PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini membahas masalah tentang lingkup
manajemen pelayanan kesehatan dan karakteristik manajemen
pelayanan kesehatan.
1
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah menjelaskan tentang
lingkup manajemen pelayanan kesehatan dan karakteristik manajemen
pelayanan kesehatan.
D. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara
akademis maupun praktis. Dengan makalah ini diharapkan dapat
menambah khasanah pengetahuan, pembaca dapat mengetahui konsep
dan manajemen pelayanan kesehatan. Manfaat praktis, manajemen
dapat diterapkan dibidang kesehatan untuk membantu manajer
organisasi kesehatan memecahkan masalah kesehatan masyarakat
dengan tujuan peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya
2
BAB II
PEMBAHASAN
5
1. Pelayanan Kesehatan Primer atau Tingkat Pertama
Pelayanan kesehatan primer (primary health care) bersifat paling
dasar yang dilakukan bersama masyarakat dan tenaga kesehatan atau
paramedis seperti dokter, perawat dan bidan dll. Sifat pelayanan kesehatan
primer adalah berobat jalan (Ambulatory Services) pada pasien yang
sakit ringan atau masyarakat sehat untuk meningkatkan kesehatannya.
Fasilitas kesehatan untuk mendukung pelayanan kesehatan primer ini
seperti Puskesmas atau klinik.
2. Pelayanan Kesehatan Sekunder atau Tingkat Kedua
Pelayanan kesehatan sekunder (secondary health care) bersifat
spesialis atau subspesialis yang dilakukan oleh dokter spesialis dan
dokter subspesialis terbatas. Pelayanan kesehatan sekunder atau tingkat
kedua ini ditujukan kepada masyarakat atau kelompok yang
membutuhkan pelayanan jalan atau pelayanan rawat inap. Ada pun
kriteria sasaran pelayanan kesehatan sekunder ini adalah pasien yang
tidak lagi dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Fasilitas
kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan sekunder ini
seperti rumah sakit tipe C, rumah sakit tipe D seperti RSUD atau rumah
sakit swasta.
3. Pelayanan Kesehatan Tersier atau Tingkat Ketiga
Pelayanan kesehatan tersier (tertiary health care) mengutamakan
pelayanan subspesialis dan subspesialis luas yang dilakukan oleh
dokter subspesialis dan dokter subspesialis luas. Pelayanan kesehatan
tingkat tiga ini ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan
pelayanan jalan maupun pelayanan rawat inap (rehabilitasi) pada
kelompok atau masyarakat. Adapun kategori pasien yang
membutuhkan pelayanan kesehatan tersier ini adalah mereka yang tidak
dapat ditangani pada pelayanan kesehatan sekunder. Fasiltias
kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan tersier atau
tingkat ketiga ini adalah rumah sakit tipe A, rumah sakit tipe B
seperti RSUD, RSUP ataupun rumah sakit swasta.
1. Manajemen personalia (mengurusi SDM)
Manajemen personalia atau sumber daya manusia adalah bagian
dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada
pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan organisasi
yang dikarenakan untuk mencapai tujuannya organisasi memerlukan
sumber daya manusia sebagai pengelola sistemnya (Badriyah,2017).
2. Manajemen keuangan
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai seluruh aktivitas
yang berhubungan dengan bagaimana mengelola keuangan dengan
tujuan menyediakan informasi akuntansi dan keuangan yang
membantu manajemen puncak dalam mencapai tujuan organisasi.
Menurut Nowicki (Nowicki,2018) ada enam tujuan utama
manajemen keuangan dalam layanan Kesehatan yaitu:
a. Generate Income
Tujuan manajemen keuangan layanan kesehatan adalah untuk
memberikan informasi akuntansi dan keuangan yang membantu
mencapai tujuan organisasi. Organisasi di industri lain mungkin
merujuk pada tujuan ini sebagai memaksimalkan kekayaan
pemilik, namun organisasi layanan kesehatan biasanya
menyebutnya sebagai mempertahankan layanan masyarakat.
b. Respons to regulations
Pemerintah mengatur layanan kesehatan pada tingkat yang
signifikan karena organisasi ini berada pada posisi yang terkait
8
dengan keselamatan pasien; peraturan melindungi individu yang
tidak dapat melindungi diri mereka sendiri. Tujuan kedua dari
manajemen keuangan perawatan kesehatan adalah untuk
menanggapi segudang peraturan secara tepat waktu dan hemat
biaya.
c. Facilitate relationships with third-party payers
Tujuan ketiga dari manajemen keuangan layanan kesehatan
adalah untuk memfasilitasi hubungan organisasi dengan setiap
pembayar pihak ketiga, seperti perusahaan asuransi, yang akan
membayar semua atau sebagian dari tagihan. Manajemen keuangan
harus responsif terhadap pembayar pihak ketiga dan dalam banyak
hal harus memperlakukan pembayar pihak ketiga ini sebagai
pelanggan (karena pihak ketiga membayar tagihan).
d. Influence the method and amount of payment
Tujuan keempat dari manajemen keuangan layanan
kesehatan adalah untuk mempengaruhi metode dan jumlah
pembayaran yang dipilih oleh pembayar pihak ketiga.
e. Monitor physicians
Tujuan kelima dari manajemen keuangan perawatan
kesehatan adalah untuk memantau dokter dan potensi
pertanggungjawaban keuangan mereka kepada organisasi. Dokter
mempengaruhi banyak pengeluaran perawatan kesehatan yang
tidak secara langsung dikaitkan dengan mereka. Manajemen
keuangan harus memastikan bahwa pola pemesanan dokter
konsisten dengan apa yang dibutuhkan pasien. Selain itu juga harus
memastikan melalui proses kredensial dan proses manajemen
risiko bahwa dokter telah menggunakan lebih banyak layanan
kesehatan untuk meminimalkan paparannya terhadap tanggung
jawab hukum atas kemungkinan tindakan yang lalai.
f. Protect tax status
Tujuan utama keenam dari manajemen keuangan layanan
kesehatan adalah untuk melindungi status pajak organisasi.
Organisasi layanan kesehatan for-profit mencari cara untuk
mengurangi kewajiban pajak mereka, dan organisasi layanan
kesehatan non-profit berusaha melindungi status bebas pajak
mereka. Melindungi status bebas pajak menjadi lebih sulit karena
setiap pemerintahan biasanya mencari sumber pendapatan baru.
3. Manajemen logistik (mengurusi logistik-obat dan peralatan)
Istilah manajemen logistik rumah sakit didefinisikan oleh
9
Aditama (2003) yaitu ilmu dan proses perencanaan dan
pengambilan keputusan pengadaan, penyimpanan, distribusi,
kebutuhan pemeliharaan, dan penghapusan bahan dan alat.
Pemahaman Bowersox (2004) tentang manajemen logistik
adalah manajemen strategis transportasi dan penyimpanan barang,
suku cadang dan produk jadi dari pemasok di bawah fasilitas
pabrik dan untuk para pelanggan.
Sejalan dengan pengertian manajemen logistik menurut
Aditama (2003) maka tujuan manajemen logistik mempunyai tiga
tujuan, yaitu :
1. Tujuan operasional, agar tersedianya barang serta bahan
dalam jumlah yang tepat dan mutu yang memadai.
2. Tujuan keuangan meliputi pengertian bahawa upaya
tujuan operasional dapat terlaksana dengan biaya yang serendah-
rendahnya.
3. Tujuan pengamanan bermaksud agar persediaan tidak
terganggu oleh kerusakan, pemborosan, penggunaan tanpa hak,
pencurian, dan penyusutan yang tidakwajar lainnya.
4. Manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen (men
gurusi pelayanan kesehatan).
Menurut Hartono (2002) Sistem Informasi Kesehatan atau yang
disebut juga dengan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan adalah
suatu sistem yang menyediakan dukungan informasi bagi proses
pengambilan keputusan di setiap jenjang administrasi kesehatan, baik di
tingkat unit pelaksanaan upaya kesehatan, di tingkat kabupaten/kota, di
tingkat propinsi, maupun di tingkat pusat. Sistem Informasi kesehatan
pada pelaksanaanya meliputi tiga rangkaian kegiatan pokok, yaitu
pengumpulan dan pengolahan informasi, analisa, penyajian dan
ppelaporan informasi kesehatan, dan pemanfaatan/penggunaan
informasi kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
manajemen dapat melalui perencanaan yang disusun setiap lima tahun.
Ruang lingkup manajemen pelayanan kesehatan meliputi manajemen
kegiatan dan sumber daya yang dikelolanya diantaranya manajemen
personalia, manajemen keuangan, manajemen logistik, manajemen
pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen. Untuk masing–
masing bidang tersebut dikembangkan manajemen spesifik sesuai dengan
ruang lingkup dan tugas pokoknya.
B. Saran
Manajemen pelayanan kesehatan tidak dapat berjalan sendiri,
namun harus berjalan dan didukung oleh berbagai komponen yang lain
(interrelationships). Perubahan yang mendasar perlu dilakukan dalam
manajemen pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun di puskesmas.
Perubahan tersebut mencakup perubahan visi, misi dan strategi,
mengembangkan struktur organisasi sesuai kebutuhan, melakukan
manajemen strategis, mengembangkan SDM (manajemen SDM) dan
melakukan upaya-upaya yanmmendorong kemandirian. Perbaikan terhadap
mutu pelayanan kesehatan baik dari layanan administrasi maupun medis.
Fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia baik milik pemerintah maupun
swasta, diharapkan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dari
sebelumnya. Semua upaya perubahan tersebut diarahkan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan dan pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan.
Dengan demikian masyarakat benar-benar memperoleh pelayanan kesehatan
yang cepat dan tepat.
19
DAFTAR PUSTAKA
21