Oleh Kelompok 13 :
Herlina Wani Siwu (212021110057)
Windy Patricya Stevani Lapian (212021110075)
Latar Belakang
Selanjutnya
Pelatihan adalah sebuah proses dimana orang mendapatkan
kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan- tujuan
organisasional. Pelatihan adalah proses mengajar ketrampilan
yang dibutuhkan karyawan untuk melakukan pekerjaannya.
Program pelatihan karyawan terbagi menjadi dua, yaitu on the
job training dan off the job training dimana keduanya memiliki
metode masing- masing.
Selanjutnya
Secara operasional, kebijakan kesehatan beroperasi pada 4 (empat) tingkatan, yaitu: (Dachi, 2017)
Selanjutnya
Terdapat lima unsur pokok administrasi, antara lain: (Kartikasari, 2019)
• INPUT : Semua aspek yang diperlukan dalam proses kegiatan administrasi sehingga
seluruh rangkaian kegiatan administrasi dapat dilakukan.
• PROSES : Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
• OUTPUT : Hasil dari suatu pekerjaan administrasi.
• TARGET : tujuan keluaran yang dihasilkan antara lain instansi atasan, masyarakat umum,
keperluan internal dan eksternal organisasi
• IMPACT / Dampak : Akibat yang ditimbulkan OUTPUT.
Konsep Dasar Rumah Sakit
Selanjutnya
Fungsi Rumah Sakit (UU 44/2009 Tentang Rumah Sakit): (Arifin, Rahman, Wulandari, & Anhar)
Pelayanan dan
Pelayanan medis. asuhan
keperawatan.
Pelayanan
Pelayanan
kesehatan
penunjang medis
kemasyarakatan
dan nonmedis.
dan rujukan.
Pendidikan, Administrasi
penelitian dan umum dan
pengembangan. keuangan.
Sesuai penjelasan dalam Perpres RI No.77 Tahun 2015, diketahui unit-unit di rumah
sakit adalah sebagai berikut: (Kartikasari, 2019)
Unsur Unsur
Unsur Satuan
Kepala RS atau Unsur Administrasi
Pelayanan Penunjang Komite Medis Pemeriksaan
Direktur RS Keperawatan
Medis
Umum dan
Internal
Medis Keuangan
Manajemen Rumah Sakit
Selanjutnya
Peran manajemen dalam organisasi yaitu: (Setyawan & Supriyanto, 2019)
Selanjutnya
Peran manajemen dalam organisasi
yaitu:
Selanjutnya
Peran manajemen dalam organisasi yaitu:
Selanjutnya
5. Pelatihan ini memberikan dasar untuk advokasi kriteria pendidikan yang
objektif untuk penempatan, seperti membutuhkan gelar Master untuk
pemimpin seperti direktur rumah sakit dalam sistem kesehatan.
Selanjutnya
Selama HMT, tim rumah sakit diberi kesempatan untuk
menerapkan apa yang dipelajari dalam pelatihan mereka melalui
proyek aksi peningkatan kualitas. Tujuannya adalah agar tim
mengalami proses lengkap dari analisis masalah, perencanaan,
hingga evaluasi perubahan, dan untuk membangun massa kritis
untuk memperkenalkan budaya manajemen mutu di rumah sakit.
Hal ini dilakukan melalui interaksi terstruktur antara tim rumah
sakit, staf rumah sakit, tutor, pelatih dan pemangku kepentingan di
akhir setiap blok pelatihan dan proyek tindakan peningkatan
kualitas. (Utarini, Ehry, & Hill, 2009)
Selanjutnya
Sebuah peta untuk HMT kemudian disiapkan dengan mengacu pada prinsip-prinsip di atas untuk
pengembangan dan implementasi pelatihan. Peta ini terdiri dari kegiatan-kegiatan berikut: (Utarini,
Ehry, & Hill, 2009)
Pengembangan kurikulum
Pelaksanaan pelatihan