Manajemen adalah proses yang dinamis, yang senantiasa berubah sesuai dengan
tuntutan perkembangan. Manajemen merupakan proses mengorganisir sumber-sumber
untuk mencapai tujuan dimana arah tujuan yang akan dicapai ditetapkan berdasarkan
visi, misi, filosofi organisasi.
2. Manajemen sebagai seni Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal
dengan usaha yang minimal.
4. Manajemen sebagai proses Manajemen adalah proses yang khas terdiri dari tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dimana dalam masing-masing bidang
tersebut digunakan ilmu pengetahuan dan keahlian serta diikuti secara berurutan dan tujuan
yang telah ditetapkan
Tujuan manajemen
1) Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang akan dipilih secara efektif dan efisien agar
mencapai pada suatu tujuan.
4) Dapat meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada peluang yang
ada.
2. Uang (Money) Pada proses didalam manajemen, uang atau money sangat dibutuhkan sekali.
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, maka diperlukan biaya usaha dalam bentuk uang
sebagai modal utama perusahaan. Pengelolaan uang yang baik akan berpengaruh sekali pada
sukses atau tidaknya manajemen.
3. Bahan (Materials)
Bahan atau materials menjadi sebuah unsur manajemen yang selanjutnya. Pengontrolan bahan
atau materials yang ada sangat dibutuhkan pada proses manajemen. Individu usaha harus dapat
memanfaatkan bahan-bahan material yang ada untuk sebaik mungkin memakainya.
Unsur dasar manajemen
4. Mesin (Machines)
Teknologi sebagai bagian penting pada proses manajemen perusahaan, seperti dapat dilihat
yaitu alat dan mesin. Mesin diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas yang
lebih dibandingkan menggunakan tenaga manusia saja.
5. Metode (Methods)
Pada saat melakukan proses manajemen, diperlukan langkah-langkah tertentu yang disebut
sebagai metode atau methods. Metode yang baik dan tepat pasti menjadi sebuah unsur
manajemen yang sangat penting agar pada setiap langkahnya berjalan efektif dan efisien.
6. Pasar (Market)
Pasar atau market tidak bisa dilupakan dan memiliki keterkaitan pada manajemen perusahaan
dan industri. Tujuan pada perusahaan jelas harus mengikuti perkembangan pasar yang sudah
ada pada masyarakat, sehingga pasar atau market dapat dikategorikan sebagai unsur manajemen.
Konsep Manajemen Keperawatan
Konsep dasar manajemen keperawatan adalah manajemen partisipatif
yang berlandaskan kepada paradigma keperawatan yaitu manusia,
perawat, kesehatan dan lingkungan dengan merumuskan kerangka
konsep menjadi kerangka kerja untuk menunjang praktek keperawatan
dan merupakan keyakinan dasar dari tim perawatan.
Prinsip Dasar Kepemimpinan
Manajemen Keperawatan
Keberhasilan manajemen keperawatan dalam mengelola suatu organisasi
keperawatan dapat dicapai melalui upaya penerapan prinsip-prinsip manajemen
keperawatan yaitu :
1. Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan
2. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif
3. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan
4. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien
5. Manajemen keperawatan harus terorganisir
6. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan
7. Divisi keperawatan yang baik
8. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif
9. Pengembangan staf
10. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan
Perkembangan teori kepemimpinan
Teori perilaku
Teori perilaku lebih menekankan pada apa yang dilakukan pemimpin
dan bagaimana seorang manajer menjalankan fungsinya. Perilaku
sering dilihat sebagai suatu rentang dari perilaku otoriter ke
demokratis atau dari fokus suatu produksi ke fokus pegawai.
pengorganisasian, yaitu rantai komando, kesatuan komando, rentang kendali, dan spesialisasi.
Kegiatan penyusunan struktur organisasi dapat meningkatkan kemampuan dalam berkoordinasi
dan berkomunikasi, mengembangkan pola hubungan antar staf secara horizontal maupun
vertikal, serta memperjelas wewenang, tanggung jawab, dan tanggung gugat. Penerapan fungsi
pengorganisasian berfokus pada pemberian dukungan dalam penerapan metode pemberian
asuhan keperawatan yang tepat, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan pasien kelolaannya.
Pengelolaan staf
Pengelolaan staf/ ketenagaan merupakan kegiatan penyusunan dan pengembangan ketenagaan
untuk meningkatkan kinerja secara efektif dan efisien. Penerapan fungsi ketenagaan difokuskan
pada mempersiapkan ketenagaan yang kompeten dan terstandar. Kegiatan ketenagaan seorang
Ners adalah menentukan tingkat ketergantungan pasien dan menyesuaikan jumlah perawat yang
dibutuhkan sesuai tingkat ketergantungan pasien.
Penggerakkan
Penggerakkan/ actuiting merupakan kegiatan menggerakkan agar fungsi sebelumnya (fungsi
perencanaan, pengorganisasian, dan ketenagaan) terlaksana. Fungsi ini menekankan pada upaya
membelajarkan pasien. Penerapan fungsi pengarahan berfokus pada penerapan 4 kepemimpinan
yang efektif dalam membentuk perilaku pasien sesuai dengan tujuan asuhan keperawatan.
Pengendalian
Pengendalian merupakan suatu kegiatan untuk memastikan pencapaian kinerja seorang Ners
sesuai dengan rencana, pedoman, regulasi, dan kebijakan yang berlaku. Penerapan fungsi
pengendalian berfokus pada penerapan indikator mutu layanan keperawatan secara efektif untuk
menjamin mutu asuhan. Kegiatan Ners pada fungsi ini antara lain memastikan pelaksanaan
asuhan keperawatan yang menerapkan keselamatan pasien.
Tanggung Jawab Manajemen Keperawatan
Wewenang kepala ruang
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Ruangan mempunyai wewenang
sebagai berikut:
3) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan dan mutu
asuhan keperawatan di ruang perawatan
5) Menghadiri rapat berkala dengan kepala instansi/Kasi/Kepala Rumah Sakit untuk kelancaran
pelaksanaan pelayanan keperawatan
Tugas kepala ruangan
Melaksanaan fungsi penggerakan dan
pelaksanaan (P2)
1. Mengatur dan menkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat, melalui kerja sama
dengan petugas lain yang bertugas diruang rawatnya.
4. Membimbing tenaga keperawatan untuk melakukan pelayanan/ asuhan keperawatan yang sesuai
ketentuan
5. Mengadakan pertemuan berkala atau sewaktu waktu dengan staf keperawatan dan petugas lain
yang bertugas diruang rawatnya.
6. Melaksanakan orientasi tenaga perawatan yang baru atau tenaga lain yang akan bekerja diruang
rawat
Melaksanaan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2)
7. Memeberikan kesempatan /ijin kepada staf keperawatan untuk mengikuti kegiatan ilmiah/ penataran
dengan koordinasi kepala instansi / kasi keperawatan / kepala bidang keperawatan.
8. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat obatan sesuai kebutuhan berdasarkan ketentuan atau
kebijakan rumah sakit
9. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalau dalam keadaan siap pakai
10. Mendampingi visite dokter dan mencatat instruktur dokter khususnya bila ada perubahan program
pengobatan pasien.
11. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatan diruang rawat menurut tingkat kegawatan,
infeksi /non infeksi untuk kelancaran
pemberian asuhan keperawatan.
Melaksanaan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2)
12. Memberikan motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan lingkungan
ruang rawat
13. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien rawat inap
14. Menyimpan semua berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan diruang
rawatnya dan selanjutnya mengembalikan ke MR
15. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan serta
kegiatan lain diruang rawa
16. Membimbing mahasiswa keperawatan yang menggunakan ruang rawatnya sebagai
lahan praktek
17. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasienatau keluarganya sesuai
kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya
18. Melakukan serah terima pasien dan lain lain pada saat pergantian dinas
Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian meliputi:
5. Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang berlaku secara
mandiri atau kordinasi dengan tim pengendali mutu asuhan keperawatan.
Perawat Primer
Perawat pelaksana/ Assosiate