Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

(Diajukan sebagai prasyarat ujian pada Mata Kuliah Ilmu Dasar Kesehatan

Masyarakat yang diampuh oleh Ibu Lia Amalia, S.KM.,M.Kes)

OLEH:

KELAS B KELOMPOK 1

MOHAMAD FADLY UMAR (811419123)

AMALIA PUSPA RANI (811419138)

MIA SERINA RAUF (811419028)

ARIYANTI WANGE (811419079)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga Penyusunan tugas ini dapat terselesaikan
dalam waktu yang relatif singkat. Dan terima kasih kepada dosen kami, karena
saran dan bimbingan dari beliau sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini,
meskipun masih terdapat banyak kekurangan dalam tugas ini.
Adapun yang kami uraikan dalam tugas ini yaitu, Administrasi Kebijakan
Kesehatan. Oleh karena itu, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca
agar kesadaran kita akan pentingnya pendidikan dapat ditingkatkan terutama di
Lingkungan kampus UNG ini, agar kita semua mampu memiliki pengatahuan di
bidang administrasi.
Namun, tak lepas dari itu semua kami masih memerlukan saran dan kritikan
dari pembaca, karena kami hanya manusia biasa yang luput dari dosa dan
kesalahan sehingga kami bisa menyempurnakan tugas ini dengan baik.

Gorontalo, Oktober 2019


Kelompok 1

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................2

C. Tujuan .......................................................................................................2

D. Manfaat......................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................3

A. Dasar – Dasar Administrasi Dan Kebijakan Masyarakat ……......................3

B. Tujuan Administrasi Kebijakan Kesehatan................................................ 7

C. Faktor – faktor Derajat Kesehatan ............................................................7

D. Ruang Lingkup Administrasi Kesehatan....................................................12

E. Manfaat Administrasi Kebijakan Kesehatan..............................................13

F. Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan……………………………………………….……...14

G. Kebijakan publik dan kebijakan kesehatan...............................................15

H. Adminitrasi Publik dan Administrasi Kesehatan…………………..…...............18

I. Kualitas Pelayanan Kesehatan……………………………………………………………….20

J. Visi pembangunan Kesehatan……............................................. ................21

K. Pelayanan Kesehatan di Indonesia………………………………………………………...22

L. Perencanaan Kebijakan Kesehatan…………………………………………………………23

M. Kualitas Pelayanan Kesehatan di Gorontalo………………………………………….26

BAB 3 PENUTUP...................................................................................................27

ii
A. Kesimpulan ..............................................................................................27

B. Saran ........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………..29

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Kesehatan Masyarakat pada hakikatnya adalah menghimpun


potensi atau sumber daya yang ada dalam masyarakat untuk melakukan
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. kegiatan ini untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat di bidang pembangunan
kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah bagian dari
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatannya pada upaya
peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit serta lebih
memusatkan perhatiannya pada pelayanan berbagai masalah kesehatan
yang ditemukan di masyarakat secara keseluruhan. Jika dibandingkan
dengan pelayanan medis (medical services) pelayanan kesehatan
masyarakat memang mempunyai beberapa ciri tersendiri.

Dalam ilmu kesehatan masyarakat terdapat disiplin ilmu yang


menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar
utama ilmu kesehatan masyarakat. Diantaranya ; Epidemiologi,
Biostatistik dan Kependudukan, Kesehatan Lingkungan, Pendidikan
Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kesehatan Keluarga dan Kesehatan
Reproduksi dan Gizi Masyarakat.

Dalam makalah ini kami kami membahas disiplin ilmu kesehatan


masyarakat yang lebih mengutamakan Administrasi dan Kebijakan
kesehatan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Dasar – Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan


masyarakat ?

2. Bagaimana tujuan Administrasi Kebijakan Kesehatan ?

3. Bagaimana faktor – faktor Derajat Kesehatan ?

4. Bagamana Ruang Lingkup Administrasi Kesehatan ?

5. Apa Saja Manfaat Administrasi Kebijakan Kesehatan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui dasar – dasar Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan
Masyarakat

2. Mengetahui tujuan Administrasi Kebijakan Kesehatan

3. Mengetahui faktor – faktor Derajat Kesehatan

4. Mengetahui Ruang Lingkup Administrasi Kesehatan

5. Mengetahui Manfaat Administrasi Kebijakan Kesehatan

D. Manfaat

Dengan adanya makalah ini para pembaca dapat memahami dan


mengetahui salah satu pilar ilmu kesehatan masyarkat yaitu Administrasi
Kebijakan Masyarakat.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Dasar – Dasar Administrasi Dan Kebijakan Masyarakat

Secara terminology, administrasi berasal dari kata administrare dalam


latin yang berarti “ad = pada” dan “ministra = melayani”. Dengan
demikian, jika ditinjau secara etimologi, administrasi berarti memberikan
pelayanan. Dalam pemikiran sederhana penulis, agar dapat dijalankan
secara berkelanjutan, maka administrasi harus terdiri dari sekelompok
orang sebabai sumber daya penggerak dengan hubungan kerja sama antar
anggota didalamnya untuk melaksanakan suatu kegiatan, proses, dan juga
usaha dibawah kepemimpinan dengan pengarahan dan pengawasan guna
mencapai tujuan tertentu.

Pengertian administrasi dapat dikaitkan dengan dikaitkan dengan 2


(dua) pengertian lainnya, yaitu unsur statis administrasi (organisasi) dan
juga unsur dinamis administrasi (manajemen). Organisasi merupakan
suatu wadah atau institusi atau kelompok atau kaitan formal di mana
terdapat orang-orang yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun manajemen
merupakan suatu proses atau kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh
anggota-anggota organisasi untuk menggerakkan unsur-unsur manajemen
dalam mencapai tujuan. George R. Terry (1986) dalam bukunya principles
of management, mendefinisikan manajemen sebagai berikut:

“management is a distinct process consisting of planning, organizing,


actuating and controlling, utiliting in each both science and art, and
followed in order to accomplish predetermined objectives”

3
Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa manajemen sebagai unsur
dinamis dari administrasi merupakan suatu proses yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan, dan juga
pengawasan, dengan memanfaatkan ilmu dan seni untuk menyelesaikan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen yang baik akan
menjamin pemanfaatan sumber daya (manusia, metode, uang, material,
mesin, pasar dan waktu) secara efisien untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Administrasi dan manajemen memiliki kaitan menarik dengan


perbedaan yang masih kabur bagi sebagaian orang. Dari pemahaman
terkait administrasi dan manajemen oleh konseptor seperti Ordway Ted
melalui bukunya ‘’Personnel Administration: Its Principles and Practice”
dalam silalahi (2002) dan Handoko (2003), ingin penulis tampilkan
terlebih dahulu penjelasan mengenai apa itu manajemen.
1. Manajemen sebagai suatu sistem (management as a system)
Manajemen adalah suatu kerangka kerja yang terdiri dari
bagian/komponen yang secara keseluruhan saling berkaitan yang
diorganisasi sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
2. Manajemen sebagai suatu proses (management as a process)
Manajemen adalah serangkaian tahap kegiatan yang di
arahkan pada pencapaian suatu tujuan dengan pemanfaatan
semaksimal mungkin sumber-sumber yang ada.
3. Manajemen sebagai suatu fungsi (management as a function)
Manajemen mempunyai kegiatan-kegiatan tertentu yang
dapat dilakukan sendiri-sendiri tanpa menunggu selesainya kegiatan
yang lain, sekalipun kegiatan yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

4
4. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan (Management as a
science)

Manajemen adalah suatu ilmu yang bersifat interdisipliner


dengan menggunakan bantuan ilmu-ilmu sosial, filsafat dan
matematika.

5. Manajemen sebagai kumpulan orang (management as a separate


activity)
Manajemen mempunyai kegiatan tersendiri, jelas terpisah dari
pada kegiatan teknis lainnya.
6. Manajemen sebagai suatu profesi (management as a profession)
Manajemen mempunyai bidang pekerjaan atau bidang keahlian
yang tertentu seperti halnya bidang-bidang lain, misalnya: profesi
bidang kedokteran, profesi di bidang hokum, profesi di bidang
perpajakan, dan sebagainya.

Ordway Tead telah memberikan batasan antara administrasi,


organisasi, dan juga manajemen. Dalam buku “Personnel
Administration: Its Principles and Practice” dalam Terry (1986), ia
menyatakan:

“ Administration is the process and agency which is responsible for the


determination of the aims for which an organization & its
management…”
Dari peryataan diatas, administrasi dapat kita pahami sebagai
suatu proses dan badan yang bertanggung jaweab terhadap
penentuan tujuan yang hendak dicapai yang didalamnya terdapat
organisasi dalam manajemen. Berangkat dari pendapat para ahli
tersebut, untuk menjelaskan kaitan antara administrasi, manajemen,
dan organisasi, dapat penulis sampaikan bahwa organisasi merupakan
unsur dinamisnya. Untuk lebih mudah dipahami, penulis

5
menampilkan model pengertian administrasi dengan lingkup
organisasi dan manajemen melalui bagan berikut ini.

Organisasi
Manajer Leadership
Sumber Daya Tujua
Fungsi Manajemen n

Sumber: Terry dalam “Personnel Administration: Its Principles and Practice”


(1986)

Gambar : Modal Pengertian Administrasi Sebagai Organisasi dan


Manajemen

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ada dua


unsur pengertianyang terkandung dalam administrasi, yaitu unsur statis
administrasi (organisasi) dan unsur dinamis administrasi (manajemen).
Organisasi merupakan suatu wadah atau institusi atau kelompok atau ikatan
formal dimana terdapat orang-orang yang saling bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun
manajemen merupakan suatu proses atau kegiatan kerja sama yang
dilakukan oleh anggota-anggota organisasi untuk menggerakan unsur-unsur
manajemen dalam mencapai tujuan. George R. Terry

(1986) dalam bukunya ‘Principles of management’ ,mendefinisikan


manajemen sebagai berikut:

“Management is a distinct process consisting of planning, organizing,


actuating and controlling, utiliting in each both science and art, and
followed in order to accomplish predetermined objectives”.

6
Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa manajemen sebagai unsur
dinamis dari administrasi merupakan suatu rangkaian proses untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. ditetapkan
sebelumnya. (Darmawan, E.S., 2017, Administrasi Kesehatan Masyarakat
Teori dan Praktik)

B. Tujuan Administrasi Kebijakan Kesehatan


Administrasi kesehatan masyarakat yang terkait dengan organisasi
sebagai unsur statis dan manajemen sebagai unsur dinamis dilakukan
untuk dapat mencapai tujuan, yang dalam konteks ini adalah tercapainya
peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Tuntutan masyarakat tehadap layanan kesehatan dan lingkungan


yang sehat dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya. Pada subbab
mengenai administrasi, organisasi, dan manajemen telah diuraikan
bahwa dasar administrasi kesehatan terdiri dari 3 (tiga) unsuk pokok,
yaitu perangkat administrasi, fungsi administrasi, dan tujuan administrasi
yang saling memengaruhi satu sama lain.

Telah dijabarkan sebelumnya bahwa administrasi kesehatan


dibutuhkan untuk mengelola seluruh pelayanan kesehatan. Adapun
pelayanan kesehatan yang dimaksud mancakup bidang yang amat yang
luas, yakni promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. (Darmawan, E.S.,
Administrasi Kesehatan Masyarakat Teori dan Praktik)

C. Faktor – faktor Derajat Kesehatan


Tujuan yang akan dicapai dalam administrasi kesehatan masyarakat
adalah tujuan dari ilmu kesehatan masyarakat itu sendiri, yakni
tercapainya tingkat derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Monaghan (1998) menjelaskan bahwa terdapat 4 (empat)

7
faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya derajat kesehatan suatu
masyarakat, yaitu:

1. faktor lingkungan/environment;
2. faktor perilaku/life styles;
3. faktor pelayanan/medical care services; dan
4. faktor herediter atau kependudukan/heredity.

Dari faktor diatas,administrasi kesehatan masyarakat mempunyai


kontribusi untuk melakukan administrasi pada faktor pelayanan
kesehatan sebagai kontribusi utama, melakukan administrasi terhadap
ketiga faktor lain, dan melakukan administrasi terhadap keadaan
derajat kesehatan masyarakat. Dengan demikian, sumber daya yang
mungkin dapat dikumpulkan atau dikelola dalam administrasi
kesehatan masyarakat dapat diketegorikan menjadi:

1. Sumber daya pelayanan kesehatan;


2. Sumber daya lingkungan;
3. Sumber daya perilaku;
4. Sumber daya kependudukan, dan

5. Sumber daya lain yang berkaitan dengan derajat kesehatan


masyarakat di wilayah administrasi.

Terdapat 5 (lima) unsur pokok yang peranannya amat penting, dalam


menentukan berhasil atau tidaknya pelaksanaan administrasi kesehatan
masyarakat. Simbolon (2003), Siagian (2004), dan Sutedja (2005)
menyatakan bahwa kelima unsure pokok yang di maksud ialah masukan
(input), proses (process), keluaran (output), sasaran (target), serta
dampak (impact).

8
a. Masukan
Masukan (input) dalam administrasi adalah segala sesuatu
yang dibutuhkan untuk dapat melasanakan pekrjaan administrasi.
Adapun masukan dikenal puladengan istilah peragkat administrasi
(tools of administration). Masukan dan/atau perangkat administrasi
tersebut banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang
terpentingadalah 5 M (Man, Money, Material, Method, Machine,)
sebagai berikut :

1) Sumber daya manusia (man)


Widjaja (1998) mengemukakan bahwa sumber daya manusia
(SDM) merupakan aspek yang sangat penting bagi keberhasilan
penyelenggaraan pemeribtahan, pelaksanaan pembangunan. Dan
juga peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Handoko dalam
warni (2008) mengemukakan bahwa prakiraan kebutuhan pegawai
merupakan bagian yang terpenting dan tersulit untuk dilakukan.
Pertama, diidentifikasi berbagai tantangan tersulit untuk dilakukan.
Pertama, diidentifikasi berbagai tantangan yang memengaruhi
permintaan, baik secara langsung seperti persediaan personalis dan
aspek-aspek organisasional lainnya, maupun secara tidak langsung
seperti halnya perubahan lingkungan eksternal. Kedua, organisasi
perlu melakukan perkiraan kebutuhan karyawan dalam satu periode
waktu tertentu.
2) Sumber daya dana (money)
Muninjaya motivasi (2004) mengemukakan bahwa jika
ketersedian dana kurang, maka moral dan motivasi kerja staf akan
cenderung menurun dan pada akhirnya akan memengaruhi
kinerja yang dihasilkan sehingga target dan tujuan program pun
tidak akan tercapai.
3) Sarana dan prasaran (material)

9
Azwar (1996) menyatakan bahwa sarana atau alat
merupakan bagian organisasi yang dibutuhkan untuk
menyelenggarakan pelayanan dan juga mencapai suatu tujuan.
Adapun Bruce (1990) menyatakan bahwa apabila sarana atau alat
tidak sesuai dengan standar, maka suatu pelayanan yang bermutu
akan sulit dihasilkan. Terkait pelayanan di puskesmas, muninjaya
(1999) menyatakan bahwa pada dasarnya, unsur logistik yang
tersedia di puskesmas di rencanakan untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan program pokok.
4) Petunjuk pelaksanaan (method)
Kebijakan merupakan cara untuk pencapai sasaran
tahunan. Kebijakan mencakup pedoman, peraturan, dan juga
prosedur yang di tetapkan untuk mendukung usaha pencapaian
sasaran yang sudah dinyatakan. Adapun kebijakan yang dapat di
permudah penyelesaian masalah yang terjadi berulang kali.
Kebijakan menjadi dasar untuk pengendalian menajemen,
memungkinkan koordinasi segala unit organisasi, dan juga
mengurangi jumlah waktu yang di gunakan oleh para meneger
untuk membuat keputusan. Selain itu, kebijakan juga
memperjelas pekerjaan apa yang harus di lakukan oleh siapa
(David, 2004).
5) Mesin (machine)
Dalam kegiatan organisasi, mesin sangatlah di butuhkan.
Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau
menghasilkan efektivitas yang lebih besar serta menciptakan
efisiensi kerja.

10
b. Proses
Proses dalam administrasi adalah langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini
dikenal pula dengan nama fungsi adminstrasi (functions of
adminstration). Pada umumnya, proses dan/ataupun fungsi
adminstrasi ini merupakan tanggung jawab pimpinan.
c. Keluaran
Keluaran (output) adalah hasil dari sesuatu pekerjaan
adminstrasi. Untuk administrasi kesehatan, keluaran tersebut dikenal
dengan nama pelayanan kesehatan (health services). Pada saat ini
pelayanan kesehatan tersebut banyak macamnya dan secara umum
dapat dibedakan atas 2 (dua) macam, yakni pelayanan kedokteran
(medical services) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public health
services).

d. Sasaran
Sasaran adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan, yakni
upaya kesehatan tersebut ditujukan. Untuk adminstrasi keshatan
sasaran yang dimaksud disini dibedakan atas 4 macam yakni
persorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat ebrsifat
sasaran langsung (indirect target group), ataupun bersifat sasaran
tidak langsung (indirect target group)
e. Dampak (impact)

Dampak (impact) Adalah akibat yang ditimbulakan oleh


keluaran. Dalam lingkup administrasi kesehatan, dampak yang
diharapkan adalah semakin meningkat derajat kesehatan masyarakat.
(Darmawan, E.S., 2017, Administrasi Kesehatan Masyarakat Teori dan
Praktik)

11
D. Ruang Lingkup Administrasi Kesehatan
Jika dikaji secara mendalam batasan administrasi kesehatan
sebagaiman yang telah dirumuskan oleh Komisi Pendidikan Administrasi
Kesehatan Amerika Serikat tahun 1974, segera terlihat bahwa ruang
lingkup administrasi kesehatan mencakup bidang yang amat luas yang
jika disederhanakan dapat dibagi menjadi dua macam, yakni:

1. Kegiatan Administrasi

Telah disebutkan bahwa melaksanakan semua fungsi administrasi


sama artinya dengan melaksanakan semua fungsi administrasi dengan
pengertian seperti ini menjadi jelas bahwa kegiatan utama yang
dilakukan pada aministrasi itu sendiri mulai dari fungsi perncanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan fungsi pengawasan
(Terry).

2. Objek dan Subjek Administrasi


Telah disebutkan bahwa objek dan subjek administrasi kesehatan
adalah sistem kesehatan yang berarti dapat menyelenggarakan
administrasi kesehatan perlu dipahami dahulu apa yang dimaksud
dengan sistem kesehatan. Pengertian tentang sistem kesehatan
banyak macamnya. Menjabarkan batasan sebagimana yang
dirumuskan oleh WHO (1984), yang dimaksud dengan sistem
kesehatan tidak lain adalah suatu kumpulan dari berbagai faktor yang
kompleks dan saling berhubungan yang terdapat pada suatu negara
dan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntunan
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok serta masyarakat pada
setiap saat yang dibutuhkan. (Azwar,A., 1996, Pengantar Administrasi
Kesehatan Edisi Ketiga)

12
E. Manfaat Administrasi Kebijakan Kesehatan
Jika diperhatikan batasan administrasi kesehatan sebagaimana
yang telah dirumuskan oleh Komisi Pendididkan Administrasi
Kesehatan 1947 segera terlihat manfaat yang diperoleh dari
diterapkannya administrasi kesehatan secara umum dibedakan atas 3
macam, yaitu:

1) Dapat dikelola sumber, tata cara, dan kesanggupan secara efektif


dan efissien

2) Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai


mengenal kebutuhan dan tuntutan
Dapat disediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan sebaik-
baiknya karena upaya kesehatan dapat mengatur pemanfaatan
sumber, tata cara, dan kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta
dapat menetukan kebutuhan dan tuntutan dengan tepat, maka dapat
diharapkan tersedia dan terselenggaranya upaya kesehatan yang
sebaik-baiknya. (Azwar,A., 1996, Pengantar Administrasi Kesehatan
Edisi Ketiga)

Secara garis besar fungsi administrasi terdiri dari tiga unsur, yaitu :
Perencanaan (planning, pengorganisasian (Organizing), serta
pengawasan dan pengarahan).

Perencanaan adalah inti kegiatan adnistrasi, karena semua


kegiatan administrasi diatur dan diarahkan oleh perencanaan
tersebut. Pengorganisasian adalah mengatur personel atau staf yang
ada didalam institusi tersebut agar semua kegiatan yang ditetapkan
dalam rencana tersebut dapat berjalan dengan baik, yang akhirnya
semua tujuan dapat dicapai. Pengawasan dan Pengarahan, Tujuan
Pokok dan Fungsi pengawasan dan pengarahan adalah agar kegiatan-

13
kegiatan dan orang-orang yang melakukan kegiatan yang telah
direncanakan tersebut dapat berjalan dengan baik, dan tidak terjadi
penyimpangan-penyimpangan yang kemungkinan tidak akan
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, ada 3
hal yang diperhatikan yaitu : objek pengawasan,metode, dan proses
pengawasan. (Adnani, H., 2011, Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Masyarakat)

F. SYARAT POKOK PELAYANAN KESEHATAN


Syarat pokok yang dimaksud adalah :
1. Tersedia dan berkesinambungan
Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik
adalah pelayan kesehatan tersebut harus tersedia di masyarakat
(Available) serta bersifat berkesinambungan (Continous).
2. Dapat diterima dan wajar
Syarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah
yang dapat diterima (Acceptable) oleh masyarakat serta bersifat
wajar (Appropriate).
3. Mudah dicapai
Syarat pokok ketiga pelayanan kesehatan yang baik yang
mudah dicapai (accesible) oleh masyarakat.
4. Mudah dijangkau
Syarat pokok ke-empat pelayanan kesehatan yang baik
adalah yang mudah dijangkau (Affordable) oleh masyarakat.
5. Bermutu
Syarat pokok ke-lima pelayanan kesehatan yang baik adalah
yang bermutu (quality). (Azwar, A., 1996)

14
G. Kebijakan Publik Dan Kebijakan Kesehatan
1. Kebijakan Publik
Kebijakan publik pada dasarnya adalah suatu keputusan
yang dimaksud untuk mengatasi permasalahan tertentu, untuk
melakukan kegiatan tertentu, permasalahan tertentu, untuk
melakukan kegiatan tertentu, atau untuk mencapai tujuan
tertentu, yang dilakukan oleh lembaga pemerintah yag berwenang
dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan negara dan
pembangunan bangsa. Batasan tentang kebijakan publik diberikan
oleh Thomas R. Dye (1975), dalam Winarno (2007), yang
mengatakan bahwa “kebijakan publik adalah apa pun yang dipilih
oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan (whatever
goverments choose to do or not to do)”.
Beberapa konsep kunci yang dapat digunakan untuk memahami
kebijakan pubik sebagaimana yang dikemukakan oleh Young dan
Quinn dala Dye (1975), dalam winarno (2007) antara lain:
a) Kebijakan publik adalah tidakan yg dibuat dan di
implementasikan oleh badan pemerintah dan perwakilan
lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan hukum,
politis, dan finansial untuk melakukannya.
b) Kebijakan publik merupakan sebuah reaksi terhadap
kebutuhan dan masalah dunia nyata. Kebijaknpublik
berupaya merespon masalah atau kebutuhan konkret yang
berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, pada
umumnya kebijakan publik merupan tindakan plitik untuk
memecahkan masalah sosial.
c) Merupakan seperangkat tindakan yang berorientasi pada
tujuan. Kebijakan publik biasanya bukanlah sebuah
keputusan tunggal, melainkan terdiri dari beberapa pilihan

15
tindakan atau strategi yang dibuat untuk pencapai tujuan
tertentu demi kepentingan orang banyak.
d) Juga merupakan sebuah keputusan untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu.
2. Kebijakan Kesehatan
Melihat berbagai pengertian mengenai kebijakan publik
diatas, definisi tersebut pun dapat diaplukasikan untuk
memahami penertian kebijakan kesehatan. Kebijakan publik
bertransformasi menjadi kebijakan kesehatan ketika pedoman
yang ditetapkan bertujuan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Namun begitu, tidak mudah sebenarnya untuk
mendefinisikan kebijakan kesehatan . setidaknya itulah yang
dikemukakan oleh walt (1994), ketika dalam sebuah pertemuan ia
menanyakan definisi kebijakan kesehatan kepada enam orang
pakar kesehatan, perencana kesehatan maupun dokter.
Walt (1994) mencoba merangkum pengertian-pengertian
diatas dalam pemaknaan yang lebih luas. Kebijakan kesehatan
melingkupi berbagai upaya dan tindakan pengambilan keputusan
yang meliputi aspek teknis medis dan pelayanan kesehatan, serta
keterlibatan pelaku/aktor baik pada skala individu maupun
organisasiatau institusi dari pemerintah, swasta, LSM dan
representasi masyarakat lainnyayang membawa dampak pada
kesehatan.
Word Health Organization (WHO) menetapkan delapan
elemen yang harus mencakup dan menentukan kualitas dari
sebuah kebijakan kesehatan, yaitu:
a) Pendekatan holistik, kesehatan sebaiknya didefinisikan
sebagai sesuatu yang dinamis dan legkap dari dimensi
fisik, mental, sosial dan spritual. Artinya, pendekatan

16
dalam kebijakan kesehatan tidak dapat semata-mata
mengandalkan upaya kuratif, tetapi harus lebih
mempertimbangkan upaya preventif, promotif, dan
rehabilitatif.
b) Parsitipatorik, partisipasi masyarakat akan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kebiakan,
karena melalui partisipasi masyarakat dapat
dibangun collectipe action (aksi bersama
masyarakat) yang akan menjadi kekatan pendorong
dalam pengemplementasian kebijakan dan
penyelesaian masalah.
c) Kebijakan publik yang sehat, yaitu setiap kebijakan
harus diarahkan untuk mendukung terciptanya
pembangunan kesehatan yang kondusif dan
berorientasikepad masyarakat.
d) Ekuitas, yaitu harus terdapat distribusi yang merata
dari layanan kesehatan. Ini berarti negara wajib
menjamin pelayanan kesehatan setiap warga
negara tanpa memandang status ekonomi maupun
status sosialnya karena kesehatan merupakan hak
asasi manusia dan merupakan peran negara yang
paling minimal dalam melindungi warga negaraya.
e) Efisiensi, yaitu layanan kesehatan harus
berorientasi proaktif dengan mengoptimalkan
biaya dan teknologi.
f) Kualitas, artinya pemerinatah harus menyediakan
pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh
warga negara. Disamping itu, dalam menghadapi
persaingan pasar bebas dan menekan pengaruh

17
globalisasi dalam sektor kesehatan, pemerintah
perlu meningkatkan kualitas pelayaan kesehatan
setara dengan pelayanan kesehatan bertaraf
internasional.
g) Pemberdayaan masyarakat, terutama pada daerah
terpencil, dan daerah perbatasan untuk
mengoptimalkan kapasitas sumber daya yang
dimiliki. Pemberdayaan ini dilakukan dengan
mengoptimalkan social capital.
h) Self-reliant, kebijakan kesehatan yang ditetapkan
sebisa mungkin dapat memenuhi kayakinan dan
kepercayaan masyarakat akan kapsitas kesehatan
diwilayah sendiri. Pengembangan teknologi dan
riset bertujuan untuk membantu memberdayakan
masyarakat dan otoritas nasional dalam mencapai
standar kesehatan yang ditetapkan di masing-
masing negara. (Ayuningtyas, D., 2015, Kebijakan
Kesehatan Prinsip dan Praktik)

H. Administrasi Publik Dan Administrasi Kesehatan


1. Administrasi Publik
Administrasi publik atau administrasi negara pada
dasarnya merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang
bagaimana negara dikelola untuk melangsungkan kehidupan
bernegara. Hal ini melibatkan lembaga-lembaga pengelola negara
yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif serta
hal-hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan
publik, manajemen publik, administrasi pembangunan dan etika
yang mengatur penyelenggara negara.

18
Menurut Ensiklopedia Britannica, administrasi publik pada
dasarnya membahas tetang penerapan kebijakan-kebijakan
Pemerintah (selaku pemerintah negara) yang meliputi tanggung
jawab bagaimana menetapkan kebijakan-kebijakan dan program-
program pemerintah.
Menurut Syafritz dan Russel (dalam Yeremias Keban, 2008),
definisi administrasi publik dapat dilihat berdasarkan 4 kategori,
yaitu:
a. Definisi berdasarkan kategori politik
Administrasi publik sebagai “what government does” atau
apa saja yang dikerjakan pemerintah, baik langsung maupun
tidak langsung sebagai suatu tahapan siklus pembuatan
kebijakan publik, dan sebagai kegiatan yang dilakukan secara
kolektif oleh pemerintahan dan tidak dapat dikerjakn secara
individu.
b. Definisi berdasarkan kategori hukum atau legal
Administrasi publik adalah penetapan hkum (law in
action), yaitu sebagai regulasi yang memberikan kekuasaan
kepada penguasa untuk mengelola negara yang mana rakyat
harus tunduk dan menaatinya.
c. Definisi berdasarkan kategori manajerial
Administrasi publik adalah sebagai fungsi eksekutif dalam
mengelola pemerintahan.
d. Definisi berdasarkan kategori mata pencaharian
Administrasi publik meupakan suatu bentuk profesi mulai
dari tukang sapu sampai dokter ahli operasi otak di sektor
publik, yang mana mereka semua pada kenyataannya tidak
menyadari bahwa mereka adalah seorang administrator
publik karena memberikan pelayanan kepada publik.

19
2. Administrasi Kesehatan
Dalam hal pengertian administrasi kesehatan masyarakat,
sampai saat ini, masih belum banyak pengertian kesehatan
masyarakat yang ditulis para ahli. sebagai contoh didalam buku
Administrasion Kesehatan Masyarakat yang ditulis Hanlon dan
Picket (1984), Jac Rabin et.al (2007) dan Novick (2005) dan Mays
(2014) tidak secara khusus menyebutkan pengertian tentang
administrasi kesehatan masyarakat. Namun demikian Walter
Johnson kemudian menyebutkan bahwa administrasi kesehatan
masyarakat pada dasarnya merupakan inti dari birokrasi kegiatan
kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Dengan memerhatikan definisi administrasi publik dan juga
definisi kesehatan, maka secara sederhana, pengertian
administrasi kesehatan masyarakat pada dasarnya dapat
diartikan sebagai sebuah disiplin ilmu yang mempelajari
bagaimana administrasi publik, dengan segala unsur dan
prosesnya, diterapkan pada kesehatan masyarakat.
Administrasi kesehatan masyarakatbadalah cabang dari ilmu
administrasi yang secara khusu mempelajari kondisi-kondisi dan
kejadian-kejadian sehat dan sakit pada masyarakat. (Darmawan,
E.S., 2017, Administrasi Kesehatan Masyarakat Teori dan praktik)

I. Kualitas Pelayanan Kesehatan


Dimensi kualitas jasa pelayanan dikembangkan oleh beberapa ahli
pemasaran. Salah satunya adalah Garvin yang menguraikan kualitas jasa
pelayanan menjadi delapan ddimensi, yaitu : (Muninjaya, G., 2014,
Manajemen mutu pelayanan kesehatan)
1. Karakteristik operasional kinerja produk utamanya

20
2. Berbagai keistimewaan tambahan yang diberikan kepada
penggunanya
3. Kehandalannya
4. Kesesuaian Pelayanan yang diterima dengan spesifikasi produk
5. Daya tahan
6. Kemampuan layanan purna jual
7. Estetika
8. Pencitraan publik,reputasi produk atau institusi yang
memproduksi jasa pelayanan tersebut.

J. Visi Pembangunan Kesehatan


Kesehatan adalah salah satu unsur dari masyarakat
indonesia yang sejahtera, yaitu tercapainya hak atas hidup sehat
bagi seluruh lapisan masyarakat melalui sistem kesehatan yang
dapat menjamin terlindungnya masyarakat dari berbagai risiko
yang dapat mempengaruhi kesehatan dan tersedianya pelayanan
kesehatan yang bermutu, terjangkau dan merata.
Perilaku Masyarakat yang diharapkan dalam Indonesia
Sehat 2025 adalah perilaku yang bersifat proaktif untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko
terjaidya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit dan
masalah kesehatan lainnya, sadar hukum, serta berpartisipasi aktif
dalam menggerakan kesehatan masyarakat, termasuk
menyelenggarakan masyarakat sehat dan aman (Safe Community).
(Suhadi, 2015, Administrasi Pembangunan Kesehatan)

21
K. Pelayanan kesehatan di indonesia
Pelayanan kesehatan dapat diperoleh mulai dari tingkat
Puskesmas, rumah sakit, dokter praktek swasta dan lain-
lain.masyarakat dewasa ini sudah makin kritis menyoroti pelayanan
kesehatan dan profesional tenaga kesehatan. Masyarakat menurut
pelayanan kesehatan yang baik dari pihak rumah sakit, disisi lain
pemerintah belum dapat memberikan pelayanan sebagaimana yang
diharapkan karena ada keterbatasan-keterbatasan,kecuali rumah
sakit swasta yang berorientasi bisnis, dapat memberikan pelayanan
kesehatan dengan baik. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
dibutuhkan tenaga kesehatan yang trampil dan fasilitas rumah sakit
yang baik. Tetapi tidak semua rumah sakit dapat memenuhi kriteria
tersebut sehingga meningkatkan kerumitan system pelayanan
kesehatan dewasa ini.
Salah satu penilaian dari pelayanan kesehatan dapat kita
lihat dari pencatatan rekan medis atau rekam kesehatan. Dari
pencatatan rekam medis dapat menggambarkan kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan pada pasien,juga menyumbangkan hal
penting dibidang hukum kesehatan, pendidikan, penelitian dan
akriditasi rumah sakit. Yang harus dicatat dalam rekam medis
mencakup hal-hal seperti dibawah ini; Identitas pemerintah dan
formulir persetujuan atau perizinan, Riwayat penyakit, laporan
pemeriksaan fisik, Instruksi diagnosis dan terapeutik dengan tanda
tangan dokter yang berwenang, Catatan pengamatan atau observasi,
Laporan tindakan dan penemuan, Ringkasan riwayat waktu pulang
dan Kejadian-kejadian yang menyimpang.
Rekam medis mengandung dua macam informasi yaitu;
1. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan, yaitu merupakan
catatan mengenai hasil pemeriksaan, diagnosis, pengobatan,

22
pengamatan mengenai penderita, mengenai hal tersebut ada
kewajiban simpan rahasia kedokteran.
2. Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan suatu hal yang
harus diingat bahwa berkas catatan medik asli tetap harus
disimpan dirumah sakit dan tidak boleh diserahkan pada pasien,
pengacara atau siapapun. Berkas catatan medik tersebut
merupakan bukti penting bagi rumah sakit apabila kelak timbul
suatu perkala, karena memuat catatan penting tentang apa yang
telah dikerjakan dirumah sakit. Catatan medik harus disimpan
selama jangka waktu tertentu untuk dokumentasi pasien. Untuk
suatu rumah sakit rekam medis adalah penting dalam
mengadakan evaluasi pelayanan kesehatan, penngkatan efisiensi,
kerja melalui menurunan mortalitas, morbiditas dan perawatan
penderita yang lebih sempurna. Pengisian rekam medisserta
penyelesaiannya adalah tanggung jawab penuh dokter yang
merawat pasien tersebut, catatab itu harus ditulis dengan dermat,
singkat dan jelas. Dalam menciptakan rekam medis yang baik
diperlukan adanya kerja sama dan usaha-usha yang bersifat
koordinatif antara berbagai pihak yang sma-sama melayani
perawatan dan pengobatan terhadap penderita. (Patahuddin, F.,
dkk, 2013)

L. Perencanaan kebijakan kesehatan


Perencanaan yang baik, mempuyai beberapa ciri-ciri yang
harus diperhatikan. Menurut Azwar (1996) ciri-ciri tersebut secara
sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :
1. bagian dari sistem administrasi
suatu perencanaan yang baik adalah yang berhasil
menempelkan pekerjaan perencanaan sebagai bagian dari

23
sistem administrasi secara keseluruhan. Sesungguhnya,
perencanaan pada dasarnya merupakan salah satu dari fungsi
administrasi yang amat penting, pekerjaan administrasi yang
tidak mendukung oleh perencanaan, bukan merupakan
pekerjaan administrasi yang baik.
2. Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang dilakukan
secara terus-menerus dan berkesinambungan. Perencanaan
yang dilakukan hanya sekali bukanlah perencanaan yang
dianjurkan. Ada hubungan yang berkelanjutan antara
perencanaandengan berbagai fungsi administrasi lain yang
dikenal. Disebutkan perencanaan penting untuk pelaksanaan,
yang apabila hasinya telah dinilai, dilanjutkan lagi
denganperencanaan. Demikian seterusnya sehingga
terbentuk suatu spiral yang tidak mengenal titik akhir.
3. Berorientasi pada masa depan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berorientasi
pada masa depan. Artinya, hasil dari pekerjaan perencanaan
tersebut, apabila dapat dilaksanakan, akan mendatangkan
berbagai kebaikan tidak hanya pada saat ini, tetapi juga pada
masa yang akan datang.
4. Mampu menyelesaikan masalah
Suatu perencanaan yang baikadalah yang mampu
menyelesaikan berbagai masalah dan ataupun tantangan yang
dimaksudkandisini terus harusdisesuaikan dengan
kemampuan. Dalam arti penyelesaian dan ataupun tantangan
tersebut dilakukansecara bertahap, yang harus tercerminpada
tahapan perencanaan yang akan dilakukan.
5. Mempunyai tujuan

24
Suatu perencaan yang baik adalah yang mempunyai
tujuan uang dicantumkan secara jelas. Tujuan yang
dimaksudkan disini biasanya dibedakan atas dua macam,
yakni tujuan umum yang berisikan uraian secara garis besar,
serta tujuan khusus yang berisikan uraian lebih spesifik.
6. Bersifat mampu kelola
Suatu perencanaan yang baik adalah yang bersifat
mampukelola, dalam arti bersifat wajar, logis, obyektif,
jelas,runtun,fleksibel sera telah disesuaikan dengan sumber
daya.perencanaan yang disusun tidak logis serta tidak runtun,
apalagi yang tidak sesuai dengansumber daya bukanlah
perencanaan yang baik. (Utami, D.C., dkk, 2014)

Berbagai batasan pengertian tentang perencanaan


menurut para ahli, beberapa diantara dipandang cukup
penting yaitu :
1. Perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu apa yang
akan dikerjakan (Newman)
2. Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan
untuk mencapai hasil yang diinginkan (Louis A. Allen)
3. Perencanaan adalah kemampuan untuk memilih satu
kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia
dan dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan (Billy E.
Goetz)
4. Perencanaan adalah pekerjaan yang menyangkut konsep
serta kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan demi masa depan yang lebih
baik (Le Breton)

25
5. Perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses
penganalisaan dan pemahaman system, penyusun konsep
dan kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan
Demi masa depan yang baik (Soekidjo Notoatmojo).
(Alamsyah, D., 2011, Manajemen Pelayanan Kesehatan)

M. Kualitas Pelayanan Kesehatan di Gorontalo


Pemerintah provinsi gorontalo menjadikan pembangunan
kesehatan sebagai salah satu program prioritas yang harus
dicapai dalam periode 2017-2022 dengan target kesehatan
masyarakatlebih prima. Untuk mencapai target tersebut
pemerintah gorontalo menjalankannya melalui beberapa
terobosan dibidang kesehatan.
Sejumlah terobosan yang dilakukan adalah menetapkan
peraturan daerah tentang kawasan tanpa rokok, gerakan
masyarakat hidup sehat (germas) melalui surat edaran gubernur
dan dibuatkan peraturan gubernur nomor 23 tahun 2018
tentang germas.
Dilakukan pula program penglihatan lingkungan melalui
praktek pelatihan pemicuan sanitasi total berbasis masyarakat
dan gerakan kambungu beresi dikabupaten gorontalo, serta
deklarasi stop BAB sembarangan kabupaten bualemo.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Gorontalo juga fokus
terhadap penurunan stunting, dan perbaikan cakupan dan mutu
imunisasi. (Widyawati,2018)

26
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dasar-dasar administrasi dan kebijakan kesehatan masyarakat yaitu


secara terminology, administrasi berasal dari bahasa latin “ad =
pada” dan “ministra = melayani”. Dengan demikian, jika ditinjau
secara etimologi, administrasi berarti memberikan pelayanan. Maka
administrasi harus terdiri dari sekelompok orang sebagai sumber
daya penggerak dengan hubungan kerjasama antar anggota
didalamnya untuk melaksanakan suatu kegiatan,proses, dan juga
usaha dibawah kepemimimpinan dengan pengarahan dan
pengawasan guna mencapai tujuan tertentu.
2. Tujuan administrasi kesehatan yaitu tercapainya peningkatan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Tuntutan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.
Administrasi kesehatan dibutuhkan untuk mengelola seluruh
pelayanan kesehatan. Adapun pelayanan kesehatan yang dimaksud
mencakup bidang yang amat luas, yakni promotif,preventif, kuratif
dan rehabilitatif.
3. Terdapat 4 (empat) faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya
kesehatan suatu masyarakat, yaitu : faktor lingkungan/environment,
factor perilaku/life styles, factor pelayanan/medical care services dan
factor herediter atau kependudukan/heredity.
4. Ruang lingkup administrasi kesehatan mencakup bidang yang amat
luas yang jika disederhanakan dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu: Kegiatan administrasi yang meliputi fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan fungsi pengawasan
dan Objek & Subjek Administrasi yang meliputi: Kebijakan kesehatan

27
(health policy), hokum kesehatan (health law), ekonomi kesehatan
(health economic), manajemen tenaga kesehatan (health man
power) dan administrasi rumah sakit (hospital administration).
5. Manfaat administrasi kesehatan sebagaimana yang telah dirumuskan
oleh Komisi Pendididkan Administrasi Kesehatan 1947, segera
terlihat manfaat yang diperoleh dari diterapkannya administrasi
kesehatan secara umum dibedakan atas 3 macam, yaitu: dapat
dikelola sumber,tata cara, dan kesanggupan secara efektif dan
efisien, dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan
sesuai mengenal kebutuhan dan tuntutan, Dapat disediakan dan
diselenggarakan upaya kesehatan sebaik-baiknya karena upaya
kesehatan dapat mengatur pemanfaatan sumber, tata cara, dan
kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat menetukan
kebutuhan dan tuntutan dengan tepat, maka dapat diharapkan
tersedia dan terselenggaranya upaya kesehatan yang sebaik-baiknya.

B. Saran

Untuk itu diharapkan bagi tenaga kesehatan baik


dokter,perawat,dan ahli kesehatan lainnya di pukesmas maupun di
layanan kesehatan lain agar memberikan pelayanan yang terbaik bagi
pasien sesuai dengan kode etik yang berlaku demi meningkatkan
kualitas pelayanan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Academia.edu (2013, 21 Februari). Makalah Admnistrasi Kebijakan


Kesehatan. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2019, dari
https://www.academia.edu/5904843/MAKALAH_AKK

Adnani, Hariza. 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : Nuha


Medika

Alamsyah, Dedi. 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta :


Nuha Medika

Ayuningtyas, Dumillah. 2015. Kebijakan Kesehatan Prinsip dan Praktik.


Jakarta : Rajawali Pers

Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga.


Jakarta : Bina Rupa Aksara Publisher

Chiciladewicitrautami.blogspot.com (2014, 01 Desember). Makalah


Kebijakan Kesehatan di Masyarakat. Diakses pada tanggal 28
Oktober 2019, dari
http://chiciladewicitrautami.blogspot.com/2015/02/makalah-
kebijakan-kesehatan-di.html?m=1

Darmawan, Ede Surya. Sjaaf Amal Chalik. 2017. Administrasi Kesehatan


Masyarakat. Jakarta : Rajawali Pers

Muninjaya, Gde. 2014. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Edisi


Kedua. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Sehatnegeriku.kemkes.go.id (2018, 16 Juli). Kesehatan Jadi Prioritas


Pemerintah Gorontalo. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2019,
dari : http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca.rilis-
media/20180716/3726802/kesehatan-jadi-prioritas-pemerintah-
gorontalo /

29
Suhadi. 2015. Administrasi Pembangunan Kesehatan. Jakarta : CV.
Trans Info Media

30

Anda mungkin juga menyukai