(Diajukan sebagai prasyarat ujian pada Mata Kuliah Ilmu Dasar Kesehatan
OLEH:
KELAS B KELOMPOK 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
C. Tujuan .......................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................3
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................27
ii
A. Kesimpulan ..............................................................................................27
B. Saran ........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………..29
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Mengetahui dasar – dasar Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan
Masyarakat
D. Manfaat
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa manajemen sebagai unsur
dinamis dari administrasi merupakan suatu proses yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan, dan juga
pengawasan, dengan memanfaatkan ilmu dan seni untuk menyelesaikan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen yang baik akan
menjamin pemanfaatan sumber daya (manusia, metode, uang, material,
mesin, pasar dan waktu) secara efisien untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
4
4. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan (Management as a
science)
5
menampilkan model pengertian administrasi dengan lingkup
organisasi dan manajemen melalui bagan berikut ini.
Organisasi
Manajer Leadership
Sumber Daya Tujua
Fungsi Manajemen n
6
Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa manajemen sebagai unsur
dinamis dari administrasi merupakan suatu rangkaian proses untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. ditetapkan
sebelumnya. (Darmawan, E.S., 2017, Administrasi Kesehatan Masyarakat
Teori dan Praktik)
7
faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya derajat kesehatan suatu
masyarakat, yaitu:
1. faktor lingkungan/environment;
2. faktor perilaku/life styles;
3. faktor pelayanan/medical care services; dan
4. faktor herediter atau kependudukan/heredity.
8
a. Masukan
Masukan (input) dalam administrasi adalah segala sesuatu
yang dibutuhkan untuk dapat melasanakan pekrjaan administrasi.
Adapun masukan dikenal puladengan istilah peragkat administrasi
(tools of administration). Masukan dan/atau perangkat administrasi
tersebut banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang
terpentingadalah 5 M (Man, Money, Material, Method, Machine,)
sebagai berikut :
9
Azwar (1996) menyatakan bahwa sarana atau alat
merupakan bagian organisasi yang dibutuhkan untuk
menyelenggarakan pelayanan dan juga mencapai suatu tujuan.
Adapun Bruce (1990) menyatakan bahwa apabila sarana atau alat
tidak sesuai dengan standar, maka suatu pelayanan yang bermutu
akan sulit dihasilkan. Terkait pelayanan di puskesmas, muninjaya
(1999) menyatakan bahwa pada dasarnya, unsur logistik yang
tersedia di puskesmas di rencanakan untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan program pokok.
4) Petunjuk pelaksanaan (method)
Kebijakan merupakan cara untuk pencapai sasaran
tahunan. Kebijakan mencakup pedoman, peraturan, dan juga
prosedur yang di tetapkan untuk mendukung usaha pencapaian
sasaran yang sudah dinyatakan. Adapun kebijakan yang dapat di
permudah penyelesaian masalah yang terjadi berulang kali.
Kebijakan menjadi dasar untuk pengendalian menajemen,
memungkinkan koordinasi segala unit organisasi, dan juga
mengurangi jumlah waktu yang di gunakan oleh para meneger
untuk membuat keputusan. Selain itu, kebijakan juga
memperjelas pekerjaan apa yang harus di lakukan oleh siapa
(David, 2004).
5) Mesin (machine)
Dalam kegiatan organisasi, mesin sangatlah di butuhkan.
Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau
menghasilkan efektivitas yang lebih besar serta menciptakan
efisiensi kerja.
10
b. Proses
Proses dalam administrasi adalah langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini
dikenal pula dengan nama fungsi adminstrasi (functions of
adminstration). Pada umumnya, proses dan/ataupun fungsi
adminstrasi ini merupakan tanggung jawab pimpinan.
c. Keluaran
Keluaran (output) adalah hasil dari sesuatu pekerjaan
adminstrasi. Untuk administrasi kesehatan, keluaran tersebut dikenal
dengan nama pelayanan kesehatan (health services). Pada saat ini
pelayanan kesehatan tersebut banyak macamnya dan secara umum
dapat dibedakan atas 2 (dua) macam, yakni pelayanan kedokteran
(medical services) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public health
services).
d. Sasaran
Sasaran adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan, yakni
upaya kesehatan tersebut ditujukan. Untuk adminstrasi keshatan
sasaran yang dimaksud disini dibedakan atas 4 macam yakni
persorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat ebrsifat
sasaran langsung (indirect target group), ataupun bersifat sasaran
tidak langsung (indirect target group)
e. Dampak (impact)
11
D. Ruang Lingkup Administrasi Kesehatan
Jika dikaji secara mendalam batasan administrasi kesehatan
sebagaiman yang telah dirumuskan oleh Komisi Pendidikan Administrasi
Kesehatan Amerika Serikat tahun 1974, segera terlihat bahwa ruang
lingkup administrasi kesehatan mencakup bidang yang amat luas yang
jika disederhanakan dapat dibagi menjadi dua macam, yakni:
1. Kegiatan Administrasi
12
E. Manfaat Administrasi Kebijakan Kesehatan
Jika diperhatikan batasan administrasi kesehatan sebagaimana
yang telah dirumuskan oleh Komisi Pendididkan Administrasi
Kesehatan 1947 segera terlihat manfaat yang diperoleh dari
diterapkannya administrasi kesehatan secara umum dibedakan atas 3
macam, yaitu:
Secara garis besar fungsi administrasi terdiri dari tiga unsur, yaitu :
Perencanaan (planning, pengorganisasian (Organizing), serta
pengawasan dan pengarahan).
13
kegiatan dan orang-orang yang melakukan kegiatan yang telah
direncanakan tersebut dapat berjalan dengan baik, dan tidak terjadi
penyimpangan-penyimpangan yang kemungkinan tidak akan
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, ada 3
hal yang diperhatikan yaitu : objek pengawasan,metode, dan proses
pengawasan. (Adnani, H., 2011, Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Masyarakat)
14
G. Kebijakan Publik Dan Kebijakan Kesehatan
1. Kebijakan Publik
Kebijakan publik pada dasarnya adalah suatu keputusan
yang dimaksud untuk mengatasi permasalahan tertentu, untuk
melakukan kegiatan tertentu, permasalahan tertentu, untuk
melakukan kegiatan tertentu, atau untuk mencapai tujuan
tertentu, yang dilakukan oleh lembaga pemerintah yag berwenang
dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan negara dan
pembangunan bangsa. Batasan tentang kebijakan publik diberikan
oleh Thomas R. Dye (1975), dalam Winarno (2007), yang
mengatakan bahwa “kebijakan publik adalah apa pun yang dipilih
oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan (whatever
goverments choose to do or not to do)”.
Beberapa konsep kunci yang dapat digunakan untuk memahami
kebijakan pubik sebagaimana yang dikemukakan oleh Young dan
Quinn dala Dye (1975), dalam winarno (2007) antara lain:
a) Kebijakan publik adalah tidakan yg dibuat dan di
implementasikan oleh badan pemerintah dan perwakilan
lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan hukum,
politis, dan finansial untuk melakukannya.
b) Kebijakan publik merupakan sebuah reaksi terhadap
kebutuhan dan masalah dunia nyata. Kebijaknpublik
berupaya merespon masalah atau kebutuhan konkret yang
berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, pada
umumnya kebijakan publik merupan tindakan plitik untuk
memecahkan masalah sosial.
c) Merupakan seperangkat tindakan yang berorientasi pada
tujuan. Kebijakan publik biasanya bukanlah sebuah
keputusan tunggal, melainkan terdiri dari beberapa pilihan
15
tindakan atau strategi yang dibuat untuk pencapai tujuan
tertentu demi kepentingan orang banyak.
d) Juga merupakan sebuah keputusan untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu.
2. Kebijakan Kesehatan
Melihat berbagai pengertian mengenai kebijakan publik
diatas, definisi tersebut pun dapat diaplukasikan untuk
memahami penertian kebijakan kesehatan. Kebijakan publik
bertransformasi menjadi kebijakan kesehatan ketika pedoman
yang ditetapkan bertujuan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Namun begitu, tidak mudah sebenarnya untuk
mendefinisikan kebijakan kesehatan . setidaknya itulah yang
dikemukakan oleh walt (1994), ketika dalam sebuah pertemuan ia
menanyakan definisi kebijakan kesehatan kepada enam orang
pakar kesehatan, perencana kesehatan maupun dokter.
Walt (1994) mencoba merangkum pengertian-pengertian
diatas dalam pemaknaan yang lebih luas. Kebijakan kesehatan
melingkupi berbagai upaya dan tindakan pengambilan keputusan
yang meliputi aspek teknis medis dan pelayanan kesehatan, serta
keterlibatan pelaku/aktor baik pada skala individu maupun
organisasiatau institusi dari pemerintah, swasta, LSM dan
representasi masyarakat lainnyayang membawa dampak pada
kesehatan.
Word Health Organization (WHO) menetapkan delapan
elemen yang harus mencakup dan menentukan kualitas dari
sebuah kebijakan kesehatan, yaitu:
a) Pendekatan holistik, kesehatan sebaiknya didefinisikan
sebagai sesuatu yang dinamis dan legkap dari dimensi
fisik, mental, sosial dan spritual. Artinya, pendekatan
16
dalam kebijakan kesehatan tidak dapat semata-mata
mengandalkan upaya kuratif, tetapi harus lebih
mempertimbangkan upaya preventif, promotif, dan
rehabilitatif.
b) Parsitipatorik, partisipasi masyarakat akan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kebiakan,
karena melalui partisipasi masyarakat dapat
dibangun collectipe action (aksi bersama
masyarakat) yang akan menjadi kekatan pendorong
dalam pengemplementasian kebijakan dan
penyelesaian masalah.
c) Kebijakan publik yang sehat, yaitu setiap kebijakan
harus diarahkan untuk mendukung terciptanya
pembangunan kesehatan yang kondusif dan
berorientasikepad masyarakat.
d) Ekuitas, yaitu harus terdapat distribusi yang merata
dari layanan kesehatan. Ini berarti negara wajib
menjamin pelayanan kesehatan setiap warga
negara tanpa memandang status ekonomi maupun
status sosialnya karena kesehatan merupakan hak
asasi manusia dan merupakan peran negara yang
paling minimal dalam melindungi warga negaraya.
e) Efisiensi, yaitu layanan kesehatan harus
berorientasi proaktif dengan mengoptimalkan
biaya dan teknologi.
f) Kualitas, artinya pemerinatah harus menyediakan
pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh
warga negara. Disamping itu, dalam menghadapi
persaingan pasar bebas dan menekan pengaruh
17
globalisasi dalam sektor kesehatan, pemerintah
perlu meningkatkan kualitas pelayaan kesehatan
setara dengan pelayanan kesehatan bertaraf
internasional.
g) Pemberdayaan masyarakat, terutama pada daerah
terpencil, dan daerah perbatasan untuk
mengoptimalkan kapasitas sumber daya yang
dimiliki. Pemberdayaan ini dilakukan dengan
mengoptimalkan social capital.
h) Self-reliant, kebijakan kesehatan yang ditetapkan
sebisa mungkin dapat memenuhi kayakinan dan
kepercayaan masyarakat akan kapsitas kesehatan
diwilayah sendiri. Pengembangan teknologi dan
riset bertujuan untuk membantu memberdayakan
masyarakat dan otoritas nasional dalam mencapai
standar kesehatan yang ditetapkan di masing-
masing negara. (Ayuningtyas, D., 2015, Kebijakan
Kesehatan Prinsip dan Praktik)
18
Menurut Ensiklopedia Britannica, administrasi publik pada
dasarnya membahas tetang penerapan kebijakan-kebijakan
Pemerintah (selaku pemerintah negara) yang meliputi tanggung
jawab bagaimana menetapkan kebijakan-kebijakan dan program-
program pemerintah.
Menurut Syafritz dan Russel (dalam Yeremias Keban, 2008),
definisi administrasi publik dapat dilihat berdasarkan 4 kategori,
yaitu:
a. Definisi berdasarkan kategori politik
Administrasi publik sebagai “what government does” atau
apa saja yang dikerjakan pemerintah, baik langsung maupun
tidak langsung sebagai suatu tahapan siklus pembuatan
kebijakan publik, dan sebagai kegiatan yang dilakukan secara
kolektif oleh pemerintahan dan tidak dapat dikerjakn secara
individu.
b. Definisi berdasarkan kategori hukum atau legal
Administrasi publik adalah penetapan hkum (law in
action), yaitu sebagai regulasi yang memberikan kekuasaan
kepada penguasa untuk mengelola negara yang mana rakyat
harus tunduk dan menaatinya.
c. Definisi berdasarkan kategori manajerial
Administrasi publik adalah sebagai fungsi eksekutif dalam
mengelola pemerintahan.
d. Definisi berdasarkan kategori mata pencaharian
Administrasi publik meupakan suatu bentuk profesi mulai
dari tukang sapu sampai dokter ahli operasi otak di sektor
publik, yang mana mereka semua pada kenyataannya tidak
menyadari bahwa mereka adalah seorang administrator
publik karena memberikan pelayanan kepada publik.
19
2. Administrasi Kesehatan
Dalam hal pengertian administrasi kesehatan masyarakat,
sampai saat ini, masih belum banyak pengertian kesehatan
masyarakat yang ditulis para ahli. sebagai contoh didalam buku
Administrasion Kesehatan Masyarakat yang ditulis Hanlon dan
Picket (1984), Jac Rabin et.al (2007) dan Novick (2005) dan Mays
(2014) tidak secara khusus menyebutkan pengertian tentang
administrasi kesehatan masyarakat. Namun demikian Walter
Johnson kemudian menyebutkan bahwa administrasi kesehatan
masyarakat pada dasarnya merupakan inti dari birokrasi kegiatan
kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Dengan memerhatikan definisi administrasi publik dan juga
definisi kesehatan, maka secara sederhana, pengertian
administrasi kesehatan masyarakat pada dasarnya dapat
diartikan sebagai sebuah disiplin ilmu yang mempelajari
bagaimana administrasi publik, dengan segala unsur dan
prosesnya, diterapkan pada kesehatan masyarakat.
Administrasi kesehatan masyarakatbadalah cabang dari ilmu
administrasi yang secara khusu mempelajari kondisi-kondisi dan
kejadian-kejadian sehat dan sakit pada masyarakat. (Darmawan,
E.S., 2017, Administrasi Kesehatan Masyarakat Teori dan praktik)
20
2. Berbagai keistimewaan tambahan yang diberikan kepada
penggunanya
3. Kehandalannya
4. Kesesuaian Pelayanan yang diterima dengan spesifikasi produk
5. Daya tahan
6. Kemampuan layanan purna jual
7. Estetika
8. Pencitraan publik,reputasi produk atau institusi yang
memproduksi jasa pelayanan tersebut.
21
K. Pelayanan kesehatan di indonesia
Pelayanan kesehatan dapat diperoleh mulai dari tingkat
Puskesmas, rumah sakit, dokter praktek swasta dan lain-
lain.masyarakat dewasa ini sudah makin kritis menyoroti pelayanan
kesehatan dan profesional tenaga kesehatan. Masyarakat menurut
pelayanan kesehatan yang baik dari pihak rumah sakit, disisi lain
pemerintah belum dapat memberikan pelayanan sebagaimana yang
diharapkan karena ada keterbatasan-keterbatasan,kecuali rumah
sakit swasta yang berorientasi bisnis, dapat memberikan pelayanan
kesehatan dengan baik. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
dibutuhkan tenaga kesehatan yang trampil dan fasilitas rumah sakit
yang baik. Tetapi tidak semua rumah sakit dapat memenuhi kriteria
tersebut sehingga meningkatkan kerumitan system pelayanan
kesehatan dewasa ini.
Salah satu penilaian dari pelayanan kesehatan dapat kita
lihat dari pencatatan rekan medis atau rekam kesehatan. Dari
pencatatan rekam medis dapat menggambarkan kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan pada pasien,juga menyumbangkan hal
penting dibidang hukum kesehatan, pendidikan, penelitian dan
akriditasi rumah sakit. Yang harus dicatat dalam rekam medis
mencakup hal-hal seperti dibawah ini; Identitas pemerintah dan
formulir persetujuan atau perizinan, Riwayat penyakit, laporan
pemeriksaan fisik, Instruksi diagnosis dan terapeutik dengan tanda
tangan dokter yang berwenang, Catatan pengamatan atau observasi,
Laporan tindakan dan penemuan, Ringkasan riwayat waktu pulang
dan Kejadian-kejadian yang menyimpang.
Rekam medis mengandung dua macam informasi yaitu;
1. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan, yaitu merupakan
catatan mengenai hasil pemeriksaan, diagnosis, pengobatan,
22
pengamatan mengenai penderita, mengenai hal tersebut ada
kewajiban simpan rahasia kedokteran.
2. Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan suatu hal yang
harus diingat bahwa berkas catatan medik asli tetap harus
disimpan dirumah sakit dan tidak boleh diserahkan pada pasien,
pengacara atau siapapun. Berkas catatan medik tersebut
merupakan bukti penting bagi rumah sakit apabila kelak timbul
suatu perkala, karena memuat catatan penting tentang apa yang
telah dikerjakan dirumah sakit. Catatan medik harus disimpan
selama jangka waktu tertentu untuk dokumentasi pasien. Untuk
suatu rumah sakit rekam medis adalah penting dalam
mengadakan evaluasi pelayanan kesehatan, penngkatan efisiensi,
kerja melalui menurunan mortalitas, morbiditas dan perawatan
penderita yang lebih sempurna. Pengisian rekam medisserta
penyelesaiannya adalah tanggung jawab penuh dokter yang
merawat pasien tersebut, catatab itu harus ditulis dengan dermat,
singkat dan jelas. Dalam menciptakan rekam medis yang baik
diperlukan adanya kerja sama dan usaha-usha yang bersifat
koordinatif antara berbagai pihak yang sma-sama melayani
perawatan dan pengobatan terhadap penderita. (Patahuddin, F.,
dkk, 2013)
23
sistem administrasi secara keseluruhan. Sesungguhnya,
perencanaan pada dasarnya merupakan salah satu dari fungsi
administrasi yang amat penting, pekerjaan administrasi yang
tidak mendukung oleh perencanaan, bukan merupakan
pekerjaan administrasi yang baik.
2. Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang dilakukan
secara terus-menerus dan berkesinambungan. Perencanaan
yang dilakukan hanya sekali bukanlah perencanaan yang
dianjurkan. Ada hubungan yang berkelanjutan antara
perencanaandengan berbagai fungsi administrasi lain yang
dikenal. Disebutkan perencanaan penting untuk pelaksanaan,
yang apabila hasinya telah dinilai, dilanjutkan lagi
denganperencanaan. Demikian seterusnya sehingga
terbentuk suatu spiral yang tidak mengenal titik akhir.
3. Berorientasi pada masa depan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berorientasi
pada masa depan. Artinya, hasil dari pekerjaan perencanaan
tersebut, apabila dapat dilaksanakan, akan mendatangkan
berbagai kebaikan tidak hanya pada saat ini, tetapi juga pada
masa yang akan datang.
4. Mampu menyelesaikan masalah
Suatu perencanaan yang baikadalah yang mampu
menyelesaikan berbagai masalah dan ataupun tantangan yang
dimaksudkandisini terus harusdisesuaikan dengan
kemampuan. Dalam arti penyelesaian dan ataupun tantangan
tersebut dilakukansecara bertahap, yang harus tercerminpada
tahapan perencanaan yang akan dilakukan.
5. Mempunyai tujuan
24
Suatu perencaan yang baik adalah yang mempunyai
tujuan uang dicantumkan secara jelas. Tujuan yang
dimaksudkan disini biasanya dibedakan atas dua macam,
yakni tujuan umum yang berisikan uraian secara garis besar,
serta tujuan khusus yang berisikan uraian lebih spesifik.
6. Bersifat mampu kelola
Suatu perencanaan yang baik adalah yang bersifat
mampukelola, dalam arti bersifat wajar, logis, obyektif,
jelas,runtun,fleksibel sera telah disesuaikan dengan sumber
daya.perencanaan yang disusun tidak logis serta tidak runtun,
apalagi yang tidak sesuai dengansumber daya bukanlah
perencanaan yang baik. (Utami, D.C., dkk, 2014)
25
5. Perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses
penganalisaan dan pemahaman system, penyusun konsep
dan kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan
Demi masa depan yang baik (Soekidjo Notoatmojo).
(Alamsyah, D., 2011, Manajemen Pelayanan Kesehatan)
26
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
27
(health policy), hokum kesehatan (health law), ekonomi kesehatan
(health economic), manajemen tenaga kesehatan (health man
power) dan administrasi rumah sakit (hospital administration).
5. Manfaat administrasi kesehatan sebagaimana yang telah dirumuskan
oleh Komisi Pendididkan Administrasi Kesehatan 1947, segera
terlihat manfaat yang diperoleh dari diterapkannya administrasi
kesehatan secara umum dibedakan atas 3 macam, yaitu: dapat
dikelola sumber,tata cara, dan kesanggupan secara efektif dan
efisien, dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan
sesuai mengenal kebutuhan dan tuntutan, Dapat disediakan dan
diselenggarakan upaya kesehatan sebaik-baiknya karena upaya
kesehatan dapat mengatur pemanfaatan sumber, tata cara, dan
kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat menetukan
kebutuhan dan tuntutan dengan tepat, maka dapat diharapkan
tersedia dan terselenggaranya upaya kesehatan yang sebaik-baiknya.
B. Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
29
Suhadi. 2015. Administrasi Pembangunan Kesehatan. Jakarta : CV.
Trans Info Media
30