Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MANAJEMEN ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN


KONSEP MANAJEMEN DALAM PELAYANAN KESEHATAN

KELOMPOK 2
Anggota :
1. Fira Asrianti
2. Rani
3. Rohaeti
4. Yurhernawati

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PELITA ILMU


DEPOK
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukurAlhamdulilah kami panjatkankehadirat Allah SWT atasrahmat dan


hidayahsehingga kami dapatmenyelesaikantugasmakalah yang berjudul “KONSEP DASAR
MANAJEMEN DALAM PELAYANAN KESEHATAN‘’ Penyusunberharap tulisan
inibisamemberikanwawasanluasuntukmemahamitentangisidarimakalahmengenaikonsep dasar
manajemen dalampelayanankesehatan. Selain itupenyusunberharap tulisan
inidapatmenjadipengantar dan pemenuhanmateriperkuliahanmanajemen organisasi dan
kepemimpinan.
Penulismenyadaribahwadalampenyusunantugasmakalahinimasihjauhdarikesempurnaa
n, makadariitupenulismengharapkankritik dan saran daripembaca yang bersifatmembangun.
Akhir kata, kami ucapkanterimakasih pada semuapihak yang
telahmembantupenyusunanmakalahini.

Depok, Maret 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................1
Daftar Isi...........................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan..........................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................3
B. RumusanMasalah..................................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................................
BAB II Pembahasan...........................................................................................................
A. Definisi manajemen kesehatan .............................................................................
B. Prinsip – prinsip manajemen.................................................................................
C. Fungsi manajemen.................................................................................................
D. Model manajemen.................................................................................................
BAB III Kesimpulan ...........................................................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................................
B. Saran .....................................................................................................................
Daftar Pustaka.....................................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pelayanan dibidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang
paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Kristiadi (1994) menyatakan bahwa
tugas pemerintah yang paling dominan adalah menyediakan barang- barang publik
(publik utility) dan memberikan pelayanan (publik servis ) misalnya dalam bidang
pendidikan, kesejahteraan sosialkesehatan, perkembangan perlindungan tenaga
kerja, pertanian, keamanan dan sebagainya. Tidak mengherankan apabila bidang
kesehatan perlu untuk dibenahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatanyang
terbaik untuk masyarakat.pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah pelayanan
yang cepat, tepat murah dan ramah. Mengingat bahwa sebuah negara akan bisa
menjalankan pembangunan dengan baik apabila didukung oleh masyarakat yang
sehat secara jasmani dan rohani.
MenurutRatminto (2005), manajemenadalahsuatu proses yang dilakukan oleh
satuataulebihindividuuntukmengorganisasikanberbagaiaktifitas lain
untukmencapaitujuan yang ditetapkanterlebihdahuludenganmenggunakankegiatan
orang lain, untukmencapaihasil-hasil yang
tidakbisadicapaiapabilasatuindividuberpindahsendiri.
Manajemenkesehatanmencakupfungsi-
fungsimanajemensepertiperencanaankesehatan, pengorganisasian, pengaturanstaf,
penggerakanpelaksanaandalammencapaitujuanpembangunankesehatan,
penganggarankesehatan (buggetting), pengendalianpengawasan dan
penilaianpembangunankesehatan (Wijono, 1997).
Pelayanankesehatan, merupakansuatuaktifitasatauserangkaianaktifitas yang
bersifattidakkasatmata (tidakdapatdiraba) yang
terjadisebagaiakibatadanyainteraksiantarakosumendengankaryawanatauhal-hal lain
yang disediakan oleh perusahaanpemberipelayanan yang dimaksud.
MenurutMuninjaya (2004) jenispelayanankesehatanadalahmerupakan sub
sistempelayanankesehatanmasyarakat yang bertujuanuntukpencegahanataupreventif
dan peningkatankesehatanataupromotif, pelayananpengobatanataukuratif dan
pemulihankesehatanataurehabilitatifdengansasaranmasyarakat.
Pelayanan Kesehatan yang berkualitasmerupakan salah
satukunciutamadalammemajukansektor Kesehatan, pelayananatauperawatan

1
Kesehatan diberikan oleh para tenaga professional Kesehatan dalambidang
Kesehatan sepertidokter, doktergigi, farmasi, kebidanan, keperawatan, optometri,
audiologi, psikologi, terapiokupasi, terapifisik, pelatihanatletik dan profesi
Kesehatan lainnya. Para tenaga professional inilah yang memberikanpelayanan
Kesehatan primer, sekunder dan perawatantersierbaikkepadaindividumaupun
Masyarakat.

b. RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksuddenganmanajemen kesehatan?
2. Bagaimana prinsip – prinsip manajemen ?
3. Apa fungsi dari managemen?
4. Bagaimana model manajemen ?

c. Tujuan
1. Untukmengetahuipengertianmanajemen kesehatan
2. Untukmengetahuiprinsip – prinsip manajemen
3. Untukmengetahuifungsi dari manajemen
4. Untuk mengetahui model manajemen

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertianmanajemen kesehatan
Manajemen berasal dari bahasa inggris “management” dengan kata kerja
tomanage yang secara umum berarti mengurusi. Dalam arti khusus manajemen
dipakai bagi pimpinan dan kepemimpinan, yaitu orang-orang yang melakukan
kegiatan memimpin, disebut “manajer” (Oxford, 2005)
Manajemenkesehatanadalahsuatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur
para petugas kesehatan dan non petugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui program kesehatan. Dengan katalain,manajemen
kesehatanmasyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, yang menjadi objek dan sasaran manajemen
adalahsistempelayanankesehatanmasyarakat (Notoatmodjo, 2003).
Secaraumummanajemenmerupakansuatukegiatanuntukmengatur orang lain
gunamencapaisuatutujuanataumenyelesaikanpekerjaan. Hal ini berdasarkan beberapa
pendapat ahli berikut :
1) Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang /lebih untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil (tujuan)
yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja. (Evancevich)
2) Manajemen adalah proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakan
dan diawasi (Encyclopaediaof sosial sciences)
3) Manajemen membuat tujuan tercapai melalui kegiatan-kegiatan orang lain dan
fungsi-fungsinya dapat dipecahkan sekurang-kurangnya 2 tanggung jawab utama
(perencanaan dan pengawasan)
4) Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan dengan
menggunakan orang lain (Robert D. Terry).
Manajemenkesehatanadalahsuatukegiatanatauseniuntukmengatur para
petugaskesehatan dan
nonpetugaskesehatangunameningkatkankesehatanmasyarakatmelalui program
kesehatan. Dalam konteksini,
manajemenkesehatanmasyarakatmelibatkanpenerapanmanajemenumumdalamsistemp
elayanankesehatanmasyarakat. Dengandemikian,

3
manajemenkesehatanberperanpentingdalammengoptimalkanpelayanankesehatan dan
meningkatkanderajatkesehatanmasyarakatsecarakeseluruhan.Dalam
bidangkesehatanmasyarakat –
Manajemenkesehatanadalahsuatukegiatanatausuatuseniuntukmengatur para
petugaskesehatan dan
nonpetugaskesehatangunameningkatkankesehatanmasyarakatmelalui program
kesehatan.” Dengan kata lain
manajemenkesehatanmasyarakatadalahpenerapanmanajemenumumdalamsistempelaya
nankesehatanmasyarakatsehingga yang menjadiobjek dan
sasaranmanajemenadalahsistempelayanankesehatanmasyarakat.

B. Prinsip – prinsip manajemen


1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan planning adalahmemikirkanapa yang
akandikerjakandengansumber yang dimiliki.
Perencanaandilakukanuntukmenentukantujuanperusahaansecarakeseluruhan dan
caraterbaikuntukmemenuhitujuanitu.
Manajermengevaluasiberbagairencanaalternatifsebelummengambiltindakan dan
kemudianmelihatapakahrencana yang dipilihcocok dan
dapatdigunakanuntukmemenuhitujuanperusahaan. Perencanaanmerupakan proses
terpentingdarisemuafungsimanajemenkarenatanpaperencanaan, fungsi-
fungsilainnyatakdapatberjalan.
Stephen Robbins dan Mary Coulter dalambukuberjudul Management
mengemukakanbeberapatujuanperencanaan, yaitu:
a. Tujuan
pertamaadalahuntukmemberikanpengarahanbaikuntukmanajermaupunkaryawa
n non manajerial. Denganrencana, karyawandapatmengetahuiapa yang
harusmerekacapai, dengansiapamerekaharusbekerjasama, dan apa yang
harusdilakukanuntukmencapaitujuanorganisasi. Tanparencana, departemen
dan individual mungkinakanbekerjasendiri-sendirisecaraserampangan,
sehinggakerjaorganisasikurangefesien.
b. Tujuan keduaadalahuntukmengurangiketidakpastian.

4
Ketika seorangmanajermembuatrencana, iadipaksauntukmelihatjauhkedepan,
meramalkanperubahan, memperkirakanefekdariperubahantersebut, dan
menyusunrencanauntukmenghadapinya.
c. Tujuan ketigaadalahuntukmeminimalisirpemborosan.Dengankerja yang
terarah dan terencana, karyawandapatbekerjalebihefesien dan
mengurangipemborosan.
Selain itu, denganrencana, seorangmanajer juga dapatmengidentifikasi
dan menghapushal-hal yang dapatmenimbulkaninefesiensidalamperusahaan.
Perencanaanmenurut Santoso, 2013 terbagimenjadi 3 jenisyaitu:
1) perencanaandilihatdarijangkawaktu
Perencanaandilihatdarijangka 5 waktuadalahperencanaan yang
disesuaikanjangkawaktupencapaiansuatutujuanorganisasi.
Terbagimenjaditigatingkatanjangkawaktuyaitu:
a. RencanaJangka Panjang long term planning adalahperencanaan
yang berlakuantara 10-25 tahun.
b. RencanaJangkaMenengah medium range planning
adalahperencanaan yang berlakuantara 5-7 tahun.
c. RencanaJangkaPendek short range planning
adalahperencanaanumumnyaberlakuhanyauntuk 1 tahun.,
2) perencanaandilihatdaritingkatannya
Perencanaandilihatdaritingkatannyaterbagimenjadiduatingkatanyaitu:
a. RencanaInduk masterplan, adalahperencanaan yang
menitikberatkanuraiankebijakanorganisasi.
Rencanainimempunyaitujuanjangkapanjang dan
mempunyairuanglingkup yang luas
b. Rencana Harian day to day planningadalahperencanaanharian yang
bersifatrutin.
3) perencanaandilihatdariruanglingkupnya.
perencanaandilihatdariruanglingkupnyayaitu:
a. RencanaStrategis strategic planning adalahperencanaan yang
berisikanuraiantentangkebijakantujuanjangkapanjang dan
waktupelaksanaan yang lama. Model
perencanaaninisulituntukdirubah..

5
b. RencanaTaktistatical planning adalahrencana yang berisiuraian
yang bersifatjangkapendek, mudahmenyesuaikankegiatan-
kegiatannya, asalkantujuantidakberubah.
c. Rencanamenyeluruh comprehensive planning adalahrencana yang
mengandunguraiansecaramenyeluruh dan lengkap.
d. RencanaTerintegrasi integrated planning adalahrencana yang
mengandunguraian yang menyeluruhbersifatterpadu.

Menurut Nugroho 2010 syaratperencanaan yang baikadalah:


a. Rencanaharusmempermudahpencapaiantujuanorganisasidaripemikiranpelaksa
naan.
b. Rencanaharusdibuat oleh orang-orang yang benar-
benarmemahamitujuanorganisasi.
c. Rencanaharusdibuat oleh orang-orang yang benar-
benarmendalamiteknikperencanaan.
d. Rencanaharusditelitisecaramerinci.
e. Rencanatidakbolehlepas.

2. Organizing Pengorganisasian

PengorganisasianadalahPengorganisasianmerupakankegiatandasardarimanaje
mendilaksnakanuntukmengaturseluruhsumber-sumber yang
dibutuhkantermasukunsurmanusia,
sehinggapekerjaandapatdiselesaikandengansukses. Goerge Terry, 2003

Langkah-langkahPengorganisasian:Goerge Terry, 2003

a. Tujuan organisasiharusdipahami oleh staf. Menjelaskankeseluruh staff


tentangtujuanorganisasi yang harusdicapai
b. Mendistribusipekerjaanke staff secarajelas. Mendudukan orang-orang yang
berkompetensi pada posisitepat. Dan jangansampaiadaposisistrategis yang
kosong, karenaakanberpengaruh pada keseluruanpencapaianorganisasi
c. Menentukanproseduralstaf. Menentukancarakerja dan evaluasi para staff, serta
punishment dan reward yang diterima. Selain itu juga 7 menjelaskantentang

6
garis koordinasi dan sinergitasdalamorganisasi,
sehinggaseluruhposisidipadukanuntukmenujutujuanorganisasi
d. Mendelegasikanwewenang.
Beraniuntukmendelegasikanwewenangsesuaidengantugas dan fungsitiap-tiap
staff .
Proses PengorganisasianMenurut Stoner 1996 langkah-langkahdalam proses
pengorganisasianterdiridari lima langkah:
a. Merinciseluruhpekerjaan yang
harusdilaksanakanuntukmencapaitujuanorganisasi
b. Membagibebankerjakedalamkegiatan-kegiatan yang secaralogis dan
memadaidapatdilakukan oleh seseorangatau oleh sekelompok orang.
c. Mengkombinasipekerjaananggotaperusahaandengancara yang logis dan efisien
d. Penetapanmekanismeuntukmengkoordinasipekerjaananggotaorganisasidalamsa
tukesatuan yang harmonis
e. Memantauefektivitasorganisasi dan mengambillangkah-
langkahpenyesuaianuntukmempertahankanataumeningkatkanefektivitas.

Menurut T Hani Handoko 1999 proses


pengorganisasiandapatditunjukkandengantigalangkahprosedursebagaiberikut:
a. Pemerincianseluruhkegiatan yang
harusdilaksanakanuntukmencapaitujuanorganisasi.
b. Pembagianbebanpekerjaan total menjadikegiatan-kegiatan yang
secaralogisdapatdilaksanakan oleh satu orang.
Pembagiankerjainisebaiknyatidakterlaluberat juga tidakterlaluringan.
c. Pengadaan dan
pengembangansuatumekanismeuntukmengkoordinasikanpekerjaan para
anggotaorganisasimenjadikesatuan yang terpadu dan harmonis.

3. Actuating Penggerakan
George R. Terry 2003 mengemukakanbahwa actuating
merupakanusahamenggerakkananggota-
anggotakelompoksedemikianrupahinggamerekaberkeinginan dan
berusahauntukmencapaisasaranperusahaan dan sasarananggota-
anggotaperusahaantersebut oleh karena para anggotaitu juga

7
inginmencapaisasaran-sasarantersebut. Dari pengertian di atas, pelaksanaan
actuating tidak lain
merupakanupayauntukmenjadikanperencanaanmenjadikenyataan,
denganmelaluiberbagaipengarahan dan pemotivasian agar
setiapkaryawandapatmelaksanakankegiatansecara optimal sesuaidenganperan,
tugas dan tanggungjawabnya.
Fungsiaktuasi actuating
merupakanusahauntukmenciptakaniklimkerjasamadiantarastafpelaksana program
sehinggatujuanorganisasidapattercapaisecaraefektif dan efisien.
Fungsiaktuasitidakterlepasdarifungsimanajemnlainnya. Fungsipenggerak dan
pelaksanaandalamistilahlainnyayaitu actuating member bimbingan, motivating
membangkitkanmotivasi, directing memberikanarah, influencing mempengaruhi
dan commanding memberikankomandoatauperintah.

Muninjaya, G, A, A. 2004. Menurut Kurniawan 2009 prinsip-


prinsipdalampenggerakanatau actuating antara lain:
a. Memperlakukanpegawaidengansebaik-baiknya
b. Mendorongpertumbuhan dan perkembanganmanusia
c. Menanamkan pada manusiakeinginanuntukmelebihi
d. Menghargaihasil yang baik dan sempurna
e. Mengusahakanadanyakeadilantanpapilihkasih
f. Memberikankesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
g. Memberikandoronganuntukmengembangkanpotensidirinya

4. Controlling Pengawasan
T. Hani Handoko 1999 mengemukakandefinisipengawasan yang di
dalamnyamemuatunsuresensial proses pengawasan, bahwa:
“pengawasanmanajemenadalahsuatuusahasistematikuntukmenetapkanstandarpelak
sanaandengantujuan – tujuanperencanaan, merancangsisteminformasiumpanbalik,
membandingkankegiatannyatadenganstandar yang telahditetapkansebelumnya,
menentukan dan mengukurpenyimpangan- penyimpangan,
sertamengambiltindakankoreksi yang
diperlukanuntukmenjaminbahwasemuasumberdayaperusahaandipergunakandenga
ncara paling efektif dan efisiendalampencapaiantujuan-tujuanperusahaan.”

8
Dengandemikian, pengawasanmerupakansuatukegiatan yang
berusahauntukmengendalikan agar pelaksanaandapatberjalansesuaidenganrencana
dan memastikanapakahtujuanorganisasitercapai. Apabilaterjadipenyimpangan di
mana letakpenyimpanganitu dan bagaimana pula tindakan yang
diperlukanuntukmengatasinya. Selanjutnyadikemukakan pula oleh T. Hani
Handoko bahwa proses pengawasanmemiliki lima tahapan, yaitu:
a. Penetapanstandarpelaksanaan
b. Penentuanpengukuranpelaksanaankegiatan
c. Pengukuranpelaksanaankegiatannyata
d. Pembandinganpelaksanaankegiatandenganstandar dan
penganalisaanpenyimpangan- penyimpangan
e. Pengambilantindakankoreksi, biladiperlukan.

9
5. Evaluation
PenilaianPenilaianmerupakanfungsiorganikterakhirdalamadministrasi.
Dimana penilaianadalah proses pengukuran dan pembandinganhasil-hasilpekerjaan
yang nyatanyadicapaidenganhasil-hasil yang seharusnyadicapai. Sondang P.
Siagian, 2003 Dari definisi di atas, dapatdisimpulkanbahwa:
a. Penilaianmerupakanfungsiorganikkarenapelaksanaanfungsitersebutturutmenent
ukanmatihidupnyasuatuperusahaan.
b. Penilaianmerupakansuatu proses dimanapenilaianadalahkegiatan yang terus-
menerusdilakukan oleh administrasi.
c. Penilaianmenunjukkankesenjanaganantarahasilpelaksanaan yang
sesungguhnyadicapaidenganhasil yang seharusnyadicapai.
d. Penilaianmerupakanbagianpentingdarisuatuorganisasi,
karenaberpengaruhterhadapmanajemenpengembangansumberdayamanusia.
Sihotang 2007 mengatakanbahwapenilaianmemiliki 2
duakepentinganyaitukepentinganbagikaryawan dan bagiorganisasi. Bagi
karyawandapatmemberikanumpanbaliktentangkemampuan, kekurangan-
kekurangan dan potensi-potensi yang ada, yang pada
gilirannyanantidapatdikembangkanuntukmeningkatkankinerja,
sedangbagiorganisasi sangat penting arti dan
peranannyadalampengambilankeputusantentangberbagaihal,
sepertiidentifikasikebutuhankaryawan, promosi, pemberianimbalan, dan
berbagaiaspeklain.

C. Fungsi manajemen

Fungsi manajemen melibatkan beberapa komponen(Notoatmodjo, 2003), antara lain:

1. Perencanaan (Planning): Merumuskan tujuan organisasi dan menetapkan


alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pengorganisasian (Organizing): Menghimpun sumber daya yang dimiliki oleh
organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan.
3. Penggerakan (Actuating): Membimbing staf agar dapat bekerja secara optimal
sesuai dengan tugas pokok mereka dan dukungan sumber daya yang tersedia.
4. Pengawasan (Controlling): Mengamati pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana kerja dan melakukan koreksi jika terjadi penyimpangan2.

10
Sedangkan Fungsi manajemen, menurut beberapa ahli mengandung berbagai
komponen sebagai berikut :
 Menurut L. Gullick manajemen mengandung beberapa unsur antara lain Planning,
Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgetting
 Menurut George Terry – Planning, Organizing, Actuating, Controlling
 Menurut Koonzt O’ Donnel – Planning, Organizing, Staffing, Directing,
Controlling
 Menurut H. Fayol – Planning, Organizing, Commanding, Coordinating,
Controlling

Berbagai komponen fungsi manajemen diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan


tujuan organisasi sampai dengan menetapkan alternative kegiatan untuk
pencapaiannya.
 Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan menajemen untuk
menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
 Actuating (directing, commanding, motivating, staffing, coordinating) atau fungsi
penggerakan pelaksanaan adalah proses bimbingan kepada staff agar mereka
mampu bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan
ketrampilan yang telah dimiliki, dan dukungan sumber daya yang tersedia.
 Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah
proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi
penyimpangan.

D. Model manajemen

Model manajemen adalah sebuah konsep, teori atau metodologi yang


menganalisis pendekatan yang berbeda untuk perubahan organisasi. Tujuan dari model
manajemen adalah untuk menyediakan strategi praktis yang memungkinkan perusahaan
untuk menerapkan perubahan dalam organisasinya.

11
Perubahan yang terjadi di bawah model manajemen dapat bervariasi. Model
manajemen dapat mengubah proses lama yang digunakan oleh perusahaan, organisasi
departemen tertentu, alat internal yang digunakan oleh perusahaan atau logistik lainnya.

10 jenis model manajemen yang dapat diterapkan perusahaan. Berikut adalah daftar 10
metodologi berbeda yang telah digunakan dan diadaptasi oleh organisasi ke dalam proses
mereka:

1. Model McKinsey 7-S

Salah satu model manajemen yang lebih populer yang diadopsi organisasi
adalah model McKinsey 7-S. Berikut adalah tujuh aspek organisasi yang ingin
dianalisis dan kemungkinan diubah oleh model ini:

a. Strategy (Strategi)
b. Structure (Struktur)
c. Systems (Sistem)
d. Shared values (Nilai yang dibagi)
e. Style (Gaya manajemen)
f. Staff (Staf)
g. Skills (Keterampilan)

Tujuan dari model ini adalah untuk menganalisis tujuh komponen dan
menemukan pola. Untuk melakukan ini, organisasi harus menentukan bagaimana
semuanya berkorelasi satu sama lain dan menemukan kesenjangan dalam
produktivitas dan efisiensi yang mungkin timbul.

2. Model manajemen perubahan Lewin

Model manajemen ini mencoba untuk membagi proses perubahan menjadi tiga
langkah yang berbeda. Tiga langkah dalam model manajemen perubahan Lewin
meliputi:

 Unfreeze: Tahap pertamadalam proses inimemerlukanmelihatbagaimana proses


saatiniberoperasi. Ini memungkinkan Anda untukmenentukanhasilakhir yang
menguntungkan. Selama tahappertamaini, yang

12
terbaikadalahmengomunikasikanapa yang Anda cobalakukandengankaryawan dan
anggotastaf lain sehinggasemua orang dapatmemahamiperanmereka.
 Perubahan: Komunikasiadalahkomponenkuncidaritahapinisaat Anda
mulaimenerapkanperubahan.
 Refreeze: Cara terbaikuntukmenghindarikesalahan yang
berulangadalahdenganmerumuskanrencana dan strategi selamatahapterakhirini.
Komunikasi yang konstandengankaryawan dan stafdalamkerangkawaktusiklus,
sepertisebulansekali, dapatmempercepat proses ini dan
memastikanbahwakesalahantidakmunculKembali.

3. Teori manajemenperubahan Kotter

Teori Kotter adalah model manajemen yang populer karena menekankan


pentingnya dan urgensi mengenai mengapa sebuah perusahaan memutuskan untuk
berubah.

Ada delapan langkah yang diikuti perusahaan untuk menerapkan model


manajemen Kotter dengan benar, termasuk:

a. Tingkatkanurgensi.
b. Merekruttimpemandu.
c. Kembangkanvisi.
d. Komunikasikanpembelian yang diperlukan.
e. Memberdayakantindakan.
f. Kembangkankemenangancepat.
g. Membangunperubahan.
h. Membuatnyamenempel.

Salah satu kelemahan model ini adalah tidak termasuk meminta umpan
balik dari karyawan, yang dapat menyebabkan staf tidak puas.

Oleh karena itu, model ini mungkin yang terbaik untuk organisasi yang
lebih besar yang membutuhkan efisiensi daripada perusahaan kecil di mana
masukan dari sebagian besar karyawan sangat penting

13
4. Model manajemen perubahan Satir

Model manajemen perubahan Satir adalah yang terbaik untuk perusahaan


dengan proses produksi yang berpusat pada tenggat waktu.

Dengan menggunakan metode ini, perusahaan dapat memprediksi dengan


lebih baik saat-saat ketika mungkin terjadi penurunan produktivitas. Satir
menggunakan lima fase dengan pendekatannya, antara lain:

 Late status quo: Karyawanperlumemahamiharapanmereka.


 Resistance: Umumnya,
karyawanmemilikibeberapaperlawanandalamfasepertamaini.
 Chaos: Saat karyawanmulaimemahami dan menerapkanperubahan,
mungkinadapenurunanproduktivitas.
 Integration: Begitukaryawanmulaimelihathasilpositifdariperubahan, moral
meningkat.
 New status quo: Cara
kerjabaruberkorelasidenganpeningkatanproduktivitaslagi.

Model ini mungkin bukan yang terbaik untuk membantu perusahaan


menyusun strategi untuk perubahan, tetapi membantu kemajuan organisasi
melalui perubahan yang terjadi, termasuk pertimbangan emosi dan perasaan
karyawan.

5. Model transisi bridges

Mirip dengan metode Satir, model transisi Bridges mempertimbangkan


emosi karyawan yang muncul karena perubahan.

Namun, perbedaan terbesar antara keduanya adalah bahwa model ini tidak
mengacu pada perubahan sebagai perubahan melainkan sebagai transisi. Model
tersebut mengasumsikan bahwa karyawan mengalami tiga transisi yang berbeda,
termasuk:

 Akhir: Karyawanmenerimaapa yang mungkinberubah.

14
 Zona netral: Ini adalahtransisiantara proses lama dan perubahanbaru di mana
karyawanmungkinmasihtidakyakintentangtanggungjawabbaru.
 Awal baru: Karyawanmenerimaperubahansebagaimetodeoperasibaru.

Model ini berguna ketika mencoba mengantisipasi bagaimana perasaan


karyawan selama proses berlangsung. Dengan menggunakan model ini,
perusahaan dapat membuat transisi lebih lancar.

6. Model manajemen perubahan Kubler-Ross

Model manajemen Kuber-Ross bertujuan untuk memprediksi reaksi


emosional karyawan untuk lebih mempersiapkan perusahaan menghadapi
perubahan. Berdasarkan model ini, ada lima tahapan emosional yang dialami oleh
seorang tenaga kerja, antara lain:

 Penolakan (Denial)
 Amarah (Anger)
 Tawar-menawar (Bargaining)
 Depresi (Depression)
 Penerimaan (Acceptance)

Karyawan dapat maju melalui tahapan ini dalam urutan acak. Saat mereka
melakukannya, penting bagi manajemen untuk memahami emosi dan membantu
setiap karyawan menavigasi perasaan mereka.

Metode ini sangat bagus untuk perusahaan kecil di mana para eksekutif
memiliki waktu untuk membantu karyawan mereka mengelola perubahan.

7. Teori dorongan

Model manajemen ini mendorong karyawan ke arah perubahan alih-alih


menerapkan aturan dan penegakan yang ketat dengan segera. Teori ini
menyatakan bahwa karyawan lebih efektif menerima perubahan ketika mereka
memilih daripada manajemen memilih untuk mereka.

15
Metode ini juga memodelkan cara rencana pemasaran dapat membantu
kemajuan konsumen melalui tahapan penjualan. Setiap tahap adalah saran dan
dorongan sepanjang jalan menuju pembelian. Aspek penting dari model ini adalah
merayakan kemenangan kecil bersama karyawan.

8. Model manajemen perubahan ADKAR

Banyak perusahaan dapat menerapkan model manajemen perubahan


ADKAR untuk mendidik karyawan sebelum melakukan perubahan. Hal ini
memungkinkan karyawan untuk memahami dengan jelas peran mereka dan
melihat kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi tempatnya bekerja.

Model ini bertujuan untuk menghasilkan hasil-hasil ini agar perubahan berhasil:

 Awareness (Kesadaran): Ini memerlukanpenjelasantentangperubahan dan


mengapaperubahanituakandatang.
 Desire (Keinginan): Ini membantumengatasimasalahapa pun
denganmenyediakanstudikasus, bukti, dan penelitian.
 Knowledge (Pengetahuan): Ini adalahtahap di mana karyawanbenar-
benarbelajarbagaimanamenerapkanperubahanini.
 Ability (Kemampuan): Ini adalah proses karyawanmenerapkanapa yang
telahmerekapelajari.
 Reinforcement (Penguatan): Ini memerlukanpengakuanprestasikaryawan.

9. Model manajemenperubahan Kaizen

Model perubahan Kaizen bekerja dalam 10 tahap untuk membuat proses


perubahan lebih mudah bagi karyawan untuk memahami dan mengembangkan
kepercayaan. Model bekerja untuk membantu karyawan mengembangkan
keterampilan yang dibutuhkan untuk perubahan.

10 prinsip Kaizen meliputi:

a. Melepaskanasumsi
b. Pemecahanmasalahsecaraproaktif
c. Menolak status quo

16
d. Menghindariperfeksionisme
e. Mencarisolusisaat Anda menemukankesalahan
f. Menciptakanlingkungan yang memberdayakansetiap orang untukberkontribusi
g. Bertanyamengapaalih-alihmenerimapenjelasan yang jelas
h. Mengumpulkaninformasidaribanyak orang
i. Menemukanperbaikankecil yang berbiayarendah
j. Memastikanperbaikanterus-menerus

Model ini juga membantu karena memungkinkan karyawan untuk bekerja


sama mencari perbaikan.

10. Model manajemen perubahan John Fisher

Model manajemen perubahan John Fisher mempertimbangkan


individualitas karyawan. Perusahaan kecil atau perusahaan yang memiliki waktu
untuk bertemu dengan karyawan yang terkena dampak mungkin paling
diuntungkan dari penerapan model ini.

Konsep model manajemen ini adalah bahwa perusahaan memantau


kemajuan karyawan di setiap tahap siklus transisi. Dengan cara ini, manajemen
dapat menentukan alat yang tepat untuk setiap karyawan dalam tahapan unik
mereka.

Selama masa transisi, sebuah perusahaan mencari 12 emosi berbeda yang


mungkin dialami seorang karyawan: kecemasan, kebahagiaan, ancaman,
ketakutan, kemarahan, rasa bersalah, putus asa, permusuhan, penerimaan,
kemajuan, penolakan, dan kekecewaan.

Mengantisipasi emosi ini dapat membantu eksekutif perusahaan mengelola


dan membantu staf mereka mengatasi perubahan apa pun.

17
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Manajemenkesehatanadalahsuatukegiatanatausuatuseniuntukmengatur para
petugaskesehatan dan non
petugaskesehatangunameningkatkankesehatanmasyarakatmelalui program kesehatan.
Dengan
katalain,manajemenkesehatanmasyarakatadalahpenerapanmanajemenumumdalamsist
empelayanankesehatanmasyarakat. Oleh karenaitu, yang menjadiobjek dan
sasaranmanajemenadalahsistempelayanankesehatanmasyarakat (Notoatmodjo, 2003).
pelayanankesehatanadalahmerupakan sub
sistempelayanankesehatanmasyarakat yang bertujuanuntukpencegahanataupreventif
dan peningkatankesehatanataupromotif, pelayananpengobatanataukuratif dan
pemulihankesehatanataurehabilitatifdengansasaranmasyarakat.
Prinsip dan fungsi dalam manajemen kesehatan terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan evaluasi. Model manajemen adalah
sebuah konsep, teori atau metodologi yang menganalisis pendekatan yang berbeda
untuk perubahan organisasi. Model manajemen ini terdiri dari beberapa yaitu
manajemen mc kinsey 7S, model manajemen perubahan lewin, model manajemen
perubahan kotter, model manajemen perubahn satir, model manajemen
perubahnbridges, model manajemen perubahnkubler-ross, model manajemen
perubahan ADKAR, model manajemen perubahan kaizen, model manajemen
perubahan johnfisher, dan teori dorongan. Tujuan dari model
manajemenadalahuntukmenyediakan strategi praktis yang
memungkinkanperusahaanuntukmenerapkanperubahandalamorganisasinya.

B. SARAN
Kami
sebagaipenulismenyadaribahwapembuatanmakalahinimasihjauhdarikesempurnaan,
makadariitu kami mengharapkan saran dan kritiknya agar menjadilebihbaiklagi dan
kami berharappembuatanmakalahinidapatmemberikanmanfaatbagi para pembaca dan
pengetahuanwawasan yang lebihluasmengenaikonsep manajemen dalam pelayanan
kesehatan.

18
DAFTAR PUSTAKA

(PDF) MAKALAH MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN UNIVERSITAS


JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU
KESEHATAN | Vera Alamie - Academia.edu
ManajemenPelayanan Kesehatan - The Indonesian Public Health (indonesian-
publichealth.com)
https://repository.penerbitwidina.com/publications/347319/konsep-dasar-manajemen-
kesehatan#:~:text=Istilah%20Manajem

19

Anda mungkin juga menyukai