Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PEMICU 2

BLOK 23 ADMINISTRASI KESEHATAN DAN


ENTREPRENEURSHIP

“ADMINISTRASI KESEHATAN”

DISUSUN OLEH :
NINDHA SITI MOUDY
170600132
KELOMPOK 3

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2020/2021
Deskripsi Topik
Saudara ditempatkan sebagai penanggung jawab pelaksanaan BPJS di Propinsi,
sehingga masyarakat di Propinsi tersebut menjadi mengerti tentang kesehatan.

Pertanyaan dan Jawaban

1. Jelaskan apa sub sistem dari SKP di daerah tersebut.


Jb:
Subsistem:
 Subsistem upaya kesehatan
 Subsistem pemberdayaan masyarakat
 Subsistem pembiayaan kesehatan
 Subsistem sumber daya manusia kesehatan
 Subsistem obat dan perbekalan kesehatan
 Subsistem manajemen kesehatan
SKP di daerah tersebut (BPJS) termasuk subsistem pembiayaan kesehatan.
Subsistem pembiayaan kesehatan merupakan tatanan yang menghimpun
berbagai upaya penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan sumberdaya
keuangan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Tujuan subsistem pembiayaan kesehatan adalah tersedianya pembiayaan
kesehatan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil sesuai
dengan prioritas masalah kesehatan, terkelola, dan termanfaatkan secara
berdaya guna dan berhasil guna, untuk menjamin terselenggaranya upaya
pembangunan kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.
3 Unsur Utama Subsistem Pembiayaan Kesehatan:
 Penggalian dana (asuransi, pajak, bantuan luar negeri)
 Alokasi dana
 Pembelanjaan dana
Sumber:
- Bahan Kuliah drg. Simson Damanik. SKN, SKP, SKD. 2020.
- Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 4 Tahun 2009
tentang Sistem Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.

2. Sebagai pemimpin, bagaimana saudara memanage program


kesehatan masyarakat.
Jb:
Dokter sebagai pimpinan organisasi pelayanan kesehatan, tidak saja
dituntut untuk memiliki keterampilan dasar medicus practicus, tetapi juga
dituntut untuk memiliki pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar
pelayanan kesehatan masyarakat (Public Health Service) dan asas-asas
manajemen. Ketiganya akan membantu tugas-tugas seorang dokter, baik
sebagai medicus practicus, sebagai manajer, maupun sebagai pekerja di
bidang kesehatan masyarakat (public health worker). Sesuai dengan misi
Puskesmas, dokter sebagai pimpinan Puskesmas lebih banyak dituntut
untuk mengembangkan tugas-tugas membina kesehatan (PH Care) dengan
menerapkan prinsip-prinsip pokok manajemen. Hanya sebagian kecil saja
waktu yang digunakan untuk melayani pasien (medical care).
Dokter yang menjadi manajer organisasi pelayanan kesehatan masyarakat
juga dituntut untuk memiliki pengetahuan dasar dan keterampilan di
bidang kesehatan masyarakat (public health principles and technology).
Maka, dokter Puskesmas harus memahami prinsip-prinsip dasar public
health dan terampil memanfaatkan prinsip-prinsip dasar epidemiologi
untuk merumuskan masalah program dan masalah kesehatan masyarakat
yang berkembang di wilayah kerjanya.
Sumber: Buku Ajar Manajemen Kesehatan. Manajemen Kesehatan
Masyarakat: 1-4.
3. Jelaskan Ilmu Kedokteran Klinik menjadi IKM
Jb:
llmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dilahirkan dari rahim Ilmu Kesehatan.
Ilmu Kedokteran juga dilahirkan dari rahim yang sama, karena dalam
sejarah IImu Kesehatan Masyarakat itu diselenggarakan untuk menopang
penyelenggaraan Pendidikan Calon Dokter, sehingga Ilmu Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Masyarakat itu ibarat mata uang logam yang
memperlihatkan bahwa sisi yang satu tidak dapat dipisahkan dari sisi mata
uang lainnya.
Dilihat dari 5 tahap pencegahan, maka seharusnya yang dimaksudkan itu
seorang dokter mampu melakukan 5 tahap itu seluruhnya, yaitu sejak dari
tahap promotif, preventif, protektif, kuratif dan rehabilitatif, jadi kiranya
pada titik inilah sebenamya Ilmu Kesehatan Masyarakat diselenggarakan
agar calon ahli kesehatan mampu memahami Ilmu Kesehatan Masyarakat
dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian cukup
jelas bahwa Ilmu Kesehatan Masyarakat itu berada dalam pohon keilmuan.
Neayayina (2001) secara tegas menyebutkan bahwa IImu Kesehatan
Masyarakat Baru atau The New Public Health itu lebih mengarah kepada
penanganan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan penurunan kualitas
lingkungan, kebijakan, ekonomi dan pemasaran pelayanan kesehatan, yang
hal itu ditekankan kepada kemandirian dibidang penyelenggaraannya yaitu
self funding, self management dan tidak harus pemerintah yang
menyelenggarakannya asalkan tujuannya adalah untuk peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
Memperhatikan uraian tersebut di atas, maka terlihat adanya perbedaan
antara Ilmu Kesehatan Masyarakat Klasik dibanding Ilmu Kesehatan
Masyarakat Baru, yang berarti secara pasti IKM baik klasik atau baru
harus tetap diselenggarakan dan dikembangkan sebab tujuan akhirnya
tetap sama, yaitu derajat kesehatan masyarakat.
Sumber: Hidayani RH. Konsep Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM).
2016 http://dosen.stikesdhb.ac.id/wuri/ diakses 17 Sept 2020 19.47
4. Tuliskan fungsi-fungsi manajemen
Jb:
Fungsi Manajemen klasik dikenal dengan sebutan POACE.
Planning, Organizing, Actuating, Controlling, dan Evaluating.
 Planning merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn
pendefinisian sasaran utk kinerja organisasi di masa depan dan utk
memutuskan tugas-tugas dan sumber daya-sumber daya yg digunakan
yg dibutuhkan utk mencapai sasaran tersebut. Perencanaan kesehatan
adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan
yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber
daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok,
dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan tersebut. Perencanaan juga merupakan suatu
keputusanuntuk mengerjakan sesuatu di masa yang akan datang, yaitu
suatu tindakan yang diproyeksikan di masa yang akan datang. Salah
satu tugas manajer yang terpenting di bidang perencanaan adalah
menetapkan tujuan jangka panjang dan pendek organisasi berdasarkan
analisis situasi di luar (eksternal) dan di dalam (internal) organisasi.
 Organizing merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn
penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen-
departemen dan mengalokasikan sumber daya ke departemen. Fungsi
pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan (sinkronisasi) dan
mengatur semua kegiatan yang ada kaitannya dengan personil,
financial, material dan tata cara untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah disepakati bersama. Berdasarkan penjelasan tersebut, organisasi
dapat dipandang sebagai wadah kerjasama sekelompok orang –
organisasi bersifat statis. Organisasi juga dapat dikaji dari sisi proses
kerjasama. Dalam hal ini organisasi dilihat dari proses kerjasama staf
yang berisi uraian tugas untuk mencapai tujuan organisasi bersifat
dinamis. Organisasi juga dapat dikaji dari bagaimana pimpinan
menggunakan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi-organisasi
sebagai alat pimpinan.
 Leading fungsi manajemen yg berkenaan dgn bagaimana
menggunakan pengaruh utk memotivasi karyawan dalam mencapai
sasaran organisasi. Fungsi aktuasi/actuating merupakan usaha untuk
menciptakan iklim kerja sama diantara staf pelaksana program
sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Fungsi aktuasi tidak terlepas dari fungsi manajemn lainnya. Fungsi
penggerak dan pelaksanaan dalam istilah lainnya
yaitu actuating (member bimbingan), motivating (membangkitkan
motivasi), directing (memberikan arah), influencing (mempengaruhi)
dan commanding (memberikan komando atau perintah). (Muninjaya,
G, A, A. 2004).
 Controlling fungsi manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap
aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg
sesuai dgn sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.
Controlling atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses
untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika
terjadi. Controlling atau pengawasan adalah fungsi manajemen dimana
peran dari personal yang sudah memiliki tugas, wewenang dan
menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya
berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan. Pengawasan
merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam
suatu organisasi. Semua fungsi manajemen yang lain, tidak akan
efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dalam hal ini, Louis E.
Boone dan David L. Kurtz (1984) memberikan rumusan tentang
pengawasan sebagai: “the process by which manager determine
wether actual operation are consistent with plans”.
 Evaluating, evaluasi merupakan proses membandingkan hasil dengan
rencana dan memberikan saran untuk penyempurnaan proses
perencanaan berikutnya. Dinas melakukan evaluasi program setiap
tahun dengan membandingkan hasil tahun berjalan terhadap target
program yang disebut kinerja pencapaian program. Apabila terdapat
kesenjangan, maka dilakukan perbaikan pada rencana kegiatan tahun
berikutnya. Evaluasi diselenggarakan oleh bagian/satuan kerja yang
mempunyai tugas untuk perencanaan dan penganggaran. Evaluasi
dapat dilakukan melalui proses penelitian yang dilaksanakan oleh
pihak ketiga yang kompeten serta dapat melibatkan peran serta
masyarakat.
Sumber: Manulang. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia,
2012. 

5. Bagaimana saudara menerapkan jaminan kesehatan di daerah


tersebut? Jelaskan sistem yang digunakan.
Jb:
Sistem yang akan saya gunakan adalah Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat(JKPM). Konsep JPKM adalah suatu program untuk
memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan yang komprehensif pada
masyarakat melalui upaya efisiensi dan pengendalian mutu pe!ayanan
serta pembayaran pra-upaya. programnya difokuskan pada peningkatan
derajat kesehatan terutama melalui upaya promotif dan preventif agar
seseorang tidak jatuh sakit dan bukan semata-maia menghimpun dan
mengumpulkan dana. Jadi tujuan suatu upaya JPKM adalah mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui pemeliharaan
kesehatan paripurna yang bemutu dan merata dengan pengendalian biaya
yang berasal dari pesertanya.
Pelaksanaan program tersebut terjalin datam hubungan antara badan
penyelenggara dengan PKK dan pesertanya serta dibina oleh badan
pembina yaltu pemerintah di masing-masing wilayahnya sebagai pelaku
JPKM. masing pelaku mempunyai hak dan kewajiban yang harus
dipenuhi. Peserta mempunyai hak mendapatkan paket pemeliharaan
kesehatan sesuai dengan ketentuan dan berkewajiban membayar iuran
kepada Bapel JPKM. PPK mempunyai hak mendapatkan pembayaran
kapitasi dari Bapel JPKM dan berkewajiban memberikan jasa pelayanan
kepada peserta sesuai ketentuan. Bapel JPKM mempunyai hak
menghimpun iuran dati peserta dan berkewajiban mengelola secara tertib
pendanaan, melindungi hak para peserta dan membayar kapitasi kepada
PPK. Badan pembina mempunyai hak mendapatkan informasi
penyelenggaraan JPKM. Hubungnan pelaku JPKM tersebut diatur datam
suatu ikatan kerjasarna secara kontraktual dan diawasi serta dibina oleh
badan pembina.
Sumber: Buku Ajar Manajemen Kesehatan. Pembiayaan Kesehatan: 10.

6. Jelaskan bagaimana saudara melakukan marketing tentang


kesehatan masyarakat.
Jb:
Menurut Kotler (1997) pemasaran (marketing) adalah kegiatan sosial dan
manjerial yang melibatkan beberapa orang atau kelompok masyarakat dal
am memperoleh apa yang mereka inginkan dengan memproduksi,
menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain.
Menurut Kotler (2002) bauran pemasaran adalah suatu sarana pemasaran
yang dimanfaatkan oleh perusahaan secara simultan untuk mewujudkan
tujuan di pasar sasaran. Strategi bauran pemasaran (marketing mix) adalah
penggabungan dari beberapa factor penting yaitu produk, harga, promosi,
tempat, orang, proses dan fasilitas fisik. Kotler dan Amstrong (2011)
produk adalah semua yang ditawarkan kepasar agar mendapat perhatian
untuk dibeli, digunakan dan memuaskan keinginan konsumen. Bagi rumah
sakit adalah upaya jasa yang ditawarkan untuk mencapai harapan sembuh
pada pasien. Rumah sakit biasanya menawarkan berbagai produk layanan
kesehatan kepada sejumlah pelanggan dan pasien untuk memuaskan
bebagai kebutuhan pelanggan dan pasien.
Adapun strategi pemasaran yang dapat dilakukan rumah sakit:
 Memperhatikan poduk dengan mengembangkan produk layanan
yang dibutuhkan oleh masyarakat dan melakukan peningkatan
mutu terhadap produk layanan yang telah ada
 Melakukan efisiensi dan juga memberlakukan kebijakan yang
berorientasi kepada pelanggan
 Melakukan promosi seara intensif dengan turut melibatkan semua
SDM rumah sakit
 Meningkatkan pengetahuan serta keterampilan karyawan melalui
pendidikan dan juga pelatihan
 Pembuatan prosedur pelayanan (SOP) sehingga meminimalisasi
kesalahan dalam proses pelayanan dan terimplementasi di semua
bagian pelayanan
 Perbaikan dan pembaharuan fasilitas pelayanan, misalnya dengan
teknologi terbaru, kenyamanan ruangan, keamanan, dan
sebagainya.
Sumber: Arismen. Strategi Bauran Pemasaran Pelayanan Kesehatan RSD
Kol. Abundjani Bngko di Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). ARSI J
2019: 97-103.

7. Jelaskan fungsi manajemen puskesmas.


Jb:
Untuk dapat melaksanankan usaha pokok puskesmas secara efisien,
efektif, produktif, dan berkualitas, pimpinan puskesmas perlu menerapkan
prinsip-prinsip amanajemen. Manajemen bermanfaat untuk membantu
para pelaksanaan program agar programnya dapat dilaksanakan lebih
efektif dan efisien. Penerapan manajemen di puskesmas dijabarkan melalui
berbagai jenis kegiatan manajemen praktis seperti:
1. Planning: Micro Planning (MP) yaitu perencanaan tingkat puskesmas
yang dilaksanakan setiap 5 tahun.
2. Organizing: struktur organisasi, pembagian tugas, pembagian wilayah
koerja
3. Actualing : Loka Karya Mini Puskesmas (LKMP) , kepemimpinan,
motivasi kerja, koordinasi, mekanisme kerja terintegrasi
3. Controlling : PIAS, Local Area Monitoring (LAM) atau Pemantauan
Wilayah Setempat (PWS), supervisi, rapat-rapat rutin.
Puskesmas mempunyai 6 subsisrem manajemen yaitu:
1. Subsistem pelayanan kesehatan (promosi, pencegahan, pengobatan,
rehabilitasi mesid dan sosial)
2. Subsistem keuangan
3. Subsistem logistik
4. Subsistem personalia (pengembangan staf)
5. Subsistem pencatatan dan pelaporan
6. Subsistem pengembangan peran serta masyarakat.
Sumber: Bahan Ajar Manajemen Kesehatan hal 24.

8. Jelaskan pengertian PKM


Jb:
Penyuluhan adalah proses, cara, perbuatan menyuluh, penerangan
pengintaian, atau penyelidikan(Alwi, 2008:1352). Penyuluhan merupakan
bagian dari program kesehatan, sehingga harus mengacu pada program
kesehatan yang sedang berjalan. Penyusunan perencanaan program
penyuluhan harus diperhatikan bahwa perencanaan yang dibuat harus
sesuai dengan kebutuhan sasaran, mudah diterima, bersifat praktis, dapat
dilaksanakan sesuai dengan situasi setempat, dan sesuai dengan program
yang ditunjang dan didukung oleh kebijaksanaan yang ada.(Rusli M,
Gondhoyoewono, 2011). Penekanan konsep penyuluhan kesehatan lebih
pada upaya mengubah perilaku sasaran agar berperilaku sehat terutama
pada aspek kognitif (pengetahuan dan pemahaman sasaran), sehingga
pengetahuan sasaran penyuluhan telah sesuai dengan yang diharapkan oleh
penyuluh kesehatan maka penyuluhan berikutnya akan dijalankan sesuai
dengan program yang telah direncanakan (Maulana, 2009).
Sumber: Arsyad. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Pada
Murid Kelas Iv Dan V Sd.Jurnal Media Kesehatan Gigi 2018; 17(1): 62.

Effendy (1998) menyatakan bahwa penyuluhan kesehatan adalah kegiatan


pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan
keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi
juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya
dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan menurut Suliha (2002) diartikan
sebagai gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan
prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, yaitu individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan menginginkan
hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa
dilakukan, secara perorangan maupun secara kelompok.

9. Jelaskan pegertian Posyandu dan perkembagannya


Jb:
- Pengertian Posyandu
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKMB) yang dikelola
dan diselenggarakn dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi. Lima kegiatan Posyandu
yaitu KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan penanggulangan diare.
- Perkembangan Posyandu
Posyandu pertama kali dibentuk atas dasar Instruksi Bersama antara
Menteri Kesehatan, Kepala BKKN dan Menteri Dalam Negeri pada
tahun 1984. Perancangan Posyandu dilakukan secara massal untuk
pertama kali oleh Kepala Negara Replubik Indonesia pada tahun 1986
di Yogyakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional.
Sejak saat itu Posyandu tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1990, terjadi
perkembangan yang sangat luar biasa, yakni dengan keluarnya
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomo 9 Tahun 1990 tentang
Peningkatan Pembinaan mutu Posyandu. Melalui instruksi ini, seluruh
kepala daerah ditugaskan untuk meningkatkan pengelolaan mutu
Posyandu.
Secara kuantitas, perkembangan jumlah Posyandu sangat pesat, karena
di setiap desa ditemukan sekitar 3-4 Posyandu. Pada saat pertama kali
Posyandu dicanangkan pada tahun 1986 jumlah Posyandu tercatat
sebanyak 25.000 Posyandu, dan pada tahun 2009 meningkat menjadi
226.827 Posyandu dengan rasio 3,55 posyandu per desa/kelurahan.
Sumber: Kemenkes RI. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. 2011.
Jakarta: Kemenkes RI, 2011.Hal: 2-7.

10. Jelaskan tahap-tahap UKGS berdasarkan lokasi, ketenagaan dan


program masingmasing tahap.
Jb:
Berdasarkan keadaan tenaga dan fasilitas kesehatan gigi di puskesmas,
maka kegiatan UKGS menurut Dep. Kes. RI (1996) dibagi dalam beberapa
tahap, yaitu:
1) Kegiatan UKGS Tahap I/ Paket Minimal UKS meliputi:
a) Pendidikan/ penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh
guru sesuai dengan Kurikulum Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan 1994 (Buku Pendidikan Kesehatan).
b) Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/ MI, berupa:
sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan
memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali/ bulan.
c) Untuk siswa SLTP dan SLTA disesuaikan dengan program UKS
daerah masing-masing.
2) Kegiatan UKGS Tahap II/ Paket Standar UKS meliputi kegiatan
UKGS Tahap I ditambah dengan kegiatan berupa:
a) Pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi
(terintegrasi).
b) Penjaringan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas I, diikuti dengan
pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal.
c) Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit.
d) Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan.
e) Rujukan bagi yang memerlukan.
3) Kegiatan UKGS Tahap III/ Paket Optimal UKS meliputi kegiatan
UKGS Tahap II ditambah dengan kegiatan berupa:
a) Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I
sampai dengan kelas VI (care on demand).
b) Pelayanan medik gigi dasar sesuai kebutuhan (treatment need) pada
kelas terpilih.

11. Jelaskan tentang UKGMD.


Jb:
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan Pembangunan
Kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi - tingginya dapat terwujud. Untuk pelaksanaan
pembangunan kesehatan antara lain dapat dilakukan melalui
pemberdayaan masyarakat dan salah satu bentuk pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan adalah program Upaya Kesehatan
Gigi Masyarakat Desa (UKGMD). UKGMD Adalah suatu pendekatan
Edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta
Masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan Gigi (Upaya Promotif,
Preventif secara terpadu (UKBM) dikenal dengan Primery Oral Health
Care Aproach yang dilakukan di sarana – sarana UKBM (Posyandu,
Poskesdes, Desa siaga, dan lainnya). Melalui program UKGMD
diharapkan terbentuknya derajat kesehatan masyarakat secara
comprehenship.
Sumber: Mirlandayati, Ningrum N, Manurung NK. Pelayanan Asuhan
Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat, 2018. Jakarta KEMENKES RI.
Hal: 481.

Anda mungkin juga menyukai