Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

MK : Manajemen Sumber Daya Manusia

“MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM SISTEM


PELAYANAN TERINTEGRASI”

Di Susun Oleh :
Kelompok 3
Dessy Catriona H. Pottima NIM. 222021110065
Enternity Jusi Katuche NIM. 222021110056
Siti Adrianti NIM. 222021110040

Dosen Pembimbing :
Dr. dr. Wulan P. J. Kaunang, Graddip

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PASCASARJANA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur dinaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
penyertaan Tuhan sehingga saat ini kami dapat menyelesaikan makalah kami
tepat waktu. Makalah yang dibuat saat ini dengan diberi tema tentang Manajemen
Sumber Daya Manusia Dalam Pelayanan Kesehatan Terintegrasi.
Pada kesempatan ini penulis mengucapakan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang terkait dalam penyelesaian penulisan makah ini. Pada dasarnya
makalah ini jauh dari kata sempurna. Dalam penulisan makalah ini penulis
menerima kritik dan saran yang dapat membangun agar makalah dapat berguna
bagi penulis dan para pembaca.

Manado, Februari 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………... i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2
1.3 Tujuan ………………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………….. 3
2.1 Konsep dan Konteks Sistem Pelayanan Kesehatan Terintegrasi ….…… 3
2.2 Integrasi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan ……….. 10
2.3 Empat Model Manajemen Kesehatan ………..………………………… 16
2.4 Pembagian Kewenangan Manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan
Wewenang dalam Organisasi ……………….………………………….. 17
BAB III PENUTUP …...…………………………………………………… 23
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………….. 23
3.2 Saran ……………………………………………………………………. 23
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 24

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu keberhasilan sebuah organisasi adalah keberadaan tenaga kerja
sebagai salah satu sumber daya didalamnya. Sumber daya manusia merupakan
salah satu factor sentral dalam organisasi. Adapun bentuk organisasinya, visi
misi dan tujuan organisasi dikelola dan dilaksanakan oleh sumber daya
manusia. Sebagai individu, tenaga kerja didalam organisasi harus dilatih dan
dikembangkan kemampuannya. Hali ini disemata-mata bertujuan untuk
keberlangsungan sebuah organisasi.
Setiap organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk
mencapai tujuannya. Sumber daya merupakan sumber energi, tenaga,
kekuatan (power) yang diperlukan untuk menciptakan daya, gerakan,
aktivitas, dan tindakan. Sumber daya tersebut antara lain terdiri atas sumber
daya alam, sumber daya finansial, sumber daya manusia, sumber daya ilmu
pengetahuan, dan sumber daya teknologi dan salah satu sumber daya
yang terpenting adalah sumber daya manusia (Wirauan, 2009).
Mengingat bahwa tenaga Kesehatan merupakan sumber daya yang sangat
utama dan dibutuhkan dalam pelayanan jasa Kesehatan dan menjadi modal
yang utama juga dalam pelayanan Kesehatan maka sumber daya manusia
Kesehatan menjadi focus untuk dikelola dengan baik. Pengelolaan manusia
tidak sama dengan mengelola mesin. Dalam mengelola manusia harus
diperhatikan seluruh kebutuhan, keinginan dan kepentingannya sehingga
mampu bekerja secara optimal. Organisasi harus menganggap bahwa sumber
daya manusianya adalahh asset yang paling penting dalam organisasinya.
WHO (2016) menjelaskan bahwa dalam mewujudkan sistem kesehatan
yang baik maka diperlukan sumber daya manusia kesehatan yang mampu
meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dan mewujudkan hak bagi
seluruh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tertinggi sesuai
dengan standar kesehatan. Pencapaian tersebut bergantung pada ketersediaan,

Kelompok 3 Page 1
aksesibilitas, akseptabilitas, dan kualitas yang ada. menjadikan sistem
kesehatan dapat berfungsi dengan baik (Febrianti, 2022)
Pengelolaan sumber daya manusia perlu dilakukan dengan manajemen
professional. Artinya pengelolaan ini harus dilakukan sesuai fungsi-fungsi
manajemen yang ada. Adalah tugas manajemen sumber daya manusia untuk
mengelola unsur manusia tersebut secara seefektif mungkin agar diperoleh
sumber daya manusia yan handal dan dapat memberikan kinerja yang baik
bagi sebuah organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Tanpa
adanya pengelolaan sumber daya manusia yang professional, maka sulit bagi
sebuah organisasi mencapai tujuan yang diinginkan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalahan diatas, kelompok tertarik untuk membahas
mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Sistem Pelayanan
Kesehatan Terintegrasi.

1.3. Tujuan
1.1.1 Memahami dan mengetahui tentang Konsep dan Konteks Sistem
Pelayanan Kesehatan Terintegrasi
1.1.2 Memahami dan mengetahui tentang Integrasi dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia Kesehatan
1.1.3 Memahami dan Mengetahui tentang Empat Model Manajemen Kesehatan
1.1.4 Memahami dan mengetahui tentang Pembagian Kewenangan Manajemen
Sumber Daya Manusia Kesehatan

Kelompok 3 Page 2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan Konteks Sistem Pelayanan Kesehatan Terintegrasi


Konsep Dasar Sistem Pelayanan Kesehatan
1. Pengertian
Pengertian system banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang
dipandang cukup penting adalah:
a. System adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling
dihubungkan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai
satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang
telah ditetapkan.
b. System adalah suatu struktur konseptual yang terdiri dari fungsi-
fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai satu unit
organic untuk mencapai keluaran yang diinginkan secara efektif dan
efisien.
c. System adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai
elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan
sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Konsep Dasar Kesehatan
Kesehatan menurut WHO 1974 adalah suatu keadaan sejahtera
sempurna yang lengkap, ,meliputi: kesejahteraan fisik, mental dan social.
Bukan semata-mata bebas dari penyakit dan/atau kelemahan. White (1977)
sehat adalah keadaan dimana seseorang ketika diperiksa oleh ahlinya tidak
mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda penyakit atau
kelainan.
Sedangkan system kesehatan adalah kumpulan dari berbagai factor
yang kompleks dan saling berhubungan yang terdapat dalam suatu negara,
yang diperlukan untuk memenuhi suatu kebutuhan dan tuntutan kesehatan
perseorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat pada setiap saat
yang dibutuhkan (WHO,1984).

Kelompok 3 Page 3
3. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan merupakan kegiatan dinamis berupa membantu
menyiapkan, menyediakan dan memproses, serta membantu keperluan
orang lain. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan,
keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
4. Jenis pelayanan kesehatan
Menurut pendapat Hodgetts dan Cascio (1983), ada dua macam jenis
pelayanan kesehatan.
a. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan
kesehatan masyarakat (public health services) ditandai dengan cara
pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam satu
organisasi. Tujuan utamanya adalah untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, dan sasarannya
terutama untuk kelompok dan masyarakat.
b. Pelayanan kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan
kedokteran (medical service) ditandai dengan cara pengorganisasian
yang dapat bersifat sendiri (soslo practice) atau secara bersama-sama
dalam satu organisasi (institution), tujuan utamanya untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta
sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.
5. Syarat pokok pelayanan kesehatan
a. Tersedia (available) dan berkesinambungan (continuous) Artinya
semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tidak
sulit ditemukan.
b. Dapat diterima (acceptable) dan bersifat wajar (appropriate) Artinya
pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan
dan kepercayaan masyarakat.

Kelompok 3 Page 4
c. Mudah dicapai (accessible) Pelayanan kesehatan yang terlalu
terkonsentrasi di daerah perkotaan saja, dan sementara itu tidak
ditemukan didaerah pedesaan, bukanlah pelayanan kesehatan yang
baik.
d. Mudah dijangkau (affordable) Keterjangkauan yang dimaksud adalah
terutama dari sudut biaya. Pelayanan kesehatan yang mahal hanya
mungkin dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat saja bukanlah
kesehatan yang baik.
e. Bermutu (quality) Mutu yang dimaksud disini adalah yang menunjuk
pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
kode etik serta standart yang telah ditetapkan.

Definisi Sistem Pelayanan Kesehatan

Defini dari sistem pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep dimana


konsep ini memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Definisi
pelayanan kesehatan menurut Prof. Dr. Soekitjo Notoatmojo pelayanan
kesehatan adalah sebuah subsistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah pelayanan prefentif (pencegahan) dan promotif (peningkatan
kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Dan menurut Level dan Loomba
pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam waktu organisasi dalam memelihara dan menigkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan.

1. Teori Sistem Pelayanan Kesehatan Teori sistem pelayanan kesehatan


meliputi:

a. Input
Merupakan subsistem yang memberikan masukan yang berfungsi
untuk sebuah sistem, seperti system pelayanan kesehatan, maka
masukan dapat berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan,dan lain-
lain.

Kelompok 3 Page 5
b. Proses
Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah masukan untuk
menjadikan sebuah hasil yang diharapkan dari system tersebut, contoh
dalam system pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah berbagai
kegiatan dalam pelayanan kasehatan.
c. Output
Hasil berupa layanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien
serta dapat di jangkau oleh seluruh masyarakat sehingga pasien
sembuh dan sehat optimal.
d. Dampak
Merupakan akibat yang dihasilkan sebuah hasil bari system, yang
terjadi relative lama waktunya.
e. Umpan Balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini
terjadi dari sebuah system yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi.
f. Lingkungan
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar system tetapi dapat
mempengaruhi pelayanan kesehatan sebagaimana dalam system
pelayanan kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa
lingkungan strategis, atau situasi kondisi social yang ada di
masyarakat.

2. Pelayanan Kesehatan di Indonesia


Pelayanan kesehatan dapat diperoleh mulai dari tingkat puskesmas,
rumah sakit, dokter praktek swasta dan lain-lain. Masyarakat dewasa ini
sudah makin kritis menyoroti pelayanan kesehatan dan profesional tenaga
kesehatan. Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang baik dari
pihak rumah sakit, disisi lain pemerintah belum dapat memberikan
pelayanan sebagaimana yang diharapkan karena adanya keterbatasan-
keterbatasan, kecuali rumah sakit swasta yang berorientasi bisnis, dapat
memberikan pelayanan kesehatan dengan baik.

Kelompok 3 Page 6
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dibutuhkan tenaga
kesehatan yang trampil dan fasilitas rumah sakit yang baik, tetapi tidak
semua rumah sakit dapat memenuhi kriteria tersebut sehingga
meningkatnya kerumitan system pelayanan kesehatan dewasa ini. Salah
satu penilaian dari pelayanan kesehatan dapat kita lihat dari pencatatan
rekam medis atau rekam kesehatan. Dari pencatatan rekam medis dapat
mengambarkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien,
juga meyumbangkan hal penting dibidang hukum kesehatan, pendidikan,
penelitian dan akriditasi rumah sakit.

Menurut Parasuraman (dalam Tjiptono, 1997) aspek-aspek mutu atau


kualitas pelayanan adalah :

a) Keandalan (reliability)
Yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan
segera, akurat, memuaskan, jujur, aman, tepat waktu, dan ketersediaan.
b) Ketanggapan (responsiveness)
Yaitu keinginan parawat membantu konsumen dan memberikan
pelayanan itu dengan tanggap terhadap kebutuhan konsumen, cepat
memperhatikan dan mengatasi kebutuhan-kebutuhannya.
c) Jaminan (assurance)
Mencangkup kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan sifat yang
dimiliki perawat, bebas dari bahaya, resiko, memiliki kompetensi,
percaya diri dan menimbulkan keyakinan kebenaran (obyektif).

d) Empati atau kepedulian (emphaty)

Meliputi komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan konsumen


untuk melayaninya dengan ramah dan menarik, berkomunikasi yang
baik dan benar serta bersikap dengan penuh simpati.

e) Bukti langsung

Kelompok 3 Page 7
Meliputi fasilitas fisik, peralatan pegawai, kebersihan (kesehatan),
ruangan baik teratur rapi, berpakaian rapi dan harmonis, penampilan
karyawan.

3. Faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan


Pelayanan kesehatan akan lebih berkembang atau sebaliknya akan
terhambat karena dipengaruhi oleh beberapa factor :
a) Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
Karenat adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
akan diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan, atau sebagai
dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan
teknologi seperti dalam pelayanan kesehatan, untuk mengatasi
masalah penyakit-penyakit yang sulit penyembuhannya. Maka
digunakanlah alat seperti laser, terapi peruahan gen dll.
b) Pergeseran nilai masyarakat
Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan tinggi, maka akan
memiliki kesadaran yang lebih dalam penngunaan atau pemanfaatan
pelayanan kesehatan, demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang
memiliki pengetahuan kurang akan memiliki kesadaran yang rendah
terhadap pelayanan kesehatan,s ehinnga kondisi demikian akan sangat
mempengaruhi system pelayanan kesehatan.
c) Ekonomi
Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatannya lebih
mudah diperoleh dan di jangkau dan begitu sebaliknya dengan orang
yang tergolong ekonomi rendah. Keadaan ekonomi ini akan
mempengaruhi dalam system pelayanan kesehatan.
d) Politik
Kebijakan pemerintah melalui system politik yang ada akan sangat
berpengaruh sekali dalam system pemberian pelayan kesehatan.

4. Tingkat Pelayanan Kesehatan

Kelompok 3 Page 8
Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus
memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan, yaitu :

a) Health Promotion (Promosi Kesehatan)


Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui
peningkatan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan status
kesehatan masyarakat. Contoh : Kebersihan perorangan, perbaikan
sanitasi lingkungan, dsb
b) Specifik Protection (Perlindungan Khusus)
Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindung dari bahaya atau
penyakit- penyakit tertentu. Contoh : Imunisasi, perlindungan
keselamatan kerja
c) Early Diagnosis and Prompt Treatment
Sudah mulai timbulnya gejala penyakit dan dilakukan untuk mencegah
penyebaran penyakit. Contoh : Survey penyaringan kasus
d) Disability limitation (pembatasan cacat)
Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau
masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang
ditimbulkan. Tingkat ini dilaksanakan pada kasus atau penyakit yang
memiliki potensi kecacatan. Bentuk kegiatan yang dapat di lakukan
dapat berupa perawatam untuk menghentikan penyakit, mencegah
komplikasi lebih lanjut, pemberian segala fasilitas untuk mengatasi
kecacatan dan mencegah kematian.
e) Rehabilitation (rehabilitasi)
Tingkat pelayanan ini di laksanakan setelah pasien didiagnosis
sembuh. Sering pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap
kecacatan sebagaimana program latihan-latihan yang diberikan pada
pasien., kemudian memberikan fasilitas agar pasien memiliki
keyakinan kembali atau gairah hidup kembali ke masyarakat dan
masyarakat mau menerima dengan senang hati karina kesadaran yang
dimilikinya.

Kelompok 3 Page 9
2.2 Integrasi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pengelolaan Sumber daya manusia merupakan suatu proses yang
berhubungan dengan implementasi fungsi-fungsi manajemen mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan hingga pengawasan yang
berperan penting secara efektif dan efisien dalam menunjang tercapainya
tujuan individu maupub organisasi.
Proses pengelolaan manusia dalam organisasi ditangani oleh bagian
manajemen sumber daya manusia yang memiliki fungsi strategis dan berperan
dalam meningkatkan keefektifitasan dan efisiensi sebuah organisasi dalam
mengelola manusia yang ada didalamnya. Pengelolaan manusia tidak saja
menjadi tugas para manajer dalam menetapkan tujuan strategis tetapi juga
peran serta dari karyawan untuk itkut termotivasi untuk meningkatkan diri
demi mencapai tujuan bersama.
Manajemen Sumber daya manusia diartikan juga sebagai suatu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan
kegiatan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan dan pelepasan Sumber daya manusia agar tercapai berbagai
tujuan individu,Organisasi dan masyarakat. Bisa juga dikatakan sebagai suatu
proses kegiatan yang saling berhubungan mulai daro perencanaan,
pengelolaan hingga pengawasan terhadap SDM yang dimiliki.
Kegiatan manajemen SDM harus memiliki sifat proaktif dan strategis
meliputi sistem yang lebih luas yang memperlakukan tenaga kerja sebagai
sebuah asset bukan sebaga biaya, lebih berorientasi pada tujuan pada hasil
serta berfokus pada komitmen kerja mereka. Hal itu menunjukan bahwa
manajemen SDM lebih menekankan strategi dan perencanaan dari pada
kegiatan administratif dan operasional.
Sasaran utama MSDM adalah memaksimalkan produktivitas organisasi
melalui optimalisasi keefektifan karyawannya dan secara simultan
meningkatkan kualitas kehidupan kerja karyawan serta memperlakukan
karyawan sebagai sumber daya yang sangat bernilai bagi organisasi. Sebagai
konsekuensinya, MSDM mencakup usaha-usaha untuk mengangkat kemajuan

Kelompok 3 Page 10
personal, kepuasan karyawan, dan mematuhi ketentuan-ketentuan yang
berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Ketersediaan sumber daya manusia kesehatan yang berkompeten dan
berkualifikasi menjadi hal yang utama pada sektor kesehatan dan berdampak
pada kualitas pelayanan kesehatan dalam memberikan perawatan yang
mendukung, serta keberhasilan untuk mencapai cakupan kesehatan. Penerapan
Manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan (MSDMK) menjadi kunci guna
mengatur kebutuhan dan kinerja dari sumber daya kesehatan yang ada.
Manajemen sumber daya manusia kesehatan juga berhubungan dengan adanya
proses pemberdayaan, penggunaan, dan perlindungan sumber daya manusia
(Febrianti ,2022).
Terdapat empat aspek penting dalam manajemen sumber daya manusia yaitu:
a) Kumpulan keyakinan dan asumsi tertentu terhadap organisasi berupa
tujuan visi dan misi yang jelas,
b) Dorongan strategis yang menginformasikan keputusan terntang
manajemen sumber daya,
c) Keterlibatan pusat manajer lini melalui kepemimpinan yang efektif,
d) Ketergantungan pada seperangkat manajer perusahaan untuk
membangun hubungan kerja (febrianti, 2022).
Manajemen sumber daya manusia kesehatan juga menjadi seperangkat
kebijakan yang berkaitan dengan landasan ideologis dan filosofis dari
organisasi, yang akan mendukung dan mengoordinasikan layanan yang
disediakan oleh organisasi kesehatan baik berupa fungsi ataupun aktivitas
keperawatan dan pelayanan kesehatan.
Untuk mencapai keseimbangan antara sasaran dan kebutuhan
organisasi dengan sasaran dan kebutuhan karyawan atau , MSDM
memusatkan perhatiannya pada tiga hal utama yaitu :
1) Perencanaan sumber daya manusia yang terintegrasi dengan
memperhitungkan berbagai tantangan dan peluang di masa mendatang
sehingga menjadikan SDM organisasi menjadi SDM yang kompetitif.
2) Implementasi fungsi MSDM secara efektif dan efisien, tanpa mengabaikan
berbagai peraturan- perundangan yang berlaku sehingga tercapai

Kelompok 3 Page 11
produktivitas SDM yang tinggi, serta terpenuhinya sasaran dan kebutuhan
organisasi, dan individu karyawan.
3) Evaluasi fungsi MSDM mencakup penilaian terhadap kebijakan MSDM
untuk menentukan apakah berbagai kebijakan SDM benar-benar efektif.

Fungsi Mananjemen Sumber Daya Manusia:


a. Fungsi Manajerial
 Perencanaan , penentuan program pengelolaan sumber daya manusia
yang akan membantu pencapaian tujuan organisasi atau pelayanan.
Fungsi ini merupakan rencana awal pengelolaan baik jangka panjang
dan jangka pendek yang berkaitan dengan operasional organisasi dan
kelancaran kerja
 pengorganisasian, membentuk organisasi dengan merancang susunan
berbagai hubungan antar jabatan, jalannya pekerjaan, dan lainya
 Pengendalian, mengadakan pengamatan atas pelaksanaan jalannya
operasional kerja dan membandingkan dengan rencana, serta
mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan

b. Fungsi operasional
 Fungsi pengadaan, aktivitas perencanaan Sumber daya manusia,
perekrutan, seleksi, penempatan dan orientasi karyawan, perencanaan
mutu dan jumlah karyawan. Fungsi ini berguna untuk memperoleh
jenis, komposisi dan jumlah SDm tepat yang diperlukan untuk
mencapai sasaran organisasi.
 Fungsi pengembangan , meningkatkan keterampilan , pengetahuan,
sikap atau perilaku kerja karyawan agar dapat melakukan tugas dengan
baik (Pelatihan atau pendidikan dan pengembangan diri )
 fungsi kompensasi, pemberian pengahargaan yang adil dan layak
kepada karyawan sebagai balas jasa kerja karyawan
 fungsi pengintegrasian karyawan, usaha-usaha untuk menyelaraskan
kepentingan individu karyawan, organisasi dan masyarakat

Kelompok 3 Page 12
 fungsi pemeliharaan, mempertahankan kemauan dan kemampuan kerja
karyawan melalui penerapan beberapa program yang dapat
meningkatkan loyalitas dan kebanggaan kerja.
 Pemutusan hubungan kerja

Faktor-faktor penting dalam manajemen sumber daya manusia kesehatan


terintegrasi diantaranya (Salamate, G, 2014 dan Lestari, T, 2018):
a) Perencanaan dan analisis sumber daya manusia, guna prediksi atau
proyeksi ketersediaan dan tuntutan tenaga kesehatan di masa depan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 33 Tahun 2015,
perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan untuk
proyeksi kebutuhan pada masing- masing tingkatan pemerintah dalam
hal jumlah, kualitas, kualifikasi, dan distribusinya dilakukan melalui
dua metode yaitu pendekatan Analisis Beban Kerja (ABK) dan
standar ketenagaan minimal, serta perhitungan data tenaga kesehatan
disesuaikan dengan penduduk pada suatu wilayah. Pada dasarnya,
perencanaan dan analisis tercakup didalamnya proses pencatatan dan
pelaporan untuk mengetahui kondisi kebutuhan dan ketersediaan
organisasi kesehatan baik dalam hal kekurangan SDM, pelatihan,
penempatan, ataupun upah pegawai. Perencanaan dan analisis sumber
daya manusia kesehatan haruslah diperhatikan karena masih menjadi
tantangan di Indonesia seperti masalah maldistribusi dan kekurangan
tenaga kesehatan yang berkompeten;
b) Kesetaraan kesempatan kerja, berupa hukum dan peraturan atau SOP
kerja yang jelas dapat mempengaruhi kegiatan dan manajemen
sumber daya manusia. Dengan adanya aturan yang jelas segala
koordinasi kerja antar pegawai akan terintegrasi sesuai tugas (job
specification dan job description), fungsi dan kewenangannya
masing-masing sehingga mendukung efektivitas kerja organisasi dan
antar satu pegawai dengan pegawai lainnya;
c) Pengangkatan pegawai, guna mengisi kekosongan jabatan atau
pekerjaan yang memadai untuk diisi oleh pegawai yang
berkualifikasi. Pengangkatan tersebut disesuaikan dengan permintaan

Kelompok 3 Page 13
kebutuhan (analisis jabatan) baik berasal dari pegawai yang ada di
dalam organisasi kesehatan atau perekrutan internal berupa mutasi
atau perpindahan melalui penawaran atau penempatan, promosi
kenaikan jabatan, rekomendasi pekerja lama, dan lain sebagainya.
Dapat juga perekrutan diambil dari luar organisasi kesehatan atau
perekrutan eksternal yang dilakukan oleh pencari kerja.
Pemenuhan sumber daya manusia dilakukan melalui beberapa
tahapan:
 Lowongan atau rekrutmen pegawai untuk memenuhi kebutuhan
sumber daya manusia kesehatan di unit kerja institusi kesehatan,
 Seleksi, yaitu tahapan setelah pelamar yang memenuhi kriteria
terkumpul, dan akan ada penjaringan sumber daya manusia yang
berkualifikasi untuk mengisi jabatan tertentu dan mampu
melakukan pekerjaan yang harus dikerjakan di organisasi
kesehatan,
 Wawancara, yaitu tahapan setelah dilakukannya seleksi, serta ada
tahapan
lainnya yang masing-masing organisasi memiliki standar yang
berbeda-beda;
d) Pengembangan sumber daya manusia, baik sejak orientasi atau
sosialisasi karyawan baru sampai menjadi pekerja senior melalui
pelatihan atau diklat pekerja. Pelatihan yang diberikan tentunya
disesuaikan dengan
kebidangannya melalui pemberian kesempatan mengambil
keprofesian atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sertifikasi
keahlian, seminar atau konseling, dan sebagainya. Peningkatan
pengetahuan dan keterampilan baru dilakukan guna meningkatkan
kualitas, kompetensi, keahlian, serta produktivitas pekerja
(menunjang karir) sehingga mampu untuk memberikan pelayanan
kesehatan prima atau pelayanan kesehatan terbaik yang akan
berpengaruh pada kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
organisasi kesehatan dan kemampuan atas tanggung jawab kerja di

Kelompok 3 Page 14
masa mendatang. Namun, upaya pengembangan sumber daya
manusia kesehatan di Indonesia masih belum optimal karena
anggaran yang diberikan masihminim;
e) Kompensasi dan tunjangan, berupa reward atas kinerja pekerjaan
dengan memberikan upah atau gaji, insentif, dan tunjangan.
Alangkah baiknya, kompensasi diberikan oleh organisasi bagi tenaga
kesehatan yang telah melakukan pekerjaannya dengan baik dan
optimal secara layak dan adil sehingga akan mendorong semangat
dari sumber daya manusia kesehatan untuk bekerja dengan sebaik
mungkin;
f) Kesehatan, keselamatan, dan keamanan sumber daya manusia,
merupakan fokus yang perlu diperhatikan organisasi baik secara fisik
ataupun psikis. Pemeliharaan sumber daya manusia kesehatan dapat
berupa tersedianya fasilitas kerja yang lengkap untuk menunjang
kerja pegawai, penilaian atau evaluasi prestasikerja sebagai umpan
balik terhadap kinerja pegawai berupa kelebihan, kekurangan,
potensi, dan sebagainya, guna menentukan perencanaan kedepannya,
serta mendapatkan perhatian lebih dari atasan agar meningkatkan
dan mempertahankan semangat, sikap, stamina pekerja, serta
loyalitas tenaga kesehatan terhadap organisasi. Pemeliharaan
menjadi penting karena jika semangat dan prestasi kerja pegawai
menurun akan berimplikasi pada menurunnya sikap dan loyalitas
pegawai terhadap organisasi, yang dapat menyebabkan karyawan
mangkir dari tanggung jawabnya ataupun tidak memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik bagi pelanggan;
g) Hubungan karyawan dan manajemen dilakukan secara efektif guna
mencapai tujuan organisasi bersama. Manajemen sumber daya
manusia kesehatan adalah kunci dari suksesnya suatu organisasi
karena mampu meningkatkan kinerja organisasi dengan memastikan
fungsi dan kegiatan pegawai mendukung organisasi kesehatan yang
poin utamanya yakni produktivitas, pelayanan prima, dan kualitas
atau mutu pelayanan yang diberikan (Febrianti, 2022).

Kelompok 3 Page 15
2.3 Empat Model Manajemen Kesehatan
Dalam sejarah perkembangan MSDM instansi pemerintah, terdapat empat
model yang populer ditinjau dari segi pemberian layanan, pola komunikasi,
orientasi nilai, peran manajer SDM, persepsi tentang profesi MSDM, dan
pendidikan yang dibutuhkan (Condrey, 2005).
Pertama adalah model tradisional. Ciri khas dari model ini adalah bahwa
pemberian layanan cenderung sentralistis, menggunakan pola komunikasi top-
down, menggunakan keseragaman aturan dan kebijakan yang harus dipatuhi,
berorientasi ke sistem merit, dan manajernya harus mengamankan jalannya sistem
merit, serta personelnya harus berpendidikan administrasi kepegawaian.
Kedua adalah model reformasi. Ciri-ciri model ini adalah layanannya
bersifat desentralistis, menggunakan pola komunikasi dua arah, tidak harus
seragam dalam kebijakan dan aturan tetapi tergantung manajernya, berorientasi
pada tujuan dan misi organisasi, pengurangan kewenangan dan kontrol, dan
personelnya harus berpendidikan manajemen.
Ketiga adalah model strategik, dimana kolaborasi diutamakan dalam
pemberian layanan, orientasi tujuannya tergantung kepada manajemen dan tujuan
organisasi, pola komunikasi banyak arah, mengutamakan efektivitas organisasi
dan manajemen sumberdaya manusia, peran manajer seperti konsultan, dan
manajernya harus berpendidikan manajemen sumberdaya manusia atau
manajemen umum dengan pengalaman praktis.
Keempat adalah model outsourcing atau privatisasi. Model ini melakukan
kontrak dalam pemberian layanan publik, berorientasi pada kontrak dan negosiasi,
komunikasi dilakukan melalui laporan dan monitoring kontrak, orientasi nilainya
adalah efisiensi seperti di sektor privat, peran manajer sebagai administrator dan
negosiator kontrak, dan karenanya manajernya harus memiliki latar belakang
pendidikan negosiasi dan ketrampilan administrasi.

Kelompok 3 Page 16
2.4 Pembagian Kewenangan Manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan

Wewenang dalam Organisasi

Kewenangan Manajemen SDM Kesehatan diatur dalam UU NO 23 Tahun


2014 Tentang Pemerintahan Daerah dimana dijelaskan bahwa penyelenggaraan
pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan,
dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan
memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu
daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian
dijelaskan juga bahwa efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-
aspek hubungan antara Pemerintah Pusat dengan daerah dan antardaerah,
potensi dan keanekaragaman daerah, serta peluang dan tantangan persaingan
global dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara.

Dalam peraturan ini memuat tentang kewenangan, antara lain :

1. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang


kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh
Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.

Kesehatan merupakan salah satu urusan pemerintahan wajib – pelayanan dasar

Kelompok 3 Page 17
PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA
a) Tenaga kesehatan Penerbitan izin praktik
Indonesia, TK-WNA serta dan izin kerja tenaga
penerbitan rekomendasi kesehatan.
pengesahan rencana
penggunaaN tenaga kerja
asing (RPTKA) dan izin
mempekerjakan tenagaasing
(IMTA).

b) Penetapan
penempatan dr
spesialis dan drg
spesialis bagi
Daerah yang tidak
mampu dan tidak
diminati.

c) Penetapan
standar
kompetensi
teknis dan
sertifikasi
pelaksana
Urusan
Pemerintahan
bidang
kesehatan

d) Penetapan standar
pengembangan
kapasitas SDM
kesehatan.

Kelompok 3 Page 18
e) Perencanaan dan Perencanaan dan Perencanaan dan
pengembangan SDM pengembangan SDM pengembangan SDM
kesehatan untuk kesehatan untuk UKM kesehatan untuk UKM
UKM dan UKP danUKP Daerah provinsi. dan UKP Daerah
Nasional. kabupaten/kota.

Tanggung Jawab Dan Wewenang Pemerintah Dan Pemerintah Daerah ( UU


36/2014 : Tenaga Kesehatan Pasal 4)
Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab terhadap:

• pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan peningkatan mutu Tenaga


Kesehatan;
• perencanaan, pengadaan, dan pendayagunaan Tenaga Kesehatan sesuai
dengan kebutuhan; dan
• pelindungan kepada Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik.

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, pemerintah daerah provinsi dan


kab/kota berwenang untuk (Pasal 6 dan &) :

 menetapkan kebijakan Tenaga Kesehatan selaras dengan kebijakan


pembangunan nasional;
 melaksanakan kebijakan & merencanakan kebutuhan Tenaga Kesehatan;
 melakukan pengadaan Tenaga Kesehatan; melakukan pendayagunaan
melalui pemerataan, pemanfaatan dan pengembangan;
 membina, mengawasi, dan meningkatkan mutu Tenaga Kesehatan melalui
pembinaan dan pengawasan pelaksanaan praktik Tenaga Kesehatan; dan
 melaksanakan kerja sama dalam negeri di bidang Tenaga Kesehatan.

Kelompok 3 Page 19
PEMBAGIAN PERAN DAN TANGGUNGJAWAB

PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA

a) Penerbitan STR  Memberikan  Menerbitkan SIP


 Memberikan dukungan dg  Membina mutu &
dukungan dg berfungsinya kompetensi
berfungsinya MTKI MTKP  Mengawasi
 Membina org profesi  Membina org  Membina org profesi
 Alokasi anggaran profesi  Alokasi anggaran
 Alokasi anggaran

b) Penerbitan rekomendasi  Memberikan  Menerbitkan SIP


pengesahan RPTKA dan dukungan kerja TKWNA
IMTA sama lintas sektor  Mengawasi
 Memberikan dan pengawasan  Alokasi anggaran
dukungan kerja sama  Alokasi anggaran
lintas sektor dan
pengawasan
 Alokasi anggaran

c) Penetapan penempatan  Menyusun  Menyusun rencana


dr spesialis dan drg rencana kebutuhan kebutuhan nakes di
spesialis bagi Daerah nakes di fasyankes fasyankes kab/kota
yang tidak mampu dan provinsi dan lintas  Membuat regulasi
tidak diminati. kab/kota  Alokasi anggaran
 Membuat  Membina dan
regulasi  mengawasi
 Alokasi anggaran
 Membina dan
 mengawasi

Kelompok 3 Page 20
d) Penetapan standar  Menggunakan  Menggunakan
kompetensi teknis standar kompetensi standar kompetensi
dan sertifikasi Kadinkes, Kadinkes,
pelaksana Urusan Kabid/Kabag dan Kabid/Kabag dan
Pemerintahan bidang kasubid/kasubag/ka kasubid/kasubag/kas
kesehatan si i
 Menyusun kurikulum  Melaksanakan  Melaksanakan
dan modul pelatihan pelatihan pelatihan

e) Penetapan standar  Menerapkan  Menerapkan NSPK


pengembangan NSPK yang yang disusun
kapasitas SDM disusun  Pelatihan jabatan.
kesehatan.  Pelatihan jabatan fungsional
 Menyusun regulasi fungsional  Penggunaan jenjang
jabatan  Penggunaan karir
fungsional, jenjang karir
jenjang karir

f) Perencanaan dan Perencanaan dan Perencanaan dan


pengembangan SDM pengembangan SDM pengembangan SDM
kesehatan untuk kesehatan untuk kesehatan untuk
UKM dan UKP UKM danUKP UKM dan UKP
Nasional. Daerah provinsi. Daerah
 Menyusun kabupaten/kota.
rencana kebutuhan  Menyusun rencana
nakes di fasyankes kebutuhan nakes di
provinsi dan lintas fasyankes kab/kota
kab/kota  Membuat regulasi
 Membuat regulasi  Alokasi anggaran
 Alokasi anggaran  Membina dan

Kelompok 3 Page 21
 Membina dan mengawasi
mengawasi

Kelompok 3 Page 22
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen sumber daya manusia kesehatan merupakan hal yang penting


untuk meningkatkan derajat kesehatan serta upaya peningkatan pembangunan
kesehatan dan kualitas dalam pelayanan kesehatan, dan untuk menciptakan
keseimbangan atau integrasi SDM dalam pelayanan kesehatan maka memerlukan
strategi dan rencana yang di atur oleh manajemen SDM dalam suatu perusahaan
atau organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Strategi dan Perencanaan yang
dilakukan yaitu dengan melakukan perencanaan sumber daya manusia,
implementasi dan peningkatan kinerja tenaga kerja serta melakukan evaluasi dan
pengelolaan masalah.

3.2 Saran
Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk menghasilkan
pelayanan yang berkualitas terlebih dalam pelayanan kesehatan. Untuk itu
diperlukan kajian yang lebih luas untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
baik.

Kelompok 3 Page 23
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. Universitas Esa Unggul. System Pelayanan Kesehatan. Available
fromhttps://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F97839%
2Fmod_resource%2Fcontent%2F1%2F12_7517_KMS111_122018.pdf.
Diakses pada 15 Februari 2023.

Febrianti I Tiara Devi. 2022. Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia


Kesehatan Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di Indonesia
(Analysis of Health Human Resources Management on The Quality of
Health Services In Indonesia). Universitas Indonesia. Jurnal Ilmu
Kesehatan Masyarakat
Henny Indrayani SE, MM.,dkk. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia
Terintegrasi. Suska Press. Pekan Baru. ISBN : 987-602-283-030-6.
Keban, Yeremias. 2010. Reformasi Manajemen Sumber Daya Manusia: Dari
Model Normatif Ke Strategik. Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS
VOL. 4, No.1, Juni 2010
Kepala Badan Ppsdm Kesehatan . 2016. Penguatan Manajemen Sdm Kesehatan
Dalam Pembagian Kewenangan Pusat – Daerah. Kementerian
Kesehatan RI. Available from : https://docplayer.info/67780661-
Penguatan-manajemen-sdm-kesehatan-dalam-pembagian-kewenangan-
pusat-daerah-oleh-kepala-badan-ppsdm-kesehatan.html. Diakses pada
16 Februari 2023.

Pemerintah Pusat. 2014. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Tentang


Pemerintah Daerah. LN.2014/No. 244, TLN No. 5587, LL SETNEG:
212 HLM
Salamate, G, dkk. (2014). Analisis Perencanaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal
Ilmu Kesehatan Masyarakat Unsrat, 4(4), pp. 625–633. Available at:
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd
=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjVo9-
Suryani dkk, 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia. Nilacakra Publisher.
Lukluk Badung.
Wirawan. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia,Teori Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta: Salemba Empat; 2009

Kelompok 3 Page 24

Anda mungkin juga menyukai