Di Susun Oleh :
Kelompok 3
Dessy Catriona H. Pottima NIM. 222021110065
Enternity Jusi Katuche NIM. 222021110056
Siti Adrianti NIM. 222021110040
Dosen Pembimbing :
Dr. dr. Wulan P. J. Kaunang, Graddip
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok 3 Page 1
aksesibilitas, akseptabilitas, dan kualitas yang ada. menjadikan sistem
kesehatan dapat berfungsi dengan baik (Febrianti, 2022)
Pengelolaan sumber daya manusia perlu dilakukan dengan manajemen
professional. Artinya pengelolaan ini harus dilakukan sesuai fungsi-fungsi
manajemen yang ada. Adalah tugas manajemen sumber daya manusia untuk
mengelola unsur manusia tersebut secara seefektif mungkin agar diperoleh
sumber daya manusia yan handal dan dapat memberikan kinerja yang baik
bagi sebuah organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Tanpa
adanya pengelolaan sumber daya manusia yang professional, maka sulit bagi
sebuah organisasi mencapai tujuan yang diinginkan.
1.3. Tujuan
1.1.1 Memahami dan mengetahui tentang Konsep dan Konteks Sistem
Pelayanan Kesehatan Terintegrasi
1.1.2 Memahami dan mengetahui tentang Integrasi dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia Kesehatan
1.1.3 Memahami dan Mengetahui tentang Empat Model Manajemen Kesehatan
1.1.4 Memahami dan mengetahui tentang Pembagian Kewenangan Manajemen
Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kelompok 3 Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
Kelompok 3 Page 3
3. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan merupakan kegiatan dinamis berupa membantu
menyiapkan, menyediakan dan memproses, serta membantu keperluan
orang lain. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan,
keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
4. Jenis pelayanan kesehatan
Menurut pendapat Hodgetts dan Cascio (1983), ada dua macam jenis
pelayanan kesehatan.
a. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan
kesehatan masyarakat (public health services) ditandai dengan cara
pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam satu
organisasi. Tujuan utamanya adalah untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, dan sasarannya
terutama untuk kelompok dan masyarakat.
b. Pelayanan kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan
kedokteran (medical service) ditandai dengan cara pengorganisasian
yang dapat bersifat sendiri (soslo practice) atau secara bersama-sama
dalam satu organisasi (institution), tujuan utamanya untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta
sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.
5. Syarat pokok pelayanan kesehatan
a. Tersedia (available) dan berkesinambungan (continuous) Artinya
semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tidak
sulit ditemukan.
b. Dapat diterima (acceptable) dan bersifat wajar (appropriate) Artinya
pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan
dan kepercayaan masyarakat.
Kelompok 3 Page 4
c. Mudah dicapai (accessible) Pelayanan kesehatan yang terlalu
terkonsentrasi di daerah perkotaan saja, dan sementara itu tidak
ditemukan didaerah pedesaan, bukanlah pelayanan kesehatan yang
baik.
d. Mudah dijangkau (affordable) Keterjangkauan yang dimaksud adalah
terutama dari sudut biaya. Pelayanan kesehatan yang mahal hanya
mungkin dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat saja bukanlah
kesehatan yang baik.
e. Bermutu (quality) Mutu yang dimaksud disini adalah yang menunjuk
pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
kode etik serta standart yang telah ditetapkan.
a. Input
Merupakan subsistem yang memberikan masukan yang berfungsi
untuk sebuah sistem, seperti system pelayanan kesehatan, maka
masukan dapat berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan,dan lain-
lain.
Kelompok 3 Page 5
b. Proses
Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah masukan untuk
menjadikan sebuah hasil yang diharapkan dari system tersebut, contoh
dalam system pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah berbagai
kegiatan dalam pelayanan kasehatan.
c. Output
Hasil berupa layanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien
serta dapat di jangkau oleh seluruh masyarakat sehingga pasien
sembuh dan sehat optimal.
d. Dampak
Merupakan akibat yang dihasilkan sebuah hasil bari system, yang
terjadi relative lama waktunya.
e. Umpan Balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini
terjadi dari sebuah system yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi.
f. Lingkungan
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar system tetapi dapat
mempengaruhi pelayanan kesehatan sebagaimana dalam system
pelayanan kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa
lingkungan strategis, atau situasi kondisi social yang ada di
masyarakat.
Kelompok 3 Page 6
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dibutuhkan tenaga
kesehatan yang trampil dan fasilitas rumah sakit yang baik, tetapi tidak
semua rumah sakit dapat memenuhi kriteria tersebut sehingga
meningkatnya kerumitan system pelayanan kesehatan dewasa ini. Salah
satu penilaian dari pelayanan kesehatan dapat kita lihat dari pencatatan
rekam medis atau rekam kesehatan. Dari pencatatan rekam medis dapat
mengambarkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien,
juga meyumbangkan hal penting dibidang hukum kesehatan, pendidikan,
penelitian dan akriditasi rumah sakit.
a) Keandalan (reliability)
Yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan
segera, akurat, memuaskan, jujur, aman, tepat waktu, dan ketersediaan.
b) Ketanggapan (responsiveness)
Yaitu keinginan parawat membantu konsumen dan memberikan
pelayanan itu dengan tanggap terhadap kebutuhan konsumen, cepat
memperhatikan dan mengatasi kebutuhan-kebutuhannya.
c) Jaminan (assurance)
Mencangkup kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan sifat yang
dimiliki perawat, bebas dari bahaya, resiko, memiliki kompetensi,
percaya diri dan menimbulkan keyakinan kebenaran (obyektif).
e) Bukti langsung
Kelompok 3 Page 7
Meliputi fasilitas fisik, peralatan pegawai, kebersihan (kesehatan),
ruangan baik teratur rapi, berpakaian rapi dan harmonis, penampilan
karyawan.
Kelompok 3 Page 8
Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus
memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan, yaitu :
Kelompok 3 Page 9
2.2 Integrasi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pengelolaan Sumber daya manusia merupakan suatu proses yang
berhubungan dengan implementasi fungsi-fungsi manajemen mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan hingga pengawasan yang
berperan penting secara efektif dan efisien dalam menunjang tercapainya
tujuan individu maupub organisasi.
Proses pengelolaan manusia dalam organisasi ditangani oleh bagian
manajemen sumber daya manusia yang memiliki fungsi strategis dan berperan
dalam meningkatkan keefektifitasan dan efisiensi sebuah organisasi dalam
mengelola manusia yang ada didalamnya. Pengelolaan manusia tidak saja
menjadi tugas para manajer dalam menetapkan tujuan strategis tetapi juga
peran serta dari karyawan untuk itkut termotivasi untuk meningkatkan diri
demi mencapai tujuan bersama.
Manajemen Sumber daya manusia diartikan juga sebagai suatu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan
kegiatan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan dan pelepasan Sumber daya manusia agar tercapai berbagai
tujuan individu,Organisasi dan masyarakat. Bisa juga dikatakan sebagai suatu
proses kegiatan yang saling berhubungan mulai daro perencanaan,
pengelolaan hingga pengawasan terhadap SDM yang dimiliki.
Kegiatan manajemen SDM harus memiliki sifat proaktif dan strategis
meliputi sistem yang lebih luas yang memperlakukan tenaga kerja sebagai
sebuah asset bukan sebaga biaya, lebih berorientasi pada tujuan pada hasil
serta berfokus pada komitmen kerja mereka. Hal itu menunjukan bahwa
manajemen SDM lebih menekankan strategi dan perencanaan dari pada
kegiatan administratif dan operasional.
Sasaran utama MSDM adalah memaksimalkan produktivitas organisasi
melalui optimalisasi keefektifan karyawannya dan secara simultan
meningkatkan kualitas kehidupan kerja karyawan serta memperlakukan
karyawan sebagai sumber daya yang sangat bernilai bagi organisasi. Sebagai
konsekuensinya, MSDM mencakup usaha-usaha untuk mengangkat kemajuan
Kelompok 3 Page 10
personal, kepuasan karyawan, dan mematuhi ketentuan-ketentuan yang
berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Ketersediaan sumber daya manusia kesehatan yang berkompeten dan
berkualifikasi menjadi hal yang utama pada sektor kesehatan dan berdampak
pada kualitas pelayanan kesehatan dalam memberikan perawatan yang
mendukung, serta keberhasilan untuk mencapai cakupan kesehatan. Penerapan
Manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan (MSDMK) menjadi kunci guna
mengatur kebutuhan dan kinerja dari sumber daya kesehatan yang ada.
Manajemen sumber daya manusia kesehatan juga berhubungan dengan adanya
proses pemberdayaan, penggunaan, dan perlindungan sumber daya manusia
(Febrianti ,2022).
Terdapat empat aspek penting dalam manajemen sumber daya manusia yaitu:
a) Kumpulan keyakinan dan asumsi tertentu terhadap organisasi berupa
tujuan visi dan misi yang jelas,
b) Dorongan strategis yang menginformasikan keputusan terntang
manajemen sumber daya,
c) Keterlibatan pusat manajer lini melalui kepemimpinan yang efektif,
d) Ketergantungan pada seperangkat manajer perusahaan untuk
membangun hubungan kerja (febrianti, 2022).
Manajemen sumber daya manusia kesehatan juga menjadi seperangkat
kebijakan yang berkaitan dengan landasan ideologis dan filosofis dari
organisasi, yang akan mendukung dan mengoordinasikan layanan yang
disediakan oleh organisasi kesehatan baik berupa fungsi ataupun aktivitas
keperawatan dan pelayanan kesehatan.
Untuk mencapai keseimbangan antara sasaran dan kebutuhan
organisasi dengan sasaran dan kebutuhan karyawan atau , MSDM
memusatkan perhatiannya pada tiga hal utama yaitu :
1) Perencanaan sumber daya manusia yang terintegrasi dengan
memperhitungkan berbagai tantangan dan peluang di masa mendatang
sehingga menjadikan SDM organisasi menjadi SDM yang kompetitif.
2) Implementasi fungsi MSDM secara efektif dan efisien, tanpa mengabaikan
berbagai peraturan- perundangan yang berlaku sehingga tercapai
Kelompok 3 Page 11
produktivitas SDM yang tinggi, serta terpenuhinya sasaran dan kebutuhan
organisasi, dan individu karyawan.
3) Evaluasi fungsi MSDM mencakup penilaian terhadap kebijakan MSDM
untuk menentukan apakah berbagai kebijakan SDM benar-benar efektif.
b. Fungsi operasional
Fungsi pengadaan, aktivitas perencanaan Sumber daya manusia,
perekrutan, seleksi, penempatan dan orientasi karyawan, perencanaan
mutu dan jumlah karyawan. Fungsi ini berguna untuk memperoleh
jenis, komposisi dan jumlah SDm tepat yang diperlukan untuk
mencapai sasaran organisasi.
Fungsi pengembangan , meningkatkan keterampilan , pengetahuan,
sikap atau perilaku kerja karyawan agar dapat melakukan tugas dengan
baik (Pelatihan atau pendidikan dan pengembangan diri )
fungsi kompensasi, pemberian pengahargaan yang adil dan layak
kepada karyawan sebagai balas jasa kerja karyawan
fungsi pengintegrasian karyawan, usaha-usaha untuk menyelaraskan
kepentingan individu karyawan, organisasi dan masyarakat
Kelompok 3 Page 12
fungsi pemeliharaan, mempertahankan kemauan dan kemampuan kerja
karyawan melalui penerapan beberapa program yang dapat
meningkatkan loyalitas dan kebanggaan kerja.
Pemutusan hubungan kerja
Kelompok 3 Page 13
kebutuhan (analisis jabatan) baik berasal dari pegawai yang ada di
dalam organisasi kesehatan atau perekrutan internal berupa mutasi
atau perpindahan melalui penawaran atau penempatan, promosi
kenaikan jabatan, rekomendasi pekerja lama, dan lain sebagainya.
Dapat juga perekrutan diambil dari luar organisasi kesehatan atau
perekrutan eksternal yang dilakukan oleh pencari kerja.
Pemenuhan sumber daya manusia dilakukan melalui beberapa
tahapan:
Lowongan atau rekrutmen pegawai untuk memenuhi kebutuhan
sumber daya manusia kesehatan di unit kerja institusi kesehatan,
Seleksi, yaitu tahapan setelah pelamar yang memenuhi kriteria
terkumpul, dan akan ada penjaringan sumber daya manusia yang
berkualifikasi untuk mengisi jabatan tertentu dan mampu
melakukan pekerjaan yang harus dikerjakan di organisasi
kesehatan,
Wawancara, yaitu tahapan setelah dilakukannya seleksi, serta ada
tahapan
lainnya yang masing-masing organisasi memiliki standar yang
berbeda-beda;
d) Pengembangan sumber daya manusia, baik sejak orientasi atau
sosialisasi karyawan baru sampai menjadi pekerja senior melalui
pelatihan atau diklat pekerja. Pelatihan yang diberikan tentunya
disesuaikan dengan
kebidangannya melalui pemberian kesempatan mengambil
keprofesian atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sertifikasi
keahlian, seminar atau konseling, dan sebagainya. Peningkatan
pengetahuan dan keterampilan baru dilakukan guna meningkatkan
kualitas, kompetensi, keahlian, serta produktivitas pekerja
(menunjang karir) sehingga mampu untuk memberikan pelayanan
kesehatan prima atau pelayanan kesehatan terbaik yang akan
berpengaruh pada kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
organisasi kesehatan dan kemampuan atas tanggung jawab kerja di
Kelompok 3 Page 14
masa mendatang. Namun, upaya pengembangan sumber daya
manusia kesehatan di Indonesia masih belum optimal karena
anggaran yang diberikan masihminim;
e) Kompensasi dan tunjangan, berupa reward atas kinerja pekerjaan
dengan memberikan upah atau gaji, insentif, dan tunjangan.
Alangkah baiknya, kompensasi diberikan oleh organisasi bagi tenaga
kesehatan yang telah melakukan pekerjaannya dengan baik dan
optimal secara layak dan adil sehingga akan mendorong semangat
dari sumber daya manusia kesehatan untuk bekerja dengan sebaik
mungkin;
f) Kesehatan, keselamatan, dan keamanan sumber daya manusia,
merupakan fokus yang perlu diperhatikan organisasi baik secara fisik
ataupun psikis. Pemeliharaan sumber daya manusia kesehatan dapat
berupa tersedianya fasilitas kerja yang lengkap untuk menunjang
kerja pegawai, penilaian atau evaluasi prestasikerja sebagai umpan
balik terhadap kinerja pegawai berupa kelebihan, kekurangan,
potensi, dan sebagainya, guna menentukan perencanaan kedepannya,
serta mendapatkan perhatian lebih dari atasan agar meningkatkan
dan mempertahankan semangat, sikap, stamina pekerja, serta
loyalitas tenaga kesehatan terhadap organisasi. Pemeliharaan
menjadi penting karena jika semangat dan prestasi kerja pegawai
menurun akan berimplikasi pada menurunnya sikap dan loyalitas
pegawai terhadap organisasi, yang dapat menyebabkan karyawan
mangkir dari tanggung jawabnya ataupun tidak memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik bagi pelanggan;
g) Hubungan karyawan dan manajemen dilakukan secara efektif guna
mencapai tujuan organisasi bersama. Manajemen sumber daya
manusia kesehatan adalah kunci dari suksesnya suatu organisasi
karena mampu meningkatkan kinerja organisasi dengan memastikan
fungsi dan kegiatan pegawai mendukung organisasi kesehatan yang
poin utamanya yakni produktivitas, pelayanan prima, dan kualitas
atau mutu pelayanan yang diberikan (Febrianti, 2022).
Kelompok 3 Page 15
2.3 Empat Model Manajemen Kesehatan
Dalam sejarah perkembangan MSDM instansi pemerintah, terdapat empat
model yang populer ditinjau dari segi pemberian layanan, pola komunikasi,
orientasi nilai, peran manajer SDM, persepsi tentang profesi MSDM, dan
pendidikan yang dibutuhkan (Condrey, 2005).
Pertama adalah model tradisional. Ciri khas dari model ini adalah bahwa
pemberian layanan cenderung sentralistis, menggunakan pola komunikasi top-
down, menggunakan keseragaman aturan dan kebijakan yang harus dipatuhi,
berorientasi ke sistem merit, dan manajernya harus mengamankan jalannya sistem
merit, serta personelnya harus berpendidikan administrasi kepegawaian.
Kedua adalah model reformasi. Ciri-ciri model ini adalah layanannya
bersifat desentralistis, menggunakan pola komunikasi dua arah, tidak harus
seragam dalam kebijakan dan aturan tetapi tergantung manajernya, berorientasi
pada tujuan dan misi organisasi, pengurangan kewenangan dan kontrol, dan
personelnya harus berpendidikan manajemen.
Ketiga adalah model strategik, dimana kolaborasi diutamakan dalam
pemberian layanan, orientasi tujuannya tergantung kepada manajemen dan tujuan
organisasi, pola komunikasi banyak arah, mengutamakan efektivitas organisasi
dan manajemen sumberdaya manusia, peran manajer seperti konsultan, dan
manajernya harus berpendidikan manajemen sumberdaya manusia atau
manajemen umum dengan pengalaman praktis.
Keempat adalah model outsourcing atau privatisasi. Model ini melakukan
kontrak dalam pemberian layanan publik, berorientasi pada kontrak dan negosiasi,
komunikasi dilakukan melalui laporan dan monitoring kontrak, orientasi nilainya
adalah efisiensi seperti di sektor privat, peran manajer sebagai administrator dan
negosiator kontrak, dan karenanya manajernya harus memiliki latar belakang
pendidikan negosiasi dan ketrampilan administrasi.
Kelompok 3 Page 16
2.4 Pembagian Kewenangan Manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kelompok 3 Page 17
PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA
a) Tenaga kesehatan Penerbitan izin praktik
Indonesia, TK-WNA serta dan izin kerja tenaga
penerbitan rekomendasi kesehatan.
pengesahan rencana
penggunaaN tenaga kerja
asing (RPTKA) dan izin
mempekerjakan tenagaasing
(IMTA).
b) Penetapan
penempatan dr
spesialis dan drg
spesialis bagi
Daerah yang tidak
mampu dan tidak
diminati.
c) Penetapan
standar
kompetensi
teknis dan
sertifikasi
pelaksana
Urusan
Pemerintahan
bidang
kesehatan
d) Penetapan standar
pengembangan
kapasitas SDM
kesehatan.
Kelompok 3 Page 18
e) Perencanaan dan Perencanaan dan Perencanaan dan
pengembangan SDM pengembangan SDM pengembangan SDM
kesehatan untuk kesehatan untuk UKM kesehatan untuk UKM
UKM dan UKP danUKP Daerah provinsi. dan UKP Daerah
Nasional. kabupaten/kota.
Kelompok 3 Page 19
PEMBAGIAN PERAN DAN TANGGUNGJAWAB
Kelompok 3 Page 20
d) Penetapan standar Menggunakan Menggunakan
kompetensi teknis standar kompetensi standar kompetensi
dan sertifikasi Kadinkes, Kadinkes,
pelaksana Urusan Kabid/Kabag dan Kabid/Kabag dan
Pemerintahan bidang kasubid/kasubag/ka kasubid/kasubag/kas
kesehatan si i
Menyusun kurikulum Melaksanakan Melaksanakan
dan modul pelatihan pelatihan pelatihan
Kelompok 3 Page 21
Membina dan mengawasi
mengawasi
Kelompok 3 Page 22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk menghasilkan
pelayanan yang berkualitas terlebih dalam pelayanan kesehatan. Untuk itu
diperlukan kajian yang lebih luas untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
baik.
Kelompok 3 Page 23
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. Universitas Esa Unggul. System Pelayanan Kesehatan. Available
fromhttps://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F97839%
2Fmod_resource%2Fcontent%2F1%2F12_7517_KMS111_122018.pdf.
Diakses pada 15 Februari 2023.
Kelompok 3 Page 24