BLOK 23
PEMICU 1
“ Pengantar Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat”
Disusun oleh :
Nadya Okta Mulyani
170600101
Kelompok 6
Kelas A
Fasilitator :
Martina Amalia, Drg., Sp.Perio
Pertanyaan:
Dikenal 2 tokoh mitologi Yunani yaitu ASCLEPIUS dan HIGEIA. ASCLEPIUS dikenal
melakukan pengobatan penyakit setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang. Artinya
tokoh ini lebih mengutamakan pengobatan atau kuratif, sedangkan HIGEIA lebih
menganjurkan kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah melalui hidup seimbang,
menghindari makanan/minuman beracun, makan makanan yang bergizi, cukup istirahat dan
melakukan olah raga, HIGEIA lebih menganjurkan melakukan upaya-upaya alamiah untuk
menyembuhkan penyakit. Toko ini lebih mengutamakan tindakan preventif atau pencegahan
penyakit. Berdasarkan cerita mitos Yunani ASCLEPIUS dan HEGEIA, muncul dua aliran
atau pendekatan dalam menangani masalah-masalah kesehatan, yaitu:
a. Kelompok pertama (aliran I), cenderung menunggu terjadinya penyakit. Oleh karena itu
kelompok ini dikenal menggunakan pendekatan kuratif (pengobatan).
b. Kelompok ke dua (aliran II), yang cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan
penyakit (preventif) dan meningkatkan kesehatan (promotif) sebelum terjadinya penyakit.
Sumber :
Eliana, Sumiati R. Modul bahan ajar cetak kebidanan kesehatan masyarakat. 2016: 4-6.
Sumber :
Fahrina S, Rau MJ.Sejarah perkembangan ilmu epidemiologi. September 2018.
https://www.researchgate.net/publication/327860447_Sejarah_Perkembangan_Ilmu_Epidemiolo
gi. 15 september 2020
Sumber :
Sumber :
Nurul D. Infeksi dalam bidang periodonsia. JKGUI 2002; 14-16.
Sumber:
1. Nuria, Sulistyorini Y. Analisis kesehatan masyarakat berdasarkan ruang lingkup
kependudukan dan ketenagakerjaan di kelurahan pegirian kecamatan semampir kota
Surabaya. Jurnal Biometrika dan Kependudukan 2018;7(2): 131–140.
2. Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/ Kesehatan Gigi Masyarakat. Pengantar
Kesehatan Masyarakat. Medan: FKG USU; 2015:2-4.
Usaha keras masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan
manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit serta membuat kondisi lingkungan sedemikian
rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan (melindungi, memelihara, dan mempertinggi
derajat kesehatan). Contoh : minum air direbus, pengawasan makanan/mutu daging,mencuci
tangan sebelum makan.
Sanitasi
Sumber :
A. Penyakit tifoid, paratifoid, disentri, diare, kolera, penyakit cacing, hepatitis viral,dan beberapa
penyakit infeksi gastrointestinal lain, serta infeksi parasit lain disebabkan oleh pencemaran tanah,
pencemaran air, kontaminasi makanan, serta perkembangbaiakkan lalat di daerah kumuh.
B. Penyakit DBD dapat timbul dari air yang dibiarkan tergenang sehingga memudahkan
perkembangbiakkan nyamuk penyebab DBD
C. Penyakit anemia pada anak –anak disebabkan oleh status gizi yang rendah dan pola makan
yang salah.
D. Penyakit kanker dan saluran pernafasan akibat kebiasaan merokok dan minum alkohol.
Sumber :
1. Ihsan M. Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mamben Daya Tentang Dampak MCK
Sembarangan Terhadap Kesehatan. Jurnal Labora Medika 2018;2(1):6-10.
2. Mitra M. Masih Masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Jurnal Kesehatan Komunitas
2012;1(4):170.
3. Sulistiarini, Hargono R. Hubungan Perilaku Hidup Sehatan dan Dengan Status Kesehatan Msyarakat
Kelurahan Ujung. Jurnal Promkes 2018;6(1):12-22.
Sumber :
1. Kusuma IJ, Darmastuti I. Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan
PT. Bitratex Industries Semarang. Jurnal Studi Managemen & Organisasi 2010;7(10):37-60.
2. www.academia.edu/Promosi_kesehatan_di_tempat_kerja
Setelah unsur penyebab telah meninggalkan reservoir maka untuk mendapatkan potensial
yang baru, harus berjalan melalui suatu jalur lingkaran perjalanan khusus atau suatu jalur khusus
yang disebut jalur penularan. Tiap kelompok memiliki jalur penularan tersendiri dan pada garis-
garis besarnya dapat di bagi menjadi dua bagian utama yakni:
a). Penularan langsung yakni penularan penyakit terjadi secara langsung dari penderita atau
resevoir, langsung ke penjamu potensial yang baru.
b). Penularan tidak langsung yakni penularan penyakit terjadi dengan melalui media
tertentu seperti melalui udara (air borne) dalam bentuk droplet dan dust, melalui benda tertentu
(vechicle borne), dan melalui vector (vector borne)
Sumber Penularan :
1. Penderita
2. Pembawa kuman
3. Binatang sakit
4. Tumbuhan/benda
Mekanisme Patogenesis:
a. Invasi jaringan secara langsung
b. Produksi toksin
c. Rangsangan imunologis atau reaksi alergi yang menyebabkan kerusakan pada tubuh
pejamu
d. Infeksi yang menetap (infeksi laten)
e. Merangsang kerentanan pejamu terhadap obat dalam menetralisasi toksisitas
f. Ketidakmampuan membentuk daya tangkal (immuno supression)
Sumber:
1. Irwan. Epidemiologi Penyakit Menular. Yogyakarta:Absolute Media, 2017:10.
2. Darmawan A. Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular. JMJ 2016, 4(2):195-202.
Kekebalan atau sistem imunitas merupakan jaringan atau kumpulan sel yang letaknya
tersebar diseluruh tubuh, misalnya didalam sumsum tulang, kelenjar limfe, limfa, timus, sistem
saluran napas, saluran cerna dan beberapa organ lainnya. Jaringan ini terdiri atas bermacam-
macam sel yang dapat menunjukkan respons terhadap suatu rangsangan sesuai dengan sifat dan
fungsinya masing-masing (Roitt dkk., 1993; Subowo, 1993; Kresno, 1991). Rangsangan
terhadap sel-sel tersebut terjadi apabila kedalam tubuh terpapar suatu zat yang oleh sel atau
jaringan tadi dianggap asing. Konfigurasi asing ini dinamakan antigen atau imunogen dan proses
serta fenomena yang menyertainya disebut dengan respons imun yang menghasilkan suatu zat
yang disebut dengan antibodi.
Sumber:
simdos.unud.ac.id/Diktat_Imunologi_Dasar
1) Imunitas bawaan
Yaitu jenis imunitas yang berasal dari proses umum tubuh, mempunyai spektrum luas,
yang artinya tidak hanya ditujukan pada antigen spesifik. Imunitas bawaan meliputi:
a. Proses fagositosis dengan peran neutrofil, monosit, dan makrofag.
b. Penghancuran organisme yang tertelan oleh asam lambung dan enzim pencernaan
c. Daya tahan kulit terhadap invasi (masuknya) organisme
d. Senyawa kimia yang mampu menghancurkan organisme atau toksin, seperti
lisozim (membuat bakteri larut), polipeptida dasar (menonaktifkan bakteri gram
positif), kompleks komplemen dan natural killer limfosit.
Respon imunitas jenis ini tetap meskipun terpapar organisme penyebab penyakit yang
sama berulang-ulang. Imunitas bawaan disebut juga pertahanan tubuh spesifik, dibagi
menjadi 2, yaitu:
Sumber:
Syarifudin. Imunologi Dasar Prinsip Dasar Kekebalan Tubuh. Penerbit Klinik Cendekia:5-6.
Sumber:
2. Hopskinmedicine.org/health/conditions-and-diseases/disorder-of-the-immune-system
3. Siswanto, Budistetyawati, Ernawati F. Peran Beberapa Zat Gizi Mikro dalam Sistem Imunitas.
Gizi Indon 2013;36(1):57-64.