Anda di halaman 1dari 21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Pelayanan Medik Rumah Sakit Indonesia.


1. Definisi Pelayanan Medik
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional
yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Pembangunan tersebut merupakan upaya seluruh potensi
bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah. Untuk
menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan diperlukan dukungan
pelayanan medik yang baik.4
Pelayanan medik adalah salah satu jenis pelayanan di rumah sakit yang
mengelola pelayanan langsung kepada pasien, bersama-sama dengan layanan
keperawatan dan layanan penunjang. Pelayanan medik sebagai suatu sistem
terdiri dari tenaga, organisasi dan tata laksana, kebijaksanaan dan prosedur,
sarana dan prasarana medik, serta pasien yang dilayani, kemudian proses
pelayanan itu sendiri, dan keluaran yang berupa pelayanan medik di rumah
sakit. Hal tersebut perlu dilakukan evaluasi agar menghasilkan pelayanan
medik yang bermutu. Kesemuanya ini sangat dipengaruhi oleh pimpinan
rumah sakit, unit-unit lain yang ada di rumah sakit, kemajuan IPTEK dan
sosial-ekonomi serta budaya masyarakat. Pelayanan medik harus disediakan
dan diberikan kepada pasien sesuai dengan ilmu pengetahuan kedokteran
terkini serta memanfaatkan pengetahuan dan fasilitas rumah sakit secara
optimal. Setiap pelayanan medik diberikan sesuai standar pelayanan profesi.
Tujuan pelayanan medik adalah mengupayakan kesembuhan pasien
secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggung
jawabkan. Pelayanan medik pada prinsipnya mengutamakan pelayanan
kesehatan promotive dan preventive. Pelayanan promotif adalah upaya
Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan
Rizky Belanginiati

4
meningkatkan kesehatan masyarakat ke arah yang lebih baik lagi dan yang
preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit agar terhindar dari
penyakit. Oleh sebab itu pelayanan kesehatan masyarakat itu tidak hanya
tertuju pada pengobatan individu yang sedang sakit saja, tetapi yang lebih
penting adalah upaya-upaya pencegahan (preventive) dan peningkatan
kesehatan (promotive). Sehingga, bentuk pelayanan kesehatan bukan hanya
puskesmas atau balkesma saja, tetapi juga bentuk-bentuk kegiatan lain, baik
yang langsung kepada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
maupun yang secara tidak langsung berpengaruh kepada peningkatan
kesehatan.
2. Definisi Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno menagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen berasal dari kata
manage dan dalam bahasa Latin manus, yang berati memimpin, mengatur
atau membimbing. George R. Terry mendefinisikan manajemen sebagai
berikut.
Manajemen adalah suatu aktivitas pada setiap lembaga atau organisasi
yang pada umumnya berkaitan dengan usaha mengembangkan suatu tim kerja
sama atau kelompok orang dalam satu kesatuan dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu dalam organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya. Setiap bentuk kerja sama sekelompok orang
untuk mencapai tujuan tentu memerlukan manajemen. Menurut Koonts dan
O’Dannell, manajemen diartikan sebagai pelaksanaan sesuatu dengan
menggunakan orang lain. Oleh karena itu sebagai fenomena sosial dan
praktik, manajemen sudah ada sejak seseorang menggunakan orang lain
untuk mencapai tujuan tertentu.
Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari
tindakan–tindakan: perencanaan, pengorganisasian, penggiatan, dan
pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran–
sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber–sumber lainnya. Selanjutnya Patterson dan Plowman dalam bukunya
Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan
Rizky Belanginiati

5
Business Organization and Management, mengatakan manajemen dapat
didefinisikan sebagai suatu teknik, maksud dan tujuan dari sekelompok
manusia tertentu yang ditetapkan, dijelaskan dan dijalankan.5 Menurut
Lawrence A. Appleypada tahun 2009, manajemen adalah seni pencapaian
tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.6 Sedangkan menurut Oey
Liang Lee, manajemen adalah seni perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, dan pengontrolan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan lebih dahulu.7
Frans Sadikin dalam buku pengantar teori dan manajemen komunikasi
mengatakan manajemen adalah suatu proses untuk menciptakan, memelihara,
dan mengoperasikan organisasi perusahaan. Hal ini memiliki tujuan melalui
upaya manusia yang sistematis, terkoordinasi dan koperatif, maka proses
penentuan asas–asas perusahaan yang menjadi batasan, pedoman, dan
penggerak bagi setiap manusia dalam perusahaan, sudah termasuk dalam
pengertian manajemen.8
Dari semua pengertian manajemen tersebut, dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa fungsi pokok atau tahapan–tahapan dalam manajemen,
yaitu suatu proses dari tindakan untuk melakukan hal–hal sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan yang mencakup penetapan tujuan dan standar, penentuan dan
prosedur, pembuatan rencana serta ramalan (prediksi) yang diperkirakan
akan terjadi. Schermerhon Jr pada tahun 2010 dalam buku menagement
mengatakan perencanaan merupakan proses untuk menentukan tujuan
yang akan dicapai serta langkah–langkah yang harus diambil untuk
mencapainya. Melalui perencanaan seorang manajer dapat
mengidentifikasi hasil kerja yang diinginkan serta mengidentifikasi cara –
cara mencapainya.
b. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian merupakan proses pemberian tugas, pengalokasian
sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinasi kepada setiap
individu dan kelompok untuk menerapkan rencana. Fungsi
Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan
Rizky Belanginiati

6
pengorganisasian di sini meliputi pemberian tugas yang terpisah kepada
masing–masing pihak, membentuk bagian, mendelegasikan dan
menetapkan jalur suatu wewenang/tanggung jawab dan sistem komunikasi,
serta mengkoordinasi kerja setiap karyawan di dalam suatu tim kerja yang
solid dan teroganisasi.
c. Penyusun Staf (staffing)
Fungsi ini meliputi penentuan dan persyaratan personel yang dipekerjakan,
menarik dan memilih calon karyawan, menentukan job discription dan
persyaratan teknis suatu pekerjaan, penilaian dan pelatihan termasuk
pengembangan kualitas dan kuantitas karyawan sebagai acuan untuk
penyusunan setiap fungsi dalam manajemen organisasi.
d. Pengarahan (leading)
Pengarahan adalah proses untuk menumbuhkan semangat pada karyawan
supaya bekerja giat serta membimbing mereka melaksanakan rencana
dalam mencapai tujuan. Fungsi pengarahan meliputi membuat orang lain
melakukan pekerjaan, mendorong dan memotivasi bawahan, serta
menciptakan iklim atau suasana pekerjaan yang kondusif, khususnya
dalam metode komunikasi dari atas ke bawah dan sebaliknya, diharapkan
timbulnya saling pengertian dan kepercayaan yang baik.
Menumbuhkannya disiplin kerja pada setian karyawan-karyawan serta
jajaran manajemen.
e. Pengawas (controlling)
Fungsi terakhir manajemen ini mencakup, persiapan suatu standar kualitas
dan kuantitas hasil kerja, baik berbentuk produk maupun jasa yang
diberikan perusahaan/ organisasi dalam upaya pencapaian tujuan kepuasan
bersama, produktivitas dan terciptanya citra yang positif. Dalam hubungan
ini, Schermerhorn Jr mengatakan bahwa fungsi ini merupakan pengukuran
kinerja, membandingkan antara hasil yang sesungguhnya dengan rencana
serta mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan.4
Menurut Hasibuan manajemen adalah suatu ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber–sumber daya lainnya
Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan
Rizky Belanginiati

7
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai ilmu
pengetahuan manajemen adalah bersifat universal dan sistematis, yakni
mencakup kaida–kaidah, prinsip, dan konsepsi. Sebagai seni, manajemen
adalah “bagaimana” cara memimpin sekelompok orang atau kerja tim dalam
suatu organisasi. Organisasi tersebut sebagai kerangka kerja (frame of work)
dari suatu proses manajemen yang menunjukan adanya pembagian tugas (job
description) dan memenuhi persyaratan (spesifikasi teknis) tertentu yang jelas
bagi setiap personel dalam melakukan pekerjaannya masing–masing dalam
suatu organisasi.9
Dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit peran manajemen
merupakan salah satu hal yang sangat penting dan perlu dilakukan secara
terus menerus, karena dengan manajemen yang baik maka pemilihan dan
penggunaan sumber daya menjadi lebih efisien dan efektif dalam memenuhi
kebutuhan klien. Pelayanan kesehatan tidak akan bermutu tinggi apabila tidak
memenuhi arahan hukum, etika, kewajiban akibat hubungan kontraktual dan
persyaratan lainnya dan semuanya itu harus ditata dengan manajemen yang
baik. Diharapkan dengan manajemen yang dilakukan maka pengelolaan
rumah sakit yang komplek dan syarat masalah dapat tetap memberikan
pelayanan yang bermutu yang diharapkan oleh masyarakat yang
membutuhkan sehingga pelayanan kesehatan yang aman dan dapat dipercaya.
Manajemen terdiri dari beberapa sub bagian manajemen sesuai
kebutuhan, dalam hal ini pada sektor kesehatan yang berkaitan dengan
layanan medis antara lain manajemen sumber daya manusia (SDM),
manajemen sarana prasarana, manajemen klinik, manajemen waktu,
manajemen keuangan dan sebagainya. Dalam hal ini akan ditelaah sebagian
dari hal tersebut yaitu manajemen SDM dan manajemen sarana prasarana.
2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia atau disebut juga manajemen
ketenagaan di rumah sakit dapat meliputi berbagai proses penerimaan
pegawai dan juga penghentian kerja dari rumah sakit itu sendiri. Ruang
lingkup manajemen ketenagaan meliputi:
Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan
Rizky Belanginiati

8
- Analisis kini dan masa datang tentang kebutuhan tenaga kerja
- Recruitment
- Seleksi
- Penempatan yang sesuai
- Separation, atau pensiun/pemutusan hubungan kerja
Dalam buku Personnel Managing Human Resources, mengatakan
tentang ruang lingkup manajemen ketenagaan, evaluasi, gaji dan
kompensasi lain, disiplin, serta masa pensiun dan masalahnya. Menurut
Hellriegel & Slocum dalam buku Managing: A Competency-Based
Approach menuliskan ruang lingkup manajemen sumber daya manusia
meliputi proses staffing, perencanaan SDM, recruitment, seleksi,
orientas, kompensasi, penilaian kerja, pelatihan serta pengembangan.
Staffing memiliki 6 proses yaitu perencanaan dan peramalan
kebutuhan SDM, recruitment, seleksi, orientasi, kepindahan dan berhenti
bekerja. Perencanaan sumber daya manusia meliputi skill inventory, job
analysis, replacement chart dan expert forecast. Skill inventory adalah
suatu data rinci setiap karyawan, termasuk pendidikan, pelatihan,
pengalaman, lama bekerja, posisi kerja sekarang dan gajinya dan
gambaran demografik seperti umur, jenis kelamin, ras dan statusnya. Job
analysis atau analisis jabatan adalah uraian dari tugas dan tanggung
jawab dari jenis pekerjaan tertentu, dan karakteristik pribadi untuk
menempati suatu kedudukan jabatan itu dan berprestasi optimal. Berbeda
dengan job analysis ,job description atau deskripsi kerja adalah
gambaran rinci dari tugas dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu.
Job specification adalah hal lain lagi yang berisi daftar karakteristik
personal, kemampuan dan pengalaman yang dibutuhkan oleh seseorang
karyawan untuk melakukan pekerjaan, tugas dan membawa tanggung
jawab tertentu. Replacement chart adalah suatu diagaram yang
menggambarkan seluruh jabatandi organisasi, siapa yang menjabat
sekarang ini dan siapa yang potensial untuk menggantikannya. Sementara
itu, expert forecast adalah peramalan yang dibuat para ahli dengan
Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan
Rizky Belanginiati

9
beberapa teknik tertentu, seperti misalnya peramalan melalui beberapa
asumsi dasar seperti kemungkinan perkembangan organisasi diwaktu
yang akan datang.10
2.2 Manajemen Sarana prasarana
Sarana didefinisikan sebagai segala sesuatu benda fisik yang dapat
tervisualisasi oleh mata maupun teraba panca indera dan dengan mudah
dapat dikenali oleh pasien dan umumnya merupakan bagian dari suatu
bangunan gedung (pintu, lantai, dinding, tiang kolong gedung, jendela)
ataupun bangunan itu sendiri. Sedangkan prasarana adalah seluruh
jaringan/instalasi yang membuat suatu sarana bisa berfungsi sesuai
dengan tujuan yang diharapkan, antara lain, instalasi air bersih dan air
kotor, instalasi listrik, gas medis, komunikasi, pengkondisian udara dan
lain-lain.11
Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan didirikan untuk
menyediakan pelayanan kesehatan yang baik, aman dan mempunyai
manfaat yang optimal. Secara umum sarana dan prasarana adalah alat
penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang tidak dilakukan di
dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka
semua kegiatan yang dilakukan tidak dapat mencapai hasil yang diharapkan
sesuai dengan rencana.
Moenir pada tahun 2000 mengatakan bahwa sarana adalah segala
jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai
alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam
rangka kepentingan yang berhubungan dengan organisasi kerja. Sarana
dan prasarana kesehatan yang banyak kita temui terdiri dari ruang
tunggu, instalasi rawat jalan, instalasi gawat darurat, fasilitas rawat inap,
apotek, laboratorium, dan sebagainya.12

Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan


Rizky Belanginiati

10
2.3 Manajemen Klinik
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis
dasar atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga
kesehatan (perawat dan atau bidan) dan dipimpin oleh seorang tenaga
medis (dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis).
Penyelenggaraan klinik di Indonesia telah diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan (PMK) No. 28 tahun 2011 tentang Klinik. Sebuah
klinik harus menentukan pelayanan yang akan disediakan, karena bisa
terbatas pada pelayanan medis dasar, atau pelayanan spesialistik, atau
keduanya. Keputusan ini akan mempengaruhi strata sebuah klinik yang
diselenggarakan.
Terdapat dua strata penyelenggaraan klinik yaitu, Klinik Pratama
dan Klinik Utama. Klinik Pratama adalah strata klinik yang terbatas
menyelenggarakan pelayanan medis dasar dan dipimpin oleh seorang
dokter atau dokter gigi. Klinik Utama adalah strata klinik yang dapat
menyelenggarakan pelayanan medis spesialistik saja, atau juga sekaligus
menyelenggarakan pelayanan medis dasar. Pimpinan Klinik Utama
adalah dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang memiliki
kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya. Penyelenggaraan klinik harus
memperhatikan beberapa persyaratan meliputi syarat lokasi, syarat
bangunan dan ruangan, sarana dan prasarana, peralatan dan ketenagaan.
Persyaratan ketenagaan di suatu klinik disesuaikan dengan strata dan
jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh sebuah klinik. Ketenagaan
klinik terdiri dari tenaga medis, tenaga kesehatan dan tenaga non
kesehatan. Semua tenaga kesehatan di sebuah klinik harus melengkapi
dirinya dengan Surat Tanda Registrasi, bagi tenaga medis harus
dilengkapi dengan Surat Ijin Praktek (SIP), bagi tenaga kesehatan lain
harus dilengkapi dengan Surat Ijin Kerja (SIK). Sebuah klinik tidak
diperbolehkan mempekerjakan tenaga kesehatan warga negara asing.

Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan


Rizky Belanginiati

11
Penyelenggaraan klinik tentunya tidak terlepas dari sejumlah
kewajiban yang mengikat. Kewajiban klinik diatur dalam Pasal 25 nomor
028/MENKES/PER/1/20011 diantaranya:
a. memberikan pelayanan yang aman, bermutu dengan mengutamakan
kepentingan terbaik pasien sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan dan standar prosedur operasional.
b. menyelenggarakan rekam medis.
c. melaksanakan sistem rujukan.
d. memiliki peraturan internal dan standar prosedur operasional.
Pengelola klinik (termasuk tenaga kerjanya) mempunyai kewajiban
untuk memenuhinya agar tidak bermasalah secara hukum.13
2.4 Manajemen Waktu
Waktu merupakan suatu hal yang paling bernilai. Waktu menjadi
salah satu jenis sumber daya untuk kerja. Waktu dapat dilihat dalam
peristiwa, kejadian atau pengalaman-pengalaman. Oleh karena itu dalam
melaksanakan segala kegiatan individu memerlukan suatu manajemen
waktu yang baik. Seseorang dikatakan mempunyai manajemen waktu
yang baik apabila ia dapat menggantikan suatu kegiatan yang tidak
penting dengan suatu kegiatan yang lebih penting. Kepribadian
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi manajemen
waktu seseorang. Seseorang harus mempunyai kemampuan terlebih
dahulu agar dapat melakukan apa yang akan dilakukan dan mempunyai
kontrol yang kuat terhadap lingkungannya.
Yuniati pada tahun 2000 menambahkan bahwa adanya pengalaman
dapat mempengaruhi seseorang dalam mengelola waktu yang
dimilikinya. Seseorang yang mengalami pengalaman yang tidak
menyenangkan sebagai akibat dari keburukannya dalam mengelola waktu
akan berusaha agar pengalaman tersebut tidak terulang lagi. Lingkungan
juga bisa mempengaruhi seseorang dalam pengelolaan waktu individu
tersebut. Lingkungan bisa dijadikan sebagai kontrol individu dalam
mengatur waktu Mancini, pada tahun 2003 mengatakan bahwa individu
Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan
Rizky Belanginiati

12
yang berada dalam lingkungan keluarga atau masyarakat yang disiplin
maka individu tersebut akan menjadi disiplin juga terhadap segala
sesuatu termasuk waktu. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui
bahwa adanya manajemen waktu sangat menentukan kestabilan antara
pekerjaan dan keluarga individu. Ketidakmampuan individu dalam
menentukan prioritas, perencanaan, kontrol serta komitmen yang tepat
maka akan memunculkan berbagai konflik yang menyangkut masalah
pekerjaan dalam manajemen pelayanan medik.14
Efektifitas pelayanan kesehatan sangat ditentukan oleh kemampuan
seorang manajer dalam melakukan pengelolaan yang tepat tentang
penggunaan waktu kerja. Adapun tujuan manajemen waktu dalam
pelayanan kesehatan adalah melakukan perencanaan dan
pengorganisasian waktu secara efektif yang memungkinkan
terselenggaranya pengobatan langsung kepada klien seperti
pendokumentasian, konsultasi dan kolaborasi, proses transasksi,
transportasi, administrasi, pelayanan departemen, dan lain-lain.
Manajemen waktu mempunyai prinsip dasar untuk dapat mengelola
waktu dengan tepat, maka diperlukan pemahaman tentang prinsip-prinsip
dasar manajemen waktu agar lebih berhasil dan berdaya guna. Berikut ini
prinsip dasar manajemen waktu yang penting diperhatikan :
a. Sediakan waktu untuk perencanaan dan menetapkan prioritas.
Melakukan penyelidikan terhadap aktivitas harian sehingga kita dapat
membentuk suatu gambaran yang akurat tentang apa yang sebenarnya
dilakukan, langkah pertama untuk manajemen waktu yang efektif.
b. Selesaikan tugas berprioritas tinggi sesegera mungkin dan tuntaskan
tugas sebelum mulai tugas yang lain
c. Prioritaskan kembali tugas yang tersisa berdasarkan informasi baru
yang terkait. Harus memulai setiap hari dengan sesi manajemen waktu
memprioritaskan tugas untuk hari ini dan menetapkan tolok ukur
kinerja.

Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan


Rizky Belanginiati

13
d. Pastikan sistem teratur. Membuang banyak waktu untuk mencari file
di komputer, luangkanlah waktu untuk mengatur sistem manajemen
file untuk menghilangkan pemborosan waktu.15
2.5 Manajemen Keuangan
Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan sasaran pertama
yang harus diperbaiki agar dapat memberikan data dan informasi
yang akan mendukung para manajer Rumah Sakit dalam
pengambilan keputusan maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan
Rumah Sakit. Yang menjadi kendala pada Rumah Sakit dan belum
terpecahkan sampai saat ini adalah Rumah Sakit melakukan dua sistem
pencatatan dan pelaporan yaitu yang berdasarkan prinsip akuntansi yang
lazim (Accrual Basis) dan Basis Kas (Cash Basis) untuk memenuhi
ketentuan yang berlaku yang diharapkan dapat berjalan secara paralel,
independen dan tercipta mekanisme saling kontrol di antaranya (kontrol
internal), namun dirasakan menjadi beban petugas Rumah Sakit.
Manajemen keuangan adalah bagaimana merencanakan dan
memperoleh biaya atau dana, kemudian mempergunakannya dengan
efisien, dengan tujuan mencegah meningkatnya pembiayaan dan
mencegah kebocoran yang tidak berguna. Secara operasional manajemen
keuangan di rumah sakit harus dapat menghasilkan data, informasi dan
petunjuk untuk membantu pimpinan rumah sakit dalam merencanakan,
mengendalikan dan dipertahankan/ditingkatkan pada tingkat pembiayaan
yang wajar. Oleh sebab itu manajemen keuangan dalam pelayanan medik
membutuhkan beberapa SDM yang menguasai ilmu Akuntansi dengan
baik.
Akuntansi adalah suatu sistem yang merupakan salah satu pokok
kegiatan dalam manajemen keuangan yang terdiri dari kegiatan mencatat
mengklasifikasikan dan menyimpulkan semua transaksi dan kejadian-
kejadian sehingga didapatkan suatu data atau informasi yang berguna
untuk pengambilan keputusan. Hasil akhir akuntansi adalah laporan
keuangan yang berbentuk:
Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan
Rizky Belanginiati

14
a. Neraca (balance sheet) disebut juga laporan posisi keuangan yang
menunjukan kondisi atau posisi keuangan pada suatu tanggal tertentu.
Berikut ini kegunaan neraca yaitu untuk mengetahui:
1) Laporan sisa hasil usaha Rumah sakit.
2) Kemampuan melunasi kewajiban jangka pendeknya.
3) Jumlah total harta dan susunannya.
4) Jumlah akumulasi modal dan sebagainya.
b. Laporan keuangan (income statement) berisi tentang informasi arus
kas/setara kas masuk dan keluar selama periode tertentu yang berasal
dari aktivitas operasi, investasi yang berjangka pendek dan pendanaan.
Tujuannya adalah menilai kemampuan organisasi Rumah Sakit dalam
menghasilkan kas dan menilai kebutuhan arus kas keluarnya. Karena
dengan membaca laporan keuangan atau arus kas dapat diketahui.
c. Laporan perubahan keuangan.16
3. Definisi manajemen layanan medik
Pelayanan medik di Rumah Sakit adalah satu jenis pelayanan yang
diberikan oleh tenaga medik. Pelayanan medik khususnya medik spesialistik
merupakan salah satu ciri yang membedakan antara Rumah sakit dengan
fasilitas pelayanan lainnya. Kontribusi pelayanan medik pada pelayanan di
Rumah Sakit cukup besar dan menentukan ditinjau dari berbagai aspek yaitu
aspek jenis pelayanan, aspek keuangan, pemasaran, norma maupun
administrasi dan manajemen Rumah Sakit itu sendiri.
Manajemen pelayanan medik di Rumah Sakit secara sederhana adalah
pengelolaan suatu perencanaan dari berbagai sumber daya medik dengan
mengorganisir serta menggerakkan sumber daya yang ada diikuti dengan
evaluasi dan kontrol, sehingga menghasilkan suatu pelayanan medik yang
baik dan merupakan bagian dari sistem pelayanan di Rumah Sakit. Menurut
PP No. 32 Tahun 1996 Tenaga Medik termasuk tenaga kesehatan, dan
menurut Permenkes No.262/1979 yang dimaksud dengan tenaga medis
adalah lulusan Fakultas Kedokteran atau Kedokteran Gigi dan “Pascasarjana”
yang memberikan pelayanan medik dan penunjang medik.17
Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan
Rizky Belanginiati

15
4. Fungsi manajemen layanan medik
Jenis pelayanan medik di rumah sakit merupakan pengelolaan pelayanan
langsung kepada pasien, bersama-sama dengan layanan keperawatan dan
layanan penunjang. Pelayanan medik sebagai suatu sistem terdiri dari tenaga,
organisasi dan tata laksana, kebijaksanaan dan prosedur, sarana dan prasarana
medik, serta pasien yang dilayani, kemudian proses pelayanan itu sendiri, dan
keluaran yang berupa pelayanan medik di rumah sakit.
Berdasarkan uraian di atas, terdapat empat fungsi manajemen pelayanan
medik:
1) Melindungi masyarakat dari praktek-praktek yang tidak sesuai dengan
standar professional.
2) Melindungi profesi dari tuntutan masyarakat yang tidak wajar.
3) Sebagai pedoman dalam pengawasan praktek dokter dan pembinaan serta
peningkatan mutu pelayanan kedokteran.
4) Sebagai pedoman untuk menjalankan pelayanan kesehatan yang efektif dan
efisien.
5. Kinerja layanan medik
Kinerja merupakan catatan keluaran hasil pada suatu fungsi jabatan atau
seluruh aktivitas kerja dalam periode tertentu. Kinerja juga merupakan
kombinasi antara kemampuan dan usaha untuk menghasilkan apa yang
dikerjakan. Agar dapat menghasilkan kinerja yang baik, seseorang harus
memiliki kemampuan, kemauan, usaha serta dukungan dari lingkungan.
Kemauan dan usaha akan menghasilkan motivasi kemudian setelah ada
motivasi seseorang akan menampilkan perilaku untuk bekerja.18 Kinerja adalah
kegiatan yang berhubungan dengan tujuan organisasi, dimana organisasi
tersebut merupakan keputusan dari pimpinan. kinerja adalah hasil yang dicapai
atau prestasi yang dicapai karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan
dalam suatu organisasi.19 Faktor yang mempengaruhi kinerja personal ada tiga
kelompok variabel individu, variabel organisasi, dan variabel psikologis.
Ketiga kelompok variabel tersebut mempengaruhi perilaku kerja yang pada
akhirnya berpengaruh terhadap kinerja personal. Perilaku dengan tugas-tugas
Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan
Rizky Belanginiati

16
pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai sasaran atau suatu jabatan
atau tugas.
Gibson dalam Perilaku Struktur Proses menyampaikan model teori kinerja
dan melakukan analisis terhadap sejumlah variabel yang mempengaruhi
perilaku dan kinerja adalah individu, perilaku, psikologi dan organisasi.
Variabel individu terdiri dari kemampuan dan ketrampilan, latar belakang dan
demografi. Kemampuan dan keterampilan merupakan faktor utama yang
mempengaruhi kinerja individu. Variabel demografis mempunyai efek tidak
langsung pada perilaku dan kinerja individu, Variabel psikologis terdiri dari
persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi. Variabel banyak
dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja sebelumnya.
Variabel psikologis seperti sikap, kepribadian, dan belajar merupakan hal yang
kompleks, sulit diukur dan sukar mencapai kesepakatan tentang pengertian dari
variabel tersebut, karena seorang individu masuk dan bergabung dengan
organisasi kerja pada usia, etnis, latar belakang budaya dan ketrampilan yang
berbeda satu dengan lainnya.
Kinerja menjadi tolak ukur keberhasilan pelayanan kesehatan yang
menunjukkan akuntabilitas lembaga pelayanan dalam kerangka tata pemerintah
yang baik. Pelayanan kesehatan yang memiliki beberapa alasan terkait dalam
penerapan organisasi kesehatan yaitu, penerapan pendekatan kualitas
pelayanan kesehatan dapat menjamin organisasi pelayanan kesehatan akan
selalu menghasilkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, sebuah pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan pasien. Penerapan
pendekatan kualitas pelayanan kesehatan akan menjadikan organisasi
pelayanan kesehatan semakin efisien dan pelayanan kesehatan menjadi
terhormat, terkenal dan selalu dicari oleh siapapun yang membutuhkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas, serta menjadi tempat kerja
menyenangkan bagi tenaga kesehatan. Penerapan pelayanan medik harus
memperhatikan keluaran pelayanan kesehatan, sehingga setiap pelaksanan
tugas harus dilakukan dengan benar agar pelayanan kesehatan benar-benar

Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan


Rizky Belanginiati

17
bermanfaat bagi pasien. Kemudian komitmen, dan peningkatan moral profesi
pelayanan kesehatan, serta akhirnya akan menimbulkan kepuasan pasien.20
6. Fasilitas layanan medik
Layanan medik umumnya dilakukan di suatu fasilitas kesehatan
masyarakat dari tingkat paling sederhana hingga lengkap yaitu, praktik pribadi,
klinik bersama, puskesmas, rumah sakit dengan berbagai tipe yakni tipe 1
berupa rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta dan tipe 2 berupa
rumah sakit tipe A,B,C,D dan E
Sesuai Permenkes RI Nomor 986/Menkes/Per1992 pelayanan rumah sakit
berdasarkan kepemilikan terdiri dari Rumah Sakit Pemerintah yaitu rumah
sakit yang memiliki dan dikelola oleh pemerintah yang digunakan untuk
kepentingan umum dan Rumah Sakit Swasta yaitu rumah sakit yang dimiliki
oleh pribadi atau yayasan yang berbadan hukum. Rumah Sakit umum
pemerintah Departemen Kesehatan dan Pemerintah Daerah diklasifikasikan
menjadi kelas/tipe A,B,C,D dan E.
a. Rumah sakit tipe A adalah rumah sakit yang mampu memberikan peyanan
medis dasar (pelayanan kesehatan yang bersifat Umum dan kesehatan gigi),
spesialistik (bedah, pelayanan bedah penyakit dalam, kebidanan, dan
kandungan, THT, kulit dan kelamin, jantung syaraf, gigi dan mulut, paru-
paru, jiwa, radiology, anastesiologi (pembiusan) dan patologi anatomi.)
cohtoh: RSU Dr Cipto Mangunkusumo, RS PAD Gatot Subroto.
b. Rumah sakit tipe B adalah rumah sakit yang mampu memberikan layanan
kedokteran medik spesialis luas dan subspesialis terbatas. Direncanakan
rumah sakit tipe B didirikan di setiap ibukota propinsi yang menampung
layanan rujukan dari rumah sakit kabupaten. Rumah sakit pendidikan yang
tidak termasuk tipe A juga diklasifikasikan sebagai rumah sakit tipe B.
Contoh: RS Pusat Pertamina, RS MMC, RSU Persahabatan, RS Jantung
Harapan kita, RSPI Prof Dr Sulianti Saroso.
c. Rumah sakit tipe C adalah rumah sakit yang mampu memberikan layanan
kedokteran subspesialis terbatas. Terdapat emapat macam layanan spesialis
disediakan yakni pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan
Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan
Rizky Belanginiati

18
kesehatan anak, serta pelayanan kebidanan dan kandungan. Contoh: RS
medistra, RS UKI cawang, RS Haji Jakarta, RS PAU Antariksa.
d. Rumah sakit tipe D yaitu bersifat transisi karena pada suatu saat akan
ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. Pada saat ini kemampuan rumah
sakit tipe D hanyalah memberikan pelayanan kedokteran umun dan
kedokteran gigi. Sama halnya dengan rumah sakit tipe C, rumah sakit tipe D
juga menampung pelayanan yang berasal dari puskesmas. Contoh: RSU
Gandaria, RSB Asih, RSB Pusdikkes, RS Abdi Waluyo.
e. Rumah sakit tipe E merupakan rumah sakit khusus yang hanya memiliki
fasilitas kesehatan dibidang tertentu, meyelenggarakan hanya satu macam
pelayanan kedokteran saja. Pada saat ini banyak tipe E yang didirikan
pemerintah, misalnya rumah sakit jiwa, rumah sakit kusta, rumah sakit paru,
rumah sakit jantung dan rumah sakit ibu dan anak. Contoh: RS jiwa, RS
Paru, RS Kusta, RS Jantung, RS Bedah Rawamangun, RSK THT Prof
Nizar. 21
Rumah Sakit umum Swasta adalah rumah sakit umum yang diselenggarakan
oleh pihak swasta. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 806b/MenKes/SK/XII/1987 tentang Klasifikasi Rumah Sakit
Umum Swasta maka Rumah Sakit Umum dapt diklasifikasikan sebagai
berikut:
1) Rumah Sakit Umum Swasta pratama, yang memberikan pelayanan medik
bersifat umum.
2) Rumah Sakit Umum Swasta Madya, yaitu rumah sakit yang memberikan
pelayanan medik bersifat umum, spesialistik dan subspesialistik, setara
dengan rumah sakit pemerintah kelas B.
3) Rumah Sakit Umum Swasta Utama, yang memberikan pelayanan medik
bersifat umum, spesialistik dan subspesialistik.22
7. Sarana dan Prasarana layanan medik
Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan. Salah satu diantaranya adalah suatu lembaga dalam mata
rantai sistem kesehatan nasional yang mempunyai tugas pelayanan kesehatan
Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan
Rizky Belanginiati

19
untuk seluruh masyarakat yaitu rumah sakit. Secara umum sarana dan
prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang
dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak
tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil
yang diharapkan sesuai dengan rencana.
Sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang
berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga
dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja.
Pengertian tersebut jelas bahwa sarana dan prasarana adalah merupakan
seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut
adalah merupakan peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang
keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.
Berdasarkan pengertian di atas, maka sarana dan prasarana pada dasarnya
memiliki fungsi utama sebagai berikut :
a. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat meng hemat
waktu
b. Meningkatkan produktivitas barang dan jasa
c. Hasil kerja lebih berkualitas dan terjamin
d. Lebih memudahkan/ sederhana dalam gerak para pengguna/ pelaku
e. Ketepatan susunan stabilitas pekerja lebih terjamin
f. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan
g. Menimbulkan rasa puas pada orang-orang yang berkepentingan yang
mempergunakannya
Sarana dan prasarana penunjang layanan medik meliputi sarana sebagai
segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba oleh
panca indra dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien dan umumnya
merupakan bagian dari suatu gedung itu sendiri, sedangkan prasarana adalah
benda maupun jaringan / instalasi yang membuat suatu sarana yang ada bisa
berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Berikut ini bagian bagian dari sarana dan prasarana rumah sakit yaitu:

Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan


Rizky Belanginiati

20
a. Instalasi Rawat Jalan.
Fasilitas yang digunakan sebagai tempat konsultasi, penyelidikan,
pemeriksaan, dan pengobatan pasien oleh dokter ahli di bidang masing-
masing yang disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu singkat
untuk penyembuhannya atau tidak memerlukan pelayanan perawatan.
b. Instalasi Gawat Darurat
Fasilitas yang melayani pasien yang berada dalam keadaan gawat dan
terancam nyawanya yang membutuhkan pertolongan secepatnya.
c. Fasilitas Rawat Inap
Fasilitas yang digunakan merawat pasien yang harus di rawat lebih dari 24
jam (pasien menginap di rumah sakit).
d. Instalasi Perawatan Intensif (Intensif Care Unit = ICU).
Fasilitas untuk merawat pasien yang dalam keadaan sakit berat sesudah
operasi berat atau bukan karena operasi berat yang memerlukan secara
intensif pemantauan ketat dan tindakan.
e. Instalasi Kebidanan dan Penyakit kandungan.
Fasilitas menyelenggarakan kegiatan persalinan, perinatal, nifas dan
gangguan kesehatan reproduksi.
f. Instalasi Bedah.
Instalasi bedah dalah suatu unit khusus di rumah sakit yang berfungsi
sebagai tempat untuk melakukan tindakan pembedahan secara elektif
maupun akut, yang membutuhkan kondisi steril dan kondisi steril dan
kondisi khusus lainnya.
g. Instalasi Farmasi
Fasiliats untuk penyediaan dan membuat obat racikan, penyediaan obat
paten, serta memberikan informasi dan konsultasi perihal obat.
h. Instalasi Radiologi
Fasilitas untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien dengan
menggunakan energi radioaktif dalam diagnosis dan pengobatan penyakit.

Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan


Rizky Belanginiati

21
i. Instalasi sterilisasi Pusat (CCSD/ Central Supply Sterilization
Departement).
Fasilitas untuk menghilangkan semua mikroorganisme baik dengan cara
fisik maupun kimia.
j. Instalasi laboratorium
Fasilitas kerja khususnya untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan
ilmiah (misalnya fisika, kimia, higiene dan sebagainya)
k. Instalasi Rehabilitasi Medik.
Fasilitas pelayanan untuk memberikan tingkat pengembalian fungsi tubuh
dan mental pasien setinggi mungkin sesudah kehilangan/ berkurangnya
fungsi tersebut.
l. Instalasi Administrasi dan Rekam Medis
Suatu unit dalam rumah sakit tempat melaksanakan kegiatan administrasi
dan pencatatan dan tempat melaksanakan kegiatan merekan dan menyimpan
berkas-berkas jati, riwayat penyakit, hasil pemeriksaan dan pengobatan
pasien yang diterapkan secara terpusat/sentral.
m. Pemulasaran jenazah
Fasilitas untuk meletakkan/menyimpan sementara jenazah sebelum diabil
oleh keluarganya, memandikan jenazah, pemulasaraan dan pelayanan
forensik.23

B. Masalah yang timbul dalam pelayanan medik


Menurut Henni Djuhaeni 1999 dalam tulisannya yang berjudul Manajemen
Pelayanan Medik Rumah Sakit, masalah-masalah yang timbul dalam pelayanan
medik antara lain:
1. Tenaga, khususnya tenaga medis spesialis masih kurang dan tidak merata (di
Pulau Jawa lebih banyak dibanding daerah lain).
2. Kurangnya pengetahuan dan motif ekonomi untuk mencari keuntungan sering
dijadikan alasan mengapa masalah masyarakat belum juga bisa tertata.
3. Belum semua Rumah Sakit menerapkan/mengacu kepada struktur organisasi
983/1992 karena keterbatasan kualifikasi tenaga yang ada.
Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan
Rizky Belanginiati

22
4. Fasilitas yang belum sesuai dengan standar.
5. Kecenderungan untuk memiliki alat canggih tanpa memperhitungkan efisiensi
dan efektivitas.
6. Sikap dan perilaku tenaga medis yang kurang mendukung sistem pelayanan
medis maupun Rumah Sakit sebagai suatu sistem.
7. Sikap dan perilaku pimpinan Rumah Sakit yang kurang tegas dalam
pelaksanaan pelayanan medis.
8. Data-data pasien yang tidak terorganisir dengan baik

C. Peran Layanan Medik di Rumah Sakit


Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan masyarakat yang padat
modal, padat teknologi dan padat karya yang dalam pekerjaan sehari-harinya
melibatkan sumber daya manusia dengan berbagai keahlian. Jangkauan dan
kualitas pelayanan kesehatan sangat bergantung pada kapasitas dan kualitas
tenaga di institusi pelayanan kesehatan.
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran
yang sangat strategis dalam upaya mempercepat derajat kesehatan masyarakat
Indonesia. Pemerintah telah bersungguh-sungguh dan terus-menerus berupaya
untuk meningkatkan layanan. Peran tersebut pada era ini semakin dituntut akibat
adanya perubahan-perubahan epidemiologik penyakit, perubahan struktur
organisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan sosio-
ekonomi masyarakat dan pelayanan yang lebih efektif, ramah dan sanggup
memenuhi kebutuhan mereka. Rumah sakit didirikan dan dijalankan dengan
tujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk perawatan,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan medik, dan tindakan diagnosis lainnya yang
dibutuhkan oleh masing-masing pasien dalam batas-batas kemampuan teknologi
dan sarana yang disediakan sebagai rujukan rumah sakit sesuai dengan tingkat
rumah sakitnya.
Peran layanan medik di rumah sakit yaitu memberikan pelayanan kesehatan
pada masyarakat dalam berbagai bentuk pelayanan, melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna. Hal ini dilakukan dengan
Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan
Rizky Belanginiati

23
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan
upaya rujukan ke rumah sakit lain bila diperlukan.15

Peran Manajemen Pelayanan Medik di Fasilitas Kesehatan


Rizky Belanginiati

24

Anda mungkin juga menyukai