Anda di halaman 1dari 34

PEMICU 1

BLOK 24
GIGI TERASA GOYANG
Ketua : David Christian PMR 160600175
Sekretaris : Dea Natalia Tampubolon 160600167

Anggota:

Cindy 160600165 Rizki 160600174


Piki Padilah Siddik 160600166 Shafrina 160600178
Aulia Dwi Zahara 160600168 Debora Lovelisa Simbolon 160600179
Afrilla Adha Siregar 160600169 Putri Rahmi Jouitona 160600180
Hana Asti Nafisah Lubis 160600170 Vivi Oktavia Manik 160600181
Shaskhia Angelia Br Ginting 160600171 Ian Rizkuha 160600182
Elfriza Wilda Harahap 160600172 Erica Holly Grace 160600183
Aprilian Aghata Siregar 160600173 Nur Farah Nabilah 160600237
Wahyu Ardi 160600177 Maryam Nabilah 160600238
Skenario
Seorang pasien laki-laki berumur 49 tahun datang ke praktek pribadi dengan keluhan gigi depan
rahang atas dan bawah goyang.
Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak usia 18 tahun kurang lebih 2 bungkus perhari.
Pemeriksaan intra oral terlihat seluruh permukaan vestibular gigi terdapat resesi gingiva, poket
periodontal antara 5 – 6 mm, gigi 15,21, 22, 25, 31, 32 mobility derajat 2 dengan kondisi sistemik
baik.

Pemeriksaan intraoral :
gigi 44 tidak terdapat karies, non vital, mobiliti derajat 2, supurasi positif, poket bukal 8 mm, poket
mesial 8 mm. Pada gerak artikulasi ada hambatan antara gigi 44 dan 14.
Indeks debris 2,4 ; Indeks kalkulus 1,9.
Pada gigi 46 dan 47 terdapat karies media
serta pasien memakai protesa akrilik pada gigi 17,16, 26 dan 27 dengan gigi penyangga pada gigi 15
dan 25.
Pada dorsal lidah terdapat bercak berwarna putih dapat dihapus meninggalkan permukaan
berwarna merah dan sedikit berdarah. Gambaran radiografis : radiolusensi di sepanjang akar gigi 44.
1. Apakah diagnosis kasus tersebut ? Jelaskan
alasannya!
1. Periodontitis stage IV grade C
Merupakan penyakit peradangan pada jaringan periodontal yang disebabkan
terutama bakteri spesifik pada subgingiva yang dapat menimbulkan respon
inflamasi gingiva dan berlanjut ke struktur jaringan periodonsium
Ditandai pada
• gambaran radiografi terdapat daerah radiolusen di sepanjang akar
• adanya traumatik oklusi
• terdapat poket periodontal 5-6mm
• terlihat seluruh permukaan vestibular terdapat resesi gingiva sehingga
menyebabkan gigi 15,25,21,22,31,32 mobility derajat 2
• pasien merokok kurang lebih 2 bungkus perhari.
2. Kandidiasis pseudomembran (oral trush)
• Lesi ini sering timbul pada lidah
• Terlihat sebagai plak mukosa yang putih atau kuning
• Pseudomembran yang terdiri atas kumpulan hifa dan sel ragi, sel
radang, bakteri, sel epitel, debris makanan, dan jaringan nekrotik
• Bila plak diangkat tampak dasar mukosa eritematosa atau mungkin
berdarah dan terasa nyeri.
3. Lesi endo perio (lesi perio dengan keterlibatan endo)
• Tes vitalitas negative
• adanya poket periodontal yang dalam
• mobility derajat 2
• tidak terdapat karies
• supurasi positif
• biasanya terdapat penumpukan kalkulus yang menyebabkan
terjadinya periodontitis
• etiologinya kehilangan tulang akibat trauma oklusi pada gigi 14.
2. Apakah etiologi penyakit tersebut dan jelaskan
masing-masing peranan dari tiap - tiap etiologi
tersebut?
Apakah etiologi dan predisposisi kelainan yang
ada pada lidah?
• Merokok
Merokok merupakan penyebab berbagai kondisi patologis yang dapat
menimbulkan penyakit dan bahkan kematian, nikotin dalam rokok
merusak system respon imun dan menyebabkan penyempitan
pembuluh darah termasuk pembuluh darah sekitar gigi. Dari beberapa
penelitian pada perokok dijumpai adanya pembentukan plak gigi dan
menurunnya ambang inflamasi gingiva, terjadi keterkaitan antara
perokok dengan early onset periodontitis dan pada jangka panjang
menyebabkan kerusakan periodontal yang mengakibatkan tanggalnya
gigi geligi, sebaliknya dengan berhenti merokok dijumpai pengaruh
menguntungkan bagi kondisi jaringan periodontal yang pada akhirnya
memberikan keberhasilan terapi periodontal.
• Trauma karena oklusi pada gigi 14 dan gigi 44
Periodonsium mempunyai peranan untuk mengadaptasikan tekanan
oklusal yang meningkat sampai batas minimum tertentu. Apabila
tekanan oklusal melampaui batas kemampuan adaptasinya,
periodonsium akan mengalami cedera (TO) karena adanya suprakontak.
• Candidiasis pseudomembranous (Oral Trush)
Pada orang dewasa biasanya disebabkan bakteri candida albicans,
defisiensi zat besi, kelainan darah, infeksi HIV atau sekunder terapi
antibiotik. Merokok juga dapat mengakibatkan keadaan ini dikarenakan
merokok mengakibatkan rongga mulut kering dan merusak
keseimbangan mikroorganisme di dalam rongga mulut, mengakibatkan
keadaan opportunistic bagi candida albicans.
3. Jelaskan penyebab terjadinya nekrosis gigi
44 dan bagaimana perawatannya !
NEKROSIS GIGI 44
• Disebabkan oleh traumatic oklusi , dalam kasus ditandai adanya hambatan
gerak artikulasi pada gigi 44 dan 14 sehingga menyebabkan nekrosis pulpa
pada gigi.
• Trauma pada gigi akibat berkontak dini yang menyebabkan obstruksi pada
pembuluh darah pada pulpa diikuti degenerasi kapiler dan edema pulpa
karena kekurangan sirkulasi kolateral pada pulpa. Maka dapat terjadi
ischemia infark sebagian/total pada pulpa sehingga menyebabkan respon
pulpa terhadap inflamasi rendah dan bakteri penetrasi sampai ke
pembuluh darah kecil pada apeks.

Perawatan : Endodontik, selective grinding, drainase abses dari saluran akar


(PSA)
4. Jelaskan pathogenesis penyakit tersebut ?
PERIODONTITIS
• Penyebab utama adalah bakteri anaerob fakultatif gram negatif yang
terdapat di dalam lapisan biofilm subgingiva. Bakteri ini memiliki
kemampuan untuk mengaktifkan mekanisme pertahanan host dalam
memperbaiki jaringan rusak dan pada waktu yang sama memproduksi
toksin yang akan menghancurkan epitel dan struktur periodontal. Bila
organisme terpapar dengan serangan bakteri maka akan memicu
respon imun. Bakteri tersebut menyebabkan pelepasan sitokin
sehingga meningkatkan produksi polimorfonuklear leukosit dan faktor
lokal yang menstimulasi aktifitas osteoklas dan preosteoklas ,
sehingga terjadi peningkatan osteoklas yang meresorpsi tulang.
KANDIDIASIS
• Patogenesis kandidiasis dimulai saat kondisi rongga mulut menjadi
pathogen dimana adanya peningkatan jumlah bakteri candida.
Sebelum terjadi kolonisasi, candida terlebih dahulu adhesi pada
dinding sel mukosa rongga mulut. Perlekatan candida dibantu oleh
enzim glikoprotein dimana enzim ini berikatan dengan matriks seluler
dinding sel host. Setelah candida melekat, maka candida akan
melakukan kolonisasi kemudian invasi. Candida dapat penetrasi ke
dalam epitel dengan merusak permukaan epitel.
5. Rencana Perawatan yang akan dilakukan ?
Fase Preeliminari
• Insisi dan drainase abses pada gigi 44

Fase I (Etiotropik)
• Kontrol plak yaitu edukasi metode penyikatan gigi yang baik dan
benar dengan Metode Stillman karena rongga mulut pasien memiliki
indeks debris 2,4 (kategori buruk) dan gigiva pada permukaan
vestibular terjadi resesi.
• Scaling dan kuretase karena indeks kalkulus 1,9 (kategori sedang)
• Kuretase poket karena pada permukaan vestibular terdapat poket
periodontal 5-6 mm
...Fase I
• Selective grinding pada gigi 14 dan 44 yang terdapat traumatik oklusi
• Ekskavasi karies dan penambalan pada gigi 46 dan 47 yang terdapat
karies media
• Pensplinan provisional pada gigi mobiliti derajat 2 pada gigi 15, 21,
22, 25, 31, dan 32
• Koreksi protesa akrilik pada gigi 16, 17, 26, dan 27 agar tidak semakin
merusak gigi penyangga 15 dan 25
• Terapi antimikrobial untuk oral candidiasis dengan terapi antifungal
topikal yaitu fluconazole
Evaluasi respon fase I
• Kedalaman poket periodontal setelah dilakukan kuretase
• Inflamasi
• Kalkulus
• Karies

Fase II (Fase Bedah)


• Bedah flep pada poket yang telah dilakukan kuretase namun tidak
terjadi pendangkalan poket
• Perawatan saluran akar pada gigi 44
• Bedah flap dan bone graft pada gigi 44
• Transplantasi gingiva pada permukaan vestibular yang mengalami
resesi gingiva

Evaluasi respon fase II


Fase III (Fase Restoratif)
• Restorasi final setelah PSA pada gigi 44
• Penambalan gigi 46 dan 47
• Pembuatan GTSL Klas I Kennedy yang baru pada gigi 16, 17, 26, 27
dengan cangkolan yang baik dan tepat sehingga tidak merusak gigi
penyangga

Evaluasi respon fase III

Fase IV (Fase Pemeliharaan)


• Kunjungan berkala
• Plak dan kalkulus
• Kondisi gingiva (kedalaman poket periodontal)
• Oklusi dan mobiliti gigi
6. Bagaimana tatalaksana kelainan yang ada di
lidah ?
1. Identifikasi penyebab
2. Edukasi tentang penyakit dan etiologi
3. Beri nystatin sebagai obat topikal
4. Instruksikan pasien untuk menyikat lidah
5. Instruksikan pasien mengurangi merokok
6. Kontrol kembali 1 minggu kemudian
7. Jelaskan metode, interval dan waktu penyikatan
gigi yang tepat untuk menjaga
kesehatan gingiva.
Metode Stillman dimodifikasi
Dianjurkan untuk pembersihan pada daerah dengan resesi gingiva yang
parah disertai tersingkapnya akar gigi, guna menghindari dekstruksi yang lebih
parah pada jaringan akibat abrasi sikat gigi.
• Jenis sikat gigi yang dianjurkan adalah sikat gigi dengan kekerasan bulu
sikat sedang sampai keras, yang terdiri dari dua atau tiga baris rumpun
bulu sikat.
• Sikat gigi di tempatkan sebagian pada gigi dan sebagian pada gusi
membentuk sudut 45° terhadap sumbu panjang gigi mengarah ke apical.
Kemudian sikat gigi di tekankan sehingga gusi memucat dan dilakukan
gerakan rotasi kecil tanpa mengubah kedudukan ujung bulu sikat.
Penekanan dilakukan dengan cara sedikit menekuk bulu-bulu sikat tanpa
mengakibatkan friksi/trauma terhadap gusi.
Interval:
Frekuensi 2 kali sehari setelah makan
(pagi; setelah sarapan dan malam; sebelum tidur)

Waktu penyikatan gigi:


Lama penyikatan kurang lebih 1 menit, normalnya 2-3 menit
Jika bedah periodontal dilakukan pada kasus ini maka metode yg dapat dipilih
adalah metode Charter. Metode charther dianjurkan untuk penyikatan
sementara bagi daerah penyembuhan luka pasca perawatan bedah
periodontal.

Cara penyikatan:
• Penyikatan pada permukaan vestibular dan oral
Bulu sikat mengarah ke apikal membentuk sudut 45° terhadap poros panjang
gigi. Sikat gigi digerakkan memutar sebanyak 20 kali pada setiap posisi

• Penyikatan pada permukaan oklusal


Prinsip serupa dengan metode Bass
Frekuensi:
Harus dilakukan tiga kali sehari. Penelitian: bahwa kebanyakan pasien
hanya menyikat gigi rata-rata 2 menit setiap kali menyikat gigi dan
hasilnya hanya 40% plak tersingkirkan. Dianjurkan tetap menyikat gigi
tiga kali sehari setiap selesai makan. Namun, pada satu kali
diantaranya harus dilakukan secara tuntas dengan bantuan bahan
pewarna plak.
8. Apakah kasus tersebut memerlukan alat bantu
pembersih lainnya selain sikat gigi untuk
melakukan kontrol plak sehari-hari ya / tidak ?
Jelaskan alasannya!
Ya, pasien perlu menggunakan alat bantu pembersih lainnya
dikarenakan oral hyigien pasien yang buruk sehingga perlu alat bantu
untuk memaksimalkan kontrol plak pasien. Alat yang diperlukan berupa:

Sikat Denture
Interdental Cleanser

Obat Tongue
kumur Scraper
• Memakai sikat yang berbeda untuk menyikat gigi dan membersihkan
protesa. Dapat juga dikombinasi dengan penggunaan denture
cleanser untuk membersihkan lebih optimal.
• Memakai obat kumur. Obat kumur sangat membantu dalam
menghindari pembentukan plak
dan kerusakan gigi. Ini dikarenakan obat kumur mengandung fluoride
dan antimikroba.
• Sikat interdental. Sikat interdental yang dianjurkan berbentuk kerucut
yang diindikasikan untuk pembersihan embrasure proksimal tipe II,
yaitu sedikit resesi pada papila interdental terutama bila permukaan
interproksimal gigi adalah konkaf dan untuk pembersihan daerah
furkasi yang tersingkap. Sebaiknya ukuran sikat yang digunakan
adalah yang sedikit lebih besar dari besar ruang interproksimal yang
hendak dibersihkan. Cara menggunakannya adalah dengan gerakan
maju-mundur dalam arah vestibular-oral.
• Tongue scraper (pembersih lidah). Tongue scraper atau pembersih
lidah diperlukan untuk mengurangi biofilm lidah dan mencegah bau
mulut.
9. Apakah kasus diatas perlu dilakukan
pembedahan ya/tidak ? Jelaskan alasannya !
Ya. perlu dilakuan fase bedah dengan tujuan :

• Memperbaiki prognosis gigi


• Menyingkirkan perubahan patologis yang terjadi pada dinding saku
• Menciptakan kondisi stabil dan mudah dipelihara
• Meningkatkan regenerasi sel dan jaringan periodonsium
• Memperbaiki estetis

Anda mungkin juga menyukai