0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
561 tayangan13 halaman
Laporan ini merangkum laporan pelaksanaan program kesehatan masyarakat oleh BPJS di suatu provinsi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kesehatan. Dokumen ini menjelaskan subsistem sistem kesehatan provinsi, peran manajer kesehatan dalam mengelola program kesehatan, dan hubungan antara ilmu kedokteran klinik dengan ilmu kesehatan masyarakat.
Laporan ini merangkum laporan pelaksanaan program kesehatan masyarakat oleh BPJS di suatu provinsi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kesehatan. Dokumen ini menjelaskan subsistem sistem kesehatan provinsi, peran manajer kesehatan dalam mengelola program kesehatan, dan hubungan antara ilmu kedokteran klinik dengan ilmu kesehatan masyarakat.
Laporan ini merangkum laporan pelaksanaan program kesehatan masyarakat oleh BPJS di suatu provinsi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kesehatan. Dokumen ini menjelaskan subsistem sistem kesehatan provinsi, peran manajer kesehatan dalam mengelola program kesehatan, dan hubungan antara ilmu kedokteran klinik dengan ilmu kesehatan masyarakat.
DISUSUN OLEH : NINDHA SITI MOUDY 170600132 KELOMPOK 3
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 2020/2021 Deskripsi Topik Saudara ditempatkan sebagai penanggung jawab pelaksanaan BPJS di Propinsi, sehingga masyarakat di Propinsi tersebut menjadi mengerti tentang kesehatan.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Jelaskan apa sub sistem dari SKP di daerah tersebut.
Jb: Subsistem: Subsistem upaya kesehatan Subsistem pemberdayaan masyarakat Subsistem pembiayaan kesehatan Subsistem sumber daya manusia kesehatan Subsistem obat dan perbekalan kesehatan Subsistem manajemen kesehatan SKP di daerah tersebut (BPJS) termasuk subsistem pembiayaan kesehatan. Subsistem pembiayaan kesehatan merupakan tatanan yang menghimpun berbagai upaya penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan sumberdaya keuangan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tujuan subsistem pembiayaan kesehatan adalah tersedianya pembiayaan kesehatan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil sesuai dengan prioritas masalah kesehatan, terkelola, dan termanfaatkan secara berdaya guna dan berhasil guna, untuk menjamin terselenggaranya upaya pembangunan kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. 3 Unsur Utama Subsistem Pembiayaan Kesehatan: Penggalian dana (asuransi, pajak, bantuan luar negeri) Alokasi dana Pembelanjaan dana Sumber: - Bahan Kuliah drg. Simson Damanik. SKN, SKP, SKD. 2020. - Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Sebagai pemimpin, bagaimana saudara memanage program
kesehatan masyarakat. Jb: Dokter sebagai pimpinan organisasi pelayanan kesehatan, tidak saja dituntut untuk memiliki keterampilan dasar medicus practicus, tetapi juga dituntut untuk memiliki pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar pelayanan kesehatan masyarakat (Public Health Service) dan asas-asas manajemen. Ketiganya akan membantu tugas-tugas seorang dokter, baik sebagai medicus practicus, sebagai manajer, maupun sebagai pekerja di bidang kesehatan masyarakat (public health worker). Sesuai dengan misi Puskesmas, dokter sebagai pimpinan Puskesmas lebih banyak dituntut untuk mengembangkan tugas-tugas membina kesehatan (PH Care) dengan menerapkan prinsip-prinsip pokok manajemen. Hanya sebagian kecil saja waktu yang digunakan untuk melayani pasien (medical care). Dokter yang menjadi manajer organisasi pelayanan kesehatan masyarakat juga dituntut untuk memiliki pengetahuan dasar dan keterampilan di bidang kesehatan masyarakat (public health principles and technology). Maka, dokter Puskesmas harus memahami prinsip-prinsip dasar public health dan terampil memanfaatkan prinsip-prinsip dasar epidemiologi untuk merumuskan masalah program dan masalah kesehatan masyarakat yang berkembang di wilayah kerjanya. Sumber: Buku Ajar Manajemen Kesehatan. Manajemen Kesehatan Masyarakat: 1-4. 3. Jelaskan Ilmu Kedokteran Klinik menjadi IKM Jb: llmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dilahirkan dari rahim Ilmu Kesehatan. Ilmu Kedokteran juga dilahirkan dari rahim yang sama, karena dalam sejarah IImu Kesehatan Masyarakat itu diselenggarakan untuk menopang penyelenggaraan Pendidikan Calon Dokter, sehingga Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat itu ibarat mata uang logam yang memperlihatkan bahwa sisi yang satu tidak dapat dipisahkan dari sisi mata uang lainnya. Dilihat dari 5 tahap pencegahan, maka seharusnya yang dimaksudkan itu seorang dokter mampu melakukan 5 tahap itu seluruhnya, yaitu sejak dari tahap promotif, preventif, protektif, kuratif dan rehabilitatif, jadi kiranya pada titik inilah sebenamya Ilmu Kesehatan Masyarakat diselenggarakan agar calon ahli kesehatan mampu memahami Ilmu Kesehatan Masyarakat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian cukup jelas bahwa Ilmu Kesehatan Masyarakat itu berada dalam pohon keilmuan. Neayayina (2001) secara tegas menyebutkan bahwa IImu Kesehatan Masyarakat Baru atau The New Public Health itu lebih mengarah kepada penanganan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan penurunan kualitas lingkungan, kebijakan, ekonomi dan pemasaran pelayanan kesehatan, yang hal itu ditekankan kepada kemandirian dibidang penyelenggaraannya yaitu self funding, self management dan tidak harus pemerintah yang menyelenggarakannya asalkan tujuannya adalah untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Memperhatikan uraian tersebut di atas, maka terlihat adanya perbedaan antara Ilmu Kesehatan Masyarakat Klasik dibanding Ilmu Kesehatan Masyarakat Baru, yang berarti secara pasti IKM baik klasik atau baru harus tetap diselenggarakan dan dikembangkan sebab tujuan akhirnya tetap sama, yaitu derajat kesehatan masyarakat. Sumber: Hidayani RH. Konsep Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). 2016 http://dosen.stikesdhb.ac.id/wuri/ diakses 17 Sept 2020 19.47 4. Tuliskan fungsi-fungsi manajemen Jb: Fungsi Manajemen klasik dikenal dengan sebutan POACE. Planning, Organizing, Actuating, Controlling, dan Evaluating. Planning merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn pendefinisian sasaran utk kinerja organisasi di masa depan dan utk memutuskan tugas-tugas dan sumber daya-sumber daya yg digunakan yg dibutuhkan utk mencapai sasaran tersebut. Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Perencanaan juga merupakan suatu keputusanuntuk mengerjakan sesuatu di masa yang akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa yang akan datang. Salah satu tugas manajer yang terpenting di bidang perencanaan adalah menetapkan tujuan jangka panjang dan pendek organisasi berdasarkan analisis situasi di luar (eksternal) dan di dalam (internal) organisasi. Organizing merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen- departemen dan mengalokasikan sumber daya ke departemen. Fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan (sinkronisasi) dan mengatur semua kegiatan yang ada kaitannya dengan personil, financial, material dan tata cara untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama. Berdasarkan penjelasan tersebut, organisasi dapat dipandang sebagai wadah kerjasama sekelompok orang – organisasi bersifat statis. Organisasi juga dapat dikaji dari sisi proses kerjasama. Dalam hal ini organisasi dilihat dari proses kerjasama staf yang berisi uraian tugas untuk mencapai tujuan organisasi bersifat dinamis. Organisasi juga dapat dikaji dari bagaimana pimpinan menggunakan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi-organisasi sebagai alat pimpinan. Leading fungsi manajemen yg berkenaan dgn bagaimana menggunakan pengaruh utk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi. Fungsi aktuasi/actuating merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerja sama diantara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi aktuasi tidak terlepas dari fungsi manajemn lainnya. Fungsi penggerak dan pelaksanaan dalam istilah lainnya yaitu actuating (member bimbingan), motivating (membangkitkan motivasi), directing (memberikan arah), influencing (mempengaruhi) dan commanding (memberikan komando atau perintah). (Muninjaya, G, A, A. 2004). Controlling fungsi manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai dgn sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan. Controlling atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi. Controlling atau pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran dari personal yang sudah memiliki tugas, wewenang dan menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan. Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi manajemen yang lain, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dalam hal ini, Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984) memberikan rumusan tentang pengawasan sebagai: “the process by which manager determine wether actual operation are consistent with plans”. Evaluating, evaluasi merupakan proses membandingkan hasil dengan rencana dan memberikan saran untuk penyempurnaan proses perencanaan berikutnya. Dinas melakukan evaluasi program setiap tahun dengan membandingkan hasil tahun berjalan terhadap target program yang disebut kinerja pencapaian program. Apabila terdapat kesenjangan, maka dilakukan perbaikan pada rencana kegiatan tahun berikutnya. Evaluasi diselenggarakan oleh bagian/satuan kerja yang mempunyai tugas untuk perencanaan dan penganggaran. Evaluasi dapat dilakukan melalui proses penelitian yang dilaksanakan oleh pihak ketiga yang kompeten serta dapat melibatkan peran serta masyarakat. Sumber: Manulang. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2012.
5. Bagaimana saudara menerapkan jaminan kesehatan di daerah
tersebut? Jelaskan sistem yang digunakan. Jb: Sistem yang akan saya gunakan adalah Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat(JKPM). Konsep JPKM adalah suatu program untuk memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan yang komprehensif pada masyarakat melalui upaya efisiensi dan pengendalian mutu pe!ayanan serta pembayaran pra-upaya. programnya difokuskan pada peningkatan derajat kesehatan terutama melalui upaya promotif dan preventif agar seseorang tidak jatuh sakit dan bukan semata-maia menghimpun dan mengumpulkan dana. Jadi tujuan suatu upaya JPKM adalah mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui pemeliharaan kesehatan paripurna yang bemutu dan merata dengan pengendalian biaya yang berasal dari pesertanya. Pelaksanaan program tersebut terjalin datam hubungan antara badan penyelenggara dengan PKK dan pesertanya serta dibina oleh badan pembina yaltu pemerintah di masing-masing wilayahnya sebagai pelaku JPKM. masing pelaku mempunyai hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Peserta mempunyai hak mendapatkan paket pemeliharaan kesehatan sesuai dengan ketentuan dan berkewajiban membayar iuran kepada Bapel JPKM. PPK mempunyai hak mendapatkan pembayaran kapitasi dari Bapel JPKM dan berkewajiban memberikan jasa pelayanan kepada peserta sesuai ketentuan. Bapel JPKM mempunyai hak menghimpun iuran dati peserta dan berkewajiban mengelola secara tertib pendanaan, melindungi hak para peserta dan membayar kapitasi kepada PPK. Badan pembina mempunyai hak mendapatkan informasi penyelenggaraan JPKM. Hubungnan pelaku JPKM tersebut diatur datam suatu ikatan kerjasarna secara kontraktual dan diawasi serta dibina oleh badan pembina. Sumber: Buku Ajar Manajemen Kesehatan. Pembiayaan Kesehatan: 10.
6. Jelaskan bagaimana saudara melakukan marketing tentang
kesehatan masyarakat. Jb: Menurut Kotler (1997) pemasaran (marketing) adalah kegiatan sosial dan manjerial yang melibatkan beberapa orang atau kelompok masyarakat dal am memperoleh apa yang mereka inginkan dengan memproduksi, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Menurut Kotler (2002) bauran pemasaran adalah suatu sarana pemasaran yang dimanfaatkan oleh perusahaan secara simultan untuk mewujudkan tujuan di pasar sasaran. Strategi bauran pemasaran (marketing mix) adalah penggabungan dari beberapa factor penting yaitu produk, harga, promosi, tempat, orang, proses dan fasilitas fisik. Kotler dan Amstrong (2011) produk adalah semua yang ditawarkan kepasar agar mendapat perhatian untuk dibeli, digunakan dan memuaskan keinginan konsumen. Bagi rumah sakit adalah upaya jasa yang ditawarkan untuk mencapai harapan sembuh pada pasien. Rumah sakit biasanya menawarkan berbagai produk layanan kesehatan kepada sejumlah pelanggan dan pasien untuk memuaskan bebagai kebutuhan pelanggan dan pasien. Adapun strategi pemasaran yang dapat dilakukan rumah sakit: Memperhatikan poduk dengan mengembangkan produk layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan melakukan peningkatan mutu terhadap produk layanan yang telah ada Melakukan efisiensi dan juga memberlakukan kebijakan yang berorientasi kepada pelanggan Melakukan promosi seara intensif dengan turut melibatkan semua SDM rumah sakit Meningkatkan pengetahuan serta keterampilan karyawan melalui pendidikan dan juga pelatihan Pembuatan prosedur pelayanan (SOP) sehingga meminimalisasi kesalahan dalam proses pelayanan dan terimplementasi di semua bagian pelayanan Perbaikan dan pembaharuan fasilitas pelayanan, misalnya dengan teknologi terbaru, kenyamanan ruangan, keamanan, dan sebagainya. Sumber: Arismen. Strategi Bauran Pemasaran Pelayanan Kesehatan RSD Kol. Abundjani Bngko di Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). ARSI J 2019: 97-103.
7. Jelaskan fungsi manajemen puskesmas.
Jb: Untuk dapat melaksanankan usaha pokok puskesmas secara efisien, efektif, produktif, dan berkualitas, pimpinan puskesmas perlu menerapkan prinsip-prinsip amanajemen. Manajemen bermanfaat untuk membantu para pelaksanaan program agar programnya dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien. Penerapan manajemen di puskesmas dijabarkan melalui berbagai jenis kegiatan manajemen praktis seperti: 1. Planning: Micro Planning (MP) yaitu perencanaan tingkat puskesmas yang dilaksanakan setiap 5 tahun. 2. Organizing: struktur organisasi, pembagian tugas, pembagian wilayah koerja 3. Actualing : Loka Karya Mini Puskesmas (LKMP) , kepemimpinan, motivasi kerja, koordinasi, mekanisme kerja terintegrasi 3. Controlling : PIAS, Local Area Monitoring (LAM) atau Pemantauan Wilayah Setempat (PWS), supervisi, rapat-rapat rutin. Puskesmas mempunyai 6 subsisrem manajemen yaitu: 1. Subsistem pelayanan kesehatan (promosi, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi mesid dan sosial) 2. Subsistem keuangan 3. Subsistem logistik 4. Subsistem personalia (pengembangan staf) 5. Subsistem pencatatan dan pelaporan 6. Subsistem pengembangan peran serta masyarakat. Sumber: Bahan Ajar Manajemen Kesehatan hal 24.
8. Jelaskan pengertian PKM
Jb: Penyuluhan adalah proses, cara, perbuatan menyuluh, penerangan pengintaian, atau penyelidikan(Alwi, 2008:1352). Penyuluhan merupakan bagian dari program kesehatan, sehingga harus mengacu pada program kesehatan yang sedang berjalan. Penyusunan perencanaan program penyuluhan harus diperhatikan bahwa perencanaan yang dibuat harus sesuai dengan kebutuhan sasaran, mudah diterima, bersifat praktis, dapat dilaksanakan sesuai dengan situasi setempat, dan sesuai dengan program yang ditunjang dan didukung oleh kebijaksanaan yang ada.(Rusli M, Gondhoyoewono, 2011). Penekanan konsep penyuluhan kesehatan lebih pada upaya mengubah perilaku sasaran agar berperilaku sehat terutama pada aspek kognitif (pengetahuan dan pemahaman sasaran), sehingga pengetahuan sasaran penyuluhan telah sesuai dengan yang diharapkan oleh penyuluh kesehatan maka penyuluhan berikutnya akan dijalankan sesuai dengan program yang telah direncanakan (Maulana, 2009). Sumber: Arsyad. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Pada Murid Kelas Iv Dan V Sd.Jurnal Media Kesehatan Gigi 2018; 17(1): 62.
Effendy (1998) menyatakan bahwa penyuluhan kesehatan adalah kegiatan
pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan menurut Suliha (2002) diartikan sebagai gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, yaitu individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan menginginkan hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perorangan maupun secara kelompok.
9. Jelaskan pegertian Posyandu dan perkembagannya
Jb: - Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKMB) yang dikelola dan diselenggarakn dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Lima kegiatan Posyandu yaitu KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan penanggulangan diare. - Perkembangan Posyandu Posyandu pertama kali dibentuk atas dasar Instruksi Bersama antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKN dan Menteri Dalam Negeri pada tahun 1984. Perancangan Posyandu dilakukan secara massal untuk pertama kali oleh Kepala Negara Replubik Indonesia pada tahun 1986 di Yogyakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional. Sejak saat itu Posyandu tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1990, terjadi perkembangan yang sangat luar biasa, yakni dengan keluarnya Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomo 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu Posyandu. Melalui instruksi ini, seluruh kepala daerah ditugaskan untuk meningkatkan pengelolaan mutu Posyandu. Secara kuantitas, perkembangan jumlah Posyandu sangat pesat, karena di setiap desa ditemukan sekitar 3-4 Posyandu. Pada saat pertama kali Posyandu dicanangkan pada tahun 1986 jumlah Posyandu tercatat sebanyak 25.000 Posyandu, dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 226.827 Posyandu dengan rasio 3,55 posyandu per desa/kelurahan. Sumber: Kemenkes RI. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. 2011. Jakarta: Kemenkes RI, 2011.Hal: 2-7.
10. Jelaskan tahap-tahap UKGS berdasarkan lokasi, ketenagaan dan
program masingmasing tahap. Jb: Berdasarkan keadaan tenaga dan fasilitas kesehatan gigi di puskesmas, maka kegiatan UKGS menurut Dep. Kes. RI (1996) dibagi dalam beberapa tahap, yaitu: 1) Kegiatan UKGS Tahap I/ Paket Minimal UKS meliputi: a) Pendidikan/ penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru sesuai dengan Kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994 (Buku Pendidikan Kesehatan). b) Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/ MI, berupa: sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali/ bulan. c) Untuk siswa SLTP dan SLTA disesuaikan dengan program UKS daerah masing-masing. 2) Kegiatan UKGS Tahap II/ Paket Standar UKS meliputi kegiatan UKGS Tahap I ditambah dengan kegiatan berupa: a) Pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi (terintegrasi). b) Penjaringan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas I, diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal. c) Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit. d) Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan. e) Rujukan bagi yang memerlukan. 3) Kegiatan UKGS Tahap III/ Paket Optimal UKS meliputi kegiatan UKGS Tahap II ditambah dengan kegiatan berupa: a) Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I sampai dengan kelas VI (care on demand). b) Pelayanan medik gigi dasar sesuai kebutuhan (treatment need) pada kelas terpilih.
11. Jelaskan tentang UKGMD.
Jb: Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan Pembangunan Kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya dapat terwujud. Untuk pelaksanaan pembangunan kesehatan antara lain dapat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan adalah program Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD). UKGMD Adalah suatu pendekatan Edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta Masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan Gigi (Upaya Promotif, Preventif secara terpadu (UKBM) dikenal dengan Primery Oral Health Care Aproach yang dilakukan di sarana – sarana UKBM (Posyandu, Poskesdes, Desa siaga, dan lainnya). Melalui program UKGMD diharapkan terbentuknya derajat kesehatan masyarakat secara comprehenship. Sumber: Mirlandayati, Ningrum N, Manurung NK. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat, 2018. Jakarta KEMENKES RI. Hal: 481.