DI RUMAH SAKIT
Oleh
DESEMIYETI NGATRIANI
NIM : 81122017
a. Latar Belakang
Menurut UU No. 44 tahun 2009, Institusi yang berperan dalam penyelenggaran pelayanan
kesehatan adalah rumah sakit. Rumah sakit adalah instusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat, serta memiliki fungsi penyelenggaraan
pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuaidengan standar pelayanan rumah sakit,
serta pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan.
Rumah sakit merupakan salah satu institusi yang bergerak di bidang pelayanan
kesehatan yang dengan perkembangannya telah mengalami perubahan. Pada awal
perkembangannya, rumah sakit merupakan badan atau lembaga yang berfungsi sosial, tetapi saat
ini dengan adanya rumah sakit swasta sehingga hal ini akan menjadikan rumah sakit saat ini
lebih mengacu sebagai suatu industri yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan dengan
melakukan pengelolaan yang berdasar pada manajemen sebagaimana halnya badan usaha.
Seiring dengan
perkembangan rumah sakit tersebut, sampai saat ini terjadilah persaingan antara
sesama rumah sakit baik rumah sakit milik pemerintah maupun rumah sakit milik swasta, semua
berlomba-lomba untuk menarik konsumen atau pasien agar calon pasien menggunakan jasa yang
disediakan pihak rumah sakit (Fitriani, 2014).
Agar dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, rumah sakit harus
mampu memberikan pelayanan yang bermutu secara terus menerus kepada setiap pasien. Selain
itu dengan semakin bertambahnya rumah sakit secara tidak langsung setiap rumah sakit dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan yang baik dan bermutu agar terus dapat bertahan dan
bersaing dengan rumah sakit lainnya.
Azwar (1996) dalam Nila Hidayati (2008) menyatakan bahwa mutu atau kualitas adalah
kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan atau sesuai dengan persyaratan. Standar
pelayanan minimal rumah sakit merupakan suatu ketentuan-ketentuan bagi rumah sakit yang
dikeluarkan oleh menteri kesehatan Republik Indonesia dalam rangka usaha pemerintah untuk
menjamin mutu pelayanan rumah sakit.
Sesuai dengan Permenkes RI No. 4 tahun 2018 tentang kewajiban Rumah Sakit dan
Kewajiban Pasien, sebuah rumah sakit dituntut untuk membuat, melaksanakan, dan menjaga
standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.
Setiap proses dalam memberikan pelayanan kesehatan, rumah sakit harus memperhatikan
mutu dan keselamatan pasien. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan yang
memiliki karakter aman, tepat waktu, efisien, efektif, berorientasi pada pasien, adil dan
terintegrasi. Pemenuhan mutu pelayanan di rumah sakit dilakukan dengan dua cara yaitu
peningkatan mutu secara internal dan peningkatan mutu secara eksternal (Kepmenkes RI No.
1128 tahun 2022).
b. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengambarkan pemenuhan manajemen
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
II. Metode
Penyusunan makalah ini dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil penelitian berupa
artikel jurnal penelitian yang sesuai dengan topik yang kaji yaitu terkait dengan topik manajemen
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
III. Hasil dan Pembahasan
d. Pelaksanaan (Actuating)
Mencakup kegiatan yang dilakukan seorang manajer untuk mengawali dan melanjutkan
kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian agar ujuan-tujuan
dapat tercapai. Actuating mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan manusiawi dari
pegawai-pegawainya, memberi penghargaan, memimpin, mengembangkan dan memberi
komponsasi kepada mereka (Terry, 2008). Pengarahan merupakan suatu kegiatan untuk
mengintregasikan usaha-usaha anggota-anggota dari suatu kelompok, sehingga melalui tugas-
tugas mereka dapat terpenuhi tujuan pribadi dan kelomponya. Semua usaha kelompok
menghendaki pengarahan apabila ingin secara sukses mencapai tujuan akhir kelompok
tersebut (Terry, 2008). Sumber daya manusia sangat berperan penting dalam melaksanakan
suatu kebijakan (perencanaan) untuk mencapai sebuah keberhasilan, dimana sumber daya
manusia lebih difokuskan kepada berapa jumlah orang yang menjalankan kebijakan tersebut,
kualitas sumber daya manusia tersebut, dan juga kinerja mereka pada saat melaksanakan
kebijakan.
e. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian (controlling) adalah proses pengamatan secara terus menerus terhadap
rencana kerja yang telah disusun dan mengoreksi penyimpangan yang terjadi. Pengendalian
dianggap sebagai aktivitas untuk menemukan dan mengoreksi penyimpangan penting dalam
hasil yang dicapai dari aktivitas yang direncanakan. Suatu hal yang wajar jika terdapat
kekeliruan tertentu, kegagalan maupun petunjuk yang tidak efektif sehingga terjadi
penyimpangan yang tidak diinginkan dari tujuan yang ingin dicapai. Pengendalian juga
didefenisikan sebagai fungsi dalam manajemen keperawatan yang secara terus menerus terjadi
selama perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan serta pengarahan (Swansburg, 2000).
Pengukuran kinerja pada fase pengendalian menggunakan standar yang telah ditentukan dan
tindakan diambil untuk mengoreksi adanya ketidakcocokan antara standar dan kinerja
(Marquis dan Huston, 2010). Dalam fungsi manajemen, pengendalian sama pentingnya
dengan fungsi yang lain, kendati dibeberapa kegiatan suatu organisasi sering dianggap tidak
penting atau dikesampingkan. Pengendalian atau pengawasan ini pada dasarnya menjaga agar
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang diharapkan.
f. Koordinasi (Coordinating)
Koordinasi adalah kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan dan mengkoordinasikan
unsur-unsur manajemen (6M) dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam mencapai tujuan
organisasi (Hasibuan, 2001). Terry dalam Hasibuan (2001), koordinasi adalah suatu usaha
yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat dan mengarahkan
pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran
yang telah ditentukan.
g. Penilaian (Evaluating)
Penilaian adalah proses pengukuran dan perbandingan hasil- hasil pekerjaan yang
nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai. Penilaian itu sendiri
mengandung tujuan-tujuan motivatif. Apabila para manajer mengevaluasikan hasil-hasil
pekerjaan dan potensi bawahan mereka, maka mereka mengetahui hal-hal yang telah
dikerjakan oleh bawahan dan mereka sendiri juga harus meningkatkan keterampilan dan
kemampuan mereka (Terry, 2008).
2. Pelayanan Kesehatan
Menurut Groonros dalam Misbahuddin, (2020),, yang dimaksud dengan pelayanan adalah
suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan yang tidak bisa diraba atau dilihat, dan kegiatan
tersebut terjadi sebagai adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain
yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang bertujuan untuk memecahkan
permasalahan konsumen atau pelanggan. Sementara Freed Luthans mendefinisikan pelayanan
sebagai sebuah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang menyangkut
segala masalah yang ditujukan orang lain untuk menyelesaikan masalah. Dari pengertian tentang
pelayanan di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa pengertian pelayanan merujuk kepada
setiap tindakan untuk membantu atau menolong orang, konsumen, atau pelanggan untuk
mendapatkan kepuasan. Jadi, setiap tindakan yang mengarah kepada pemenuhan kebutuhan
orang lain bisa disebut sebagai pelayanan.
Dalam Wikipedia, layanan kesehatan diartikan sebagai sebuah proses berhubungan dengan
pencegahan, perawatan, dan management penyakit dan juga proses stabilisasi mental, fisik, dan
rohani melalui pelayanan yang ditawarkan oleh organisasi, institusi, dan unit profesional
kedokteran. Sementara pelayanan kesehatan menurut Kemenkes RI. Suatu upaya untuk
menyelenggarakan perorangan atau bersama sama dalam organisasi untuk mencegah dan
meningkatkan kesehatan, memelihara serta menyembuhkan penyakit dan juga memulihkan
kesehatan perorangan, kelompok, keluarga dan ataupun publik masyarakat. Dari pengertian
tersebut, menjadi jelas bahwa pelayanan kesehatan merupakan suatu proses meningkatkan mutu
pelayanan kepada masyarakat luas dalam usaha memulihkan kesehatan dan mencegah berbagai
penyakit. Usaha peningkatan pelayanan itu di usahakan secara terus menerus.
Berdasarkan UU nomor 44 tahun 2009 menyatakan bahwa Pelayanan Kesehatan Paripurna
adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Agar sebuah rumah sakit dapat mempertahankan standar pelayanan kesehatan, maka rumah
sakit tersebut harus meningkatkan beberapa unsur berupa:
1. Kualitas tata kelola manajemen yang baik, karena dengan proses manajemen berupa
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengontrolan yang baik akan sangat
menentukan pencapaian tujuan dari organisasi.
2. Pelayanan Kesehatan Paripurna yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
3. Manajemen tata kelola sumber daya manusia dan kepuasan kerja karayawan.
4. Menjaga mutu pelayanan kesehatan dengan dilandasi dari kinerja yang tepat sesuai standar
intervensi yang aman.
V. Daftar Pustaka
Assaf, A. F, 2009. Mutu Pelayanan Kesehatan (Perspektif Internasional). Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Cherry, B., and Jacob, S.R., (2018), Contemporer nursing Issue, Trend and Management. USA:
Elsevier.
Fitriani, Sri. 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Pasien
Pengguna BPJS di RawatI nap RSUD Dr. Moewardi. Tesis,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Grobar, M.L., Murray, Langgan, J. (2010), Leadership and Management in nursing. USA:
Pearson Education
Gillies, (1994) Nursing Management a System Approach, Philadelphia: WB Saunders
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1128 Tahun 2022 Tentang Standar Akreditasi Rumah
Sakit. Jakarta: Menteri Kesehatan; 2022.
Marquis dan Huston, (2017) Leadership Roles and Management in Nursing: theory and
application, 3rd edition. J.B. Lippincott Company. Philadelphia.
Misbahuddin, (2020) Meningkatkan Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit. Yogyakarta:
Tangga Ilmu
Muninjaya, A. A. Gde. 2013. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Murray, E. (2017) Nursing Leadershipand Management for patientsavety and quality care.
Philadelphia: Davis Caompany
Nila Hidayati. Analisis Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kualitas Pelayanan Di Instalasi
Farmasi RSUD DR Moewardi Surakarta. Skripsi, Surakarta: Program Sarjana UMS,
2008
Sulivan, E.J. (2014) Effective Leadership and Management in nursing, USA: Pearson Education
Terry, Goerge. R. 2008. Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Jakarta:
Republik Indonesia; 2009.