugas pelayanan/asuhan keperawatan termasuk di dalamnya
pola pengarahan dan pengendalian kerja. Output (keluaran) dalam
pelayanan keperawatan berupa hasil penampilan kinerja yang baik atau
buruk. Kinerja yang baik dapat dirasakan oleh pasien dan perawat
misalnya tingkat kepuasan, percepatan pemulangan pasien, dokumentasi
keperawatan yang lengkap dan yang paling penting adalah tidak ada
komplain dari pasien/keluarga/masyarakat. Sedangkan untuk mengawal
pelaksanaan pekerjaan mulai perencanaan sampai pelaksanaan evaluasi,
maka seorang manajer keperawatan juga menerapkan sistem kontrol
(pengendalian) yang baik agar tujuan sesuai rencana awal, dapat berjalan
secara efektif dan efisien. Mekanisme umpan balik (feedback mechanism)
adalah cara melakukan investigasi kelebihan dan kekurangan dari input-
proses-output serta cara melaporkannya, kemudian melihat cara proses
pemecahan masalahnya. Semua hambatan yang mengganggu atau yang
tidak lancar dalam proses pelaksanaan tugas harus dimonitor dan
ditindaklanjuti. Tindak lanjut secara cepat atau lambat yang penting harus
dilakukan dan dilaporkan kepada middle dan atau top manager untuk
mendapat respon dan pengambilan keputusan dengan cepat

2. Soft Skill yang Dibutuhkan dalam Kepemimpinan di Keperawatan


Klinik
Terdapat dua jenis keterampilan tersebut menurut Effendy (2011) adalah
sebagai berikut:
1) Interpersonal skill
a) Keterampilan komunikasi
Komunikasi adalah alat atau sarana prasana untuk berkomunikasi
atau menjalin hubungan. Teknik komunikasi yang digunakan secara
tepat agar dapat menciptakan hubungan terapeutik dan apabila
komunikasi tidak tepat akan menimbulkan suatu masalah antara
klien dan perawat. Komunikasi dalam dunia keperawatan sangat
penting seperti dokumentasi keperawatan yang digunakan untuk
menyampaikan suatu informasi kepada pihak lain selain itu juga
menjadi bukti bila terjadi perselisihan.
b) Membangun hubungan
Membangun hubungan adalah membangun atau membina hubungan
akrab, timbal balik dan hangat atau jaringan kontak dengan orang
lain yang akan berguna dalam bekerja di masa depan. Hal ini
mencakup kontak di luar lingkup pekerjaan dang mengarah pada
pertemuan sosial dan pribadi.
c) Keterampilan kepemimpinan
Kemampuan memberikan inspirasi pada orang lain untuk bekerja
kepada orang lain untuk bekerja sama dalam kelompok agar
mencapai suatu tujuan umum. Keterampilan kepemimpinan adalah
kemampuan seseorang untuk memberikan inspirasi, menggerakkan
dan mengarahkan orang lain untuk bekerjasama dalam kelompok
agar mewujudkan suatu tujuan.
d) Kemampuan negosiasi
Kemampuan kolaborasi dengan pendekatan kompromi yang
digunakan sebagai strategi penyelesaian konflik. Negosiator yang
efektif tampak tenang dan yakin akan dirinya dan menggunakan
pendekatan jujur, mengembangkan keterampilan asertif untuk
melakukan negosiasi konflik.
2) Intrapersonal skill
a) Manajemen waktu
Manajemen waktu yaitu kemampuan memprioritaskan,
menjadwalkan dan melaksanakan tanggungjawab individu demi
kepuasan individu tersebut. Manajemen waktu adalah keterampilan
personal dalam manajerial. Hal ini merupakan proses untuk
menyusun dan mencapai tujuan, memperkirakan waktu dan sumber-
sumber waktu yang dibutuhkan untuk mencapai masing-maisng
tujuan dan mendisiplinkan diri sendiri memfokuskan pada tujuan.
b) Manajemen stress
Manajemen stres adalah kemampuan manusia secara efektif untuk
mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang
muncul karena tanggapan (respon). Tujuan dari manajemen stres itu
sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar
menjadi lebih baik.
c) Transformasi karakter
Transformasi karakter merupakan aktualisasi potensi dari dalam
internalisasi nilai-nilai moral dari luar bagian kepribadiannya.
Karakter dapat diartikan kumpulan tata nilai yang mewujudkan
dalam suatu sistem daya juang yang melandasi pemikiran, sikap dan
perilaku.
d) Proses berpikir kreatif
Berpikir kreatif adalah aktivitas mental yang terkait dengan
kepekaan terhadap masalah, mempertimbangkan informasi baru dan
ide-ide yang tidak biasanya dengan suatu pikiran terbuka, serta dapat
membuat hubungan-hubungan dalam menyelesaikan masalah
tersebut.
e) Manajemen perubahan
Suatu proses yang sistematis dengan menerapkan pengetahuan,
sarana dan sumber daya yang diperlukan organisasi untuk bergeser
dari kondisi sekarang menuju kondisi yang diinginkan, yaitu menuju
kerja yang lebih baik dan untuk mengelola individu yang akan
terkena dampak dari proses perubahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Dedi, B. (2019). Kepemimpinan dan Manajemen Pelayanan Keperawatan: Teori,


Konsep dan Implementasi. November 2019, 397.
Effendy, Onong Uchyana. 2011. Ilmu Komunikasi: Teori dan Prakteknya,
Bandung : Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai